laporan mikrobiologi 4

28 July 2016 10:27:22 Dibaca : 5302

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada umumnya mikroba yang hidup di alam terdapat dalam bentuk populasi. Mikroorganisme tersebut tersebar luas di dalam lingkungan baik di tanah, air, maupun udara. Keberadaan mikroorganisme baru dapat kita rasakan melewati makanan yang kita konsumsi dan sebagai akibatnya produk pangan jarang sekali yang steril dan umumnya tercemar oleh berbagai mikroorganisme.
Bahan pangan selain merupakan sumber gizi bagi manusia, juga sebagai sumber makanan bagi perkembangan mikroorganisme. Pertumbuhan atau perkembangan mikroorganisme dalam makanan sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia.
Untuk itu perlunya isolasi maupun permurnian untuk mendapatkan mikroorganisme tersebut. Populasi yang besar dan kompleks dengan berbagai mikroba terdapat dalam tubuh manusia termasuk dimulut, saluran pencernaan dan kulit. Berikut akan diuraikan teknik isolasi mikroba.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan praktikum isolasi mikroba yaitu untuk mengetahui bagaimana cara mengisolasi mikroba.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lain yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya media padat, sel-sel mikroba akan membentuk koloni sel yang tetap pada tempatnya (Nur et al, 2007).
Dikenal beberapa cara atau metode untuk memperoleh biakan campuran. Dua diantaranya yang paling sering digunakan adalah metode cawan gores dan cawan tuang. Yang didasarkan pada prinsip pengenceran dengan maksud untuk memperoleh speies individu. Dengan anggapan bahwa setiap koloni dapat terpisah dari satu jenis sel yang dapat diamati.
Sel-sel mikroba sulit dipisahkan secara individu karena terlalu kecil dan tidak tetap tinggal di tempatnya. Akan tetapi bila sel-sel itu dipisahkan dengan cara pengenceran, kemudian ditumbuhkan dalam media padat dan dibiarkan membentuk koloni, maka sel-sel tersebut selanjutnya dapat diisolasi dalam tabung-tabung reaksi atau cawan petri-cawan petri yang
terpisah (Dwidjoseputro,1980).
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam mengisolasi mikroorganisme menurut Dwidjoseputro, (1980) adalah sebagai berikut :
1. Sifat dan jenis mikroorganisme
2. Habitat mikroorganisme
3. Medium pertumbuhan
4. Cara menginokulasi dan inkubasi
5. Cara mengidentifikasi
6. Cara pemeliharaannya

Ada dua cara metode mengisolasi mikroba yaitu :
1. Metode Goresan (Streak Plate Method)
Metode ini mempunyai dua keuntungan yaitu menghemat bahan dan waktu. Apabila metode ini dilakukan dengan baik akan menyebabkan terisolasinya mikroorganisme yang diinginkan. Cara ini pada dasarnya adalah menggoreskan suspensi dari bahan atau substrat yang akan diisolasi mikrobanya pada permukaan medium agar sesuai. Setelah diinkubasi selama 2 x 24 jam, maka pada bekas goresan akan tumbuh koloni-koloni terpisah yang setiap koloni diasumsikan berasal dari satu klon atau satu sel atau satu spora, sehingga dapat diisolasi lebih lanjut untuk pemurnian dengan menggunakan medium selektif, kemudian diidentifikasi.
2. Metode Tuang (Pour Plate Method)
Cara ini pada dasarnya adalah mengencerkan specimen berupa populasi campuran mikroorganisme dalam medium agar yang sedang mencair (Suhu sekitar 450C) yang kemudian dituang kecawan petri dan diinkubasi. Karena konsentrasi sel-sel mikroba didalam spesimen tidak diketahui sebelumnya maka pengenceran perlu dilakukan beberapa tahap sehingga sekurang-kurangnya satu diantara cawan tersebut mengandung koloni-koloni terpisah di atas atau didalam agar. Setelah itu diinkubasi selama 2 x 24 jam.

BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum isolasi mikroba dilaksanakan pada hari Senin tanggal 16 Mei 2016, bertempat di Laboratorium kantor BPTPH Provinsi Gorontalo.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
• Cawan petri
• Pipet volume
• Tabung reaksi
• Bunsen
• Jarum ose
• Batang pengaduk
3.2.2 Bahan
• Media PDA dan NA
• Aquades
• Alkohol
3.3 Prosedur Kerja
3.3.1 Cara Kerja Metode Goresan
1. Siapkan alat dan bahan yang sudah steril
2. Sterilkan tangan dengan cara menyemprotkan alkohol 70% secara menyeluruh ke telapak tangan sampai lengan
3. kemudian ambil tanah sebanyak 1 gram. Sampel tanah 1 gram kemudian dimasukan kedalam erlenmeyer berisi akuades, kocok sampai tercampur rata.
4. Siapkan cawan petri steril yang sebelumnya telah diisi dengan medium
5. Ambil sampel dengan cara digoreskan (secara zig-zag) diatas medium yang sudah steril (sambil dilakukan didekat lampu bunsen)
6. Berikan label berisi nama, tanggal, kelompok, medium, nama kegiatan, kemudian tutup cawan petri dan bungkus kembali dengan kertas
7. Masukan kedalam inkubator selama 2 x 24 jam
8. Amati koloni yang tumbuh.
3.3.2 Cara Kerja Metode Tuang
1. Siapkan alat dan bahan yang sudah steril
2. Sterilkan tangan menggunakan alkohol
3. Siapkan suspensi yang sudah ada sebelumnya
4. Ambil suspensi menggunakan jarum ose dan masukan kedalam cawan petri yang berisi medium sambil dekatkan pada lampu bunsen yang menyala.
5. Campur medium dan suspensi dengan cara mengoyang cawan petri (seperti angka 8).
6. Setelah itu beri label berisi nama, tanggal, kelompok, medium, nama kegiatan. Kemudian bungkus kembali cawan petri dengan kertas
7. Masukan kedalam inkubator selama 2 x 24 jam
8. Amati koloni yang tumbuh.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berikut hasil pengamatan pada praktikum isolasi mikroba:
CIRI KOLONI JAMUR BAKTERI
Warna koloni Putih Bening
Bentuk koloni Berbentuk titik Bulat bercabang dan bulat
Diameter koloni - -
Bau Menyengat (bau Potato/kentang) Tidak berbau

4.2 Pembahasan
Teknik isolasi mikroorganisme adalah suatu usaha untuk menumbuhkan mikroba diluar lingkungan alamiahnya. Dilakukannya isolasi mikroba atau Pemisahaan mikroorganisme dari lingkungannya ini bertujuan untuk memperoleh biakan yang tidak bercampur dengan mikroorganisme lainnya.
Pada kegiatan praktikum yang kami lakukan untuk isolasi mikroba yaitu menggunakan dua metode untuk mengisolasi mikroba yaitu metode gores dan metode tuang. Dalam isolasi mikroba juga kami menggunakan teknik secara aseptic dimana semua alat-alat kerja disterilkan terlebih dahulu, seperti saat melakukan inokulasi, jarum ose yang digunakan untuk memindahkan biakan harus dipanaskan (pada lampu bunsen yang menyala) sebelum dan sesudah melakukan pemindahan, serta pada saat bekerja didekat lampu bunsen yang menyala, tujuannya agar terhindar dari kontaminan yang berasal dari udara atau lingkungan sekitar yang menjadi sumber kontaminasi, Setelah kegiatan inokulasi biakan di simpan dalam inkubator. Dari hasil inkubasi selama 48 jam diperoleh hasil pertumbuhan mikroba yaitu warna, bentuk, dan bau dari koloni dapat dilihat pada tabel hasil pengamatan diatas.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Teknik yang digunakan untuk isolasi mikroba adalah metode gores dan metode tuang.
2. Medium yang digunakan dalam menumbuhkan mikroba terdiri atas dari:
• Medium PPDA
• Medium NA

5.2 Saran
Untuk pelaksanaan praktikum berikutnya diharapkan agar asisten dosen lebih serius untuk memberikan arahan pada praktikan agar praktikum dapat berjalan lancar dan

DAFTAR PUSTAKA

Dwidjoseputro, 1980. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan: Jakarta.
Nur Indtiyani, Asnani. 2007. Penuntun praktikum mikrobiologi akuatik. Fakultas perikanan dan ilmu kelautan .UNHALU: Kendari

LAMPIRAN