Teori Kepemimpinan dan Tokoh Pemimpin
Teori Kepemimpinan
1. Teori orang hebat (Great-Man Theory)
Mungkin sebelumnya rekan-rekan pembaca mendengar pernyataan bahwa seorang pemimpin yang hebat adalah mereka yang memang terlahir sebagai pemimpin hebat, bukan mereka yang dibentuk menjadi pemimpin hebat. Pernyataan ini menggunakan “Teori Orang Hebat atau Great-Man Theory”, yang mana usaha orang-orang di zaman dahulu kala dalam pencarian sifat-sifat umum terhadap kepemimpinan membawa mereka kepada kesimpulan bahwa pemimpin yang hebat adalah orang-orang hebat yang dilahirkan ke dunia, bukan orang-orang hebat yang dibentuk menjadi pemimpin hebat.
2. Teori Sifat (Trait Theory)
Pada Teori Sifat atau Trait Theory ini, para ahli mengemukakan bahwa setiap pemimpin memiliki mental, fisik dan kepribadian tertentu yang sangat berbeda dengan mereka yang bukan pemimpin.
3. Teori kepemimpinan Situasional (Situational Theories)
Teori Kepemimpinan Situasional menyampaikan kepada kita bahwa gaya kepemimpinan yang tepat itu bergantung pada faktor-faktor tertentu seperti, kualitas dan situasi para pengikut kita (anggota tim).
4. Teori Gaya dan Perilaku (Style and Behavior Theory)
Dalam teori gaya dan perilaku ini, kita bisa melihat bahwa kesuksesan dan keberhasilan yang diraih oleh seorang pemimpin semuanya tergantung dengan perilaku, sikap, dan karakteristik yang dirinya miliki. Dengan kata lain, keberhasilan kepemimpinan tergantung pada sikap dan perilaku pemimpin dalam memenuhi fungsi-fungsi kepemimpinannya.
5. Teori Transaksional (Transactional Theory)
Ini adalah teori kepemimpinan yang hadir pada akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an. Dalam teori kepemimpinan ini, baik seorang pemimpin dan pengikut terlibat dalam praktik yang memungkinkan adanya pertukaran antara pengikut dan pemimpin. Dengan kata lain, teori ini digambarkan sebagai suatu asosiasi yang melibatkan pemimpin dan pengikut terjadi karena adanya serangkaian perjanjian antara pemimpin tersebut dengan para pengikutnya.
6. Teori Transformasional (Transformational Theory)
Kepemimpinan transformasional adalah sebuah teori yang relevan dengan kehidupan modern saat ini. Dalam hal ini, teori kepemimpinan transformasional mencakup dua elemen yang sangat penting. Apa sajakah elemen tersebut? Kedua elemen yang dimaksud adalah relasional dan hal-hal yang berurusan dengan perubahan riil. Teori kepemimpinan ini terjadi ketika satu orang atau sekelompok orang berhubungan dengan orang banyak dengan upaya untuk mengangkat posisi atau pencapaian para pemimpin dan pengikut (anggota tim). Dengan kata lain, antara pemimpin dan pengikut saling mengangkat pencapaian mereka sampai kepada tingkat motivasi dan moralitas (semangat) yang lebih tinggi.
Tokoh-tokoh pemimpin
1. Alexander Agung, Aleksander III dari Makedonia lebih dikenal Alexander Agung. Ia dikenang sebagai salah satu pemimpin militer terbaik sepanjang masa karena kehebatannya dalam perang strategis.
2. Abraham Lincoln, ia adalah seorang yang memimpin negara besar dalam melewati masa tersuramnya. Dan memiliki julukan "honest abe" karena sifatnya yang jujur
3. Ir. Soekarno, Bung Karno berperan besar dalam membentuk negara Indonesia yang berdaulat. Dengan inisiatif yang tinggi, ia mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia usai Perang Dunia II. Bukan hanya itu, di bawah pimpinannya, Indonesia memiliki fondasi negara yang kuat.
sumber :
https://www.studilmu.com/blogs/details/apa-saja-teori-kepemimpinan-yang-penting-untuk-kita-ketahui
https://amp.kompas.com/internasional/read/2021/09/07/223710970/10-pemimpin-terhebat-dalam-sejarah-peradaban-dunia-dari-alexander
Fungsi dan Peran Kepemimpinan
Fungsi Kepemimpinan
1. Menyusun Strategi yang Tepat.
Salah satu fungsi kepemimpinan yang paling penting dan utama adalah menyusun strategi yang tepat. Kepemimpinan yang baik akan membantu grup atau anggota tim dalam menyusun tujuan-tujuan apa saja yang menjadi prioritas penting. Strategi juga berperan penting dalam menyusun langkah-langkah apa saja yang harus kita ambil agar bisa lebih mudah meraih tujuan kepemimpinan yang diinginkan.
2. Merancang Taktik.
Kepemimpinan sangat identik dengan peluang dan risiko. Nah, disinilah fungsi kepemimpinan memainkan perannya. Salah satu fungsi kepemimpinan akan memudahkan kita untuk merancang taktik yang tepat dalam meraih peluang baru dan mengendalikan risiko yang datang.
3. Penyelesaian Masalah (Problem Solving).
Setiap kepemimpinan dalam organisasi atau perusahaan memang tidak akan pernah terlepas dari masalah, masalah dan masalah. Masalah datang untuk dihadapi dan diselesaikan, bukan untuk dihindari. Nah inilah salah satu fungsi kepemimpinan yaitu menyelesaikan masalah dengan solusi yang tepat dan cepat.
4. Pengambilan Keputusan yang Tepat.
Fungsi kepemimpinan keempat adalah membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat. Seringkali, keputusan yang diambil secara konsensus malah mengarahkan kita pada keputusan yang tidak optimal dan kurang bijak. Dalam hal ini, peran kepemimpinan benar-benar harus bekerja dengan sangat baik, sehingga kepemimpinan berfungsi untuk bersikap adil antara otoritas dan akuntabilitas keputusan.
5. Melakukan Pengorganisasian dengan Teratur.
Selain itu, kepemimpinan juga berfungsi untuk melakukan pengorganisasian secara teratur. Maksudnya, kepemimpinan berupaya untuk mengatur sumber daya manusia (SDM) agar mampu menyelesaikan tugas-tugas kerjanya dengan hasil yang baik. Pengorganisasian mengatur bagaimana anggota tim harus menggunakan waktu dengan seefisien mungkin dengan menghasilkan karya atau hasil kerja yang lebih banyak.
6. Membantu Mengembangkan Orang LainKepemimpinan berfungsi untuk membantu para pemimpin dalam mengembangkan wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan para anggota timnya. Selain itu, pemimpin juga dapat membentuk karakter anggota timnya menjadi lebih baik daripada sebelumnya.
7. Beradaptasi dengan Perubahan yang Ada. Salah satu fungsi kepemimpinan lainnya adalah siap dalam menerima perubahan yang ada. Kepemimpinan yang baik berfungsi untuk beradaptasi dalam perubahan secara cepat, sehingga para pemimpin dapat memberdayakan para agen perubahan dengan sangat baik.
8. Memberikan Pengaruh & Motivasi yang Kuat. Kepemimpinan berfungsi untuk memberikan pengaruh kepada para anggota timnya, serta menularkan motivasi yang kuat kepada mereka, sehingga anggota tim selalu bersemangat dan berambisi dalam mengejar cita-cita bersama.
9. Memimpin dengan Memberi Contoh yang Baik. Para pemimpin adalah orang-orang terdepan yang akan diikuti oleh para pengikutnya, sehingga salah satu fungsi kepemimpinan adalah bertindak sebagai contoh yang baik bagi para anggota timnya, terutama dengan menginspirasi mereka menjadi seorang yang beretos kerja tinggi, rajin, berkomitmen dan tangguh.
Peran Kepemimpinan
Nanus (2001:95), Komariah (2003:93), Sujatno (2008:62) mengilustrasikan bahwa ada 4 (empat) peran penting bagi kepemimpinan efektif yaitu:
1. Penentu arah, pemimpin harus mampu melakukan seleksi dan menetapkan sasaran dengan mempertimbangkan lingkungan eksternal masa depan yang menjadi tujuan pengerahan seluruh sumber daya organisasi dalam mencapai visi, pemimpin yang dapat berperan sebagai penentu arah adalah pemimpin visioner.
2. Agen perubahan, pemimpin harus mampu mengantisipasi berbagai perubahan dan perkembangan lingkungan global dan membuat prediksi tentang implikasinya terhadap organisasi, mampu membuat skala prioritas bagi perubahan yang diisyaratkan visinya, serta mampu mempromosikan eksperimentasi dengan partisipasi orang- orang untuk menghasilkan perubahan yang diinginkan.
3. Juru bicara, pemimpin harus mampu menjadi negosiator dan pembentuk jaringan hubungan eksternal, menyusun visi dan mengkomunikasikannya melakukan pemberdayaan serta melakukan perubahan.
4. Pelatih, pemimpin harus memberitahu orang lain tentang realita saat ini, apa visinya atau ke mana tujuan, bagaimana merealisasikannya . Selalu member semangat untuk maju dan menuntun bagaimana mengaktualisasikan potensi mencapai visi.
sumber :
https://www.studilmu.com/blogs/details/pengertian-fungsi-kepemimpinan-dan-15-fungsi-kepemimpinan
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/academica/article/viewFile/2272/1470
ANTROPOMETRI
Antropometri merupakan salah satu cabang ilmu ergonomi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia yang dapat digunakan untuk merancang fasilitas yang ergonomis. Menurut (Wignjosoebroto, 2000) Kata antropometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata anthropos (man) yang artinya manusia dan kata metreinn (to measure) yang artinya ukuran, sehingga antropometri adalah ilmu yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia.
Antropometri pada awalnya digunakan sebagai alat analisis untuk mengidentifikasi sisa-sisa fosil kerangka manusia purba atau hominid dalam rangka memahami variasi fisik manusia. Pada saat ini, antropometri berperan penting dalam desain industri, desain pakaian, desain industrial ergonomis, dan arsitektur di mana data statistik tentang distribusi dimensi tubuh dalam populasi digunakan untuk mengoptimalkan produk yang akan digunakan konsumen.
Antropometri dibagi dalam 2 bagian, yaitu :
- Antropometri Statis, dimana pengukuran dilakukan pada saat tubuh dalam keadaan diam atau tidak bergerak
- Antropometri Dinamis, dimana dimensi tubuh diukur dalam berbagai posisi tubuh yang sedang bergerak
Data antropometri digunakan untuk :
- perancangan areal kerja
- perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas dan sebagainya
- perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi, meja, komputer dan lain-lain
- perancangan lingkungan kerja fisik
Penggunaan data antropometri sangat esensial dalam Ergonomi untuk memperbaiki interaksi Manusia dengan Mesin dengan tujuan mendapatkan komunitas pekerja yang lebih sehat, proses produksi yang aman dan lebih efisien.
sumber :
https://eprints.uny.ac.id/64709/4/4.%20BAB%20II.pdf
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-antropometri/121189/4
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ARSITEKTUR/196212311988032-RR._TJAHYANI_BUSONO/ERGONOMIKA/ANTROPOMETRI.pdf
https://repository.unimal.ac.id/2967/1/pertemuan%202%20dan%203%20anthropometri.pdf
Kategori
Blogroll
- Masih Kosong