PETA KERJA SETEMPAT

17 March 2023 09:06:52 Dibaca : 237

Peta kerja merupakan suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas mulai dari awal sampai akhir proses. Di dalam peta kerja terdapat banyak informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu metode kerja. Fungsi peta kerja adalah untuk menganalisa suatu pekerjaan, sehingga dapat mempermudah dalam perencanaan perbaikan kerja. Peta kerja dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan kegiatannya, yaitu peta kerja keseluruhan dan peta kerja setempat (Wignjosoebroto, 2000). Peta kerja setempat merupakan suatu peta kerja yang di dalamnya hanya melibatkan orang dan fasilitas dalam jumlah terbatas. Macam-macam peta kerja setempat menurut kegunaannya terdiri dari peta pekerja dan mesin, dan peta tangan kiri tangan kanan.

• Peta Pekerja dan Mesin

Peta pekerja mesin ini juga merupakan alat yang digunakan untuk mengurangi waktu menganggur, pada waktu menganggur baik pada pekerja maupun mesin harus dihilangkan atau diminimumkan. Efektivitas penggunaan pekerja dan atau mesin pun bias ditingkatkan, dengan cara:

1.Mengubah tata letak tempat kerja, tata letak kerja pada dasarnya sangat mempengaruhi waktu penyelesaian suatu pekerjaan. Apabila dilakukan penataan ulang tempat kerja, maka waktu penyelesaian dapat mencapai minimum.

2. Mengatur kembali gerakan-gerakan kerja. Penataan kembali gerakan-gerakan yang dilakukan pekerja akan sangat membantu meminimalisasi waktu penyelesaian kerja, meningkatkan efektivitas kerja, serta mempengaruhi efisiensi penggunaan tenaga.

3. Merancang kembali mesin dan peralatan.

4. Menambah pekerja bagi sebuah mesin atau menambah mesin bagi seorang pekerja.

contoh peta pekerja dan mesin adalah pembuatan mie instan

• Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan

Peta tangan kiri dan tangan kanan adalah peta kerja setempat yang bermanfaat untuk menganalisa sebuah gerakan tangan manusia didalam melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat manual.Kegunaan :

a) Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan.

b) Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan tidak produktif, sehingga akan mempersingkat waktu kerja.

c) Sebagai alat untuk menganalisis tata letak sistem kerja.

d) Sebagai alat untuk melatih pekerja yang baru, dengan cara kerja yang ideal.

contoh peta tangan kiri dan tangan kanan yaitu perakitan pulpen

Sumber :https://dewey.petra.ac.id/repository/jiunkpe/jiunkpe/s1/tmi/2008/jiunkpe-ns-s1-2008-25403075-9848-line_balancing-chapter2.pdf

https://www.academia.edu/29082867/Peta_tangan_kirihttps://www.scribd.com/doc/313893039/Peta-Pekerja-Dan-Mesin

Tipe Kepemimpinan dan Perilaku Individu serta Kelompok.

15 November 2022 04:57:56 Dibaca : 130

Gaya kepemimpinan adalah cara pemimpin berperilaku secara konsisten terhadap bawahan sebagai anggota kelompok. Gaya artinya sikap, gerakan, tingkah laku, sikap yang elok, gerak gerik yang bagus, kekuatan, kesanggupan untuk berbuat baik. Sedangkan gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pemimpin untuk mempengaruhi bawahan untuk sasaran organisasi tercapai atau dapat pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola prilaku dan strategi yang disukai dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin (Nurjaya, et al, 2020).

- Kepemimpinan Demokratis  Gaya kepemimpinan demokratis adalah suatu kemampuan dalam mempengaruh orang lain agar dapat bersedia untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan dengan berbagai cara atau kegiatan yang dapat dilakukan dimana ditentukan bersama antara bawahan dan pimpinan.Adapun ciri-ciri dari gaya kepemimpinan demokratis ini yaitu memiliki wewenang pemimpin yang tidak mutlah, pimpinan bersedia dalam melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan, kebijakan dan keputusan itu dibuat bersama antara bawahan dan pimpinan, komunikasi dapat berlangsung dua arah dimana pimpinan ke bawahan dan begitupun sebaliknya, pengawasan terhadap (sikap, perbuatan, tingkah laku atau kegiatan) kepada bawahan dilakukan dengan wajar, prakarsa bisa datang dari bawahan atau pimpinan, bawahan memiliki banyak kesempatan dalam menyampaikan saran atau pendapat dan tugas-tugas yang diberikan kepada bawahan bersifat permintaan dengan mengenyampingkan sifat instruksi, dan pimpinan akan memperhatikan dalam bertindak dan bersikap untuk memunculkan saling percaya dan saling menghormati.

- Kepemimpinan Delegatif  Gaya kepemimpinan delegatif memiliki ciri-ciri yaitu pemimpin akan jarang dalam memberikan arahan, pembuat keputusan diserahkan kepada bawahan, dan anggota organisasi tersebut diharapkan bisa menyelesaikan segala permasalahannya sendiri. Gaya kepemimpinan delegatif ini memiliki ciri khas dari perilaku pemimpin didalam melakukan tugasnya sebagai pemimpin. Dengan demikian, maka gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan sangat dipengaruhi adanya karakter pribadinya.  

- Kepemimpinan Birokratis  Gaya kepemimpinan birokratis ini dilukiskan dengan pernyataan "Memimpin berdasarkan adanya peraturan". Perilaku memimpin yang ditandai dengan adanya keketatan pelaksanaan suatu prosedur yang telah berlaku untuk pemimpin dan anak buahnya. Pemimpin yang birokratis, secara umum akan membuat segala keputusan itu berdasarkan dari aturan yang telah berlaku dan tidak ada lagi fleksibilitas. Segala kegiatan mesti terpusat pada pemimpin dan sedikit saja diberikan kebebasan kepada orang lain dalam berkreasi dan bertindak, itupun tak boleh melepaskan diri dari ketentuan yang sudah berlaku. Adapun beberapa ciri gaya kepemimpinan birokratis ialah Pimpinan akan menentukan segala keputusan yang berhubungan dengan seluruh pekerjaan dan akan memerintahkan semua bawahan untuk bisa melaksanakannya.

- Kepemimpinan Laissez Faire  Gaya ini akan mendorong kemampuan anggota dalam mengambil inisiatif. Kurang interaksi dan kontrol yang telah dilakukan oleh pemimpin, sehingga gaya tersebut hanya dapat berjalan jika bawahan mampu memperlihatkan tingkat kompetensi dan keyakinan dalam mengejar tujuan dan sasaran yangcukup tinggi. Dalam gaya kepemimpinan ini, pemimpin sedikit sekali dalam menggunakan kekuasaannya atau sama sekali telah membiarkan anak buahnya untuk berbuat dalam sesuka hatinya.

- Kepemimpinan Otoriter/ Authoritarian   Adalah gaya pemimpin yang telah memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang ingin diambil dari dirinya sendiri dengan secara penuh. Tipe kepemimpinan yang otoriter biasanya mengarah kepada tugas. Artinya dengan adanya tugas yang telah diberikan oleh suatu lembaga atau suatu organisasi, maka kebijaksanaan dari lembaganya ini mesti diproyeksikan dalam bagaimana ia dalam memerintah kepada bawahannya agar mendapatkan kebijaksanaan tersebut dapat tercapai dengan baik.

- Kepemimpinan Kharismatik  Kelebihan dari gaya kepemimpinan karismatis ini ialah mampu menarik orang. Mereka akan terpesona dengan cara berbicaranya yang akan membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan memiliki gaya kepribadian ini akan visionaris. Mereka sangat menyenangi akan perubahan dan adanya tantangan. 

- Kepemimpinan Diplomatis  Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini terdapat di penempatan perspektifnya. Banyak orang seringkali selalu melihat dari satu sisi, yaitu pada sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi keuntungan pada lawannya. Hanya pemimpin dengan menggunakan kepribadian putih ini yang hanya bisa melihat kedua sisi dengan jelas, Apa yang dapat menguntungkan dirinya dan juga dapat menguntungkan lawannya.

- Kepemiminan Moralis  Kelebihan dari gaya kepemimpinan moralis seperti ini ialah pada umumnya Mereka hangat dan sopan untuk semua orang. Mereka mempunayi empati yang tinggi terhadap segala permasalahan dari para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan-kebajikan ada dalam diri pemimpin tersebut. Kelemahan dari pemimpinan seperti ini ialah emosinya. Rata-rata orang seperti ini sangatlah tidak stabil, terkadang dapat tampak sedih dan sangat mengerikan, kadang pula bisa saja sangat begitu menyenangkan dan bersahabat.

- Kepemimpinan Visioner  Kepemimpinan visioner merupakan pola kepemimpinan yang ditujukan untuk bisa memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dijalankan secara bersama-sama oleh para anggota perusahaan dengan cara memberikan arahan dan makna pada suatu kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkandengan visi yang jelas.

- Kepemimpinan Situasional  Kepemimpinan situational ialah bahwa suatu gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan dapat berbeda-beda, tergantung dari seperti apa tingkat kesiapan para pengikutnya. Pemahaman fundamen dari teori kepemimpinan situasional ialah mengenai tidak adanya gaya kepemimpinan yang paling terbaik.

- Kepemimpinan Militeristik  Tipe pemimpin seperti ini sangatlah mirip dengan tipe pemimpin yang otoriter yang merupakan tipe pemimpin yang senantiasa bertindak sebagai diktator terhadap para anggota kelompoknya. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik yaitu lebih banyak dalam menggunakan sistem perintah atau komando, keras dan sangat begitu otoriter, kaku dan seringkali untuk kurang bijaksana; menghendaki adanya kepatuhan yang mutlak dari bawahan; sangat menyenangi suatu formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang terlalu berlebihan; menuntut adanya sebuah disiplin yang keras dan kaku dari para bawahannya; tidak menghendaki adanya saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya; dan komunikasi hanya dapat berlangsung searah (Mattayang, 2019).

 

Bentuk Perilaku Individu

    Menurut Freud (1991) bentuk-bentuk perilaku individu tidak terlepas dari kepribadian yang dimilikinya. Menurut teori psikoanalitik Sigmund Freud, kepribadian ini terdiri dari tiga elemen, yaitu id, ego, dan superego. Ketiga kepribadian inilah yang bekerja sama untuk menciptakan bentuk-bentuk perilaku manusia yang kompleks.

Id adalah satu-satunya komponen kepribadian yang hadir sejak lahir. Aspek kepribadian sepenuhnya sadar dan termasuk dari perilaku naluriah dan primitif. Menurut Freud, id adalah sumber segala energi psikis, sehingga komponen utama kepribadian. Id didorong oleh prinsip kesenangan, yang berusaha untuk kepuasan segera dari semua keinginan, keinginan, dan kebutuhan.Ego adalah komponen kepribadian yang bertanggung jawab untuk menangani dengan realitas. Menurut Freud, ego berkembang dari id dan memastikan bahwa dorongan dari id dapat dinyatakan dalam cara yang dapat diterima di dunia nyata.superego adalah aspek kepribadian yang menampung semua standar internalisasi moral dan cita-cita yang kita peroleh dari kedua orang tua dan masyarakat – kami rasa benar dan salah. Superego memberikan pedoman untuk membuat penilaian.Bentuk Perilaku Kelompok

     Perilaku kelompok adalah semua kegiatan yang dilakukan dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling mempengaruhi dan saling bergantung untuk menghasilkan prestasi yang positif baik untuk jangka panjang dan pertumbuhan.

 

Teori-Teori Pembentukan Kelompok

Teori Kedekatan (Propinquity)Teori kedekatan menjelaskan tentang adanya aliansi diantara orang-orang tertentu. Seseorang berhubungan dengan orang lain disebabkan karena adanya kedekatan ruang dan daerahnya.Teori Interaksi (George Homans) Teori interaksi berdasarkan pada aktivitas, interaksi dan sentiment (perasaan atau emosi) yang berhubungan secara langsung. Ketiganya dapat dijelaskan sebagai berikut :a. Semakin banyak aktivitas seseorang dengan orang lain, semakin beraneka interaksinya dan semakin kuat tumbuhnya sentiment mereka.b. Semakin banyak interaksi diantara orang-orang, maka semakin banyak kemungkinan aktivitas dan sentiment yang ditularkan pada orang lain.c. Semakin banyak aktivitas dan sentimen yang ditularkan pada orang lain, dan semakin banyak sentiment orang dipahami oleh orang lain, maka semakin banyak kemungkinan ditularkannya aktivitas dan interaksi-interaksi.Teori Keseimbangan (Theodore Newcomb) Teori keseimbangan menyatakan bahwa seseorang tertarik kepada yang lain adalah didasarkan atas kesamaan sikap (seperti: agama, politik, gaya hidup, perkawinan, pekerjaan, otoritas) di dalam menanggapi suatu tujuan.Teori Pertukaran Teori ini ada kesamaan fungsinya dengan teori motivasi dalam bekerja. Teori kedekatan, interaksi, keseimbangan, semuanya memainkan peranan di dalam teori ini. Secara praktis pembentukan kelompok bisa saja terjadi dengan alasan ekonomi, keamanan, atau alasan social. Para pekerja umumnya memiliki keinginan afiliasi kepada pihak lain. Sumber: 

https://www.studocu.com/id/n/36725594?sid=01668430872

Perilaku kelompok, Lista Kuspriatni

Teori Kepemimpinan dan Tokoh Pemimpin

03 October 2022 22:18:09 Dibaca : 145

Teori Kepemimpinan

1. Teori orang hebat (Great-Man Theory)

Mungkin sebelumnya rekan-rekan pembaca mendengar pernyataan bahwa seorang pemimpin yang hebat adalah mereka yang memang terlahir sebagai pemimpin hebat, bukan mereka yang dibentuk menjadi pemimpin hebat. Pernyataan ini menggunakan “Teori Orang Hebat atau Great-Man Theory”, yang mana usaha orang-orang di zaman dahulu kala dalam pencarian sifat-sifat umum terhadap kepemimpinan membawa mereka kepada kesimpulan bahwa pemimpin yang hebat adalah orang-orang hebat yang dilahirkan ke dunia, bukan orang-orang hebat yang dibentuk menjadi pemimpin hebat.

2. Teori Sifat (Trait Theory)

Pada Teori Sifat atau Trait Theory ini, para ahli mengemukakan bahwa setiap pemimpin memiliki mental, fisik dan kepribadian tertentu yang sangat berbeda dengan mereka yang bukan pemimpin.

3. Teori kepemimpinan Situasional (Situational Theories)

Teori Kepemimpinan Situasional menyampaikan kepada kita bahwa gaya kepemimpinan yang tepat itu bergantung pada faktor-faktor tertentu seperti, kualitas dan situasi para pengikut kita (anggota tim).

4. Teori Gaya dan Perilaku (Style and Behavior Theory)

Dalam teori gaya dan perilaku ini, kita bisa melihat bahwa kesuksesan dan keberhasilan yang diraih oleh seorang pemimpin semuanya tergantung dengan perilaku, sikap, dan karakteristik yang dirinya miliki. Dengan kata lain, keberhasilan kepemimpinan tergantung pada sikap dan perilaku pemimpin dalam memenuhi fungsi-fungsi kepemimpinannya. 

5. Teori Transaksional (Transactional Theory)

Ini adalah teori kepemimpinan yang hadir pada akhir tahun 1970-an dan awal 1980-an. Dalam teori kepemimpinan ini, baik seorang pemimpin dan pengikut terlibat dalam praktik yang memungkinkan adanya pertukaran antara pengikut dan pemimpin. Dengan kata lain, teori ini digambarkan sebagai suatu asosiasi yang melibatkan pemimpin dan pengikut terjadi karena adanya serangkaian perjanjian antara pemimpin tersebut dengan para pengikutnya. 

6. Teori Transformasional (Transformational Theory)

Kepemimpinan transformasional adalah sebuah teori yang relevan dengan kehidupan modern saat ini. Dalam hal ini, teori kepemimpinan transformasional mencakup dua elemen yang sangat penting. Apa sajakah elemen tersebut? Kedua elemen yang dimaksud adalah relasional dan hal-hal yang berurusan dengan perubahan riil. Teori kepemimpinan ini terjadi ketika satu orang atau sekelompok orang berhubungan dengan orang banyak dengan upaya untuk mengangkat posisi atau pencapaian para pemimpin dan pengikut (anggota tim). Dengan kata lain, antara pemimpin dan pengikut saling mengangkat pencapaian mereka sampai kepada tingkat motivasi dan moralitas (semangat) yang lebih tinggi. 

Tokoh-tokoh pemimpin

1. Alexander Agung, Aleksander III dari Makedonia lebih dikenal Alexander Agung. Ia dikenang sebagai salah satu pemimpin militer terbaik sepanjang masa karena kehebatannya dalam perang strategis.

2. Abraham Lincoln, ia adalah seorang yang memimpin negara besar dalam melewati masa tersuramnya. Dan memiliki julukan "honest abe" karena sifatnya yang jujur

3. Ir. Soekarno, Bung Karno berperan besar dalam membentuk negara Indonesia yang berdaulat. Dengan inisiatif yang tinggi, ia mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia usai Perang Dunia II. Bukan hanya itu, di bawah pimpinannya, Indonesia memiliki fondasi negara yang kuat.

 

sumber :

https://www.studilmu.com/blogs/details/apa-saja-teori-kepemimpinan-yang-penting-untuk-kita-ketahui

https://amp.kompas.com/internasional/read/2021/09/07/223710970/10-pemimpin-terhebat-dalam-sejarah-peradaban-dunia-dari-alexander

Fungsi dan Peran Kepemimpinan

17 September 2022 21:41:45 Dibaca : 159

Fungsi Kepemimpinan

1. Menyusun Strategi yang Tepat. 

Salah satu fungsi kepemimpinan yang paling penting dan utama adalah menyusun strategi yang tepat. Kepemimpinan yang baik akan membantu grup atau anggota tim dalam menyusun tujuan-tujuan apa saja yang menjadi prioritas penting. Strategi juga berperan penting dalam menyusun langkah-langkah apa saja yang harus kita ambil agar bisa lebih mudah meraih tujuan kepemimpinan yang diinginkan.

2. Merancang Taktik. 

Kepemimpinan sangat identik dengan peluang dan risiko. Nah, disinilah fungsi kepemimpinan memainkan perannya. Salah satu fungsi kepemimpinan akan memudahkan kita untuk merancang taktik yang tepat dalam meraih peluang baru dan mengendalikan risiko yang datang. 

3. Penyelesaian Masalah (Problem Solving). 

Setiap kepemimpinan dalam organisasi atau perusahaan memang tidak akan pernah terlepas dari masalah, masalah dan masalah. Masalah datang untuk dihadapi dan diselesaikan, bukan untuk dihindari. Nah inilah salah satu fungsi kepemimpinan yaitu menyelesaikan masalah dengan solusi yang tepat dan cepat.

4. Pengambilan Keputusan yang Tepat. 

Fungsi kepemimpinan keempat adalah membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat. Seringkali, keputusan yang diambil secara konsensus malah mengarahkan kita pada keputusan yang tidak optimal dan kurang bijak. Dalam hal ini, peran kepemimpinan benar-benar harus bekerja dengan sangat baik, sehingga kepemimpinan berfungsi untuk bersikap adil antara otoritas dan akuntabilitas keputusan.

5. Melakukan Pengorganisasian dengan Teratur.  

Selain itu, kepemimpinan juga berfungsi untuk melakukan pengorganisasian secara teratur. Maksudnya, kepemimpinan berupaya untuk mengatur sumber daya manusia (SDM) agar mampu menyelesaikan tugas-tugas kerjanya dengan hasil yang baik. Pengorganisasian mengatur bagaimana anggota tim harus menggunakan waktu dengan seefisien mungkin dengan menghasilkan karya atau hasil kerja yang lebih banyak.

6. Membantu Mengembangkan Orang LainKepemimpinan berfungsi untuk membantu para pemimpin dalam mengembangkan wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan para anggota timnya. Selain itu, pemimpin juga dapat membentuk karakter anggota timnya menjadi lebih baik daripada sebelumnya.

7. Beradaptasi dengan Perubahan yang Ada. Salah satu fungsi kepemimpinan lainnya adalah siap dalam menerima perubahan yang ada. Kepemimpinan yang baik berfungsi untuk beradaptasi dalam perubahan secara cepat, sehingga para pemimpin dapat memberdayakan para agen perubahan dengan sangat baik. 

8. Memberikan Pengaruh & Motivasi yang Kuat. Kepemimpinan berfungsi untuk memberikan pengaruh kepada para anggota timnya, serta menularkan motivasi yang kuat kepada mereka, sehingga anggota tim selalu bersemangat dan berambisi dalam mengejar cita-cita bersama.

9. Memimpin dengan Memberi Contoh yang Baik. Para pemimpin adalah orang-orang terdepan yang akan diikuti oleh para pengikutnya, sehingga salah satu fungsi kepemimpinan adalah bertindak sebagai contoh yang baik bagi para anggota timnya, terutama dengan menginspirasi mereka menjadi seorang yang beretos kerja tinggi, rajin, berkomitmen dan tangguh. 

 

Peran Kepemimpinan

Nanus (2001:95), Komariah (2003:93), Sujatno (2008:62) mengilustrasikan bahwa ada 4 (empat) peran penting bagi kepemimpinan efektif yaitu:

1. Penentu arah, pemimpin harus mampu melakukan seleksi dan menetapkan sasaran dengan mempertimbangkan lingkungan eksternal masa depan yang menjadi tujuan pengerahan seluruh sumber daya organisasi dalam mencapai visi, pemimpin yang dapat berperan sebagai penentu arah adalah pemimpin visioner.

2. Agen perubahan, pemimpin harus mampu mengantisipasi berbagai perubahan dan perkembangan lingkungan global dan membuat prediksi tentang implikasinya terhadap organisasi, mampu membuat skala prioritas bagi perubahan yang diisyaratkan visinya, serta mampu mempromosikan eksperimentasi dengan partisipasi orang- orang untuk menghasilkan perubahan yang diinginkan.

3. Juru bicara, pemimpin harus mampu menjadi negosiator dan pembentuk jaringan hubungan eksternal, menyusun visi dan mengkomunikasikannya melakukan pemberdayaan serta melakukan perubahan.

4. Pelatih, pemimpin harus memberitahu orang lain tentang realita saat ini, apa visinya atau ke mana tujuan, bagaimana merealisasikannya . Selalu member semangat untuk maju dan menuntun bagaimana mengaktualisasikan potensi mencapai visi.

 

sumber : 

https://www.studilmu.com/blogs/details/pengertian-fungsi-kepemimpinan-dan-15-fungsi-kepemimpinan

http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/academica/article/viewFile/2272/1470

Filosofi Kepemimpinan (Hasta Brata)

12 September 2022 20:51:12 Dibaca : 74

Kepemimpinan merupakan bentuk kebudayaan dalam tatanan lembaga pendidikan. Praktik kepemimpinan yang berkembang pada era globalisasi saat ini cenderung mengadopsi gaya kepemimpinan dari Barat. Penggalian falsafah kepemimpinan Jawa merupakan upaya untuk mengangkat kembali falsafah kepemimpinan berbasis kearifan lokal. Hasta Brata merupakan falsafah kepemimpinan yang kompleks diantara falsafah kepemimpinan lainnya.

Hasta Brata secara singkat sesungguhnya adalah ajaran kepemimpinan yang digali dari kondisi alam atau jagad kita ini yang dapat mencerminkan kualitas dari kepemimpinan kita. Karena setiap individu adalah pemimpin, apalagi jika yang bersangkutan memegang jabatan yang tinggi, maka setiap individu harus mengerti bagaimana bersikap sebagai pemimpin yang baik.

Hasta Brata. Hasta artinya delapan, Brata artinya laku, watak atau sifat (karakter).  Delapan sifat tersebut diambil dari delapan unsur alam, yaitu: bumi, matahari, api, samudra, langit, angin, bulan, dan bintang. Tiap unsur Hasta Brata menggambarkan karakteristik ideal dari seorang pemimpin. Ringkasnya seperti berikut.

1. Mahambeg Mring Suryo (Meniru sifat matahari.)Seorang pemimpin harus mampu tampil sebagai sosok yang memberi sinar kehidupan dalam bermasyarakat dan mampu membangun daya hidup rakyat yang dipimpinnya untuk kemajuan bangsa dan negara. Sifat matahari adalah memberi energi yang memberi kekuatan untuk menyokong kehidupan. Memberi kekuatan pada mahluk hidup yang ada di bumi.

2. Mahambeg Mring Condro (Meniru sifat Rembulan)Seorang pemimpin harus mampu meniru sifat bulan yang memberi sinar dalam kegelapan malam. Lebih jauh lagi, seorang pemimpin harus mampu memberi semangat, dukungan ketika dalam suasana suka maupun duka. Apapun dan bagaimanapun situasi dan kondisi, seorang pemimpin harus hadir untuk memberi  terang, seperti rembulan. Sifat Rembulan  adalah menjadi sumber cahaya bila malam tiba. Dengan demikian, Pemimpin adalah sang penerang ketika yang dipimpinnya sedang dalam kegelapan.

3. Mahambeg Mring Bhumi (Meniru sifat Bumi)Sifat bumi adalah murah hati dan kuat. Memberikan tempat hidup bagi manusia, hewan dan tumbuhan.  Bumi adalah ibu pertiwi.  Karena itu, seorang Pemimpin sudah sepantasnya memiliki sifat murah hati dalam melayani rakyatnya ,dan mempunyai karakter yang kuat untuk menjalankan roda kepemimpinannya. Seorang Pemimpin yang mampu mengadopsi sifat bumi akan bisa mengarahkan kekuasaannya untuk kesejahteraan  rakyatnya, dan membangun negeri  menjadi adil dan makmur.

4. Mahambeg Mring Samudro (Meniru sifat Samudra)Sifat samudra atau lautan adalah luas, lapang, tenang dan berombak. Karena itu dengan belajar pada sifat samudra ini, seorang pemimpin sudah sepantasnya berpandangan serta memiliki pengetahuan yang luas. Mampu menampung aspirasi masyarakat dan bisa memberikan solusi dengan bijaksana dan senantiasa tenang dalam setiap menghadapi goncangan. Sifat luas, lapang dan tenang dari samudra adalah simbol dari lapang dada dan keluasan hati seorang pemimpin.

5. Mahambeg Mring Kartika (Meniru sifat Bintang)Sifat Bintang memancarkan cahaya kemilau di tempat yang tinggi, menghiasi langit di malam hari. Bintang juga menjadi petunjuk arah. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus mampu memberi pedoman, bimbingan arah menuju kebaikan dan menjadi tauladan. Posisi Bintang, berada di tempat yang tertinggi. Pemimpin yang menguasai sifat bintang adalah Pemimpin yang memiliki kepribadian mulia sehingga dia layak menempati posisi yang terhormat. Dicintai rakyatnya dan disegani oleh lawannya.

6. Mahambeg Mring Angkasa (Meniru sifat Langit)Langit itu luas tak terbatas, hingga mampu menampung apa saja yang datang padanya. Langit terkadang kelihatan kuat dan indah, kadang menakutkan, dan terkadang menurunkan hujan yang menjadi berkah dan sumber kehidupan bagi semua mahluk yang ada di bumi. Seorang pemimpin harus berwibawa, memberikan kesejahteraan,  dan menggetarkan bagi siapa saja yang akan dan telah berbuat salah melanggar peraturan.

7. Mahambeg Mring Dahana (Meniru sifat Api)Karakter Api adalah mampu membakar apa saja yang bersentuhan dengannya. Seorang Pemimpin hendaknya berwibawa dan berani menegakkan kebenaran secara tegas tanpa pandang bulu. Sifat Api ini dimaknai secara positif sebagai symbol yang tegas dan lugas.

8. Manhambeg Mring Maruto (Meniru sifat Angin)Sifat Angin selalu ada dimana-mana tanpa membedakan tempat, dan selalu mengisi setiap ruang yang kosong. Seorang pemimpin hendaknya selalu dekat dengan rakyat, tanpa membedakan derajat dan martabatnya. Seorang  Pemimpin yang menguasi sifat Angin adalah ia yang selalu terukur bicaranya, tidak asal ngomong. Ia akan teliti dan hati-hati dalam mengambil keputusan.

 

sumber :

https://beritaind.com/2021/04/28/hasta-brata-sebuah-filosofi-kepemimpinan-adiluhur/

https://mbludus.com/filosofi-hasta-brata/

https://www.neliti.com/id/publications/328259/falsafah-kepemimpinan-pendidikan-hasta-brata-sebagai-basis-kepemimpinan-pendidik