JENIS-JENIS FOTOGRAFI

10 April 2014 06:15:00 Dibaca : 634

MAKALAH

JENIS-JENIS FOTOGRAFI

(Tugas : Mata Kuliah Dasar-Dasar Fotografi)

NAMA : MUTIA MANANGKA

NIM : 291 413 029

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

GORONTALO

2014

BAB I

PENDAHULUAN

A. Sejarah Fotografi

Di era fotografi digital dimana film tidak digunakan, maka kecepatan film yang semuladigunakan berkembang menjadi Digital ISO.Sejarah Fotografi Di Dunia Dalam buku The History of Photography karya Alma Davenport, terbitan University of New Mexico Presstahun 1991, disebutkan bahwa pada abad ke-5 Sebelum Masehi (SM),seorang lelaki bangsa Cina bernama Mo Ti sudah mengamati sebuah gejala fotografi. Apabilapada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalamruang itu pemandangan yang ada di luar akan terefleksikan secara terbalik lewat lubang tadi.Selang beberapa abad kemudian, banyak ilmuwan menyadari serta mengagumi fenomenapinhole tadi. Bahkan pada abad ke-3 SM, Aristoteles mencoba menjabarkan fenomenapinhole tadi dengan segala ide yang ia miliki, lalu memperkenalkannya kepada kyalayakramai. Aristoteles merentangkan kulit yang diberi lubang kecil, lalu digelar di atas tanah danmemberinya jarak untuk menangkap bayangan matahari. Dalam eksperimennya itu, cahayadapat menembus dan memantul di atas tanah sehingga gerhana matahari dapat diamati.Khalayak pun dibuat terperangah.Percobaan-demi percobaan terus berlanjut, sampai akhirnya William Henry Talbott dariInggris pada 25 Januari 1839 memperkenalkan lukisan fotografi yang juga menggunakankamera obscura, tapi ia membuat foto positifnya pada sehelai kertas chlorida perak.Kemudian, pada tahun yang sama Talbot menemukan cikal bakal film negatif modern yangterbuatdari lembar kertas beremulsi, yang bisa digunakan untuk mencetak foto

B. Pengertian Fotografi

Fotografi adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya.

BAB II

PEMBAHASAN

A. JENIS-JENIS FOTOGRAFI

1) Foto Manusia

Foto manusia dapat di bagi atas empat bagian yaitu :

a. Portrait

Portrait adalah foto yang menampilkan ekspresi dan karakter manusia dalam kesehariannya. Karakter manusia yang berbeda-beda akan menawarkan image tersendiri dalam membuat foto portrait.

b. Human Interest

Merupakan foto yg bercerita, biasanya kekuatan foto ini ada pada judulnya. jadi pintar-pintarnya si fotografer dalam memberi judul agar foto terlihat bercerita. Untuk pengaturan shutter speed, bukaan, ISO, dll sesuaikan dengan pencahayaan. Dan yang paling penting dlm foto ini adalah, pekanya naluri fotografer dalam mencari moment-moment yang bagus dan menarik. Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik” dan “tembak”. Contoh gambar :

c. Fotografi Panggung

Stage fotografi adalah jenis foto yang menawarkan aktifitas/ gaya hidup manusia yang merupakan bagian dari budaya dan dunia entertainment untuk dieksploitasi dan menjadi bahan menarik untuk divisualisasikan (foto panggung)

d. Sport

Foto olahraga adalah jenis foto yang menangkap aksi menarik dan spektakuler dalam event dan pertandingan olah raga. Jenis foto ini membutuhkan kecermatan dan kecepatan seorang fotografer dalam menangkap momen terbaik.

2) Foto Alam

1. Flora

Foto jenis flora ialah foto yang mengharuskan obyek utamanya adalah berbagai jenis tumbuhan .

2. Fauna

Foto fauna ialah sebuah jenis foto yang mengharuskan obyek utamanya adalah berbagai jenis binatang dan keanekaragamannya.

3. Land scape

Foto lanskap adalah foto bentangan alam yang terdiri dari unsur langit, daratan dan air, sedangkan manusia, hewan dan tumbuhan hanya menjadi unsur pendukung dalam foto ini. Ekspresi alam menjadi moment utama dalam menilai keberhasilan membuat foto lanskap. Adapun contohnya sebagai berikut :

4. Foto Arsitektur

Fotografi Arsitektur adalah sebuah karya fotografi sebuah bangunan yang mempunyai nilai estetika tinggi. Nilai kekuatan pada Fotografi Arsitektur tergantung dari bentuk fisik dari sebuah gedung yang dipotret serta sudut pandang yang digunakan atau lebih dikenal dengan nama angle. Selain bentuk fisiknya, kekuatan pengambilan gambar dari berbagai macam angle tidak kalah pentingnya untuk dipertimbangkan,

Banyak karya fotografi pada kategori ini yang ada di tengah masyarakat baik melalui pameran-pameran foto di berbgai tempat maupun di majalah-majalah khusus serta di dalam situs internet.

5. Foto Stiil Life

Merupakan foto yg objeknya adalah benda-benda di sekitar kita. Dalam pemotretan Still Life, diperlukannya kreatifitas seorang fotografer untuk membuat foto lebih bermakna dan bercerita, walaupun hanya foto yang berobjek sederhana sekalipun. Untuk pengaturan bukaan,speed,ISO sesuaikan dengan pencahayaan dan kebutuhan. Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik” dan “tembak”.

6. Foto Jurnalistik

Jurnalistik foto (Photo Journalism) yaitu proses atau aktivitas jurnalistik berupa fotografi, pemotretan, atau pengambilan gambar. Jurnalistik foto menghasilkan gambar yang bernilai berita –”foto jurnalistik”, “foto berita” (foto bernilai berita), atau “berita foto” (berita berbentuk foto).

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Fotogafi adalah kategori foto yang menunjukkan keindahan lingkungan sekitar. Ada beberapa jenis fotografi, antara lain:

Fotografi manusiaFotografi alam

Fotografi ini sama seperti fotografi pada umumnya, sebelum melakukan pengambilan gambar alangkah baiknya jika direncanakan terlebih dahulu. Sehingga dapat dihasilkan foto-foto yang baik dan sesuai keinginan.

DAFTAR PUSTAKA

http://semutdesa.blogspot.com/2013/03/makalah-tentang-fotograf.html

http://otodidakfotografi.blogspot.com/2012/09/jenis-jenis-fotografi-bagian-1.html

http://ezacliquers.wordpress.com/foto-jurnalistik-dan-pemahaman-foto-yang-bernilai-berita/

http://lifestyle.kompasiana.com/hobi/2011/10/28/human-interest-mengungkap-segala-sisi-kehidupan-manusia-407700.html

Teknik pemotretan berdasarkan jenis-jenis foto

07 April 2014 21:00:57 Dibaca : 2279

Makalah Dasar-Dasar Fotografi

“Teknik Pemotretan Berdasarkan Jenis-Jenis Foto”

Nama : Ratrie Nur Rahmah

Nim : 291413030

Jurusan Ilmu Komunikasi

Universitas Negeri Gorotalo

Fakultas Ilmu sosial

Pendahuluan

Fotografi berasal dari bahasa Yunani yang artinya proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Secara umum, fotografi berarti proses untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu objek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai objek tersebut pada media yang peka cahaya.

Seorang fotografer dapat mengatur intensitas cahaya untuk dapat menghasilkan gambar yang bagus dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).

Bidang fotografi cukup populer saat ini. Fotografi juga tidak dapat dipisahkan dari dunia Desain Komunikasi Virtual. Karena fotografi adalah suatu seni yang dapat mengkomunikasikan pesan/makna dari sebuah gambar. Fotografi memiliki berbagai cabang yang dapat dipelajari dan fungsinya dibagi sesuai dengan kebutuhan atau objek yang akan di bidik.

Pembahasan

Sejarah Fotografi dimulai sejak abad ke-19. Tahun 1839 merupakan tahun awal kelahiran fotografi. Saat itu, Perancis menyatakan secara resmi bahwa fotografi adalah sebuah terobosan teknologi.

Pada abad ke-5 Sebelum Masehi, seorang pria bernama Mo Ti mengamati suatu gejala. Jika pada dinding ruangan yang gelap terdapat lubang kecil (pinhole), maka di bagian dalam ruang itu akan terefleksikan pemandangan di luar ruang secara terbalik lewat lubang tadi. Mo Ti adalah orang pertama yang menyadari fenomena kamera obscura.

Berabad-abad kemudian, salah satunya Aristoteles pada abad ke-3 SM dan seorang ilmuwan Arab Ibnu Al Haitam (Al Hazen) pada abad ke-10 SM. Mereka berusaha menciptakan dan mengembangkan alat yang sekarang dikenal sebagai kamera. Pada tahun 1611 Johannes Kepler membuat desain kamera portable yang dibuat seperti sebuah tenda dan memberi nama alat tersebut kamera obscura.

Berbagai penelitian dilakukan mulai pada awal abad ke-17. Hingga ahirnya, pada tahun 1824, seorang seniman lithography Perancis, Joseph-Nicephore Niepce (1765-1833), setelah delapan jam meng-exposed pemandangan dari jendela kamarnya, melalui proses yang disebutnya Heliogravure (proses kerjanya mirip lithograph) di atas pelat logam yang dilapisi aspal, berhasil melahirkan sebuah gambar yang agak kabur, berhasil pula mempertahankan gambar secara permanen. Ia melanjutkan percobaannya hingga tahun 1826, inilah yang akhirnya menjadi sejarah awal fotografi yang sebenarnya. Foto yang dihasilkan itu kini disimpan di University of Texas di Austin, AS.

Jenis-jenis Foto

Dalam dunia fotografi ada beberapa jenis fotografi yang dapat ditekuni. Baik fotografer professional maupun fotografer amatir mempunyai ketertarikan yang berbeda terhadap jenis fotografi. Jenis-jenis foto disini hanya pengelompokan secara garis besar saja.

A. FOTO MANUSIA

Maksud dari foto manusia adalah semua objek utamanya adalah manusia mulai dari anak-anak, dewasa hingga tua sekalipun (semua umur). Dimana dalam foto ini, manusia menjadi unsur utama yang memberi daya tarik untuk divisualisasikan.

1. Portrait

Portrait adalah foto yang menampilkan ekspresi dan karakter manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Berikut beberapa tehnik pemotretan di bidang portrait.

Ambil gambar dari jarak dekat

Jika ingin memotret objek wajah memenuhi frame, beberapa orang memilih untuk untuk menggunakan lensa yang memiliki focal length panjang agar tidak perlu terlalu dekat dengan si-objek.

Memperhatikan komposisi secara keseluruhan

Aturan komposisi pada teori dasar adalah rule of third, yaitu menempatkan objek utama pada bagian 1/3 dari frame. Tempatkan model pada 1/3 frame dan mengisi 2/3 sisanya dengan background atau sebaliknya.

Depth of Field

Depth of Field adalah tingkatakan dimana objek utama akan terlihat fokus dan background terlihat kabur. Foto dengan depth of field juga akan terlihat lebih artistik. Tehnik penggunaan depth of field adalah dengan menggunakan lensa fixed atau lensa dengan rentang zoom yang pendek (18-55 mm). Besaran diafragma juga ikut mempengaruhi tingkat Depth of Field yang dihasilkan.

Pencahayaan

Pencahayaan sangat mempengaruhi hasil akhir foto. Cahaya yang terlalu keras atau cahaya yang terlalu lemah akan menggangu foto. Jika memtret diluar ruangan dan mengandalkan cahaya matahari, tehniknya adalah perhatikan waktu pemotretan. Sebaiknya memotret di pagi hari atau di sore hari ketika cahaya matahari tidak terlalu keras dan tidak terlalu lemah. Gunakan juga reflector untuk mengatur arah datangnya cahaya.

Pose

Pose termasuk ekspresi wajah yang menarik merupakan nilai jual yang harus dimiliki oleh foto portrait.

2. Human Interest

Human interest adalah jenis foto yang menggambarkan aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari yang membawa rasa ketertarikan dan rasa simpati bagi para penikmat foto tersebut. Berikut tehnik pemotretan di bidang HI.

Teknik Candit

Bila foto human interest dimaksudkan untuk menjadi suatu laporan berita foto, maka foto itu bisa dibuat dengan menggunakan cara pendekatan pada objeknya. Hal seperti itu biasanya masih lagi ditambah dengan mengatur berbagai kemungkinan yang dapat dilakukan khususnya berkaitan dengan penyinaran agar dihasilkan foto yang betul-betul baik serta indah dan menyentuh.

Namun terkadang kendala yang terjadi jika tidak melakukan teknik ini bila pemotret tidak betul-betul dapat mengatasi keadaan atau mendramatisir situasinya. Foto yang akan dihasilkan akan tampak kaku, tidak wajar dan kurang kuat dari segi ekspresinya. Sebab, meskipun objek tidak melihat langsung ke arah kamera, dia sesungguhnya telah tahu sedang dipotret. Untuk mengatasinya, pemotret harus mampu menjadikan objeknya seolah betul-betul tidak sedang berhadapan dengan kamera.

Sudut Pandang

Faktor-faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam memilih sudut pandang yang baik antara lain: Pertama. Sudut pemotretan yang mengidentifikasi kegiatan yang sedang diliput, seperti apa yang dilakukannya, lokasinya, suasananya, dan lain-lain. Kedua. Pilih latar belakang yang tidak mengganggu subjek foto secara visual (latar belakang yang lembut, warna yang komplimentari, dan lain-lain). Ketiga. Ambil posisi yang memberi kesan sudut pencahayaan yang dramatis hingga foto tampil kuat (cahaya samping atau belakang). Keempat. Bila memungkinkan ambil foto dari beberapa sudut pandang berbeda hingga memiliki banyak pilihan.

Jika memungkinkan gunakan kamera berlensa zoom 80-200 mm atau 75-300 mm. Karena menjadikan pemotret dapat melakukan pemotretan dari jarak sedang. Akan tetapi bila memungkinkan menggunakan lebih dari satu buah kamera dengan tambahan lensa 28-85 mm, akan lebih baik. Sehingga dari hampir semua jarak dalam pemotretan, baik itu dekat, sedang dan jauh, dapat tercover semua bila diperlukan.

Keberhasilan memotret human interest memang tidak hanya berkisar pada penggunaan kamera maupun lensa saja. Sudut pengambilan foto yang tepat dan baik juga turut menentukan keberhasilan pemotretan. Dengan kata lain, keberhasilan sebuah pemotretan sangat berkaitan erat dengan hal-hal di luar teknis pemotretan. Akan tetapi jika hanya dengan mengandalkan hal teknis saja Anda mungkin sudah dapat menghasilkan foto human interest yang baik, maka itu adalah sebuah pengecualiaan. Human interest membutuhkan kepekaan.

3. Foto Panggung

Foto panggung adalah semua foto yang menampilkan aktivitas/gaya hidup manusia yang merupakan bagian dari budaya dan dunia entertainment untuk dieksploitasi dan menjadi bahan yang menarik untuk divisualisasikan. Berikut tekniknya.

Moment
Untuk foto panggung, seorang fotografer harus jeli dalam melihat suatu kejadian di atas panggung selama pertunjukan berlangsung. Membuat sebuah foto panggung yang baik dari segi kualitas dan mempunyai nilai tidaklah mudah. Hal tersebut karena aksi panggung selalu dipenuhi dengan kecepatan gerak dan aksi. Ada beberapa cara untuk bisa mendapatkan moment terbaik dalam pengambilan foto panggung.

- Menggunakan mode continues shooting

Mode continues shooting adalah mode yang mempengaruhi kecepatan rana (speed) dalam menembak atau merekam gambar. Dengan mode ini fotografer dimudahkan dalam hal kecepatan merekam gambar.

- Menggunakan kecepatan rana (speed) yang tinggi

Dengan menggunakan kecepatan rana yang tinggi fotografer dapat lebih mudah menangkap setiap gerakan atau kejadian tanpa harus takut foto yang dihasilkan akan kabur karena goyang. Lazimnya untuk foto panggung menggunakan kecepatan rana dengan kisaran 1/80 hingga 1/200.

- Posisi Fotografer

Dalam pengambilan foto panggung seorang fotografer harus pintar dalam mengambil posisi. Hal tersebut untuk mempermudah fotografer dalam mencari sudut-sudut pemotretan terbaik.

Pencahayaan

Suasana suatu panggung pertunjukan biasanya minim cahaya. Pada suatu panggung pertunjukan sumber cahaya satu-satunya adalah tata cahaya lampu saja. Hal ini sangat menyulitkan seorang fotografer. Karena selain suasana panggung pertunjukan yang minim cahaya, peraturan pengambilan foto panggung juga melarang fotografer untuk menggunakan flash (lampu tambahan). Ada beberapa cara untuk mengatasi hal tersebut, antara lain:

- Menggunakan ISO (tingkat kesensitifan sensor atau film terhadap cahaya) tinggi

Dengan menggunakan ISO tinggi maka fotografer dapata mendongkrak daya tangkap sensor atau film terhadap cahaya. Hal ini dapat mengurangi resiko foto yang dihasilkan nantinya akan under (kekurangan cahaya).

- Memanfaatkan tata cahaya lampu panggung

Tata cahaya lampu panggung merupakan salah satu sumber cahaya yang ada di panggung pertunjukan. Selain sebagai sumber cahaya, tata lampu panggung juga bisa digunakan sebagai ornamen yang dapat memperindah foto.

Komposisi

Komposisi adalah suatu teknik untuk menciptakan harmoni pembagian bidang dengan memanfaatkan berbagai elemen visual yang tersedia: alur garis, bentuk, cahaya dan bayangan, warna, dan tekstur.

- Aturan Sepertiga

Aturan sepertiga adalah aturan komposisi klasik yang didapatkan dari pembagian bidang gambar dalam tiga bagian yang sama besar dan proposional, horizontal dan vertikal. Dalam aturan sepertiga ini juga dikenal istilah centre of dead. Istilah tersebut untuk menggambarkan keberadan objek di tengah-tengah pembagian garis hayal. Karena jika objek berada di tengah garis hayal maka foto tersebut nantinya akan terkesan datar dan unsur keindahaannya akan berkurang.

4. Foto Sport

Foto olahraga adalah jenis foto yang menampilkan aksi menarik dan spektakuler dalam event dan pertandingan olah raga. Jenis foto ini membutuhkan kecermatan dan kecepatan seorang fotografer dalam menangkap momen terbaik.

Untuk memotret benda bergerak salah satunya adalah dengan kecepatan bukaan rana tinggi. Misalnya 1/2000 detik-akan membekukan gerakan objek atau objek akan tampak diam. Bisa juga dengan tehnik panning. Panning adalah tehnik pemotretan dengan kecepatan bukaan rana rendah dengan cara mengikuti gerakan objek menyamping ke kiri-ke kanan maupun menaikkan-menurun, sambil setengah menekan tombol pelepas rana kamera, kemudian menekannya penuh pada saat yang tepat. Latar belakang yang bergaris-garis tampak lebih alami dibandingkan hasil pemotretan dengan filter efek.

B. Foto Nature

Berbeda dengan foto manusia, dalam jenis foto ini objek utamanya harus benda-benda dan mahluk hidup alami yang diciptakan Tuhan Yang Maha Kuasa.

1. Foto Flora dan Fauna

Foto flora adalah foto yang mengharuskan objek utamanya adalah berbagai jenis tumbuhan dengan segala keanekaragaman yang menawarkan nilai keindahan tersendiri. Sedangkan Foto fauna adalah jenis foto dengan berbagai jenis hewan sebagai objek utamanya.

Biasanya teknik dalam memotret flora dan fauna disebut macro. Macro merupakan foto yang objek utama adalah benda2 yang kecil. Misalnya serangga, bunga, dan lain-lain. Dalam memotret foto macro, sesuaikan bukaan dengan objek yang akan di bidik. Sebaiknya menggunakan bukaan yang sedang (misal angka F pada f/8, f/7.1, f/6.3, f/9). Dan bila cahayanya mendukung pakailah speed tinggi, sebab kebanyakan jika memotret foto macro, halangan terbesar kita adalah angin. Untuk itu gunakanlah speed tinggi dalam pemotretan macro, agar gambar tidak shake, dan fokusnya tepat. Kemudian gunakan ISO sesuai kebutuhan agar hasil nya bersih dari noda.

Gunakan ISO rendah jika cahaya pada sekitar objek kuat, dan gunakan ISO tinggi jika cahaya sekitar objek kurang. Hal yang perlu diingat bahwa ISO tinggi menimbulkan banyak noise. Gunakanlah tripod agar hasil foto tidak shake (bila speed dibawah 100). Setelah semua sudah diatur, tinggal “bidik” dan “tembak”.

2. Foto Lanskap

Foto lanskap adalah foto bentang alam yang terdiri dari unsur langit, daratan dan air. Sedangkan foto manusia, hewan dan tumbuhan sebagai unsur pendukung. Berikut tehnik untuk memotret lanskap.

Gunakan Slow Speed

Dengan menggunakan slow speed, kita dapat mencapai depth of field atau ruang fokus yang lebih besar, sehingga foto akan lebih tajam. Selain itu, juga bisa menggunakan efek-efek yang bisa menambah estetika dari gambar tersebut.

Gunakan air sebagai refleksi

Jika mengambil gambar pada sebuah lokasi yang ada elemen air, seperti sungai ataupun laut, maka carilah angle atau sudut yang bisa menggunakannya sebagai cermin. Refleksi dari air dapat menambah keindahan pemandangan. Teknik ini juga membantu mendapatkan sebuah foto yang simetris.

1. Foto Arsitektur

Dalam jenis foto ini menampilkan keindahan keindahan suatu bangunan baik dari segi sejarah, budaya, desain dan konstruksinya. Berikut teknik memotret untuk jenis foto arsitektur.

- Perhatikan distorsi perspektif, pemotretan dari depan bangunan dengan mendongakkan kamera akan dihadapi garis-garis pararel gedung tidak lagi sejajar, ini adalah hal normal

- Pemilihan waktu pemotretan usahakan pada “Blue Hour” yaitu pada pagi hari atau sore hari, bertujuan untuk mendapatkan warna biru langit dan sinar matahari yang jatuh menyamping (Rim Light)

- Pilih Objek yang tertata dalam satu barisan dan berjarak teratur, untuk menghasilkan efek dimensional, dimana jarak semakin menyempit dan objek semakin mengecil seiring bertambahnya jarak.

- Bermain dengan orientasi gambar, pada gedung yang menjulang orientasi portrait dapat mempertegas karakternya, sebaliknya gunakan orientasi landscape pada gedung yang melebar. Hal ini dilakukan untuk mendeskripsikan kemegahan struktur secara penuh

- Bermain dengan pola garis, garis lurus dan pararel memberi kesan kaku. Sementara lengkungan akan membuat gambar lebih dinamis dan memberi efek melebar

- Gunakan speed rendah untuk menimbulkan pergerakan objek lain dalam frame

- Bermain dengan dimensi bayangan, bayangan yang jatuh di sisi gedung dapat memperkuat dimensi

2. Foto Still Life

Foto still life adalah jenis foto mengenai alam benda mati seperti, patung, boneka, aneka makanan dan minuman serta aksesoris hingga produk kecantikan. Pemotretan still life tidaklah mudah. Kita harus menjadikan benda mati tersebut menjadi “hidup”. Berikut teknik pemotretan still life.

Peralatan kamera maupun lensa selama yang masih berfungsi dengan baik dapat digunakan untuk memotret alam benda mati atau still life. Dimulai dari kamera jenis SLR sampai jenis kamera view. Demikian juga dengan pencahayaannya. Bila tidak memiliki lampu kilat secara khusus seperti kebiasaan orang memotret still life yang selalu menggunakan cahaya lampu kilat studio yang baik, menggunakan lampu kilat biasa bahkan dengan cahaya alam matahari dapat juga dilakukan. Misalnya dengan menunggu matahari muncul dari balik jendela rumah.

Pemotret dalam hal ini harus menggunakan lensa pendekat untuk memperbesar gambar. Akibatnya ruang tajam menjadi sangat sempit. Keadaan itulah yang kemudian harus disiasati atau dilakukan trik pemotretan dengan menggunakan bukaan diafragma kecil agar ruang tajamnya menjadi luas.

Namun, keberadaan alat yang sangat berpeluang dalam menentukan keberhasilan sebuah pemotretan bukanlah segalanya. Karena sesungguhnya salah satu kekuatan foto still life terletak pada konsepnya.

Bila pemotret berhasil menggabungkan konsep tehnik dengan konsep seni, maka sebuah benda mati yang tak pernah diperhatikan orang, bisa menjadi sesuatu yang dilirik bahkan mungkin dilihat serta diminati orang ketika sudah ditampilkan dalam bentuk foto dan mengandung nilai seni.

3. Foto Jurnalistik

Foto jurnalistik adalah foto yang digunakan untuk kepentingan pers atau informasi. Foto jenis ini sering dijumpai dalam media cetak seperti koran, majalah, buletin dan lain sebagainya. Berikut teknik pengambilan gambar untuk jenis foto jurnalistik atau yang lebih dikenal dengan metode EDFAT. Metode EDFAT adalah suatu metode pemotretan untuk melatih kepekaan dalam melihat sesuatu secara detail yang runtut dan tajam.

Metode E (Entire) adalah suatu keseluruhan pemotretan yang dilakukan begitu melihat suatu peristiwa

Metode D (Detail) suatu pilihan atas bagian tertentu dan keseluruhan pandangan terdahulu (entire). Dalam tahap ini dilakukan suatu pilihan pengambilan keputusan atas sesuatu yang dinilai paling tepat

Metode F (Frame) tahap dimana pewarta foto membingkai suatu detail yang telah dipilih. Fase ini mengantar seorang cakon jurnalis foto mengenal arti sebuah komposisi, pola, tekstur, dan bentuk objek pemotretan dengan akurat.

Metode A (Angle) tahap dimana sudut pandang menjadi dominan pada fase sebagai pilihan untuk posisi dalam pengambilan gambar. Pada fase ini bagi seorang wartawan foto menjadi penting untuk mengkonsepsikan visual yang diinginkan.

Metode T (Time), tahapan penentuan penyiaran dengan kombinasi yang tepat antara diafragma dan kecepatan (shutter speed) atas ke empat tingkatan metode yang telah disebutkan di atas. Pengetahuan teknis atas keinginan pembekuan gerak atau memilih ketajaman ruang adalah satu prasyarat dasar yang sangat diperlukan.

Penutup

Fotografi seperti yang kita kenal sekarang adalah hasil dari penemuan. Yang pertama dalam bidang ilmu alam menghasilkan kamera, yang kedua dalam bidang kimia menghasilkan film.

Dalam dunia fotografi ada beberapa jenis fotografi yang dapat ditekuni. Baik fotografer professional maupun fotografer amatir mempunyai ketertarikan yang berbeda terhadap jenis fotografi. Jenis-jenis foto dibagi atas dua yaitu, foto manusia dan foto alam. Foto manusia dibagi lagi atas foto potrait, human interest, sport dan foto panggung. Dan foto alam terbagi atas foto flora, fauna dan lanskap. Foto lanskap terbagi atas foto arsitektur, still life dan jurnalistik.

Teknik pengambilan gambar pada setiap jenis foto berbeda. Ada beberapa faktor-faktor yang menentukan kualitas hasil sebuah foto yaitu, objek, pencahayaan (exposure), warna, fokus, komposisi dan angel atau sudut pandang.

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Fotografi

http://kelasfotografi.wordpress.com/2013/08/25/pengertian-dan-sejarah-singkat-fotografi/

http://otodidakfotografi.blogspot.com/2012/09/jenis-jenis-fotografi-bagian-1.html

https://fairuzelsaid.wordpress.com/tag/teknik-fotografi/

http://fotografi.asia/5-teknik-simpel-untuk-foto-landscape/

http://aan-oonphotography.blogspot.com/2012/03/teknik-foto-arsitektur.html

http://tolisphotographcom.onlinegoo.com/t2-membuat-foto-still-life

http://wepe67.blogspot.com/2012/10/surya-images-metode-pemotretan-dalam.html

http://fairuzelsaid.wordpress.com/2012/04/23/human-interest/

http://otakbagiantengah.blogspot.com/2011/11/foto-panggung-belajar-sama-sama.html

http://portal.paseban.com/article/99031/belajar-photography-dasar-cara-memotret-portrait

http://books.google.co.id/books?id=upmckkVZ7SgC&pg=PA162&lpg=PA162&dq=teknik+pemotretan+untuk+foto+olahraga&source=bl&ots=WxuoesOqf3&sig=Oo5FV0gNaOddFXQQ5vTnhI46Mt0&hl=id&sa=X&ei=R15BU66EEcSaiQePlYCwDw&redir_esc=y#v=onepage&q=teknik%20pemotretan%20untuk%20foto%20olahraga&f=false

 

Karya dan Pemikiran Filsafat Para Tokoh

30 March 2014 23:31:56 Dibaca : 973

 

tugas

KARYA dan PEMIKIRAN FILSAFAT PARA TOKOH

RATRIE NUR RAHMAH

291 414 030

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2014

Abstrak

Filsafat Islam ialah hasil daya upaya umat Islam dengan akal baiknya untuk memahami segala yang ada secara keseluruhan. Pemikiran umat Islam ini berdasarkan Al-Quran Dan Hadist. Adapun para filsuf yang menekuni bidang filsafat Islam diantaranya, Ar-Razi yang mengklaim bahwa praktek kedokteran bersandar pada filsafat. Salah satu karyanya dalam bidang kedokteran ialah Ath-Thibb Ar-Ruhani. Karya Ibn Miskawaih diantaranya Al-Fauz Al-Asgar dan filsafatnya mengacu pada Ketuhanan, Etika, Teori evolusi dan keabadian roh. Ibnu Sina yang karyanya sudah dikenal di dunia Islam, diantaranya Al-Qanun fi Al-Thibb, Asy-Syifa’, An-Najah dan filsafatnya merupakan penggabungan tradisi Aristotelian, pengaruh Neoplatonic dan teologi Islam. Ibnu Rusyd, salah satu karyanya Bidayatul Mujtahid, ilmu fiqih. Filsafatnya mengenai qadim-nya alam dan kebangkitan jasmani. Muhammad Iqbal dengan karya monumentalnya, The Reconstruction of Religious Thought in Islam, banyak dipengaruhi oleh guru-gurunya. Ada tiga landasan filsafat Iqbal yaitu; kosmologis, teleologis, dan ontologis. Karya Muhammad Arkoun diantaranya Traite d’ethique (tradution francaise avec introduction et notes du Tahdhib al-Akhlaq) (sebuah pengantar dan catatan-catatan tentang etika dari Tahdzib al-Akhlaq Miskawaih) serta landasan utama filsafatnya adalah pengetahuan modern yang menjadi pendekatan Arkoun terhadap Islam.

Pendahuluan

Sejak abad ke-7 M sampai 10 M pusat perkembangan kebudayaan dan peradaban dunia berada di Baghdad, Kordoba dan Kairo. Baghdad adalah tempat kedudukan dinasti Abbasiyah, Kordoba ibukota dinasti Umayyah di barat Spanyol dan Kairo ibukota Fathimiyah. Ketiga negara tersebut berfungsi sebagai pusat-pusat pengkajian ilmu karena para khalifah dan sarjana-sarjana muslim adalah para pecinta ilmu.

Tanah subur peradaban Islam telah melahirkan banyak golongan sarjana dan ilmuwan yang menonjol dalam bidang filsafat, sains, politik, kesusasteraan, agama, pengobatan dan sebagainya. Para tokoh ilmuwan Muslim tidak sekedar menguasai ilmu tersebut pada usia muda, tetapi dalam waktu yang singkat dapat menguasai beberapa bidang ilmu secara bersamaan.

Diantaranya Ibn Sina, Ar-Razi, Ibn Miskawaih, Ibn Rusyd dan masih banyak lagi. Mereka adalah filsuf muslim yang terkenal pada masanya. Banyak diantara mereka menguasai seluruh cabang pengetahuan yang ada di masanya, disamping menekuni spesialisasi ilmu tertentu. Mereka juga memiliki karya-karya yang luar biasa. Bahkan ada beberapa karya-karya mereka masih digunakan hingga saat ini.

Pembahasan

A. AR-RAZI

Filsuf muslim terkemuka yang muncul sesudah Al-Kindi adalah Abu Bakar Muhammad bin Zakaria Ar-Razi. Ar-Razi dikenal sebagai dokter, filsuf, kimiawan dan pemikir bebas, (320 H/932 M). Beliau dikenal sebagai “dokter Islam yang tak tertandingi”. Beliau belajar filsafat kepada Al-Balkhi. Al-Bakhi adalah orang yang banyak melakukan perlajalanan, menguasai filsafat dan ilmu-ilmu kuno.

1. Karya-karya Ar-Razi

Karya-karya Ar-Razi tertuang dalam buku-buku, sebagai berikut:

Ath-Thibb Ar-Ruhani, 7. Al-Hawi fi Ath-Thibb,Ash-Shirat Al-Falsafiyyah, 8. Manshuri, Amarat Iqbal Ad-Daulah, 9. Kitab Sirr Al-AsrarKitab Al-Ladzdzah, 10. MulukiKitab Al-Ilm Al-Ilahi, 11. Kitab Al-Jami Al-KabirMaqalah fi Ma’bad Ath-Thabi’ah,

2. Filsafat Ar-Razi

Dasar filsafatnya tampak dari pandangan Ar-Razi yang mengkalaim bahwa praktik kedokteran itu bersandar pada filsafat-suatu praktik yang baik amat bergantung pada pemikiran yang bebas (filsafat). Ia menganggap filsafat bukan sekedar sarana bagi kedokteran, melainkan sebagai tujuan dalam dirinya sendiri.

Filsafat Lima Kekal

Kekekalan lima hal dari Yunani kuno, yaitu: Tuhan, roh universal, materi pertama, ruang mutlak dan waktu mutlak. Kelima hal ini menjadi landasan ajarannya.

Filsafat Rasionalis

Tiada tempat bagi wahyu atau intuisi mistis. Hanya akal dan logislah yang merupakan kriteria tunggal pengetahuan dan perilaku. Tak ada kekuatan irasional dapat dikerahkan. Ar-Razi adalah seorang rasionalis-religius, bukan rasionalis-liberal karena beliau masih mengakui dan mendasarkan logikanya kepada agama dan kewahyuan.

Filsafat Moral

Sebagaimana tertuang dalam bukunya Al-Thib al-Ruhani dan al-Sirah al-falsafiyyah, bahwa tingkah laku pun mesti berdasrkan kepada petunjuk rasio. Hawa nafsu haruslah berada pada kendali akal dan agama. Ia memperingatkan bahaya minuman khamar yang dapat merusak akal dan melanggar ajaran agama, bahkan dapat mengakibatkan menderita penyakit jiwa dan raga yang pada gilirannya akan menghancurkan manusia.

B. IBNU MISKAWAIH

Abu Ali Al-Kasim Ahmad [Muhammad] bin Yaqub bin Miskawaih lahir di Rayy, belajar di Baghdad dan wafat di Isfahan. Ibn Miskawaih adalah seorang salah seorang anggota kelompok pemikir terkemuka yang berkarier politik dan beraktivitas filsafat. Meskipun banyak orang sezamannya meremehkan karya-karyanya, ia adalah seorang pemikir menarik yang banyak memperlihatkan ragam gaya masanya.

1. Karya-karya Ibnu MiskawaihAl-Fauz Al-Akbar 8. Al-jamiAl-Fauz Al-Asghar 9. As-siyarTajarib al-usman 10. Tahzib al-akhlaqUns al-farid 11. Ajwibah wa Al-As’ilah fi An-Nafs wa Al-AqlTartib as-sa 12. Al-Jawab fi Al-Masa’il As-SalasAl-musthafa 13. Taharat An-NafsJawidan khirad 14. Risalah fi Haqiqah Al-‘Aql

2. Filsafat Ibnu Miskawaih

Filsafat Etika

Ibnu Maskawaih memiliki berbagai pernyataan: menurutnya setiap manusia memiliki potensi asal yang baik dan tidak akan berubah menjadi jahat, begitu pula manusia yang memiliki potensi asal jahat sama sekali tidak akan cenderung kepada kebajikan, adapun mereka yang yang bukan berasal dari keduanya maka golongan ini dapat beralih pada kebajikan atau kejahatan, tergantung dengan pola pendidikan,pengajaran dan pergaulan.

Filsafat Ketuhanan

Membuktikan adanya Tuhan Pencipta, dari satu segi dapat dikatakan mudah,karena kebenaran ada-Nya telah terbukti pada dirinya sendiri dengan amat jelas. Adapun segi kesukarannya ialah karena keterbatasan akal manusia. Maskawaih berusaha membuktikan bahwa Tuhan Pencipta itu Esa, azali (tanpa awal) dan bukannya materi (jism).

Teori Evolusi dan Keabadian Roh

Miskawaih berpendapat bahwa segala yang ada di alam mengalami proses evolusi, dilaluinya rentetan proses kejadian yang nyata rantainya tidak terputus. Dikatakannya bahwa segala sesuatu di alam ini bermula dari wujud yang sederhana. Kemudian mengalami evolusi menjadi benda-benda yang lebih tinggi.

Mengenai keabadian roh, roh tidak mempunyai unsur; unsur-unsur hanya terdapat pada materi. Plato mengatakan bahwa esensi roh adalah gerak, sedangkan gerak adalah kehidupan roh. Menurut Miskawaih, gerak terdiri atas 2 macam: pertama gerak ke arah intelegensi atau “kehidupan alamiah” dan kedua, gerak ke arah materi, yaitu gerak berdasarkan kemauan.

C. IBN SINA

Abu Ali al-Husayn ibn ‘Abdullah ibn Sina, lahir pada 370 H/980 M di Afshana, tanah kelahiran ibunya, dekat Bukhara (sekarang Uzbekistan). Ayahnya, seorang pejabat resmi dalam pemerintahan Samaniyah.

1. Karya-karya Ibn Sina

Diantara karya-karya ibn sina yang paling terkenal adalah:

Al-Syifa’. Karya terbesar Ibn Sina yang paling detail. Isinya: Logika, Fisika, Matematika dan Metafisika.Al-Qanan fi al-Tibb. Mengandung literatur kedokteran Yunani dan Arab.Al-Najah. Ringkasan dari al-Syifa dan ditulis bagi orang-orang yang ingin mengetahui dengan lengkap dasar-dasar ilmu hikmah.Al-Isyarat wat Tanbihat. Buku terakhir yang ditulis Ibn Sina yang membicarakan dalil-dalil dan peringatan mengenai prinsip Ketuhanan dan Keagamaan.

Terdapat juga karya-karya beliau yang cukup terkenal, seperti: Kitab al-Hidayah, ‘Uyun al-Hikmah, al-Mabda wa al-Ma’ad, Danishnama-yi ‘ala’i, yang merupakan karya filsafat Peripatetik pertama dalam bahasa Persia, dan juga karya-karya filsafat oriental seperti Hayy ibn Yaqzan dan Risalah al-Thayr dan Salaman wa Absal.

2. Filsafat Ibn Sina

Filsafat Ibnu Sina merupakan penggabungan tradisi Aristotelian, pengaruh Neoplatonic dan teologi Islam. Ibnu Sina mengelompokkan seluruh bidang ilmu ke dalam dua kategori besar, yakni: pengetahuan teoritis dan pengetahuan praktis. Pengetahuan teoritis meliputi fisika, matematika, dan metafisika, sedangkan pengetahuan praktis meliputi etika, ilmu ekonomi, dan ilmu politik.

Filsafat tentang Kenabian

Ibn Sina menegaskan adanya kenabian. Beliau mengatakan bahwa adanya perbedaan keunggulan atau keutamaan pada segenap wujud, dan pada akhirnya menegaskan bahwa para nabi yang akal teoritis mereka mengaktual dengan sempurna secara langsung lebih utama daripada mereka [filsuf], yang akal teoritis mereka mengaktual sempurna secara tidak langsung [yakni dengan perantaraan seperti latihan dan belajar keras].

D. IBN RUSYD

Abu Al-Walid Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Rusyd lahir di Cordova pada tahun 520 H/1126 M. Ia hidup dalam keluarga akademis, ayahnya dan kakeknya seorang ahli fiqh. Sejak Ibnu Rusyd mampu meringkas pikiran-pikiran filsafat Yunani, beliau disebut sebagai “Juru Ulas” dan dengan sebutan itulah beliau dikenal oleh masyarakat Eropa abad pertengahan. Dengan kenyataan yang dialami sebagai qadhi, dokter didukung oleh berbagai penguasan ilmu, seperti matematika, fisika, astronomi, kedokteran, logika dan filsafat, Ibn Rusyd menjadi ulama dan filsuf yang sulit ditandingi.

1. Karya-karya Ibn RusydBidayatul Mujtahid, ilmu fiqih. Buku ini bernilai tinggi, karena berisi perbandingan mazhabi (aliran-aliran) dalam fiqih dengan menyebutkan alasannya masing-masing.Faslul-Maqal fi ma baina al-Hikmati was-Syari’at min al-Ittisal (ilmu kalam). Buku ini dimaksudkan untuk menunjukkan adanya persesuaian antara filsafat dan syari’at.Manahijul Adillah fi Aqaidi Ahl al-Millah (ilmu kalam). Buku ini menguraikan tentang pendirian aliran-aliran ilmu kalam dan kelemahan-kelemahannya.Tahafut at-Tahafut, suatu buku yang terkenal dalam lapangan filsafat dan ilmu kalam, dan dimasukkan untuk membela filsafat dari serangan al-Ghazali dalam bukunya Tahafut al-Falasifah.

2. Filsafat Ibn Rusyd

Agama dan Filsafat

Ibnu Rusyd menegaskan bahwa antara agama dan filsafat tidak ada pertentangan. Inti filsafat tidak lain dari berpikir tentang wujud untuk mengetahui segala yang ada ini. Sebenarnya Al-Quran menyuruh umat manusia berfilsafat. Maksudnya, mempelajari [mengambil manfaat] filsafat Yunani, bukan dilarang atau diharamkan.

Qadim-nya Alam

Ibn Rusyd menegaskan bahwa qadim-nya alam itu tidak bertentangan dengan ajaran Al-Quran. Dari ayat-ayat Al-Quran bahwa alam diciptakan Tuhan bukanlah dari tiada, tetapi dari sesuatu yang telah ada.

Kebangkitan Jasmani

Ibnu Rusyd menyatakan bahwa “semua agama mengakui adanya kehidupan kedua di hari akhirat kendati ada perbedaan pendapat mengenai berntuknya.

Pengetahuan Tuhan

Para filsuf muslim berpendapat bahwa pengetahuan Tuhan tentang hal-hal yang bersifat juz’i (perincian yang terjadi) itu tidaklah seperti pengetahuan manusia tentang hal-hal demikian. Karena pengetahuan manusia mengambil bentuk efek (akibat), sedangkan pengetahuan Tuhan merupakn sebab, yakni sebab bagi munculnya hal-hal yang bersifat juz’i itu.

E. MUHAMMAD IQBAL

Muhammad Iqbal lahir pada tanggal 9 November 1877 di Sialkot, sekarang Pakistan. Ia adalah seorang penyair, filsuf, dan politisi yang menguasai bahasa Urdu, Arab dan Persia. Pada 1908, iqbal menjadi pengacara merangkap dosen filsafat.

1. Karya-karya Muhammad Iqbal

Pemikiran filsafat Iqbal dalam karya monumentalnya, The Reconstruction of Religious Thought in Islam, banyak dipengaruhi oleh guru-gurunya. Orisinilitas pemikiran Iqbal masih bercampur dengan pandangan para pemikir barat dalam menjelaskan alam dan logika dalam kajian filsafat.

Iqbal menulis kajian filsafat dalam bukunya dengan tema The Philosohical Test of Revelations of Religious Experience. Dalam topik ini, teori Iqbal tentang filsafat dalam bentuk teori dinamika. Iqbal berkesimpulan bahwa dunia [pemikiran] ini adalah dinamis. Ia menekankan bahwa dunia adalah benda yang bergerak cepat tanpa henti.

2. Filsafat Muhammad Iqbal

Landasan filsafat Iqbal dapat diketahui ketika ia mengkritik para filsuf terdahulu dalam menjelaskan keberdaan Tuhan. Ada tiga landasan filsafat Iqbal yaitu; kosmologis, teleologis, dan ontologis. Ketiga aspek ini menjadi satu paket dalam teori gerak nyata [dinamis] pemikiran Iqbal.

Filsafat Iqbal tidak hanya mengkaji pada aspek manusia saja sebagai objek filsafat sebagaimana yang terjadi pada filsafat Yunani, tetapi mengkaji semua ciptaan alam mulai dari manusia, tanaman, tumbuhan dan mahluk lainnya.

F. MOHAMMED ARKOUN

Mohammed arkoun lahir pada tanggal 2 Januari 1928 di Tourirt-Mimoun, kabilia, Aljazair. Kabilia merupakan daerah pegunungan berpenduduk Berber, terletak di sebelah timur Aljir di Afrika bagian utara. Bahasa yang dipakai adalah bahasa non-Arab (‘ajamiyah).

1. Karya-karya Mohammed Arkoun

Arkoun telah menulis banyak buku dan artikel di sejumlah jurnal terkemuka seperti A rabica (Leiden/Paris), Studia Islamica (Paris), Islamo-Christiana (Vatican), Diogene (Paris), Maghreb-Machreq (Paris), Ulumul Qur’an (Jakarta), di beberapa buku dan ensiklopedi. Arkoun juga menerbitkan beberapa kumpulan makalah dan karya bersama yang dilakukan dengan cendekiawan lain. Beberapa karya Arkoun yang penting adalah, Traite d’ethique (tradution francaise avec introduction et notes du Tahdhib al-Akhlaq) (sebuah pengantar dan catatan-catatan tentang etika dari Tahdzib al-Akhlaq Miskawaih), Contribution a l’etude de l’humanisme arabe au IVe/Xe siecle: Miskawayh philosophe et historien (sumbangan terhadap pembahasan humanisme Arab abad IV H/ X M: Miskawaih sebagai filosof dan sejarahwan), La pensee arabe (pemikiran Arab), dan Ouvertures sur l’Islam (catatan-catatan pengantar untuk memahami Islam).

Beberapa karya terjemahan yang penting antara lain adalah al-Fikr al-Islami; Qira’ah ‘Ilmiyyah, al-Fikr al-Islami, Naqd wa Ijtihad, al-Islam; Asalah wa Mumarasah (bahasa Arab), Rethinking Islam, Common Questions Uncommon Answers, Arab Thought (bahasa Inggris), Nalar Islami dan Nalar Modern: Pelbagai Tantangan dan Jalan Baru, Islam: Kemarin dan Esok, Berbagai Pembacaan Al-Qur’an, dan Rethinking Islam (bahasa Indonesia).

2. Filsafat Mohammed Arkoun

Arkoun menaruh perhatian sangat besar terhadap persoalan Islam terutama masalah kemasyarakatan, pemahaman terhadap kitab suci, pengertian etika, serta hubungan antara Islam dan modernitas. Dalam studinya Arkoun memahami Islam sebagai suatu agama yang dianut oleh masyarakat majemuk di zaman modern. Ia menggabungkan dalam berbagai karya antara pemikiran Islam dengan berbagai ilmu pengetahuan Barat mutakhir guna membebaskan Islam dari kejumudan dan ketertutupan agar umat Islam bisa menghadapi tantangan modernis. Landasan utamanya adalah pengetahuan modern yang menjadi pendekatan Arkoun terhadap Islam. Karena, menurutnya sejarah masyarakat Islam sangat berkaitan dengan masyarakat Barat.

Penutup

Dalam tradisi Islam, alam merupakan sumber ilmu pengetahuan dan keimanan. Jika saat ini kita menikmati teknologi komunikasi yang begitu pesat, itu semua disebabkan oleh penemuan para ilmuwan di sepanjang masa. Dari tangan mereka lahirlah ilmu pengetahuan yang berguna untuk kehidupan manusia. Baik Ar-Razi, Ibn Miskawaih ataupun Ibn Sina. Mereka adalah pelita peradaban Islam yang cahayanya masih bisa kita saksikan hingga saat ini. Apa yang sudah dirintis oleh mereka terus tumbuh besar menjadi tradisi intelektual Islam yang mampu melintasi batas berbagai sekat keyakinan dan agama, bahkan negara. Di Eropa, Amerika, yang mayoritas bukan Islam, karya-karya para pemikir Islam tersebut dikaji dan didiskusikan.

Daftar Pustaka

Rukmana, Aan. 2013. Ibn Sina. Jakarta: Dian Rakyat

Sonneborn, Liz. 2013. Averroes. Jakarta: PT. Gramedia

Supriyadi, Dedi. M.Ag. Pengantar Filsafat Islam. Bandung: Pustaka Setia

http://www.ditpertais.net/jurnalptai/dinika-skt/31104/sulhani-01.pdf

Suadi Putro, Mohammad Arkoun tentang Islam dan Modernitas,Jakarta:Paramadina,1998 from http://jhaylover.blogspot.com/2011/12/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html, 29 Maret 2013

Diksi

01 February 2014 08:12:12 Dibaca : 2068

Pengertian Diksi

Diksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Dari sumber lain mengatakan bahwa Diksi adalah ketepatan pilihan kata untuk menyatakan sesuatu. Diksi atau pilihan kata pada dasarnya adalah hasil upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alinea, atau wacana. Diksi atau pilihan kata merupakan satu unsur yang sangat penting, baik dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari.

Fungsi dari diksi antara lain :

Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis.Untuk mencapai target komunikasi yang efektif.Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verbal.Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.

Contoh paragraf :

1. Hari ini Aku pergi ke pantai bersama dengan teman-temanku. Udara di sana sangat sejuk. Kami bermain bola air sampai tak terasa hari sudah sore. Kamipun pulang tak lama kemudian.

2. Liburan kali ini Aku dan teman-temanku berencana untuk pergi ke pantai. Kami sangat senang ketika hari itu tiba. Begitu sampai disana kami sudah disambut oleh semilir angin yang tak heti-hentinya bertiup. Ombak yang berkejar-kejaran juga seolah tak mau kalah untuk menyambut kedatangan kami. Kami menghabiskan waktu sepanjang hari di sana. Kami pulang dengan hati senang.

Kedua paragraf diatas memiliki makna yang sama, tetapi dalam pemilihan kata atau diksi, paragraph kedua lebih menarik bagi pembaca karena enak dibaca dan tidak membosankan.

Diksi terdiri dari delapan elemen yaitu : fonem, silabel, konjungsi, hubungan, kata benda, kata kerja, infleksi, dan uterans.
Macam macam hubungan makna :

Sinonim
Merupakan kata-kata yang memiliki persamaan / kemiripan makna. Sinonim sebagai ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain. Contoh: Kata buruk dan jelek, mati dan wafat.

Antonim.
Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna /ungkapan lain. Contoh: Kata bagus berantonim dengan kata buruk; kata besar berantonim dengan kata kecil.

Polisemi.
Adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian tubuh dari leher ke atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.

Hiponim.
Adalah suatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan. Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol termasuk makna ikan.

Hipernim.
Merupakan suatu kata yang mencakup makna kata lain.

Homonim.
Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.

Homofon.
Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.

Homograf.
Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.

Makna Denotasi

Makna Denotasi merupakan makna kata yang sesuai dengan makna yang sebenarnya atau sesuai dengan makna kamus.

Contoh :

Adik makan nasi.

Makan artinya memasukkan sesuatu ke dalam mulut.

Makna Konotasi

Makna Denotasi adalah makna yang sebenarnya, maka seharusnya Makna Konotasi merupakan makna yang bukan sebenarnya dan merujuk pada hal yang lain. Terkadang banyak eksperts linguistik di Indonesia mengatakan bahwa makna konotasi adalah makna kiasan, padahal makna kiasan itu adalah tipe makna figuratif, bukan makna konotasi. Makna Konotasi tidak diketahui oleh semua orang atau dalam artian hanya digunakan oleh suatu komunitas tertentu. Misalnya Frase jam tangan.

Contoh:

Pak Saleh adalah seorang pegawai kantoran yang sangat tekun dan berdedikasi. Ia selalu disiplin dalam mengerjakan sesuatu. Pada saat rapat kerja, salah satu kolega yang hadir melihat kinerja beliau dan kemudian berkata kepada sesama kolega yang lain “Jam tangan pak Saleh bagus yah”.

Dalam ilustrasi diatas, frase jam tangan memiliki makna konotasi yang berarti sebenarnya disiplin. Namun makna ini hanya diketahui oleh orang-orang yang bekerja di kantoran atau semacamnya yang berpacu dengan waktu. Dalam contoh diatas, Jam Tangan memiliki Makna Konotasi Positif karena sifatnya memuji

Makna konotasi dibagi menjadi 2 yaitu konotasi positif merupakan kata yang memiliki makna yang dirasakan baik dan lebih sopan, dan konotasi negatif merupakan kata yang bermakna kasar atau tidak sopan.

Contoh kata gugur dan mampus makna denotasinya adalah mati, namun

kata mampus termasuk konotasi negatif sedangkan gugur memiliki konotasi positif.

 

Resume buku Pengantar Ilmu Komunikasi

29 January 2014 12:11:12 Dibaca : 10756

RESUME BUKU PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

Prof. DEDDY MULYANA, M.A., Ph.D.

BAB 6

Komunikasi Verbal

Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis symbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan dan maksud. Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang merepresentasikan berbagai aspek realitas individual kita. Konsekuensinya, kata-kata adalah abstraksi realitas kita yang tidak mampu menimbulkan reaksi yang merupakan totalitas objek atau konsep yang diwakili kata-kata itu. Misalnya, kata rumah. Banyak ragam rumah. Ada rumah bertingkat, rumah mewah, rumah sederhana dan rumah sangat sederhana.

Ketika anda berkomunikasi dengan seseorang dari budaya anda sendiri, proses abstraksi untuk mempresentasikan pengalaman anda jauh lebih mudah, karena dalam suatu budaya orang-orang bernagi sejumlah pengalaman serupa. Namun bila komunikasi melibatkan orang yang berbeda budaya, banyak pengalaman berbeda, dan konsekuensinya, proses abstraksi juga menyulitkan.

ASAL-USUL BAHASA

Hingga kini belum ada teori yang diterima luas mengenai bagaimana bahasa itu muncul di permukaan bumi. Teoretikus kontemporer mengatakan bahwa bahasa adalah ekstensi perilaku sosial. Konon makhluk-makhluk yang mirip manusia (hominid) dan menggunakan alat pemotong dari batu ini berkomunikasi secara naluriah, dengan bertukar tanda alamiah berupa suara, postur dan gerakan tubuh, sedikit lebih maju dari komunikasi hewan primata masa kini.

Dulu, ketika nenek moyang kita yang disebut Cro Magnon belum mampu berbahasa verbal, mereka berkomunikasi lewat gambar-gambar yang mereka buat pada tulang, tanduk, cadas, dan dinding gua yang banyak ditemukan di Spanyol, dan Prancis Selatan. Antara 40.000 dan 35.000 tahun lalu Cro Magnon mulai menggunakan bahasa lisan.

Sekitar 5000 tahun lalu manusia melakukan transisi komunikasi dengan memasuki era tulisan, sementara bahasa lisan pun terus berkembang. Penyebaran sistem tulisan akhirnya sampai juga ke Yunani. Bangsa Yunani-lah yang kemudian menyempurnakan dan menyederhanakan sistem tulisan ini. Sistem tulisan dan bahasa lisan it uterus berkembang hingga kini.

FUNGSI BAHASA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Fungsi bahasa yang mendasar adalah untuk menamai atau menjuluki orang, objek dan peristiwa. Setiap orang punya nama untuk indentifikasi sosial. Penamaan adalah dimensi pertama bahasa dan basis bahasa, dan pada awalnya itu dilakukan manusia sesuka mereka yang lalu menjadi konvensi.

Menurut Larry L. Barker, bahasa memiliki tiga fungsi: penamaan, merujuk pada usaha mengidentifikasi objek, tindakan, atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi; interkasi, menekankan berbagai gagasan dan emosi yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan; transmisi informasi, melalui bahasa, informasi dapat disampaikan kepada orang lain. Bahasa dapat menghubungkan masa lalu, masa kini dan masa depan.

Book mengemukakan, agar komunikasi berhasil, setidaknya bahasa harus memenuhi tiga fungs, yaitu: untuk mengenal dunia sekitar; berhubungan dengan orang lain; dan untuk menciptakan koherensi dalam kehidupan kita.

KETERBATASAN BAHASA

Keterbatan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek

Kata-kata pada dasarnya bersifat parsial, tidak melukiskan sesuatu secara eksak. Oleh karena itu kita sulit menamai suatu objek.

Kualitas seseorang atau sesuatu yang ingin kita ungkapkan sebenarnya tidak sesederhana itu. Baik orang, benda atau peristiwa sebenarnya sulit untuk kita kategorikan sebagai baik atau buruk. Kesulitan menggunakan kata yang tepat juga dialami ketika ingin mengungkapkan perasaan. Pesan verbal biasanya lebih lazim kita gunakan untuk menerangkan sesuatu yang bersifat factual-deskriptif-rasional.

Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual

Kata-kata bersifat ambigu, karena kata-kata merepresentasikan persepsi dan interpretasi orang-orang, yang menganut latar-belakang sosial budaya yang berbeda-beda. Kata-kata selalu, sering, setiap orang, semua orang dan dengan teratur, sebenarnya bersifat ambigu.

Kata-kata bersifat kontekstual sebenarnya mengisyaratkan bahwa aturan-aturan baku dalam berbahasa tidaklah mutlak. Misalnya, kata-kata sifat seperti adil menjadi keadilan; cantik menjadi kecantikan. Namun prinsip ini tidak berlaku untuk kata sifat malu; malu menjadi rasa malu bukan kemaluan.

Kata-kata mengandung bias budaya

Bahasa terikat oleh konteks budaya. Menurut Hipotesis Sapir-Whorf, sebenarnya setiap bahasa menunjukkan suatu dunia simbolik yang khas, yang melukiskan realitas pikiran, pengalaman batin dan kebutuhan pemakainya. Jadi bahasa yang berbeda sebenarnya mempengaruhi pemakainya untuk berpikir, melihat lingkungan dan alam semestadi sekitarnya dengan cara berbeda dan perilaku secara berbeda pula. Hipotesis yang dikemukakan Benjamin Lee Whorf menegaskan bahwa (1) tanpa bahasa kita tidak dapat berpikir; (2) bahasa mempengaruhi persepsi; dan (3) bahasa mempengaruhi pola berpikir.

Ketika kita menggunakan bahasa daerah, sifat bahasa daerah yang berlapis-lapis itu memaksa kita-sadar atau tidak- untuk memandang orang di hadapan kita dengan kategori tertentu.

Percampuradukan fakta, penafsiran dan penilaian

Dalam berbahasa kita sering mencampuradukkan fakta(uraian), penafsiran (dugaan) dan penilaian. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mencampuradukkan fakta dan dugaan. Banyak peristiwa yang kita anggap fakta sebenarnya merupakan dugaan yang berdasarkan kemungkinan.

KERUMITAN MAKNA KATA

Kita keliru bila kita menganggap bahwa kata-kata itu mempunyai makna. Kitalah yang member makna pada kata. Dan makna yang kita berikan kepada kata yang sama bisa berbeda-beda. Tergantung pada konteks ruang dan waktu. Makna muncul dari hubungan khusus antara kata dan manusia. Makna tidak melekat pada kata-kata, namun kata-kata membangkitkan makna dalam pikiran orang.

Bahasa daerah vs bahasa daerah

Di dunia ini terdapat berbagai kelompok manusia dengan budaya dan subbudaya yang berbeda. Tidak mengherankan bila terdpat kata-kata yang kebetulan sama atau hamper sama tetapi dimaknai secara berbeda atau kata-kata yang berbeda namun dimaknai secara sama.

Bahasa daerah vs bahasa Indonesia

Sejumlah kata dari bahasa daerah juga digunakan dalam bahasa Indonesia, atau sebaliknya, kata-kata Indonesia terdengar seperti diselipkan dalam bahasa daerah, namun artinya sangat jauh berbeda.

NAMA SEBAGAI SIMBOL

Nama diri-sendiri adalah symbol pertama dan utama bagi seorang. Nama dapat melambangkan status, citarasa budaya, untuk memperoleh citra tertentu atau sebagai nama hoki. Nama pribadi adalah unsure penting identitas seseorang dalam masyarakat, karena interaksi dimulai dengan nama dan baru kemudian diikuti dengan atribut-atribut lainnya. Penamaan seseorang, suatu objek atau suatu peristiwa ternyata tidak sederhana.

BAHASA GAUL

Orang-orang punya latar belakang sosial budaya berbeda lazimnya berbicara dengan cara berbeda. Perbedaan ini boleh jadi menyangkut dialek, intonasi, kecepatan, volume dan yang pasti kosakatanya. Cara bicara dan pilihan kata ilmuwan berbeda dengan cara bicara dan pilihan kata pedagang. Sejumlah kata atau istilah punya arti khusus, unik, menyimpang atau bertentangan dengan arti yang lazim digunakan oleh orang-orang dari subkultur tertentu.

Bahasa kaum selebritits

Kalangan selebritis pun memiliki bahasa gaul. Baronang = baru; pinergini = pergi dan sebagainya. Bahasa gaul ini bukan hanya alat komunikasi, namun juga alat identifikasi. Ada kebutuhan di antara pemakainya untuk berkomunikasi dengan bahasa yang tidak diketahui banyak orang, terutama bila menyangkut hal-hal yang sangat pribadi.

Bahasa gay dan bahasa waria

Di negara kita bahasa gaul kaum selebritis ternyata mirip dengan bahasa gaul kaum gay (homoseksual) dan juga bahasa gaul kaum waria atau banci. Misalnya, binaginus (bagus), cinakinep (cakep) dan sebagainya.

BAHASA WANITA VS BAHASA PRIA

Wanita dan pria mempunyai kosakata berlainan. Sebabnya adalah sosialisasi mereka yang berbeda., khususnya minat mereka yang berlainan terhadap aspek kehidupan. Deborah Tannen (1991) mengatakan bahwa wanita cenderung menata pembicaraan secara kooperatif, sedangkan pria cenderung menatanya secara kompetitif.

RAGAM BAHASA INGGRIS

Bahasa Inggris yang lebih universal ternyata tidak konsisten dalam ejaannya, pengucapannya, pilihan kata juga maknanya. Bahasa Inggris berkembang menjadi beberapa ragam, antara lain; Inggris-Inggris (British English), Inggris-Amerika, Inggris-Australia, Inggris-Filipina, dan Inggris-Singapura.

PENGALIHAN BAHASA

Untuk melakukan komunikasi yang efektif, kita harus menguasai bahasa mitra komunikasi kita. Dalam konteks inilah kita setidaknya perlu menguasai bahasa Inggris untuk menjadi komunikator yang efektif. Komunikasi dalam bahasa dapat menimbulkan salah pengertian, bila kita tidak menguasai bahasa lawan bicara kita.

KOMUNIKASI KONTEKS TINGGI VS KOMUNIKASI KONTEKS RENDAH

Budaya konteks rendah ditandai dengan komunikasi konteks-rendah: pesan verbal dan eksplisit, gaya bicara langsung, lugas, terus terang. Contoh: komunikasi (program) komputer. Budaya Konteks tinggi ditandai dengan komunikasi konteks-rendah: pesan bersifat implisit, tidak langsung, tidak terus terang. Pesan yang sebenarnya mungkin tersembunyi dalam perilaku nonverbal pembicara. Pernyataan verbal bisa berbeda dengan pernyataan non verbalnya. Contoh: suku sunda-jawa yang berbicara berputar-putar tidak langsung pada inti masalah. Orang indonesia cenderung berbicara tidak langsung atau menggunakan komunikasi konteks tinggi demi untuk menjaga harmoni.

 

RESUME BUKU PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

Prof. DEDDY MULYANA, M.A., Ph.D.

BAB 7

Komunikasi Nonverbal

Pesan nonverbal adalaha semua isyarat yang bukan kata-kata. Menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter, komunikasi nonverbal mencakup semua rangsangan dalam suatu setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh invidu yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima. Definisi ini juga mnecakup perilaku yang disengaja atau tidak disengaja sebagia bagian dari peristiwa secara keseluruhan. Kita mengirim banyak pesan nonverbal tanpa menyadari bahwa pesan-pesan tersebut bermakna bagi orang lain.

Pada dasarnya suatu kelompok yang punya bahasa verbal khas juga dilengkapi dengan bahasa nonverbal khas yang sejajar dengan bahasa verbal tersebut. Contohnya, seorang Sunda akan membungkukkan badan –terkadang disertai dengan anggukan kepala- ketika lewat dihadapan orang lain, seraya mengucapkan “Punten”

FUNGSI KOMUNIKASI NONVERBAL

Menurut Paul Ekhman menyebutkan lima fungsi pesan nonverbal, yakni:

Emblem. Gerakan mata tertentu merupakan simbol yang memiliki kesetaraan dengan simbol verbal.

Illustrator. Pandangan ke bawah dapat menunjukkan depresi atau kesedihan.

Regulator. Kontak mata berarti saluran percakapan terbuka. Memalingkan muka menandakan ketidaksediaan berkomunikasi.

Penyesuai. Kedipan mata yang cepat meningkat ketika orang berada dalam tekanan.Affect Display. Pembesaran manic-mata menunjukkan peningkatan emosi.

KLASIFIKASI PESAN NONVERBAL

Jurgen Ruesch mengklasifikasikan isyarat nonverbal menjadi tiga bagian. Pertama, bahasa tanda, acungan jempol untuk menumpang mobil secara gratis; bahasa isyarat tuna rungu; kedua, bahasa tindakan, semua gerakan tubuh yang digunakan secara eksklusif untuk memberikan sinyal, misalnya berjalan; dan ketiga, bahasa objek, pertunjukkan benda, pakaian, lambing nonverbal bersifat publik lainnya sepertik ukuran ruangan, bendera, gambar, music dan sebagainya, baik disengaja maupun tidak.

BAHASA TUBUH

Setiap anggota tubuh secara keseluruhan dapat digunakan sebagai isyarat simbolik. Karena kita hidup, semua anggota badan kita senantiasa bergerak. Blaise Pascal menulis bahwa tabiat kita adalah bergerak; istirahat sempurna aladah kematian.

Isyarat tangan

Isyarat tangan atau “berbica dengan tangan” termasuk apa yang disebuut emblem. Meski[un isyarat tangan yang digunakan sama, maknanya boleh jadi berbeda; atau isyarat fisiknya berbeda, namun maksud sama.

Gerakan kepala

Di beberapa negara, anggukan kepala malah berarti “tidak” seperti di Bulgaria, sementara isyarat “ya” di negara itu adalah menggelengkan kepala. Orang Inggris sama seperti orang Indonesia, menganggukkan kepala berarti mereka mendegar dan tidak berarti menyetujui. Di Yunani, orang mengatakan “tidak” dengan menyentakkan kepala ke belakang dan menengadahkan wajahnya. Gelengan kepala yang berarti “tidak” di Indonesia malah berarti “ya” di India Selatan.

Postur tubuh dan posisi kaki

Postur tubuh sering bersifat simbolik. Beberapa postur tubuh tertentu diasosiasikan dengan status sosial dan agama tertentu. Postur tubuh memang mempengaruhi citra-diri. Cara berjalan pun tampaknya dikategorikan menjadi cara berjalan yang maskuli atau feminim. Misalnya, di Indonesia, mahasiswi yang sering membawa buku dengan tangan di depan dada dikategorikan sebagai perilaku yang feminism. Sebaliknya, mahasiswi yang melipat buku catatannya dan memasukkannya dibelakang celananya akan dianggap maskulin.

Ekspresi wajah dan tatapan mata

Banyak orang menganggap perilaku nonverbal yang paling banyak “berbicara” adalah ekspresi wajah, khususnya pandangan mata, meskipun mulut tidak berkata-kata. Kontak mata punya dua fungsi dalma komunikasi antarpribadi. Pertama, fungsi pengatur, untuk member tahu orang lain apakah anda akan melakukan hubungan dengan orang itu atau menghindarinya. Kedua, fungsi ekspresif, member tahu orang lain bagaimana perasaan anda terhadapnya.

Secara umum dapat dikatakan bahwa makna ekspresi wajah dan pandangan mata tidaklah universal, melainkan sangat dipengaruhi oleh budaya.

SENTUHAN

Sentuhan seperti foto, adalah perilaku nonverbal yang multi-makna, dapat menggantikan seribu kata. Kenyataannya sentuhan ini bisa merupakan tampara, pukulan, cubitan, senggolan, belaian, pelukan, hingga sentuhan lembut sekilas. Sentuhan tidak bersifat acak. Melainkan suatu strategi komunikasi yang penting. Makna sentuhan itu sangat kompleks. Judee Burgoon menyimpulkan bahwa sentuhan adalah perilaku nonverbal yang provokatif, tapi paling sedikit dipahami.

PARABAHASA

Parabahasa atau vokalia merujuk pada aspek-aspek suara selain ucapan yang dpat dipahami, misalnya kecepatan berbicara, nada, intensitas suara, tawa, erangan, tangis, gerutuan, desahan dan sebagainya. Terkadang kita bosan mendengarkan pembicaraan orang, bukan karena isi pembicaraan tapi karena cara menyampaikan yang lamban dan monoton.

PENAMPILAN FISIK

Perhatian pada penampilan fisik tampaknya universal. Setiap orang punya persepsi mengenai penampilan fisik seseorang, baik busananya dan juga ornamen lain yang dipakainya.

Busana

Nilai-nilai agama, kebiasaan, tuntutan lingkungan, nilai kenyamanan dan tujuan pencitraan, semua itu mempengaruhi cara kita berdandan. Banyak subkultur atau komunitas mengenakan busana yang khas sebagai simbol keanggotaan mereka dalam kelompok tersebut. Orang mengenakan jubah atau jilbab sebagai tanda keagamaan dan keyakinan mereka.

Karakteristik fisik

Karakteristik fisik seperti daya tarik, warna kulit, rambut, kumis, jenggot dan lipstik, jelas dapat mengkomunikasikan sesuatu. Daya tarik fisik merupakan cirri penting dalam teori kepribadian, meskipun bersifat implisit.

BAU-BAUAN

Bau-bauan, terutama yang menyenangkan telah berabad-abad digunakan orang untuk menyampaikan pesan, mirip dengan cara yang digunakan oleh hewan. Kebanyakan hewan menggunakan bau-bauan untuk memastikan kehadiran musuh, menandai wilayah mereka, dan menarik lawan jenis. Suku primitive di pedalaman telah menggunakan tumbuhan sebagai bahan wewangian.

Setiap orang memiliki bau tubuh yang khas, berkat zat khas yang keluar dari tubuhnya, emskipun ia tidak memakai minyak wangi apapun.

ORIENTASI RUANG DAN JARAK PRIBADI

Setiap budaya punya cara khas dalam mengkonseptualisasi ruang, baik di dalam rumah, di luar rumah, ataupun dalam berhubungan dengan orang lain. Edward T. Hall, mengungkapkan cara manusia menggunakan ruang dan pengaruh ruang terhadap komunikasi.

Ruang pribasi vs ruang publik

Setiap orang, baik ia sadar ataupun tidak, memiliki ruang pribadi, imajiner yang bila dilanggar, akan membuatnya tidak nyaman. Misalnya, anda tiba-tiba duduk kursi yang disampingnya di duduki seseorang padahal ruang yang ada cukup lapang. Ia pasti akan memberikan reaksi, seperti bergeser ke samping atau meletakkan buku atau tas sebagai pembatas antara dia dan anda.

Posisi duduk dan pengaturan ruangan

Secara umum dapat dikatakan, semakin formal penataan ruangan, semakin formal pula komunikasi yang dikehendaki. Penataan ruang, baik ruang tertutup atau ruang terbuka, boleh jadi berkaitan dengan kepribadian, kebiasaan atau dilandasi oleh kepercayaan atau ideologi tertentu.

KONSEP WAKTU

Waktu menentukan hubungan antarmanusia. Pola hidup manusia dalam waktu dipengaruhi oleh budayanya. Waktu berhubungan erat dengan perasaan hati dan perasaan manusia. Edward T. Hall membagi konsep waktu menjadi dua yaitu: waktu polikronik, memandang waktu sebagai suatu putaran yang kembali dan kembali lagi; waktu monokronik, cenderung mempersepsi waktu sebagai berjalan lurus dari masa silam ke mada depan dan memperlakukannya sebagai identitas yang nyata dan bisa dipilih-pilih, dibuang, dihabiskan, dibagi, dihilang bahkan dibunuh, sehingga mereka menekankan penjadwalan dan kesengsaraan waktu.

DIAM

Ruang dan waktu adalah bagian dari lingkungan kita yang juga diberi makna. John Cage mengatakan, tidak ada sesuatu yang disebut ruang kosong atau waktu kosong. Selalu ada sesuatu yang dilihat, sesuatu yang didengar. Sebenarnya, bagaimanapun kita berusaha untuk diam, kita tidak dapat melakukannya.

WARNA

Kita sering menggunakan warna untuk menggambarkan suasana emosional, cita rasa, afiliasi politik, dan bahkan mungkin keyakinan agama kita. Karena bersifat simbolik, warna bisa menimbulkan pertikaian.

ARTEFAK

Artefak adalah benda apa saja yang dihasilkan kecerdasan manusia. Benda-benda yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dan dalam interaksi manusia, sering mengandung makna-makna tertentu.

Tanpa memperhatikan sungguh-sungguh bagaimana budaya mempengaruhi komunikasi, termasuk komunikasi nonverbal dan pemaknaan terhadap pesan nonverbal tersebut, kita bisa gagal berkomunikasi dengan orang lain. Bila perilaku nonverbal orang lain berbeda dengan perilaku nonverbal kita, sebenarnya itu bukan berarti salah, tapi secara kultural orang itu sedikit berbeda dengan kita.