Korban Hanyut Belum Ditemukan
LIMBOTO – Memasuki hari kedua proses pencarian terhadap Tune Matani (65), Warga Desa Buhu, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo yang hanyut terbawa arus Sungai Alo pada Kamis (10/5), Masih terus berlanjut. Dan hingga Jumat sore upaya pencarian korban belum membuahkan hasil.
Penyisiran yang dilakukan oleh satuan gabungan dari Badan SAR Nasional, BPBD dan Tagana ini dimulai sejak pukul 07.30 wita dengan menyusuri seluruh sungai dari Desa Buhu hingga Desa Botumoputi, yang diduga menjadi lokasi hanyutnya korban. Namun meski proses pencarian yang sudah menempuh jarak kurang lebih 10 km ini, belum juga membuahkan hasil.
Selain itu, kondisi cuaca buruk serta derasnya arus sungai menjadi salah satu hambatan bagi tim SAR untuk melakukan pencarian terhadap korban.
Komondan Regu dari BASARNAS, Syahrullah kepada wartawan mengatakan hingga hari kedua ini, pihaknya telah melakukan upaya pencarian semaksimal mungkin, namun sejauh ini belum ditemukan tanda-tanda yang bisa menguatkan untuk menemukan korban tersebut.
” Hingga saat ini kami masih terus berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan pencarian terhadap korban, dan jika belum ditemukan hari ini, kami akan terus melakukan pencarian hingga korban bisa ditemukan.” Ujar Syahrullah
Syarullah menambahkan jika dalam tujuh hari, sejak korban yang dinyatakan hilang tidak juga ditemukan, maka proses pencarian akan dihentikan.
Sebelumnya, korban dinyatakan hilang pada Rabu malam, setelah pihak keluarga curiga saat korban tak kunjung balik kerumah pada saat sang kakek memindahkan sapi di kebunnya yang kebetulan berada di bantaran sungai tersebut. Seperti biasanya Kakek ini melakukan pekerjaannya memindahkan sapi dan mengambil air nira dikebunnya.
Namun naas bagi sang Kakek, saat menyeberang sungai diduga ia terpeleset dan terbawa arus sungai, yang saat itu meluap akibat hujan yang mengguyur wilayah tersebut, dalam beberapa hari terakhir. Dan hingga saat ini korban belum juga ditemukan.
Tanaman Padi Rusak Diserang Hama
KABILA – Ini perlu menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah. Saat ini tidak sedikit tanaman padi milik petani tumbuh kerdil.
Seperti yang terjadi di Desa Huluotamo, Kecamatan Kabila, Kabupaten Bone Bolango (Bonbol). Tidak kurang dari 2 hektar tanaman padi sawah di kawasan itu rusak diserang hama.
lahan sawah tersebut menjadi perhatian warga yang berwisata di Danau perintis Bone Bolango.
Pasalnya lokasi persawahan yang rusak parah tersebut tak jauh dari lokasi destinasi Danau perintis. Kerugian yang tidak sedikit jumlahnya itu membuat para penggarap trauma untuk mengolahnya kembali.
Pasalnya, serangan Hama akar padi atau yang sering disebut warga dengan Hama To’o kerap menyerang padi di areal persawahan tersebut.
Neni (45) warga Huluduotamo mengatakan, hama menyerang bagian akar padi sudah sejak umur benih padi sekira dua minggu.
Pihaknya sudah berupaya untuk memberikan pestisida. Namun hal itu tidak cukup untuk mengusir hama. “Sudah berbagai macam cara yang kita lakukan untuk meracuni hama, namun upaya itu tak mampu membunuh hama tersebut,” ungkapnya.
Neni pun berharap agar hal ini menjadi perhatian dari pemerintah Kabupaten Bone Bolango sehingga bisa turun membantu warga dalam mengatasi serangan hama.
BROSUR
Bingung Yah! mau ambil jurusan apa?Ambil jurusan Ilmu Komunikasi saja. Ilmu Komunikasi sudah pasti PENGUASA DUNIA. Kenapa? Karena dimanapun kita pasti butuh berkomunikasi. Selain pandai berkomunikasi, di jurusan ilmu komunikasi kita bisa mempelajari photografy, broadcasting, jurnalistik, public relatios, dan juga presenter. Bagaimana? Menarik kaan. Tunggu apa lagi, come and join segera
kelompok8_manajemenPR
STRATEGI PUBLIC RELATIONS
Ani Irmawati, Ayu Rahmawati Diko, Cindriani Ismail, Rahman S. Ali, dan Syahril Yusuf
1. Strategi Public Relations Dalam Perusahaan
A. Strategi Komunikasi Publik Relations
Menurut Cultip, Center dan Brom (2000) dan Ruslan (2008), pelaksanaan strategi PR Dalam berkomunikasi dikenal dengan istilah 7-cs PR Communications “adalah sebagai berikut:
1. Credibility (kredibilitas)
Komunikasi dimulai dari suasana saling percaya yang diciptakan oleh pihak komunikator secara sungguh-sungguh untuk melayani publiknya yang memiliki keyakinan dan respect
2. Context (Konteks)
Menyangkut sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan kehidupan sosial, pesan harus disampaikan dengan jelas serta sikap partisipatif. Komunikasiefektif sangat diperlukan untuk mendukung lingkungan sosial melalui pemberitaan di berbagai media massa.
3. Content (Isi)
Content adalah isi pesan dalam strategi ini, pesan harus menyangkut kepentingan orang banyak sehingga informasi dapat diterima sebagai sesuatu yang bermanfaatsecara umum bagi masyarakat.
4. Clarity (Kejelasan)
Clarity adalah pesan disusun dengan kata-kata yang jelas, mudah dimengerti, serta memiliki pemahaman yang sama (maksud, tema dan tujuan) antara komunikator dankomunikan.
5. Continuity and Consistency (Kontinuitas dan Konsistensi)
Komunikasi merupakan proses yang tidak pernah berakhir, oleh karena itudilakukan secara berulang-ulang dengan berbagai variasi pesan serta pesan- pesan tersebut harus konsisten. Dengan cara demikian, akan mudah proseskomunikasi, membujuk publiknya.
6. Channels (Saluran)
Menggunakan saluran media yang tepat dan terpercaya serta dipilih olehkhalayak sebagai target sasaran. Pemakaiain saluran media yang berbeda, akan berbeda pula efeknya. Dalam hal ini seorang PR harus memahami perbedaandan proses penyebaran informasi secara efektif.
Dalam buku Strategi Manajemen Publik Relations dikemukakan “Menganalisis dan membuat batasan setiap isu tentang dampak yang mungkin ditimbulkan bagi masyarakat, atau konsumen pengguna produk. Membuat batasan informasi apa saja yang akan dikembangkan kemasyarakat. Selanjutnya mengembangkan informasi secara efektif dan efisien agar publik tidak kesulitan menangkap pesan yang kita sampaikan. Lebih baik mengirim sedikit pesan tpi mengenai sasaran, ketimbang banyak tapi tidak efektif”.
Strategi Public Relations (jakarta: Pt Gramedia Pustaka Utama, 2006), hal.40
2. Strategi Public Relations Dalam Mempertahankan Eksistensi Corporate Image
A. Strategi Dasar Public Relations Indocement Terhadap Citra Perusahaan
Menurut kertonegoro (1994), strategi adalah suatu cara yang menyeluruh dan terpadu mengenai kegiatan-kegiatan utama perusahaan yang akan menentukan keberhasilannya. Untuk mencapai tujuan pokok dalam lingkungan yang penuh tantangan. Jenis strategi yang dilakukan oleh PR Indocement yaitu melalui strategi, melalui kontribusi pada tujuan dan misi perusahaaan atau disebut dengan strategi edukatif-informatif. Hal ini ditunnjukkan oleh PR Indocement yang menyampaikan berita maupun informasi kepada publiknya sesuai dengan fakta dan opini yang ada didalam maupun diluar perusahaan. Pada strategi dalam menghadapi perbedaan opini public, PR Indocement melakukan strategi sebagai berikut:
a. Apabila public yang dihadapi proponen (aktif-pro), maka strategi yang dilakukan adalah publik dikukuhkan. Posisi PR Indocement disini lebih ditujukan untuk mengukuhkan hubungan tersebut melalui berbagai kegiatan. Adanya ikatan hubungan tersebut memberikan kepastian mengenai proses pertukaran informasi antara perusahaan dengan publiknya.
b. Apabila publik yang dihadapi oponen (aktif-kontra), maka strategi yang dilakukan adalah diubah. Maksudnya, PR Indocement bertindak lebih proaktif dalam kegiatannya menangani opini tersebut dengan memfokuskan langkah strategis selanjutnyan dengan tidak menolak klaim maupun kontra dari publik tersebut.
c. Apabila publik un-commited (pasif), maka strategi yang dilakukan PR Indocement adalah pengkristalan. Maksudnya adalah opini publik yang berkembang di masyarakat, diberikan pengetahuan hingga pengertian kepada publik tentang arti dan nilai perusahaan bagi publik. Hal ini dilakukan untuk menjalin hubungan yang erat dan untuk menciptakan good wiil, mutual acceptance. Dari publik kepada perusa
STRATEGI OPERASIONAL PUBLIC RELATIONS
1. Definisi Strategi dan Operasional Humas
Kata strategi sendiri mempunyai pengertian yang terkait dengan hal-hal seperti kemenangan, kehidupan, atau daya juang. Artinya, menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan mampu atau tidaknya perusahaan atau organisasi menghadapi tekanan yang muncul dari dalam maupun dari luar.
Strategic management juga dimaksudkan agar perusahaan atau organisasi dapat dikendalikan dengan baik untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu hal yang paling dasar bagi setiap manajer di dalam perusahaan adalah mengetahui dengan pasti arah yang sedang dituju oleh perusahaan dan arah bagian yang dipimpinnya.
Oleh James Brian Quinn (1992:5), strategi diartikan sebagai “pola atau rencana yang mengintergrasikan tujuan pokok, kebijakan, dan rangkaian tindakan sebuah organisasi ke dalam satu kesatuan yang kohesif”. Strategi dapat didefinisikan sebagai penentuan tujuan dan sasaran usaha jangka panjang, dan adopsi upaya pelaksanaan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Istilah strategi manajemen sering pula disebut rencana strategis atau rencana jangka panjang perusahaan. Suatu rencana strategis perusahaan menetapkan garis-garis besar tindakan strategis yang akan diambil dalam kurun waktu tertentu kedepan. Rencana jangka panjang inilah yang menjadi pegangan bagi praktisi Humas untuk menyusun berbagai rencana teknis, dan langkah komunikasi yang akan diambil sehari-hari. Dengan itu, kegiatan Humas harus menyatu dengan visi dan misi organisasi atau perusahaannya.
Sedangkan Operasional merupakan penjalanan atau pengelolaan suatu program dari sebuah strategi baik secara teknisi maupun manjerial dengan tujuan yang diharapkan. Dengan ini Peranan Humas dalam organisasi atau perusahaan melakukan teknisi Komunikasi (Communi-cation-Technician) hal ini melaksanakan teknis operasional maupun manajerialnya, maka Humas beserta staffnya memiliki tanggung jawab serta wewenang untuk menyusun program atau kegiatan mulai dari pengumpulan data, menanalisis masalah, kemudian perencanaan sampai pengawasan atau penilaian terhadap hasil dari sebuah kegiatan tersebut yang dicapai baik secara kualitas mauun kuantitas.
Humas memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi organisasi atau perusahaan dengan mengembangkan hubungan-hubungan yang harmonis dengan stakeholdersnya agar perusahaan dapat mengembangkan kemampuannya mencapai misinya.
2. Langkah-langkah Strategi dan Operasional Humas
Pearce dan Robinson mengembangkan langkah-langkah strategi manajemen sebagai berikut :
a. Menentukan misi perusahaan termasuk di dalamnya adalah pernyataan yang umum mengenai maksud pendirian, filosofi, dan sasaran.
b. Mengembangkan company profile yang mencerminkan kondisi internal perusahaan dan kemampuan yang dimilikinya.
c. Penilaian terhadap lingkungan eksternal perusahaan, baik dari segi semangat kompetitif maupun secara umum.
d. Analisis terhadap peluang yang tersedia dari lingkungan (yang melahirkan pilihan-pilihan).
e. Identifikasi atas pilihan yang dikehendaki yang tidak dapat digenapi untuk memenuhi tuntutan misi perusahaan.
f. Pemilihan strategi atas tujuan jangka panjang dan garis besar strategi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.
g. Mengembangkan tujuan tahunan dan rencana jangka pendek yang selaras dengan tujuan jangka panjang dan garis besar strategi.
h. Implementasi atas hal-hal di atas dengan menggunakan sumber yang tercantum pada anggaran (budget) dan memadukan rencana tersebut dengan sumber daya manusia, struktur, teknologi, dan sistem balas jasa yang memungkinkan.
i. Review dan evaluasi atas hal-hal yang telah dicapai dalam setiap periode jangka pendek sebagai suatu proses untuk melakukan kontrol dan sebagai input bagi pengambilan keputusan di masa depan.
Dari langkah-langkah Strategi Manajemen Humas diatas merupakan sebagai langkah dalam menyelaraskan program dan tindakan setiap komponen (bagian) perusahaan atau organisasi menuju suatu sasaran yang diharapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Diahika Damayanti, 2010, Srtategi Publik Relasions Dalam Mempertahankan Eksistenso Corporate Image Melalui Opini Publik (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.),
http://www.academia.edu/1993398/Strategi_Public_Relations_dalam_Mempertahankan_Eksistensi_Corporate_Image_Melalui_Opini_Publik_Studi_Kasus_PT_Indocement_Tunggal_Prakarsa_Tbk._, diakses 10 Maret 2017
Wasesa, Agung, Silih. 2006. Strategi Publuc Relations. Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Utama
Adhin, 2010, Strategi dan Operasional Humas, http://komunikatakomunikasi.blogspot.co.id/, diakses 10 maret 2017
LAPORAN KUNJUNGAN KE RADIO SK FM
LAPORAN KUNJUNGAN KE RADIO SK FM
Oleh Kelompok 1Muhlis Pateda, Delvita Hardianty Moo, Marisa C.H. Mbuinga, Cindriani Ismail
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Radio merupakan dunia yang tidak asing lagi bagi masyarakat, dari lapisan bawah, menengah, hingga lapisan atas, baik tua maupun muda, semuanya pasti akrab dengan media yang satu ini. Suara penyiar Radio, lagu-lagu, dan informasi akurat dari nara sumber kenamaan, semuanya merupakan sederet kelebihan Radio dimata pendengar setianya.
Sebagai salah satu pilihan media hiburan dan informasi ternyata Radio tidak kalah pamor dengan media cetak maupun elektronik. Info kesehatan, teknologi, gaya hidup, info seni dan budaya, berita politik, ekonomi, kriminalitas, agama, bahkan gossip artis bisa di dengar secara gratis selama 24 jam.Radio merupakan media massa yang auditif, yakni dikonsumsi telinga atau pendengaran sehingga isi siarannya bersifat sepintas lalu dan tidak dapat diulang. Pendengar tidak mungkin mengembalikan apa yang sudah dibicarakan sangan penyiar seperti mengembalikan halaman koran atau majalah. Karena bersifat sepintas, informasi yang disampaikan penyiar Radio harus jelas dengan bahasa yang mudah dicerna olah pendengar.
1.2 Tujuan
Tujuan pembuatan laporan adalah agar mahasiswa mengetahui secara mendetail mengenai Radio SK FM. Sehingga, ilmu teoritis yang dipelajari pada bangku perkuliahan dapat diaplikasikan dimasa mendatang dengan terlebih dahulu telah mengetahui perusahaan media massa yang sebenarnya.
1.3 Metode
Metode yang digunakan adalah dengan terjun langsung ke radio SK FM, kemudian dituliskan laporan kegiatan kunjungan. Sehingga isi laporan merupakan data dan fakta yang sesuai dengan realita yang ada.
II. HASIL OBSERVASI
2.1 Sejarah Radio SK FM
SK (Swara Karya) 99,1 FM merupakan bagian dari Selebes Group yang juga menaungi Selebes Radio. Konsep radio dangdut yang diusung oleh SK FM memang menjadi ciri khas utama dalam mempresentasikan radio yang telah berdiri sejak tahun 2001 ini. Konsep dangdut dipilih berdasarkan pertimbangan yang cukup matang, dimana kala itu radio-radio di Gorontalo didominasi dengan konsep Top40. Selain dangdut, SK FM juga menyelipkan konsep kedaerahan sehingga dapat memuaskan hasrat masyarakat Gorontalo yang haus akan lagu dan info kedaerahan.Saat ini Radio SK FM memiliki tujuh orang penyiar dengan dua belas program yang aktif mengudara baik pada hari kerja maupun diakhir pecan dengan durasi 19 jam per hari.
2.2 Profil Radio SK FM
Company : PT. Radio Swara Karya Gorontalo
Call Station: SK FM
Tagline : Bandar Dangdut Gorontalo
Frequency : FM 99.1 MHz
Covertage : Area Kota Gorontalo, Kab. Bone Bolango, Kab. Gorontalo, sebagian Kab. Boalemo, dan Gorontalo Utara
Transmitter: RVR-VJ 2000 / Build Up
Tower Height: 60 Meters
Showtimes : 05.30 – 24.00 WITA
Website : http://www.selebesgroup.com
Direktur : Fenny Anwar, SE
Station Manager: Faiz Mahenra
Marketing: Taufan Agus Mobile : +628 12 44 93 310
Bank Account: DANAMON Cab. Gorontalo, No Rek. 0041836032, Acc. PT Radio Swara Karya Gorontalo
Office Address: 21 Sultan Botutihe St. Gorontalo 96115. Telp. 0435 – 824104, 825933 | Fax 0435 – 828518
2.3 Struktur Organisasi Radio SK FM
CEO: TONNY JUNUS
STATION MANAGER: FAIZ MAHENRA
HEAD OF MARKETING DIVISION: TAUFAN AGUS
PENYIAR: RAGIL, BAYU NUGROHO, FLANNY ANANDITA, ALIMUL JAMIEL, AULIA RAHMAN, AYUDIAH, ARIEF CAHYO
III. PENUTUP
Kesimpulan
Semakin sadarnya orang ataupun masyarakat akan pentingnya media yang membantu pembelajaran sudah mulai dirasakan. Pengelolaan alat bantu pembelajaran sudah sangat dibutuhkan. Bahkan pertumbuhan ini bersifat gradual, metamorphosis dari perpustakaan yang menekankan pada penyediaan media cetak. Lembaga penyiaran radio merupakan media informasi dan komunikasi yang mempunyai peran penting dalam penyebaran informasi yang seimbangdan setimpal di masyarakat memiliki kebebasan dan tanggung jawab dalam menjalankan fungsinya sebagai media informasi, pendidikan hiburan.
IV. DOKUMENTESI
Sumber : www.selebesgroup.com
Kategori
- Masih Kosong
Arsip
Blogroll
- Masih Kosong