ARSIP BULANAN : February 2013

Kisah Dua Jasad Sahabat Nabi Yang Utuh

22 February 2013 10:49:51 Dibaca : 1715

Sebagaimana lazimnya kita mengetahui bahwa apabila mayat sudah dikubur pasti akan segera mengalami proses pembusukan dan penguraian apalagi mayat yang sudah dikubur dalam waktu yang sangat lama. Namun, dengan Kuasa Allah, kita bisa temui banyak fakta dan bukti yang sangat kuat bahwa mayat atau jenazah para Syuhada (Orang Yang Mati Syahid /Martir), para Nabi, dan orang-orang suci (Waliyullah) itu tetap segar bugar dan tidak mengalami proses pembusukan ketika kuburan mereka itu digali kembali. Salah satunya adalah peristiwa yang sangat luar biasa ini, yang sempat menghentak publik dunia terutama penduduk di kawasan Timur Tengah.

Pada tahun 1932 (bertepatan dengan tahun 1351 H), Raja Iraq yang bernama Shah Faisal I bermimpi dimana dalam mimpinya ia ditegur oleh Huzaifah Al-Yamani (salah seorang sahabat Nabi saww) yang berkata:

“ Wahai Raja ! Ambillah jenazahku dan jenazah Jabir Al-Ansari (juga salah seorang sahabat Nabi saww) dari tepian sungai Tigris dan kemudian kuburkan kembali di tempat yang aman karena kuburanku sekarang dipenuhi oleh air; kuburan Jabir juga sedang dipenuhi oleh air.”

Mimpi yang sama terjadi berulang-ulang pada malam-malam berikutnya akan tetapi Raja Faisal I tidak peduli dengan mimpi itu karena ia merasa ada hal-hal lain yang jauh lebih penting dalam kehidupannya yang berupa urusan-urusan kenegaraan. Pada malam ketiga Huzaifah Al-Yamani hadir dalam mimpi Mufti Besar Iraq. Huzaifah Al-Yamani berkata dalam mimpi sang Mufti itu:

“ Aku telah memberitahukan Raja dua malam sebelumnya untuk memindahkan jenazahku akan tetapi tampaknya ia tidak peduli. Beritahukanlah kepada Raja agar ia mau sedikit berempati untuk memindahkan kuburan-kuburan kami.”

Raja Faisal I (1883 – 1933)

Lalu setelah mendiskusikan masalah ini, Raja Faisal disertai oleh Perdana Menteri dan Mufti Besar bermaksud untuk melaksanakan tugas ini. Diputuskanlah bahwa Mufti Besar akan memberikan fatwa mengenai hal ini dan Perdana Menteri akan menyampaikan pernyataan pers supaya semua orang tahu tentang rencana besar ini. Kemudian diumumkanlah kepada publik bahwa rencana ini akan dilangsungkan pada tanggal 10 Dzulhijjah setelah shalat Dzhuhur dan Ashar. Kuburan kedua sahabat Nabi itu akan dibuka dan jenazahnya akan dipindahkan ke tempat lain.

Karena pada waktu itu sedang musim Haji, maka para jamaah haji yang sedang berkumpul di kota Makkah. Mereka meminta Raja Faisal I untuk menunda rencana itu selama beberapa hari agar mereka juga bisa turut menyaksikan dengan mata kepala sendiri proses ekskavasi dari kedua tubuh sahabat Nabi itu. Mereka ingin agar proses ekskavasi itu ditunda hingga mereka selesai beribadah haji. Akhirnya Raja Faisal setuju untuk menangguhkannya dan mengundurkannya hingga tanggal 20 Dzulhijjah.

Setelah shalat Dzhuhur dan Ashar, pada tanggal 20 Dzulhijjah tahun 1351 (Hijriah) bertepatan dengan tahun 1932 Masehi, orang-orang berdatangan ke kota Baghdad. Dan yang datang ketika itu bukan hanya kaum Muslimin melainkan juga dihadiri oleh banyak Non-Muslim. Mereka berkumpul di kota Baghdad hingga penuh sesak. Ketika kuburan Hudzaifah Al-Yamani dibuka segera mereka melihat bahwa kuburan itu dipenuhi air di dalamnya. Tubuh Hudzaifah Al-Yamani diangkat dengan menggunakan katrol dengan sangat hati-hati agar tidak rusak dan kemudian jenazah yang tampak masih sangat segar itu dibaringkan di sebuah tandu. Kemudian Raja Faisal beserta Mufti Besar, Perdana Menteri dan Pangeran Faruq dari Mesir mendapatkan kehormatan untuk mengangkat tandu itu bersama-sama dan kemudian meletakkan jenazah segar itu ke sebuah peti mati dari kaca yang dibuat khusus untuk menyimpan jenazah-jenazah itu. Selanjutnya tubuh Jabir bin Abdullah Al-Ansari juga dipindahkan ke peti mati dari kaca yang sama dengan cara yang sama hati-hatinya dan dengan segenap penghormatan.

Prosesi Pemindahan Jenazah Dua Sahabat Nabi Yang Mulia

Pemandangan yang sangat menakjubkan itu sekarang sedang dilihat oleh banyak orang laki-laki dan perempuan, muda dan tua, miskin dan kaya, Muslim dan Non-Muslim. Kedua jenazah suci dari sahabat sejati Nabi yang kurang dikenal kaum Muslimin ini kelihatan masih segar dan tak tersentuh oleh bakteri pengurai sedikitpun. Keduanya dengan mata terbuka, mata yang telah menatap sinar Kenabian. Kedua jenazah mulia yang menggemparkan dunia dan membuat semua yang menyaksikan saat itu terperangah dan tak bisa menutup mulutnya. Kebisuan pun mengharu biru……….. Mereka seolah tak percaya dengan apa yang mereka saksikan pada hari itu.

Selain tubuh keduanya yang tampak segar bugar, juga peti mati mereka yang juga tampak masih utuh dan baru; bahkan pakaian yang mereka kenakan pada saat dikubur semuanya utuh dan kalau dilihat sekilas kedua Sahabat Nabi dan Pahlawan Islam ini tampak seperti masih hidup dan hanya terbaring saja.

Kedua jasad suci ini akhirnya dibawa dan dikebumikan kembali di kuburan yang baru tidak jauh dari kuburan sahabat sejati Nabi lainnya yaitu Salman Al-Farisi yang terletak di SALMAN PARK kurang lebih 30 mil jauhnya dari kota Baghdad. Kejadian ajaib ini sangat mengundang kekaguman para ilmuwan, kaum filsafat, dan para dokter. Mereka yang selalu mampu berkicau memberikan analisa sesuai dengan bidangnya masing-masing, kali ini hanya tertunduk bisu, terkesima dengan kejadian yang teramat langka ini.

Makam Baru Jabir bin Abdullah Al-Anshary
Salah satu dari mereka adalah seorang ahli fisiologis dari Jerman yang kelihatan sangat tertarik dengan fenomena ini. Ia sangat ingin melihat langsung kondisi tubuh jenazah kedua sahabat Nabi itu yang telah dikuburkan selama 1300 tahun lamanya. Oleh karena itu, ia serta merta langsung mendatangi Mufti Besar Iraq. Sesampainya ia di tempat dimana peristiwa akbar itu sedang terjadi, dan setelah menyaksikan sendiri Tanda Kekuasaan Allah tersebut, dia langsung memegang kedua tangan sang Mufti dengan eratnya sambil berkata:

“ BUKTI APALAGI YANG HARUS DICARI BAHWA ISLAM ITU BENAR. AKU SEKARANG JUGA AKAN MASUK ISLAM DAN TOLONG AJARI AKU TENTANG ISLAM “

Di hadapan ribuan orang yang sedang menyaksikan dirinya, dokter dari Jerman itu menyatakan keIslamannya. Dan seketika itu juga banyak orang lainnya yang beragama Kristen bahkan Yahudi turut juga menyatakan diri sebagai Muslim karena mereka telah melihat bukti yang sangat nyata dipampangkan di depan mereka. Ini bukan yang pertama dan terakhir. Masih banyak lagi setelah itu kaum Nasrani dan Yahudi serta dari agama lain yang berbondong-bondong masuk Islam karena telah menyaksikan atau mendengar kejadian aneh nan menakjubkan ini.

Kisahislam.com

 

Kisah Dua Sahabat

21 February 2013 16:25:26 Dibaca : 1260

....Ini sebuah kisah tentang dua orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Di tengah perjalanan, mereka bertengkar, dan salah seorang menampar temannya. Orang yang kena tampar merasa sakit hati tapi dengan tanpa berkata-kata dia menulis di atas pasir; HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENAMPAR PIPIKU.

Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, di mana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya mencoba berenang namun nyaris tenggelam, dan berhasil diselamatkan oleh sahabatnya. Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu; HARI INI, SAHABAT TERBAIKKU MENYELAMATKAN NYAWAKU.

Orang yang menolong dan menampar sahabatnya bertanya, “Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu?” Temannya sambil tersenyum menjawab, “Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya di atas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila sesuatu yang luar biasa terjadi, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tidak bisa hilang tertiup angin....”

Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik dengan pasangan, suami / isteri, kekasih, adik / kakak, kolega, dll, karena sudut pandang yang berbeda. Oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan lupakan masalah lalu. Manfaat positif dari continuous relationship mungkin sekali jauh lebih besar ketimbang kekecewaan masa lalu.

Nobody’s perfect...
Mari terus belajar menulis di atas pasir dan terus memotivasi diri.....

Belajar Dari Ulat

21 February 2013 16:20:32 Dibaca : 2035


Bagi penggemar tanaman atau yang memiliki hobi berkebun, seringkali menemukan binatang yang menjengkelkan, dimana dedaunan muda yang tumbuh segar,
menjadi tak beraturan dan bolong-bolong bahkan habis dan tinggal tangkainya saja. Ternyata setelah kita perhatikan ada hewan yang biasanya berwarna
hijau, sehijau dedaunan untuk kamu flase, binatang tersebut adalah ulat.

Ulat adalah salah satu binatang yang sangat rakus dalam melahap hijaunya dedaunan tanaman yang kita sayangi. Rasa marah yang sangat bila kita jumpai
tanaman kesayangan kita telah habis dedaunannya, bahkan hanya tinggal ranting-ranting saja. Sedih dan marah rasanya karena usaha kita terasa terampas
begitu saja karena ulah sang ulat.

Dibalik kekesalan dan rasa marah, pernahkah kita mencoba untuk melihat atau sedikit tertegun mengernyitkan dahi atas ulah sang ulat tersebut atau
sebaliknya kita membunuhnya untuk melampiaskan kekesalan hati, setega itukah?

Hasil yang diakibatkan oleh ulah sang ulat memang sangat mengesankan bila dibanding dengan wujud ulat yang lemah dan lunak tubuhnya.

Melihat dari akibat yang dihasilkan maka dapat kita katakan bahwa karakter ulat adalah pekerja keras dalam menggunduli dedaunan tanaman kita,
seakan-akan mereka seperti dikejar deadline dan harus buru-buru untuk menyelesaikan. Hasilnya sangat mengesalkan sekali buat kita, yaitu tanaman yang
gundul dalam waktu yang relatif singkat dan sekali lagi sungguh mengesankan.

Dalam menjalani misinya sang ulat tak membiarkan sedikit waktu terbuang. Sang ulat baru berhenti ketika sampai pada saat yang ditentukan dimana ia harus
berhenti makan untuk menuju ke dalam kondisi puasa yang keras. Puasa yang sangat ketat tanpa makan tanpa minum sama sekali, dalam lingkupan
kepompong yang sempit dan gelap.

Pada masa kepompong ini terjadi sebuah peristiwa yang sangat menakjubkan, masa dimana terjadi transformasi dari seekor ulat yang menjijikkan menjadi
kupu-kupu yang elok dan indahnya dikagumi manusia. Sang kupu-kupu yang terlahir seakan-akan menjadi makhluk baru yang mempunyai perwujudan dan
perilaku yang baru dan sama sekali berubah.

Haruskah kita membiarkan begitu saja sebuah peristiwa yang sangat indah dan mengesankan ini, tentu tidak. Sebenarnya kita patut malu bila melihat tabiat
ulat yang pekerja keras. Ulat seakan tak mempunyai waktu yang terluang dan terbuang sedikitpun. Waktu yang tersedia adalah waktu yang sangat berharga
bagi ulat untuk menggemukkan badan sebagai persiapan menuju sebuah keadaan dimana diperlukan energi yang besar yaitu masa kepompong, seakan dikejar-
kejar oleh deadline sehingga sang ulat tak pernah beristirahat ejenakpun untuk terus melahap dedaunan.

Berpacunya sang ulat dengan waktu, ternyata disebabkan sang ulat telah mempunyai sebuah tujuan yang sangat jernih dan jelas yaitu mengumpulkan semua
potensi yang ada untuk menghadapi satu saat yang sangat kritis yaitu masa kepompong, dimana pada masa kepompong tersebut dibutuhkan persiapan yang
prima. Datangnya masa kepompong adalah sebuah keniscayaan, maka sang ulat mempersiapkan dengan kerja keras untuk menghadapinya.

Sebuah persiapan diri dengan kerja keras dilakukan juga pada hewan- hewan yang mengalami musim dingin.Dimana untuk menghadapi masa sulit di musim
dingin, banyak hewan yang melakukan hibernasi selama musim dingin di gua-gua atau liang-liang, agar terhindar dari ganasnya musim dingin. Agar tubuh tetap
hangat dan tersedianya energi maka sebelum menjelang musim dingin, hewan-hewan tersebut akan menumpuk lemak sebanyak-banyaknya di dalam tubuhnya,
untuk dipakai sebagai bekal dalam tidur panjangnya.

Lalu coba kita berkaca dan mereview diri kita, adakah semangat yang luar biasa selayaknya ulat yang telah menggunduli dedaunan, bukankah sebuah masa
depan dan tanggung jawab yang begitu beratnya harus kita pikul dan tunaikan. Namun kita terbuai dan masih sering suka bermain- main, selayaknya tertipu
oleh permainan yang sangat melenakan.

Masa-masa dalam kehidupan kita sebagai individu atau kelompok, pasti tak akan pernah luput dari masa yang menyenangkan dan kemudian digantikan
masa-masa yang sulit, itu adalah sebuah kepastian, sepasti bergantinya musim hujan disongsong oleh musim kemarau yang memayahkan.

Janganlah kita terlena bahkan kalah dengan hewan yang bernama ulat yang mempunyai etos kerja unggul dan memiliki pola pandang yang jauh ke depan yang
meniti masa depan tersebut dengan kerja keras, karena masa depan dengan kesulitan dan cobaan itu pasti akan datang dan menghampiri kita, maka persiapan
yang matang dan kerja keras yang ma

KISAH TUKANG LENTERA

21 February 2013 16:18:54 Dibaca : 1135

Alkisah seorang tukang lentera di sebuah desa kecil, setiap petang lelaki tua ini berkeliling membawa sebuah tongkat obor penyulut lentera dan memanggul sebuah tangga kecil. Ia berjalan keliling desa menuju ke tiang lentera dan menyandarkan tangganya pada tiang lentera, naik dan menyulut sumbu dalam kotak kaca lentera itu hingga menyala lalu turun, kemudian ia panggul tangganya lagi dan berjalan menuju tiang lentera berikutnya.

Begitu seterusnya dari satu tiang ke tiang berikutnya, makin jauh lelaki tua itu berjalan dan makin jauh dari pandangan kita hingga akhirnya menghilang ditelan kegelapan malam. Namun demikian, bagi siapapun yang melihatnya akan selalu tahu kemana arah perginya pak tua itu dari lentera-lentera yang dinyalakannya. Penghargaan tertinggi adalah menjalani kehidupan sedemikian rupa sehingga pantas mendapatkan ucapan: "Saya selalu tahu kemana arah perginya dari jejak-jejak yang ditinggalkannya. "

RENUNGAN:
Seperti halnya perjalanan si lelaki tua dari satu lentera ke lentera berikutnya, kemanapun kita pergi akan meninggalkan jejak.

Banyak orang masuk ke dalam kehidupan kita, satu demi satu datang dan pergi silih berganti. Ada yang tinggal untuk sementara waktu dan meninggalkan jejak-jejak di dalam hati kita dan tak sedikit yang membuat diri kita berubah.

Tujuan yang jelas dan besarnya rasa tanggung jawab kita adalah jejak-jejak yang ingin diikuti oleh putera puteri kita dan dalam prosesnya akan membuat orang tua kita bangga akan jejak yang pernah mereka tinggalkan bagi kita. Tinggalkanlah jejak yang bermakna, maka bukan saja kehidupan anda yang akan menjadi lebih baik tapi juga kehidupan mereka yang mengikutinya.

KISAH ORANG KAYA DAN ORANG MISKIN BERTEMU DISURGA

21 February 2013 16:18:01 Dibaca : 1458

Alkisah, di suatu negeri pernah hidup seorang kaya raya, yang rajin beribadah dan beramal. Meski kaya raya, ia tak sombong atau membanggakan kekayaannya. Kekayaannya digunakan untuk membangun rumah ibadat, menyantuni anak yatim, membantu saudara, kerabat dantetangga-tetangganya yang miskin dan kekurangan, serta berbagai amal sosial lainnya. Di musim paceklik, ia membagikan bahan pangan dari kebunnya yang berhektar-hektar kepada banyak orang yang kesusahan. Salah satu yang sering dibantu adalah seorang tetangganya yang miskin.

Dikisahkan, sesudah meninggal, berkat banyaknya amal,si orang kaya ini pun masuk surga. Secara tak terduga,di surga yang sama, ia bertemu dengan mantan tetangganya yang miskin dulu. Ia pun menyapa. "Apa kabar, sobat! Sungguh tak terduga, bisa bertemu kamu di sini," ujar si kaya."Mengapa tidak? Bukankah Tuhan memberikan surga pada siapa saja yang dikehendaki-Nya, tanpa memandang kaya dan miskin?" jawab si miskin. "Jangan salah paham, sobat. Tentu saja aku paham,Tuhan Maha Pengasih kepada semua umat-Nya tanpa memandang kaya-miskin. Cuma aku ingin tahu, amalanapakah yang telah kau lakukan sehingga mendapat karunia surga ini?" "Oh, sederhana saja. Aku mendapat pahala atas amalanmembangun rumah ibadat, menyantuni anak yatim, membantu saudara, kerabat dan tetangga yang miskin dan kekurangan, serta berbagai amal sosial lainnya...."

"Bagaimana itu mungkin?" ujar si kaya, heran."Bukankah waktu di dunia dulu kamu sangat miskin. Bahkan seingatku, untuk nafkah hidup sehari-hari saja kamu harus berutang kanan-kiri?" "Ucapanmu memang benar," jawab si miskin. "Cuma waktu di dunia dulu, aku sering berdoa: Oh, Tuhan! Seandainya aku diberi kekayaan materi seperti tetanggaku yang kaya itu, aku berniat membangun rumah ibadat, menyantuni anak yatim, membantu saudara,kerabat dan tetangga yang miskin dan banyak amal lainnya. Tapi apapun yang kau berikan untukku, aku akan ikhlas dan sabar menerimanya."

"Rupanya, meski selama hidup di dunia aku tak pernah berhasil mewujudkannya, ternyata semua niat baikku yang tulus itu dicatat oleh Tuhan. Dan aku diberi pahala, seolah-olah aku telah melakukannya. Berkat semua niat baik itulah, aku diberi ganjaran surga ini dan bisa bertemu kamu di sini," lanjut si miskin.

RENUNGAN:
Maka perbanyaklah niat baik dalam hati Anda. Bahkan jika Anda tidak punya kekuatan atau kekuasaan untuk mewujudkan niat baik itu dalam kehidupan sekarang,tidak ada niat baik yang tersia-sia di mata Tuhan.

 

Kategori

Blogroll

  • Masih Kosong