Feature News
PERJUANGAN SEORANG AYAH
Terlahir di keluarga sederhana membuat ia sudah biasa dengan yang namanya kesederhanaan. Lelaki yang bernama Mohamad Ramadan Botutihe ini sejak kecil sudah hobi mengotak-atik komputer. Hobi masa kecilnya itu mengalir dalam dirinya hingga ia beranjak remaja dan dewasa. Teman-teman dilingkungan rumah mengenalnya dengan panggillan Rama Komputer.
Saat menginjak sekolah menengah pertama, ayah dan ibunya menyekolahkannya di Pondok Pesantren Hubulo. Disekolah pesantren tersebut ia terkenal dengan kenakalannya. Sempat beberapa kali Rama mendapatkan surat undangan orang tua. Tetapi selain kenakalannya yang sangat luar biasa, Rama juga disana terkenal dengan fasihnya berbahasa arab dan hebat dalam beberapa mata pelajaran. Rama terkenal nakal karena pergaulannya di luar asrama pada saat itu masih sangat labil. Dia banyak bergaul dengan orang-orang yang sering mabuk-mabukan dan melakukan maksiat.
Kelakuan labil Rama pada saat di pesantren akhirnya ditingglkan saat ia duduk di bangku sekolah menengah atas. Orang tuanya yang hanya bekerja sebagai guru mendaftarkan Rama di ssalah satu sekolah hebat Gorontalo, yaitu MAN INSAN CENDEKIA. Setelah melaluli proses tes masuk, akhirnya Rama terterima sebagai siswa di SMA hebat tersebut. Tetapi harapan orang tua tak sejalan dengan hati Rama. Saat kelas 2 SMA ia pindah dari MAN INSAN CENDEKIA ke SMA Muhammadiyah Gorontalo. Tak lama pindah, Rama langsung menduduki jabatan sebagai ketua OSIS.
Saat Rama naik ke kelas 3 SMA, ia mengalami musibah besar bagi dia dan keluarganya. Sang Maha pencipta telah memanggil ayahnya. Dari kejadian itulah ia berusaha untuk membantu ibunya untuk menyekolahkan kedua adiknya. Rama mendalami skillnya dalam bidang elektro hingga dia meneruskan kuliahnya di Universitas Negeri Gorontalo jurusan tehnik elektro. Untuk membantu ibunya, Rama membuka service dan install laptop dirumahnya. Penghasilannya tak begitu banyak karena pasien laptopnya dominan adalah teman-teman dekat Rama. Dan Rama orangnya tak mau mempatok harga jika pasien laptopnya adalah kawannya sendiri.
Disuatu hari Rama dan teman-temannya saat sedang karaoke, secara tidak sengaja ia melihat komentar di akun Facebooknya yang berisikan bahwa ia di terima beasiswa. Sama dengan nasib saat di SMA, ia hanya bertahan 2 semester saat kuliah di UNG. Saat itu juga ia diterima beasiswa di Universitas Islam Madinah. Rama dan kawan-kawannya juga bingung dan kaget saat itu karena semua ini tak sepengetahuan Rama dan kawan-kawannya. Rama tak pernah mendaftarkan dirinya ke universitas yang berada di Madinah tersebut.
Sebelum beberapa bulan ayahnya dipanggil oleh maha pencipta, ternyata ayahnya telah meminta tolong kepada temannya untuk memasukan berkas-berkas Rama untuk mengikuti beasiswa jalur undangan di Universitas Islam Muhamadiya pada saat itu. Dan ahirnya niat baik ayahnya itu di kabulkan.
Beberapa minggu setelah mendapatkan undangan dari Universitas Islam Madinah, Rama langsung berangkat ke Madinah beserta rombongan dari provinsi lain yang bernasib sama dengannya. Dan dari tahun 2014 hingga sekarang Rama baru dua kali pulang ke kampung halamnnya Gorontalo.
Saat di Kota Madinah, ia mendapat pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya yaitu service dan install Laptop atau Komputer. Pekerjaannya disanalah yang sedikt-sedikit membantu biaya hidup Rama saat di Madinah. Tak lupa juga dengan keluarganya di Gorontalo, Rama sering mengirimkan uang separuh dari penghasilannya.
Di depan rumah tinggalnya di Madinah, ia meletakan satu buah dos air mineral bekas yang dibungkus dengan kertas dan diberi lubang kecil di tengah dos. Dos bekas itu di letakan di atas meja. Rama membuat dos itu untuk para pasien servisnya. Jadi saat orang mau mengambil laptop, orang itu akan menaruh upah Rama di dalam dos tersebut. Dalam sehari Rama bisa mendapatkan 0.14 Riyals atau dirupiahkan sebanyak Rp.500.000. Jadi Rama dalam sebulan bisa mendapatkan penghasilannya 10-15 Juta.
Akhirnya, Rama sekarang bisa membiayai sekolah adik-adiknya. Adik yang pertama Rama sudah menduduki bangku perkuliahan. Dan yang ke 3 masih menduduki sekolah menengah atas. Dan ibunya sekarang telah pensiun menjadi guru.
Usaha bapaknya tidaklah sia-sia. Dan sekarang Rama sudah bisa di bilang orang yang sukses berkat usaha kecil ayahnya.
Begitulah hidup, sering banyak hal tak terduga yang tak dapat kita pungkiri. Dan hal sekecil apapun itu jika kita niatnya baik, pasti akan berbuah hasil yang besar.
FEATURE NEWS
Gorontalo punya “ Tumbilotohe “
“ Duk…Duk..Duk…” Suara beduk maghrib pun terdengar begitu lantang. Aku dan keluarga lekas ke meja makan untuk berbuka puasa. Setelah berbuka puasa aku dan keluarga menunaikan perintah Allah Swt. secara berjama’ah. Begitulah kebiasaan kami saat bulan suci ramadhan.
Waktu pukul 19.30 WITA. Halaman rumahpun mulai diterangi oleh lampu botol. Lampu botol yang di temani oleh minyak tanah dan seutas sumbu potong. Berjejerlah di halaman rumah lampi-lampu botol yang begitu indah dipandang. Aku pun dikala itu membantu orangtuaku untuk memasangkan lampu botol sehingga membuat warna lain di lubang hidungku. HAHAHA itu sudah kebiasaan kami di tiap 3 hari terakhir di bulan suci ramadhan.
Aku pun berjalan kaki bersama teman-teman untuk melihat keindahan lampu botol tersebut. Di malam yang dingin aku dan teman-teman dihangatkan oleh pemandangan lampu botol yang beragam indahnya. Bukan hanya kami yang menyaksikan keindahan lampu botol tersebut, banyak wisatawan-wisatawan asing yang mengabadikan momen indah ini di kota kami. Formasi lampu-lampu botol itu sangat beragam lho. Ada yang berbentuk kata-kata dan ada juga yang berbentuk suatu gambar.
Oh iya, tradisi lampu botol ini di provinsi kami, provinsi Gorontalo biasa orang kenal dengan nama “ TUMBILOTOHE “. Lampu botol itu juga biasa di kaitkan pada seutas kawat, di ranting pohon dan bisa juga di kaitkan pada bambu yang sudah di potong-potong. Selain tradisi tumbilotohe, pada saat bersamaan ada tradisi bagi-bagi jakat buat orang yang kurang mampu. Tumbilotohe adalah momen terbaik selama bulan suci ramadhan di provinsi Gorontalo.
Yang pengen menyaksikan dan mengabadikan momen itu MATODUWOLO datang ke Gorontalo !!
Blogroll
- Masih Kosong