Nama : Alfareza Thaib

Kelas : 2B PGSD

Nim : 151 420 044

Mata Kuliah : Penulisan Karya Ilmiah

Pengampuh : Bpk Muhammad Sarlin S.Pd,M.Pd

 

PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK

Latar Belakang

Pendidikan karakter menjadi isu penting dalam dunia pendidikan. Sebagaimana kita ketahui bahwa akhir-akhir ini terjadi fenomena atau hal-hal yang berkaitan dengan dekadensi moral yang terjadi ditengah-tengah masyarakat maupun yang berada dilingkungan pemerintah yang semakin meningkat dan beragam.Fenomena tersebut dapat kita lihat dilingkungan masyrakat bangsa indonesia itu sendiri seperti kriminalitas,ketidak adilan,korupsi, pelanggaran HAM dan bahkan kekerasan yang dilakukan orang tua kepada anaknya. Selain itu, terdapat beberapa kasus narkoba dan kasus terorisme yang teradi baru-baru ini dengan melakukan rentetan pengeboman yang dilakukan di makassar beberapa waktu lalu. Hal ini menunjukan bahwa telah pudarnya dan hilangnya nilai-nilai religius serta telah terjadi krisis jati diri dan karakteristik yang ada dalam diri bangsa indonesia ataupun generasi muda yang merupakan penerus bangsa.

Menurut logika struktual fungsional, ada beberapa hal yang menjadi faktor terjadinya krisis karakter yang terjadi pada bangsa indonesia saat ini. Pertama, krisis karakter terjadi karena sistem sosial kurang mampu menngatasi kebutuhan situasional yang muncul akibat perubahan sosial yang terjadi begitu cepat diera milenial dan generasi muda yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya yang baru, apalagi mengontrol pengaruh-pengaruh negatif yang kontraproduktif bagi pembentukan karakternya. Kedua,kurang bersinergrinya lingkungan-lingkungan sosial pendidikan dalam konteks pembentukan karakter. Ketiga, sistem sosial kurang kondusif terhadap pola-pola yang mendukung terbentuknya karakter positif bagi bangsa indonesia.

Dengan melihat berbagai krisis karakter yang terjadi pada bangsa indonesia saat ini, maka pemerintah mengupayakan adanya program-program perbaikan pada karakter dan budaya bangsa indonesia yang selama ini menjadi terasa asing dan jarang ditemui ditengah-tengah masyarakat bangsa indonesia. Adapun upaya yang dilakukan pemerintah untuk perbaikan karakter dan budaya bangsa indonesia yaitu dengan memprogramkan adanya pendidikan karakter untuk diterapkan di perguruan tinggi atau ditiap-tiap sekolah agar peserta didik yang merupakan generasi penerus bangsa dapat mempelajari kembali serta dapat membentuk karakter mereka dengan lebih baik.

Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai pendidikan yang mengembangkan nilai budaya dan karakter bangsa pada diri peserta didik sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya sebagai anggota masyarakat,dan warga negara yang religius,nasionalis,produktif dan kreatif (Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendiknas, Kerangka Acuan Pendidikan Karakter,2010,h.9). Adapun menurut Koesoema (2010:3) mengemukakan bahwa pendidikan karakter adalah ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat khas dari diri seseorang yang bersumber dari bentukan-bentukam yang diterima dari lingkungan, misalnya lingkungan keluarga pada masa kecil, dan juga bawaan sejak lahir.

Tujuan Pendidikan Pendidikan Karakter Bangsa diantaranya adalah :

1. Mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan Warga Negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.

2. Mengembangkan Kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya dan karakter bangsa

3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa

4. Mengembangkan kemampuan pesrta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan dan

5. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yangaman,jujur, penuh kreativitas dan persa-habatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.

Dalam upaya untuk memperkuat fungsi dan tujuan pendidikan karakter maka diperlukan Pendidikan Agama khususnya Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai harapan untuk membentangi dan mengarahkan para peserta didik dan dapat membentuk sikap dan kepribadian warga negara yang lebih baik.Pada hakikatnya pembelejaran PAI berupaya dan mampu membina akhlak dan menanamkan sikap kejujuran kepada peserta didik, Pendidikan Agama berupaya terus membina dan menggali, membentuk dan mengarahkan kepada pebuatan atau akhlak terpuji sehingga Pendidikan Agama Islam dapat berfungsi sebagai pendidikan karakter. Melalui pendidikan karakter mampu memunculkan kebajikan dari dalam diri seseorang dan mampu memunculkan sikap jujur dalam berbicara atau bertindak baik kepada dirinya, kepada orang lain dan kepada tuhannya. Kemudian sikap ini akan terlihat dan muncul dalam tindakan yang nyata yaitu tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras dan lain sebagainya (Mulyadi et al.,2019).

Hal ini menjadi jelas bahwa sekolah sebagai lembaga penyelenggaraan pendidikan melaui Pendidikan Agama Islam (PAI) dituntut untuk mampu memberikan pendidikan, pembinaan dan pembiasaan terhadap perilaku jujur kepada setiap peserta didiknya. Pendidikan karakter ini bukan suatu perkara yang mudah akan tetapi memerlukan waktu,usaha dan kerja keras dari para pendidiknya. Maka dari itu sangat jelas bahwa dalam pendidikan karakter perlu kerja keras dan kerja sama semua pihak baik baik guru sebagai pendidik, juga peserta didik dan orang tua untuk ikut dalam menciptakan pendidkan karakter yang secara efektif agar mampu menghasilkan pendidikan yang berkualitas serta didukung oleh pembelajaran yang berkualitas maka akan menjadi unggul dan lebih baik (Raharjo,2010).

Peran Pendidikan Agama Islam sangat dibutuhkan dalam mendukung pembentukan karakter dimana menjadi era yang penuh tantangan dihadapi oleh para siswa saat ini, para siswa menjadi bingung dan bertanya-tanya mereka harus melakukan apa dan bagaimana harus bersikap. Melalui Pendidikan Agama Islam siswa-siswa dapat memiliki bekal untuk memiliki karakter yang bersikap bisa bersikap jujur dikehidupan sehari-hari. (Ningsih,2019). Peran Pendidikan Agama Islam sama dengan peran pendidikan kepribadian atau akhlak adalah membentuk manusia berakhlak mulia, yaitu suatu keadaan yang melihat pada diri manusia tanpa melalui proses perhitungan, pemikiran dan penilitian yang menimbulkan hal yang baik disebut karakter jujur.(Sada,2015).

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya yaitu :

a. Apa yang dimaksud dengan pendidikan karakter dan Pendidikan Agama Islam? 

b. Mengapa pendidikan karakter sangat penting untuk diterapkan didunia pendidikan?. 

c. Bagaimana peran PAI dalam membentuk karakter peserta didik? 

d. Bagaimana hubungan pendidikan karakter dengan Pendidikan Agama Islam? 

 

1.3 Tujuan

Adapun tujuannya yaitu :

a. Untuk mengetahui pengertian Pendidikan Karakter dan PAI! 

b. Untuk mengetahui pentingnya Pendidikan Karakter dalam dunia Pendidikan! 

c. Untuk mengetahui peran PAI dalam pembentukan karakter peserta didik! 

d. Untuk mengetahui hubungan Pendidikan karakter dengan Pendidikan Agama Islam! 

 

 

PEMBENTUKAN KARAKTER MELALUI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

27 March 2021 08:39:32 Dibaca : 36

Nama : Alfareza Thaib

NIM : 151 420 044

Kelas : 2B PGSD

  • 5 hal yang menjadi isi pendahuluan
  1. Pendidikan karakter menjadi isu penting dalam dunia pendidikan. 
  2. Pemerintah mengupayakan Program-program perbaikan pada budaya bangsa Indonesia yang selama ini menjadi terasa asing dan jarang ditemui di tengah-tengah masyarakat. 
  3. Pendidikan karakter menjadi tempat yang mampu mewujudkan misi dari pendidikan karakter. 
  4. Pembelajaran materi PAI dapat mengoptimalkan dan merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan dalam melaksanakan pendidikan karakter. 
  5. Pendidikan agama merupakan sarana transformasi pengetahuan dan aspek kognitif, aspek afektif dan aspek Psikomotorik. 

Nama : Alfareza Thaib

Kelas : 2B PGSD

NIM : 151 420 044

Pendidikan karakter menjadi isu penting dalam dunia pendidikan akhir-akhir ini, hal ini berkaitan dengan fenomena dekadensi moral yang terjadi ditengah-tengah masyarakat maupun dilingkungan pemerintah yang semakin meningkat dan beragam. Seperti Kriminalitas, ketidak adilan, korupsi, kekerasan pada anak, pelangggaran HAM, dan fenomena lainnya menandakan bahwa telah terjadi krisis jati diri dan karakteristik pada bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, diperlukannya salah satu mata pelajaran yang dapat membentuk dan mengubah karakteristik bangsa, Yakni dengan menerapkan dan mengoptimalkan Pendidikan Agama khususnya Pendidikan Agama Islam disekolah untuk membentuk kembali karakter peserta didik atau bangsa Indonesia. Pendidikan Agama Islam ini, memiliki peran yang sangat strategis dalam membentuk karakter peserta didik.

Konsep pendidikan karakter sebenarnya telah ada sejak zaman rasulullah SAW. Hal ini terbukti dari perintah Allah Subhanahu Wata'Ala bahwa tugas pertama dan utama Rasulullah adalah sebagai penyempurna akhlak bagi umatnya. Maka dapat dikatakan bahwa makna dari karakter sama dengan konsep akhlak dalam Islam, keduanya membahas tentang perbuatan Prilaku baik buruk manusia. Oleh sebab itu, Pendidikan Agama khususnya Pendidikan Agama Islam ini sangat penting untuk diterapkan disekolah. Karena memberikan pengetahuan tentang nilai-nilai moral, akhlak, akidah dan mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wata'Ala. Maka dari itu, Pendidikan Agama menjadi salah satu mata pelajaran wajib baik dari sekolah tingkat dasar, menengah dan perguruan tinggi. 

Akhlak atau karakter dalam Islam adalah sasaran utama dalam pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa hadits nabi yang menjelaskan tentang keutamaan pendidikan akhlak salah satunya hadits berikut ini: “ajarilah anak-anakmu kebaikan, dan didiklah mereka”. Hal ini berarti bahwa Islam memandang manusia lahir dengan membawa potensi lahiriah. Maka diperlukannha pembentukan karakter dan kepribadian seseorang. Adapun tujuan utama dari Pendidikan Agama khususnya Agama Islam yakni membentuk kepribadian pada diri siswa yang tercermin dalam tingkah laku dan pola pikirnya dalam kehidupan sehari-hari, oleh karenanya pembelajaran PAI tidak hanya menjadi tanggung jawab guru PAI disekolah tetapi juga dibutuhkan dukungan dari seluruh komunitas disekolah, masyarakat, dan lebih penting lagi adalah orang tua.karena waktu anak lebih banyak bersama orang tuanya, dibandingkan dengan guru disekolah.

Proses belajar mengajar yang diharapkan didalam pendidikan akhlak adalah lebih kepada mendidik bukan mengajar. Mendidik berarti proses pembelajaran lebih diarahkan kepada bimbingan dan nasihat. Karena Pendidikan yang berhubungan dengan kepribadian atau akhlak tidak dapat diajarkan hanya dalam bentuk pengetahuan saja, tetapi perlu adanya pembiasaan dalam prilakunya sehari-hari. Agar peserta didik bisa memahami dan bisa mengubah tingkah laku mereka yang awalnya buruk bisa menjadi lebih baik. Karena sejatinya peserta didik inilah yang akan menjadi calon penerus bangsa yang nantinya akan menjadi calon pemimpin di masa depan dan akan menjadi contoh bagi masyarakat lainnya serta mampu mempertahankan dan melindungi bangsa dan negara dengan menerapkan nilai-nilai moral dan luhur bangsa agar terciptanya kesejahteraan bangsa dan negara. 

            

10 FAKULTAS UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

18 September 2020 10:58:12 Dibaca : 15

Ada 10 Fakultas Universitas Negeri Gorontalo, yaitu:

1. Fakultas Ilmuu Pendidikan UNG

2. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

3. Fakultas Ilmu Sosial

4. Fakultas Satra & Budaya

5. Fakultas Teknik

6. Fakultas Pertanian

7. Fakultas Olahraga dan Kesehatan

8. Fakultas Ekonomi

9. Fakultas Hukum

10. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

ARTI LOGO UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

18 September 2020 10:36:12 Dibaca : 50
  1.  Kurva segi lima sama sisi adalah ornamen khas daerah Gorontalo melambangkan lima sila dari dasar negara pancasila yang menjadi azas UNG, serta lima sendi peradaban Gorontalo yang disebut (Payu Limo to Talu, Lipu Pei Hulalo.
  2. Kerangkai bunga teratai yang telah mekar penuh mengandung harapan UNG akan menghasilkan SDM yang utuh dan berkualitas.
  3. Lingkaran bola dunia melambangkan komitmen untuk mencapai visi, misi, dan tujuan UNG, sedangkan warna biru melambangkan keamanan dan perdamaian.
  4. Buku berwarna putih yang terbuka memiliki makna sikap terbuka dan semangat yang tinggi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya.
  5. Pena terbentuk ornamen lima mata melambangkan antara ilmu agama, ilmu pengetahuan teknologi, sini dan budaya merupakan satu kesatuan yang utuh dalam dunia pendidikan.
  6. Mahkota raja berwarna hitam dengan hiasan kuning emas melambangkan kebudayaan, keteguhan dan kejayaan suatu martabat. 23 butir emas melambangkan hari bersejarah masyarakat Gorontalo, dimana tanggal 23 Januari 1942 sebagai hari kemerdekaan Masyarakat Gorontalo dan sekaligus tanggal 23 Juni 2004 hari peresmian UNG oleh Presiden RI.
  7. Sayap burung maleo berwarna jingga melambangkan semangat juang yang tinggi serta gerakan dinamis civitis akademika dalam mengembangkan UNG.

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong