Kesan dan Pesan Selama Perkuliahan Mata Kuliah Pengendalian dan Penjaminan Mutu
Nama : Muh. Rizky Pratama Sintae
NIM : 561422027
Prodi : S1-Teknik Industri
Selama mengerjakan project pada mata kuliah Pengendalian dan Penjaminan Mutu, saya mendapatkan ilmu baru dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan kualitas dan mutu suatu produk. Dimana kelompok kami menggunakan pendekatan Six Sigma dengan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Pada pendekatan Six Sigma dan Metode DMAIC yang kami gunakan, saya mengetahui cara penyelesaian suatu masalah mulai dari menemukan masalah yang ada, mengukur tingkat permasalahan, menganalisis akar permasalahan, mengembangkan saran yang ada sebagai perbaikan dari suatu masalah dan mengontrol perbaikan tersebut agar nantinya tidak terjadi permasalahan yang ada. Peran dosen pengampuh mata kuliah juga berpengaruh penting pada penyelesaian project yang ada, dosen pengampuh mata kuliah selalu mengarahkan kami dalam memilih metode dan tools apa yang efisien digunakan dalam menyelesaikan masalah sesuai dengan pendektan yang kami pilih, sehingga kami menjadi lebih mudah dan paham akan pengertian dari setiap pendekatan dan metode yang ada, serta mampu memahami kelebihan dan kekurangan seven tools yang akan kami gunakan. Terima kasih sekali lagi saya ucapkan kepada para dosen pengampuh mata kuliah Pengendalian dan Penjaminan Mutu atas ilmu yang diberikan.
Tugas Mata Kuliah Pengendalian dan Penjaminan Mutu
Nama : Muh. Rizky Pratama Sintae
NIM : 561422027
Kelas : A
Prodi : S1 Teknik Industri
Keberadaan manajemen sangat diperlukan berbagai aspek kehidupan dalam berkarya pada tingkat individual maupun organisasional. Keberhasilan pencapaian tujuan tidak terlepas dari adanya penerapan manajemen sebagai ilmu dan seni. Manajemen merupakan proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan terhadap kinerja organisasi dengan menggunakan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan. Organisasi terdiri dari sekumpulan individu yang saling bekerjasama secara terstruktur dalam mencapai tujuannya harus melakukan manajemen sumber daya organisasi secara efektif dan efisien. Manajemen pun mengalami perkembangan seiring berjalannya waktu ke waktu, inilah beberapa perkembangan manajemen dari generasi 1 sampai generasi ke 5 beserta pencetusnya, tokoh-tokoh yang terlibat dan karya yang dihasilkan :
1. Generasi Ke-1 (Perkembangan Manjemen Ilmiah)
- Pencetus : Frederick Winslow Taylor
- Tokoh-tokoh yang terlibat : Henri Fayol, Frank Gilbreth, Lillian Gilbreth
- Karya yang dihasilkan : "Prinsip-prinsip Manajemen Ilmiah" oleh F.W. Taylor, "Administrasi Industri dan Umum" oleh Henri Fayol
Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya meningkatkan produktivitas. Gerakannya yang terkenal adalah gerakan efisiensi kerja. Taylor membuat prinsip-prinsip yang menjadi intinya manajemen ilmiah yang terkenal dengan rencana pengupahan yang menghasilkan turunnya biaya dan meningkatkan produktivitas, mutu, pendapatan pekerjaan dan semangat kerja karyawan. Adapun filsafat Taylor memiliki 4 prinsip yang ditetapkan yaitu :
- Pengembangan manajemen ilmiah secara benar.
- Pekerjaan diseleksi secara ilmiah dengan menempatkan pekerjaan yang cocok untuk satu pekerjaan.
- Adanya pendidikan dan pengembangan ilmiah dari para pekerja.
- Kerjasama yang baik antara manajemen dengan pekerja.
Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya revolusi mental di kalangan manajer dan pekerja. Adapun prinsip-prinsip dasar menurut Taylor mendekati ilmiah adalah :
- Adanya ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asal-asalan.
- Adanya hubungan waktu dan gerak kelompok.
- Adanya kerjasama sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual.
- Bekerja untuk hasil yang maksimal.
- Mengembangkan seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya, untuk tingkat kesejahteraan maksimum para karyawan itu sendiri dan perusahaan.
Henri Fayol juga berkontribusi dengan mengidentifikasi fungsi-fungsi manajemen dasar sedangkan Frank dan Lillian Gilbreth memperkenalkan gerak dan waktu studi untuk mempelajari gerakan-gerakan fisik dalam pekerjaan.
Buku-buku Taylor yang terkenal adalah "Shop management (1930)", Principles Of Scientific Management (1911)", dan "Testimory Before Special House Comittee (1912)". Dan pada tahun 1947, ketiga buku tersebut digabungkan dalam 1 buku dengan judul "Scientific Management".
2. Generasi Ke-2 (Perkembangan Manajemen Administrasi)
- Pencetus : Henri Fayol
- Tokoh-tokoh yang terlibat : Max Weber, Mary Parker Follett, Chester Barnard
- Karya yang dihasilkan : "Administrasi Industri dan Umum" oleh Henri Fayol, "Ekonomi dan Masyarakat" oleh Max Weber, dan "The New State" oleh Mary Parker Follett
Henry Fayol mengarang buku "General and Industrial management". Pada tahun 1916, dengan sebutan teori manajemen klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja, disamping memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam bentuk cetak biru. Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan metode manajemen yang tepat. Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan. Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam kegiatan :
- Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan membuat barang barang produksi.
- Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian bahan mentah dan menjual hasil produksi.
- Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal) berusaha mendapatkan dan menggunakan modal.
- Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi pekerja dan barang-barang kekayaan perusahaan.
- Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang, keuntungan dan neraca, serta berbagai data statistik.
- Manajerial yang terdiri dari 5 fungsi :
- Perencanaan (planning) berupa penentuan langkah-langkah yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya.
- Pengorganisasian dan (organizing), dalam arti mobilisasi bahan material dan sumber daya manusia guna melaksanakan rencana.
- Memerintah (Commanding) dengan memberi arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka.
- Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan sumber-sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya.
- Pengendalian (Controlling) dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana itu sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya.
Max Weber juga memperkenalkan konsep birokrasi. Mary Parker Follett menekankan pentingnya kerjasama dalam manajemen, sementara Chester Barnard membahas teori koordinasi dan komunikasi dalam organisasi.
3. Generasi Ke-3 (Manajemen Kualitas Total/ Total Quality Management)
- Pencetus : W. Edwards Deming, Joseph M. Juran
- Tokoh-tokoh yang terlibat : Philip B. Crosby, Armand V. Feigenbaum
- Karya yang dihasilkan : "Out of the Crisis" oleh W. Edwards Deming, "Juran's Quality Control Handbook" oleh Joseph M. Juran, "Quality Is Free" oleh Philip B. Crosby, "Total Quality Control" oleh Armand V. Feigenbaum
Perkembangan ini memfokuskan pada pengelolaan kualitas dan peningkatan terus-menerus dalam organisasi. W. Edwards Deming mengembangkan konsep-konsep seperti siklus PDCA (Plan-Do-Check-Act) dan 14 poin manajemen. Joseph Juran mengusulkan pendekatan manajemen kualitas berbasis perencanaan, kontrol, dan perbaikan. Philip Crosby menyuarakan pentingnya mencegah kesalahan, sedangkan Armand Feigenbaum memperkenalkan konsep kontrol kualitas menyeluruh.
4. Generasi Ke-4 (Manajemen Sumber Daya Manusia/ Human Resource Management)
- Pencetus : Elton Mayo, Abraham Maslow, Douglas McGregor
- Tokoh-tokoh yang terlibat : Frederick Herzberg, Peter Drucker
- Karya yang dihasilkan : "Hawthorne Studies" oleh Elton Mayo, "Hierarchy of Needs" oleh Abraham Maslow, "The Human Side of Enterprise" oleh Douglas McGregor, "One More Time: How Do You Motivate Employees?" oleh Frederick Herzberg, "The Practice of Management" oleh Peter Drucker
Perkembangan ini menekankan pentingnya manusia sebagai aset organisasi. Elton Mayo melakukan Studi Hawthorne yang menyoroti faktor-faktor sosial dan psikologis yang mempengaruhi produktivitas. Abraham Maslow mengembangkan teori hierarki kebutuhan manusia, sedangkan Douglas McGregor memperkenalkan teori X dan Y tentang motivasi. Frederick Herzberg menyoroti faktor-faktor motivasi dan kepuasan kerja, sementara Peter Drucker menyumbang pemikiran tentang manajemen yang berpusat pada manusia.
5. Generasi Ke-5 (Manajemen Strategis)
- Pencetus : Alfred Chandler, Igor Ansoff, Michael Porter
- Tokoh-tokoh yang terlibat : Gary Hamel, C.K. Prahalad
- Karya yang dihasilkan : "Strategy and Structure" oleh Alfred Chandler, "Corporate Strategy" oleh Igor Ansoff, "Competitive Strategy" oleh Michael Porter, "Competing for the Future" oleh Gary Hamel dan C.K. Prahalad
Perkembangan ini memfokuskan pada perencanaan dan implementasi strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif. Alfred Chandler mempelajari hubungan antara strategi dan struktur organisasi. Igor Ansoff memperkenalkan konsep pengembangan produk dan pasar dalam strategi korporat. Michael Porter mengembangkan konsep keunggulan kompetitif dan analisis lima kekuatan industri. Gary Hamel dan C.K. Prahalad menyoroti pentingnya inovasi dan kemampuan beradaptasi dalam persaingan bisnis.
Tugas Gambar Teknik 18 Oktober 2022
Nama : Muh. Rizky Pratama Sintae
NIM : 561422027
Kelas : A
Prodi : S1-Teknik Industri
Mata Kuliah : Gambar Teknik
A. PROYEKSI AKSONOMETRI
Aksonometri adalah sebuh sebutan umum untuk pandangan yang dihasilkan oleh garis-garis proyeksi suatu benda. Dalam penggambaran ini garis-garis pemroyeksi ditarik tegak lurus terhadap bidang proyeksi. Aksonometri merupakan salah satu modifikasi penggambaran satu bentuk yang berskala. Gambar aksonometri berguna untuk dapat lebih menjelaskan bentuk suatu bangunan, baik itu bentuk bangunan seutuhnya, potongan bangunan yang memperlihatkan struktur atau interiornya, detail bagian bangunan atau sampai menunjukkan skema utilitas suatu bangunan. Proyeksi Aksonometri adalah proyeksi menggambar benda dengan ketentuan sudut proyeksi dan skala pemendekan yang telah ditetapkan meliputi proyeksi isometri, dimetri dan trimetri.
- Proyeksi Isometri
Proyeksi isometri merupakan proyeksi aksonometri dimana pandangan yang dipilih dari objek diletakkan sedemikian rupa terhadap bidang proyeksi dimana masing – masing bidang membentuk sudut 30° dan skala yang digunakan pada setiap bidang adalah sama atau Sudut antara sumbu satu terhadap sumbu lainya 1200.
- Proyeksi Dimetri
Proyeksi Dimetri merupakan bagian dari proyeksi aksonometri. Untuk memperjelas ruang lingkup proyeksi isometri siswa harus memahami aturan yang ada misalnya sudut proyeksi dan skala pemendekan. Proyeksi Dimetri artinya skala pemendekan untuk kedua sumbu adalah sama, sedangkan sudut proyeksi boleh sama atau berbeda.
- Proyeksi Trimetri
Proyeksi trimetri adalah proyeksi dengan skala pendekatan tiga sisi dan tiga sudut tidak sama. Aturan yang mendasar untuk Proyeksi Trimetri adalah terdapat skala pemendekan yang boleh sama / tidak sama terhadap ketiga sumbu dan/atau dua sudut. Jadi untuk proyeksi Isometri bisa dikatakan proyeksi dimetri karena telah memenuhi syarat terdapat skala pemendekan yang sama untuk dua sumbu dan dua sudut proyeksi yang sama, dan juga bisa dikatakan Proyeksi Trimetri.
B. PROYEKSI MIRING / OBLIQUE
Proyeksi miring adalah semacam proyeksi sejajar, tetapi dengan garis-garis proyeksinya miring terhadap bidang proyeksi. Gambar yang dihasilkan dengan cara ini disebut gambar proyeksi miring. Pada gambar proyeksi miring adalah gabungan dari gambar ortogonal dan gambar isometri, gambar ini caranya dengan menggambar lebih dahulu tampak depan dengan ukuran sebenarnya. Setelah itu garisgaris proyeksi dibuat miring membentuk sudut terhadap bidang proyeksi. Peletakan benda dapat dibuat sesukanya, tetapi biasanya yang memberikan keterangan paling banyak dibuat sejajar dengan bidang proyeksi vertikal (tampak depan). Dengan demikian satu sisi dibuat dengan ukuran sebenarnya seperti gambar ortogonal. Sudut yang menggambarkan kedalaman biasanya 30 derajat, 45 derajat dan 60 derajat terhadap sumbu horisontal. Sudut-sudut ini dipakai karena sudah banyak garisan segitiga yang mempunyai sudut ini. Skala pemendekan ditentukan yaitu 1/3, ½ dan ¾ tergantung dari sudut yang dipergunakan.
C. PROYEKSI PERSPEKTIF
Proyeksi perspektif adalah penggambaran pengubahan objek tiga dimensi menjadi objek dua dimensi, di mana setiap garis proyeksi menggambarkan lokasi yang jauh dan ukuran objek. Dalam tampilan perspektif, proyeksi diatur menurut panjang, lebar, dan kedalaman. Proyeksi perspektif ini dibuat karena kesalahan mata manusia saat memproyeksikan gambar. Gambar atau objek yang berukuran lebih besar perlu divisualisasikan ke dalam bentuk yang lebih kecil agar terlihat seperti gambar aslinya. Manfaat proyeksi perspektif adalah membuat gambar lebih mudah dipahami dan memberikan kesan tiga dimensi untuk gambar teknis. Proyeksi perspektif mengasumsikan bahwa mata atau tatapan manusia benar-benar bertemu pada titik yang sama. Misalnya, gambar yang terlihat seperti kereta bertemu di bagian ujung.
Macam-macam proyeksi perspektif Dalam gambar teknik, yaitu :
- Perspektif dengan satu titik hilang
Sistem perspektif ini digunakan untuk menggambar obyek (benda) yang terletak relatif dekat dengan mata. Karena letak obyek yang cukup dekat, akibatnya mata memiliki sudut pandang yang sempit, sehingga garis-garis batas benda akan menuju satu titik lenyap saja, kecuali bila sejajar dengan horizon dan tegak lurus terhadapnya. Gambar yang demikian sering disebut dengan paralel perspective sebab banyak menggunakan garis-garis bantu yang sejajar horizon dan vertikal. Perspektif satu titik hilang merupakan cara menggambar perspektif yang paling mudah, karena keseluruhan objek pada bidang gambar dapat diukur dengan skala. Walaupun cara ini yang termudah, gambar perspektif satu titik hilang dapat terlihat alami namun juga sangat mudah terdistorsi. Konstruksi perspektif satu titik hilang didasari oleh kenyataan bahwa garis vertikal digambarkan secara vertikal, garis horisontal digambarkan secara horisontal, dan hanya garis-garis yang menunjukkan kedalaman perspektif yang bertemu pada satu titik hilang (kecuali garis-garis melintang yang memiliki sudut selain 0 derajad dan 90 derajad terhadap garis normal/cakrawala). Perspektif satu titik hilang menggambarkan sebuah objek dengan satu titik pedoman yang menghubungkan dengan bidang gambar. Metode ini menggunakan hanya satu titik hilang di mana semua garis perspektif tersebut akan tertuju, serta satu titik ukur yang berperan pula sebagai titik diagonal.
- Perspektif dengan dua titik hilang
Sistem gambar ini digunakan untuk menggambarkan benda-benda yang letaknya relatif jauh dan letaknya tidak sejajar (serong) terhadap mata pengamat. Karena posisi pengamat jauh dengan obyek maka sudut pandang mata melebar, akibatnya garis-garis batas benda akan menuju titik lenyap sebelah kiri dan kanan. Gambar ini banyak digunakan untuk desain eksterior. Perspektif dua titik hilang menggambarkan objek dengan menggunakan dua titik hilang yang terletak berjauhan di sebelah kanan dan kiri pada garis cakrawala. Perspektif dua titik hilang memberikan kesempatan untuk menggambarkan sudut terdekat atau terjauh dari sebuah objek atau ruangan. Dalam perspektif dua titik hilang, sudut ruangan atau tepi sebuah objek digambar terlebih dahulu dan dapat digunakan sebagai skala secara horisontal dan vertikal, untuk kemudian ditarik garis dari titik hilang. Seperti dalam perspektif satu titik hilang, garis cakrawala digambarkan secara horisontal dan ditentukan oleh tinggi mata pengamat. Berbeda dari garis cakrawala dan elemen-elemen yang terletak di garis cakrawala, tidak ada garis horisontal yang ditemukan pada perspektif dua titik hilang – kecuali pada objek-objek yang memiliki kemiringan 45 derajad, semua garis yang secara nyata terlihat sejajar horisontal akan terlihat miring menuju ke dua titik hilang. Hanya ada satu garis horisontal dan vertikal yang digunakan sebagai skala pengukuran, yaitu garis horisontal dan vertikal pada sudut terdekat atau terjauh dari objek tersebut (dianjurkan menggunakan garis pada sudut terjauh dari objek tersebut). Perspektif dua titik hilang sangat sulit untuk digambar secara terukur. Bagaimanapun, perspektif dua titik hilang menampilkan gambar yang terlihat lebih alami dengan sedikit distorsi dibanding metode perspektif yang lainnya.
- Perspektif dengan tiga titik hilang
Gambar perspektif ini muncul akibat benda/obyek yang diamati jauh di bawah atau ke atas horizon. Oleh karenanya sudut pandang mata melebar ke segala arah. Perspektif ini banyak digunakan untuk menggambar arsitektur bangunan yang serba tinggi. Perspektif tiga titik hilang sangat tidak biasa untuk digunakan pada ilustrasi atau presentasi desain interior. Secara umum, perspektif tiga titik hilang terbentuk dari dua titik hilang yang terletak di garis cakrawala dan satu titik hilang tambahan yang terletak di atas atau di bawah garis cakrawala, segaris lurus secara vertikal dengan titik diagonal, sehingga bila ditarik garis berurutan dari ketiga titik hilang tersebut akan membentuk segitiga sama sisi, yaitu segitiga yang memiliki sudut yang sama, yaitu 60 derajat. Perspektif 3 titik hilang Penggunaan metode tiga titik hilang dapat menyebabkan distorsi yang berlebihan karena hampir semua garis tertuju pada titik hilang-titik hilang. Ini berarti dalam menggambarkan perspektif tiga titik hilang membutuhkan kemampuan visualisasi yang sangat baik. Walaupun begitu, perspektif tiga titik hilang masih dapat diukur, yaitu dengan menggunakan titik diagonal yang berjumlah tiga buah yang terletak di antara ketiga titik hilang. Perspektif tiga titik hilang biasanya digunakan pada benda-benda arsitektural yang berukuran sangat besar, seperti gedung-gedung bertingkat. Hasil yang ditampilkan perspektif tiga titik hilang biasa disebut ‘penglihatan mata burung’ bila titik hilang berada di bawah garis cakrawala, dan ‘penglihatan mata semut’ atau ‘penglihatan mata kodok’ bila titik hilang berada di atas garis cakrawala.
D. ILUSTRASI INDUSTRI
Ilustrasi sebagai seni aplikasi adalah sebuah bidang yang tidak berdiri sendiri, selalu terkait dengan industri lain yang membutuhkannya. Ketika ia mencoba untuk berdiri sendiri, ia akan masuk ke ranah seni rupa murni (fine art). Dan seni rupa murni memiliki dunianya sendiri, dengan distribusi dan pasar yang berlangsung di dalam galeri-galeri seni. Hal ini sepertinya agak kurang disadari oleh para pelakunya sendiri. Dalam konteks ini, pada dasarnya ada dua garis besar tipe artis. Pertama, artis yang sangat lihai dalam merespon sebuah project brief sebagai titik mulai dan mencari solusi visual yang tak terduga. Inilah yang sering disebut sebagai ilustrator. Kedua, artis yang cenderung merasa kebebasannya terkekang jika diberikan brief dan merasa lebih nyaman untuk bisa memulai sebuah karya dari titik mulai mana pun yang ia pilih sendiri. Mereka ini biasanya disebut sebagai seniman murni (fine artist). Berkarya untuk seni itu sendiri (for the sake of art) dan bukan untuk hal lain.
Tugas Menggambar Teknik (Proyeksi dan Potongan)
Nama : Muh. Rizky Pratama Sintae
NIM : 561422027
Kelas : A
Prodi : S1 Teknik Industri
1. PROYEKSI GAMBAR TEKNIK
Proyeksi adalah cara pandang terhadap benda dan itu dicantumkan dalam gambar ,agar sipembaca atau pengguna gambar teknik paham akan arah dan paham dengan detail setiap maksud gambar teknik tersebut. Sehingga ini dijadikan alasan utama bahwa setiap gambar teknik pasti diberi simbol pengerjaan yaitu Simbol proyeksi.
Proyeksi adalah gambar dari benda nyata atau khayalan, yang dikemas/digambarkan dengan garis-garis pandangan pengamat terhadap suatu bidang datar/ bidang gambar tersebut. Proyeksi juga berfungsi untuk menampilkan wujud benda ke dalam bentuk gambar yang diinginkan. Proyeksi ini sendiri dapat dikelompokkan/diklasifikasi menjadi 2 yaitu proyeksi piktorial dan proyeksi ortogonal.
A. Proyeksi Piktorial
Proyeksi piktorial adalah cara menampilkan gambar suatu benda yang mendekati bentuk dan ukuran sebenarnya secara tiga dimensi, dengan satu arah pandangan/tunggal.
1. Proyeksi Aksonometri.
Proyeksi aksonometri merupakan salah satu jenis proyeksi piktorial. Proyeksi ini merupakan proyeksi gambar dimana bidang-bidang atau tepi benda dimiringkan terhadap bidang proyeksi, maka tiga muka dari benda tersebut akan terlihat serentak dan memberikan gambaran bentuk benda seperti sebenarnya.
2. Proyeksi Isometri.
Proyeksi isometri ialah proyeksi yang menampilkan perbandingan pada setiap sumbu yang sama seperti ukuran benda. Dan sumbu isometri memiliki jarak sudut 120° pada setiap sumbunya. Dan besar sudut sumbu x dan y terhadap Garis mendatar adalah 30°.
3. Proyeksi Dimetri.
Proyeksi dimetri merupakan penyempurnaan dari gambar dengan proyeksi isometri, memiliki perbedaan sudut sumbu x dan y terhadap garis mendatar. Memiliki dua skala perpendekan pada dua rusuk dan dan dua sudut yang berpotongan pada satu titik.
4. Proyeksi Trimetri.
Proyeksi trimetri merupakan proyeksi yang berpatokan kepada besarnya sudut antara sumbu-sumbu (x,y,z) dan panjang garis sumbu-sumbu tersebut.
5. Proyeksi Miring (Oblique).
Proyeksi miring merupakan proyeksi gambar dimana garis-garis proyeksi tidak tegak lurus bidang proyeksi, tetapi membentuk sudut sembarang (miring). Permukaan depan dari benda pada proyeksi ditempatkan dengan bidang kerja proyeksi sehingga bentuk permukaan depan tergambar seperti sebenarnya. Jika kedalaman benda sama dengan panjang sebenarnya disebut proyeksi miring cavalier, sedangkan untuk panjang kedalaman yang diperpendek disebut dengan proyeksi miring cabinet.
6. Proyeksi Perspektif.
Proyeksi perspektif merupakan proyeksi piktorial yang terbaik kesan visualnya, tetapi cara penggambarannya sangat sulit dan rumit, apalagi untuk menggambar bagian-bagian yang rumit dan kecil. Pada proyeksi perspektif garis-garis pandangan (garis proyeksi) di pusatkan pada satu atau beberapa titik. Titik tersebut dianggap sebagai mata pengamat. Bayangan yang terbentuk pada bidang proyeksi disebut dengan gambar perspektif.
B. Proyeksi Ortogonal
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya memiliki sudut tegak lurus terhadap proyektornya. Proyektor adalah garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi. Pada proyeksi ortogonal mencakup proyeksi eropa dan proyeksi amerika
1. Proyeksi Eropa
Proyeksi Eropa merupakan jenis proyeksi ortogonal, disebut juga proyeksi sudut pertama atau proyeksi kwadran I. Proyeksi Eropa merupakan proyeksi yang letaknya terbalik dengan arah pandangnya. Trus apa sih maksudnya? Maksud dari peletakannya terbalik dengan arah pandangannya yaitu, pada pelatakan bidang ,jadi bidang gambar, pandangan terhadap benda dari atas ,diletakan pada bagian bawah. bidang gambar benda yang dari arah depan. Sedangkan untuk bidang gambar yang diambil dari arah pandang samping kiri terhadap benda ,diletakan dibagian atas tetap disamping kanan ,dari bidang gambar benda yang dari arah depan. Silahkan cermati gambar.
Intinya pada proyeksi Eropa ini :
1. Pandangan terhadap benda dari Atas diletakan di Bawah.
2. Pandangan terhadap benda dari Depan diletakan di Atas.
3. Pandangan terhadap benda dari arah Kiri diletakan di Kanan.
2. Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika disebut juga proyeksi proyeksi kwadran III atau proyeksi sudut ketiga, perbedaan istilah bergantung dari pemahaman setiap orang. Proyeksi Amerika merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan arah pandangannya.
Ini artinya :
1. Pandangan terhadap benda dari Atas diletakan di Atas.
2. Pandangan terhadap benda dari Depan diletakan di Bawah.
3. Pandangan terhadap benda dari Kanan diletakan di Kanan
2. POTONGAN
Dalam Menggambar teknik, kita sering menemukan benda-benda yang mempunyai rongga. untuk mengetahui bentuk rongga dan ukuran dalam rongga tersebut dibutuhkan potongan pada gambar yang berfungsi untuk melihat bagian rongga tersebut. Dalam penggambarannya kita menggunakan garis gores, dimana garis ini menyatakan garis yang tersembunyi.
Jika dalam gambar kita mematuhi aturan ini maka gambar yang kita hasilkan akan tampak rumit, dikarenakan garis gores yang bertumpuk-tumpuk dengan garis nyata. oleh karena itu untuk mengurangi kerumitan gambar dan membuatnya lebih mudah kita menggunakan gambar potongan.
Macam-macam Potongan
1. Potongan dalam satu bidang
a. Potongan oleh bidang potong melalui garis sumbu dasar
b. Potongan yang tifak melalui sumbu dasar
2. Potongan lebih dari satu bidang
a. Potongan meloncat
b. Potongan oleh dua bidang berpotongan
c. Potongan pda bidang berdampingan
3. Potongan lebih dari satu bidang
4. Arsiran
Dalam penggambaran arsiran ini, garis arsir sangat penting perannya. Garis arsir disini dipergunakan untuk membedakan gambar potong dan gambar pandangan.
Kemiringan yang digunakan adalah 45 derajat terhadap garis sumbu atau terhadap garis.
Pengalaman PKKMB 2022
Pengalaman yang saya dapat di masa PKKMB berguna untuk saya kedepannya, mulai dari cara menjadi orang yang mandiri, orang yang bertanggung jawab atas segala tindakan, dan etika yang baik dan benar kepada orang yang lebih tua dari kita maupun sesama teman. Selama PKKMB juga, saya mendapatkan ilmu-ilmu yang berguna dari para pemateri, baik dari pihak kampus maupun dari instansi-instansi luar. Ada Kesimpulan yang saya dapatkan selama 5 hari mengikuti PKKMB ini, yaitu untuk menjadi seorang mahasiswa/mahasiswi yang hebat dan berguna bagi bangsa, kita harus memperbaiki sikap dan sifat diri kita, agar ilmu yang kita dapatkan di perkuliahan berbarengan dengan karakter yang baik, jadi kita bisa menyalurkan ilmu yang kita dapat kepada masyarakat dengan cara yang baik.
Sekian
Terima Kasih
Kategori
- Masih Kosong
Blogroll
- Masih Kosong