ARSIP BULANAN : October 2012

Setelah Relawan TIK Gorontalo awal mulanya terbetuk pada pertengahan tahun 2012 yang lalu,tepatnya hari Sabtu tanggal 23 Juni.Dimana pada saat itu merupakan landasan awal perjuangan dari pemerhati IT Gorontalo ini untuk mewujudkan suatu perubahan khususnya bidang IT  yang  ada di Provinsi Gorontalo.Akhirnya perjuangan dari para pemerhati IT tersebut terwujud menjadi nyata,semua usaha yang telah dilakukan oleh relawan TIK tidak sia-sia begitu saja.Sebab mulai tertanda Kamis kemarin(4/10),dan bertempat di Hotel Maqna  Relawan TIK Gorontalo kini secara resmi telah dikukuhkan oleh Relawan TIK Indonesia,untuk menyusul daerah lainnya yang sebelumnya telah duluan bergabung dikomuntas IT tersebut.Relawan TIK Gorontalo adalah organisasi social kemasyarakatan yang mendasarkan gerakannya pada upaya pengembangan pengetahuan, keterampilan atau ilmu pengetahuan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi bagi para anggoata serta warga masyarakat.

Organisasi sosial yang anggotanya yang terdiri dari berbagai kalangan,dan  latar belakang yakni akademisi , dosen, mahasiswa, pegawai swasta, blogger, komunitas penggiat media social dan pemerhati IT yang semuanya memiliki basic dibidang Teknologi Informasi dan Komunikasi(TIK) langsung tancap gas dalam merealisasikan semua  visi dan misi yan telah menjadi komitmen bersama dalam organisasi tersebut.Pasalnya setelah upacara pengukuhan selesai Relawan TIK Gorontalo mengadakan rapat bersama sebagai realisasi pelaksanaan program.Bertempat di Gedung Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi(PUSTIKOM) UNG rapat relawan Tik Gorontalo tersebut mendapatkan pengarahan langsung oleh ketua Relawan TIK Indonesia  Indriyatno Banyumurti.Dalam kesempatan itu Indriyanto memberikan pengarahan kepada seluruh anggota dan pengurus Relawan TIK Gorontalo agar bisa menjadi motor penggerak pengembangan SDM,dan pemanfaatan Teknlogi Informasi di Provinsi Gorontalo.Dalam artiyan Ia menyampaikan bahwa ke depan, target yang ingin dicapai adalah agar pada tahun 2015 nanti adalah 50% warga Indonesia punya akses internet, atau kalau dikalkulasikan sekitar 1,5 juta orang perbulan. Oleh karena itu menurutnya, keberadaan Relawan TIK sangat penting dalam proses itu. Relawan TIK nantinya diharapkan bisa menjadi jembatan (bridging) yang mampu menghubungkan berbagai pihak seperti masyarakat dengan penggiat TIK, penggiat TIK dengan pemerintah serta penggiat TIK dengen perusahaan atau donor. Selain sebagai bridging, Relawan TIK juga bisa melakukan branding organisasi dengan memanfaatkan jejaring social yang ada seperti facebook, twitter, website dan sebagainya.
Selain itu juga dalam kesempatan yang sama Ketua Relawan Tik Indonesia mepresentasikan berbagai program yang nantinya bisa menjadi acuan program Relawan TIK Gorontalo kedepannya.Agar nantinya saat bertugas nanti semua programnya bisa terwujud dan efektif sesuai target Relawan TIK itu sendiri.Berdirinya organisasi sosial seperti relawan TIK Gorontalo ini sendiri mendapatkan tanggapan dari berbagai pihak.Salah satunya dari Mahasiswa UNG Lily Anggriani,Ia menuturkan bahwa dikukuhkannya Relawan TIK ini merupakan awal dari kebangkitan kesadaran masarakat terhadap perkembangan teknologi dewasa kini.Sebab apabila Relawan TIK mulai actions maka salah satu kontribusi yang akan diberikan terhadap masarakakat Gorontalo itu sendiri yaitu peningkatan kualitas SDM,khususnya dibidang IT.Sebab masarakat juga harus paham dan bisa mengoperasikan komputer sebagai bagian dari realisasi pemberantasan gagap teknologi.

Renovasi Gedung Kepegawaian

10 October 2012 13:11:44 Dibaca : 2486

Manfaatkan Social Media bagi Guru & Murid

07 October 2012 10:07:52 Dibaca : 2210

Siapa bilang jejaring sosial seperti Twitter, Facebook (FB) hanya menganggu belajar? Tunggu dulu, justru dengan situs gaul itu, guru bisa bikin proses belajar lebih menyenangkan. Kalau sebelumnya tanya jawab soal pelajaran hanya berlangsung di ruang kelas, maka dengan adanya social media, hal itu bisa dimungkinkan kapan saja dan dimana saja.  Bayangkan, bertanya soal PR atau tugas-tugas yang kurang jelas cukup melalui Twitter dengan me-mention guru, asyik bukan?  Atau jika ada rumus yang bikin pusing, bisa tanya ke teman yang jago matematika lewat FB.

Biar lebih enak, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan guru untuk mengarahkan pemanfaatan social media ini untuk kepentingan belajar mengajar, misalnya:

    Tanya, social media apa yang paling banyak dipakai para murid?

Ini penting, sebab sia-sia saja seorang guru aktif di Twitter kalau ternyata muridnya sebagian besar lebih aktif di FB, atau kebalikannya.  Bikin saja survei saat di kelas, dengan demikian guru tahu jenis social media mana yang paling banyak diminati muridnya.  Jika Twitter paling banyak dipakai, maka ajaklah murid yang belum pakai Twitter untuk bikin akun di sana. Lalu mulai deh saling follow. Demikian juga apabila FB lebih banyak disukai, ajak murid lain bergabung di sana.

    Optimalkan Groups dan komunitas

Dalam beberapa social media seperti FB dan Google Plus, ada fitur Groups yang bisa dioptimalkan sebagai ajang diskusi.  Kalau di Twitter dapat menggunakan hashtag atau taggar agar mempermudah klasifikasi diskusi kelompok dengan siswa dan guru.  Dengan menggunakan fitur-fitur ini maka murid dan guru tidak akan “tersesat” dalam komunikasi yang lebih umum, melainkan lebih spesifik ke pembahasan sesuai topik yang mereka inginkan.  Ini juga menghindari pencampuradukan antara isu pibadi dan isu sekolah.

    Perjelas batasan privasi

Sampaikan ke para siswa, informasi mana yang layak menjadi konsumsi umum atau yang menjadi privasi. Misalnya ada hal-hal yang hanya boleh di-share ke kalangan sekolah saja, atau boleh dibagikan ke umum. Dengan begitu siswa paham, mana info yang dapat ia share ke teman-teman satu sekolah, atau ke semua teman di jejaring sosialnya.  Ini demi menghindari kesalahpahaman atau bocornya info tertentu yang dapat memicu miskomunikasi pihak luar.

Pemanfaatan sosial media untuk aktivitas belajar mengajar ini sudah cukup banyak dilakukan di negara maju. Ayo, sudah saatnya Indonesia juga membiasakannya.

Fitur Baru Google Docs: Mengetik Sambil Riset

07 October 2012 10:01:21 Dibaca : 1591

 

Mengetik di Google Docs kini akan lebih menyenangkan. Terlebih lagi bagi kita yang sedang melakukan riset, atau ingin melengkapi dokumen dengan foto atau gambar.Layanan gratis dari Google ini kini dilengkapi dengan fungsi pencarian, sehingga user yang sedang mengetik dokumen dapat langsung terkoneksi dengan search engine. Dengan begitu, kita dapat langsung melengkapi dokumen dengan peta, kutipan kalimat, foto, dan sebagainya. Sebuah fitur yang sangat membantu bagi mereka yang tengah menulis sambil melakukan riset atau pencarian fakta.

Fitur anyar ini disebut “Research Pane” , yang memungkinkan user dapat melakukan search langsung dari laman dokumennya.  Artinya, kita tidak perlu melakukan klik ke sejumlah tab browser, yang cukup lumayan merepotkan.“Kita bisa mengakses fitur ini dari menu Tools dengan mengklik kanan pada kata yang sudah pilih, lalu tekan Ctrl+Alt+R pada system operasi  Windows atau Cmd+Alt+R pada Mac,” jelas  pengembang software ini,  Sarveshwar Duddu, pada blognya. Dari Research Pane ini kita dapat mencari data apa saja secara online yang kita butuhkan untuk melengkapi dokumen kita. Dengan hanya beberapa klik saja, kita dapat menemukan peta, gambar, dan sebagainya.

Jika data yang ditemukan cocok, kita bisa menambahkannya ke dokumen dengan mengkliknya ke tombol insert. Untuk gambar, bisa langsung di-drag ke dokumen. Bahkan layanan ini memungkinkan penambahan kutipan catatan kaki, sehingga langsung dapat diketahui sumber dari mana kita mengutip data tersebut.  Fitur anyar ini merupakan seri terkini dari hasil upgrade layanan Google Docs yang sudah dilakukan sejak tahun lalu.Sudah terjadi setidaknya 200 update dari Google Docs yang bisa dinikmati user, seperti misalnya 450 jenis font baru, dan 60 template gres. User juga dapat menyimpan email dari Gmail-nya ke Google Docks dengan kapasitas 5GB.(wandi)

Di era informasi sekarang ini, kebutuhan konektivitas internet tak dapat dipungkiri lagi. terlebih saat ini  Universitas Negeri Gorontalo yang merupakan kampus yang  berkomitmen untuk menjadi kampus yang berbasis ICT tentu penggunan akan internet akan semakin tinggi.namun di balik itu ketika pertahanan konektivitas  user lemah, akan sangat rentan terhadap ancaman serangan virus, malware, spam, trojan dan serangan insider lainnya seperti pencurian dan kebocoran data.

 Keamanan menjadi hal terpenting dalam sistem jaringan komputer yang ada, Kini Universitas Negeri Gorontalo,melalui Pusat teknologi informasi dan komunikasi (Pustikom),telah mencari terobosan dalam mengantisipasi berbagai masalah dalam penggunaan internet.sebagi realisasinya UNG akan menggunakan  produk pengaman jaringan terkini dibuat dengan berbagai fitur pengamanan.dimana  produk kemanan ini memiliki fitur keamanan berlapis terutama yang berbasis identitas user dalam jaringan.

Rencananya produk canggih Cyberoam, Unified Threat Management (UTM) merupakan peralatan yang mengintegrasikan beberapa fitur keamanan seperti Firewall, VPN, Intrusion Prevention System, Anti-Virus dan Anti-Spyware, Anti-Spam, Web Filtering, Layer 7 Visibility dan Control, Bandwidth Management, Multiple Link Management, dan lain sebagainya pada satu platform ujar marketing cyberoam yang kemarin(2/O5) memperkenalkan produknya kehadapan staf Pustikom,yang kegiatannya tersebut dilaksanakan dilantai dua video confrens Pustikom. Selain itu cyberoam yang juga merupakan alat canggih  yang terbentuk atas arsitektur keamanan menyeluruh dengan prosesor multicore memungkinkannya untuk menawarkan keamanan masa depan yang lebih siap dan lebih cepat,yang nantinya cocok di  gunakan UNG dalam pengembangan jaringan yang kini telah dimiliki.

Semua piranti Cyberoam memiliki keunggulan berupa kemampuan yang memadukan tiga unsur pengamanan.Pengamanan pertama berupa User-MAC binding, yang akan mengamankan jaringan berdasarkan keunikan identitas user dan komputer yang digunakannya .Pengamanan kedua berupa pencegahan penyusupan dari luar dengan cara mencuri identitas user untuk mendapatkan akses jaringan. Dan yang ketiga berupa penerapan teknologi Threat Free Tunneling (TFT) untuk mengamankan jaringan internal dengan media internet atau VPN dari serangan malware atau spam.

Selain itu juga Firewall hardware Cyberoam menawarkan inspeksi Stateful Packet mendalam untuk jaringan, dan aplikasi keamanan pengguna berbasis identitas. Cyberoam UTM Firewall melindungi sehingga organisasi dari DoS, DDoS IP Spoofing dan serangan lainnya. Paten Cyberoam terbaru adalah Layer  8 Identity berdasarkan firewall alat-manusia yang memungkinkan profil berdasarkan kebijakan-kerja dan sebuah antarmuka tunggal untuk penyusunan kebijakan di semua fitur UTM, serta memberikan kemudahan manajemen dan keamanan yang tinggi dengan fleksibilitas yang bisa diandalkan.

Keunggulan-keunggulan yang ditawarkan oleh Produk Cyberoam ini nantinya akan digunakan UNG,karena dianggap dapat meningkatkan produktifitas setiap user,dalam hal ini mahasiswa,pegawai,dan dosen yang ada.ini dikarenakan cyberoam dapat terintegrasi dengan manajemen bandwit sesuai apa yang sebelumnya dijelaskan sebelumnya,ujar Arbyn M.E Dungga yang juga merupakan Sekertaris Pustikom.diharapkan kedepannya dengan akan digunakan cyberoam  dapat memiliki efek yang positif terhadap perkembangan IT di UNG.(Wandi)