Petualangan Akademis di Kelas Statistik Multivariate

15 June 2024 19:47:21 Dibaca : 205

Sekilas Tentang Mata Kuliah Statistik Multivariate

Mata kuliah Statistik Multivariate menjadi salah satu pengalaman akademis yang paling berkesan selama saya menempuh pendidikan di Universitas Negeri Gorontalo Jurusan Teknik Industri. Pada awal perkuliahan, saya merasa sedikit terintimidasi oleh reputasi mata kuliah ini yang dikenal sangat menantang. Namun, rasa penasaran dan semangat untuk mempelajari analisis data kompleks mendorong saya untuk terus maju.

Setiap pertemuan kelas selalu penuh dengan pembahasan teori-teori baru dan aplikasi praktis yang menarik. Mulai dari Analisis Komponen Utama (PCA) hingga Analisis Diskriminan, setiap topik menambahkan lapisan baru pada pemahaman saya tentang bagaimana data dapat diolah dan diinterpretasikan. Tidak hanya teori, tetapi juga disertai implementasi nyata Pengolahan Data menggunakan software statistik seperti SPSS dan Python juga memberikan pengalaman berharga dalam menerapkan teori-teori tersebut pada data nyata.

Salah satu momen paling menantang adalah saat kami diberikan tugas kelompok untuk menganalisis dataset besar dan kompleks. Dalam tugas ini, kami harus menggunakan berbagai teknik multivariate untuk menemukan pola dan hubungan antar variabel. Kerja sama tim sangat diuji, namun akhirnya kami berhasil menyelesaikan tugas dengan baik dan mendapatkan wawasan yang sangat berharga tentang proses analisis data secara komprehensif.

Kesan 

Mata kuliah ini menuntut kedisiplinan dan ketekunan. Walaupun sering kali terasa sulit, kepuasan yang didapat setelah memahami konsep-konsep yang kompleks sangatlah membanggakan. Saya merasa kemampuan analisis data saya meningkat pesat, dan saya lebih percaya diri dalam menghadapi berbagai jenis pengolahan data di masa depan.

Pesan 

Untuk rekan-rekan mahasiswa yang akan mengambil mata kuliah ini, persiapkan diri dengan baik dan jangan ragu untuk bertanya kepada dosen atau teman jika menemui kesulitan. Kerja keras dan kolaborasi akan sangat membantu dalam memahami materi yang diajarkan. Jangan takut pada kompleksitas data, karena dengan usaha yang konsisten, kita akan mampu menaklukkan tantangan tersebut dan mendapatkan pengetahuan yang sangat berharga untuk diimplemetasikan dikemudian hari.

Tugas dan Laporan Akhir :

Berikut saya lampirkan bukti hasil kerja kelompok 1 pada Mata Kuliah Statistik Multivariate :

1. Hubungan Antara Perolehan Suara Partai Politik dan Kursi di DPR-Ri Tahun 2019

2. Analisis Faktor dengan Principal Component Analysis Pemilu 2019

3. Klasterisasi Menggunakan Metode K-Means di Pemilu 2019

4. Analisis Regresi Berganda Terkait Pengaruh Antara Jumlah TPS dan Jumlah DPT Terhadap Perolehan Suara Capres 01 Pada Pemilu 2019

5. Analisis Regresi Logistik Terkait Pengaruh Antara Jumlah TPS dan Jumlah DPT Terhadap Perolehan Suara Capres 01 Pada Pemilu 2019

6. Analisis Diskriminan Pemilu 2019

7. Analisis Regresi Linier Berganda Pada Pemilu 2019 Menggunakan Bahasa Python

8. Laporan Case Method : Analisis Statistik Multivariate Hasil Pemilu 2019

Ucapan Terima Kasih

  1. Terima Kasih Terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Karena atas Izin dan Kuasa-Nya lah Kami selaku mahasiswa dapat mengikuti dan menyelesaikan Mata Kuliah ini dengan lancar
  2. Terima Kasih Kepada Orang Tua saya, yang selalu memberikan doa sehingga saya terus semangat dan tetap sehat saat berkuliah
  3. Terima Kasih Kepada Bapak Nurfaisal Harun, ST., MT, selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Statistik Multivariate. Atas ajaran dan bimbingan yang Bapak berikan sehingga saya dan teman-teman mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang berharga selama mengikuti mata kuliah ini
  4. Terima Kasih Kepada Teman-teman sekelas yang telah sama-sama berjuang dan bekerja sama untuk dapat menyelesaikan proses pembelajaran pada mata kuliah ini

Sekian yang dapat saya bagikan mengenai tapak tilas selama mengikuti Mata kuliah ini, semoga artikel ini dapat berguna bagi kita semua terlebih bagi teman-teman yang nantinya akan mengikuti Mata Kuliah Ini. Demikian, Apabila teman-teman menemui kendala saat mengakses Link tugas dan contoh laporan yang saya sertakan, bisa langsung hubungi saya di email @parlansdaud ataupun di akun Instagram saya dengan username yang sama.

Go-To-Market Strategy Aplikasi New Retail "SmartSkin"

Definisi Aplikasi SmartSkin

Smartskin adalah sebuah aplikasi yang merupakan sebuah product digital di bidang New Retail, yang mana aplikasi ini khusus diperuntukkan bagi orang-orang yang suka berbelanja online terkhususnya produk kecantikan, baik berupa makeup, skincare, dan lainnya. Aplikasi ini memiliki 3 product unggulan yakni Uji Produk Virtual, Konsultasi Ahli, dan Komunitas Kecantikan. Hal ini menjadi pembeda dari aplikasi kecantikan lainnya. Aplikasi ini dirancang langsung oleh Tim Product Management (Parlan,Novi,Nardi) dan berkolaborasi dengan Tim UIUX (Dimas,Yolla,Erica,Daniel).

Product Unggulan SmartSkin

Uji Produk Virtual

Uji produk virtual pada aplikasi SmartSkin adalah sebuah inovasi yang memungkinkan pengguna untuk mencoba produk kecantikan secara langsung melalui aplikasi. Dengan fitur uji produk ini, pengguna dapat mencoba warna, tekstur, dan pemakaian produk tanpa harus melakukan percobaan langsung di wajah mereka. Melalui teknologi canggih seperti augmented reality (AR) atau simulasi pemakaian, pengguna dapat melihat secara realistis bagaimana produk tersebut akan terlihat di kulit mereka. Uji produk virtual dapat membantu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memberikan pengalaman berbelanja yang lebih personal dan interaktif. Dengan uji produk virtual, pelanggan dapat mencoba produk secara virtual dan melihat bagaimana hasilnya sebelum membelinya. Hal ini dapat mengurangi risiko pelanggan untuk membeli produk yang tidak sesuai dengan kebutuhan mereka.

Konsultasi Ahli

Selain Uji produk virtual, Aplikasi SmartSkin juga mempunyai suatu produk unggulan yakni Konsultasi Ahli. Produk ini diinisiasi untuk meningkatkan layanan aplikasi Smartskin dengan menghadirkan produk Consult dan beberapa fitur utama di produk tersebut seperti Check Skin, dan Communicate. Hal ini akan memudahkan pengguna untuk mengatasi permasalahan kulit yang mereka alami dengan dapat berkonsultasi langsung bersama ahlinya.

Komunitas Kecantikan

Produk komunitas pada aplikasi Smartskin dapat memungkinkan pengguna berkomunikasi dan berinteraksi dengan pengguna lain terkait topik tertentu tentang kecantikan. Dengan adanya komunitas seputar aplikasi kecantikan, pengguna memiliki kemungkinan lebih besar untuk terlibat dengan aplikasi tersebut, berbagi pengalaman, dan memberikan masukan. Hal ini dapat meningkatkan retensi dan loyalitas pengguna. Hal ini juga dapat membantu membangun kepercayaan dengan calon pelanggan.

Link Prototype Aplikasi SmartSkin

https://www.figma.com/proto/7z513cWLfKsKddHeMkp1fG/New-Retail---Kelompok-A33?type=design&node-id=1207-6314&t=yJPZbGlC6a33DmkN-0&scaling=min-zoom&page-id=932%3A8248&starting-point-node-id=1207%3A6314&show-proto-sidebar=1

PETA KERJA KESELURUHAN

30 March 2023 23:25:54 Dibaca : 2934

# Definisi Peta Kerja

Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas. Lewat peta-peta ini kita bisa melihat semua langkah atau kejadian yang dialami oleh suatu benda kerja dari masuk ke pabrik sampai akhirnya menjadi produk jadi, baik produk lengkap maupun bagian dari produk lengkap.

# Peta Kerja Keseluruhan

Lambang-lambang yang digunakan dalam Peta Kerja Keseluruhan adalah:

# Macam-Macam Peta Kerja Keseluruhan

1. Peta Proses Operasi

Suatu peta proses operasi menggambarkan langkah- langkah operasi danpemeriksaan yang dialami oleh bahan dalam urutannya sejak awal sampai menjadi produk jadi utuh maupun sebagai bagian setengah jadi. Peta ini memuat informasi tentang: waktu yang dihabiskan, material yang digunakan, dan tempat atau alat mesin yang dipakai. Sesuai dengan relevansinya, pada akhir keseluruhan proses dinyatakan keberadaan penyimpanan.

2. Peta Aliran Proses

Peta aliran proses adalah suatu diagram yang menunjukkan urutan-urutan dari operasi, pemeriksaan, transportasi, menunggu dan penyimpanan yang terjadi selama satu proses atau prosedur berlangsung. Di dalamnya dimuat informasi-informasi yang diperlukan untuk analisis seperti waktu yang dibutuhkan dan jarak perpindahan yang terjadi. Waktu biasanya dinyatakan dalam jam atau menit sementara jarak perpindahan basanya dinyatakan dalam meter.

3. Diagram Aliran

Diagram Aliran merupakan suatu gambaran menurut skala, dari susunan lantai dan gedung yang menunjukkan lokasi dari semua aktivitas yang terjadi dalam Peta Aliran Proses. Aktivitas yang berarti pergerakan suatu material atau orang dari suatu tempat ke tempat berikutnya dinyatakan oleh garis aliran dalam diagram tersebut. Arah aliran digambarkan oleh anak panah kecil pada garis aliran tersebut.

 

 

sumber :

https://www.academia.edu/29360982/PETA_KERJA_KESELURUHAN

Devi Julietta http://devijulietta.blogspot.co.id/2014/05/petakerja.html https://arenakuliah.files.wordpress.com/2015/10/04-contoh-opc-kursi.pdf Adella Sirait http://dokumen.tips/documents/peta-kerjadocx.html

 

PETA KERJA SETEMPAT

18 March 2023 16:42:12 Dibaca : 4706

A. Definisi Peta Kerja setempat

Peta kerja setempat merupakan peta yang menyangkut hanya satu sistem kerja saja yang biasanya melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas. Tujuannya jelas untuk mempermudah perbaikan suatu sistem kerja sehingga dicapai suatu keadaan ideal untuk saat itu.

B. Jenis-Jenis Peta Kerja Setempat

1. Peta Pekerja-Mesin

Peta pekerja-mesin merupakan peta yang menggambarkan koordinasi antara waktu bekerja dan waktu menganggur dari interaksi antara pekerja dan mesin. peta ini merupakan alat yang baik untuk dipakai dalam mengurangi waktu menganggur. Informasi penting yang dapat diperoleh dari peta ini adalah hubungan yang jelas antara waktu kerja operator (pekerja) dan waktu kerja mesin yang ditangani.

a. Kegunaan peta pekerja-mesin

  • Dapat mengubah tata letak tempat kerja
  • Dapat mengatur kembali gerakan-gerakan kerja
  • Dapat merancang kembali mesin dan peralatan
  • Dapat memperkirakan adanya penambahan mesin bagi seorang pekerja atau sebaliknya penambahan pekerja bagi suatu mesin

b. contoh

Seorang pembeli datang ke toko, kemudian memesan kopi kepada pelayan toko tersebut sebanyak satu kilogram dengan pesanan khusus atau digiling pada saat itu. Setelah mendapat pesanan, si pelayan pergi mengambil kopi dari tempatnya, menyiapkan mesin giling, memasukkan kopi ke dalam mesin giling, kemudian menjalankan mesin tersebut. Si pembeli dan pelayan menunggu sampai selesai menggiling, waktu yang dibutuhkan untuk melakukan hal ini kira-kira selama 12 menit. Setelah kopi menjadi halus, dimasukkan ke dalam kantong kemudian diberikan kepada pembeli. Si pembeli membayar kepada pelayan, pelayan menerima pembayaan dan dicatat dalam “buku keuangan”.

Terlihat bahwa waktu yang dibutuhkan untuk melayani pemesan sebanyak satu kg kopi yaitu 70 detik. Dalam tempo 70 detik, waktu efektif bagi si pembeli hanya 22 detik (yaitu untuk melakukan pemesanan, menerima kopi hasil penggilingan, dan melakukan pembayaran). Ini berarti si pembeli menganggur sebanyak 69% dari waktu total. Sementara sang pelayan bekerja efektif selama 49 detik (70 % dari waktu total). Sedangkan mesin giling bekerja efektif 21 detik (30% dari waktu total).

2. Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan

Peta ini mengggambarkan semua gerakanpada saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan, juga menunjukkan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri dan tangan kanan ketika melakukan suatu pekerjaan. Melalui peta ini, dapat dilihat semua operasi secara cukup lengkap, yang berarti mempermudah perbaikan operasi tersebut.

a. Kegunaan Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan

  • Dapat menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan
  • Mengurangi gerakan yang tidak efektif sehingga mempersingkat waktu kerja
  • Dapat dipakai sebagai alat untuk menganalisis tata letak stasiun kerja
  • Sebagai alat untuk melatih pekerja baru, dengan cara yang ideal

b. Lambang

Elemen menjangkau (Re) Elemen memegang (G)Elemen membawa (M)Elemen mengarahkan (P)Elemen menggunakan (U)Elemen melepas (RI)Elemen menganggur (D)Elemen memegang untuk memakai (H)

c. Contoh

Tangan kiri bertugas menyimpan baut-U yang sudah selesai dirakit ke tempat penyimpanan. Pada saat tangan kiri melakukan gerakan menyimpan, yang terdiri dari elemen gerakan membawa (M) dan melepas (RI), tangan kanan menganggur (UD). Elemen gerakan menjangkau (RE), yang merupakan “titik permulaan” peta, dilaksanakan setelah tangan kiri selesai melepaskan baut-U di tempat penyimpanan.

 

 

Sumber :

http://industrialengineeringtelkom.blogspot.com/2014/05/peta-kerja-setempat.html

https://www.slideserve.com/herman-carter/peta-peta-kerja-setempat-peta-pekerja-dan-mesin

 

 

 

Antropometri

08 September 2022 19:54:42 Dibaca : 380

Antropometri,Sejarah dan Perkembangannya

Merancang peralatan kerja dan tempat kerja yang nyaman dan aman digunakan adalah yang diharapkan pekerja. Untuk itu, desain harus disesuaikan dengan kebutuhan pekerja untuk meningkatkan kinerja. Untuk memenuhi harapan ini, perangkat dan tempat kerja harus dirancang sesuai dengan aturan ergonomis. Tujuan dari desain perangkat dan tempat kerja yang ergonomis adalah untuk memungkinkan karyawan merasa nyaman dan aman saat melakukan aktivitas mereka dan untuk mencapai produktivitas yang tinggi. Oleh karena itu, konstruksi peralatan harus sesuai dengan pengukuran fisik operator. Banyak industri dan perusahaan sekarang tertarik untuk menggunakan alat dengan mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan. Tetapi beberapa industri, terutama usaha kecil, kurang memperhatikan aspek-aspek tersebut dan peralatan yang digunakan masih cukup ala kadarnya. Ketidaktahuan akan desain alat tersebut bukan berarti pemilik cabang tidak memahami desain yang ergonomis, tidak memperhatikan kenyamanan dan keselamatan pekerja, serta memaksimalkan upaya mencari keuntungan.

Persaingan perusahaan yang ketat dan tuntutan karyawan yang tinggi memaksa pemilik usaha untuk memperhatikan kebutuhan konsumen dan karyawan. Oleh karena itu, aspek penting yang perlu diperhatikan adalah desain peralatan kerja, workstation, dan produk pendukung lainnya yang mengakomodasi dimensi tubuh manusia. Peralatan kerja, area kerja dan produk bentuk sederhana atau kompleks harus didasarkan pada dimensi dan proporsi tubuh orang yang menggunakan peralatan kerja. Jenis desain ini bertujuan untuk mencocokkan pekerja dan peralatan untuk menciptakan kondisi optimal dalam suatu sistem kerja. Ilmu yang mempelajari tentang dimensi tubuh manusia dalam perancangan dikenal dengan antropometri.

Antropometri berasal dari bahasa latin anthropos yang berarti manusia, dan metron yang berarti pengukuran, sehingga antropometri berarti mengukur tubuh manusia (Bridger, 1995). Pulat (1992) mendefinisikan antropometri sebagai studi tentang dimensi tubuh manusia. Lebih lanjut, Tayyari dan Smith (1997) mencatat bahwa antropometri adalah studi yang berkaitan erat dengan dimensi spesifik dan sifat fisik tubuh manusia, seperti berat, volume, pusat gravitasi, sifat inersia segmen tubuh, dan kekuatan kelompok otot. Sanders dan McCormick (1987) menjelaskan bahwa antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh dan karakteristik fisik lainnya yang relevan dengan desain apa yang dikenakan orang. Mengetahui pengukuran antropometri pekerja memungkinkan kita untuk merancang peralatan kerja, tempat kerja, dan produk agar sesuai dengan pengukuran antropometrik pekerja untuk menciptakan kenyamanan, kesehatan, dan keselamatan di tempat kerja.

Padahal, perhatian terhadap dimensi tubuh manusia sudah ada sejak lama. Orang Indonesia sendiri memperkirakan dimensi tubuh manusia ketika merancang alat untuk bekerja, rumah, dan fasilitas lainnya. Misalnya, peralatan dan perlengkapan pertanian dirancang untuk dimensi pengguna, tetapi hanya aspek fungsional dan estetika yang dipertimbangkan, bukan aspek metrologi. Desain tempat ibadah kuno, seperti kuil Yunani, merupakan hasil kolaborasi antara filsuf, seniman, dan arsitek terkait dengan dimensi tubuh manusia. Kuil Yunani adalah desain yang terdiri dari ukuran proporsional dari berbagai bagian tubuh manusia yang diperlukan untuk pelaksanaan keseluruhan konstruksi kuil Yunani (Panero dan Zelnik, 1979). Juga, pelukis terkenal Leonardo da Vinci melukis orang, terinspirasi oleh konsep yang diusulkan oleh seorang filsuf yang hidup pada abad ke-1 SM dan tinggal di Roma  yang bernama Vitruvius.

Vitruvius  menjelaskan bahwa pusar adalah pusat tubuh manusia. Ketika seseorang berbaring telentang dengan tangan dan kaki terentang, dan menempatkan kompas di tengah pusarnya, jari-jari kaki dan jari tangan menyentuh tepi lingkaran yang digambar. Dan jarak dari telapak kaki hingga kepala akan sama panjangnya dengan ukuran lengan yang terentang (Panero dan Zelnik, 1979).

Pengukuran dimensi tubuh manusia telah lama dipraktekkan, namun perkembangan awal adalah dalam bidang antropologi, bidang antropologi yang menyangkut manusia, termasuk studi tentang ukuran manusia dan proporsi tubuh manusia. Pada abad ke-19, itu disebut antropologi fisik. Studi antropometri, yang dikenal sebagai antropometri, tumbuh dari studi antropologi fisik. ahli statistik Belgia,Nama Adolphe Quetelet adalah orang yang memperkenalkan antropometri dengan menerapkan konsep statistik pada data antropologis (Kroemer , 1994). Saat itu, data antropometri belum banyak digunakan dalam desain. Pada pertengahan abad kesembilan belas, sebagai awal era antropometri modern, yaitu studi tentang masalah ukuran tubuh manusia untuk berbagai tujuan desain industri.

Pada akhir abad ke-19, antropometri mulai banyak digunakan di berbagai bidang. Saat ini, bersama dengan biomekanik, antropometri telah menjadi perhatian besar bagi para insinyur (Kroemer, 1994). Dalam perancangan fasilitas kerja, data ukuran tubuh manusia (data antropometri) menjadi semakin penting dalam perancangan alat, fasilitas kerja dan tempat kerja. Data antropometri digunakan oleh ahli ergonomi sebagai dasar desain, dengan tujuan untuk mencocokkan antara Dimensi berdasarkan desain tubuh manusia (pengguna). Kami bertujuan untuk memudahkan pengguna untuk aktif, meningkatkan kemampuan kerja mereka, dan mengarah pada peningkatan produktivitas tenaga kerja melalui desain yang memanfaatkan data pengukuran tubuh manusia.

 

 

 

Sumber :

https://pak.uii.ac.id/wp-content/uploads/2019/07/Buku-antropometri.pdf

Bridger R.S. 1995. Introduction to Ergonomi. Singapore: Mc. Graw – Hill International

Kroemer, K.H.E., Kroemer, H. B and Kroemer-Elbert, K.E 1994. Ergonomics, How To Design for Ease & Efficiency. New Jersey: Prentice Hall. Englewoods Clifts

Pulat, B.M. 1992. Fundamentals of Industrial Ergonomics. New Yersey, USA: Hall International,Englewoods Cliffs.

Sanders, M.S. and McCormic, E.J. 1987. Human Factors in Engineering and Design. USA: McGraw Hill-Book Company.

Tayyari, F. and Smith, J. L. 1997. Occupational Ergonomics Principles and Applications. New York:Chapment & Hall.

Panero, J.P. dan Zelnik, M. 1979. Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta: Penerbit Erlangga.