ARSIP BULANAN : February 2013

Tuhan 9 Senti (Taufik Ismail)

18 February 2013 14:53:03 Dibaca : 607

 

Indonesia adalah sorga luar biasa ramah bagi perokok, tapi tempat siksa tak tertahankan bagi orang yang tak merokok.

Di sawah petani merokok,
di pabrik pekerja merokok,
di kantor pegawai merokok,
di kabinet menteri merokok,
di reses parlemen anggota DPR merokok,
di Mahkamah Agung yang bergaun toga merokok,
hansip-bintara- perwira nongkrong merokok,
di perkebunan pemetik buah kopi merokok,
di perahu nelayan penjaring ikan merokok,
di pabrik petasan pemilik modalnya merokok,
di pekuburan sebelum masuk kubur orang merokok.

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu- na’im sangat ramah bagi perokok, tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok.

Di balik pagar SMU murid-murid mencuri-curi merokok,
di ruang kepala sekolah…ada guru merokok,
di kampus mahasiswa merokok,
di ruang kuliah dosen merokok,
di rapat POMG orang tua murid merokok,
di perpustakaan kecamatan ada siswa bertanya apakah ada buku tuntunan cara merokok.

Di angkot Kijang penumpang merokok,
di bis kota sumpek yang berdiri yang duduk orang bertanding merokok,
di loket penjualan karcis orang merokok,
di kereta api penuh sesak orang festival merokok,
di kapal penyeberangan antar pulau penumpang merokok,
di andong Yogya kusirnya merokok,
sampai kabarnya kuda andong minta diajari pula merokok.

Negeri kita ini sungguh nirwana kayangan para dewa-dewa bagi perokok, tapi tempat cobaan sangat berat bagi orang yang tak merokok.

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita.

Di pasar orang merokok,
di warung Tegal pengunjung merokok,
di restoran, di toko buku orang merokok,
di kafe di diskotik para pengunjung merokok.

Bercakap-cakap kita jarak setengah meter tak tertahankan asap rokok,
bayangkan isteri-isteri yang bertahun-tahun menderita di kamar tidur
ketika melayani para suami yang bau mulut dan hidungnya mirip asbak rokok.

Duduk kita di tepi tempat tidur ketika dua orang bergumul saling menularkan HIV-AIDS sesamanya, tapi kita tidak ketularan penyakitnya. Duduk kita disebelah orang yang dengan cueknya mengepulkan asap rokok di kantor atau di stop-an bus, kita ketularan penyakitnya. Nikotin lebih jahat penularannya ketimbang HIV-AIDS.

Indonesia adalah sorga kultur pengembangbiakan nikotin paling subur di dunia, dan kita yang tak langsung menghirup sekali pun asap tembakau itu, bisa ketularan kena.

Di puskesmas pedesaan orang kampung merokok,
di apotik yang antri obat merokok,
di panti pijat tamu-tamu disilahkan merokok,
di ruang tunggu dokter pasien merokok,
dan ada juga dokter-dokter merokok.

Istirahat main tenis orang merokok,
di pinggir lapangan voli orang merokok,
menyandang raket badminton orang merokok,
pemain bola PSSI sembunyi-sembunyi merokok,
panitia pertandingan balap mobil, pertandingan bulutangkis, turnamen sepakbola mengemisngemis mencium kaki sponsor perusahaan rokok.

Di kamar kecil 12 meter kubik, sambil ‘ek-’ek orang goblok merokok,
di dalam lift gedung 15 tingkat dengan tak acuh orang goblok merokok,
di ruang sidang ber-AC penuh, dengan cueknya, pakai dasi, orang-orang goblok merokok.

Indonesia adalah semacam firdaus-jannatu- na’im sangat ramah bagi orang perokok, tapi tempat siksa kubur hidup-hidup bagi orang yang tak merokok.

Rokok telah menjadi dewa, berhala, tuhan baru, diam-diam menguasai kita.

Di sebuah ruang sidang ber-AC penuh, duduk sejumlah ulama terhormat merujuk kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah fatwa.

Mereka ulama ahli hisap.
Haasaba, yuhaasibu, hisaaban.
Bukan ahli hisab ilmu falak,
tapi ahli hisap rokok.

Di antara jari telunjuk dan jari tengah mereka terselip berhala-berhala kecil, sembilan senti panjangnya, putih warnanya, kemana-mana dibawa dengan setia, satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya.

Mengintip kita dari balik jendela ruang sidang, tampak kebanyakan mereka memegang rokok dengan tangan kanan, cuma sedikit yang memegang dengan tangan kiri.
Inikah gerangan pertanda yang terbanyak kelompok ashabul yamiin dan yang sedikit golongan ashabus syimaal?

Asap rokok mereka mengepul-ngepul di ruangan AC penuh itu.
Mamnu’ut tadkhiin, ya ustadz. Laa tasyrabud dukhaan, ya ustadz.
Kyai, ini ruangan ber-AC penuh.
Haadzihi al ghurfati malii’atun bi mukayyafi al hawwa’i.
Kalau tak tahan, di luar itu sajalah merokok.

Laa taqtuluu anfusakum. Min fadhlik, ya ustadz.
25 penyakit ada dalam khamr. Khamr diharamkan.
15 penyakit ada dalam daging khinzir (babi). Daging khinzir diharamkan.
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok. Patutnya rokok diapakan?

Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz. Wa yuharrimu ‘alayhimul khabaaith.
Mohon ini direnungkan tenang-tenang, karena pada zaman Rasulullah dahulu, sudah ada alkohol, sudah ada babi, tapi belum ada rokok.

Jadi ini PR untuk para ulama.
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok, lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan, jangan.

Para ulama ahli hisap itu terkejut mendengar perbandingan ini.
Banyak yang diam-diam membunuh tuhan-tuhan kecil yang kepalanya berapi itu, yaitu ujung rokok mereka.

Kini mereka berfikir. Biarkan mereka berfikir.
Asap rokok di ruangan ber-AC itu makin pengap, dan ada yang mulai terbatuk-batuk.

Pada saat sajak ini dibacakan malam hari ini, sejak tadi pagi sudah 120 orang di Indonesia mati karena penyakit rokok. Korban penyakit rokok lebih dahsyat ketimbang korban kecelakaan lalu lintas.

Lebih gawat ketimbang bencana banjir, gempa bumi dan longsor, cuma setingkat di bawah korban narkoba.

Pada saat sajak ini dibacakan, berhala-berhala kecil itu sangat berkuasa di negara kita,
jutaan jumlahnya, bersembunyi di dalam kantong baju dan celana, dibungkus dalam kertas berwarni dan berwarna, diiklankan dengan indah dan cerdasnya.

Tidak perlu wudhu atau tayammum menyucikan diri, tidak perlu ruku’ dan sujud untuk taqarrub pada tuhan-tuhan ini, karena orang akan khusyuk dan fana dalam nikmat lewat upacara menyalakan api dan sesajen asap tuhan-tuhan ini.
Rabbana, beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.

 

Mata Wanita dan Pria

17 February 2013 15:14:13 Dibaca : 3624

Laki-laki dan perempuan emang sama-sama tertarik pada hal-hal yang visual. Tapi, menurut buku Why Men Don’t Listen and Women Cant Read Maps karangan Allan dan Barbara Pearce, ada beberapa perbedaan antara mata perempuan dengan mata laki-laki. Ini berhubungan dengan biologi dan kebiasaan yang berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu.

1. Pandangan Perempuan lebih melebar, pandangan cowok lebih tajam
Laki-laki sering banget kepergok lagi ngelirik perempuan lain yang lewat di sebelahnya . Padahal, perempuan juga sering kok mengagumi laki-laki ganteng yang kebetulan melintas. Bedanya, perempuan nggak perlu menoleh karena jangkauan pandangannya lebih dari 180 derajat. Ini karena mata perempuan punya lebih banyak jenis kerucut dalam retinanya. Mata laki-laki ukurannya lebih besar dari mata perempuan, dan otak menyusunnya seperti sebuah terowongan. Artinya, laki-laki bisa ngeliat lebih jelas, lebih tepat, dan lebih jauh dibanding perempuan. Jadi mata laki-laki mirip teropong.

2. Laki-laki lebih bisa melihat di dalam gelap
Laki-laki memang lebih mahir melihat di dalam gelap dibanding perempuan . Apalagi, laki-laki juga punya kemampuan spasial yang lebih baik di otak kanannya.

Sebaliknya, perempuan biasanya kesulitan melihat jarak jauh di dalam kegelapan. Kemampuan ruang yang terbatas juga bikin sebagian besar perempuan sulit menentukan arah laju kendaraan lain di malam hari.

3. Mata perempuan bisa melihat lebih banyak
Sejak ribuan tahun yang lalu, otak laki-laki dipersiapkan untuk berburu. Kita harus bisa melihat banyak hal dalam area yang sempit. Otak kita secara otomatis menyempitkan penglihatan kita supaya bisa memusatkan perhatian pada satu hal yang khusus, misalnya binatang buruan.

Pada perempuan tidak seperti ini. Sebagai spesies yang terbiasa bertugas melindungi sarang atau tempat tinggal, otak perempuan pun terprogram untuk mengolah semua informasi visual yang masuk di lingkup yang lebih luas. Inilah kenapa perempuan lebih gampang mencari barang hilang dibanding laki-laki, karena otaknya bisa memproses lebih banyak “gambar” dalam satu waktu dibanding cowok.

Melebur Penantian

17 February 2013 15:00:56 Dibaca : 963

Diri ini telah mencinta tanpa jasad
memiliki nafas yang dapat dirasa
ditiap hembusan yang terurai
mengharap kasih dengan ridha Illahi
mencari kebahagiaan bekal akhirat

Berjalan,
berlari
bahkan sampai relung hati
Kembalilah ke relung hati
yang kian melebur bersama penantian
berharap kebahagiaan beriringan dengan waktu
bersahabat dengan kepasrahan dan takdir Illahi


  Bastrasia_Arief

 

Kisah Dua Bibit Tanaman

17 February 2013 14:23:46 Dibaca : 1292

Ada 2 buah bibit tanaman yang terhampar di sebuah ladang yang subur.

Bibit yang pertama berkata, “Aku ingin tumbuh besar. Aku ingin menjejakkan akarku dalam-dalam di tanah ini, dan menjulangkan tunas-tunasku di atas kerasnya tanah ini. Aku ingin membentangkan semua tunasku, untuk menyampaikan salam musim semi. Aku ingin merasakan kehangatan matahari, dan kelembutan embun pagi di pucuk-pucuk daunku.”

Dan bibit itu tumbuh, makin menjulang.

Bibit yang kedua bergumam. “Aku takut. Jika kutanamkan akarku ke dalam tanah ini, aku tak tahu, apa yang akan kutemui di bawah sana. Bukankah disana sangat gelap? Dan jika kuteroboskan tunasku keatas, bukankah nanti keindahan tunas - tunasku akan hilang? Tunasku ini pasti akan terkoyak. Apa yang akan terjadi jika tunasku terbuka, dan siput-siput mencoba untuk memakannya? Dan pasti, jika aku tumbuh dan merekah, semua anak kecil akan berusaha untuk mencabutku dari tanah. Tidak, akan lebih baik jika aku menunggu sampai semuanya aman.”

Dan bibit itupun menunggu, dalam kesendirian.

Beberapa pekan kemudian, seekor ayam mengais tanah itu, menemukan bibit yang kedua tadi, dan mencaploknya segera.

NB :: Walaupun hanya cerita yang sangat singkat, tapi Saya harap teman2 dapat menarik hikmah dari cerita ini..

Remember all my friends, janganlah ragu untuk meraih apa yang ingin kamu raih / cita-citakan.,Janganlah pernah takut dengan resiko yang bakal terjadi karena semua itu pasti ada resikonya..

Better than nothing.,akan lebih baik bila kita berani mencoba dari pada tidak sama sekali..

#Orang yang sukses adalah orang yang berani mengambil resiko demi kesuksesannyaa.. ^_^

Malaikat Penjaga

17 February 2013 14:09:42 Dibaca : 937

Pada suatu ketika,ada seorang anak kecil yang siap dilahirkan.

Anak kecil itu berkata kepada Tuhan "mereka mengatakan kepadaku, kau akan mengirimku ke bumi hari ini, tetapi bagaimana aku dapat hidup disana, menjadi begitu kecil dan tanpa pertolongan."

Tuhan berkata "anak-ku, dari semua malaikat-Ku Aku memilihkan satu yang sangat istimewa bagimu. malaikat penjagamu akan menungguimu dan akan mempedulikanmu."

si anak kecil berkata, "tetapi Tuhan, di sini adalah surga, saya tidak melakukan apapun kecuali bernyanyi dan tersenyum, dan hal itu membuat aku bahagia."

Tuhan berkata "malaikat penjagamu akan menyanyi dan tersenyum untukmu, dan kau akan merasakan kasih dari malaikat penjagamu, dan hal itu akan membuatmu bahagia."

si anak kecil berkata "dan bagaimana aku tidak mengerti ketika manusia berkata kepadaku, jika aku tidak mengetahui bahasa manusia di bumi?"

Tuhan menjawab "malaikat penjagamu akan mengatakan kepadamu banyak kata-kata indah dan manis yang akan kau dengar, dan malaikat penjagamu akan mengajarmu dengan penuh kesabaran dan perhatian bagaimana engkau harus berbicara."

"dan Tuhan," jawab si anak kecil "apa yang harus aku lakukan ketika aku ingin berbicara dengan-Mu?"

Tuhan menjawab "malaikat penjagamu akan merapatkan kedua tanganmu bersamaan dan akan mengajarkanmu bagaimana berdoa, dan Aku akan mendengar doamu."

si anak kecil berkata "aku mendengar di bumi banyak orang jahat dan banyak hal-hal yang jahat, siapa yang akan melindungi aku?"

"malaikat penjagamu akan membelamu," kata Tuhan "walaupun itu akan membahayakan jiwanya. baginya, kau lebih berharga dari apapun juga"

si anak kecil berkata "tetapi aku akan selalu sedih, karena aku tidak dapat melihat-Mu lagi."

Tuhan tersenyum dan berkata, "malaikat penjagamu akan mengajarmu jalan bagimu untuk menjadi baik dan datang kembali kepada-Ku. dan melaluinya, kau akan tahu bahwa Aku selalu menjagamu."

kemudian terdengar suara panggilan dari bumi. si anak mengetahui sudah saatnya untuk pergi "Tuhan," si anak bertanya dengan lembut "jika aku pergi sekarang, dapatkah Engkau memberi tahu nama dari malaikat penjagaku, jadi aku dapat mengenalnya?"

dan Tuhan berkata "nama asli dari malaikat penjagamu tidaklah penting... kau akan memanggil malaikat penjagamu 'mama'."

Kategori

Blogroll

  • Masih Kosong