laporan mikrobiologi 5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Setelah melakukan isolasi maka langkah selanjutnya yaitu melakukan penghitungan jumlah mikroba. Penghitungan mikroba merupakan tindak lanjut dari langkah sebelumnya. Penghitungan mikroba ini dipengaruhi juga oleh proses isolasi, jika dalam mengisolasi mikroba berhasil, atau melakukan dengan cara yang benar dan isolasi tersebut tidak terkontaminasi maka pada saat melakukan penghitungan jumlah mikroba kita tidak kesulitan, karena ada yang bisa kita amati atau dihitung. Sehingga langkah sebelumnya isolasi menentukan langkah selanjutnya yaitu penghitungan jumah mikroba.
Ada beberapa cara untuk mengukur atau menghitung mikroba yaitu dengan perhitungan jumlah sel, penghitungan massa sel secara langsung dan tidak langsung. Penghitungan jumlah sel dapat dilakukan dengan mikroskop, plate count atau hitung cawan.
Penghitungan jumlah mikroba dilakukan untuk melihat berapa banyak jumlah mikroba yang tumbuh pada medium yang di tanam. Penghitungan jumlah mikroba ini untuk menentukan mikroba yang sudah berkolonisasi sehingga dalam penghitungannya kita bisa menghitung langsung dengan mata tanpa bantuan mikroskop. Namun jika jumlahnya sudah sangat banyak maka kita perlu menggunakan alat bantu atau yang biasa kita sebut dengan colonycounter.
Berikut akan diuraikan bagaimana cara melakukan penghitungan jumlah mikroba.
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum penghitungan jumlah mikroba yaitu untuk mengetahui cara menghitung jumlah mikroba yang tumbuh pada medium yang dibuat pada teknik isolasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perhitungan mikroba adalah suatu cara yang digunkan untuk menghitung jumlah koloni yang tumbuh pada suatu media pembiakan. Secara mendasar ada dua cara penghitungan mikroba yaitu penghitungan secara langsung dengan cara membuat preparat yang diamati langsung menggunakan mikroskop di ruang hitung dan cara tidak langsung menggunakan cawan petri atau total plate count (Wheeler, 1993)
Dalam percobaan tentang perhitungan jumlah mikroba digunakan metode total plate count (TPC). metode ini merupakan analisis untuk menguji cemaran mikroba dengan menggunakan metode pengenceran dan metode cawan tuang. Metode cawan tuang adalah metode per plate. Metode ini dilakukan dengan mengencerkan sumber isolate yang telah diketahui beratnya ke dalam 9 ml larutan garam fisiologis, larutan yang digunakan sekitar 1 ml suspense ke dalam cawan petri steril, dilanjutkan dengan menuangkan media penyubur (nutrient agar), NA / media penyubur merupakan nutrisi untuk makanan mikroba (dwidjoseputro. 2005).
Pada tiap perhitungan bakteri ketepatan berkurang dengan meningkatnnya konsentrasi sel-sel. Begitu halnya bila jumlah yang dihitung terlalu kecil. Bahan yang mengandung sejumlah bakteri (kira-kira lebih dari 104 /ml) biasanya diencerkan dari 1 sampai 105 atau lebih tergantung pada bahan pemeriksaan atau metode hitung, sehingga hasil hitungan yang diperoleh dapat memudahkan perhitungan.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum penghitungan jumlah mikroba dilaksanakan pada hari senin,
tanggal 16 mei 2016, Bertempat di Laboratorium Terpadu Fakultas Ilmun Pertanian, Universitas Negri Gorontalo.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu: timbangan analitik, Labu erlenmayer, Tabung reaksi, Cawan petri, Spatula, Pipet ukur, Aquades, Tanah, Medium PDA dan Medium NA.
3.3 Prosedur Kerja
1) Siapkan aquades 250 ml dalam Erlenmeyer dan 5 tabung reaksi yang masing-masing berisi 10 ml aquades. Berikan label pada masing-masing 10â»2,10â»3,10â»4,10â»5,10â»6.
2) Menimbang secara steril 1 gram tanah, masukan kedalam Erlenmeyer yang berisi 100 ml aquades steril, kocok sampai terbentuk suspensi (pengenceran konsentrasi 10⻲).
3) Ambil 1 ml suspensi dari erlenmeyer tadi menggunakan pipet ukur, selanjutnya masukan kedalam tabung reaksi yang berisi 10 ml aquades dan berlabel 10â»2.
4) Ulangi prosedur kedua dengan mengambil suspensi dari tabung reaksi 10â»á¶¾ begitu seterusnya sampai tabung reaksi 10-6.
5) Siapkan cawan petri 10 buah dan 10 ml medium PDA atau NA yang telah mencair. Ambil 0,1 ml suspensi untuk tiap-tiap pengenceran kemudian masukan pada cawan petri (sambil dekatkan pada lampu bunsen yang menyala) yang berbeda.
6) Medium dan larutan yang sudah diencerkan, kemudian di campur secara merata dengan cara mengoyangkan cawan petri diatas meja (membentuk angka 8).
7) Beri label masing-masing cawan petri dan bungkus kembali cawan petri dengan kertas.
8) Masukan kedalam inkubator untuk di inkubasikan pada suhu ruang selama 1-2 hari ( 2 X 24 jam).
9) Amati jumlah koloni yang tumbuh.
.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berikut hasil praktikum penghitungan jumlah mikroba pada konsentrasi larutan pengenceran yang berbeda terdapat pada tabel berikut.
Pengenceran Ulangan Jumlah koloni Rata-rata Keterangan
10⻲ I 267
183,5
1,8.105
4,2 101.103
4,2 101.103
1,8.102.103
4,2.104
1,8.104
2,3
II 100
10â»á¶¾ I 61
42
II 23
10â»â´ I 10
7,5
II 5
10â»âµ I 44
29,5
II 15
10â»â¶ I 18
15,5
II 13
4.2 Pembahasan
Pada praktikum perhitungan mikroba pengenceran yang kami lakukan adalah pengenceran 10-2, 10-3, 10-4, 10-5, 10-6 . Dari hasil penghitungan jumlah mikroba yang medekati angka 30 sampai angka 300 jumlah koloninnya yaitu didapat dari pengenceran 10-2 dan 10-3. Karena hasil penghitungannya medekati angka 30 sampai 300 jumlah koloni.
Dalam perhitungannya menggunakan metode cawan hitung atau plate count. Hasil yang didapat pada pengenceran 10-4 lebih sedikit jumlah bakteri yang tumbuh. Hal yang menyebabkan jumlah bakteri tumbuh lebih sedikit yaitu pada saat melakukan pengenceran maupun penghomogenan suspensi dengan media di cawan petri yang tidak steril pada pengenceran 10-4 sehingga terjadi kontaminasi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya maka dapat disimpulkan:
1. Penghitungan mikroba dilakukan dengan metode cawan hitung (plate count).
2. Tujuan penghitungan jumlah mikroba yaitu untuk melihat berapa banyak jumlah mikroba yang tumbuh pada medium yang di tanam.
3. Penghitungan jumlah mikroba ini untuk menentukan mikroba yang sudah berkolonisasi sehingga dalam penghitungannya kita bisa menghitung langsung dengan mata telanjang tanpa bantuan mikroskop.
5.2 Saran
Diharapkan alat-alat yang digunakan dapat dilengkapi agar tidak mengganggu jalannya kegiatan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Dwidjoseputro, 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan: Jakarta.
Wheeler , 1993. Mikrobiologi Dasar Jilid 1. Erlangga. Jakarta
Kategori
- Masih Kosong