DAKWAH AL HABIB UMAR BIN HAFIDZ DI AFRIKA DI HADANG OLEH SINGA
••••••••••••••••••••••••••••••••
Suatu saat al-Habib Umar bin Hafidz ingin melakukan perjalanan dakwah ke pedalaman Afrika. Ketika itu beliau ditemani oleh seorang muallaf bernama Khomis. Khomis adalah salah satu
diantara orang-orang yang masuk Islam melalui perantara tangan al-Habib Ahmad Masyhur bin Thaha al-Haddad dan sering
membantu kegiatan dakwah beliau selama di
daerahnya.
Pedalaman Afrika yang ingin dikunjungi oleh al-Habib Umar harus melewati hutan belantara, yang mana hutan belantara
Afrika terkenal akan hewan buasnya. Tapi dengan mantap Habib Umar bin Hafidz memberikan isyarat untuk segera berangkat.
Dimulailah perjalanan dakwah beliau.
Sebelum masuk ke dalam hutan, beliau beserta rombongan dihentikan oleh beberapa orang polis yang sedang berjaga di sebuah pos dekat dengan hutan yang ingin dilalui
oleh al-Habib Umar. Mereka hendak memperingatan agar al-Habib Umar tidak memasuki hutan karena hari sudah malam.
Ditakutkan beliau dan rombongan akan diserang oleh beberapa hewan buas yang keluar untuk mencari mangsa di saat malam
tiba. Al-Habib Umar pun keluar dari mobil yang ditumpanginya dan berdiri di samping mobil tersebut. Serta merta al-Habib Umar
memerintahkan seseorang untuk menggelar tikar di dekat mobil dan memerintahkan rombongan untuk membaca Maulid al-
Habsyi (Simthud Durar).
Pembacaan maulid pun dimulai. Karena para polis
yang berjaga di pos itu beragama Kristen, mereka pun hanya bisa menonton dari kejauhan. Setelah pembacaan maulid selesai, al-Habib Umar mendapat isyarat untuk melanjutkan
perjalan malam itu juga. Para polis itu tetap berusaha untuk mencegahnya, tapi al- Habib Umar bersikeras ingin melanjutkan
perjalanannya. Para polis pun kalah argumen dan berinisiatif untuk mengikuti al-Habib Umar dari belakang menggunakan mobil lain, takut kalau tejadiapa-apa dengan al-Habib Umar dan
rombongan.
Di tengah perjalanan hal yang dikhawatirkanpun terjadi. Di depan mobil yang ditumpangi oleh al-Habib Umar, muncul seekor singa. Ketika itu al-Habib Umar duduk di kursi depan. Mulailah
singa itu mengitari mobil tersebut.
Walaupun demikian sang Habib tetap tenang, berbeda dengan rombongan lain yang mulai menunjukkan rasa ketakutannya.
Tak lama kemudian singa itu berhenti di depan jendela sebelah tempat duduk al- Habib Umar, lalu menaikkan kaki depannya
ke atas jendela. Al-Habib Umar pun tetap tenang tanpa menunjukkan rasa ketakutan sedikitpun. Lalu beliau berkata kepada supir: “Turunkan jendela ini!”
Supir pun menjawab dengan ketakutan: “Ya Habib, ini singa!”
Tapi al-Habib Umar tetap ingin agar dia menurunkan jendela tersebut. Kaca jendela pun diturunkan. Suatu kejadian menakjubkan pun terjadi, al-Habib Umar mengajak
bicara singa tersebut! “Hai singa! Kami ini adalah utusan Rasulullah Saw.”
Kemudian al-Habib Umar mengambil sebuah pisang dan memberikannya kepada singa itu. Singa yang biasanya makan
daging, kali ini mau memakan pisang yang diberikan al-Habib Umar. Setelah memakan pisang itu, singa mengangguk-anggukkan
kepalanya lalu pergi meninggalkan al- Habib Umar dan rombongan. Perjalanan pun kembali dilanjutkan. Tak lama kemudian al-Habib Umar dan rombongan sampai ke
tempat tujuan.
Setelah menyaksikan kejadian yang luar biasa itu, para polisi yang sebelumnya beragama Kristen itupun ingin mengikrarkan diri mereka untuk masuk agama Islam. Ternyata kejadian yang
mereka saksikan menjadi sebab hidayah Allah Swt. yang ingin mengembalikan mereka ke dalam pelukan
Islam….SUBHANALLAH
Sumber::https://www.facebook.com/photo.php?fbid=895341190512343&set=a.101262853253518.608.100001094104078&type=1&theater
SURAT UNTUK ALLAH (Izinkan Aku Mencium-MU sekali saja)
Ya Allah ya Rahman Ya Rahim…
Dari depan Mihrab-Mu nan suci dan agung, izinkan aku menulis surat ini sebagai rasa kerinduan tanpa batas aku pada-Mu, sebagai ganti pertemuan terakhir kita disaat aku berziarah kepada-Mu dalam istana yang Maha Indah, Istana yang seluruh makhluk dimuka bumi mencarinya, tapi hanya segelintir orang-orang pilihan yang Kau izinkan singgah disana, terima kasih yang tak terhingga atas karunia ini, Engkau izinkan diri hina dina ini tuk menatap wajah agung-Mu, dalam Istana-Mu, dalam Surga-Mu. Setiap kali kita berjumpa, Engkau selalu meyakinkan aku dengan firmanMu: “datanglah pada-Ku, kaki kiri hapus dosa dan kaki kanan bikin pahala”. Tuhanku… bukan aku tidak mau dosaku dihapus, tapi aku malu, amat malu, setiap kali Engkau hapus dosa, setelah aku meninggalkan istana-Mu, kembali aku melakukan dosa yang sama. Bukan pula aku tidak ingin derajatku naik di dunia dan akhirat, sungguh tidaklah pantas aku menerimanya, aku hanyalah debu kecil di telapak-Mu, hanyalah setetes air didalam samudera-Mu yang Maha Luas, Engkau izinkan aku menatap wajah-Mu saja sudah merupakan karunia yang tidak bisa ku balas walau dengan nyawa sekalipun.
Ya Allah Ya Rahman Ya Rahim…
Saat Engkau berikan aku cobaan, teramat berat dan menyakitkan, pernah aku ingin lari dari takdir-Mu, meninggalkan semua rencana-rencana yang telah Engkau firmankan kepadaku, pernah aku setengah kesal dengan-Mu, ampuni aku wahai pemilik kasih, ampuni kejujuran ini dan tanpa ku sampaikan melalui surat inipun Engkau Maha Mengetahui. Setelah semua badai kehidupan berlalu, barulah aku tersadar bahwa seburuk apapun kemalangan menimpa masih jauh lebih indah jika masih beserta-Mu.
Ya Allah Yang Maharahman dan Maharahim, yang senatiasa membentangkan tangan-Nya pada waktu malam agar bertaubat orang yang melakukan kesalahan di siang hari, dan membentangkan tangan-Nya di siang hari agar bertaubat orang yang melakukan kesalahan dimalam hari, terus dan terus hingga matahari terbit dari barat. Ampuni aku yang belum bisa mencintai-Mu, sebagaimana Engkau yang senantiasa menghadirkan cinta dan pengampunan. Yang tak mampu menghadirkan tangis kerinduan, sebagaimana tangisan dan kerinduan Muhammad di Jabal Nur. Yang tak mampu melamunkan-Mu, sebagaimana kekhusukan Imam Ali yang mengalahkan datangnya maut.
Ya Allah Yang Maharahman dan Maharahim,
izinkan aku untuk terus bisa berkunjung ke istana-Mu,
izinkan aku untuk bisa mengenal para kekasih-Mu agar aku bisa ikut mencintai mereka karena Engkau pernah berfirman: “mencintai yang Aku cinta maka Aku cinta”.
Izinkan aku untuk bisa bergaul dengan sahabat-sahabat-Mu agar aku bisa terus merasakan getaran cinta-Mu lewat mereka.
Ya Allah Yang Maharahman dan Maharahim,
Ajarkan aku cara mencintai-Mu
Ajarkan aku untuk menyayangi-Mu
Ajarkan aku mengasihi-Mu,
Aku ingin wahai junjunganku Engkau merasakan setiap getaran yang ku kirim disaat malam pekat, dengan linangan air mata dan rasa bersalah nan teramat dalam.
Ya Allah Yang Maharahman dan maharahim. Ampuni aku yang untuk pertama kalinya menulis surat untuk-Mu, terlalu sibuk akan dunia yang tiada berguna ini, ampuni aku kalau surat ini tidak ada perasaan cinta dan hambar saat Kau cicipi, mungkin juga cintaku masih gombal kepada-Mu
Ya Allah Yang Maha Rahman dan Maharahim. Aku bermohon pada-Mu, jika saatnya tiba, izinkan aku membaca surat-surat-Mu lagi, izinkan aku menulis sepucuk surat terakhir kalinya untuk-Mu. Mungkin surat cinta, bisa jadi surat kerinduan, dan tak mustahil lamunan-lamunan kegilaanku pada-Mu. Sungguh, jika saatnya tiba, ijinkan aku mencium-Mu sekali saja.
Sembah Sujudku pada-Mu
Sufimuda
gadis berkerudung hitam
Aku hanya manusia lemah yg teramat mudah untuk terlena..
Aku cuma seorang lelaki udik yg hanya menggenggam sedikit ilmu..
Semua itu terasa manis mendayu2 bagai bisik2 lembut ribuan bidadari,Berjatuhan bagai tetes2 embun pagi yg sejuk merayap memenuhi relung2 pikiranku,
Namun tak kuasa ku menolak meski kutau gejolak rasa ini salah,Kutangkap keindahan itu saat engkau berjalan anggun di sana,Ayunan kaki yg lembut nan santai cerminan jiwa yg tenang,Parasmu yg begitu teduh dihiasi hijab hitam nan berenda,Kian bertambah ayu saat selalu kau tundukkan pandangan disetiap langkah,Busanamu begitu islami n tampak begitu apik senada dengan hijabmu,
Namun sayang.. Tiada senyum yg ku tangkap kecuali bila seseorang lewat n menyapa,Bukankah senyum itu ibadah? Lantas mengapa tak kau tebarkan?Hmm.. Entahlah, aku hanya bisa terhanyut mengikuti arus Pesonamu di sana..Untukmu duhai gadis berkerudung hitam,Ku akui aku terlena, terbuai oleh keindahan yg seharusnya hanya untuk pemilikmu seorang,
Maaf.. Maafkan aku duhai gadis berkerudung hitam karena telah berani mencicipi indahnya pesona dirimu,Menghayati n kian merindu ketika engkau lalui tempatku mematung menungguimu tuk rasai ini lagi,Sekali lagi kulayangkan beribu kata maap teriring penyesalan serta kekesalanku yg terdalam,
Sebab telah menghalalkan yg belum halal bagiku ato bahkan tak akan pernah halal, hmm..Sedalam2nya terimakasih turut kulampirkan padamu karena telah sejenak membasahi kerontang jiwa ini,Tuhan..
Ampuni hamba yg tak dapat menjaga pandangan ini n tak dapat mengendalikan perasaan ini,Betapa cantiknya ciptaanmu itu, namun kuyakini janjimu pasti untuk mereka yg bersabar..Maka dari itu, tuntunlah aku untuk mengkaramkan gejolak batin ini untuk sekarang n seterusnya..
Pesona wanita berkerudung
Islam itu indah. Islam itu adil, terutama pada wanita. Mengapa dalam Islam memerintahkan agar wanita berjilbab? Untuk apa wanita berjilbab? Ternyata, wanita disarankan untuk berjilbab itu untuk melndungi dirinya sendiri. Allah sudah berjanji di Quran Surat Al-Ahzab 59 bahwa wanita berjilbab tidak akan diganggu dan dapat dibedakan antara wanita muslim atau wanita bukan muslim.
Ternyata para lelaki yang baik-baik secara fitrah menyukai wanita berjilbab. Coba Anda bayangkan saat Anda mungkin membeli kue di pasar. Pertama, ada kue yang terbungkus dengan daun pisang misalnya, dengan plastik putih transparan misalnya, namun ada juga kue yang tidak dibungkus dengan apa pun. Tidak tahu kalau kue itu tadi digerumbungi lalat.
Nah, kue mana yang Anda pilih? Tentu saja kue yang dibungkus, sebab kue yang dibungkus itu lebih terjamin kebersihannya dari kontaminasi tangan-tangan yang penuh kuman dan virus. Begitu juga dengan wanita berjilbab. Mereka akan lebih indah dipilih sebagai pendamping hidup, kecuali wanita berjilbab yang masih tidak menjaga dirinya, misalnya masih berikhtilat di antara para lelaki.
Berbicara nafsu, jelas sekali saya suka. Tapi sayang, saya tak ingin hidup ini dibaluti oleh nafsu. Saya juga butuh hidup dengan pemandangan yang membuat saya tenang. Saya ingin melihat wanita bukan sebagai objek pemuas mata.
Tapi mereka adalah sosok yang anggun mempesona, kalau dipandang bikin sejuk di mata. Bukan paras yang membikin mata panas, membuat iman lepas ditarik oleh pikiran "ngeres" dan hatipun menjadi keras.
Andai wanita itu mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh laki-laki ketika melihat mereka berpakaian seksi, saya yakin mereka tak mau tampil seperti itu lagi. Kecuali bagi mereka yang memang punya niat untuk menarik lelaki untuk memakai aset berharga yang mereka punya.
Istilah seksi kalau boleh saya definisikan berdasar kata dasarnya adalah merangsang secara sexual atau penuh daya tarik seks. Kalau ada wanita yang dibilang seksi oleh para lelaki, janganlah berbangga hati dulu. Sebagai seorang manusia yang punya fitrah dihormati dan dihargai semestinya anda malu, karena penampilan seksi itu sudah membuat mata lelaki menelanjangi anda, membayangkan anda adalah objek syahwat dalam alam pikirannya. Berharap anda melakukan lebih seksi, lebih... dan lebih lagi. Dan anda tau apa kesimpulan yang ada dalam benak sang lelaki? Yaitunya: anda bisa diajak untuk begitu dan begini.
Mau tidak mau, sengaja ataupun tidak anda sudah membuat diri anda tidak dihargai dan dihormati oleh penampilan anda sendiri yang anda sajikan pada mata lelaki. Jika sesuatu yang buruk terjadi pada diri anda, apa itu dengan kata-kata yang nyeleneh, pelecehan seksual atau mungkin sampai pada perkosaan.
Siapa yang semestinya disalahkan? Saya yakin anda menjawabnya "lelaki" bukan? Oh betapa tersiksanya menjadi seorang lelaki dijaman sekarang ini. Kalau boleh saya ibaratkan, tak ada pembeli kalau tidak ada yang jual. Simpel saja, orang pasti akan beli kalau ada yang nawarin. Apalagi barang bagus itu gratis, wah pasti semua orang akan berebut untuk menerima. Nah apa bedanya dengan anda menawarkan penampilan seksi anda pada khalayak ramai, saya yakin siapa yang melihat ingin mencicipinya.
Allah SWT telah berfirman: "Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya", yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita beriman "Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya." (QS. An-Nuur : 30-31).
Jadi tak salah bukan kalau saya sering berdiam di ruangan kecil ini, duduk di depan komputer menyerap sekian juta elektron yang terpancar dari monitor, saya hanya ingin menahan pandangan mata ini. Biarlah mata saya ini rusak oleh radiasi monitor, daripada saya tak bisa pertanggung jawabkan nantinya. Jadi tak salah juga bukan? kalau saya paling malas diajak ke mall, jjs, kafe, dan semacam tempat yang selalu menyajikan keseksian.
sumber:http://bimaitumbojo.blogspot.com
Dear Calon IstriQu
Dear calon istriku
Apakah kabarnya imanmu hari ini?
Sudahkah harimu ini diawali dengan syukur
Karena dapat menatap kembali fananya hidup ini
Sudahkah air wudhu menyegarkan kembali ingatanmu atas amanah yang saat ini tengah kau genggam?
Wahai calon istriku…
Tahukah engkau betapa Allah sangat mencintaiku dengan dahsyatnya?
Disini aku di tempa untuk menjadi dewasa,
agar aku lebih bijak menyikapi sebuah kehidupan dan siap mendampingimu kelak.
Meskipun kadang keluh dan putus asa menyergapi, namun kini kurasakan diri ini lebih baik.
Kadang aku bertanya-tanya,kenapa Allah selalu mengujiku tepat dihatiku.
Bagian terapuh diriku, namun kini aku tahu jawabannya.
Allah tahu dimana tempat yang paling tepat agar aku senantiasa kembali mengingat-Nya kembali mencintai-Nya.
Ujian demi ujian Insya Allah membuatku menjadi lebih tangguh, sehingga saat kelak kita bertemu, kau bangga telah “memiliki” aku di hatimu..
Calon istriku..
Entah dimana dirimu sekarang. Tapi aku yakin Allah pun mencintaimu sebagaimana Dia mencintaiku. Aku yakin Dia kini tengah melatihmu menjadi seorang yang tangguh, hingga akupun bangga “memilikimu” kelak
Apa yang kuharapkan darimu adalah keshalihan
Semoga sama halnya dengan dirimu. Karena apabila ketampanan yang kau harapkan dariku, hanya kesia-siaan yang akan kau dapati
Aku masih haus akan ilmu. Namun berbekal ilmu yang ada saat ini, aku berharap dapat menjadi suami yang mendapat keridhaan Allah dan dirimu, calon istriku.
Wahai calon istriku..
Saat aku masih menjadi asuhan ayah dan bundaku, tak lain doaku agar menjadi anak yang sholehah, agar kelak dapat menjadi tabungan keduanya di akhirat
Namun nanti, setelah menjadi suamimu, aku berharap menjadi pendamping yang sholeh agar kelak di syurga cukup aku yang menjadi pangeranmu, mendampingi dirimu yang sholehah.
Aku ini pencemburu berat.
Tapi kalau Allah dan Rasulullah lebih kau cintai daripada aku, aku rela.
Aku harap begitu pula dirimu.
Aku yakin kaulah yang kubutuhkan,
meski nanti kau bukanlah orang yang kuharapkan..
Calon istriiku yang di rahmati Allah…
Apabila hanya sebuah gubung menjadi perahu pernikahan kita, takkan kunamai dengan gubug derita. Karena itulah markas dakwah kita, dan akan menjadi indah ketika kita hiasi dengan cinta dan kasih..
Ketika kelak telah lahir generasi penerus dakwah islam dari pernikahan kita, bantu aku untuk bersama mendidiknya dengan harta yang halal, dengan ilmu yang bermanfaat, terutama dengan menanamkan pada diri mereka ketaatan kepada Allah Ta’ala..
Bunga ini akan indah pada waktunya. Yaitu ketika bermekaran menghiasi taman. Maka kini tengah kupersiapkan diri ini sebaik-baiknya bersiap menyambut kehadiranmu dalam kehidupanku.
Kini aku sedang belajar menjadi yang terbaik. Meski bukan umat yang terbaik, tapi setidaknya menjadi yang terbaik disisimu kelak.
Calon istriku…
Inilah sekilas harapan yang kuukirkan dalam rangkaian kata. Seperti kata orang, tidak semua yang dirasakan dapat diungkapkan dengan kata-kata.
Itulah yang kini kuhadapi.
Kelak saat kita tengah besama, maka disitulah kau akan memahami diriku, sama halnya dengan diriku yang akan belajar memahamimu.
Bersabarlah Calon istriku..
Do’aku Selalu…
Agar Allah memudahkan jalanku Tuk menjemputmu sebagai pangeranmu…
Semoga Allah Selalu Menjagamu,Agar tak tersentuh yang bukan mahrammu, Meski hanya seujung kuku..
Agar Kau bisa Mempersembahkan dirimu “seutuhnya” untukku..
Seperti hal nya aku, Yang ingin mempersembahkan diriku seutuhnya, “hanya” untukmu..
Sudah dulu ya calon istriku..
Salam Cintaku Untukmu..
Wassalaamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh