ARSIP BULANAN : May 2016

resume

10 May 2016 10:54:06 Dibaca : 1051

materi Agroforestri

1. Agroforestri : sistem penggunaan tanaman dimana tanaman pohon-pohonan dan herba ditanam bercampur secara zonal dan atau berurutan menurut waktu dengan atau tanpa hewan serta memberikan keuntungan lebih besar dari pada jika hanya tanaman pertanian saja (Cannel, M. G. R ).
2. Agroforestri : bentuk pemanfaatan lahan secara optimal dalam suatu tapak yang mengusahakan produksi biologis berdaur pendek dan berdaur panjang (kombinasi) kegiatan kehutanan dengan kegiatan pertanian berdasarkan kelestarian baik secara serempak maupun berurutan di dalam dan di luar kawasan hutan untuk kesejahteraan masyarakat (Rumusan Seminar Agroforestri).

SEJARAH AGROFORESTRI
1. Sistem agroforestri awal ditandai dngan prosentase tanaman pertanian lebih besar dari pada prosentase tanaman kehutanan sebesar 25 %. Konsekuensinya prosentase
penutupan tajuk oleh tanaman kehutanan masih rendah.
2. Sistem agroforestri tengahan ditandai dngan prosentase tanaman pertanian seimbang dengan prosentase tanaman
kehutanan sebesar 50 %. Konsekuensinya perlu pengaturan jarak tanam yang baik serta efisiensi pemanfaatan ruang.
3. Sistem agroforestri akhir ditandai dengan prosentase tanaman kehutanan dominan sebesar 75% dibanding tanaman pertanian. Sistem ini hampir mirip hutan rakyat.

PERAN AGROFORESTRI
1. Menjaga kestabilan ekosistem ditandai dengan keanekaragaman hayati yang tinggi.
2. Menjaga kestabilan tanah dan ketersediaan unsur hara dalam tanah.
3. Menjaga tata air dan ketersediaan air tanah untuk proses fisiologis tanaman.
4. Mencegah terjadinya bencana alam berupa erosi dan tanah longsor.
5. Memperbaiki strukutur/agregasi tanah.
6. Meminimalisir dampak pemanasan global

A. Aspek Ekonomi
1. Sebagai sistem yg memadukan berbagai jenis tanaman
dalam satu lahan maka memungkinkan naiknya produktifitas
hasil panen.
2. Mendongkrak tingkat kesejahteraan petani.
B. Aspek Sosial Budaya
1. Terdapat pelibatan anggota rumah tangga sehingga kehidupan sosial masyarakat semakin harmonis.
2. Kesadaran pentingnya akan hutan adat semakin terpelihara.
C. Aspek Ekologi
1. Keberadaan tanaman agroforestri menjadikan sistem ekologi
tetap terjaga.
2. Meningkatkan konservasi tanah dan air suatu lahan.

Secara umum kelebihan sistem agroforestri :
1. Dengan modal dan biaya tenaga kerja yang relatif rendah bisa mempertahankan dan
meningkatkan produktifitas lahan melalui siklus unsur hara dan perlindungan tanah.
2. Meningkatkan nilai output pada suatu areal lahan tertentu memalui penanaman campuran (polikultur) berdasarkan ruang dan waktu.
3. Mendistribusikan kebutuhan input tenaga kerja secara lebih merata berdasarkan musim.
4. Menciptakan persediaan modal utk memenuhi biaya-biaya yg tdk tentu atau kemungknan2 yg tdk terduga.

Secara umum kekurangan sistem agroferestri :
1. Dominansi tanaman pohon (agroforestri) berdampak pada penurunan produksi tanaman pertanian pokok.
2. Dominansi pohon yg tdk tertata dapat meningkatkan biaya tenaga kerja pada penerapan mekanisasi.
3. Periode produksi tanaman pohon (agroforestri) yg relatif panjang menunda pendapatan di luar batas kemampuan petani.

DIAGNOSA DAN DESAIN SISTEM AGROFORESTRI
Diagnosa berarti melakukan analisa-analisa dari sebuah fakta.
Diagnosa agroforestri berarti menganalisa sistem pemanfaatan
lahan yg terdiri semua karakteristik yg mempengaruhi pengelolaan
dan performanya. Kriteria diagnosa agroforestri antara lain :
1. Lokasi
2. Karakteristik lingkungan berupa berupa posisi ketinggian tempat, topografi, kelerengan, curah hujan dll.
3. Karakteristik sosial ekonomi berupa sistem kepemilikan kelompok2, suku, adat dan pendapatan pertanian.
4. Sumber daya pendukung berupa tenaga kerja, pasar, modal, infrastruktur lainnya.
5. Kebijakan-kebijakan pemerintah terkait dgn kegiatan pengembangan.

Kriteria desain agroforestri antara lain :
1.Produktifitas berupa peningkatan
efisiensi tenaga kerja, diversifikasi tanaman agroforestri guna peningkatan produksi.
2.Kelestarian berupa upaya kegiatan konservasi
3.Kemampuan adaptasi penyesuaian lokasi yg sesuai dgn kondisi sosial dan pemanfaatan lahan.