LABEL : TeknikIndustriUNG

GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP SIFAT LINGKUNGAN

13 December 2022 16:35:34 Dibaca : 862

A. Definisi KepemimpinanDalam buku Stogdill Kepemimpinan adalah adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuanMenurut William H.Newman, kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau seni mempengaruhi perilaku manusai baik perorangan maupun kelompok

Macam-macam gaya kepemimpinanGaya kepemimpinan OtokrasiGaya Kepemimpinan BirokrasiGaya kepemimpinan Kendali BebasGaya kepemimpinan KharismatisGaya Kepemimpinan Demokratis atau PartisipatifGaya Kepemimpinan TransaksionalGaya Kepemimpinan Transformasional

B. Definisi Lingkungan organisasimerupakan faktor non-organisasi yang mempengaruhi sistem operasi atau mekanisme dalam suatu organisasi.

Perubahan lingkunganAdalah kecepatan dari perubahan lingkungan umum dan lingkungan khusus perusahaan.Lingkungan yang stabil adalah tingakat perubahan lingkungan yang lambat.Sedangkan lingkungan dinamis atau labil adalah perubahan lingkungan yang cepat.

Jenis lingkungan organisaiLingkungan umum :Kondisi ekonomi,Kondisi social budaya,Kondisi politik dan hukumKondisi teknologi,Kondisi lingkungan alam

Lingkungan khusus :Pelanggan,Pemasok,PesaingPembuat peraturan,Serrikat pekerja,Lembaga keuangan,

Sifat lingkungan organisasilingkungan statis atau stabil yaitu hanya sedikit kekuatan dalam lingkungan khusus mereka yang berubah.lingkungan yang dinamis atau labil, perubahan-perubahan yang terjadi dengan cepat yang mempengaruhi usaha mereka

Gaya kepemimpinan pada Lingkungan StabilGaya kepemimpinan OtokrasiGaya Kepemimpinan BirokrasiGaya kepemimpinan Kharismatis

Gaya kepemimpinan pada Lingkungan Labil/dinamisGaya kepemimpinan Kendali BebasGaya Kepemimpinan Demokratis atau PartisipatifGaya Kepemimpinan Transformasional

TIPE KEPEMIMPINAN

13 December 2022 16:29:47 Dibaca : 3164

  A.Tipe Kepemimpinan & Struktur Organisasi

Dalam struktur organisasi, apabila tipe kepemimpinan perusahaan yang diterapkan sesuai dengan kondisi sekaligus target yang hendak dicapai, maka bisa mendorong seluruh elemen di dalam perusahaan untuk mengalami pertumbuhan ke arah yang lebih baik. Karyawan jadi bisa bekerja lebih sistematis dan otomatis produktivitas pun meningkat. Hal positif berikutnya, banyak keuntungan yang bisa didapatkan, baik untuk perusahaan maupun karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut.

1.  Tipe Pemimpin Demokratis     

     Jika Anda bekerja di perusahaan yang memiliki pemimpin demokratis, artinya Anda dapat menyampaikan pendapat atau ide secara lebih terbuka sebagai kontribusi untuk memajukan perusahaan. Masukan Anda bisa jadi bahan pertimbangan pemimpin perusahaan untuk membuat keputusan bisnis. Memiliki pemimpin yang demokratis dengan gaya kepemimpinan efektif akan melahirkan karyawan inovatif dengan ide brilian dan gagasan yang dapat membawa perubahan bagi perusahaan. Walaupun mungkin tidak semua ide karyawan akan diaplikasikan untuk kemajuan perusahaan, namun setidaknya Anda mendapat kesempatan menyampaikan pendapat. Tipe pemimpin demokratis sangat disukai banyak orang karena pendapat pegawai dihargai, dan juga tidak otoriter dalam memberikan pressure lewat beban kerja berlebihan dengan deadline ketat dan hasil yang sempurna. Pemimpin demokratis betul-betul bisa memberikan arahan kerja yang proporsional kepada karyawannya agar tidak mudah burnout.

2.  Tipe Kepemimpinan Karismatik     

     Kepemimpinan karismatik di mana tipe ini sisi positifnya adalah bawahan atau karyawan akan dengan senang hati melakukan apapun yang dibutuhkan pemimpin, mulai dari membantu project atau order baru yang harus segera ditangani, diminta melakukan revisi pekerjaan sesuai permintaan klien dan sebagainya. Karena pemimpin perusahaan berkharisma tinggi, karyawan akan merevisi pekerjaannya kembali dengan senang hati. Sisi negatifnya, timbul ketergantungan yang tinggi terhadap pemimpin perusahaan akibat kenyamanan kerja yang diberikan. Suatu hari ketika ada pergantian pemimpin, maka kinerja dan produktivitas karyawan bisa jadi mengalami penurunan dengan berbagai alasan, seperti pemimpin yang baru tidak senyaman pemimpin sebelumnya.

3.  Tipe Pemimpin Militeristik     

     Tipe pemimpin ini sangat mementingkan disiplin tingkat tinggi. Baginya, seorang pemimpin harus memiliki keahlian pemimpin yang sesungguhnya. Apabila karyawan memiliki sifat yang selaras dengan sang pemimpin, maka kolaborasi kerja yang efektif bisa tercipta. Datang ke kantor tepat waktu dan pekerjaan dapat diselesaikan sesuai durasi deadline merupakan keharusan. Sebaliknya, apabila karyawan tidak disiplin, dijamin mereka tidak akan bertahan lama bekerja di perusahaan tersebut, karena akan bermasalah dengan atasan, mulai dari mendapat teguran karena telat, kinerja yang lambat, dan kurang disiplin pada aturan kerja perusahaan.

4. Tipe Pemimpin Paternalistik     

     Kepemimpinan yang dikenal dengan nama paternalistik. Penjelasan mudahnya, tipe pemimpin ini akan selalu memperlakukan bawahannya seperti pemula yang segalanya harus diajarkan, dipandu, dan dikontrol sesuai keinginan atasan. Bisa jadi, tipe pemimpin ini memiliki perfeksionis dalam kerja yang juga diinginkannya bisa dilakukan karyawannya. Bagian terbaiknya, karyawan bisa perform dan dapat mengerjakan pekerjaan sesuai arahan atasan. Sisi negatifnya, kemandirian dan kreativitas pegawai jadi kurang berkembang serta tidak bebas dalam berpendapat untuk kontribusi terhadap kemajuan perusahaan.

5.  Tipe Pemimpin Otokratis     

     Seorang pemimpin yang otokratis adalah seorang pemimpin yang menganggap organisasi sebagai milik pribadi, mengidentikan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi, menganggap bawahan sebagai alat semata- mata, tidak mau menerima kritik, saran, dan pendapat, terlalu bergantung kepada kekuasaan formalnya, dalam tindakan penggerakannya sering mempergunakan pendekatan yang mengandung unsur paksaan dan punitif.

 

B.Tipe Kepemimpinan & Perilaku Kelompok

Tipe kepemimpinan adalah suatu cara, pola dan kemampuan tertentu yang digunakan oleh seorang pemimpin dalam bersikap, berkomunikasi dan berinteraksi untuk mempengaruhi, mengarahkan, mendorong dan mengendalikan orang lain atau bawahan agar bisa melakukansuatu pekerjaan sehingga mencapai suatu tujuan. Tipe kepemimpinan dan perilaku komunikasi kelompok dapat mempengaruhi efektivitas kelompok dalam hal pencapaian tujuan kelompok dan tingkat kepuasan kelompok bekerja dalam kelompok tersebut.

   Pentingnya Kepemimpinan dalam Sebuah Organisasi Manajemen yang baik oleh manajer yang berpengalaman dapat mensukseskan sebuah bisnis. Namun, keterampilan manajemen dasar tidak cukup untuk mencapai kesuksesan di dunia yang penuh dengan persaingan ini. Dibutuhkan keterampilan kepemimpinan (leadership skill) yang baik dan efektif untuk menciptakan, mendorong dan mempromosikan budaya yang kuat dalam perusahaan sampai meraih keberhasilan. Manajer biasanya dipahami sebagai pemimpin yang pada kenyataannya tidak semua manajer bisa menjadi pemimpin, meskipun seorang pemimpin merupakan manajer. Oleh karenannya, keterampilan kepemimpinan sangat penting untuk meningkatkan eisiensi dan mencapai tujuan organisasi.

   Kelompok juga dapat diartikan kumpulan orang-orang yang bergaul (berinteraksi) satu sama lain secara teratur dalam satu periode waktu serta menganggap diri mereka saling bergantung dalam kaitannya dengan pencapaian satu tujuan bersama atau lebih. Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut 

   Sebuah kelompok terdiri atas kelompok formal dan kelompok informal. Kelompok formal ditetapkan oleh struktur organisasi seperti presiden dan menteri, ketua DPR dan anggota komisi. Kelompok informal merupakan kelompok yang dideinisikan sebagai tanggapan terhadap kepentingan akan kontak sosial baik ada tidaknya struktur dan formal atau tidak ditetapkan secara organisasi. Kelompok merupakan bagian kehidupan individu dan organisasi dimana mereka akan terus terlibat dalam proses kelompok yang ditemui dalam suatu organisasi. Ciri-ciri sebuah kelompok antara lain memiliki lebih dari satu anggota, saling berkomunikasi, memiliki tujuan yang sama dan mengganggap dirinya sebagai anggota sebuah kelompok. Kelompok Formal menurut J.A.A. Van Doorn ialah kelompok yang mempunyai peraturan yang tegas dan sengaja diciptakan oleh para anggotanya untuk mengatur hubungan mereka, misalnya pemerintah memilih ketua, iuran anggota, dll. Terbentuknya suatu kelompok informal dapat ditimbulkan oleh banyak faktor, diantaranya: adanya rasa kebersamaan, adanya identifikasi diri, adanya pengertian perhatian dari sesama anggota kelompok, adanya petunjuk tentang tingkah laku yang dapat diterima, adanya kesempatan untuk berinisiatif dan berkreatif, adanya bantuan dari sesama anggota dalam memecahkan persoalan yang dihadapinya dan adanya perlindungan terhadap semua anggota kelompok.

   Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja: persepsi peran, norma, status, ukuran kelompok, susunan demograis, tugas kelompok dan kekohesifan. Keputusan yang diambil oleh individu kelompok dipengaruhi oleh persepsi, peran kinerja antara pimpinan dan bawahan. Pengambilan keputusan secara kelompok akan lebih baik dibandingkan keputusan yang diambil oleh satu orang. Pada saat ini, banyak keputusan organisasi yang dibuat oleh kelompok, tim dan komite. Meskipun demikian, terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan dari keputusan yang diambil secara berkelompok, antara lain: Kelebihan: lebih lengkapnya informasi dan pengetahuan yang diperoleh, berkembangnya pendekatan dan alternatif, meningkatnya legitimasi, dukungan dan keputusan yang diambil oleh kelompok. Kekurangan: menghabiskan waktu, tekanan untuk sesuai, dominasi oleh anggotaanggota tertentu, tanggung jawab yang sama.

C. Tipe Kepemimpinan & Perilaku Individu

1. Berikut Tipe Kepemimpinan

a) Tipe kepemimpinan otoriter

   Saat terciptanya kepemimpinan otoriter, bos sebagai pemegang kekuasaan tertinggi akan membuat keputusan, peraturan, dan prosedur berdasarkan pemikirannya. tipe ini menempatkan kekuasaan ditangan satu orang. Pemimpin bertindak sebagai penguasa tunggal. Kedudukan dan tugas anak buah semata-mata hanya sebagai pelaksana keputusan, perintah bahkan kehendak pimpinan. Lingkungan kerja dengan kepemimpinan otoriter sangat bisa diandalkan saat mengambil keputusan namun tidak memberikan keleluasaan kepada para karyawannya.

b) Tipe kepemimpinan Kharismatik

   Tidak banyak hal yang dapat disimak dan literatur yang ada tentang kriteria kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.

c) Tipe kepemimpinan demokratis

   Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku koordinator dan integrator dan berbagai unsur dan komponen organisasi. Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang tidak bisa tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan. Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya.

d) Tipe kepemimpinan Transformasional

   Tipe kepemimpinan transformasional berkaitan erat dengan perubahan dalam diri pemimpin maupun para anggotanya. Kepemimpinan ini mampu memotivasi anggotanya untuk mengerjakan sesuatu melebihi apa yang ditargetkan. Kepemimpinan transformasional ini biasanya memiliki anggota yang berkomitmen dengan pimpinan yang memberdayakan para karyawannya dengan baik melalui visi misi yang serupa.

e) Tipe Kepemimpinan Visioner

   Visioner memiliki arti orang yang memiliki pandangan atau wawasan ke masa depan. Dengan kepemimpinan visioner, para pemimpin selalu berusaha mewujudkan visi misi yang dibuat oleh perusahaan. Selain itu, pemimpin ini selalu berinovasi dalam mencapai target yang telah ditentukan. Pemimpin visioner akan mendorong para anggota untuk mencoba hal-hal baru dan terus berinovasi untuk perkembangan perusahaan yang lebih baik lagi.

f) Tipe Kepemimpinan Situasional

   Kepemimpinan situasional adalah suatu kondisi ketika pemimpin bertindak berdasarkan lingkungan dan situasi kerja. Ada beberapa cara yang dilakukan oleh seorang pemimpin situasional, yaitu mengarahkan langsung, memberikan pelatihan kepada karyawan, mendukung karyawan, dan melakukan delegasi.

g) Tipe Kepemimpinan Transaksional

   Seorang pemimpin transaksional akan memberikan tugas kepada karyawannya. Imbalan karyawan kepada pemimpinnya adalah tugas-tugas yang sudah diselesaikan. Garis komando sudah jelas diberikan dan harus diselesaikan dengan baik.

2. Perilaku Individu

   Dalam kehidupan organisasi, gaya kepemimpinan seorang pemimpin adalah hal yang penting diperhatikan. Kepemimpinan dalam sebuah organisasi dituntut untuk bisa membuat individu-individu dalam organisasi yang dipimpinnya bisa berperilaku sesuai dengan yang diinginkan oleh pemimpin untuk mencapai tujuan organisasi. Maka dari itu seorang pemimpin haruslah bisa memahami perilaku individu-individu di dalam organisasi yang dipimpinnya untuk bisa menemukan gaya kepemimpinan yang tepat bagi organisasinya. Perilaku individu berbeda satu dengan yang lainnya.

   Perilaku individu yang bersifat positif dan negative tersebut tentunya juga berhubungan dengan gaya kepemimpinan. Hal tersebut dapat dilihat pada teori perilaku yang dipaparkan oleh Douglas McGregor dalam buku The Human Side of Enterprises (1983) yaitu teori X dan Y. Teori ini menyebutkan bahwa individu terbagi menjadi dua karakteristik yang berbeda. Teori X mengasumsikan individu bersifat negative dan teori Y mengasumsikan individu bersifat positif. Salah satu asumsi dari teori X adalah kebanyakan orang harus dikontrol secara ketat dan seringkali dipaksa untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan asumsi teori Y adalah kebanyakan orang bersifat self-directed dalam pekerjaannya jika motivasi diberikan dengan cara yang tepat.

   Bentuk-bentuk perilaku individu tidak terlepas dari kepribadian yang dimilikinya. Menurut teori psikoanalitik Sigmund Freud, kepribadian ini terdiri dari tiga elemen, yaitu id, ego, dan superego. Ketiga kepribadian inilah yang bekerja sama untuk menciptakan bentuk-bentuk perilaku manusia yang kompleks. 

   Dengan kekuatan bersaing begitu banyak, mudah untuk melihat bagaimana konflik mungkin timbul antara ego, id dan superego. Freud menggunakan kekuatan ego istilah untuk merujuk kepada kemampuan ego berfungsi meskipun kekuatan-kekuatan duel. Seseorang dengan kekuatan ego yang baik dapat secara efektif mengelola tekanan ini, sedangkan mereka dengan kekuatan ego terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menjadi terlalu keras hati atau terlalu mengganggu.

Perilaku individu terdiri dari berbagai macam bentuk, tergantung dari aspek mana dilihatnya, seperti perilaku termotivasi, perilaku tidak termotivasi, perilaku reflek, perilaku otomatis, perilaku yang dipelajari, perilaku instingtif, dan sebagainya.

1. Teori Sifat 

Pada Teori Sifat atau Trait Theory ini, para ahli mengemukakan bahwa setiap pemimpin memiliki mental, fisik dan kepribadian tertentu yang sangat berbeda dengan mereka yang bukan pemimpin. Tidak seperti teori kepemimpinan yang sebelumnya, yaitu Teori Great-Man, yang mana banyak para ahli berpendapat seorang pemimpin adalah mereka yang terlahir dengan genetik kepemimpinan di dalam dirinya masing-masing, sehingga semua karakteristik kepemimpinan sudah melekat semenjak lahir. Nah, teori sifat atau trait theory ini mengabaikan faktor genetik kepemimpinan tersebut. Tidak hanya itu, teori sifat ini juga tidak begitu yakin bahwa seorang pemimpin dapat dibentuk atau dilatih.

 

2. Teori Gaya dan Perilaku 

Dalam teori gaya dan perilaku ini, kita bisa melihat bahwa kesuksesan dan keberhasilan yang diraih oleh seorang pemimpin semuanya tergantung dengan perilaku, sikap, dan karakteristik yang dirinya miliki. Dengan kata lain, keberhasilan kepemimpinan tergantung pada sikap dan perilaku pemimpin dalam memenuhi fungsi-fungsi kepemimpinannya. Seperti apa saja contohnya? Misalnya, kita perlu melihat bagaimana cara seorang pemimpin mengambil keputusan dengan tepat, bagaimana cara seorang pemimpin memotivasi karyawannya, bagaimana cara pemimpin tersebut memberikan perintah atau instruksi, berkomunikasi dengan sesama pemimpin maupun dengan seluruh anggota timnya.

3. Teori Kepemimpinan Situasional 

Teori Kepemimpinan Situasional ini merekomendasikan kepada kita bahwa tidak ada gaya kepemimpinan yang paling tepat dalam kehidupan ini. Dalam hal ini, gaya kepemimpinan yang perlu kita terapkan tergantung dengan suatu keadaan tertentu. Teori Kepemimpinan Situasional menyampaikan kepada kita bahwa gaya kepemimpinan yang tepat itu bergantung pada faktor-faktor tertentu seperti, kualitas dan situasi para pengikut kita (anggota tim).

4. Teori Orang Hebat 

seorang pemimpin yang hebat adalah mereka yang memang terlahir sebagai pemimpin hebat, bukan mereka yang dibentuk menjadi pemimpin hebat. Pernyataan ini menggunakan “Teori Orang Hebat atau Great-Man Theory”, yang mana usaha orang-orang di zaman dahulu kala dalam pencarian sifat-sifat umum terhadap kepemimpinan membawa mereka kepada kesimpulan bahwa pemimpin yang hebat adalah orang-orang hebat yang dilahirkan ke dunia, bukan orang-orang hebat yang dibentuk menjadi pemimpin hebat.

5. Teori Transaksional 

teori kepemimpinan yang hadir pada akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an. Dalam teori kepemimpinan ini, baik seorang pemimpin dan pengikut terlibat dalam praktik yang memungkinkan adanya pertukaran antara pengikut dan pemimpin. Dengan kata lain, teori ini digambarkan sebagai suatu asosiasi yang melibatkan pemimpin dan pengikut terjadi karena adanya serangkaian perjanjian antara pemimpin tersebut dengan para pengikutnya.

6. Teori Transformasional 

Kepemimpinan transformasional adalah sebuah teori yang relevan dengan kehidupan modern saat ini. Dalam hal ini, teori kepemimpinan transformasional mencakup dua elemen yang sangat penting. Apa sajakah elemen tersebut? Kedua elemen yang dimaksud adalah relasional dan hal-hal yang berurusan dengan perubahan riil. Teori kepemimpinan ini terjadi ketika satu orang atau sekelompok orang berhubungan dengan orang banyak dengan upaya untuk mengangkat posisi atau pencapaian para pemimpin dan pengikut (anggota tim). Dengan kata lain, antara pemimpin dan pengikut saling mengangkat pencapaian mereka sampai kepada tingkat motivasi dan moralitas (semangat) yang lebih tinggi.

Gaya kepemimpinan Abdurrahman Wahid (Gus Dur)

KH. Abdurrahman Wahid adalah seorang pemimpin Kharismatik - Transformasional. Pola transformasional yang muncul ini berdasarkankebijakan Gus Dur yang cukup visioner, seperti pembubaran DepartemenPenerangan dan Departemen Sosial, membuka hubungan dagang dengan Israel,Pemisahan TNI-POLRI, seringnya melakukan reshuffle kabinet, mengeluarkanDekrit Presiden, seringnya melakukan kunjungan ke luar negeri, serta seringnyakonflik Internal PKB. Meskipun Gus Dur dalam mengambil kebijakan tersebutcenderung mengandalkan sikap kharismatik yang dimilikinya, namun Gus Dur tidak pernah melakukan tekanan serta ancaman dengan menggunakan kekerasan ataukekuatan militer.Kelemahan dari gaya kepemimpinan Abdurahman Wahid ini adalah karenasikapnya yang terlalu berani (courage) serta kemauan kuatnya (passion) dalammemutuskan kebijakan yang dalam perspektifnya dianggap paling benar.

Gaya kepemimpinan kharismatik transformasional Gus Dur lebih mengarah pada pembenaran pribadi yang kuat oleh Gus Dur sehingga menjadi egoisme politikyang kemudian mengarah pada kebijakan yang kontroversial. Kharisma yangdimiliki GusDur justru tidak dapat menjadi motivasi bagi para bawahanya untuk melaksanakan tugas.

Pendekatan kepemimpinan

27 September 2022 00:43:07 Dibaca : 52

PENDEKATAN KEPEMIMPINAN

kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan organisasi antara pemimpin dan bawahannya. berikut ini adalah beberapa pendekatan kepemimpinan :

A. Pendekatan Prilaku

pendekatan prilaku adalah pendekatan yang mengemukakan bahwa prilaku khusus yang membedakan pemimpin dengan bukan pemimpin. pendekatan prilaku menekankan pentingnya prilaku yang dapat diamati atau dilakukan oleh para pemimpin dari sifat pribadi atau sumber kewibawaan yang ia miliki. Pendekatan ini sangat mempengaruhi pandangan orang terhadap berhasil atau tidaknya seorang pemimpin. perilaku yang dilakukan pemimpin, menjadi penilaian tersendiri. pemimpin yang memiliki prilaku baik biasanya dapat menjalankan berbagai tugas dan bisa menjadi contoh yang baik serta mampu berkomunikasi dengan baik terhadap bawahannya.

B. Pendekatan Ciri atau sifat

pendekatan ini adalah sebuah pendekatan yang mana menekankan berbagai atribut pribadi yang berasal dari pemimpin tersebut, seorang pemimpin biasanya memiliki keistimewaan yang belum tentu orang lain miliki. maka pada pendekatan ini memfokuskan terhadap sifat-sifat dari pemimpin yang sukses dalam kepemimpinannya. berdasarkan pendekatan sifat, keberhasilan seorang pemimpin tidak hanya dipengaruhi oleh sifat-sifat pribadi melainkan ditentukan oleh kecakapan/ketrampilan pribadi dari seorang pemimpin.

C. Pendekatan pengaruh kewibawaan

menurut pendekatan ini keberghasilan pemimpin dipandang dari segi sumber dan terjadinya kewibawaan yang ada pada pemimpin, dan dengan cara yang bagaimana seorang pemimpin menggunakan wibawanya tersebut. pendekatan ini menekankan pada proses timbal balik, proses saling mempengaruhi dan pentingnya pertukaran hubungan kerjasama antara para pemimpin denganbawahan.

D. Pendekatan Situasi

Adalah sebuah pendekatan yang mana dilakukan pemimpin dengan memperhatikan berbagai situasi yang ada ketika pekerjaan berjalan, pemimpin harus bisa memanfaatkan berbagai situasi dalam kepemimpinanya agar memiliki hubungan baik dengan para bawahannya. 

 

Peran dan Fungsi Kepemimpinan

20 September 2022 00:24:51 Dibaca : 110

A. Peran Kepemimpinan

Pemimpin dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, tidak hanya secara internal bagi organisasi itu saja tetapi juga dalam menghadapi berbagai pihak luar yang dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam mencapai tujuannya.

peranan tersebut antara lain yaitu:

1. Peranan yang bersifat interpersonal

salah satu tuntutan yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin adalah ketrampilan insani. ketrampilan tersebut mutlak perlu karena pada dasarnya dalam menjalankan kepemimpinannya seorang pemimpin berinteraksi dengan manusia lain, bukan hanya degan para bawahannya, akan tetapi juga berbagai pihak yang berkepentingan, di dalam dan di luar organisasi.

2. peranan yang bersifat informasional

informasi merupakan aset organisasi yang ktitikal sifatnya. hal ini karena di masa yang akan datang sukar membayangkan adanya kegiatan organisasi yang terlaksana dengan efisien dan efektif tanpa dukungan informasi yang mutakhir, lengkap dan dapat dipercaya karena diolah dengan baik.

3. peranan pengambilan keputusan,yaitu:

a. sebagai interprenuer, seorang pemimpin diharapkan mampu mengkaji terus menerus situasi yang dihadapi oleh organisasi

b. peredam gangguan, kesediaan memikul tanggung jawab untuk mengambil tindakan korektif apabila organisasi menghadapi gangguan serius yang tidak dapat ditangani

c. pembagi sumber dana dan daya, wewenang atau kekuasaan itu paling sering menampakkan diri pada kekuasaan untuk mengalokasikan dana dan daya.

B. Fungsi Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan salah satu fungsi manajemen untuk mempengaruhi, mengarahkan, memotivasi dan mengawasi orang lain agar dapat melakukan tugas-tugas yang telah direncanakan, sehingga mencapai sasaran dan tujuan organisasinya.

ada lima fungsi yang perlu diketahui:

1. pemimpin  selaku penentu arah yang akan ditempuh dalam usaha mencapai tujuan.

2. wakil dan juru bicara organisasi dalam hubungan dengan pihak-pihak luar

3. pemimpin selaku komunikator yang efektif

4. mediator yang handal, khususnya dalam hubungan ke dalam untuk menangani situasi konflik internal

5. pemimpin selaku integrator yang efektif, rasional, objektif dan netral.

 

 

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong