Pengamatan Organ Dan Sistem Organ Pada Tumbuhan Dan Hewan
A..Tujuan Praktikum
- Menjelaskan derivate-derivat organ pokok tumbuhan
- Menjelaskan bagian-bagian akar pada tumbuhan
- Menjelaskan bagian-bagian batang pada tumbuhan
- Menejelaskan bagian-bagian daun pada tumbuhan
- Menyebutkan bagian-bagian dari alat reproduksi pada tumbuhan
- Menjelaskan bagian-bagian pada cyprinus carpio
B. Alat dan Bahan
C. Prosedur kerja
Hasil dan Pembahasan
Pembahasan
Pada praktikum in kami melakukan pengamatan organ dan sistem organ pada tumbuhan dan hewan
Tumbuhan memiliki dua macam pembagian struktur anatomi yang meliputi organ vegetatif dan organ generatif. Organ vegetatif yaitu akar, batang, dan daun, sedangkan organ generatif, yaitu bunga, buah, dan biji (Santika,2023, pp.1-2). Fungsi sangat erat berkaitan dengan struktur dari jaringan tumbuhan tersebut. Biasanya fungsi berkaitan pada ukuran, letak, bentuk, ataupun susunan dari jaringan tersebut, misalnya pada bentuk dari jaringan parenkim yang bulat dan besar hal tersebut berfungsi untuk tempat penyimpanan (Kusumawati, 2016,p.23).
Tumbuhan merupakan bagian yang sangat penting dalam ekosistem daratan. Sebagai produsen mereka merupakan penyedia makanan bagi kehidupan dimuka bumi ini. Melalui tumbuhan, gas karbon dioksida dan larutan unsur hara dalam tanah diubah menjadi sumber makanan yang diperlukan oleh seluruh hewan dan manusia. Bagian tumbuhan yang memiliki peranan penting dalam proses penyedia makanan adalah daun dan akar. Akar berfungsi mengambil dan mengangkut air dan unsur hara dari dalam tanah, adapun daun merupakan tempat untuk memproses menjadi sumber makanan (Widyanti, 2017).
struktur organ pada tumbuhan dan hewan memiliki peran yang khas dalam menjaga kelangsungan hidup. Pada tumbuhan, jaringan xilem dan floem penting dalam distribusi udara dan nutrisi, sedangkan pada hewan, sistem peredaran darah membantu distribusi oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Perbandingan ini menunjukkan adanya perbedaan mendasar dalam cara tumbuhan dan hewan mempertahankan fungsinya, namun tetap memiliki prinsip dasar yang sama, yaitu keberlangsungan hidup (Nuraini & Setiawan, 2020).
Bayam duri memiliki nama latin Amaranthus spinosus. Bayam duri adalah salah satu jenis tanaman liar yang bisa dimanfaatkan sebagai tanaman herbal. Bayam duri dapat bertumbuh secara cepat, sehingga bayam duri mudah didapat karena tersedia dalam jumlahnya yang banyak. Pada tanaman bayam duri, bagian yang digunakan secara herbal atau sebagai obat adalah bagian daun dan bagian akar. Bayam duri merupakan gulma yang memiliki daya saing yang tinggi karena perkembangan yang gesit yang dapat membuat pertumbuhan produk tanaman budidaya mengalami penurunan. Hal tersebut menunjukkan bahwa bayam duri termasuk jenis gulma yang dapat menghasilkan zat berbahaya (Situmorang, dkk, 2023).
Jagung (Zea mays) menjadi salah satu tanaman pangan alam yang terpenting, selain gandum dan padi. Warga beberapa kawasan di Indonesia juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga di tanam sebagai pakan ternak, diambil daunnya, diambil minyaknya diproduksi sebagai tepung, dan bahan baku industri(Widodo, et, al, 2018).
Pisang kepok (Musa paradisiaca) adalah tanaman yang dimanfaatkan masyarakat sehari-hari, utamanya bagian buah dan daun. Buah pisang memiliki berbagai macam senyawa aktif diantaranya protein, karbohidrat, potasium, serat, magnesium, zat besi, dan vitamin A dan vitamin C sehingga dapat dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan jantung, mencegah anemia, menurunkan berat badan, menunjang kesehatan jantung. Sedangkan, daunya dimasyarakat banyak dimanfaatkan sebagai pembungkus makanan untuk menambah cita rasa makanan. Selain itu, ternyata memiliki khasiat dalam bidang medis, karena diketahui adanya aktivitas mikroba dan antioksidan. Daun pisang kepok mengandung senyawa yang berperan dalam proses penurunan gula darah dan penyembuhan luka bakar, seperti flavonoid, tanin, dan alkoid (Pine, dkk, 2023).
Ikan nila (Oreochromis nikoticus) merupakan salah satu komoditas unggulan di Indonesia yang memiliki potensi untuk di kembangkanbiakan dalam mendukung ketahanan pangan nasional maupun ketahanan ekonomi serta peningkatan kesejahteraan. Ikan nila sebagai salah satu jenis ikan yang bernilai ekonomis tinggi, dimana kebutuhan benih maupun ikan konsumsi dari tahun ke tahun cenderung terus meningkat seiring dengan perluasan usaha budidaya (Nurfitasari, dkk, 2020).
Ikan mas (Cyprinus carpio) adalah spesies ikan air tawar yang termasuk dalam keluarga Cyprinidae. Ikan ini dikenal luas sebagai ikan hias dan juga sebagai sumber pangan. Ikan mas memiliki tubuh yang robust, warna yang bervariasi, dan dapat tumbuh hingga ukuran besar. Selain itu, ikan mas juga sering dibudidayakan dalam kolam atau akuarium. Ikan mas memiliki beberapa varietas, termasuk ikan mas koi yang sering dipelihara di kolam hias (Suyatno, 2015).
DOKUMENTASI
(Melakukan pembedahan pada ikan mas)
Analisis Perbedaan Struktur Morfologi Pada Bakteri dan Jamur
A. Tujuan Praktikum
- Untuk morfologi koloni bakteri.
- Untuk mempelajari morfologi koloni jamur (Kapang dan Khamir)
B. Alat dan Bahan
C. Prosedur Kerja
D. Hasil Pengamatan
E. Hasil Pembahasan
Morfologi adalah studi mengenai bentuk, susunan tubuh dan perkembangan, penampilan eksternal tubuh, berbagai organ tumbuhan beserta fungsinya (Sugandi dan Yanti, 2018). Untuk memudahkan para peneliti dalam mengklasifikasikan jenis tumbuhan, bentuk morfologi merupakan salah satu indikator yang sangat besar perannya untuk mengidentifikasi tumbuhan secara visual, sehingga keragaman tumbuhan yang sangat beranekaragam dapat identifikasi dan diklasifikasikan untuk memudahkan dalam pemberian nama spesies, famili hingga kingdom (Suryanti, Dkk., 2018).
Bakteri memiliki bentuk dan struktur yang berbeda. Bentuk dan struktur ini yang disebut dengan morfologi bakteri. Setiap bakteri memiliki bentuk yang berbeda. Ini juga dipengaruhi oleh kondisi tempat hidupnya. Bakteri dapat hidup di setiap tempat misalnya; udara, diantara rambut, di sela-sela gigi, didalam tanah dan sebagainya (Hastuti, 2020).
Karakteristik dari bakteri kitilonitik dapat diketahui dengan melakukan ciri-ciri morfologi koloni bakteri, dimana dengan mengetahui ciri-ciri morfologi tersebut maka dapat mempermudah dalam melakukan indentifikasi jenis bakteri kitilonitik (Fitri, 2016).
Jamur (Fungi) adalah organisme eukariotik yang memiliki struktur sel kompleks dengan inti sejati dan organel yang terikat membran. Mereka termasuk dalam kingdom Fungi, yang terpisah dari kingdom tanaman, hewan, dan bakteri. Jamur dapat bersifat uniseluler, seperti ragi, atau multiseluler, seperti kapang dan cendawan. Mereka memperoleh nutrisi dengan cara heterotrof, yaitu dengan menyerap bahan organik dari lingkungannya melalui sekresi enzim ekstraseluler (Blackwell, 2017).
Kapang adalah fungi multiseluler yang mempunyai filamen. Filamen merupakan ciri khas morfologi kapang yang membedakan dengan khamir. Pertumbuhan kapang pada bahan makanan dapat mengurai kualitas makanan karena kapang menghasilkan toksin yaitu mikotoksin.Apabila roti terkontaminasi oleh kapang, maka dapat menyebabkan kerusakan yang ditandai dengan ciri-ciri di antara lain perubahan tekstur, terbentuk aroma yang tidak sedap dan terjadi perubahan rasa.(Utami, 2016).
Khamir adalah fungi uniseluler yang beberapa jenis digunakan dalam pembuatan roti atau fermentasi minuman beralkohol. Bahkan khamir di gunakan untuk pembuatan sel bahan bakar biologi. Khamir yang paling umum digunakan adalah saccharomyces cerevisiae yang dimanfaatkan untuk produksi anggur, roti, dan bir dalam bentuk ragi (Mugrono, 2015).
DOKUMENTASI
Mengamati sampel
Mengsterilkan alat
Simulasi percobaan Hukum Mendel dengan menggunakan Kancing Genetika pada persilangan Monohibrid dan Dihibrid
A. Tujuan
- Mendefinisikan istilah gen, locus, genotif, fenotif, genom, dominam, dan resesif.
- Menyusun persilangan dengan satu sifat beda (Monohibrid)
- Menyusun persilangan dengan dua sifat beda (Dihibrid).
B. Alat Dan Bahan
- Kantung jas laboratorium
- Kancing genetika (model gen)
C. Prosedur kerja
2. Dihibrid
Pembahasan
Hasil pengamatan yang dituliskan dihitung dengan metode chi-square untuk membandingkan data percobaan yang diperoleh dari hasil persilangan dengan hasil yang diharapkan berdasarkan hipotesis secara teoritis. Dari perhitungan di atas, didapatkan bahwa nilai hitung untuk persilangan monohibrid pada data kelompok sebesar 0,5 dan nilai tabel chi square dari 0.05 adalah 3,84. Adapun, derajat kebebasan sebesar 2 Karena ada tiga kelas fenotip (yaitu Merah-Merah, Merah-Putih, Putih-Putih), Jadi, karena nilai hitung lebih kecil dari nilai tabel chi square maka hasil yang diobservasi tersebut tidak berbeda nyata dengan sebaran harapan ( berlaku) sehingga berlaku hukum Mendel I dengan rasio genotip 2 : 4 : 2 dan rasio fenotip 3 : 1.
Hukum Mendel I menyatakan bahwa pewarisan sifat dari kedua gen induk yang berupa pasangan alel yang akan mengalami pemisahan. Pemisahan tersebut akan diterima oleh setiap gamet dengan jumlah satu gen induk yang diterimanya. Hukum Mendel I dapat disebut dengan hukum Segregasi bebas yang menyatakan pewarisan sifat induk pada pembentukan gamet keturunan akan melalui pembelahan gen induk yakni terjadi pada persilangan monohibrid. Monohibrid adalah persilangan antar dua individu dengan spesies yang sama tetapi memiliki satu sifat yang berbeda. Monohibrid menghasilkan keturunan pertama (F1) yang seragam. Keturunan pertama (F1) monohibrid mempunyai fenotip yang serupa dengan induknya yang dominan jika dominansi tampak sepenuhnya. Pemisahan alel terjadi saat keturunan pertama (F1) heterozigot membentuk gamet-gamet yang akan menyebabkan gamet hanya memiliki salah satu alel saja.
Persilangan monohibrid adalah perkawinan antara dua individu dari spesies yang sama yang memiliki satu sifat berbeda. Persilangan monohibrid sangat berkaitan dengan hukum Mendel I atau yang disebut dengan hukum segregasi yang berbunyi, “Pada pembentukan gamet untuk gen yang merupakan pasangan akan disegresikan kedalam dua anakan”. Keturunan pertamanya (generasi F1) akan memiliki sifat sama dengan salah satu induk, hal ini dipengaruhi jika dipengaruhi oleh alel dominan dan resesif (Campbell, 2019).
Dalam percobaan ini yang pertama kali dilakukan persilangan adalah persilangan monohibrid dengan menggunakan kancing genetika (model gen) yang berwarna merah dan putih. Adapun banyak kancing yang dipakaipada persilangan ini yakni terdiri dari 6 kancing merah dan enam kancing putihyang secara keseluruhan berjumlah 12 kancing yang kemudian memasukkan masing-masing 6 gen kancing pada kantong kiri dan kanan. Lalu mengamatikancing yang diambil secara acak dan menuliskannya pada hasil pengamatan.
Hukum Mendel II atau Hukum Asortasi Bebas (Hukum Pemisahan Bebas) menyatakan bahwa pada saat pembentukan gamet, alel-alel dari satu pasangan gen akan bersegregasi secara bebas dan independen dari alel-alel pasangan gen lainnya. Dengan kata lain, pewarisan suatu sifat tidak akan mempengaruhi pewarisan sifat lain jika gen-gen tersebut berada pada kromosom yang berbeda atau berjauhan di kromosom yang sama (Stansfield, 2018).
Persilangan dihibrid adalah persilangan antara dua individu yang memiliki dua sifat berbeda dengan masing-masing sifat dikendalikan oleh dua gen yang berbeda. Persilangan ini mempelajari pewarisan dua sifat sekaligus, bukan hanya satu seperti pada persilangan monohibrid. Persilangan dihibrid mengikuti hukum pewarisan yang ditemukan oleh Gregor Mendel.
Dokumentasi:
Monohibrid
Dihibrid
A. PENGAMATAN FASE MITOSIS DAN LETAK KROMOSOM PADA ALLIUM CEPA L.
B. Tujuan Praktikum
- Mengenal fase-fase mitosis dengan mengamati letak kromosom
- mengenal tahapan dalam pembuatan preparat metode squash yang di gunakandalam pengamatan mikroskop
C. Alat dan Bahan
- Botol flakon
- Pipet Tetes
- Tisu
- Cuter berkarat
- Cawan petri
- Bunsen
- Pinset
- Kaca preparat
- Cover glass
- Korek api
- Mikroskop
- Larutan H2O2
- Acetocarmin
- Ujung akar bawang merah (Allium cepa L.)
- Alkohol 70%
- Spritus
D. Prosedur kerja
Hasil dan Pembahasan
pada pengamatan fase mitosis dan letak kromosom pada allium cepa l sya dapat melihat jelas bgai mana bentuk fase mitosis. pada praktikum ini sya dan kelompok saya mendapat 2 fase mitosis yaitu profase dan telofase dalam praktikum in kami agak kesulitan dlam melihat fase mitosis yang lainnya seperti anafase, metafase dan interfase.Setelah dilakukan pengamatan dibawah mikroskop didapatkan hasil pembelahan mitosis sel yang terjadi pada akar bawang merah (Allium cepa) ditemukan sel sedang mengalami pembelahan tahap profase, Salah satu faktor keberhasilan dalam pembuatan preparat akar bawang merah (Allium cepa) adalah penentuan waktu yang tepat pada saat pemotongan akar untuk mengetahui waktu pembelahan mitosis akar bawang. Umumnya tanaman melakukan pembelahan sel pada pagi hari. Selain itu faktor yang menyebabkan kegagalan dalam pembuatan preparat mitosis akar bawang merah (Allium cepa) adalah pada teknik squash. Berdasarkan pengamatan bahwa dalam melakukan pengamatan khususnya preparat pejetan (squash) yang harus diperhatikan adalah tingkat pencacahan karena tingkat ini membutuhkan waktu yang sangat lama karena dalam mencacah harus semuanya benar-benar terpotong (tersayat). Supaya bila dipejet dalam pereparat semua akar bawang merah akan menyebar sehingga dengan mudah dapat dilihat dibawah mikroskop.
DOKUMENTASI
Pengambilan sampel akar Allium cepa L
Mencacah akar bawang mera Allium cepa L
Percobaan Difusi Dan Osmosis Berdasarkan Pada Solanum Tuberosum. Sifat Zat Dan Konsentrasi Larutan Berbeda
A. Tujuan
Mengamati proses terjadinya difusi dan osmosis
B. Alat Dan Bahan
1. Gelas Beaker
2. Pipet Teses
3. Pengaduk
4. Stopwatch
5. Larutan NaCl 50%
6. Larutan Eosin
8. Aquadest
9. Tuber Solanum Tuberosum
C. Prosedur kerja
D. Hasil Pengamatan
- Difusi
Langkah pertMA kami menyiapkan dan bahan yang kami gunakan dalam praktikum. Pada gelas beaker yang berisi nutrisari, bahan nutrisari yang diaduk hanya membutuhkan waktu 34 detik untuk terlarut. Sedangkan bahan nutrisari yang tidak diaduk membutuhkan waktu 60 menit untuk terlarut. Hal yang sama terjadi pada sampel bahan pewarna makanan, bahan pewarna makanan yang diaduk membutuhkan waktu 41 detik untuk terlarut sempurna, sedangkan untuk yang tidak diaduk membutuhkan waktu 60 menit untuk terlarut sempurna.
- Osmosis
ada pengamatan kedua osmosis yaitu melubangi kentang dengan stinless stell dan memotong sekitar 2 cm lalu dimasukkan kedalam gelas. Kemudian masukkan kentang tersebut kedalalam larutan yang berbeda-beda seperti NaCl dan aquadest dengan ukuran yang sama. Setelah diukur di timbangan hitung berat dan panjang didapatkan kentang yang di NaCl panjangnya berkurang menjadi 1,5 cm dan berat 2,19 gram menjadi 1,,61 gram. Sedangkan aquadest didapatkan panjang akhir 2,3 cm dan berat awal 1,12 gram menjadi 1,25 gram. NaCl mengakibatkan pengurangan berat maupun panjang pada kentang. karena NaCl bersifat Higrokopis pada kentang, artinya ia dapat menarik air dari sel-sel kentang. sedangkan aquadest mengakibatkan penambahan berat dan panjang pada kentang karena bersifat netral, yaitu kentang dapat masuk atau menyerap air yang membuatnya menjadi empuk.
Dokumentasi
Mengambil Larutan NaCl 50%
Menimbang berat akhir kentang
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong