Revisi Perbandingan sistem pendidikan

12 June 2021 13:02:24 Dibaca : 196

Nama : Nurhayati Eka Saputri

Nim : 151420168

Kelas : 2F PGSD

Perbandingan sistem pendidikan di negara Indonesia dan Finlandia.

Mungkin seluruh lapisan masyarakat sudah tidak asing dengan yang namanya “pendidikan”. Ya, pendidikan merupakan salah satu tolak ukur tingkat kemajuan suatu bangsa. Selain itu pendidikan juga merupakan unsur penting dalam meningkatkan harkat dan martabat serta kualitas hidup manusia. Mengapa? Karena pendidikan adalah mata uang yang berlaku di negara manapun.Pendidikan adalah suatu proses penanaman budaya, norma serta nilai-nilai moral dalam masyarakat kepada seorang individu atau kelompok yang mencangkup pengetahuan, perilaku, dan sosial budaya. Proses penanaman ini berjalan secara bertahap dan kontinu selama manusia itu hidup. Pendidikan bertujuan agar kelak orang yang menerima pendidikan tersebut dapat beradaptasi dengan lingkungan masyarakat dan bermanfaat bagi orang di sekitarnya. Diharapakan dengan adanya pendidikan yang baik di negeri ini akan mendongkrak kesejahteraan masyarakat dan mampu menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas, tangguh, berkarakter, dan mampu bersaing dan maenjawab tantangan era globalisasi sekarang ini.Saat ini, pendidikan di Indonesia diatur melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pendidikan di Indonesia terbagi ke dalam tiga jalur utama, yaitu formal, nonformal, dan informal. Pendidikan juga dibagi ke dalam empat jenjang, yaitu anak usia dini, dasar, menengah, dan tinggi. Pendididikan yang bagaimana yang bisa mengantarkan seseorang pada kesuksesan? Tentu saja pendidikan yang berkualitas dan sesuai porsinya. Ingat, pendidikan harus disesuaikan dengan kebutuhan pelajar, bukan pelajar yang harus menyesuaikan diri dengan pendidikan. Karena setiap orang memiliki kemampuan dan potensi yang berbeda-beda. Sebuah sistem pendidikan harus bisa mewadahi seluruh potensi anak-anak bangsanya agar kelak mereka bisa mengembangkan potensi mereka dan menentukan karirnya di masa depan. Kurikulum pendidikan di beberapa negara maju sudah menerapkan pola seperti ini. Contohnya di Finlandia, setelah anak-anak sudah menyelesaikan pendidikan dasarnya, mereka akan diarahkan apakah mereka ingin melanjutkan ke bangku kuliah atau melanjutkan ke jenjang kuliah.

Mengapa Finlandia memiliki sistem pendidikan terbaik di dunia?Tentu saja, bukan tanpa alasan Finlandia bisa menjadi negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Satu yang paling menonjol dari negara ini, adalah diberi kebebasannya jajaran pendidik untuk meramu kurikulum dan menentukan metode dan materi belajar-mengajar.Republik Finlandia adalah sebuah negara Nordik yang terletak di Eropa Utara, serta anggota dari Uni Eropa. Finlandia memiliki perbatasan darat dengan Swedia di barat, Norwegia di utara, dan Rusia di timur sedangkan batas lautnya adalah Laut Baltik di barat daya, Teluk Finlandia di selatan, dan Teluk Bothnia di barat.beberapa perbedaan sistem pendidikan antara Finlandia dan Indonesia:1.Finlandia : anak-anak baru bersekolah saat usia 7 tahunAnak-anak di Finlandia baru bersekolah saat usia 7 tahun, mereka tidak diperkenankan mengikuti playgroup ataupun sejenisnya. Pemerintah Finlandia justru memberi tugas kepada para orang tua untuk melaksanakan Pendidikan Anak Usia Dini. Alasannya karena dari bayi hinnga usia 6 tahun adalah masa yang kritis untuk tahap awal perkembangan anak. Pemerintah Finlandia memberi Maternity Package untuk setiap Ayah dan Ibu ketika ia memiliki bayi yang berisi panduan untuk mendidik anak mereka.Indonesia : anak usia dua tahun pun sudah masuk playgroup, diasuh oleh babysitter, dan orang tua tidak mengawasi perkembangan anak dengan seksama.2.Finlandia : tidak ada tes hingga usia 16 tahunKetika anak-anak Finlandia masuk sekolah, tidak ada kewajiban untuk mengikuti ujian tingkat nasional, kecuali saat ia hendak melanjutkan kuliah di perguruan tinggi. Finlandia tidak menganut GERM (Global Education Reform Movement) yang menekankan pendidikan ke arah kompetisi dan persaingan. Pembelajaran di kelas pun berlangsung rileks tanpa ketegangan.Indonesia : untuk masuk SD negeri saja anak harus mengikuti tes dan bersaing dengan teman sebayanya.3.Finlandia : tidak banyak tugas dan PRAnak-anak Finlandia tidak perlu pulang ke rumah dengan membawa tugas yang tidak relevan dengan hobi dan kesenangannya. Mereka cukup mengembangkan bidang yang mereka sukai, menggali potensi dalam diri hingga bisa meraih prestasi. Mereka juga tidak perlu mengikuti bimbel ataupun mengerjakan puluhan soal di kelas. Satu kelas pun hanya berisi 15-17 siswa sehingga keadaan kelas lebih kondusif untuk belajar. Sehingga setiap siswa bisa berkonsultasi pada guru dengan leluasa.Indonesia : satu kelas berisi 40 siswa dan semuanya pulang ke rumah membawa tumpukan tugas yang menyita waktu bermain mereka. Kegiatan di kelas pun hanya mendengarkan ceramah dan mengerjakan puluhan soal-soal.4.Finlandia : guru adalah tamatan S2 dengan lulusan terbaikDi Finlandia, guru bukan hanya pahlawan tanpa tanda jasa tapi juga profesi terhormat. Bahkan orang Finlandia merasa lebih terhormat menjadi guru dibandingkan bekerja sebagai dokter. Untuk menjadi guru diperlukan kompetensi setara Strata 2 dengan nilai terbaik. Mereka wajib menerapkan metode belajar aktif dan menyenangkan serta memberi motivasi kepada para siswanya. Guru memiliki keintiman dengan siswanya maka guru pun bebas merumuskan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik siswanya.Indonesia : masih banyak guru bergaji kecil, dianggap remeh, banyak guru yang tidak memahami disiplin ilmu psikologi perkembangan.5.Finlandia : tidak mengkotak-kotakan siswa dengan nilai prestasi atau tingkat ekonomiTidak ada mengkubu-kubukan siswa dengan penyebutan kelas reguler dan akselerasi apalagi VIP. Kualitas masing-masing sekolah tidak berbeda jauh sehingga tidak terlihat kesenjangan antar siswa. Para orang tua tidak perlu khawatir dengan biaya sekolah. Finlandia menanggung biaya pendidikan di sekolah hingga perguruan tinggi Strata 1 termasuk sekolah swasta. Kesempatan belajar dibuka lebar dan ditanggung pemerintah. Tidak perlu ada kekhawatiran tidak menerima ijazah karena belum membayar ataupun tekanan tidak naik kelas.Indonesia : siswa dibagi dalam beberapa “kelas”, kemajuan kualitas di tiap sekolah pun berbeda-beda. Banyak istilah “sekolah orang kaya” dan “sekolah anak pintar”

Banyak yang bertanya apakah system Pendidikan di indonesia bisa diterapkan di indonesia?Begini, ada beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan untuk merubah sebuah sistem Pendidikan di suatu negara. Terlebih kita harus tahu bahwa Indonesia merupakan negara yang berpenduduk sangat banyak sekitar kurang lebih seperempat miliar atau dengan kata lain ada 250 juta lebih orang yang menduduki negara Indonesia ini. Sehingga apabila pemerintah ingin mengubah sistem Pendidikan atau bahkan membuat suatu ketetapan baru bagi Pendidikan di Indonesia, tentunya perlu melewati proses pemikiran yang sangat matang.Berikut penulis paparkan beberapa alasan mengapa sistem Pendidikan Finlandia belum bisa diterapkan di Indonesia:1. Budaya, Latar Belakang dan Pola Pemikiran yang BerbedaTentunya setiap negara memiliki budaya dan latar belakang yang berbeda, yang dimana hal tersebut juga akan membawa perbedaan terhadap pola pemikiran masyarakat di masing-masing negara.Seperti contoh masyarakat di Indonesia cenderung berorientasi kepada nilai atau hasil akhir, hal tersebut terlihat bahwa sejak enam tahun pertama anak bersekolah, mereka sudah dinilai dan nilai tersebut dianggap sudah mempengaruhi prestasi mereka. Sedangkan apabila di Finlandia, 93% orang di Finlandia adalah lulusan sekolah tinggi, hal ini yang menyebabkan masyarakat di Finlandia lebih menghargai sebuah proses dibandingkan langsung menilai pada hasil akhir.Hal ini yang menyebabkan kita tidak bisa langsung membandingkan dan menyamaratakan antara pendidikan di Finlandia dengan Indonesia.2. Pendidikan yang Belum MerataApabila pada poin sebelumnya penulis telah memaparkan bahwa 93% masyarakat di Finlandia telah mengenyam pendidikan tinggi, hal tersebut berarti dapat dikatakan bahwa Pendidikan yang ada di Finlandia telah terbilang sudah merata hampir ke seluruh Finlandia walaupun belum merata secara sempurna karena masih belum mencapai angka 100%.

Sekarang mari kita bandingkan dengan kemerataan pendidikan di Indonesia, tentunya kita semua mengtahui bahwa pendidikan di Indonesia ini sangat belum merata terutama semakin ke bagian timur Indonesia. Mengingat negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan jumlah penduduknya yang juga sangat banyak, perihal pemerataan pendidikan hingga ke pelosok negeri ini tentunya masih menjadi problematika tersendiri bagi negeri ini.

Tentunya apabila pendidikan sendiri belum merata di negeri ini, maka jangan heran guys apabila masih banyak anak-anak muda di sekitar kita yang seharusnya mengenyam pendidikan seperti kita, malahan mereka putus sekolah.

3. Perbedaan Profesionalitas dan Tunjangan untuk GuruDi Indonesia, sudah banyak guru-guru atau tenaga-tenaga pendidik yang profesional terutama di wilayah kota-kota besar. Namun, bagaimana dengan guru-guru yang berada di luar kota-kota besar? Apakah sudah terjamin tingkat ke-profesionalan-nya? Tentu saja tidak. Hal ini juga yang menjadi salah satu pertimbangan kuat mengapa sistem pendidikan Finlandia akan sulit untuk diterapkan di Indonesia.

Kita perlu tahu bahwa semua guru di Finlandia harus bergelar master, hal tersebut tentu saja berpengaruh pada kinerja para guru saat mengajar. Sedangkan di Indonesia bahkan untuk lulus S1 saja, tidak semua guru dapat lulus S1. Apalagi untuk menempuh pendidikan selanjutnya? Tentunya akan memerlukan biaya yang tidak murah. Di Indonesia sendiri keberadaan guru masih belum dijamin 100% oleh pemerintah. Salah satu bukti konkret sederhananya adalah rata-rata gaji guru di Indonesia masih belum memenuhi UMR.

Nah, dari beberapa hal yang telah saya paparkan mungkin dapat menambah sedikit wawasan kita mengapa sistem pendidikan Indonesia tidak dapat meniru layaknya negara Finlandia. Banyaknya perbedaan-perbedaan tersebut tentunya akan menjadi bahan pertimbangan yang harus dipikirkan secara matang, karena apabila pihak yang memiliki kepentingan salah dalam melakukan pengambilan keputusan maka dampaknya akan sangat berakibat fatal.

Lantas apa yang dapat dilakukan anak muda dalam menyikapi hal ini? Saya hanya menyarankan agar kita sebagai anak muda tidak banyak mengeluh. Karena salah satu cara untuk memajukan pendidikan di Indonesia itu dapat dimulai dari diri kita sendiri. Tidak perlu kita mengeluh kesana sini, terus menerus mengkritik pemerintah tanpa melakukan tindakan, karena yang diperlukan hanya satu, bagaimana langkah selanjutnya yang kita lakukan. Karena orang menilai kita cerdas tidak perlu dari beribu-ribu kata yang kita ucapkan, cukup dengan satu tindakan kita maka orang disekitar kita dapat melihat bagaimana diri kita.

Pendidikan yang paling baik adalah melahirkan rasa penasaran pada peserta didik sehingga mereka ingin tau dan paham. ... Bukan juga mengikuti sistem pembelajaran menurut para ahli. karena dasar pendidikan itu sendiri adalah menciptakan peserta didik mampu mengerti dan paham.

Terakhir dari saya “Kebesaran sebenarnya dapat ditemukan dalam hal-hal kecil yang terkadang kita lewatkan.Jangan pernah berhenti belajar, karena hidup tak pernah berhenti mengajarkan.Jika kamu menunggu dirimu sampai siap menghadapi pelajaran, maka seumur hidupmu hanya akan kamu habiskan untuk menunggu.Fokuskan pikiranmu untuk menjadi orang yang produktif, dan jangan hanya membuat dirimu sibuk saja.Orang yang bijak akan belajar ketika mereka paham dan bisa. Sedangkan orang yang bodoh belajar hanya karena terpaksa.lmu tak akan pernah ada habisnya, jadi jangan pernah berpikir untuk berhenti belajar, sebab kehidupan tidak akan pernah berhenti untuk mengajarkanmu.Jalani belajar dengan keikhlasan dan ketulusan hati, sebab kamu belum pernah tahu seberapa hebatnya kamu. Lihat saja orang yang paling berilmu dan paling bijak di dunia ini, nyatanya mereka juga masih belajar.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong