ARSIP BULANAN : October 2024

A.    JUDUL

Pengamatan Organ Dan Sistem Organ Pada Tumbuhan dan Hewan

B.     TUJUAN

1.      Menjelaskan derivat-derivat organ pokok tumbuhan

2.      Menjelaskan bagian-bagian akar pada tumbuhan

3.      Menjelaskan bagian-bagian batang pada tumbuhan

4.      Menjelaskan bagian-bagian daun pada tumbuhan

5.      Menjelaskan bagian-bagian dari alat reproduksi pada tumbuhan

6.      Menjelaskan bagian-bagian pada Cyprunus carpio

C.    ALAT DAN BAHAN

 

D.   PROSEDUR KERJA

E.    HASIL PENGAMATAN

F.   PEMBAHASAN

       Hasil pengamatan adanya perbedaan struktur dan fungsi pada bagian-bagian berbagai jenis tumbuhan misalnya pada bayam berduri mempunyai akar serabut yang efisien dan menyerap air dan unsur hara di permukaan, batangnya yang ini silindris memberikan dukungan struktural sedangkan daun menyiripnya memaksimalkan fotosintesis, sifat batang yang berduri juga dapat berfungsi sebagai mekanisme pertahanan terhadap herbivora.

        Pisang memiliki akar serabut yang menjadi tempat berlabuhnya pisang, sedangkan kemampuan penyerapan unsur hara sangat besar, dan batang semu yang terbentuk dari tulang rusuk daun memastikan penggunaan kembali bahan-bahan lama untuk mencapai efisiensi. daun besar dengan tulang sejajar mendukung proses fotosintesis, memungkinkan penangkapan lebih banyak cahaya.

       Pada tanaman jagung juga memiliki akar serabut yang mempunyai kemampuan yang sangat adaptif semoga dapat mengatur adaptasi tanaman pada berbagai jenis kondisi tanah batangnya juga yang sejajar pada daunnya yang merupakan penunjang dilaksanakannya seluruh proses fotosintesis pada tumbuhan untuk menangkap sinar matahari secara optimal ( Syafii, W. 2018).

          Bunga kembang merak menunjukkan keanekaragaman pada morfologi bunga hal ini disebabkan karena ia mempunyai semua ciri yang diperlukan bunga untuk berkembang biak bunga merah memiliki yaitu kelopak mahkota berenang sari dan putik yang bisa menarik perhatian penyerbukan seperti serangga yang sangat berperan dalam pembuahan.

           Pada praktikum untuk struktur organ hewan kami mengamati dua jenis ikan yaitu ikan mas dani kan nila keduanya merupakan ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di indonesia namun berbeda dari ciri morfologi perilaku dan habitat.

         Ikan mas memiliki tubuh umum yang lonjong dan pipi sedangkan fisiknya halus dan disaksikan ini juga memiliki kumis yang membuat membuat mencari makanan di dasar air ikan mas lebih menyukai perairan yang tenang dengan kedalaman yang bervariasi mereka biasanya ditemukan di kolam danau sungai ikan mas adalah ikan omnivora makanannya bisa plankton hingga sisa-sisa bisa organik mereka dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berbeda.

        Ikan nila memiliki tubuh lebih ramping dan lebih profesional dibandingkan ikan mas, ikan nila memiliki garis-garis vertikal gelap sepanjang tubuhnya dan biasanya dibedakan dari ikan mas, ikan nila lebih menyukai perairan bersih dengan aliran yang cukup tenang mereka juga dapat ditemukan di kolam dalam sungai tetapi lebih subur di perairan yang memiliki ph netral sehingga sedikit basah ikan nila juga merupakan ikan omnivora namun lebih memilih dalam memilih makanan dan ikan ini dikenal memiliki sifat  terutama saat berkembang biak.

 

DOKUMENTASI

(PROSES PENGAMATAN MORFOLOGI DAN ANATOMI PADA HEWAN)

 

 

A.    JUDUL

Analisis Perbedaan Struktur Morfologi Pada Bakteri Dan Jamur

B.     TUJUAN

1.      Untuk morfologi bakteri

2.      Untuk mempelajari morfologi koloni jamur (Kapang dan Khamir)

C. ALAT DAN BAHAN

D. PROSEDUR KERJA

E. HASIL PENGAMATAN

E. PEMBAHASAN

       Bakteri merupakan mikroorganisme yang sangat beragam dengan peran yang signifikan dalam ekosistem. Memahami karakteristik dan perilaku mereka sangat penting dalam bidang kesehatan, industri, dan lingkungan. Praktikum ini menunjukkan bagaimana teknik identifikasi dan kultur digunakan untuk mempelajari bakteri, dan juga menggarisbawahi pentingnya menjaga kontrol dalam eksperimen untuk mendapatkan hasil yang akurat.

       Pada praktikum ini, kita mengamati beberapa bentuk bakteri. Sebelum mengamati bakteri kita melakukan proses penumbuhan bakteri di media agar melibatkan beberapa langkah penting, media agar disiapkan dengan mencampurkan agar nutrisi, dan bubuk powder serta air. Campuran ini kemudian dipanaskan hingga agar larut, sebelum dituangkan ke dalam wadah (cawan petri) dan didinginkan hingga mengeras. Setelah media agar didinginkan dan disterilkan, bakteri yang ingin ditumbuhkan diinokulasi ke dalam media tersebut. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan loop inokulasi untuk mengambil koloni bakteri dan menyebarkannya di permukaan agar, cawan petri yang telah diinokulasi kemudian diletakkan dalam inkubator pada suhu yang sesuai untuk pertumbuhan bakteri. Waktu inkubasi bervariasi, biasanya antara 24 hingga 48 jam, tergantung pada jenis bakteri.

      Bakteri dapat diklasifikasikan berdasarkan morfologinya menjadi, Coccus berbentuk bulat, contohnya Staphylococcus aureus, bacillus berbentuk batang, seperti escherichia coli, Spirillum berbentuk spiral, contohnya treponema pallidum. Media yang digunakan selama praktikum meliputi media Padat (misalnya agar nutrisi) untuk isolasi bakteri.

      Bakteri dapat menghasilkan energi melalui proses respirasi aerob menggunakan oksigen untuk metabolism, respirasi anaerob memecah bahan organik tanpa oksigen. Laju pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh, suhu setiap spesies bakteri memiliki suhu optimal untuk pertumbuhan, pH kebanyakan bakteri tumbuh optimal pada pH netral (6-8), kelembaban yang cukup diperlukan untuk metabolisme bakteri.

        Peran Bakteri dalam Kehidupan bakteri seperti Lactobacillus digunakan dalam fermentasi produk susu, seperti yogurt. Streptomyces menghasilkan antibiotik, yang digunakan untuk mengobati infeksi. Bakteri Merugikan patogen seperti Salmonella dan Listeria dapat menyebabkan penyakit serius. Bakteri juga berperan dalam kerusakan makanan dan kontaminasi.

       Kontaminasi silang saat pengambilan sampel dapat memengaruhi hasil, ketidakakuratan dalam pengukuran volume atau konsentrasi juga dapat berkontribusi pada kesalahan. Faktor lingkungan, seperti suhu dan pH, dapat mempengaruhi pertumbuhan dan metabolisme bakteri. Kualitas media juga berperan penting dalam keberhasilan kultur.

       Jamur adalah organisme yang beragam dengan peran penting dalam ekosistem, termasuk dalam dekomposisi, produksi makanan, dan sebagai sumber obat. Pemahaman tentang karakteristik dan perilaku jamur sangat penting untuk berbagai aplikasi di bidang kesehatan, industri, dan lingkungan.

       Ambil potongan kecil roti yang sudah berjamur. Pastikan menggunakan bagian yang memiliki pertumbuhan jamur yang jelas. Dengan menggunakan pinset atau spatula yang bersih untuk menghindari kontaminasi.Tempatkan potongan roti yang berjamur di atas slide mikroskop. Penambahan Pewarna (Opsional) Untuk meningkatkan kontras, Anda bisa menambahkan sedikit pewarna (seperti lactophenol cotton blue atau methylene blue) pada sampel. Ini membantu memperjelas struktur sel jamur.

           dengan hati-hati letakan cover glass di atas sampel untuk menghindari gelembung udara. Pengaturan Mikroskop dapat mengatur mikroskop pada tingkat pembesaran rendah (seperti 10x) untuk menemukan sampel, lalu pindah ke pembesaran lebih tinggi (seperti 40x atau 100x) untuk melihat detailnya.

          Dan atur fokus untuk mendapatkan gambar yang jelas dari jamur yang ada di dalam sampel.Struktur jamur amati berbagai struktur jamur seperti hifa, spora, dan koloni. Catat morfologi, seperti bentuk, ukuran, dan warna. membuat hasil pengamatan tentang jenis jamur yang mungkin ada, serta ciri-ciri yang terlihat.

         Setelah pengamatan, bersihkan glass preparat  dan cover glass dengan alkohol atau larutan pembersih untuk menghindari kontaminasi di lain waktu. Memastikan semua alat yang digunakan steril. Praktikum ini memberikan kita wawasan tentang teknik identifikasi dan kultur jamur serta faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhannya.

          Morfologi jamur dapat diklasifikasikan berdasarkan struktur morfologinya, seperti fungi Multiseluler contohnya jamur tiram (Pleurotus ostreatus) dan jamur putih (Agaricus bisporus), yang memiliki hifa (serat) yang membentuk tubuh buah, fungi Uniseluler contohnya ragi (Saccharomyces cerevisiae), yang biasanya berbentuk bulat atau oval.

          Selama praktikum, jamur dapat dikultur menggunakan media cair digunakan untuk memperbanyak koloni jamur. Pemilihan media ini penting untuk mendukung pertumbuhan jamur yang berbeda. Metode Pewarnaan dengan menggunakan teknik seperti pewarnaan lactophenol cotton blue untuk mengamati morfologi hifa, spora, dan struktur lainnya di bawah mikroskop.

           Peran Jamur dalam Kehidupan jamur menguntungkan seperti Saccharomyces cerevisiae digunakan dalam fermentasi makanan dan minuman, seperti roti dan bir. Beberapa jamur menghasilkan antibiotik, seperti Penicillium chrysogenum yang digunakan untuk memproduksi penisilin. 

DOKUMENTASI

(Proses Pengambilan Jamur Pada Roti )

(Proses pengamatan morfologi konloni jamur dibaawah mikroskop )

(Hasil pengamatan dibawah mikroskop morfologi koloni jamur )

(proses perhitungan morfologi koloni bakteri Escherichia coli )

( Proses perhitungan morfologi koloni bakteri  Staphyloccus aureus ).

A.    JUDUL

Simulasi Percobaan Hukum Mendel Dengan Menggunakan Kancing Genetika Pada Persilangan  Monohibrid Dan Dihibrid

B.    TUJUAN

Pada akhir praktikum ini mahasiswa diharapakan dapat :

1.    Mengidentifikasi istilah gen, lokus, genotif, fenotif, genom, dominan, dan resesif.

2.    Menyusun persilangan dengan satu sifat berbeda (monohibrid)

3.    Menyusun persilangan dengan dua sifat beda (DIhibrid)

C.    ALAT DAN BAHAN

1.    Wadah 2 Buah

2.    Kancing genetika (model gen)

D.    PROSEDUR KERJA

1. MONOHIBRID

2. DIHIBRID

E. HASIL PENGAMATAN

   b. hasil persilangan dihibrid

F. PEMBAHASAN

Persilangan monohibrid adalah persilangan dengan satu sifat beda. Maksudnya adalah pada persilangan ini, kita hanya memperhatikan satu sifat saja, Sebagai salah satu kesimpulan dari percobaan  monohobrid, mendel menyatakan bahwa setiap sifat organisme ditentukan oleh faktor yang disebut gen. faktor tersebut kemudian diwariskan dari satu generasi kegenerasi berikutnya (Zachrani, Dkk, 2022). Dalam setiap  gen terdapat dua faktor (sepasang) untuk masing-masing sifat, yang kemudian didapati atau dikenal dengan istilah 2 alel. Satu faktor berasal dari tetua jantan dan satu lagi berasal dari tetua betina. Dalam penggabungan tersebut setiap faktor tetap untuk dan selalu mempertahankan identitasnya, pada saat pembentukan gamet setiap faktor dapat dipisah kembali secara bebas. Peristiwa ini kemudian dikenal sebagai hokum mendel I yaitu hokum segregasi.

               Tujuan praktikum ini yaitu untuk membuktikan perbandingan mendel F2 persilangan monohibrid dengan perbandingan mendekati 3:1 antara jumlah monohobrid dengan cirri dominan : resesif.  Pada persilangan monohibrid kancing genetika berwarna merah genotif (MM) merupakan fenotif bunga merah, kancing genetika warna putih genotif (mm) tetap fenotif bunga putih. Dengan perbandingan genotif 5 : 3 atau 6 : 2 hasil yang kami lakukan bahwa kami tidak mendapatkan perbedaan pada persilangan monohibrid (Ho) atau sesuai dengan hukum mendel 1.

               Menurut Akbar & Maesya (2015). Persilangan dihibrid adalah persilangan dua sifat beda. Pada persilangan dihibrid kami mencoba untuk menyilangkan dua sifat beda yaitu warna dan bentuk. Dimana warna adalah genotif, sedangkan bentuk adalah fenotif.

               Pada persilangan dihibrid kancing genetika berwarna merupakan warna merah dan hijau genotif bunga merah (MM) fenotif adalah lonjong kancing genetika warna merah hitam genotif bunga merah (Mb) fenotif adalah Bulat, kancing genetika warna hijau–kuning bungah hijau (mB) fenotif adalah lonjong, dan kancing genetika warnah kuning-hitam genotif bunga hujau (mm) fenotif adalah bulat dengan maksud untuk membuktikan percobaan hukum Mendel II dengan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1. Pada percobaan ini dihasilkan fenotip setelah persilangan adalah merah-bulat, merah-oval, kuning-bulat, dan kuning-oval. Dengan perbandingan genotipnya adalah 13 : 17 : 11 : 8 atau 3 : 3 : 2 : 1. Hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan hukum Mendel II. Kemungkinan akan mendapatkan hasil yang sesuai jika melakukan percobaan beberapa kali. 

DOKUMENTASI 

(PROSES PERCOBAAN PERSILANGAN MONOHIBRID)

(HASIL PERSILANGAN MONOHIBRID)

(PROSES PERSILANGAN DIHIBRID  80 X PERCOBAAN )

 

A.     JUDUL

Pengamatan Fase Mitosis Dan Letak Kromosom Pada Allium cepa L.

 B.    TUJUAN 

Pada akhir praktikum ini mahasiswa diharapakan dapat :

1.      Mengenal fase-fase mitosis dengan mengamati letak kromosom

2.      Mengenal tahapan dalam pembuatan preparat metode squash yang digunakan dalam pengamatan mikroskop

 

C.  ALAT DAN BAHAN

a. Alat

 

b. Bahan

C.PROSEDUR KERJA

D. HASIL PENGAMATAN

E. PEMBAHASAN

Fase profase adalah langkah kritis dalam mitosis di mana kromosom mulai memadat dan menjadi lebih mudah diamati di bawah mikroskop. Kromosom yang terlihat dalam bentuk kromatid saudara mencerminkan keberhasilan replikasi DNA yang terjadi selama interfase.     

            Pada fase profase, kromosom mulai terlihat jelas sebagai struktur yang padat dan pendek. Kromosom yang telah menggandakan diri terlihat dalam bentuk pasangan kromatid yang dihubungkan oleh sentromer Membran inti mulai menghilang, dan benang spindle (spindle fibers) mulai terbentuk dari sentriol yang bergerak menuju kutub sel. Beberapa sel mungkin menunjukkan kromosom yang tampak tidak teratur atau terjerat, yang menunjukkan bahwa proses kondensasi kromosom sedang berlangsung.

            Pada fase telofase, kromosom telah bergerak ke kutub sel yang berlawanan. Setiap kelompok kromosom yang berada di kutub mulai mengalami dekondensasi kembali menjadi kromatin. Membran inti baru terbentuk di sekitar masing-masing kelompok kromosom, sehingga membentuk dua inti sel yang terpisah. Sitokinesis juga dimulai pada fase ini, dengan pembentukan cekungan pembelahan (cleavage furrow) pada sel hewan atau dinding sel baru pada sel tumbuhan.

            terbentuknya membran inti baru adalah indikator bahwa pembelahan sel hampir selesai. Hal ini menunjukkan bahwa informasi genetik telah dipisahkan dengan baik ke dalam dua kelompok kromosom.

DOKUMENTASI

(PROSES PENGAMATAN FASE MITOSIS DIBAWAH MIKROSKOP)