Wanita dan pria memiliki cara berkomunikasi yang berbeda, yang mengakibatkan kedua sering berada di arah yang berbeda dalam berkomunikasi atau dengan kata lain sulit menemukan titik temu. Seorang wanita sering kali berkomunikasi dengan melibatkan emosi sehingga wanita cenderung tidak memerlukan penjelasan, sementara pria berkomunikasi selalu menggunakan logika sehingga pria memerlukan penjelasan yang masuk akal atau yang bisa dicerna oleh logika. Perbedaan itu disebabkan karena wanita sering menggunakan otak kanan, sementara pria menggunakan otak kiri. Selain itu, wanita sering menanyakan pertanyaan yang menciptakan terjadinya percakapan ketika berkomunikasi, sementara pria cenderung menyatakan pendapat.

Dalam buku Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar dijelaskan bahwa wanita cenderung terlibat dalam pembicaraan hubungan sedangkan pria cenderung terlibat dalam pembicaraan laporan. Pembicaraan hubungan berpusat pada perasaan atau memelihara hubungan dengan orang lain, sedangkan pembicaraan laporan berpusat pada informasi factual tentang apa yang sedang berlangsung, misalnya dunia olahraga (Tanen, 1990).

Faktor sosial masyarakat pada umumnya menyebabkan perbedaan bahasa wanita dan pria. Lingkungan sosial kadang membuat seorang wanita berkomunikasi seperti cara berkomunikasi seorang pria dan bagitupun sebaliknya. Pada dasarnya wanita dan pria memang diciptakan dengan banyak perbedaan, cara berkomunikasi hanyalah salah satu dari sekian banyak perbedaan antara wanita dan pria. Namun kesamaan diantara keduanya terletak pada bahasa tubuh saat dimana manusia sedih, gembira, takut, dan jatuh cinta.