ARSIP BULANAN : September 2024

A.TUJUAN

Praktikum yang dilakukan adalah uuntuk mengamati proses difusi dan osmosis, praktikum biologi umum ini diinginkan mahasiswa mengerti difusi dan osmosis. Adapu tujuan dari praktikum dua adalah mengamati proses terjadinya difusi dan osmosis.

B.ALAT DAN BAHAN

  1. Gelas Beaker
  2. Pipet Tetes
  3. Pengaduk
  4. Larutan NaCI (50%)
  5. Kristal CuSO4 (nutrisari)
  6. Larutan Eosin (pewarna Makanan)
  7. Aquadest
  8. Tuber Solanum tuberosum

C. PRSEDUR KERJA

D. HASIL PENGAMATAN

  1. Difusi

b. Osmosis 

E. PEMBAHASAN

  • AKTIVITAS

Dimulai dengan pengamatan proses osmosis. Pada osmosis kami menggunakan tuber Solanum tuberosum sebagai sampel. Kemudian ada larutan NaCI 50% sebagai pelarut, aquadest digunakan juga sebagai bahan yang penting dalam pengamatan ini. Alat yang kami gunakan untuk melubangi kentang adalah stinles still dengan ukuran 2 cm. Setelah mengukurnya, kami memotong kentang mejadi 2 bagian yang sama. kemudian kedua kentang tersebut kami bersihkan dan keringkan dengan tisu, dan menimbangnya dan menghitung berat dari kentang tersebut.

Setelah melalui proses penimbangan, kami mempersiapkan gelas beaker dan mengisi masing-masing gelas beaker dengan aquades dan larutan NaCl 50% sebanyak 50 ml. Dilanjutkan dengan memasukkan kentang yang sudah ditimbang tadi kedalam aquades dan larutan NaCl 50% secara bersamaan. kemudian kentang tersebut didiamkan selama 60 menit.

Kami mengamati apa yang terjadi pada kentang tesebut. Bisa dilihat pada gelas beaker yang diisi dengan larutan NaCI 50% lama kelamaan kentang mengecut dan menjadi kecil. Kentang yang awalnya panjang 2 cm dan berat 1,0842 gr, berubah menjadi 1,8 cm dan berat 0,7471 gr. pada larutan NaCI 50% sel-sel kentang mengalami kekurangan air akibatnya kentang menajadi hipertonik  kondisi ini mengakibatkan tekanan turgor.

Kemudian pada gelas beaker yang berisi aquadest dapat dilihat kentang semakin lama semakin membengkak. Kentang yang awalnya 2 cm dan berat 2,1424 gr menjadi 2,3 cm dan berat 2,4576 gr kentang ini mengalami osmosis hipotonik sel kentang akan menyerap air menyebabkan kentang menjadi lebih besar

Selanjutnya proses pengamatan difusi. Pada proses difusi, kami mengukan sampel nutrisari sebagai pengganti Kristal CuSO4 dan pewarna makanan merah sebagai penganti Larutan Eosin.

Langkah yang kami lakukan adalah mempersiapkan 4 gelas beaker masing-masing gelas beaker diisi dengan aquadest 40ml. Setelah itu kami memasukkan 1 sendok nutrisari kedalam 1 gelas beaker dan mengaduknya secara cepat. Gelas kedua kami isi dengan 1 sendok nutrisari juga, tetapi digelas kedua ini kami melakukannya tanpa pengadukan. Digelas ketiga, kami memasukkan pewarna makanan sebanyak 10 tetes mengguanakan pipet tetes dengan melakukan pengadukan secara cepat. Digelas keempat, kami memasukkan pewarna makanan sebanyak 10 tetes mengguanakan pipet tetes tanpa pengadukan. Lalu tidak lupa juga kami menghitung waktu yang dibutuhkan oleh kedua larutan tadi untuk menyatu dengan air.

Pada gelas beaker yang berisi nutrisari, bahan nutrisari yang diaduk hanya membutuhkan waktu 2 menit untuk terlarut. Sedangkan bahan nutrisari yang tidak diaduk membutuhkan waktu 60 menit untuk terlarut. Hal yang sama terjadi pada sampel bahan pewarna makanan, bahan pewarna makanan yang diaduk membutuhkan waktu 2 menit untuk terlarut sempurna, sedangkan untuk yang tidak diaduk membutuhkan waktu 45 menit untuk terlarut sempurna.

  • DOKUMENTASI

PROSES PERCOBAAN PENGAMATAN OSMOSIS

(proses pengambilan tuber Solanum tuberosum)

(proses pengukuran kentang 2 cm )

(proses penimangan berat awal kentang )

(proses pengambilan larutan NaCI 50%)

(proses menunggu reaksi kentang pada larutan NaCI 50% & Aquadest)

PROSES PERCOBAAN PENGAMATAN DIFUSI

(proses pengambilan aquadest )

(Proses pengukuran volume (ML) aqudest )

(Proses meneteskan pewarna makanan ) 

(Proses menghitung waktu reaksi larutan menggukan Stopwatch dengan diaduk)

(proses menghitung reaksi larutan dengan stopwatch tampa diaduk)

 

 

 

Menganalisis Perbedaan Sturuktur Sel Hewan Dan Sel tumbuhan

22 September 2024 23:18:25 Dibaca : 25

  I TUJUAN

  1.  Menjelaskan struktur sel hewan dan sel tumbuhan
  2.  Menyebutkan bagian-bagian sel hewan dan tumbuhan
  3.  Menjelaskan perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan

II ALAT DAN BAHAN

1.    Mikroskop

2.    Pipet tetes

3.    Gelas objek

4.    Gelas penutup

5.    Tusuk gigi

6.    Selaput dalam umbi Allium cepa

7.    Aquadest

8.    Mukosa pipi

III PROSEDUR KERJA

IV HASIL PENGAMATAN

PERBESARAN 4X10 

ALLIUM CEPA

 

 

 

 

Keterangan :

Diambil dari selaput bawang putih  merah untuk melihat struktur sel tersebut, yang bisa kita amati dibawah mikroskop yang terlihat jelas adalah

 Sitosplasma dan dinding sel yang teratur, untuk inti sel nukleus tidak bisa dilihat secara jelas dibawah mikroskop

PERBESARAN 10X10

MUKOSA PIPI

 

Keterangan :

Diambil dari mukosa pipi manusia untuk melihat struktur sel hewan dibawah mikroskop dengan perbesaran 10x10 yang bisa kita lihat adalah membran Plasma  nukleus atau inti, pada sel epitel manusia kita bisa meliat bahwa sel epitel tidak beraturan dan tidak memiliki dinding sel seperti Allium cepa

   

V HASIL PEMBAHASAN

  • AKTIVITAS

Umbi lapis bawang merah pada saat kami mengamati umbi lapis bawang merah (allium cepa) dengan perbesaran mikroskop 4 x 10 atau 40 kali, kami mengamati bahwa terdapat beberapa sel didalamnya yang tampak jelas yaitu sitosplasma, dan dinding sel yang tidak bisa dilihat atau tampak tidak jelas yaitu nukleus atau inti sel. Bentuk selnya yang unik yang mana bentuk ini beraturan, hal ini dikarenakan bawang merah mempunyayi dinding sel, dinding ini akan tumbuh serta tebal dan kaku setela tumbuhan menjadi dewasa.

 Mukosa pipi atau sel epitel rongga mulut dengan perbesaran mikroskop tepatnya 10 x 10 atau 100x perbesaran, terlihat bahwa terdapat membrane sel yang melindungi sitosplasma dan inti sel atau nukleus. Pada sel epitel rongga mulut bentuknya tidak beraturan. Hal tersebut dikarenakan sel hewan tidak memilikii dinding sel, karena dalam dindinig terdapat kandungan lignin atau zat kayu yang menyebabkan kaku, apalila dinding sel terdapat pada hewan maka hewan tersebut tidak dapa bergerak secara aktif. Hal tersebutlah yang membedakan sel hewan dan sel tumbuhan

DOKUMENTASI