Statistika vs Statistik
Penggunaan statistik dalam penelitian berperan sebagai alat bantu untuk menganalisis data. Statistik dapat ditemukan di mana saja. Google, YouTube, Tik Tok, Mobile Legends dan lain sebagainya merupakan contoh aplikasi yang memiliki statistik.
Apa itu statistik?
Secara umum statistik dapat diartikan sebagai kumpulan data atau datum-datum yang menjelaskan tentang sesuatu, misalnya kita sering mendengar statistik pertandingan sepak bola yang berarti terdapat kumpulan informasi, data, dan keterangan yang menjelaskan tentang pertandingan sepak bola beberapa klub/tim.
Apakah berbeda dengan statistika?
Statistika sendiri dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang cara pengumpulan, pengelompokan, penyajian, analisis dan interpretasi data. Statistika bermanfaat sebagai ilmu untuk membantu mengambil keputusan yang lebih efektif.
Apa hubungannya?
Ibaratnya seperti contoh ini :
Ibu menggunakan pisau untuk mengupas apel
- Ibu : subjek/pengguna
- Pisau : alat
- Apel : objek/data
Ibu dapat mengupas apel tersebut dengan menggunakan sebuah pisau akan tetapi dibandingkan dengan alat pengupas khusus apel tentu saja akan lebih efektif. Dalam konteks ini apel sebagai objek dan tujuan ibu sebagai pengguna dapat menjadi penentu pisau apa yang cocok untuk digunakan.
Dari contoh tersebut dapat disimpulkan saya selaku peneliti dapat memilih/menentukan metode analisis apa yang akan saya gunakan terhadap data yang saya miliki. Jadi statistika berdiri sebagai penyedia ilmu pengetahuan dalam menentukan alat statistik yang harus saya pilih agar hasil yang diperoleh nantinya lebih efektif.
- Istilah statistik biasanya disandingkan dengan klasifikasi objek penelitian, oleh karenanya kita biasanya mendengar/membaca statistik kesehatan, statistik ekonomi, statistik kependudukan dan lain sebagainya. Artinya dalam penelitian tersebut berisi data daripada objek yang diteliti.
- Istilah statistika biasanya membahas permasalahan ataupun fenomena yang terjadi baik itu statistika deskriptif atau inferensial.
Semoga penjelasannya dapat dimengerti dan bermanfaat,,
Sementara itu entitas pembaca di suatu dimensi yang lain :
Sumber :
Santosa, P.B & Ashari. (2005). Analisis Statistik dengan Microsoft Excel ddan SPSS. Andi Yogyakarta
https://telkomuniversity.ac.id/perbedaan-statistik-dan-statistika-manfaat-serta-contohnya/
https://images.app.goo.gl/X5oNxDfAstKqUSmD9
Bagaimana Perkembangan Ilmu Statistika Di Indonesia ?
Dilihat dari sejarah pendidikan statistika di Indonesia, Jurusan Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor dapat berbangga, karena jurusan yang dirintis dan didirikan oleh Prof. Dr. Andi Hakim Nasoetion (Alm) tahun 1972 adalah Jurusan Statistika tertua di Indonesia. Awalnya dimulai dari Unit Biometrika di bawah Fakultas Pertanian IPB yang kemudian berubah menjadi Pusat Pengolahan Data Statistika dan Komputasi dan akhirnya menjadi Departemen Statistika dan Komputasi di bawah Fakultas Pertanian. Pada waktu FMIPA disyahkan di IPB pada tahun 1982, namanya berubah menjadi Jurusan Statistika di bawah FMIPA. Jadi boleh dikatakan Departemen Statistika adalah the founding father of FMIPA IPB.
Pada dekade 60 dan 70-an statistika dikenal sebagai “tongkat pembimbing di daerah ketidaktahuan”. Pada dasarnya fungsi tersebut tidak akan hilang, karena statistika tetap berperan di dalam proses penelitian mulai dari rancangan dan analisis, sampai ke penarikan kesimpulan. Di wilayah dimana dunia penuh dengan ketidakpastian, keragaman dan proses acak itulah statistika sangat diperlukan. Tanpa bantuan statistika tidak mustahil kita terjebak oleh kesimpulan yang tidak sepatutnya (misleading conclusion). Selain itu, statistika juga perlu menerawang ke masa depan. Statistika sebagai tongkat pembantu ke masa depan itu wajar saja bila saat ini berkembang moto “Statistika adalah alat bantu untuk memecahkan masalah masa depan”, problem solver of the future.
“Statistics is not just for statistician”, memang demikian adanya. Model-model statistika sangat membantu pemahaman proses pembelajaran dalam dunia pendidikan dan psikologi, regresi dan analisis deret waktu sudah sering membuka tabir kesulitan riset dalam keteknikan, kimia, ekonomi, biologi dan ilmu-ilmu kesehatan. Dewasa ini statistika sering diminta bantuan oleh ahli-ahli hukum kriminalitas, khususnya dengan berkembangnya “statistics for forensic and DNA fingerprinting”.
Semua kisah sukses statistika di dunia itu adalah titik cerah bagi masa depan Jurusan Statistika FMIPA-IPB. Saat ini Jurusan Statistika FMIPA IPB sudah mengasuh tidak saja program S1 (sarjana), tetapi juga Program Pascasarjana S2 (magister sains), dan bahkan doktor (S3). Pendidikan tersebut diramu dengan kegiatan riset yang bekerja sama dengan disiplin ilmu lainnya. Dengan demikian, statistika secara keilmuan menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan mulai dari jenjang S1 ampai S2 dan masuk ke ranah-ranah keilmuan lainnya yang sudah barang tentu sangat memerlukan statistika.
Jurusan Statistika IPB yang merupakan pelopor pendidikan statistika di Indonesia, selain menjalankan program pendidikan statistika pada jenjang S1, S2 bahkan S3 juga mengembangkan program pelayanan mata kuliah metode statistika pada program studi lain di lingkungan IPB. Dampak dari ini, semua alumni IPB dibekali pola berfikir statistika sehingga mereka sudah terbiasa dengan keteraturan berfikir sehingga menjadi “pioner” penggunaan berfikir secara statistika di lingkungan kerjanya di berbagai instansi (khususnya DEPTAN).
Penyelenggaraan Program pendidikan S1 (Sarjana) di IPB dimulai sejak tahun 1967, sedangkan program pendidikan pascasarjana (S2) dimulai sejak tahun 1975 dengan jumlah lulusan kurang lebih 150 (Magister Sains). Dibukanya Program Doktor (S3) sejak empat tahun yang lalu dimaksudkan selain untuk pengembangan statistika di Indonesia juga untuk memperkokoh peran Jurusan Statistka IPB dalam pembangunan bangsa menyongsong Indonesia baru. Dapat dibayangkan selama lebih kurang 35 tahun jurusan statistika berkiprah, tentu alumninya (S1 dan S2) sudah tersebar di berbagai instansi, baik sebagai peneliti, pengambil kebijakan, statistisi profesional, maupun tenaga pengajar di PTN maupun PTS.
Program-program untuk meningkatkan profesionalisme dan akademik lainnya dikembangkan dengan membuka kerjasama akademik dengan program studi sejenis di berbagai Universitas di Indonesia. Setiap tahun jurusan Statistika IPB melakukan program pelatihan untuk dosen PTN di Indonesia. Kerjasama dengan instansi lain, khususnya DEPTAN dalam pelatihan statistika.
Sampai saat ini di Indonesia selain IPB telah ada PTN dan PTS lain yang telah membuka jurusan Statistika secara mandiri tanpa dibawah naungan jurusan Matematika. PTN yang telah membuka jurusan statistika secara mandiri adalah UNPAD, ITS dan UGM. Sedang PTS nya adalah UNISBA, UII Yogyakarta dan salah satu PTS di kota Malang. Selain itu untuk BPS telah membuka pendidikan jurusan statistika untuk keperluan di instansinya yang dulu bernama AIS dengan pendidikan jenjang D3, sedang sekarang bernama STIS dengan jenjang pendidikan setara S1.
Sumber :Sunaryo, Sony, et al. "sejarah perkembangan statistika dan aplikasinya." Forum Statistika Dan Komputasi. Vol. 8. No. 1. 2003.
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong