sel tumbuhan dan sel hewan

18 March 2016 13:08:28 Dibaca : 3347

Nama : Sartin Ladiku
Nim : 613413012
Kelas : A_Agroteknologi 2013
Tugas M.K : Dasar - Dasar Mikrobiologi

 

Sel Tumbuhan, sel hewan dan sel bakteri beserta fungsinya.

A. Sel Tumbuhan

Gambar. 1 Sel Tumbuhan

1. Membran Sel

Gambar. 1.1 Membran Sel
Membran sel merupakan lapisan antarmuka yang disebut membran plasma dan berfungsi memisahkan sel dengan lingkungan di luar sel, terutama untuk melindungi inti sel dan sistem kelangsungan hidup yang bekerja di dalam sitoplasma.
2. Dinding sel

Gambar 1.2 Dinding Sel
Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. inding sel juga dapat berfungsi memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.
3. Vakuola

Gambar. 1.3 vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan yang berupa rongga yang diselaputi membrchan (tonoplas). Cairan ini adalah air dan berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Selain itu, Vakuola juga berisi asam organik, asam amino, glukosa, gas, garam-garam kristal, alkaloid. Vakuola terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Vakuola Kontraktil dan Vakuola nonkontraktil (vakuola makanan). Vakuola kontraktil berufngsi sebagai osmoregulator yaitu pengatur nilai osmotik sel atau ekskresi. Vakuola nonkontraktil berfungsi untuk mencerna makanan dan mengedarkan hasil makanan.
4. Plastida

Gambar. 1.4 Plastida
Organel ini paling dikenal dalam bentuknya yang paling umum, kloroplas, sebagai tempat berlangsungnya fotosintesis. organ plastida merupakan organ yang hanya dimiliki tumbuhan saja. Plastid adalah organel vital pada tumbuhan. Fungsinya adalah sebagai tempat fotosintesis, sintesis asam-asam lemak, serta beberapa fungsi sehari-hari sel.
5. Badan golgi

Gambar. 1.5 Badan golgi
Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel. Fungsi badan golgi:
• Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain.
• Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma.
• Membentuk dinding sel tumbuhan
• Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom.
• Tempat untuk memodifikasi protein
• Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
• Untuk membentuk lisosom
• Membentuk Akrosom pada spermatozoa
6. Ribosom

Gambar. 1.6 ribosom
Di dalam sel, ribosom tersuspensi di dalam sitosol atau terikat pada retikulum endoplasma kasar, atau pada membran inti sel. Ribosom adalah komponen sel yang membuat protein dari semua asam amino.

7. Retikulum endoplasma

Gambar. 1.7 Retikulum Endoplasma
Retikulum Endoplasma sendiri terdiri atas ruangan-ruangan kosong yang ditutupi dengan membrane. Kegunaan daripada Retikulum Endoplasma Kasar adalah untuk mengisolir dan membawa protein tersebut ke bagian-bagian sel lainnya. Kebanyakan protein tersebut tidak diperlukan sel dalam jumlah banyak dan biasanya akan dikeluarkan dari sel. Contoh protein tersebut adalah enzim dan hormon.
8. Mitokondria

Gambar. 1.8 Mitokondria
Organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk hidup, selain fungsi selular lain, seperti metabolisme asam lemak, biosintesis pirimidina, homeostasis kalsium, transduksi sinyal selular dan penghasil energi[1] berupa adenosina trifosfat pada lintasan katabolisme. Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu lapisan membran luar dan lapisan membran dalam. Lapisan membran dalam ada dalam bentuk lipatan-lipatan yang sering disebut dengan cristae. Di dalam mitokondria terdapat ‘ruangan’ yang disebut matriks, dimana beberapa mineral dapat ditemukan. Sel yang mempunyai banyak mitokondria dapat dijumpai di jantung, hati, dan otot.
9. Nukleus

Gambar. 1.9 Nukleus
Nukleus merupakan pusat kendali pada sel tumbuhan eukariotik. Nukleus mengendalikan seluruh fungsi sel dengan menentukan berbagai reaksi kimia dan juga struktur dan fungsi sel. Fungsi nukleolus adalah untuk sintesis r-RNA dan ribosom (Hasnunidah, 2007).

B. Sel Hewan

Gambar. 2.1 sel hewan

1. Membran Sel

Gambar. 2.1 Membran Sel
Berfungsi untuk mengatur pertukaran zat, sebagai pelindung, tempat menerima rangsang.

2. Nukleus

Gambar. 2.2 Nukleus
Berfungsi sebagai tempat pengendalian aktivitas sel, tempat AND yang berfungsi sebagai faktor keturunan.
3. Sitoplasma

Gambar. 3.3 SitoplasmaSitoplasma merupakan cairan sel yang berada d Sitoplasma terdiri dari air dan protein material. Sitoplasma berfungsi sebagai lokasi utama di mana semua proses kehidupan terjadi.
4. Retikulum Endoplasma
.

Gambar. 2.4 Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma yaitu struktur berbentuk benang-benang yang bermuara di inti sel. Dikenal dua jenis RE yaitu : •RE. Granuler (Rough E.R) dan RE. Agranuler (Smooth E.R) yang Berfungsi sebagai sintetis dan transportasi berbagai macam zat kimia.
4. Kompleks Golgi
.

Gambar. 2.4 Kompleks Golgi
Berfungsi untuk merakit mikro molekul yang kaya karbohidrat.
5. Ribosom

Gambar. 2.5 Ribosom
Berfungsi sebagai tempat berlangsungnya sintesa protein.

6. Mitokondria

Gambar. 2.6 Mitokondria
Berfungsi sebagai tempat respirasi aerob.
7. Lisosom

Gambar. 2.7 Lisosom
Berfungsi sebagai tempat mencerna bahan-bahan dari luar sel dan bahan yang tidak dipakai dari dalam sel.
8. Perioksisom

Gambar. 2.8 Perioksisom
Di dalam peroksisom ditemukan beberapa macam enzim oksidase dan enzim katalase. Oleh karena enzim – enzim ini berperan dalam pembentukan katalase yaitu dalam pembentukan dan pembongkaran hidrogen peroksida (H2O2) , maka organel tersebut dinamakan peroksisom.
9. Badan Mikro

Gambar. 2.9 Badan Mikro
Berfungsi mengandung enzim katalase dan oksidasi disebut perolisisum, yang mengandung enzim untuk daun asam glioksiat disebut pada tumbuhan.

10. Sentrosom

Gambar. 2.10 Sentrosom
Berfungsi sebagai peran dalam pembelahan sel yaitu pada pergerakan kromatin.
11. Sentriol

Gambar. 2.11 Sentriol
Berfungsi untuk mengontrol pembentukan benang-benang gelondong selama pembelahan sel.

12. Mikrotubulus Dan Mikrofilamen

Gambar. 2.12 Mikrotubulus Dan Mikrofilamen
Mikrotubulus merupakan organel berbentuk tabung atau pipa , yang panjangnya 2,5 mikrometer dengan diameter 25 nm.Tabung tabung kecil itu tersusun atas protein yang dikenal sebagai tubulin. Selain mikrotubulus, yang juga berperan dalam gerakan sel adalah mikrofilamen. Organel ini berbentuk benang-benang halus ,tipis yang memanjang.Mikrofilamen tersusun atas dua macam protein ,yaitu aktin dan miosin.Mikrofilamen banyak terdapat pada sel-sel otot ,dan juga membentuk rangka dalam pada sel.Diameter mikrofilamen hanya 5 nm.

C. Sel Bakteri

1. Kapsul (Lapisan Lendir). Kapsul adalah lapisan mukus (lendir) yang melapisi sel dan terbentuk dari hasil metabolisme sel yang disekresikan. Kapsula berfungsi untuk menempel pada substrat dan memberikan perlindungan tambahan yang meliputi peningkatan daya resistensi terhadap sistem pertahanan inang. Kapsula bergelatin juga mempunyai fungsi sebagai pengikat antara sel-sel pada bakteri untuk membentuk koloni.

2. Dinding Sel. Dinding sel disebut juga peptidoglikan atau murein. Dinding sel ini bersifat tebal dan kaku sehingga berfungsi untuk mempertahankan bentuk sel, memberikan perlindungan fisik/mekanis, dan menjaga agar sel tidak pecah dalam media hipertonis (lebih kental).

3. Membran plasma. Membran plasma tersusun dari senyawa fosfolipid dan protein yang bersifat selektif permeabel (dapat dilewati oleh zat-zat tertentu). Fungsinya untuk membungkus sitoplasma, serta mengatur pertukaran zat yang berada di dalam sel dengan zat yang ada diluar sel.

4. Mesosom. Mesosom adalah organel sel yang memiliki penonjolan pada membran plasma ke arah dalam sitoplasma.Fungsinya untuk menghasilkan energi, membentuk dinding sel baru saat terjadi pembelahan sel, serta menerima DNA pada saat konjugasi.

5. Sitoplasma. Sitoplasma bakteri adalah cairan koloid yang mengandung molekul organik seperti lemak, protein, karbohidrat, dan garam-garam mineral, enzim, DNA, klorosom, dan ribosom. Fungsinya sebagai tempat terjadinya reaksi-reaksi metabolisme sel.

6. Ribosom. Ribosom adalah organel-organel kecil yang tersebar dalam sitoplasma yang tersusun dari senyawa protein dan RNA (ribonukleic acid). Jumlah ribosom di dalam suatu sel bakteri mencapai ribuan. Fungsinya untuk mensintesis protein.
7. DNA (Deoxyribonucleic acid). Berdasarkan fungsinya, bakteri memiliki 2 macam DNA, yaitu:
o DNA kromosom adalah materi genetik yang menentukan sebagian besar dari sifat-sifat metabolisme bakteri.
o DNA non-kromosom (plasmid) yang hanya menentukan sifat-sifat tertentu, seperti sifat patogen, sifat fertilitas (kemampuan dalam bereproduksi secara seksual), dan sifat kekebalan terhadap antibiotik tertentu.
8. Vakuola gas. Dengan mengatur jumlah gas dalam vakuola gasnya, bakteri dapat meningkatkan atau mengurangi kepadatan sel mereka secara keseluruhan dan bergerak ke atas atau bawah dalam air.

9. Granula gas. Granula gas berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan atau senyawa-senyawa lain yang dihasilkannya.

10. Klorosom. Klorosom adalah suatu struktur lipatan yang ada dibawah membran plasma yang berisi klorofil dan pigmen fotosintetik lainnya. Fungsinya adalah untuk fotosintesis yang hanya terdapat pada bakteri fotosintetik.

11. Flagela. Flagela adalah struktur kompleks yang tersusun atas bermacam-macam protein termasuk flagelin yang membuat flagela berbentuk seperti tabung cambuk dan protein kompleks yang memanjangkan dinding sel dan membran sel untuk membentuk motor yang menyebabkan flagela berotasi. Flagela berbentuk seperti cambuk. Flagela digunakan bakteri sebagai alat gerak. Bentuk flagela yang umum dijumpai meliputi:
o Monotrik – Flagela tunggal ditemukan di satu sisi
o Peritrik – Flagela ditemukan diseluruh badan bakteri
o Amfitrik – Terdapat satu flagela pada masing masing kutub
o Lofotrik – Terdapat seberkas (banyak) flagel pada satu sisi/kutub
12. Fimbria. Fimbria adalah tabung protein yang menonjol dari membran pada banyak spesies dari Proteobacteria. Fimbria umumnya pendek dan terdapat banyak di seluruh permukaan sel bakteri. Fimbria hanya ditemukan pada bakteri gram negatif, dimana bakteri tersebut memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis pada dinding selnya.

13. Pili. Struktur pili mirip dengan fimbria dan ada di permukaan sel bakteri namun tidak banyak. Pili berperan dalam konjugasi bakteri.

14. Plasmid. Pada umumnya bakteri memiliki plasmid. Plasmid dapat dengan mudah didapat oleh bakteri. Namun, bakteri juga mudah untuk menghilangkannya. Plasmid dapat diberikan kepada bakteri lainnya dalam bentuk transfer gen horizontal.

Daftar Pustaka
Alberts B. 1994. Biologi Molekuler Sel, Edisi Kedua. PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2004. Kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (GBPP) Mata Pelajaran Biologi. Depdikbud, Jakarta.