PENTINGNYA GURU MEMAHAMI GAYA BELAJAR SISWA

08 April 2021 17:48:37 Dibaca : 1548

 

NAMA                                  : LITAMI CAHYANI MAIDA

NIM                                      : 151420039

KELA                                   : 2B PGSD

DOSEN PENGAMPUH       : MUHAMMAD SARLIN, S,Pd., M.Pd

 

A. Latar Belakang

Pendidikan dimasa lalu dan masa sekarang termasuk di era globalisasi, diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, memiliki kemampuan dalam keilmuan dan keimanan. Harapan tersebut sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab I pasal 3 menyatakan bahwa : “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Gaya belajar merupakan cara belajar dari bagaimana siswa menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi yang di dapat dari proses pembelajaran. Proses belajar mengajar pada hakikat adalah proses komunikasi yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran/media tertentu ke penerima pesan. Sumber pesannya bisa guru, siswa, orang lain atau pun penulis buku dan produser media. Salurannya adalah media pendidikan dan penerima pesannya adalah siswa atau juga guru. Gaya belajar mengacu pada cara belajar yang lebih disukai pembelajar. Umumnya, dianggap bahwa gaya belajar seseorang berasal dari variabel kepribadian, termasuk susunan kognitif dan psikologis latar belakang sosial cultural, dan pengalaman pendidikan. Keanekaragaman gaya belajar siswa perlu diketahui pada awal permulaannya diterima pada suatu lembaga pendidikan yang akan ia jalani. Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran pada saat proses belajar sudah pasti berbeda tingkatnya, ada yang cepat, sedang dan ada pula yang sangat lambat. Perbedaan kecekatan, cara bekerja, kecenderungan terhadap soal-soal intelektual dan terhadap hal-hal yang estetis. Karenanya, mereka seringkali harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama.

Gaya belajar siswa atau modalitas belajar, penting dipahami oleh guru. Setiap siswa mempunyai kelebihan dan kekurangan, serta preferensi bagaimana sebuah informasi diproses berbeda pada setiap siswa. Mengetahui gaya belajar siswa, akan mempermudah guru untuk menyediakan lingkungan yang mendukung dan mempermudah siswa menyerap informasi secara maksimal. Setiap siswa mempunyai cara yang paling mudah untuk belajar dan untuk menyerap informasi. Tugas guru adalah memaksimalkan gaya belajar siswa yang paling menonjol dan memperkenalkan gaya belajar lainnya agar siswa belajar secara maksimal. Ada tiga jenis gaya belajar (De Porter, 2000), yaitu: (1) gaya belajar visual; (2) gaya belajar auditorial; dan (3) gaya belajar kinestetik. Siswa dengan gaya belajar visual belajar melalui apa yang mereka lihat, siswa auditorial belajar melalui apa yang mereka dengar dan siswa kinestetik belajar lewat gerak dan sentuhan.

Salah satu karakteristik siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar adalah gaya belajar. Gaya belajar merupakan suatu tindakan yang dirasakan menarik oleh siswa dalam melakukan aktivitas belajar, baik ketika sedang sendiri atau dalam kelompok belajar bersama-sama teman sekolah (Sopiatin dan Sahrani, 2011 : 36). Gaya belajar merupakan modalitas belajar yang sangat penting. Menurut Hasrul (2009 : 2) ”Gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana seseorang menyerap dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Gaya belajar bukan hanya berupa aspek ketika menghadapi informasi, melihat, mendengar, menulis dan berkata tetapi juga aspek pemrosesan informasi sekunsial, analitik, global atau otak kiri dan otak kanan. Aspek lain adalah ketika merespon sesuatu atas lingkungan belajar (diserap secara abstrak dan konkret). ”Upaya meningkatkan hasil belajar siswa hendaknya dibutuhkan pembelajaran yang efektif. Pembelajaran yang efektif seharusnya pendidik mampu mengenali siswa secara psikologis dan pendidik akan lebih mudah dalam menyampaikan materi. Pengaruh yang timbul dari hal tersebut yaitu meningkatkan prestasi belajar. Seorang pendidik harus mengetahui bagaimana gaya belajar anak didiknya, bagaimana kecenderungan mereka untuk menerima informasi, sehingga dalam proses belajar mengajar dapat dilakukan dengan efektif bagi setiap siswa. Sehingga hasil belajar siswa dapat lebih maksimal.

 Bagi siswa, dengan mengetahui gaya belajarnya, mereka diharapkan dapat menyerap informasi secara maksimal bergantung pada pembelajaran berlangsung sesuai gaya belajarnya. Sedangkan  bagi guru, agar ia dapat memfasilitasi pembelajaran di kelasnya sesuai dengan gaya belajar yang disukai siswa. Maksudnya, setiap guru mata pelajaran harus memahami bahwa informasi sering muncul dalam bentuk verbal dan visual, dan sebagian besar informasi akan hilang pada seseorang yang tidak memfungsikan kedua keterampilan ini dengan baik. Dalam konteks pembelajaran di kelas, jika guru mengajar dengan gaya yang kurang diminati siswa, siswa akan merasakan ketidaknyamanan. Di sisi lain, jika guru hanya mengajar dengan menggunakan gaya belajar tertentu yang hanya disukai siswa, dapat berakibat para siswa ini mungkin tidak mengembangkan kecekatan mental yang mereka perlukan untuk berprestasi di kelas atau mencapai potensi sebagai profesional (siswa dewasa: mahasiswa S2/guru, yang telah berkarir secara profesional). Oleh karena itu, tujuan pendidikan, seharusnya membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan mereka, baik dalam gaya belajar yang disukai maupun yang kurang disukai. Berbagai gaya belajar yang digunakan akan memberikan kerangka yang baik dalam merancang pengajaran dengan perspektif yang luas. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kebutuhan belajar para siswa dalam tiap kategori gaya belajar dapat terpenuhi, setidaknya untuk sebagian waktu pembelajaran di kelas. Hal ini disebut sebagai “teaching around the cycle".

C. Rumus Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dibuat rumusan masalah sebagai berikut: "Apakah guru dapat memahami setiap gaya belajar siswa yang berbeda hasil belajar antara gaya belajar visual, gaya belajar auditorial dan gaya belajar kinestetik?."

 D. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut  maka tujuan yang inggin dicapai dalam penelitian ini adalah:

Agar guru dapat memahami setiap gaya belajar siswa yang berbeda hasil belajar antara gaya belajar visual, gaya belajar asuditorial dan gaya belajar kinestetik.

 

DAFTAR PUSTAKA

Belajar, G., Kelas, S., Smp, V., & Ambon, N. (2016). Jurnal matematika dan pembelajarannya 2016. Matematika Dan Pembelajaranyaatematika Dan Pembelajaranya, 2(1), 105–126.

Kurniati, A., Fransiska, & Wika, A. (2019). Analisis Gaya Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V. Jurnal Pendidikan Dasar Perkhasa, 5(1), 87–103.

Mar’ah, A. (2015). Gaya Belajar dan Faktor Pengaruhnya Terhadap Pencapaian Prestasi Belajar IPA Terpadu Siswa Kelas VIII MTS Sultan Fatah Gaji Guntur Demak Tahun Pelajaran 2015/2016. Jurnal Empati, 1(1), 1–146. http://eprints.walisongo.ac.id/5170/1/113811022.pdf

Pedartiangesti, W. (2018). Pentingnya Memahami Gaya Belajar. Seri Manual Gls Pentingnya Memahami Gaya Belajar, 28.

Widayanti, F. D. (2013). Pentingnya Mengetahui Gaya Belajar Siswa Dalam Kegiatan Pembelajaran Di Kelas. Erudio Journal of Educational Innovation, 2(1). https://doi.org/10.18551/erudio.2-1.

 

 

1. Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab I pasal 3 menyatakan bahwa : "Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab" Pemerintah telah banyak melakukan berbagai cara dalam usaha peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia, diantaranya perubahan kurikulum, penggunaan strategi pembelajaran yang inovatif serta penggunaan perangkat dalam menilai tingkat keberhasilan siswa.

2. Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda sehingga dalam menerima, mengolah dan mengingat informasi yang diperoleh juga berbeda-beda.

3. Ada tiga jenis gaya belajar [3] , yaitu: 1) gaya belajar visual; 2) gaya belajar auditorial; dan 3) gaya belajar kinestetik.

4. Dengan mengetahui gaya belajar siswa, guru dapat membantu siswa belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki siswa sehingga prestasi belajar siswa dapat tumbuh dengan baik melalui pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajarnya.

5. Sebagai guru harus bisa memahami bagaimana perbedaan gaya belajar setiap siswa itu, mungkin akan lebih mudah bagi guru jika suatu ketika, guru harus memandu siswa untuk mendapatkan gaya belajar yang tepat dan memberikan hasil yang maksimal bagi dirinya.

GAYA BELAJAR SISWA DI DALAM KELAS

16 March 2021 21:48:42 Dibaca : 179

Gaya belajar adalah ciri khas yang di miliki oleh setiap orang dalam memberikan respon terhadap pembelajaran yang diterimanya. Dalam gaya belajar siswa tentunya kita sebagai calon guru harus memapahami gaya belajar siswa apa lagi gaya belajar siswa ini berbeda-beda, mengetahaui gaya belajar siswa yang berbeda ini dapat membantu para guru dalam menyampaikan bahan pembelajaran kepada semua siswa sehingga hasil belajar akan lebih efektif.

Gaya belajar siswa ini terdapat tiga jenis gaya belajar, yaitu; (1) Gaya belajar visual, yaitu siswa yang gaya belajar melalui apa yang mereka lihat, (2) Gaya belajar auditorial, yaitu siswa yang gaya belajar melalui apa yang mereka dengar dan (3) Gaya belajar kinestetik , yaitu siswa yang gaya belajar lewat gerak dan sentuhan.

Dari tiga jenis gaya belajar siswa ini, siwa mempunyai 2 gaya belajar yang berbeda misalnya siswa A mempunyai gaya belajar visual dan kinestetik dan siswa B mempunyai gaya belajar auditorial dan visual atau juga mungkin ada siswa yang mempunyai tiga gaya belajar sekaligus. Nantinya guru harus pandai membuat pembelajaran menjadi lebih efektif meskipun di dalam kelas terdapat siwa yang gaya belajarnya berbeda.

Dari tiga gaya belajar tadi mempunyai beberapa karakteristik yang khas bagi siswa contohnya gaya belajar visual yaitu memiliki karakteristik kebutuhan melihat sesuatu secara visual untuk mengetahuinya atau memahaminya, memiliki karakter kepekaan yang kuat terhadap warna, memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik dan lain-lain, begitu juga dengan gaya belajar auditorial yang memiliki  beberapa karakteristik informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran, memiliki kesulitan untuk menyerap informasi, memiliki kesulitan menulis ataupun membaca, dan yang terakhir yaitu gaya belajar kinestetik yang mempunyai karakteristik yang khas yaitu menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya.

Dari karakteristik siswa yang khas ini kita sebagau guru tentunya sudah mempunyai gambaran bahwa siswa dengan gaya belajaran tersebut mempunyai karakteristik seperti ini jadi guru bisa membuat pembelajaran yang sesuai dengan 3 gaya belajar tersebut guru harus pandai- pandai membuat pembelajaran di kelas menjadi asik tapi membuat siawa-siswanya mengerti apa yang guru jeladkan.

Bagaimana guru bisa mengetahaui bahwa siswanya mempunyai gaya belajar visual, auditorial atau kinestetik? Nahh pastinya 3 gaya belajar ini juga mempunyai ciri-cirinya, yaitu:

1. Ciri-ciri siswa/individu dengan gaya belajar Visual

  • Posisi kepala terangkat ke atas ke arah orang yang sedang berbicara
  • Eye accessing melihat ke atas
  • Nafas pada dada bagian atas, tipis
  • Posisi leher lurus dan tegak
  • Penampilan rapi, warna serasi, teratur
  • Mengingat dengan gambar
  • Lebih suka membaca dari pada dibacakan
  • Membutuhkan gambaran dan tujuan menyeluruh
  • Menangkap detail
  • Mengingat apa yang dilihat
  • Selalu mengadakan kontak mata
  • Berbicara cepat, hampir tanpa titik koma
  • Menjaga jarak dengan orang lain supaya dapat melihat lebih jelas
  • Berpikir selalu “gambar besarnya”

2. Ciri-ciri siswa/individu dengan gaya belajar Auditorial, yaitu:

  • Posisi kepala menoleh ke arah orang yang sedang berbicara
  • Eye accessing ke arah dan sejajar dengan telinga
  • Nafas merata di seluruh permukaan dada
  • Memandang jauh
  • Menghindari kontak mata
  • Perhatiannya mudah terpecah
  • Berbicara dengan pola berirama
  • Selalu mengulang apa yang baru mereka dengar
  • Belajar dengan cara mendengarkan dan menggerakkan bibir/bersuara saat membaca
  • Berdialog secara internal dan eksternal
  • Sikap tubuh lemah lembut dan mengalir
  • Berdiri dekat dengan orang lain supaya dapat mendengar jelas
  • Mudah terganggu oleh kebisingan
  • Cara berpikir kronologi

3. Ciri-ciri siswa/individu dengan gaya belajar Kinestetik, yaitu:

  • Posisi kepala dan dahi agak menunduk
  • Eye accessing menunduk atau menunduk ke arah kanan
  • Nafas dalam, di daerah diafragma
  • Jarang mengadakan kontak mata
  • Suara nada rendah, tempo lambat
  • Sering berjeda ketika berbicara
  • Berdiri berdekatan
  • Banyak bergerak
  • Suka sentuhan, merasakan informasi Belajar dengan melakukan
  • Cenderung asosiasi dengan pengalaman mereka sendiri
  • Menunjuk tulisan saat membaca
  • Menanggapi secara fisik
  • Mudah terganggu oleh emosi sendiri

 

Pembahasan gaya belajar siswa di dalam kelas ini sangat menarik karena nantinya bisa berpengaruh buat kita nantinya, kita bisa tahu apa pentingnya mengetahui gaya belajar siswa sebagai mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas, karena itu sangat berpengaruh dalam sistem pembelajaran nantinya. Yang pertama kita bisa mengetahui terlebih dahulu gaya belajar kita itu seperti apa dan ada juga beberapa cara bagaimana supaya pengetahuan gaya belajar kita tersebut, kita bisa meminimalisir apakah kita gaya belajarnya sebagai gaya belajar visual ataupun mendengar audio, atau pun berbicara, itu bisa kita latih ataupun kita bisa ketahui dengan memahami materi ini, kita bisa memahami wawasan luas dan juga kita bisa mengetahui seberapa jauh gaya belajar kita yang berpengaruh jauh dari belajar yang ada berpengaruh dalam kelas ataupun dalam pembelajaran individu secara manual.

 

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo

18 September 2020 23:23:38 Dibaca : 23

Informasi Umum

Fakultas Ilmu Pendidikan UNG bermula dari statusnya sebagai jurusan Ilmu Pendidikan Yunior College FKIP Universitas Sulawesi Utara-Tengah (Unsulutteng) Gorontalo tahun 1963. Seiring dengan perkembangannya, saat ini FIP UNG membuka 5 prodi bidang kependidikan. Program yang ditawarkan pun tidak hanya pendidikan guru, melainkan juga pengadministrasian pendidikan.

Program Kuliah

1. Manajemen Pendidikan/Administrasi Pendidikan (A)

TENTANG

Jurusan/Prodi Manajemen Pendidikan resmi beroperasi pada tahun ajaran 1983/1984 dengan nama Jurusan Administrasi dan Supervisi Pendidikan yang pada waktu itu masih berstatus FKIP Universitas Sam Ratulangi Manado di Gorontalo.  Sejak keberadannya, Jurusan Administrasi dan Supervisi Pendidikan hanya menerima empat angkatan, karena sejak ditetapkannya SK passing out yang terhitung mulai tahun 1991/1992 hingga tahun ajaran 1998/1999 tidak menerima mahasiswa. Penerimaan mahasiswa dilakukan kembali pada tahun 1999/2000 setelah pencabutan passing out dari Dirjen Dikti No. 319/DIKTI/Kep/2000 yang mengizinkan Jurusan Administrasi dan Supervisi Pendidikan menerima mahasiswa yang berstatus PNS atau pegawai.

Jurusan Manajemen Pendidikan (S1) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo Jurusan/Prodi Manajemen Pendidikan telah terakreditasi B berdasarkan keputusan Dirjen Dikti Nomor  08448 /  Ak.IX-S1-37/SPGADX/III/2006   berlaku 9 Maret 2006 sampai dengan 9 Maret 2011. Hal ini membuktikan langkah-langkah pengembangan jurusan/program studi selama ini menunjukkan perkembangan yang baik.

2.Bimbingan Konseling (B)

TENTANG

Program studi Bimbingan dan Konseling pada fakultas Ilmu Pendidikan UNG berdiri bersamaan dengan pendirian Junior College FKIP UNSULLUTENG pda tahun 1963 dengan nama program studi Bimbingan dan Penyuluhan. Program studi ini menerima mahasiswa sejak dibuka tahun 1963 sampai masa pashing-out I tahun 1972-1975. Setelah pashing-out I tahun 1975 menerima lagi mahasiswa baru sampai dengan masa pashing-out II tahun 1986. Dari tahun 1963 sampai dengan tahun 1975 program Sarjana Muda. Mulai tahun 1979 dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0124/4/79, yang mengatur pembaharuan jenjang dan jenis program studi ini langsung membuka program strata satu (S1) dan tidak membuka lagi program Sarjana Muda.

3. Pendidikan Guru Sekolah Dasar (B)

TENTANG

 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Gorontalo memiliki lima jurusan yaitu: PGSD, BK, MP, PLS, dan PGPAUD (Data: FIP 2019). Setiap jurusan yang ada di Fakultas Ilmu Pendidikan memiliki visi dan misi yang sama dalam mencerdaskan anak bangsa, sesuai dengan jalur dan orientasi yang dimiliki.

     Untuk jurusan PGSD sendiri merupakan salah satu jurusan/prodi yang banyak disasar oleh mahasiswa baru, hal ini terlihat pada tahun 2016 melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Dari 5401 pendaftar tersebut, Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dan Prodi Keperawatan menjadi Prodi primadona dikalangan calon mahasiswa baru yang mendaftar melalui SNMPTN. “Dari seluruh Prodi S1 yang bernaung di UNG, peringkat pertama yang peminatnya terbanyak pada SNMPTN kemarin adalah Prodi PGSD, dan yang terbanyak kedua yakni Prodi Keperawatan,” ungkap Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Ir. Mahludin Baruadi, MP., saat memimpin Upacara Korpri di lingkungan Civitas Akademik UNG, (17/3).

4. Pendidikan Guru PAUD (B)

TENTANG

Jurusan PG-PAUD pertama kali dibuka berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 15 Tahun 2005 tentang Ijin Penyelenggaraan Program Studi PG-PAUD dan menerima mahasiswa pada tahun 2007. Program Studi PG-PAUD merupakan salah satu pelopor pengembangan pendidikan anak usia dini di Provinsi Gorontalo, dimana lulusannya sudah tersebar mengajar di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini baik di Provinsi Gorontalo dan provinsi lainnya; Provinsi Sulawesi Tengah, Provinsi Sulawesi Utara, dan Provinsi Sulawesi Tenggara (Kawasan Teluk Tomini).

5. Pendidikan Luar Sekolah (B)

TENTANG

Program studi pada Fakultas Ilmu Pendidikan UNG berdiri bersamaan dengan pendirian Junior College FKIP UNSULLUTENG pada tahun 1963 dengan nama program studi Bimbingan dan Penyuluhan. Program studi ini menerima mahasiswa sejak dibuka tahun 1963 sampai dengan masa pashing-out I tahun 1972-1975. Sesudah pashing-out I tahun 1975 menerima lagi mahasiswa baru sampai dengan masa pashing-out II tahun 1986. Dari tahun 1963 sampai dengan tahun 1975 program yang dibuka pada program studi ini baru terbatas pada program Sarjana Muda. Mulai tahun 1979 dengan dikeluarkannya Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 0124/4/79, yang mengatur pembaharuan jenjang dan jenis program studi ini langsung membuka program strata I (SI) dan tidak membuka lagi program Sarjana Muda.

Daftar Fakultas dan Jurusan UNG Universitas Negeri Gorontalo

18 September 2020 22:41:12 Dibaca : 19

Pada saat ini Universitas Gorontalo tercatat mengelola 10 Fakultas dan 3 jenjang studi mulai dari Diploma 3 hingga Strata 3. Selain itu hampir semua program studi yang ada sudah mendapatkan akreditasi, mayoritas akreditasi yang ada adalah A dan B. Jadi sudah dapat dipastikan bahwa kualitas pendidikan disini sudah sangat baik jika dibandingkan dengan universitas lain yang belum terakreditasi.

Berikut Daftar Fakultas dan Jurusan Universitas Negeri Gorontalo

      1. Fakultas Ilmu Pendidikan

  • S1 Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
  • S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
  • S1 Bimbingan dan Konseling
  • S1 Manajemen Pendidikan
  • S1 Pendidikan Luar Sekolah

     2. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

  • S1 Pendidikan Geografi
  • S1 Teknik Geologi
  • S1 Pendidikan Matematika
  • S1 Matematika
  • S1 Statistika
  • S1 Pendidkan Fisika
  • S1 Fisika
  • S1 Pendidikan Kimia
  • S1 Kimia
  • S1 Pendidikan Biologi
  • S1 Biologi

 

 

3. Fakultas Ilmu Sosial

  • S1 Sosiologi
  • S1 Ilmu Komunikasi
  • S1 Pendidikan Sejarah
  • S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

4. Fakultas Sastra dan Budaya

  • S1 Pendidikan Bahasa Indonesia
  • S1 Pendidikan Bahasa Inggris
  • S1 Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik
  • D3 Pariwisata

5. Fakultas Teknik

  • S1 Teknik Elektro
  • S1 Teknik Sipil
  • S1 Teknik Arsitektur
  • S1 Teknik Industri
  • S1 Sistem Informasi
  • S1 Pendidikan Teknik Kriya

6. Fakultas Pertanian

  • S1 Ilmu dan Teknologi Pangan
  • S1 Agribisnis
  • S1 Agroteknologi
  • S1 Peternakan

7. Fakultas Ilmu Olahraga dan Kesehatan

  • S1 Kesehatan Masyarakat
  • S1 Farmasi
  • S1 Ilmu Keperawatan
  • S1 Pendidikan Kepelatihan dan Olahraga
  • S1 Pendidkan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi

8. Fakultas Ekonomi

  • S1 Manajemen
  • D3 Administrasi Perkantoran
  • S1 Administrasi Publik
  • S1 Akuntansi
  • S1 Ekonomi Pembangunan
  • S1 Pendidikan Ekonomi

9. Fakultas Hukum

  • S1 Ilmu Hukum

10. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

  • S1 Manajemen Sumber Daya Perairan
  • S1 Budidaya Perairan
  • S1 Teknologi Hasil Perikanan

Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Gorontalo

  1. Program S2 Pendidikan Bahasa Inggris (Akreditasi B)
  2. Program S2 Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Akreditasi B)
  3. Program S2 Pendidikan Matematika (Akreditasi B)
  4. Program S2 Pendidikan Dasar (Akreditasi B)
  5. Program S2 Pendidikan Biologi (Akreditasi B)
  6. Program S2 Pendidikan Fisika (Akreditasi B)
  7. Program S2 Administrasi Pendidikan (Akreditasi B)
  8. Program S2 Agribisnis
  9. Program S2 Ilmu Kelautan dan Perikanan
  10. Program S2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
  11. Program S2 Teknologi Pendidikan
  12. Program S2 Pendidikan Ekonomi
  13. Program S2 Ilmu Administrasi
  14. Program S2 Ilmu Hukum
  15. Program S2 Pendidikan Luar Sekolah
  16. Program S2 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
  17. Program S3 Ilmu Administrasi
  18. Program S3 Ilmu Pendidikan
  19. Program S3 Pendidikan Bahasa
  20. Program S3 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong