Mengenang Pemikir Muslim Ternama, Ibnu Khaldun

24 March 2016 12:18:44 Dibaca : 74

Kamis 24 Mar 2016, 10:14 WIB
Mengenang Pemikir Muslim Ternama, Ibnu Khaldun
Okta Wiguna - detikNews

Foto: Tim Desain detikcom

 

 

 

Tinggalkan Komentar...

MK ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI (RESENSI BUKU)

13 April 2014 08:14:50 Dibaca : 214

MK ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI

 

RESENSI BUKU FILSAFAT ILMU KOMUNIKASI

 

NAMA : KAMSIA KABADERAN

NIM : 291413004

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

 

 

 

PENDAHULUAN

 

Pada komunikasi manusia merupakan masalah perspektif ;yang di pakai untuk memahaminya. Perspektif adalah sudut pandang dan cara pandang kita terhadap sesuatu. Selain itu APA ITU KOMUNIKASI ? Paradigma positivisme mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses linier atau proses sebab akibat, yang mencerminkan pengirim pesan (komunikator, encoder) untuk mengubah pengetahuan (sikap atau perilaku) penerima pesan (komunikan / decoder) yang pasif.

Manusia bukanlah benda mati yang gampang di ukur. Kalau suatu benda di ukur, maka dengan mudah akan di temukan ukuran dari benda itu ; lalu ukuran itu akan terus berlaku bagi benda tersebut sampai kapanpun. Manusia juga dalam kehidupan sehari – hari tidak mungkin tidak berkomunikasi. Komunikasi di pahami dan di hidupkan oleh pernyataan – pernyataan yang bertujuan. Dan juga individu tidak di anggap sebagai subjek yang netral yang bisa menafsirkan secara bebas sesuai dengan pemikirannya, karena sangat berhubungan dan di pengaruhi oleh kekuatan social yang ada dalam masyarakat. Masyarakat aktif mengubah makna dan dampak informasi yang mereka terima lewat media.

 

 

  PEMBAHASAN

 

JUDUL               : Filsafat Ilmu Komunikasi

PENULIS           : Elvinaro Ardianto & Bambang Qanees

PENERBIT         : PT. Remaja Rosdakarya Offset

TAHUN TERBIT   : 2007

TEMPAT TERBIT : Bandung

 

Di dalam buku filsafat ilmu komunikasi terdapat berbagai perspektif komunikasi. Perspektif adalah cara memandang atau cara kita menentukan sudut pandang ketika mengamati sesuatu. Seluruh perspektif pada buku ini, memberikan sejenis skema atau petunjuk mengenai sudut pandang mana yang akan kita gunakan untuk meneliti kebenaran peristiwa komunikasi.

Pada perspektif – perspektif ilmu komunikasi terdapat Realisme, Nominalis, Konstruksionis. Realisme beranggapan bahwa benda – benda atau objek yang diamati sebagai apa adanya, telah berdiri di sana secara benar, tanpa campur tangan ide dari pengamat ( mengarahkan cara pandang yang menafikan peran subjek pengamat dalam penelitian ). Nominalis menganggap bahwa dunia social adalah eksternal pada persepsi individu, tersusun tidak lebih dari sekedar nama, konsep dan label yang digunakan untuk membuat struktur realitas. Konstruktivisme mengatakan bahwa kita tidak pernah dapat mengerti realitas yang sesungguhnya secara ontologis. Yang kita mengerti adalah struktur konstruksi kita akan suatu objek.

Di dalam buku tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangannya yaitu :

Kelebihan dari buku ini menjelaskan secara rinci apa itu perspektif, jenis – jenis perspektif dan penggunaan perspektif untuk membantu pembuatan skripsi, sedangkan kekurangan buku ini penggunaan bahasanya terlalu tinggi intelktual, sehingga membuat pembaca agak tidak terlalu paham dengan apa yang coba di sampaikan oleh penulis.

Pada buku ini penulis juga menjelaskan apa itu teori. Teori ini merupakan turunan dari perspektif positivisme dan post – positivisme awal. Kedua aliran ini meyakini bahwa struktur social itu bersifat nyata dan berfungsi dengan cara – cara yang dapat diobservasi secara objektif. Selain itu juga penulis menjelaskan bahwa pada perspektif – perspektif ilmu komunikasi mempunyai beberapa bidang yaitu ontology, epistemology dan metodologis.

Penulis juga mengatakan bahwa perspektif positivisme yang mengamati efek saja, sembari memisahkan dari proses penghasilnya. Persis seperti tukang foto yang memotret penggalan suatu peristiwa, dan foto tersebut menghadirkan peristiwa yang beku, tidak bergerak, dan terlihat sempurna.

Pada buku ini juga terdapat perspektif post – positivisme membawa pengaruh yang besar pada ilmu social termasuk ilmu komunikasi. Melalui kritik yang mendasar terhadap positivisme yang terlalu realis, bebas nilai, dan memisahkan subjek dan objek penelitian, post – positivisme memberikan model penilitian khas yang ilmu social.

Seorang ilmuan Wilbur Schramm mengatakan bahwa manusia itu tidak mungkin tidak berkomunikasi. Pada perspektif interpretif telah membawa kita melangkah lebih jauh lagi ihwal ilmu komunikasi. Ilmu komunikasi bukan lagi terbatas pada penelitian mengenai pengirim pesan, saluran, penerima pesan, dan efeknya: komunikasi telah melangkah jauh pada pencairan makna yang mendasari tindak komunikasi yang terdapat pada dunia social.

Penulis juga mengatakan perspektif konstruktivisme tidak hanya mulai mempertimbangkan konstruksi namun juga menyediakan cara – cara penelitian yang lebih khas. Teori kontruktivis atau konstrukvisme adalah pendekatan secara teoretis untuk komunikasi yang di kembangkan tahun 1970-an oleh jesse delia dan rekan – rekan sejawatnya (miller, 2002). Dan juga konstrukvisme ini lebih berkaitan dengan program penelitian dalam komunikasi antarpersona.

Di buku ini juga penulis menjelaskan bahwa perspektif teori kritis adalah upaya membongkar ideology dominan yang menindas. Ideology menjadi inti kritiknya. Ideology dalam hal ini dapat dipahami sebagai relasi kekuasaan yang ada di luar suatu kelas. Melalui perspektif kritis ini kita menemukan ilmu komunikasi yang lebih berwarna lagi.

Komunikasi telah mengalami perkembangan yang luar bisa pesat, dari sekedar studi retorika atau publisistik kini telah berkembang ke wilayah terdalam kehidupan manusia. Perkembangan ini di dasari oleh pergeseran epistemology yang juga di berangi dengan perubahan social yang terjadi di seluruh dunia.

Di dalam buku ini penulis mengajak pembaca untuk memahami apa itu perspektif dan teori – teori komunikasi, namun di dalam buku ini juga masih banyak terdapat berbagai macam kalimat yang susah di pahami oleh pembaca.

 

 

 

 

   PENUTUP

 

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa perspektif itu terdapat ontology, epistemology, aksiology. Perspektif interpretif selain menurunkan sejumlah teori komunikasi interaksionalisme, juga menurunkan teori khas interprektif. Teori ini menggambarkan proses munculnya pemahaman dari kehidupan social. Terakhir adalah teori kritis. Teori ini mencoba membongkar kepentingan atau ideology yang berdiri di balik fenomena social. Semua perspektif dan teori ini memiliki kelebihan dan kekurangannya.

 

 

 

 

       DAFTAR PUSTAKA

 

Ardianto Elvinaro. 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Offset.

JENIS-JENIS FOTO DAN TEKNIK PEMOTRETAN

06 April 2014 19:31:36 Dibaca : 7104

MAKALAH DASAR – DASAR FOTOGRAFI

JENIS – JENIS FOTO DAN TEKNIK PEMOTRETAN

NAMA : KAMSIA KABADERAN

NIM : 291413004

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

JURUSAN KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

PENDAHULUAN

Sejak diperkenalkannya fotografi pada tahun 1826, dimana pada saat itu fotografi dikena lsebagai kajian ilmu yang sangat baru dan awam bagai masyarakat dunia. Seiring berjalannya waktu dan jaman kini fotografi perkembangannya demikian pesat. Perkembangan teknologi yang canggih pengambilan gambar saat ini bisa dilakukan setiap hari hampir 24 jam, dengan teknik pencahayaan pengambilan gambar akan terlihat mudah.Mata kuliah fotografi merupakan suatu bidang kajian ilmu yang dipelajari dalam perkuliahan di jurusan Ilmu Komunikasi konsentrai Hubungan Masyarakat. Kajian fotografi ini sebagai bagian dari kegiatan humas untuk memberikan pengetahuan secara praktis dan teoritis bagaiman menggunakan seuatu kamera, serta mendapatkan gambar atau potret yang memberikan makna pemberian pesan yang lebih efektif dalam setiap informasi yang akan disampaikan oleh seorang Humas.Dalam kajian fotografi ini akan membahas tentang sejarah awal mulanya fotografi,pengertian fotografi, anatomi kamera, pencahayaan, serta proses dan teknik pengambilan gambar.

PEMBAHASAN

Pengertian Fotografi - Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu"Fos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).Contoh salah satu hasil karya fotografi : (Foto hitam putih hasil karya fotografer Indonesia, Hengky Koentjoro) Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat,seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antaraISO,

JENIS-JENIS FOTO

Materi jenis-jenis foto ini bertujuan untuk memperkenalkan beberapa jenis foto sebagai referensi lebih jauh lagi dalam memperdalam pengetahuan dunia fotografi. Jenis-jenis foto disini hanya sebagai pengelompokan secara garis besar, yang membantu mempermudah kita dalam memahami sebuah karya fotografi, dan ini bukan sebagai penggolongan yang paten untuk menghasilkan karya foto.

FOTO MANUSIA

Foto manusia adalah semua foto yang obyek utamanya manusia, baik anak-anak sampai orang tua, muda maupun tua. Unsur utama dalam foto ini adalah manusia, yang dapat menawarkan nilai dan daya tarik untuk divisualisasikan. Foto ini dibagi lagi menjadi beberapa kategori yaitu :

a. Portrait

Portrait adalah foto yang menampilkan ekspresi dan karakter manusia dalam kesehariannya. Karakter manusia yang berbeda-beda akan menawarkan image tersendiri dalam membuat foto portrait. Tantangan dalam membuat foto portrait adalah dapat menangkap ekspresi obyek (mimic, tatapan, kerut wajah) yang mampu memberikan kesan emosional dan menciptakan karakter seseorang.

Ketika kita memilih mode Portrait, maka kamera kalian akan secara otomatis memilih menggunakan Aperture atau bukaan besar (bilangan kecil) yang nantinya akan menghasilkan foto dengan background tidak fokus atau blur (contoh: atur ke Depth of Field sempit, hal ini akan memastikan subyek satu-satunya yang terfokus dan merupakan pusat perhatian dari sebuah foto). Mode Portrait bekerja maksimal ketika kalian memotret satu subyek dengan jarak yang cukup dekat (baik itu dengan zoom atau mendekat), dan jika kita memotret di bawah matahari cerah, kalian bisa menggunakan flash untuk menambahkan cahaya pada bagian wajah subyek.

designtaxi.com

young martha stewart

b. Human Interest

Human Interest dalam karya fotografi adalah menggambarkan kehidupan manusia atau interaksi manusia dalam kehidupan sehari-hari serta ekspresi emosional yang memperlihatkan manusia dengan masalah kehidupannya, yang mana kesemuanya itu membawa rasa ketertarikan dan rasa simpati bagi para orang yang menikmati foto tersebut.

c. Stage Photography

Stage Photography adalah semua foto yang menampilkan aktivitas/gaya hidup manusia yang merupakan bagian dari budaya dan dunia entertainment untuk dieksploitasi dan menjadi bahan yang menarik untuk divisualisasikan.

Idealnya, untuk melakukan pemotretan seperti ini di gunakan : lensa dengan jarak focus cukup panjang (135mm atau lebih) dan aperture lebar (f/2.8,f/2 atau lebih besar lagi). Fitur image stabilizer dan sejenisnya akan sangat membantu.

d. Sport

Foto olahraga adalah jenis foto yang menangkap aksi menarik dan spektakuler dalam event dan pertandingan olah raga. Jenis foto ini membutuhkan kecermatan dan kecepatan seorang fotografer dalam menangkap momen terbaik.

Memotret obyek yang bergerak adalah fungsi utama dari mode Sports (pada beberapa kamera disebut dengan 'mode action'). Mode Pemotretan ini ideal pada setiap obyek yang bergerak seperti orang yang berolahraga, binatang, mobil dan lain-lain. Mode Sports memungkinkan untuk 'membekukan' action dengan meningkatkan Shutter Speed. Ketika memotret subyek yang bergerak cepat, Sobat juga bisa meningkatkan peluang merekam gerakan dengan menggunakan teknik Panning untuk mendapatkan efek blur.

FOTO NATURE

Dalam jenis foto nature obyek utamanya adalah benda dan makhluk hidup alami (natural) seperti hewan, tumbuhan, gunung, hutan dan lain-lain.

a. Foto Flora

Jenis foto dengan obyek utama tanaman dan tumbuhan dikenal dengan jenis foto flora. Berbagai jenis tumbuhan dengan segala keanekaragamannya menawarkan nilai keindahan dan daya tarik untuk direkam dengan kamera.

b. Foto Fauna

Foto fauna adalah jenis foto dengan berbagai jenis binatang sebagai obyek utama. Foto ini menampilkan daya tarik dunia binatang dalam aktifitas dan interaksinya.

Mengenal Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

www.satwa.net590 × 688Telusuri pakai gambar

c. Foto Lanskap

Foto lanskap adalah jenis foto yang begitu popular seperti halnya foto manusia. Foto lanskap merupakan foto bentangan alam yang terdiri dari unsur langit, daratan dan air, sedangkan manusia, hewan, dan tumbuhan hanya sebagai unsur pendukung dalam foto ini. Ekspresi alam serta cuaca menjadi moment utama dalam menilai keberhasilan membuat foto lanskap.

Mode pemotretan ini bisa dikatakan adalah kebalikan dari mode Portrait, dimana pengaturan mode Landscape memberikan Aperture kecil (bilangan besar) untuk memastikan sebanyak mungkin bidang potret akan terfokus (Depth of Field lebar/besar). Ideal untuk memotret di ruang terbuka seperti alam bebas, terutama untuk Point of Interes t (PoI) yang memiliki jarak yang berbeda dari kamera. Pada mode pemotretan ini kemungkunan besar kamera juga akan memiliki Shutter Speed lebih lambat (untuk menyeimbangkan dampak dari aperture

FOTO ARSITEKTUR

Fotografi Arsitektur adalah sebuah karya fotografi yang mevisualisasikan keberadaan sebuah bangunan yang mempunyai nilai estetika tinggi. Bangunan disini bisa mewakili sebuah gedung, jembatan layang, jembatan penyebrangan ataupun monumen yang mempunyai nilai konstruksi menarik. Nilai kekuatan pada Fotografi Arsitektur tergantung dari bentuk fisik dari sebuah gedung yang dipotret serta sudut pandang yang digunakan atau lebih dikenal dengan nama angle. Karena yang menjadi obyek utama adalah bangunan, maka bangunan tersebut harus mempunyai keistimewaan bentuk fisiknya atau katakanlah tidak menyerupai banguan pada umumnya, sehingga hasil fotonya nanti bisa menarik perhatian orang yang melihatnya. Dalam proses pembuatannya itu, pemotretan bisa dilakukan di luar untuk menampilkan bentuk sisi luar dari sebuah bangunan atau bisa juga melakukan pemotretan di dalamnya untuk menampilkan sisi interiornya jika bentuka bangunan itu berupa gedung. Selain bentuk fisiknya, kekuatan pengambilan gambar dari berbagai macam angle tidak kalah pentingnya untuk dipertimbangkan, karena hal ini sangat menentukan keberhasilan dalam menciptakan karya jenis ini sehingga masyarakat yang melihatnya bisa tertegun dibuatnya. Banyak karya fotografi pada kategori ini yang ada di tengah masyarakat baik melalui pameran-pameran foto di berbgai tempat maupun di majalah-majalah khusus serta di dalam situs internet. Contoh fotografi pada jenis ini dapat dilihat seperti berikut ini.

* Fotografi Arsitektur bagian dari Fotografi Desain merupakan sebuah karya fotografi yang mevisualisasikan keberadaan sebuah bangunan yang mempunyai nilai estetika tinggi. Kekuatan dari fotografi kategori aresitektur tergantung dari bentuk fisik dari bangunan tersebut dengan didukung pengambilan gambar dari berbagai macam angle hingga dapat menarik perhatian masyarakat yang melihatnya*

FOTO STILL LIFE

Foto still life adalah menciptakan sebuah gambar dari benda atau obyek mati. Membuat gambar dari benda mati menjadi hal yang menarik dan tampak “hidup”, komunikatif, ekspresif dan mengandung pesan yang akan disampaikan merupakan bagian yang paling penting dalam penciptaan karya foto ini. Foto still life bukan sekadar menyalin atau memindahkan objek ke dalam film dengan cara seadanya, karena bila seperti itu yang dilakukan, namanya adalah mendokumentasikan. Jenis foto ini merupakan jenis foto yang menantang dalam menguji kreatifitas, imajinasi, dan kemampuan teknis.

Penelusuran terkait: foto still life product fotografi still life

FOTO JURNALISTIK

Foto jurnalistik adalah foto yang digunakan untuk kepentingan pers atau kepentingan informasi. Dalam penyampaian pesannya, harus terdapat caption (tulisan yang menerangkan isi foto) sebagai bagian dari penyajian jenis foto ini. Jenis foto ini sering kita jumpai dalam media massa (Koran, majalah, bulletin, dll).

TEKNIK FOTO JURNALISTIK

Membuat foto jurnalistik dituntut untuk tidak hanya sekedar memotret (taking picture) akan tetapi handaknya kita harus dapat membuat gambar (making picture ). Karya wartawan foto dinilai baik jika baik pula isi gambar dan isi beritanya.

1. Perencanaan

Perencanaan pada foto jurnalistik diperlukan untuk menghasilkan gambar dan berita yang menarik perhatian pembaca dan tentu mempunya nilai berita yang tinggi. Unsur utama foto jurnalistik harus mempunyai nilai beritanya yang tinggi disamping gambar yang berkualitas.

Tahap-tahap perencanaan :

Mengumpulkan informasi tentang suatu peristiwa atau acara yang mengandung nilai berita. Pada tahap perencanaan, informasi mengenai suatu peristiwa/acara yang harus diketahui oleh wartawan foto adalah kapan waktu, lokasi acara siapa saja orang-orang yang terlibat dalam acara tersebut, dalam rangka atau membahas apa persitiwa itu. Hal-hal tersebut hendaknya diperhatikan oleh wartawan foto sebelum melaksanakan peliputan, agar nantinya tidak menemui hambatan selama berada di lapangan.

Merencanakan gambar seperti apa yang akan dihasilkan. Hal–hal yang dapat diperhatikan disini oleh wartawan foto di antaranya yaitu perencanaan mengenai komposisi foto yang hendak dihasilkan, perencanaan mengenai angle yang akan diambil atau juga mengenai perencanaan pembubuhan unsur-unsur seni yang hendak dimasukkan gambar yang akan dibuat.

Mempersiapkan peralatan sesuai dengan kebutuhan. Peralatan yang harus dipersiapkan harus sesuai dengan peristiwa apa yang hendak diliput.

Informasi untuk membuat foto jurnalistik didapatkan melalui radio, televisi, press release, informan, rekan seprofesi dan hubungan baik dengan semua orang.

2. Menguasai Kamera dan Cahaya

Penulis risalah fotografi terkenal John Hedgecoe, menunjukkan bahwa untuk mencapai hasil pemotretan yang sempurna pewarta foto harus mampu menguasai kamera dan cahaya dengan tagnkas dan terampil. Menentukan kecapatan, diafragma, penggunaan blitz dan lensa disesuaikan dengan keadaan cahaya dan objek, hal ini perlu diperhatikan.

Pembuatan foto jurnalistik umumya harus menghasilkan gambar yang jelas sehingga apa yang disampaikan mudah diterima dan dimengerti oleh orang yang melihat foto yang kita hasilkan tersebut.

3. Detil Gambar

Membuat foto jurnalistik memerlukan ketelitian agar mendapat hasil yang maksimal. Keterampilan membuat gambar yang bermutu harus memenuhi persyaratan sesuai dengan kaidah yang berlaku.

Metode yang diperkenalkan Walter Croncide School of Jurnalist and Telecommunication Arizona State University sebagai metode EDFAT dapat digunakan sebagai pembimbing dalam setiap peliputan pewarta foto.

EDFAT adalah suatu metode pemotretan untuk melatih suatu detil yang tajam. Tahapan-tahapan yang dilakukan pada setiap unsur.

Entire adalah suatu keseluruhan pemotretan yang dilakukan begitu melihat suatu peristiwa.

Detil adalah suatu pilihan atas bagian tertentu dari keseluruhan pemandangan terdahulu (entire). Tahap ini adalah suatu pilihan pengambilan keputusan atas sesuatu yang dinilai paling tepat.

Frame adalah suatu tahap dimana pewarta foto membingkai suatu detil yang telah dipilih. Fase ini mengantar pewarta foto ke komposisi, pola tekstur dan bentuk subjek pemotretan dengan akurat.

Angle adalah tahap di mana sudut pandang menjadi dominan, ketinggian, kerendahan, level mata kiri, mata kanan dan cara melihat. Fase ini penting untuk mengkonsepsikan visual apa yang diinginkan.

Time adalah penentuan penyinaran dengan kombinasi yang tepat antara diafragma dan kecepatan atas keempat tingkat yang telah disebutkan sebelumnya. Pemotretan teknis atas keinginan membekukan gerakan atau memilih ketajaman ruangan suatu event atau kondisi visual bernilai berita dengan cepat dan lugas.

4. Melakukan Pemotretan

Tugas utama seorang pewarta foto adalah memotret peristiwa yang terjadi dengan sebuah kamera. Melakukan pemotretan harus tepat waktu, karena peristiwa yangn sudah lewat tidak bisa diulang lagi. Pemotretan foto jurnalistik dilakukan beberapa kali sampai mendapat action (gerakan) yang baik dari sebuah objek.

KUALITAS FOTO

Secara sederhana dapat dikatakan foto tersebut berkualitas dilihat dari dua aspek yaitu:

Aspek teknis dan aspek visual

Aspek teknis berkaitan dengan kualitas reproduksi gambar, garis gambar yang tegas (tajam) dan warna-warna cemerlang. Dengan garis-garis gambar yang jelas (tajam), maka ekspresi foto atau detil-detil subjek yang direkam bisa tampil dengan sempurna, sedangkan warna-warna yang cemerlang akan memperindah subjek tersebut.

Aspek visual, berkaitan dengan subjek yang ditampilkan dalam foto tersebtu.

Unsur-unsur foto yang baik diantaranya adalah : jelas dan berkualitas baik, mempunyai daya kejut/eye catching yang kuat. Menggugah emosi, suasana/mood .

Membuat caption.

Caption adalah keterangan gambar. Caption diperlukan untuk menambah keterangan tentang tempat, waktu dan dalam peristiwa apa foto itu diambil, dengan caption akan dapat menguatkan cerita dalam sebuah gambar yang liputan.

Syarat caption harus singkat dan padat serta jelas apa yang dimaksud sehingga tidak diperlukan waktu danyak membacanya.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat caption adalah :

Date line Judul kecilBadan beritaKode

Editing foto

Editing foto berfungsi untuk membuat foto menjadi berkualitas baik sebelum dijual ke pelanggan maupun di kantor. Editing dilakukan di lapangan maupun di kantor. Editing di lapangan dilakukan saat pemotreran oleh fotografer sesuai dengan metode EDFT.Editing di kantor dilakukan oleh redaktur foto. Pertimbangan redaktur foto untuk mengedit foto yang layak disiarkan :

Mempunyai nilai berita yang tinggiTidak mengandung SARA Bermanfaat bagi masyarakat Tidak mengandung kesadisan Gambarnya etis/elegan Tidak bersifat mengiklan/mempromosikan lembaga-lembaga swasta atau suatu produk.

TEKNIK DASAR PEMOTRETAN

Setelah kita mengenal jenis-jenis foto, sekarang saatnya untuk mengetahui bagaimana cara memotrer untuk menghasilkan sebuah karya foto. Seorang fotografer pada awalnya harus menguasai kamera dan bagaimana cara kerja kamera tersebut.

Focusing

Istilah focusing dalam fotografi adalah proses penajaman imaji pada bidang tertentu suatu obyek pemotretan. Focusing adalah teknik paling dasar tetapi begitu penting, karena untuk mendapatkan gambar yang tajam dan jelas kita harus melakukan focusing secara tepat. Pemilihan bidang atau titik tertentu dalam suatu obyek foto akan menentukan kesan “kedalaman” pada sebuah foto. Obyek yang akan kita hadapi dalam pemotretan tidak hanya sekedar benda diam saja, tetapi kita juga akan dihadapkan pada benda bergerak (misalnya foto olahraga), hal ini akan berpengaruh pada tingkat kesulitan dalam focusing. Untuk tahap pembelajaran, lakukanlah focusing pada benda diam dahulu hingga kita memahami tehnik focusing dengan tepat.

Pengaturan Speed

Proses pembakaran negatif di dalam kamera untuk mendapatkan imaji tertentu dipengaruhi oleh cara kerja dan kecepatan rana kamera. Kita bisa menentukan kecepatan rana saat pembakaran dengan pengaturan speed. Semakin tinggi speed (high speed) yang kita pakai maka akan semakin cepat pula rana bekerja dan sebaliknya, semakin rendah speed (low speed) yang kita pakai maka akan semakin lambat pula rana bekerja. Dalam dunia fotografi terdapat istilah pencahayaan normal (normal eksposure), pencahayaan rendah (under eksposure) danpencahayaantinggi (over eksposure). Pencahayaan normal adalah dimana kita menentukan speed dan diafragma yang tepat untuk mendapatkan gambar seperti pada keadaan obyek foto yang sebenarnya. Over eksposure (pencahayaan tinggi) adalah kompensasi pada pengaturan speed untuk mendapatkan intensitas pencahayaan yang lebih banyak daripada pencahayaan normal dan gambar yang dihasilkan pun lebih terang daripada kondisi aslinya. Under eksposure (pencahayaan rendah) adalah kompensasi pencahayaan pada pengaturan speed untuk mengurangi intensitas cahaya dibawah pencahayaan normal. Under eksposure sering digunakan ketika kondisi cahaya dalam pemotretan terlalu keras sehingga pengkompensasian akan diperlukan untuk mendapatkan gambar yang lebih maksimal.

Pengaturan Diafragma

Sebuah foto yang menarik adalah dimana foto tersebut terdapat dimensi ruang atau kesan kedalaman. Fasilitas diafragma pada lensa kamera berperan penting dalam mengatur pemisahan antara bidang background dan obyek utama. Diafragma juga menetukan seberapa luas ruang tajam pada foto. Semakin kecil bukaan diafragma semakin luas ruang tajam yang bisa kita dapatkan dan semakin besar bukaan diafragma maka semakin sempit ruang tajam dalam foto.

PENUTUP

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa menjadi seorang fotografi tidaklah mudah, karena menjadi seorang fotografi harus mempunyai keahlian dalam bidang fotografi, dan kita dituntut untuk tidak hanya sekedar memotret (taking picture) akan tetapi handaknya kita harus dapat membuat gambar (making picture ).

KESIMPULAN

Fotografi seperti yang kita kenal sekarang adalah hasil dari penemuan. Yang pertama dalam bidang ilmu alam menghasilkan kamera, yang kedua dalam bidang kimia menghasilkan film.Asal mulanya kedua penemuan itu tidak ada hubungannya satu sama lain dan sebelum masing – masing sampai kepada kesempurnaannya seperti yang telah kita kenal sekarang serta melahirkan penemuan baru yaitu fotografi, telah panjang yang ditempuh baik oleh kamera maupun oleh film.Untuk mendalami bidang fotografi, siapa pun harus punya pengetahuan dasar yang baik tentang cahaya (light). Hal ini penting karena cahaya memegang kunci utama dalam penentuan eksposur yang diatur oleh shutter dan aperture pada kamera. Setelah memahami tentang cahaya, tahap selanjutnya adalah mengerti tentang pencahayaan (lighting) sehingga mampu menghasilkan foto yang lebih baik dalam berbagai kondisi pemotretan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?q=jenis-jenis-fotografi-berdasarkan-teknik-pemotretan&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:id:oficial&client=firefox-a&channel=fflb

fotogsafiyuda.wordpress.com/seputar-fotografi/pengenalan-jenis-jenis-foto-dan-teknis-dasar-pemotretan

teknikcupsport.blogspot.com

MAKALAH ETIKA dan FILSAFAT KOMUNIKASI

KARYA DAN DASAR PEMIKIRAN “IBNU SINA, AL-RAZI, IBNU MISKAWAIH, IBNU RUSYD, MUHAMMAD IQBAL, MUHAMMAD ARKAUN”

 

 

NAMA : KAMSIA KABADERAN

NIM : 291413004

JURUSAN : ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS : ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

 

 

 

 

ABSTRAK

Pada perkembangan zaman saat ini, ilmu pengetahuan berkembang semakin pesat. Para filosofi-filosofi terdahulu melahirkan pemikiran dari berbagai macam ilmu yang ada. Dimana filsafat di jadikan sumber dari segala sumber ilmu pengetahuan. Sebagaimana filsafat secara umum tidak terlepas dari namanya filsafat islam. Sebelum kita membahas tentang filsafat islam secara khusus ada baiknya kita membahas fisafat secara umum. Sering kita mendengar filsafat merupakan usaha manusia yang berkesinambungan diseluruh jagad raya ini. Akan, tetapi berpikir filsafat dalam arti berpikir bebas dan mendalam yang tidak terpengaruh oleh tardisi filosof-filosof yunani. Dalam arti bahwa, filsafat merupakan kegiatan manusia yang ada di muka bumi ini dan di lakukan secara teru menerus tanpa di sadari. Kita bebas berfikir tanpa di batasi oleh apapun, baik secara mendalam sampai keakar-akarnya , dan itu juga yang di lakukan oleh para filosof terdahulu.

 

 

PENDAHULUAN

Filsafat islam merupakan filsafat yang para filosofinya adalah cendekiawan islam. Ada banyak perbedaan antara filsafat islam dengan filsafat lain. Didalam filsafat islam terdapat dua kaum, yaitu kaum Mu’tazilah dan kaum Asy’ari. Kaum mu’tazilah merupakan kaum yang menanggap ketinggian kedudukan adalah akal dan akal yang akan menunjukkan kekuatan seorang manusia. Sedangkan kaum Asy’ari menganggap akal mempunyai kedudukan rendah, akal lemah menjadikan manusia juga lemah dan manusia dan alam di atur menurut kehendak mutlak tuhan. Dalam kaum Asy’ari memiliki tokoh-tokoh yang terkenal dalam karya-karya dan dasar pemikiran mereka.

 

 

PEMBAHASAN

A.   Nama Lengkap Ibnu Sina adalah Abu ‘Ali Al-Husain ibnu ‘Abdullah Ibn Hasan Ibnu ‘Ali ibn Sina.

Karya Tulisnya :

Ibnu Sina adalah seorang penulis yang luar biasa produktif sehingga ia tidak sedikit meninggalkan karya tulis yang sangat besar pengaruhnya kepada generasi sesudahnya, baik di dunia Barat maupun di dunia Timur. Diantara karya tulisnya yang terpenting, yakni sebagai berikut :

Al-Syfa’, berisikan uraian tentang filsfat yang terdiri atas empat bagian: Ketuhanan, Fisika, Matematika, dan Logika.Al-Najat, berisikan keringkasan dari kitab Al-Syifa’. Karya tulis ini di tunjukkannya khusus untuk kelompok terpelajar yang ingin mengetahui dasar-dasar ilmu hikmah secara lengkap.Al-Qanun fi Al-Thibb, berisikan ilmu kedokteran yang terbagi atas ilmu kitab dalam berbagai ilmu dan jenis-jenis penyakit dan lain-lainnya.Al- Isyarat wa al-Tanbinat, isinya mengandung uraian tentang logika dan hikmah.

Dasar Pemikiran

a.  Al-Tawfiq (Rekonsiliasi) antara Agama dan Filsafat

Sebagaimana Al- Farabi, Ibnu Sina juga mengusahakan pemanduan (rekonsilasi) antara agama dan filsafat. Menurutnya nabi dan filosof menerima kebenaran dari sumber yang sama, yakni malaikat jibril yang juga disebut Akal kesepuluh atau Akal aktif. Perbedaannya hanya terletak pada cara memperolehnya, bagi nabi terjadinya hubungan dengan malaikat jibril melalui akal materiil yang disebut hads (kekuatan suci, qudsyyat), sedangakan filosof melalui Akal Mustafad. Pengetahuan yang diperoleh nabi disebut wahyu, berlainan dengan pengetahuan yang diperoleh filosof hanya dalam bentuk ilham, tetapi antara keduanya tidaklah bertentangan.

Ibnu Sina, sebagaimana Al-Farabi, juga memberikan ketegasan tentang perbedaan antara para nabi dan filosof. Mereka yang disebut pertama, menurutnya adalah manusia pilihan Allah dan tidak ada peluang bagi manusia lain mengusahakan dirinya jadi nabi. Sementara itu, mereka yang disebut kedua adalah manusia yang mempunyai intelektual yang tinggi dan tidak bisa menjadi nabi.

Pembagian manusia yang di majukan Ibnu Sina menjadi dua tingkatan, awam dan terpelajar, adalah hal yang biasa. Namun, pendapatnya yang mengatakan bahwa kebenaran dalam bentuk wahyu ditunjukan pada tingkatan awam dan kebenaran dalam bentuk filsafat.

b.  Ketuhanan

Ibn Sina dalam membuktikan adanya Tuhan (isbat wujud Allah) dengan dalil wajib al-wujud dan mumkin al-wujud mengesankan duplikat Al-Farabi. Tingkatan di pandang memiliki daya kreasi tersendiri sebagai berikut :

Wajib al-wujud, esensi yang tidak dapat tidak mesti mempunyai wujud. Disini esensi tidak bisa dipisahkan dari wujud; keduanya adalah sama dan satu. Esensi ini tidak dimulai dari tidak ada, kemudian berwujud, tetapi ia wajib dan mesti berwujud selama-lamanya.Mukmin al-wujud, esensi yang boleh mempunyai wujud dan boleh pula tidak berwujud. Dengan istilah lain, jika ia diandaikan tidak ada atau diandaikan ada, maka ia tidaklah mustahil, yakni boleh ada dan boleh tidak ada.Mumtani’ al-wujud, esensi yang tidak dapat mempunyai wujud, seperti adanya sekarang ini juga kosmos lain di samping kosmos yang ada.Emanasi

Ibnu Sina, sebagaimana juga Al-Farabi menemui kesulitan dalam menjelaskan bagaimana terjadinya yang banyak yang bersifat materi (alam) dari Yang Esa, jauh dari arti banyak , jauh dari materi, maha sempurna, dan tidak berkehendak apa pun (Allah).

Telah disebutkan bahwa fisafat emanasi ini bukan hasil renungan Ibnu Sina (juga Al-Farabi), tetapi berasal dari “ramuan plotinus” yang menyatakan bahwa alam ini terjadi karena pancaran dari Yang Esa (The One). Kemudian, filsafat Plotinus yang berprinsip bahwa “Dari Yang Satu Hanya Satu Yang Melimpah”.

Adapun proses terjadinya pancaran tersebut ialah ketika Allah wujud (bukan dari tiada) sebagai Akal (‘aql) langsung memikirkan (ber-ta’aqqul) terhadap zat-Nya yang objek pemikiran-Nya, maka memancarlah Akal pertama.

Sejalan dengan filsafat emanasi, alam ini kadim karena di ciptakan oleh Allah sejak kadim dan azali. Akan tetapi, tentu saja Ibnu Sina membedakan antara kadimnya Allah dan alam. Perbedaan yang mendasar terletak pada sebab membuat alam terwujud.

c.  Jiwa

Harus diakui bahwa keistimewaan pemikiran Ibnu Sina terletak pada filsafat jiwa. Kata jiwa dalam Alqura’an dan hadis diistilahkan dengan al-nafs dan al-ruh sebagaimana terekam dalam surat Shad: 71-72, al-Isra’ : 85 dan Al-Fajar: 27-30. Jiwa manusia, sebagai jiwa-jiwa lain dan segala apa yang terdapat di bawah rembulan, memancar dari akal sepuluh. Secara gari besarnya pembahasan Ibnu Sina tentang jiwa terbagi pada dua bagian berikut.

Fisika, membicarakan tentang jiwa tumbuh-tumbuhan, hewan, dan manusia.Metafisika, membicarakan tentang hal-hal berikut.Dalil alam kejiwaanKonsep “AKU” dan kesatuan fenomena psikologiDalil kontinuitas (al-istimrar)Dalil manusia terbang atau manusia melayang di udara

B.  Nama lengkap Al-Razi adalah Abu Bakar Muhammad Ibnu Zakaria Ibnu Yahya Al-Razi.

Karya Tulisnya :

Al-Razi termasuk seorang filosof yang rajin belajar dan menulis sehingga tidak mengherankan ia banyak menghasilkan karya tulis. Dalam autobiografinya pernah ia katakan, bahwa ia telah menulis tidak kurang dari 200 buah karya tulis dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Karya tulisnya dalam bidang kimia yang terkenal ialah Kitab al-Asrar yang di terjemahkan ke dalam bahasa latin oleh Geard fo Cremon. Dalam bidang medis karyanya yang terbesar ialah al-Hawi yang merupakan ensiklopedia ilmu kedokteran, diterjemahkan ke dalam bahasa latin dengan judul Contines yang tersebar luas dan menjadi buku pegangan utama di kalangan kedokteran Eropa sampai abad ke 17 M.

Dasar Pemikiran

a. Lima Kekal (Kadim)

Filsafat Al-Razi terkenal dengan ajarannya Lima yang kekal, yakni al-Bary Ta’ala (Allah Ta’ala), al-Nafs al-Kulliyyat (Jiwa Universal), al- Hayula al-ULA (Materi Pertama), al-Makan al-Muthlaq (Tempat/Ruang Absolut) dan al-Zaman al-Muthlaq (Masa Absolut).

Menurut Al-Razi dua dari lima yang kekal itu hidup dan aktif: Allah dan Roh. Satu diantaranya tidak hidup dan pasif, yakni materi. Dua lainnya tidak hidup, tidak aktif, dan tidak pula pasif, yakni ruang dan masa.

Timbulnya doktrin adanya yang kekal selai Allah, dalam Filsafat Al-Razi ini, agaknya disebabkan filsafat adanya Allah yang merupakan sumber Yang Esa yang tetap. Namun demikian, kekalnya yang lain tidak sama dengan kekalnya Allah.

b. Akal, Kenabian, dan Wahyu

Al-Razi dikenal sebagai seorang resionalis murni. Akal, menurutnya, adalah karunia Allah yang terbesar untuk manusia. Dengan akal manusia dapat memperoleh manfaat sebanyak-banyaknya, bahkan dapat memperoleh pengetahuan tentang Allah.

Al-Razi lebih terkenal sebagai ahli dalam ilmu kedokteran (sains) ketimbang ilmu spekulatif (filsafat). Oleh karena itu, dalam penjelasannya tentang akal berdasarkan semangat rasional empiris eksperimental, hal yang mengesankan ialah bahwa ia hanya percaya pada akal semata dan tidak lagi percaya kepada wahyu. Seperti telah di kemukakan bahwa kenyataan ini tidak di temukan dalam tulisan-tulisannya.

C.  Nama lengkap Ibnu Miskawih adalah Abu Ali Ahmad Ibnu Muhammad ibnu Ya’cub ibnu Miskawih.

Karya Tulisnya :

Ibnu Miskawaih tidak hanya di kenal sebagai seorang pemikir (filosof), tetapi ia juga seorang penulis yang produktif. Dalam buku The History Of The Muslim Philosophy disebutkan beberapa karya tulisnya, yaitu :

Al-Fauz Al-AkbarAl-Fauz AL-AsgharTajarib al-Umam (sebuah sejarah tentang banjir besar yang ditulisnya pada tahun 369 H/979 M)Uns al-Farid ( koleksi anekdot, syair, peribahasa, dan kata-kata hikmah)Tertib al-sa’adat (isinya akhlak dan politik)Al-Mustaufa (isinya syair-syair pilihan)Jawidan Khirad (koleksi ungkapan bijak)Al-Jami’Al-SiyabOn the Simple Drugs (tentang kedokteran )On the compisition of the Bajats (seni memasak)Kitab al-Ashribh (tentang minuman)Tahzib al- Akhlag (tentang akhlak)Risalat fi al-Lazzat wa al-Alam fi Jauhar al-NafsAjwibat wa As’ilat fi al-Nafs wa al-‘AqlAl-Jawab fi al-Masa’il al-salasRisalat fi Jawab fi Su’al Ali ibn Muhammad Abu Hayyan al-Shifi fi Haqiqat al-AqlThaharat al-Nafs.

Dasar Pemikiran

a. Ketahunan

Tuhan, menurut Ibnu Miskawih, adalah zat yang tidak berjisim, Azali, dan pencipta. Tuhan Esa dalam segala aspek. Ia tidak terbagi-bagi dan tidak mengandung kejamakan dan tidak satu pun yang setara dengan-Nya. Ia ada tanpa di adakan dan ada-Nya tidak bergantung kepada yang lain. Sementara yang lain membutuhkan-Nya. Tampaknya pemikiran Ibnu Miskawaih ini sama dengan pemikiran Al-Farabi dan Al- Kindi.

Sebagai filosof religius sejati, Ibnu Miskawaih menyatakan, alam semesta di ciptakan Allah dari tiada menjadi ada, karena penciptaan dari bahan yang sudah ada tidak ada artinya. Di sinilah letak persamaan pemikirannya dengan Al-Kindi dan berbeda dari Al-Farabi (Allah menciptakan alam dari materi yang sudah ada).

b. Emanasi

Perbedaan emanasi antara Ibnu Miskawaih dan Al-Farabi sebagai berikut.

Bagi Ibnu Miskawaih, Allah menjadikan alam ini secara emanasi (pancaran) dari tiada menjadi ada. Sementara itu, menurut Al-Farabi alam di jadikan Tuhan secara pancaran dari sesuatu atau bahan yang sudah ada menjadi adaBagi Ibnu Miskawaih ciptaan Allah yang pertama ialah Akal Aktif. Sementara itu, bagi Al-Farabi ciptaan Allah yang pertama ialah Akal pertama dan Akal Aktif adalah Akal yang kesepuluh.Kenabian

Menurut Ibnu Miskawaih, nabi adalah seorang Muslim yang memperoleh hakikat-hakikat atau kebenaran karena pengaruh Akal Aktif atas daya imajinasinya. Hakikat-hakikat atau kebenaran seperti ini diperoleh pula oleh para Filosofi. Filosof mendapatkan kebenaran tersebut dari bawah ke atas, yakni dari daya indrawi menaik ke daya khayal dan menaik lagi kedaya berpikir yang dapat berhubungan dan mengkap hakikat-hakikat atau kebenaran dari Akal Aktif.

c. Jiwa

Jiwa, menurut Ibnu Miskkawaih, adalah jauhar rohani yang tidak hancur dengan sebab kematian jasad. Ia adalah kesatuan yang tidak terbagi-bagi. Ia akan hidup selalu. Jiwa dapat menangkap keberadaan zatnya dan mengetahui ketuhanan dan keaktivitasannya.

d. Akhlak

Ibnu Miskawaih seorang moralis yang terkenal. Hampir setiap pembahasan akhlak dalam Islam, filsafatnya ini selalu mendapat perhatian utama.

D.  Nama lengkap Ibnu Rusyd adalah Abu Al-Walid Muhammad ibnu Ahmad ibnu Muhammad Ibnu Rusyd.

Karya Tulisnya ;

Fashl al-Maqal fi ma bain al-Hikmat wa al-Syariah min al-Ittishal, berisikan kolerasi antara agama dan filsafat.Al-Kasyf’an Manahij al- Al-Adillat fi ‘Aqa’id al-Millat, berisikan kritik terhadap metode para ahli ilmu kalam dan sufi.Tahafut al-Tahafut, berisikan kritikan terhadap karya Al-Ghazali yang berjudul Tahafut al-FalasifatBidayat al-Mujtahid wa Nihayat al-Muqtashid, berisikan uraian-uraian di bidang fiqih.

Dasar Pemikiran

Menurut Ibnu Rusyd antara filsafat dan agama tidak bertentangan, karena kebenaran tidaklah berlawanan dengan kebenaran tetapi saling memperkuat. Dengan kata lain, filsafat adalah saudara kembar agama, antara keduanya bagaiakan sahabat yang pada hakikatnya saling mencintai.

E.  Muhammad Iqbal

Karya Tulisnya ;

Bang-i-dara (Genta Lonceng), Payam-i-Mashriq (pesan dari timur), Asrar-i-Khudi (Rahasia-rahasia diri), Rumuz-i-Bekhudi (Rahasia-rahasia peniadaan diri), Jawaid Nama (kitab keabadian), Zarb-i-kalim (pukulan tongkat nabi musa), Pas Cheh Bayad Kard Aye Aqwam-i-Sharq (apakah yang akan kau lakukan wahai rakyat timur?), musafir nama, Bal-i-Jibril (sayap jibril), Armughan-i-Hejas (hadiah diri Hijas). Devlopment of Metaphyiscs in Persia, Lectures on the Reconstruction of Religius Thought in Islam Iim al Iqtishad, A Contibution to the History of Muslim Philosophy, Zabur-i-‘Ajam ( Taman rahasia baru), Khusal Khan Khattak, dan Rumuz-i-Bekhudi (rahasia peniadaan diri).

Dasar Pemikiran ;

Muhammad Iqbal memiliki pemikiran yang fundamental yaitu, intuisi, diri, dunia dan Tuhan. Selain itu, Muhammad Iqbal pemikiran dalam politik. Pemikiran dan aktivitas Iqbal untuk mewujudkan Negara Islam ia tunjukkan sejak terpilih menjadi Presiden Liga Muslimin tahun 1930. Ia memandang bahwa tidaklah mungkin uamat islam dapat bersatu dengan penuh persaudaraan dengan warga India yang memiliki keyakinan berbeda. Sebagai seorang negarawan yang matang tentu pandangan-pandangannya terhadap ancaman luar juga sangat tajam. Bagi Iqbal, budaya barat adalah budaya imperialisme, materialisme, anti spiritual dan jauh dari norma insani.

F. Muhammad Arqoun

Karya Tulisnya ;

La pensee arabe (dunia perkembangan arab) Paris 1937Ouvertures sura I’islam (catatan-catatan untuk memahami islam)Contribution attitude de islam humannisme arabae au IV/X siece ; miskawaih philosophy historien (sumbangan pada pembahasan humanisme arab pada IV/X Miskawaih sebagai filsfat dan sejarawan) paris Grancher virin 1989Essais sur Ia Pensce Islamique (esai-esai tentang pemikiran islam) paris virin 1973Lectures de coran (tokoh tentang Al-Qur’an) paris 1982Pour une critique de Ia rasion islamique (demi kritik nalar islam) paris 1984

Dasar Pemikiran ;

Arkoun memperlihatkan posisi pembacaan kritisnya yang sangat tajam. Pendekatan ilmu-ilmu modern, seperti antropologi, sosiologi dan linguistik di gunakan untuk membedah konsep wahyu yang telah mapan dalam keyakinan umat islam.Kritik terhadap konsep wahyu di latarbelakangi oleh kegelisahan Arkoun terhadap sistem epistemologi islam. Selama beradab-adab lamanya, umat islam menurut Arkoun mengalami problem sistem epistemologi. Persolan mendasar ini, baginya menjadi faktor utama keterbelakangan dunia islam. Sistem pemikiran yang disebut Arkoun sebagai ortodoksin islam menghambat gerak laju nalar untuk maju dalam mengejar ketertinggalannya dari barat.Maka tugas utama pemikir islam menurut Arkoun adalah membongkar epistologi islam tradisional karena tidak dianggap telah membentuk ortodoksi islam yang telah mengendap lebih lama dalam nalar umat islam. Sumber utama sistem ortodoksi yang rigit itu menurutnya adalah posisi al-Qur’an.

 

 

 

PENUTUP

Dalam penjelasan tersebut kita telah membahas tentang hasil karya dan dasar pemikiran para tokoh filsafat islam yang lebih tepatnya kaum Asy’ari. Dalam karya-karyanya, menghasilkan banyak karya yang bermanfaat sampai dengan sekarang. Dasar pemikiran mereka yang dapat menjelaskan hubungan sebenarnya antara Allah, Manusia, dan Alam sekitarnya.

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Yazdi Misbah Taqi Muhammad 2003. Buku Daras Filsafat Islam. Mizan Anggota Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI), Bandung

Zar Sirajudin, 2012, Filsafat Islam. Filosof dan Filsafatnya. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta

Ihsan Hamdani dan Ihsan .A. Faud.2007. Filsafat. Pendidikan Islam. CV Pustaka Setia, Bandung

http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/03/karya-ibnu-sina-html

http://angsolihin91.blospot.com/2011/12contoh -makalah-mata-kuliah-filsafat-html

http://www.stidnatsir.ac.id/index.php?option=com_content&view=artikel&id=143:pemikiran=muhammad-iqbal&catid=29:artikel&Itmed=86

http://inpasonline.com/new/jejak-postmodernisme-dalam-pemikiran-mohammad-arkoun-tentang-wahyu/

http://en.wikipedia.org/wiki/user:Hudacoba

RESUME PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

30 January 2014 14:30:41 Dibaca : 301

BAB 6 KOMUNIKASI VERBAL

Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Hampir semua rangsangan wicara yang kita sadari termasuk ke dalam kategori pesan verbal yang disengaja, yaitu usaha – usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan.

Suatu sistem kode verbal disebut bahasa. Bahasa dapat didefinisikan sebagai seperangkat simbol, dengan aturan untuk mengombinasikan simbol – simbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas.

Bahasa verbal adalah saran utama untuk menyatakan pikiran, perasaan, dan maksud kita. Bahasa verbal mengunakan kata – kata yang mempresentasikan berbagai aspek realitas individu kita.

ASAL – USUL BAHASA

Hingga kini belum ada suatu teori pun yang diterima luas mengenai bagaimana bahasa itu muncul di permukaan bumi. Ada dugaan kuat bahasa nonverbal muncul sebelum bahasa verbal. Teoritikus kontemporer mengatakan bahwa bahasa adalah ekstensi perilaku sosial. Lebih dari itu, bahasa ucap bergantung pada perkembangan kemampuan untuk menempatkan lidah secara tepat diberbagai lokasi dalam sistem milik manusia yang memungkinnya membuat berbagai suara kontras yang diperlukan untuk menghasilkan ucapan. Kemampuan ini mungkin berhubungan dengan kemampuan manusia lebih awal untuk mengartikulasikan isyarat –isyarat jari – jemari dan tangan yang memudahkan komunitas nonverbal.

FUNGSI BAHASA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Fungsi bahasa yang mendasar adalah untuk menamai atau menjuluki orang, objek, dan peristiwa. Setiap orang punya nama untuk identifikasi sosial. Orang juga dapat menamai apa saja, objek – objek yang berlainan, termasuk perasaan tertentu yang mereka alami. Penamaan adalah dimensi pertama bahasa dan basis bahasa, dan pada awalnya itu di lakukan manusia sesuka mereka, yang lalu menjadi konvensi.

Menurut Larry L. Barker, bahasa memiliki tiga fungsi : penamaan (naming atau labeling), interaksi, transmisi inforamasi. Penamaan atau penjulukan merujuk pada usaha mengidentifikasi objek, tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi. Fungsi interaksi, menurut Barker, menekankan berbagai gagasan dan emosi, yang dapat mengandung simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan.

KETERBATASAN BAHASA

Berbicara tentang komunikasi verbal, yang porsinya hanya 35% dari keseluruhan komunikasi kita, banyak orang tidak sadar bahwa bahasa itu terbatas. Keterbatasan bahasa tersebut dapat kita uraikan sebagai berikut.

a. keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek

kata – kata adalah kategori – kategori untuk merujuk pada objek tertentu : orang, benda, peristiwa, sifat, perasaan, dan sebagainya.

b. kata –kata bersifat ambigu dan kontekstual

kata – kata bersifat ambigu, karena kata – kata merepresentasikan persepsi dan interprestasi orang – orang, yang menganut latar belakang sosial budaya yang berbeda – beda.

c. kata – kata mengandung bias budaya

bahasa terikat oleh konteks budaya. Dengan ungkapan lain, bahasa dapat di pandang sebagai perluasan budaya. Menurut Hipotesis Sapir Whorf, sering juga disebut Teori Relativitas Linguistik, sebenarnya setiap bahasa menunjukan suatu dunia simbolik yang khas, yang melukiskan realitas pikiran, pengalaman batin, dan kebutuhan pemakainya.

d. percampuradukan fakta, penafsiran, dan penilaian

dalam berbahasa kita sering mencampuradukkan fakta (uraian), penafsiran (dugaan), dan penilaian.

KERUMITAN MAKNA KATA

Lewis Carrol adalah seorang ahli matematika dan logika Inggris yang nama aslinya adalah Charles Lutwidge Dodgoson. Ia dikenal bukan karena andilnya bagi matematika atau logika, melainkan sebagai pengarang Alice’s Adventures in Wonderland dan Through the Looking – Glass. Karya – karya ini terkadang disebut sastra “ omong – kosong “ (“nonsense” literatur). Carroll sangat memperhatikan logika kata – kata dan bagaimana kata – kata merepresentasikan realitas, seperti dalam suatu petikan dari karyanya Thourgh the Looking –Glass.

1. bahasa daerah vs bahasa daerah

Oleh karena di dunia ini terdapat berbagai kelompok manusia dengan budaya dan subbudaya yang berbeda, tidak mengherankan bila terdapat kata – kata yang (kebetulan ) sama atau hampir sama tetapi dimaknai secara berbeda, atau kata – kata yang berbeda namun dimaknai secara sama.

2. bahasa indonesia vs bahasa malaysia

Suatu bangsa atau suku biasanya menganggap bahasanya sendiri sebagai yang terbaik, dan menganggap bahasa yang digunakan bangsa atau suku lain sebagai “tidak alamiah”, baik cara bicara ataupun kata – kata yang mereka ucapkan.

3. bahasa daerah/bahasa indonesia vs bahasa asing lainnya

Terkadang kita menemukan juga kata – kata dalam bahasa daerah atau bahasa indonesia yang sama atau mirip dengan kata – kata dalam bahasa asing, tetapi dengan makna yang berbeda.

NAMA SEBAGAI SIMBOL

Nama diri – sendiri adalah simbol pertama dan utama bagi seseorang.

BAHASA GAUL

a. bahasa kaum selebritis

b. bahasa gay dan bahasa waria

c. bahasa kaum waria

BAHASA WANITA VS BAHASA PRIA

Tampaknya wanita dan pria pun mempunyai kosakata berlainan, sebagaimana di tujukkan berbagai penelitian. Salah satu sebabnya sosialisasi mereka yang berbeda, khususnya minat mereka yang berlainan terhadap berbagai aspek kehidupan.

RAGAM BAHASA INGGRIS

Bahasa Inggris yang lebih universal pun ternyata tidak konsisten dalam ejaannya, pengucapannya, pilihan kata dan juga maknanya.

PENGALIHAN BAHASA

Seperti di katakan Tubbs dan Moss, penguasaan bahasa asing yang minim, pada tingakat pribadi, dapat menimbulkan kesulitan – kesulitan yang segera.

KOMUNIKASI KONTEKS – TINGGI VS KOMUNIKASI KONTEKS – RENDAH

Edward T. Hall (1973) membedakan budaya konteks – tinggi (high – context culture) dengan budaya konteks – rendah (low – context culture).

BAB 7 KOMUN IKASI NONVERBAL

Komunikasi nonverbal lebih tua daripada komunikasi verbal. Secara sederhana, pesan nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata – kata. Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter, komunikasi nonverbal mencakup semua rangsangan (kecuali rangasangan verbal) dalam suatu settingkomunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima, jadi definisi ini mencakup perilaku yang di sengaja juga tidak di sengaja sebagai bagian dari peristiwa komunikasi secara keseluruhan, kita mengirim banyak pesan nonverbal tanpa menyadari bahwa pesan – pesan tersebut bermakna bagi orang lain.

FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL

Istilah nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata –kata terucap dan tertulis.

Pertama, sementara perilaku verbal adalah saluran tunggal, perilaku nonverbal bersifat multisaluran.

Kedua, pesan verbal terpisah – pisah, sedangkan pesan nonverbal sinambung. Artinya, orang dapat mengawali dan mengakhiri pesan verbal kapan pun ia menghendakinya, sedangakan pesan nonverbal tetap “ mengalir”, sepanjang orang yang hadir di dekatnya.

Perbedaan ketiga, komunikasi nonverbal mengandung lebih banyak muatan emosional daripada komunikasi verbal.

KLASIFIKASI PESAN NONVERBAL

Menurut Ray L. Birdwhistell, 65% dari komunikasi tatap-muka adalah nonverbal, sementara menurut Albert Mehrabian, 93% dari semua makna sosial dalam komunikasi tatap-muka di peroleh dari isyarat – isyarat nonverbal.

BAHASA TUBUH

Bidang yang menelaah bahasa tubuh adalah kinesika (kinesics), suatu istilah yang di ciptakan seorang perintis studi bahasa nonverbal, Ray L. Birdwhistell.

a. isyarat tangan

b. gerakan kepala

c. postur tubuh dan posisi kaki

d. ekspresi wajah dan tatapan muka

SENTUHAN

Studi tentang sentuh-menyentuh disebut haptika (haptics). Sentuhan, seperti foto, adalah perilaku nonverbal yang multimakna, dapat menggantikan seribu kata.

PARABAHASA

Parabahasa, atau vokalika (vocalics), merujuk pada aspek – aspek suara selain ucapan yang dapat di pahami, misalnya kecepatan berbicara, nada (tinggi atau rendah), intensitas (volume) suara, intonasi, kualitas vokal (kejelasan), warna suara, dialek, suara serak, suara sengau, suara terputus – putus, suara yang gemetar, suitan, siulan, tawa, erangan, tangis, gerutuan, gumaman, desahan, dan sebagainya.

PENAMPILAN FISIK

a. busana

b. karakteristik fisik

BAU – BAUAN

Membaui adalah suatu cara terlibat dengan orang lain, dan menolak napas seorang kawan adalah memalukan.

ORIENTASI RUANG DAN JARAK PRIBADI

1. ruang pribadi vs ruang publik

2. posisi duduk dan pengaturan ruangan

KONSEP WAKTU

Waktu menentukkan hubungan antarmanusia. Pola hidup manusia dalam waktu di pengaruhi oleh budayanya. Waktu berhubungan erat dengan perasaan hati dan perasaan manusia.

DIAM

John Cage mengatakan, tidak ada sesuatu yang disebut ruang kosong . selalu ada sesuatu untuk di lihat, sesuatu untuk di dengar. Sebenarnya, bagaimanapun kita berusaha untuk diam, kita tidak dapat melakukannya.

WARNA

Di indonesia, warna merah muda adalah warna feminim (konon juga warna romantis yang di sukai orang jatuh cinta), sedangkan warna biru adalah warna maskulin.

ARTEFAK

Artefak adalah benda apa saja yang di hasilkan kecerdasan manusia. Aspek ini merupakan perluasan lebih jauh dari pakaian dan penampilan yang telah kita bahas sebelumnya.

TUGAS PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

RESUME BAB 6 (KOMUNIKASI VERBAL) DAN BAB 7 (KOMUNIKASI NONVERBAL)

Di susun

O

L

E

H

Nama : Kamsia Kabaderan

Nim : 291413004

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong