ARSIP BULANAN : May 2021

Akses pendidikan masyarakat

26 May 2021 15:23:21 Dibaca : 28

Nama  : Nurhayati Eka Saputri

Nim     : 151420168

Kelas  : 2 F PGSD

 

AKSES PENDIDIKAN MASYARAKAT

akses pendidikan adalah kemudahan yang diberikan kepada setiap warga masyarakat untuk menggunakan kesempatannya untuk memasuki suatu program pendidikan. Tindakan-tindakan sosial individu sangat ditentukan oleh sikapnya terhadap obyek sosial yang hadir di dalam dunia psikologisnya. Sikap dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang relatif permanen yang terdiri dari tiga komponen yang berpusat pada satu obyek, yaitu komponen kognisi, komponen perasaan, dan komponen kecenderungan tindakan [action tendency component] (Krech et al, 1982:138). Komponen kognisi dari suatu sikap terdiri dari keyakinan-keyakinan individu mengenai suatu obyek. Kognisi yang paling penting yang menentukan sikap individu adalah keyakinan evaluatif yang memberi atribusi kualitas terhadap obyek itu, seperti apakah obyek tersebut menguntungkan atau tidak, baik atau buruk. Komponen kognisi ini juga dapat mencakup keyakinan individu tentang cara merespon yang pantas atau tak pantas terhadap obyek. Jadi, komponen kognisi dan komponen kecenderungan tindakan dapat berkaitan erat. Komponen perasaan dari satu sikap mengacu pada emosi yang terkait dengan obyek - apakah obyek itu dirasakan menyenangkan atau tida, disukai atau tidak. Bobot emosi inilah yang memberi karakter motivasi kepada sikap. Komponen kecenderungan tindakan dari suatu sikkap mencakup semua kesiapan perilaku (behavioral readiness) yang terkait dengan sikap. Jika seorang individu memiliki sikap positif terhadap obyek tertentu, dia akan memiliki kecenderungan untuk membantu atau mengganjar atau mendukung obyek itu; jika dia bersikap negatif, dia akan cenderung mencelakai atau menghukum atau menghancurkan obyek tersebut. Oleh karena itu, jika sekelompok individu memiliki keyakinan bahwa kelompok lain tidak mempunyai kapasitas untuk mencapai tingkat pendidikan yang sama dengan kelompoknya, dan jika mereka tidak senang bila anggota-anggota dari kelompok lain itu memasuki lembaga pendidikan yang sama dengan mereka, maka kelompok ini cenderung menunjukkan tindakan diskriminatif terhadap para anggota dari kelompok lain itu. Sejarah menunjukkan bahwa kelompok-kelompok yang sering memperoleh perlakuan diskriminatif itu adalah kaum wanita dari kaum pria, kelompok etnik.

 

Masyarakat Dan Kebudayaan Sekolah

19 May 2021 16:01:56 Dibaca : 1679

Nama: Nurhayati Eka Saputri

Nim: 151420168

Kelas: 2F PGSD

 

MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN SEKOLAH

A. PENGERTIAN MASYARAKATDalam kamus lengkap bahasa Indonesia, masyarakat adalah sejumlah orang dalam kelompok tertentu yang membentuk perikehidupan yang berbudaya. Masyarakat memiliki pengertian hubungan yang terjalin antar beberapa kelompok orang untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.B. PENGERTIAN KEBUDAYAANPengertian Kebudayaan Dalam kamus lengkap bahasa Indonesia,kebudayaan adalah hasil kegiatan dan penciptaan akal budi manusia. Kebudayaan (cultuur dalam bahasa belanda), (culture dalam bahasa inggris), berasal dari bahasa latin “colere” yang berarti mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini maka berkembanglah arti culture yang berarti “segala daya dan aktivitas manusia untuk mengubah alam”. Sedangkan dari sudut bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta “buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau akal. C. KEBUDAYAAN SEKOLAHBudaya sekolah merupakan kebiasaan-kebiasaan, nilai-nilai, norma, ritual, mitos yang dibentuk dalam perjalanan panjang sekolah yang dipegang bersama oleh kepala sekolah, guru, staf administrasi, dan siswa sebagai dasar mereka dalam memahami dan memecahkan berbagai persoalan yang muncul di sekolah. Sistem pendidikan mengembangkan pola kelakuan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat dan murid-murid. Kehidupan di sekolah serta norma-norma yang berlaku di situ dapat disebut dengan Kebudayaan Sekolah.D. NORMA-NORMA SOSIAL DALAM SITUASI BELAJARNorma adalah petunjuk hidup yang berisi perintah maupun larangan yang diterapkan berdasarkan kesepakatan bersama dan bermaksud untuk mengatur setiap perilaku manusia di dalam masyarakat guna mencapai ketertiban dan kedamaian.Contoh penerapan norma-norma dalam situasi belajar :a. Norma Agama : agama adalah suatu petunjuk hidup yang berasal dari tuhan bagi penganutnya agar mereka mematuhi segala perintah dan larangannya. Yang berisikan peraturan hidup yang diterima sebagai perintah, larangan, anjuran yang berasal dari Tuhan. Contohnya adalah berdoa sebelum dan sesudah pembelajaran.b. Norma Kesopanan : adalah peraturan hidup yang timbul dari pergaulan segolongan manusia dan dianggap sebagai tuntunan pergaulan sehari – hari sekelompok masyarakat. Contohnya sikap saling menghargai baik ketika guru menerangkan ataupun ada siswa lain yang memberikan pendapat.c. Norma Kelaziman : kelaziman adalah tindakan manusia mengikuti kebiasaan yang umumnya dilakukan tanpa pikir panjang karena kebiasaan itu dianggap baik, patut, sopan dan sesuai dengan tata krama. Contohnya memberikan salam kepada gurud. Norma Kesusilaan : kesusilaan adalah pedoman yang mengandung makna dan dianggap penting bagi kesejahteraan masyarakat dan dianggap sebagai aturan yang datang dari suara hati sanubari manusia. Contohnya menghargai perbedaan gender antara laki-laki dan perempuan beserta perannya.e. Norma Hukum : aturan tertulis maupun tidak yang berisi perintah atau larangan yang memaksa dan yang akan memberikan sanksi yang tegas bagi setiap orang yang melanggarnya. Contohnya peraturan didalam kelas ketika sedang belajar tidak boleh mengobrol atau pun tidur.E. LATAR BELAKANG GURUMenurut penelitian di Amerika serikat sebagian besar dari guru-guru berasal dari golongan menengah-rendah seperti petani, pengusaha kecil, buruh harian, dan hanya sebagian kecil saja yang ayahnya dari golongan profesional atau golongan tinggi. Guru-guru kebanyakan berasal dari daerah pedesaan atau kota kecil. Latar belakang guru yakni berasal dari golongan petani dan kaum buruh perlu dipertimbangkan dalam pola kebudayaan di sekolah yang banyak dipengaruhi oleh guru itu.Guru akan membawa norma-norma dan kebudayaan yang diperolehnya melalui pendidikan dari orang tuanya ke dalam kelas yang diajarnya. Walaupun guru itu sendiri berkat pendidikannya dapat mempertinggi tingkat kulturalnya, namun ia akan tetap terikat oleh latar belakangnya, yakni nilai-nilai pedesaan golongan menengah-rendah yang mungkin sekali berbeda dengan norma murid-murid, khususnya di kota-kota. Banyak orang tua murid, antara lain di sekolah menengah yang golongan sosialnya lebih tinggi dari guru sendiri.

Teknologi dalam dinamika pendidikan

05 May 2021 16:41:13 Dibaca : 589

Nama : Nurhayati eka saputriNim : 151420168Kelas : 2 F PGSD

TEKNOLOGI DALAM DINAMIKA PENDIDIKAN

1. Peranan Teknologi dalam Dunia PendidikanDi zaman modernisasi seperti sekarang, manusia sangat bergantung pada teknologi. Hal ini membuat teknologi menjadi kebutuhan dasar setiap orang.Tak seperti waktu dulu, Teknologi sangatlah berpengaruh dalam aspek kehidupan manusia dan ikut berperan dalam kehidupan masyarakat luas khususnya peran teknologi di bidang pendidikan. Dalam pendidikan sendiri teknologi kini memiliki peranan tersendiri dalam proses belajar mengajar.Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan global menuntut dunia pendidikan untuk selalu dan senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha dalam peningkatan mutu pendidikan, terutama penyesuaian penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran.

Perubahan akan tuntutan itulah yang menjadikan dunia pendidikan memerlukan inovasi dan kreativitas dalam proses pembelajarannya karena banyak orang mengusulkan dalam pendidikan khususnya pembelajaran, akan tetapi sedikit sekali orang berbicara tentang solusi pemecahan masalah tentang proses belajar dan mengajar yang sesuai dengan tuntutan global abad ke 21 saat ini.

2. Tujuan Teknologi PendidikanTerpenuhinya kebutuhan belajar warga masyarakat yang beragam, dengan diciptakannya berbagai sistem dan pola belajar-pembelajaran, dan secara tidak langsung merangsang kegiatan dan perkembangan sosial, ekonomi, serta ilmu pengetahuan dan teknologi.3. Potensi Teknologi PendidikanTeknologi Pendidikan dapat didefinisikan dengan berbagai macam formulasi, seperti:a.Teknologi Pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan terintegrasi meliputi manusia, alat, dan sistem, termasuk diantaranya gagasan, prosedur, dan organisasi.b.Tekonologi Pendidikan memakai pendekatan yang sistematis dalam rangka menganalisa dan memecahkan persoalan belajar.c.Teknologi Pendidikan merupakan suatu bidang yang berkepentingan dengan pengembangan secara sistematis berbagai macam sumber belajar, termasuk di dalamnyad.Teknologi Pendidikan merupakan suatu bidang profesi yang terbentuk dengan adanya usaha terorganisasikan dalam mengembangkan teori, melaksanakan penelitian, dan aplikasi praktis perluasan, serta peningkatan sumber belajare.Teknologi Pendidikan beroperasi dalam seluruh bidang pendidikan secara integratif, yaitu secara rasional berkembang dan berintegrasi dalam berbagai kegiatan pendidikan.4. peran teknologi dalam dinamika masyarakatSecara sosiologis, teknologi memiliki makna yang lebih mendalam daripada peralatan. Teknologi menetapkan suatu kerangka bagi kebudayaan non material suatu kelompok. Jika teknologi suatu kelompok mengalami perubahan, maka cara berpikir manusia juga akan mengalami perubahan. Hal ini juga berdampak pada cara mereka berhubungan dengan yang lain. Bagi Marx, teknologi merupakan alat, dalam pandangan materialisme historis hanya menunjuk pada sejumlah alat yang dapat dipakai manusia untuk mencapai kesejahteraan. Weber mendefinisikan teknologi sebagai ide atau pikiran manusia itu sendiri. Sementara itu menurut Durkheim, teknologi merupakan kesadaran kolektif yang bahkan diprediksi dapat menggantikan kedudukan agama dalam masyarakat (Martono, 2012, pp.277-278).Teknologi memperlihatkan fenomenanya dalam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Sastrapratedja (Dwiningrum, 2012, p.154) menjelaskan bahwa fenomena teknik pada masyarakat kini, memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Rasionalitas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.b. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah. c. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi, dan rumusan dilaksanakan serba otomatis. Demikian pula dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non-teknis menjadi kegiatan teknis. d. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan. e. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung. f. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ideologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan. g. Otonomi, artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.

 

 

Nama : Nurhayati eka saputriNim : 151420168Kelas : 2 F PGSD

TEKNOLOGI DALAM DINAMIKA PENDIDIKAN

1. Peranan Teknologi dalam Dunia PendidikanDi zaman modernisasi seperti sekarang, manusia sangat bergantung pada teknologi. Hal ini membuat teknologi menjadi kebutuhan dasar setiap orang.Tak seperti waktu dulu, Teknologi sangatlah berpengaruh dalam aspek kehidupan manusia dan ikut berperan dalam kehidupan masyarakat luas khususnya peran teknologi di bidang pendidikan. Dalam pendidikan sendiri teknologi kini memiliki peranan tersendiri dalam proses belajar mengajar.Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan global menuntut dunia pendidikan untuk selalu dan senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha dalam peningkatan mutu pendidikan, terutama penyesuaian penggunaan teknologi informasi dan komunikasi bagi dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran.

Perubahan akan tuntutan itulah yang menjadikan dunia pendidikan memerlukan inovasi dan kreativitas dalam proses pembelajarannya karena banyak orang mengusulkan dalam pendidikan khususnya pembelajaran, akan tetapi sedikit sekali orang berbicara tentang solusi pemecahan masalah tentang proses belajar dan mengajar yang sesuai dengan tuntutan global abad ke 21 saat ini.

2. Tujuan Teknologi PendidikanTerpenuhinya kebutuhan belajar warga masyarakat yang beragam, dengan diciptakannya berbagai sistem dan pola belajar-pembelajaran, dan secara tidak langsung merangsang kegiatan dan perkembangan sosial, ekonomi, serta ilmu pengetahuan dan teknologi.3. Potensi Teknologi PendidikanTeknologi Pendidikan dapat didefinisikan dengan berbagai macam formulasi, seperti:a.Teknologi Pendidikan merupakan suatu proses yang kompleks dan terintegrasi meliputi manusia, alat, dan sistem, termasuk diantaranya gagasan, prosedur, dan organisasi.b.Tekonologi Pendidikan memakai pendekatan yang sistematis dalam rangka menganalisa dan memecahkan persoalan belajar.c.Teknologi Pendidikan merupakan suatu bidang yang berkepentingan dengan pengembangan secara sistematis berbagai macam sumber belajar, termasuk di dalamnyad.Teknologi Pendidikan merupakan suatu bidang profesi yang terbentuk dengan adanya usaha terorganisasikan dalam mengembangkan teori, melaksanakan penelitian, dan aplikasi praktis perluasan, serta peningkatan sumber belajare.Teknologi Pendidikan beroperasi dalam seluruh bidang pendidikan secara integratif, yaitu secara rasional berkembang dan berintegrasi dalam berbagai kegiatan pendidikan.4. peran teknologi dalam dinamika masyarakatSecara sosiologis, teknologi memiliki makna yang lebih mendalam daripada peralatan. Teknologi menetapkan suatu kerangka bagi kebudayaan non material suatu kelompok. Jika teknologi suatu kelompok mengalami perubahan, maka cara berpikir manusia juga akan mengalami perubahan. Hal ini juga berdampak pada cara mereka berhubungan dengan yang lain. Bagi Marx, teknologi merupakan alat, dalam pandangan materialisme historis hanya menunjuk pada sejumlah alat yang dapat dipakai manusia untuk mencapai kesejahteraan. Weber mendefinisikan teknologi sebagai ide atau pikiran manusia itu sendiri. Sementara itu menurut Durkheim, teknologi merupakan kesadaran kolektif yang bahkan diprediksi dapat menggantikan kedudukan agama dalam masyarakat (Martono, 2012, pp.277-278).Teknologi memperlihatkan fenomenanya dalam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Sastrapratedja (Dwiningrum, 2012, p.154) menjelaskan bahwa fenomena teknik pada masyarakat kini, memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Rasionalitas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.b. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah. c. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi, dan rumusan dilaksanakan serba otomatis. Demikian pula dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non-teknis menjadi kegiatan teknis. d. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan. e. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung. f. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ideologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan. g. Otonomi, artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip sendiri.

Interaksi sosial anak di sekolah

05 May 2021 16:15:09 Dibaca : 134

Nama : nurhayati Eka SaputriNim : 151420168Kelas : 2F PGSD

INTERAKSI SOSIAL ANAK DI SEKOLAH1. Pengertian Interaksi SosialInteraksi sosial (Soekanto, 1992) merupakan hubungan-hubungan sosial yang menyangkut hubungan antar individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok. Interaksi sosial akan terjadi jika adanya sebuah kontak sosial dan adanya komunikasi. Interaksi sosial merupakan kunci dari semua kehidupan sosial, oleh karena itu tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama.2. Kelebihan dan kekurangan interaksi sosial anak di sekolah :

1) Kelebihan :a. Orang tua memantau sepenuhnya perkembangan anakb. Menghindari anak dari Bullying c. Waktu dan durasi belajar yang fleksibeld. Satu murid satu gurue. Belajar sebagai momen quality timef. Belajar untuk pengetahuan bukan nilai2) Kekurangan :a. Kehidupan sosial mungkin tak seimbangb. Lemahnya daya saing dan jurang c. Belum ada standarisasi kurikulumd. Di butuhkan komitmen penuh dan rencana yang matang.Jadi dengan interaksi sosial anak di sekolah sangatlah dapat membawa anak dapat bersosialisasi dengan teman sebayanya, di mana mereka bisa menjaga sikap atau perilaku terhadap teman dan gurunya.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong