ARSIP BULANAN : September 2022

Fungsi dan Peran Kepemimpinan

17 September 2022 21:41:45 Dibaca : 159

Fungsi Kepemimpinan

1. Menyusun Strategi yang Tepat. 

Salah satu fungsi kepemimpinan yang paling penting dan utama adalah menyusun strategi yang tepat. Kepemimpinan yang baik akan membantu grup atau anggota tim dalam menyusun tujuan-tujuan apa saja yang menjadi prioritas penting. Strategi juga berperan penting dalam menyusun langkah-langkah apa saja yang harus kita ambil agar bisa lebih mudah meraih tujuan kepemimpinan yang diinginkan.

2. Merancang Taktik. 

Kepemimpinan sangat identik dengan peluang dan risiko. Nah, disinilah fungsi kepemimpinan memainkan perannya. Salah satu fungsi kepemimpinan akan memudahkan kita untuk merancang taktik yang tepat dalam meraih peluang baru dan mengendalikan risiko yang datang. 

3. Penyelesaian Masalah (Problem Solving). 

Setiap kepemimpinan dalam organisasi atau perusahaan memang tidak akan pernah terlepas dari masalah, masalah dan masalah. Masalah datang untuk dihadapi dan diselesaikan, bukan untuk dihindari. Nah inilah salah satu fungsi kepemimpinan yaitu menyelesaikan masalah dengan solusi yang tepat dan cepat.

4. Pengambilan Keputusan yang Tepat. 

Fungsi kepemimpinan keempat adalah membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat. Seringkali, keputusan yang diambil secara konsensus malah mengarahkan kita pada keputusan yang tidak optimal dan kurang bijak. Dalam hal ini, peran kepemimpinan benar-benar harus bekerja dengan sangat baik, sehingga kepemimpinan berfungsi untuk bersikap adil antara otoritas dan akuntabilitas keputusan.

5. Melakukan Pengorganisasian dengan Teratur.  

Selain itu, kepemimpinan juga berfungsi untuk melakukan pengorganisasian secara teratur. Maksudnya, kepemimpinan berupaya untuk mengatur sumber daya manusia (SDM) agar mampu menyelesaikan tugas-tugas kerjanya dengan hasil yang baik. Pengorganisasian mengatur bagaimana anggota tim harus menggunakan waktu dengan seefisien mungkin dengan menghasilkan karya atau hasil kerja yang lebih banyak.

6. Membantu Mengembangkan Orang LainKepemimpinan berfungsi untuk membantu para pemimpin dalam mengembangkan wawasan, pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan para anggota timnya. Selain itu, pemimpin juga dapat membentuk karakter anggota timnya menjadi lebih baik daripada sebelumnya.

7. Beradaptasi dengan Perubahan yang Ada. Salah satu fungsi kepemimpinan lainnya adalah siap dalam menerima perubahan yang ada. Kepemimpinan yang baik berfungsi untuk beradaptasi dalam perubahan secara cepat, sehingga para pemimpin dapat memberdayakan para agen perubahan dengan sangat baik. 

8. Memberikan Pengaruh & Motivasi yang Kuat. Kepemimpinan berfungsi untuk memberikan pengaruh kepada para anggota timnya, serta menularkan motivasi yang kuat kepada mereka, sehingga anggota tim selalu bersemangat dan berambisi dalam mengejar cita-cita bersama.

9. Memimpin dengan Memberi Contoh yang Baik. Para pemimpin adalah orang-orang terdepan yang akan diikuti oleh para pengikutnya, sehingga salah satu fungsi kepemimpinan adalah bertindak sebagai contoh yang baik bagi para anggota timnya, terutama dengan menginspirasi mereka menjadi seorang yang beretos kerja tinggi, rajin, berkomitmen dan tangguh. 

 

Peran Kepemimpinan

Nanus (2001:95), Komariah (2003:93), Sujatno (2008:62) mengilustrasikan bahwa ada 4 (empat) peran penting bagi kepemimpinan efektif yaitu:

1. Penentu arah, pemimpin harus mampu melakukan seleksi dan menetapkan sasaran dengan mempertimbangkan lingkungan eksternal masa depan yang menjadi tujuan pengerahan seluruh sumber daya organisasi dalam mencapai visi, pemimpin yang dapat berperan sebagai penentu arah adalah pemimpin visioner.

2. Agen perubahan, pemimpin harus mampu mengantisipasi berbagai perubahan dan perkembangan lingkungan global dan membuat prediksi tentang implikasinya terhadap organisasi, mampu membuat skala prioritas bagi perubahan yang diisyaratkan visinya, serta mampu mempromosikan eksperimentasi dengan partisipasi orang- orang untuk menghasilkan perubahan yang diinginkan.

3. Juru bicara, pemimpin harus mampu menjadi negosiator dan pembentuk jaringan hubungan eksternal, menyusun visi dan mengkomunikasikannya melakukan pemberdayaan serta melakukan perubahan.

4. Pelatih, pemimpin harus memberitahu orang lain tentang realita saat ini, apa visinya atau ke mana tujuan, bagaimana merealisasikannya . Selalu member semangat untuk maju dan menuntun bagaimana mengaktualisasikan potensi mencapai visi.

 

sumber : 

https://www.studilmu.com/blogs/details/pengertian-fungsi-kepemimpinan-dan-15-fungsi-kepemimpinan

http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/academica/article/viewFile/2272/1470

Filosofi Kepemimpinan (Hasta Brata)

12 September 2022 20:51:12 Dibaca : 74

Kepemimpinan merupakan bentuk kebudayaan dalam tatanan lembaga pendidikan. Praktik kepemimpinan yang berkembang pada era globalisasi saat ini cenderung mengadopsi gaya kepemimpinan dari Barat. Penggalian falsafah kepemimpinan Jawa merupakan upaya untuk mengangkat kembali falsafah kepemimpinan berbasis kearifan lokal. Hasta Brata merupakan falsafah kepemimpinan yang kompleks diantara falsafah kepemimpinan lainnya.

Hasta Brata secara singkat sesungguhnya adalah ajaran kepemimpinan yang digali dari kondisi alam atau jagad kita ini yang dapat mencerminkan kualitas dari kepemimpinan kita. Karena setiap individu adalah pemimpin, apalagi jika yang bersangkutan memegang jabatan yang tinggi, maka setiap individu harus mengerti bagaimana bersikap sebagai pemimpin yang baik.

Hasta Brata. Hasta artinya delapan, Brata artinya laku, watak atau sifat (karakter).  Delapan sifat tersebut diambil dari delapan unsur alam, yaitu: bumi, matahari, api, samudra, langit, angin, bulan, dan bintang. Tiap unsur Hasta Brata menggambarkan karakteristik ideal dari seorang pemimpin. Ringkasnya seperti berikut.

1. Mahambeg Mring Suryo (Meniru sifat matahari.)Seorang pemimpin harus mampu tampil sebagai sosok yang memberi sinar kehidupan dalam bermasyarakat dan mampu membangun daya hidup rakyat yang dipimpinnya untuk kemajuan bangsa dan negara. Sifat matahari adalah memberi energi yang memberi kekuatan untuk menyokong kehidupan. Memberi kekuatan pada mahluk hidup yang ada di bumi.

2. Mahambeg Mring Condro (Meniru sifat Rembulan)Seorang pemimpin harus mampu meniru sifat bulan yang memberi sinar dalam kegelapan malam. Lebih jauh lagi, seorang pemimpin harus mampu memberi semangat, dukungan ketika dalam suasana suka maupun duka. Apapun dan bagaimanapun situasi dan kondisi, seorang pemimpin harus hadir untuk memberi  terang, seperti rembulan. Sifat Rembulan  adalah menjadi sumber cahaya bila malam tiba. Dengan demikian, Pemimpin adalah sang penerang ketika yang dipimpinnya sedang dalam kegelapan.

3. Mahambeg Mring Bhumi (Meniru sifat Bumi)Sifat bumi adalah murah hati dan kuat. Memberikan tempat hidup bagi manusia, hewan dan tumbuhan.  Bumi adalah ibu pertiwi.  Karena itu, seorang Pemimpin sudah sepantasnya memiliki sifat murah hati dalam melayani rakyatnya ,dan mempunyai karakter yang kuat untuk menjalankan roda kepemimpinannya. Seorang Pemimpin yang mampu mengadopsi sifat bumi akan bisa mengarahkan kekuasaannya untuk kesejahteraan  rakyatnya, dan membangun negeri  menjadi adil dan makmur.

4. Mahambeg Mring Samudro (Meniru sifat Samudra)Sifat samudra atau lautan adalah luas, lapang, tenang dan berombak. Karena itu dengan belajar pada sifat samudra ini, seorang pemimpin sudah sepantasnya berpandangan serta memiliki pengetahuan yang luas. Mampu menampung aspirasi masyarakat dan bisa memberikan solusi dengan bijaksana dan senantiasa tenang dalam setiap menghadapi goncangan. Sifat luas, lapang dan tenang dari samudra adalah simbol dari lapang dada dan keluasan hati seorang pemimpin.

5. Mahambeg Mring Kartika (Meniru sifat Bintang)Sifat Bintang memancarkan cahaya kemilau di tempat yang tinggi, menghiasi langit di malam hari. Bintang juga menjadi petunjuk arah. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus mampu memberi pedoman, bimbingan arah menuju kebaikan dan menjadi tauladan. Posisi Bintang, berada di tempat yang tertinggi. Pemimpin yang menguasai sifat bintang adalah Pemimpin yang memiliki kepribadian mulia sehingga dia layak menempati posisi yang terhormat. Dicintai rakyatnya dan disegani oleh lawannya.

6. Mahambeg Mring Angkasa (Meniru sifat Langit)Langit itu luas tak terbatas, hingga mampu menampung apa saja yang datang padanya. Langit terkadang kelihatan kuat dan indah, kadang menakutkan, dan terkadang menurunkan hujan yang menjadi berkah dan sumber kehidupan bagi semua mahluk yang ada di bumi. Seorang pemimpin harus berwibawa, memberikan kesejahteraan,  dan menggetarkan bagi siapa saja yang akan dan telah berbuat salah melanggar peraturan.

7. Mahambeg Mring Dahana (Meniru sifat Api)Karakter Api adalah mampu membakar apa saja yang bersentuhan dengannya. Seorang Pemimpin hendaknya berwibawa dan berani menegakkan kebenaran secara tegas tanpa pandang bulu. Sifat Api ini dimaknai secara positif sebagai symbol yang tegas dan lugas.

8. Manhambeg Mring Maruto (Meniru sifat Angin)Sifat Angin selalu ada dimana-mana tanpa membedakan tempat, dan selalu mengisi setiap ruang yang kosong. Seorang pemimpin hendaknya selalu dekat dengan rakyat, tanpa membedakan derajat dan martabatnya. Seorang  Pemimpin yang menguasi sifat Angin adalah ia yang selalu terukur bicaranya, tidak asal ngomong. Ia akan teliti dan hati-hati dalam mengambil keputusan.

 

sumber :

https://beritaind.com/2021/04/28/hasta-brata-sebuah-filosofi-kepemimpinan-adiluhur/

https://mbludus.com/filosofi-hasta-brata/

https://www.neliti.com/id/publications/328259/falsafah-kepemimpinan-pendidikan-hasta-brata-sebagai-basis-kepemimpinan-pendidik

ANTROPOMETRI

11 September 2022 11:28:02 Dibaca : 79

Antropometri merupakan salah satu cabang ilmu ergonomi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia yang dapat digunakan untuk merancang fasilitas yang ergonomis. Menurut (Wignjosoebroto, 2000) Kata antropometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata anthropos (man) yang artinya manusia dan kata metreinn (to measure) yang artinya ukuran, sehingga antropometri adalah ilmu yang berhubungan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia.

Antropometri pada awalnya digunakan sebagai alat analisis untuk mengidentifikasi sisa-sisa fosil kerangka manusia purba atau hominid dalam rangka memahami variasi fisik manusia. Pada saat ini, antropometri berperan penting dalam desain industri, desain pakaian, desain industrial ergonomis, dan arsitektur di mana data statistik tentang distribusi dimensi tubuh dalam populasi digunakan untuk mengoptimalkan produk yang akan digunakan konsumen.

Antropometri dibagi dalam 2 bagian, yaitu :

  • Antropometri Statis, dimana pengukuran dilakukan pada saat tubuh dalam keadaan diam atau tidak bergerak
  • Antropometri Dinamis, dimana dimensi tubuh diukur dalam berbagai posisi tubuh yang sedang bergerak

Data antropometri digunakan untuk :

  • perancangan areal kerja
  • perancangan peralatan kerja seperti mesin, equipment, perkakas dan sebagainya
  • perancangan produk-produk konsumtif seperti pakaian, kursi, meja, komputer dan lain-lain
  • perancangan lingkungan kerja fisik

Penggunaan data antropometri sangat esensial dalam Ergonomi untuk memperbaiki interaksi Manusia dengan Mesin dengan tujuan mendapatkan komunitas pekerja yang lebih sehat, proses produksi yang aman dan lebih efisien.

 

sumber :

https://eprints.uny.ac.id/64709/4/4.%20BAB%20II.pdf

https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-antropometri/121189/4

http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_ARSITEKTUR/196212311988032-RR._TJAHYANI_BUSONO/ERGONOMIKA/ANTROPOMETRI.pdf

https://repository.unimal.ac.id/2967/1/pertemuan%202%20dan%203%20anthropometri.pdf

FILOSOFI DAN KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN

05 September 2022 18:16:58 Dibaca : 64

Filosofi Kepemimpinan

Ketika berbicara mengenai filosofi kepemimpinan, Indonesia mempunyai filosofi yang mendalam dari Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Indonesia yang mempunyai filosofi tersebut saat mendirikan Taman Siswa sebagai tempat belajar pada masa penjajahan Belanda. Filosofi tersebut yaitu Ing Madya Mangun Karsa, menuturkan bahwa seorang pemimpin harus di posisi tengah untuk membangun semangat berkarya atau mencapai tujuan. Meskipun konsep Ki Hajar Dewantara lebih sering digunakan oleh guru dalam pembelajaran, namun sesungguhnya konsep tersebut sangat tepat menjadi dasar dari konsep kepemimpinan.

 

Konsep Dasar Kepemimpinan

Konsep dasar kepemimpinan yang perlu dipahami adalah pengertian kepemimpinan itu sendiri. Berikut beberapa pengertian kepemimpinan menurut para ahli:

Northouse (2007): Kepemimpinan adalah proses di mana seorang individu mempengaruhi sekelompok individu untuk mencapai tujuan bersama.

Zeitchik (2012): Kepemimpinan adalah menginspirasi orang lain untuk mengejar visi sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan, dan menjadi upaya bersama, visi bersama, dan juga kesuksesan bersama.

Ada banyak tipe dalam kepemimpinan. Maka wajar, jika ada banyak pula faktor yang mempengaruhi tipe kepemimpinan setiap individu. Ada faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal berkaitan dengan bakat, kepribadian, juga kecerdasan seseorang. Sedangkan faktor eksternal, berkaitan dengan inspirasi, motivasi, latihan, ambisi, dan pembelajaran.

Oleh karena itu, tidak ada konsep kepemimpinan yang bisa diterapkan secara sempurna. Hal ini karena, setiap manusia memiliki kepribadian yang berbeda satu dengan lainnya. Kepemimpinan akan berjalan sesuai dengan karakter yang dibawa individu tersebut saat menjadi seorang pemimpin.

Sejarah dan Perkembangan Ergonomi

02 September 2022 19:31:19 Dibaca : 338

Secara sederhana, ergonomi adalah studi dan desain peralatan dan instrumen yang paling sesuai dengan tubuh manusia dan pergerakannya. Pengkajian hubungan manusia dengan lingkungan kerja sebenarnya sudah lama dilakukan oleh manusia, tetapi pengembangan yang lebih mendalam baru dilakukan setelah perang dunia kedua, tepatnya tanggal 12 juli 1949 di inggris oleh sekelompok ilmuwan yang terdiri dari ahli anatomi, ahli psikologi, dan insinyur. Hari itu dianggap sebagai hari lahirnya ergonomi.

Ergonomi sendiri telah menjadi bagian dari perkembangan budaya manusia sejak 4000 tahun lalu. Perkembangan ilmu ergonomi dimulai saat manusia merancang benda-benda sederhana, seperti batu untuk membantu tangan dalam melakukan pekerjaannya, sampai dilakukannya perbaikan atau perubahan pada alat bantu tersebut untuk memudahkan penggunanya. Perkembangan ergonomi modern dimulai sekitar seratus tahun yang lalu pada saat Taylor (1880-an) dan Gilberth (1890-an) secara terpisah melakukan studi tentang waktu dan gerakan. Penggunaan Ergonomi secara nyata dimulai pada Perang Dunia I untuk mengoptimasikan interaksi antar produk dengan manusia. Pada tahun 1924 sampai 1930 Hawthorne Works of Western Electric (Amerika) melakukan suatu percobaan tentang ergonomi yang selanjutnya dikenal dengan “Hawthorne Effects”. Hasil percobaan ini memberikan konsep baru tentang motivasi ditempat kerja dan menunjukkan hubungan fisik dan langsung antara manusia dan mesin. Kemajuan ergonomi semakin terasa setelah Perang Dunia II dengan adanya bukti nyata bahwa penggunaan peralatan yang sesuai dapat meningkatkan kemauan manusia untuk bekerja lebih efektif.

Di era industri 4.0, dimana segala hal menjadi tersambung dalam internet, penerapan ergonomi menjadi salah satu isu penting dimana ergonomi memegang peran untuk mendesain segala hal yang Ergonomis.