ARSIP BULANAN : February 2013

CINTA ADALAH FITRAH YANG SUCI

22 February 2013 23:02:41 Dibaca : 1889


Cinta seorang laki-laki kepada wanita dan cinta wanita kepada laki-laki adalah perasaan yang manusiawi yang bersumber dari fitrah yang diciptakan Allah SWT di dalam jiwa manusia , yaitu kecenderungan kepada lawan jenisnya ketika telah mencapai kematangan pikiran dan fisiknya...

"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri , supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya , dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih sayang .Sesungguhnya pada yang demikian itu benar- benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir (Ar Rum ayat 21)

Cinta pada dasarnya adalah bukanlah sesuatu yang kotor , karena kekotoran dan kesucian tergantung dari bingkainya...
Ada bingkai yang suci dan halal dan ada bingkai yang kotor dan haram

Cinta mengandung segala makna kasih sayang , keharmonisan , penghargaan dan kerinduan , disamping mengandung persiapan untuk menempuh kehiduapan dikala suka dan duka , lapang dan sempit...

Cinta bukanlah hanya sebuah ketertarikan secara fisik saja...
Ketertarikan secara fisik hanyalah permulaan cinta bukan puncaknya...

Dan sudah fitrah manusia untuk menyukai keindahan...

Tapi disamping keindahan bentuk dan rupa harus disertai keindahan kepribadian dengan akhlak yang baik....

Islam adalah agama fitrah karena itulah islam tidaklah membelenggu perasaan manusia...
Islam tidaklah mengingkari perasaan cinta yang tumbuh pada diri seorang manusia..

Akan tetapi islam mengajarkan pada manusia untuk menjaga perasaan cinta itu dijaga , dirawat dan dilindungi dari segala kehinaan dan apa saja yang mengotorinya....

"Tidak terlihat diantara dua orang yang saling mencintai (sesuatu yang sangat menyenangkan) seperti pernikahan" (Sunan Ibnu Majah)

Islam mebersihkan dan mengarahkan perasaan cinta dan mengajarkan bahwa sebelum dilaksanakan akad nikah harus bersih dari persentuhan yang haram....

CINTA

22 February 2013 22:57:11 Dibaca : 1122

Ketika kita berbicara tentang cinta maka seketika yang ada dalam benak kita adalah ‘apa itu cinta',apakah ia sebuah benda,ataukah ia hanya sebuah karya ilmiah berbentuk tulisan yang menggambarkan keadaan ataupun kondisi bathin seseorang tatkala ia merasakan suatu bentuk rasa/feel yang kebanyakan orang menyebutnya'Rasa Cinta' ataukah ia hanya merupakan khayalan/mimpi yang muncul di alam bawah sadar tatkala seseorang dikehidupan nyatanya ‘TERSENGAT' oleh suatu bentuk rasa yang sulit untuk ia gambarkan lewat kata-kata namun dirasakannya ada,tatkala ia bertemu dengan lawan jenisnya yang dianggapnya sebagai soulmate/belahan jiwanya,dimana dalam sejarahnya seorang wanita/hawa diciptakan Allah dari tulang rusuk lelaki/adam.. <-

RIDHA DAN QANA'AH

22 February 2013 22:53:12 Dibaca : 996

Bismillaahirrohmaanirrohiim;
Assalamu'alaykum warohmatullaahi wabarokaatuh.

Wahai sahabat kami tersayang...

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman; "Sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu, dan hendaknya kamu termasuk orang-orang yang bersyukur." (Qs. al-A'raaf {7}:144).

Dalam ayat ini terdapat d.a.l.i.l. yang menunjukkan k.e.w.a.j.i.b.a.n. r.i.d.h.a. dengan apa yang telah Allah berikan kepada kita dan q.a.n.a.'a.h. (merasa cukup) dengan apa yang dicapai dan rizki yang diperoleh. Barangsiapa yang ridha dengan apa yang ada padanya berupa nikmat, dan ia bersyukur atas nikmat itu serta mengarahkannya dengan benar, maka semuanya akan mendatangkan manfaat yang besar, sekaligus menjadi kekuatan dan kenikmatan tersendiri baginya.

Kami banyak melihat orang yang sedikit tahu tentang ilmu, tetapi ia mampu menampakkan kebaikan, rasa takut, bijaksana, serta istiqamah di jalan Allah. Sungguh ini berbeda dengan beberapa orang yang banyak mengumpulkan hujjah dari nash-nash al-Qur'an, kemudian ia banyak menelaahnya, tetapi sayangnya mereka lalai dalam beramal dan sepi dari ketaqwaan, sehingga--wallahua'lam--dicabutlah berkah ilmu dari mereka.

Perihal yang hendak kami 'stressing' di sini adalah; bahwa seorang hamba hendaknya merasa puas dengan apa yang telah Allah bagikan kepadanya berupa kesehatan, rizki, kecerdasan dan pemahaman. Meski demikian, ia juga harus bersyukur kepada Rabb-nya melalui ucapan dan perbuatannya.

Subhanallah, sesungguhnya yang sedikit insyaAllah akan jadi bermakna jika disertai sikap ikhlas, taqwa, bijaksana, serta istiqamah. Sedangkan sesuatu yang banyak akan menjadi tidak bermakna, jika ia disertai dengan tindakan yang bertentangan dengan perintah Allah, riya', dan berpaling dari-Nya.

 

untuk nanti

22 February 2013 22:49:07 Dibaca : 1153

Siapa yang bisa menduga hari esok?
Pastinya tidak ada yang tahu..
Hidup selalu menyimpan
perjalanan berliku...

Perjalanan yang terkadang membuat
kita bertanya dan meragu akan saat ini yang kita
lalui...
Tapi hidup juga ada kalanya membuat kita takjub
atas apa yang sudah dialami...

Air mata mungkin sempat menetes ketika menjalani hidup
ini, tapi senyum pun pasti pernah mengembang ketika
kegembiraan menyapa hati ini...
Atas semua yang sudah
terjadi, atas semua yang sudah terlewati...
Ya,
sesungguhnya itu adalah rahasia Yang Mahakuasa untuk
nanti...

Perlahan tapi pasti, kejadian-kejadian yang sudah kita
lalui itu adalah untuk nanti...

Mungkin berawal tidak
mengenakkan, tapi kita tidak pernah tahu bagaimana
nanti akan berlanjut...

Hidup berisi dengan aneka macam peristiwa...
Peristiwa
yang menghadirkan silih berganti perasaan yang mengisi
jiwa...

Di mana kita melewati satu momen ke momen
lainnya... Meraih satu cita ke cita lainnya...
Begitu
indah ketika cita itu berhasil kita lewati dan kita
raih.... Tapi itu untuk nanti.....

Adakalanya juga kita melepas satu momen untuk meraih
momen lainnya....
Melepas satu keinginan terganti meraih
keinginan lainnya...

Terkadang serasa sulit untuk
menerima yang ada di depan mata, ketika harus melepas
cita yang begitu kita impikan..

Ini juga untuk nanti.,
Tidak ada salahnya ketika kita begitu mempertahankan
cita kita, siapa pun berhak merasa kecewa manakala
keinginan dan cita-citanya tidak tercapai...

Ada yang
mengatakan perasaan kecewa adalah bagian dari
gharizatul baqa' (naluri mempertahankan diri) yang
Allah ciptakan pada manusia...

Dengannya, manusia bukan
onggokan daging dan tulang belulang... Ia juga bukan
robot yang bergerak tanpa perasaan, tapi manusia
memiliki aneka emosi jiwa... Ia bisa bergembira, tapi
juga bisa kecewa....

Orang bijak mengatakan, hidup itu adakalanya tidak
bisa memilih...
Perkataan itu benar adanya, ketika kita
renungkan, kita lahir ke dunia ini tanpa ada pilihan;
terlahir sebagai seorang pria atau wanita, berkulit
coklat atau putih, berbeda suku bangsa, dan
sebagainya...

Di balik segala cita, di balik segala perasaan kecewa
yang hadir karena mempertahankan cita itu..
Perasaan
menerima untuk melepas ketika cita itu tidak berhasil
kita raih merupakan kesiapan yang perlu dihadirkan...

Di balik segala cita, di balik segala perasaan yang
melahirkan pertanyaan akan jalan yang kita tempuh..

Perlulah menjaga dengan meyakinkan diri itu dariNya
untuk diri kita bahwa semuanya untuk nanti yang akan
baik-baik saja...

Maka kokohkanlah keimanan saat perjalanan membuat kita
bertanya, saat membuat kita meragu dan kecewa itu
terjadi pada kita....

Yakinilah skenario Allah tengah
berlangsung untuk nanti...

Dan jadilah penyimak yang
baik dengan penuh sangka yang baik padaNya...

Tanamkan
dalam diri kita bahwa Allah Mahatahu yang terbaik bagi
hamba-hambaNya...

Memang kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi
esok hari...

Man propose, God dispose. . :)

Kita hanya bisa
menduga dan berikhtiar, tapi Allah jua yang
menentukan......

===

"Menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya
urusannya seluruhnya baik dan tidaklah hal itu
dimiliki oleh seseorang kecuali bagi seorang mukmin.
Jika mendapat nikmat ia bersyukur, maka hal itu baik
baginya. Dan jika menderita kesusahan ia bersabar,
maka hal itu lebih baik baginya." (HR. Muslim)

Wallahu a'lam bishshawab

 

hidup ini jihad menuju ilahi

22 February 2013 22:46:34 Dibaca : 1013

"....Sesungguhnya Kehidupan ini adalah tipu daya semata sedang Akhirat itulah kehidupan Abadi yang seharusnya terus-terusan di kejar.... "

...Jika dirimu dilanda kesusahan Bisikanlah harapan yang menjanjikan kepadanya Maka dengan janji itu dirimu akan menjadi senang. Perisailah dirimu dengan harapan Agar tidak putus asa Hingga kecemasanmu lenyap dimakan waktu. Tutupilah kesedihan dari teman-temanmu Ada orang-orang yang dengki Dan senang dengan penderitaan orang lain. Buanglah fikiran yang buruk terhadap segala sesuatu Kerana hal ini akan membuat yang bersangkutan Mati sebelum waktunya. Kecemasan itu tidak selamanya Mengongkong seseorang Sebagaimana kegembiraan pun Tidak selamanya menghiasinya. Andaikata jiwa ini tidak pernah menyalahi aqal Nescaya terasa tidak jernih kehidupan ini Bagi orang-orang yang waspada....