1 pengenalan alat dan bahan mikrobiologi

27 July 2016 10:48:11 Dibaca : 22283

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI

Acara 1. Pengenalan Alat Dan Bahan Praktikum

Oleh:

KELOMPOK VI

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS ILMU-ILMU PERTANIAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTAO
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiratAllah SWT, karena berkat Rahmat dan hidayah-Nya. Penulis dapat menyelesaikan Tugas laporan Dasar-Dasar Mikrobiologi.
Dengan judul Acara 1. Pengenalan Alat Dan Bahan Praktikum. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah DASAR-DASAR MIKROBIOLOGI.
Penulis menyadari bahwa Tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi penyusunan tugas laporan selanjutnya.
Akhir kata mudah-mudahan tugas laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Gorontalo, Juni 2016
Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu Dan Tempat 3
3.2 Alat Dan Bahan 3
3.3 Prosedur Kerja 3
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil 4
4.2 Pembahasan 8
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan 9
5.2 Saran 10
DAFTAR PUSTAKA 11
LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk memperlancar pelaksanaan praktikum mikrobiologi sangat penting untuk mengenal alat-alat dan bahan. Alat-alat yang digunakan di dalam laboratorium untuk praktikum mikrobilogi pada dasarnya terbagi menjadi jenis gelas dan mekanik. Peralatan gelas contohnya tabung erlenmeyer, sedangkan peralatan mekanik contohnya autoklaf. Pada saat di laboratorium, para laboran mengetahui teknik-teknik dasar di laboratorium, diantaranya adalah mengetahui cara-cara menggunakan alat-alat laboratorium dan membersihkannya setelah digunakan sangatlah penting sebelum seorang laboran melakukan penelitiannya guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Mikrobiologi adalah kajian tentang mahluk hidup (organisme) berukuran terlalu kecil untuk dapat dilihat dengan mata telanjang. Mikroorganisme meliputi protozoa, algae (ganggang), fungi (jamur), lichenes, bakteri, dan virus. Keseluruhan mikroorganisme tersebut berpengaruh penting pada pertanian. Mikrobiologi merupakan salah satu cabang ilmu biologi yang terpenting dan mengasyikkan untuk dipelajari. Tidak hanya sebagai ilmu biologi dasar yang memberikan pengertian-pengertian tentang asas-asas kimia dan fisika dalam proses kehidupan, tetapi juga sebagai ilmu terapan yang penting (Adams, 2000). Berikut akan dijelaskan fungsi dari alat-alat dan bahan dalam praktikum mikrobiologi.
1.2 Tujuan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum dasar-dasar mikrobiologi yaitu:
1. Mengetahui alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi
2. Mengetahui fungsi alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi
3. Mengetahui cara kerja alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerja dan fungsi dari alat-alat yang ada di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna.(Walton.1998).
Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang mikroorganisme yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang untuk meneliti apa saja yang terkandung di dalam mikroorganisme. Dalam meneliti mikroorganisme diperlukan teknik atau cara – cara khusus untuk mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti mikroorganisme baik sifat maupun karakteristiknya, tentu diperlukan adanya pengenalan alat yang akan digunakan serta mengetahui cara penggunaan alat – alat yang berhubungan dengan penelitian unutk memudahkan dalam melakukan penelitian (Dwidjoseputro, 2003).
Alat – alat yang digunakan dalam penelitian harus dalam keadaan steril atau bebas dari kuman, bakteri, virus dan jamur. Perlu adanya pengetahuan tentang cara – cara atau teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat – alat yang digunakan memiliki teknik sterilisasi yang berbeda (Dwidjoseputro, 2003).

BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Kegiatan praktikum Dasar-Dasar Mikrobiologi dilaksanakan pada Hari Jumat tanggal 13 Mei 2016 dan bertempat di Laboratorium Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo.
3.2 Alat dan Bahan
 Alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
1. Erlenmeyer 11. Pinset 21. Lampu bunsen
2. Tabung reaksi 12. Penjepit tabung reaksi 22. Kertas lakmus
3. Cawan petri 13. Jarum OSE 23. Alumunium foil
4. Gelas ukur 14. Jarum Ent 24. Inkubator
5. Gelas objek 15. Jarum Preparat
6. Gelas penutup 16. Timbangan analitik
7. Batang pengaduk 17. Autoclave
8. Pipet tetes 18. Oven
9. Pipet ukur 19. Rak tabung
10. Pipet mikro 20. Kompor
 Bahan yang digunakan yaitu:
1. Alkohol
2. Kapas
3. Medium NA
4. Medium PDA
3.3 Cara Kerja
1. Menyiapkan alat-alat praktikum seperti tabung reaksi, timbangan analitik ,dan lain-lain.
2. Mengambil gambar dengan cara memotret alat- alat tersebut, kemudian melampirkannya pada laporan praktikum.
3. Memberikan keterangan nama alat- alat dan bahan tersebut, kemudian mencatat fungsi atau kegunaan dari alat- alat dan bahan tersebut.
4.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berikut hasil pengamatan alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi:

No. Nama Alat Dan
Bahan Fungsi Cara Kerja
1. Erlenmeyer Tempat medium dan membiakan mikroba Menyiapkan Erlenmeyer yang sudah bersih dan isi dengan benda cair dengan jumlah besar dan berskala.
2. Tabung reaksi Wadah untuk mereaksikan dua atau lebih larutan/ bahan kimia.
1. Sterilisasikan alat yang akan digunakan untuk melakukan percobaan.
2. Masukkan bahan yang akan dilarutkan pada tabung reaksi
3. Cawan petri Tempat untuk membiakkan mikroorganisme dan menyimpan. 1. letakan medium di dalam cawan petri.
2. Menutup Cawan petri dengan penutup cawan.

4. Gelas ukur Untuk mengukur volume cairan Tuangkan larutan secara berhati-hati agar larutan tidak tumpah.
5. Gelas objek Meletakkan objek yang diamati Letakkan objek yang diamati pada gelas objek untuk diamati
6. Gelas penutup Untuk menutup objek yang telah diletakkan di atas gelas preparat dan untuk memperkecil kemungkinan timbul gelembung. menutup objek cover glass dan dimiringkan sekitar 45 derajat diatas kaca preparat kemudian jatuhkan pada objek di preparat tersebut hingga objek dapat tertutup dengan baik.
7. Batang pengaduk Untuk mengaduk larutan yang diencerkan Ambil pengaduk kemudian aduk larutan yang telah diencerkan
8. Pipet tetes Mengambil larutan dengan jumlah kecil Ambil larutan menggunakan pipet tetes
9. Pipet ukur Untuk mengukur volume larutan B Ambil larutan dengan pipet ukur . Pada pipet ini terdapat skala yang dapat digunakan sebagai takaran atau ukuran volume larutan atau cairan yang akan di ambil.

10 Pipet mikro Memindahkan cairan 1. Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4 mm.
2. Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian lepaskan tekanan dari Thumb Knob maka cairan akan masuk ke tip.
3. Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan.

11. Pinset Untuk mengambil benda dengan menjepit misalnya saat memindahkan cakram antibiotik Bahan yang akan diambil, dijepit dengan pinset yang tengah-tengahnya ditekan
12. Penjepit tabung reaksi Sebagai penjepit tabung reaksi pada proses pemanasan larutan. Jepit tabung reaksi dengan penjepit
13. Jarum OSE Mengambil koloni mikroba dalam bentuk suspensi sentuhkan pada bagian mikrobia kemudian menggosokkan pada kaca preparat untuk diamati.
14. Jarum Ent mengambil koloni mikroba dalam bentuk suspensi dan padat Ambil koloni menggunakan jarum ent
15. Jarum Preparat Untuk menipiskan dan melepaskan gumpalan-gumpalan objek diatas gelas. Tipiskan gumpalan objek menggunakan jarum preparat
16. Timbangan Analitik Menimbang bahan yang akan digunakan dalam praktikum dengan tingkat ketelitian yang tinggi 1. Meletakkan bahan pada timbangan tersebut.
2. Melihat angka yang tertera pada layar, dan angka itu merupakan berat dari bahan yang ditimbang.
17. Autoclave untuk mensterilkan alat dan bahan 1. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoclave. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
2. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol bertutup ulir, maka tutup harus dikendorkan.
3. Tutup autoclave dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoclave. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
4. Nyalakan autoclave, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.
5. Tunggu sampai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoclave dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15’ dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi
18. Oven Untuk mensterilisasikan alat Nyalakan oven,kemudian masukan alat. Proses sterilisasi dilakukan 1 jam dengan suhu 1600C- 1700C
19. Kompor memanaskan/memasak medium berupa PDA dan NA Letakkan larutan yang sudah di encerkan diatas kompor.
20. Rak tabung Tempat tabung reaksi Letakkan tabung reaksi yang berisi larutan medium PDA dan NA pada rak
21. Kertas lakmus Untuk mengukur pH Ukur larutan dengan menggunakan kertas
22. Bunsen Untuk memanaskan medium, mensterilkan jarum inokulasi dan alat-alat yang terbuat dari platina dan nikrom seperti jarum platina. 1. Menyalakan Bunsen.
2. Memanaskan alat-alat tersebut di atas api sampai pijar.

23.

Alumunium foil

Sebagai penutup Erlenmeyer/tabung reaksi.

1. Ambil aluminium foil secukupnya.
2. Letakkan pada bibir Erlenmeyer maupun tabung reaksi.
3. Rekatkan sampai tertutup rapat
24.

Inkubator

Untuk menyimpan biakan mikroba.

1. Hubungkan kabel power ke stop kontak.
2. Putar tombol power ke arah kiri (lampu power hijau menyala).
3. Atur suhu dalam incubator dengan menekan tombol set.
4. Sambil menekan tombol set, putarlah tombol di sebeklah kanan atas tombol set hingga mnencapai suhu yang di inginkan.
5. Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, lepaskan tombol set.
6. Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa menit.
25. Kertas Label
Menuliskan kegiatan yang sudah terjadi
Yang ditulis dalam label berupa tanggal pelaksanaan praktikum

26. Medium NA Tempat tumbuh mikroba (bakteri)
Tuangkan medium NA pada cawan petri untuk diinkubasi selama beberapa jam.
27. Medium PDA Tempat tumbuh mikroba (jamur)
Tuangkan medium PDA pada cawan petri untuk diinkubasi selama beberapa jam.
28. Alkohol Mensterilkan Tuangkan atau semprotkan alkohol ditangan atau dilingkungan sekitar.

4.2 Pembahasan
Dari hasil yang di peroleh dapat diketahui bahwa masing-masing alat mempunyai fungsi. Dengan mengetahui fungsinya,maka memudahkan praktikum untuk mengenal alat. karena pengenalan alat merupakan dasar dari melakukan suatu percobaan atau penelitian. pengenalan alat-alat laboratorium merupakan hal yang sangat penting sebelum melakukan percobaan karena dapat memperlancar kegiatan praktikum.
Sebelum melakukan suatu praktikum tersebut, hal yang pertama kali yang harus dilakukan adalah mengenal nama alat-alat dan fungsinya sehingga kita dapat melihat benda-benda atau organisme makhluk hidup yang berukuran kecil seperti; pipet tetes, tabung reaksi, rak tabung yang masing-masing memiliki fungsi khusus.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada setiap alat yang digunakan dalam praktikum ini memiliki nama dan fungsinya masing-masing, sehingga diperlukan pengenalan terhadap alat-alat yang akan digunakan.
2. Penguasaan dan pemahaman dalam penggunaan alat-alat akan sangat membantu dalam praktikum mikrobiologi ini.
5.2. Saran
Perlu mengetahuai fungsi dan cara kerja masing-masing alat yang digunakan dalam praktikum agar terhindar dari segala bentuk kegagalan dalam melaksanakan praktikum, serta praktikum dapat berjalan lancar.

DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, D.2003. Dasar-dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta
Walton. 2005. Kamus Istilah Kimia Analitik Indonesia. Bandung: Ganeca

LAMPIRAN