ARSIP BULANAN : March 2017

MANAJER DAN MEDIA PROFESIONAL

22 March 2017 12:28:06 Dibaca : 212

Feggy Purnamadewi Abubakar

"MANAGER"

Manager adalah orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang baik yang diakui oleh organisasi untuk dapat memimpin, mengelola, mengendaikan, mengatur serta mengembangkan organisasidalam rangka mencapai tujuan. Adapula manajer juga dapat dikatakan sebagi seseorang pengarah atau yang mengarahkan orang lain dan mampu bertanggung jawab atas kegiatan atau pekerjaan tersebut.

Adapun beberapa tugas manager.


1. Tentunya memimpin organisasi


2. Mengatur dan mengendalikan organisasi


3. Mengembangkan organisasi


4. Mengatasi berbagai masalah yang di hadapi oleh organisasi


5. Mengawasi dan mengendalikan organisasi


6. Menubuhkan kepercayaan


7. Meningkatkan rasa tanggung jawab


8. Mengevaluasi kegiatan – kegiatan organisasi


9. Menggali dan mengembangkan sumber daya yang dimiliki oleh organisasi.

Berikut ada beberapa tingakatan Manajer.


1. Manajer Lini Pertama (first-Line Management) Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajement tingkat yang paling rendah yang bertugas mengawasi dan memimpin karyawan non-manajerial yang ada di dalam proses produksi, mereka yang disebut supervasior.


2. Manajement tingkat menegah (Middle management)
Manejement tingkat menegah (middle manejement) mencakup semua manejemen puncak dan tugas sebgai penguhubung anatara kedua jabtan yang termasuk manajer menengah yaitu kepala bagian divisi.


3. Manajement Puncak (Top manajement), dikenal dengan executive officer, yang bertugas dengan merencanakan strategi dan kegiatan perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan, Seperti CEO (Chief Executive Officer)
Sumber di dapat dari tgl 5 Maret 2017 (http://indonesiaindonesia.com/f/98357-pengertian-manajer/) (http://www.pengertianku.net/2015/06/pengertian-manajer-dan-tugasnya-serta-tingkatannya.html)

Manager identik dengan kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar dapat memperoleh pengikut.

Menurut Maxwell (1995:5). Kepemimpinan ada;ah pengaruh tidak lebih yakni memperoleh pengikut. Maxwell sendiri menyimpulkan bahwa setiap orang dapat mempengaruhi dan dipengaruhi orang lain. Ada beberapa tingkatan kepemimpinan yang bisa membantu menaikan tingkat pengaruh seseorang yaitu :

1. Tingkatan Kedudukan
Tingkatan ini adalah kepemimpinan awal yang mendasar. Pengaruh yang di miliki dibawa oleh jabatan. Hal ini menjadi landasan untuk wewenang dan pengaruh, tetapi ini merupakan pengganti keahlian yang buruk. Seseorang mungkin berada pada posisi yang mengendalikan karena diangkat suatu kedudukan. Kepemimpinan yang sesungguhnya lebih dari hanya memeliki wewenang tetapi menjadi orang yang diikuti orang lain dengan senang hati dan penuh keyakinan (Maxwell.1995:5)

2. Tingkat izin
Kepemimpinan dapat membuat orang lain bekerja tanpa diwajibkan. Orang tidak peduli seberapa banyak yang pemimpin ketahui sampai orang tahu seberapa besar pemimpin peduli. Kepemimpinan dimulai dengan hati, bukan hanya dengan kepala. Seseorang yang berada di tingkat izin akan memimpin dengan saling berhubungan antara atasan dan bawahan (Maxwell.1995:7)

3. Tingkat Produksi
Tingkatan ini segala hal mulai terjadi (hal – hal yang baik; seperti keuntungan meningkat, moral tinggi, keluarnya karyawan rendah, kebutuhan terpenuhi,masalah terpecahkan minimum). Pada tingkat 3 orang berkumpul untuk mencapai tujuan (Maxwell:1995:8)

4. Tingkat Pengembangan Manusia
Tanggung jawab seorang pemimpin adalah mengembangkan orang lain untuk melakukan pekerjaan. Seorang pemimpin hebat bukan hanya kekuasan saja, tetapi karena kemampuannya memberikan kekuatan kepada orang lain. Loyalitas kepada pemimpin mencapai puncak tertinggi ketika pengikut secara pribadi tumbuh melalui bimbingan dari pemimpin. (Maxwell.1995.10)

5. Tingkat kemampuan menguasai pribadi
Kepepmimpinan yang terbukti sepanjang hidup akan membuat seseorang berada di tingkat ini dan meraih reward yang memuaskan. (Maxwell.1995:11).
Dapat disimpulkan jika seseorang yang tidak dapat mempengaruhi orang lain, maka orang lain tersebut tidak akan mengikutinya, dan bila orang lain tidak mengikutinya maka artinya orang tersebut bukanlah seorang pemimpin.

Di akses pada tanggal 12 Maret 2017 (http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/07/teori-kepemimpinan-dari-maxwell.html)

Adapula gaya kepemimpinan, ada beberapa para ahli mengartikan gaya kepemimpinan.

a. Gaya kepemimpinan Menurut Kartini Kartono (2008:34). Gaya kepemimpinan adalah sifat, kebiasaan, tempramen, watak dan keprobadian yang membedakan seorang pemimpin dalam berinteraksi dengan orang lain

b. Menurut Miftah Thoha (2010:49). Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain atau bawahan.

c. Menurut Yayat M Herujito 92006:188). Gaya kepemimpinan bukan bakat, oleh karena itu gaya kepemimpinan dipelajari dan dipraktekan dalam penerapannya harus sesuai dengan situasi yang dihadapi.

Di akses pada tanggal 12 maret 2017 (http://adaddanuarta.blogspot.co.id/2014/11/gaya-kepemimpinan-merurut-para-ahli.html)
Adapula jenis – jenis gaya kepemimpinan. Menurut Tohardi dikutip oleh Edy sutrisno (2010:242) menyatakan jenis – jenis gaya kepemimpinan yaitu :

1. Gaya Persuasive
Gaya persuasive yaitu gaya memimpin dengan menggunakan pendekatan yang mengubah perasaan, pikiran atau dengan kata lain melakukan ajakan atau bujukan.

2. Gaya Refresif
Gaya Refresif yaitu gaya keoemimpinan dengan cara memberikan tekanan – tekanan, ancaman – ancaman, sehingga bawahan merasa ketakutan.

3. Gaya Partisipatif
Gaya Partisipatif yaitu gaya kepemimpinan dengan cara memberikan kesempatan kepada bawahan. Utnuk itu secara aktif baik menata, spritual, fisik, maupun material dalam kiprahnya yang berada diperusahaan.

4. Gaya Inovatif.
Gaya inovatife yaitu pemimpin yang selalu berusaha dengan keras untuk mewujudkan usaha- usaha pembaruan di dalam segala bidang, baik bidang politik, ekonomi, sosial,budaya atau setiap produk terkait dengan kebutuhan manusia.

5. Gaya Investigasi.
Gaya investigasi yaitu gaya pemimpin yang selalu melakukan penelitian yang disertai dengan rasa penuh kecurigaan terhadap bawahannya menimbulkan yang menyebabkan kreatifitas, inovasi, serta inisiatif dari bawahanya kurang berkembang karena bawahan takut kesalahan – kesalahAn
Diakses pada tanggal 12 maret 2017 (http://adaddanuarta.blogspot.co.id/2014/11/gaya-kepemimpinan-merurut-para-ahli.html.


"MEDIA PROFFESIONAL"


Media professional yaitu media resmi yang berbadan hukum dan terdaftar di dewan pers. Media professional ini umunya berbadan hukum PT atau lembaga pers/perusahaan. seperti media detik.com, kompas.com, republika.com, jpnn.com dan media lain yang selama ini disebut sebagai media mainstream.
Media professional juga merupaka mediayang tidak berpihak pada suatu kelompok atau organisasi termasuk penguasa/pemerintah.
Sebanyak 75% dari 2 ribuan media cetak di indonesia tak professional. Data dari dewan pers menyebutkan hanya 567 media cetak yang bisa dikategorikan media professional. Selebihnya tak memenuhi syarat sesuai standar perusahaan pers yang dikeluarkan oleh pers. Dan sedangkan dari dunia cyber atau online sebanyak 43.000 media, hanya 211 perusahaan yang dikategorikan perusahaan pers professional.
Kesimpulan:
Tentunya di dalam suatu media professional terdapat pemimpin yang hebat dalam mengembangkan suatu perusahaan media yang baik untuk kebutuhan masyarakat tanpa harus memntingkan kebutuhan pribadinya sendiri.
Sumber di dapat dari 5 Maret 2017
(http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/03/04/omalkt365-dewan-pers-mulai-pilah-media-profesional-dan-tidak-profesional)
(https://m.tempo.co/read/news/2016/07/29/078791795/dewan-pers-75-persen-media-cetak-tak-profesional)

 

BAHASA GAUL

21 March 2017 09:39:53 Dibaca : 66

Bahasa gaul atau bahasa ABG adalah ragam bahasa Indonesia nonstandar yang lazim digunakan diindonesia pada tahun 1980-an hingga saat ini menggantikan bahasa prokem yang lebih lazim dipakai pada tahun-tahun sebelumnya


Dunia anak muda – tepatnya dunia anak-anak ABG selalu kreatif dengan memunculkan istilah-istilah baru yang bisa bikin orangtua geleng-geleng kepala, tertawa, atau malah mungkin bengong karena tidak tahu apa yang sedang dibicarakan anak-anaknya.


Saat ini arus informasi sudah mengalir deras dan cepat tanpa bisa dibendung sehingga apa yang hari ini sedang ngetren di satu tempat, bisa jadi esok hari sudah jadi tren juga di kota lain – termasuk penggunaan istilah dalam berbahasa.


tentunya menjadi hal yang menarik ketika kita mendengarkan (dan mengamati) istilah-istilah yang mereka gunakan dalam percakapan sehari-hari, baik secara lisan maupun chatting. Selain istilah seperti “unyu” dan “kepo” yang saya yakin sudah banyak dipahami oleh banyak orang, ada istilah seperti “baper”, “DL”, dan “PDKT”.

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong