laporan mikrobiologi 3

28 July 2016 10:23:36 Dibaca : 8480

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam bidang penelitian mikroorganisme ini, tentunya menggunakan teknik atau cara-cara khusus untuk mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti mikroorganisme ini baik sifat dan karakteristiknya, dan diperlukan pula pengenalan akan alat-alat laboratorium mikrobiologi serta teknik atau cara penggunaan alat-alat yang berhubungan dengan penelitian tersebut.
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi juga harus dalam keadaan steril. Sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Ketika untuk pertama kalinya melakukan pemindahan biakan bakteri secara aseptik, sesungguhnya hal itu telah menggunakan salah satu cara sterilisasi, yaitu pembakaran. Namun, kebanyakan peralatan dan media yang umum dipakai di dalam pekerjaan mikrobiologi akan menjadi rusak bila dibakar. Oleh karena itu, diadakanlah praktikum “Sterilisasi dan Pembuatan Media” ini guna memberikan pemahaman kepada kita tentang hal-hal yang berkaitan dengan sterilisasi dan pembuatan media serta menambah pengetahuan dan keterampilan tentang teknik atau tata cara sterilisasi dan pembuatan media dalam mikrobiologi.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari sterilisasi alat dan bahan yaitu memahami dan melaksanakan proses sterilisasi yang tepat dan sesuai untuk alat dan bahan yang digunakan pada pengujian mikrobiologi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Sterilisasi dalam mikrobiologi merupakan proses penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, virus) yang terdapat di dalam suatu benda. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses fisik dengan tujuan untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme.
Sebelum melakukan percobaan dengan mikroorganisme atau mikroba, diperlukan proses dekontaminasi (proses menghilangkan atau membunuh mikroorganisme sehingga objek aman untuk ditangani) terlebih dahulu untuk meminimalisir organisme yang aktif dari suatu sistem bakteri atau virus. Ada beberapa metode dekontaminasi yaitu : Sterilisasi, Desinfeksi, dan Sanitasi. Mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan.
Sterilisasi panas kering adalah metode yang paling efektif untuk alat-alat gelas yang tidak memiliki skala/ukuran misalnya: petri, tabung gelas, botol pipet, kemudian alat-alat bedah, dan bahan yang karena karakteristik fisikanya tidak dapat disterilisasi dengan uap destilasi dalam udara panas-oven.
Suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada, jika ditumbuhkan di alam suatu medium tidak ada jasad renik yang dapat berkembang baik dinamakan Sterilisasi . Sterilisasi harus dapat membunuh renik yang paling tahan panas yaitu spora bakteri (Fardiaz, 1992).

BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum sterilisasi alat dan bahan dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 13 Mei 2016 Bertempat di Laboratorium Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Negeri Gorontalo.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu : Autoclave, Erlenmeyer, Tabung reaksi, PDA, NA, Pinset, Pipet dan Cawan petri.
3.3 Prosedur Kerja
Adapun cara kerja yaitu:
1. alat-alat yang akan disterilisasi dicuci bersih dan dikeringkan.
2. Untuk erlenmeyer, gelas ukur, labu takar ditutup lagi dengan aluminium atau kertas.
3. Tabung reaksi dikumpulkan dan dibungkus dengan kertas putih
4. Untuk cawan petri, di bungkus seluruhnya dngan kertas putih.
5. Untuk pipet ukur, dimasukkan kapas di mulut pipet ujung yang lainnya dibungkus aluminium foil dan dibungkus seluruhnya dengan kertas bersih.
6. Semua alat pada percobaan ini dikelompokkan, disterilkan dengan autoklaf pada suhu 121°C, selama 15-20 menit.
7. Setelah disterilisasi, alat-alat kemudian dikeluarkan dan di diamkan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Berikut hasil praktikum sterilisasi alat dan bahan:

No Kriteria Cara Sterilisasi
Panas Kering Panas Basah
1 Alat Oven Auto clove
2 Suhu 1600C -1700C 121 °C
3 Tekanan 1 atm 2 atm
4 Waktu 1 Jam 15 menit
5 Jenis alat/ bahan yang disterilkan Alat gelas Erlemeyer,Tabung reaksi, PDA,NA, dan Akuades.

4.2 Pembahasan
Dalam praktikum mikrobiologi digunakan beberapa alat, diantaranya yaitu:
Cawan petri berfungsi sebagai wadah untuk menumbuhkan mikroba. Tabung reaksi berfungsi untuk mereaksikan zat-zat kimia di dalam laboratorium. Rak tabung reaksi sebagai tempat meletakkan tabung reaksi. Hot plate digunakan untuk memanaskan, dalam pembuatan media serta menghomogenkan larutan. Stirrer digunakan untuk membantu menghomogenkan larutan. Erlenmeyer digunakan untuk pembuatan maupun mereaksikan bahan kimia. Pipet digunakan untuk mengambil cairan sesuai volume yang diinginkan. Inkubator dalah alat yang berfugsi untuk menginkubasi.
Sterilisasi, pada percobaan ini semua peralatan yang akan digunakan disterilikan. Sterilisasi yang dilakukan adalah dengan metode pemanasan menggunakan uap kering dengan menggunakan oven. Sebelum semua alat disterilisasikan pertama-tama semua alat dicuci bersih menggunakan sabun dan dibilas menggunakan aquadest, setelah itu dikeringkan menggunakan tissue, kemudian cawan petri dibungkus dengan alumunium foil, dimana sisi alumunium foil yang mengkilat berada didalam. Untuk Erlenmeyer ditutup mulut Erlenmeyer menggunakan alumunium foil, kemudian seluruh permukaan alat dibungkus dengan alumunium foil yang kemudian dimasukkan ke dalam oven dengan temperature 170oC.
Kendala saat melakukan sterilisasi adalah kurangya peralatan yang digunakan untuk melakukan proses sterilisasi, juga lamanya waktu proses sterilisasi yang dibutuhkan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi adalah sebagai berikut:
a. Suhu
Suhu yang digunakan disesuaikan dengan bahan yang akan disterilisasikan dan alat yang digunakan untuk sterilisasi. Hal ini dikarenakan perbedaan jenis bahan alat yang digunakan.
b. Waktu
Alat atau bahan yang akan disterilisasi tidak semua sama untuk perlakuan waktu yang digunakan. Alat cenderung memerlukan waktu yang lebih lama daripada bahan pada proses sterilisasi.
c. Kelembaban
Bahan yang akan disterilisasikan mempunyai tingkat kelembaban yang berbeda, oleh sebab itu kelembaban harus disesuaikan dengan jenis bahan yang akan disterilisasikan.
Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (121oC, 15 lbs) selama kurang lebih 15 menit. Penurunan tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah yang akan membunuh mikroorganisme. Autoklaf terutama ditujukan untuk membunuh endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan, kekeringan, dan antibiotik. Pada spesies yang sama, endospora dapat bertahan pada kondisi lingkungan yang dapat membunuh sel vegetatif bakteri tersebut. Endospora dapat dibunuh pada suhu 100°C, yang merupakan titik didih air pada tekanan atmosfer normal. Pada suhu 121°C, endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-5 menit, dimana sel vegetatif bakteri dapat dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik pada suhu 65°C.

Perhitungan waktu sterilisasi autoklaf dimulai ketika suhu di dalam autoklaf mencapai 121°C. Jika objek yang disterilisasi cukup tebal atau banyak, transfer panas pada bagian dalam autoklaf akan melambat, sehingga terjadi perpanjangan waktu pemanasan total untuk memastikan bahwa semua objek bersuhu 121°C untuk waktu 10-15 menit. Perpanjangan waktu juga dibutuhkan ketika cairan dalam volume besar akan diautoklaf karena volume yang besar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai suhu sterilisasi. Performa autoklaf diuji dengan indikator biologi, contohnya Bacillus stearothermophilus.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari uraian pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa:
a. Sterilisasi berfungsi untuk menghilangkan mikroorganisme yang ada pada atau dalam suatu benda, agar benda itu lebih aman untuk digunakan khususnya pada dunia kesehatan maupun pada percobaan-percobaan mikrobbiologi. Suatu bahan atau alat dikataan steril apabila terbebas dari mikroba, baik dalam bentuk sel vegetatif maupun spora.
b. Alat yang digunakan pada proses sterilisasi adalah oven dan autoclave.
c. Jenis-jenis sterilisasi diantaranya adalah sterilisasi uap (autoclave), sterilisasi panas kering (oven).
5.2 Saran
Diharapkan untuk selanjutnya dilakukan percobaan praktikum sterilisasi agar mahasiswa dapat mengetahui cara-cara sterilisasi alat dan bahan, serta metode dalam sterilisasi lebih bervariasi lagi, tidak hanya menggunakan metode sterilisasi panas kering (oven). Metode sterilisasi lain yang dapat dilakukan adalah sterilisasi dingin yang bertujuan agar praktikan lebih memahami proses-proses sterilisasi yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Ferdias.1992.Sterilisasi.(onlin).http://www.academia.edu/directory/educationnad_training/secondary. (diakses pada tanggal 17 juni 2016)
Parrott, Eugene L. 1974 . Pharmaceutical Technology. Minneapolis : Burgess Publishing Company.
Pelczar, Michael J, Jr dan E.C.S.Chan. 2008. Dasar-Dasar Mikrobiologi (Terjemahan). Jakarta : Universitas Indonesia.