Jurnalisme Online

16 May 2017 17:27:12 Dibaca : 86

Kuliner Khas Gorontalo Segera Lengkapi Keindahan Pantai Botutonuo

Gorontalo - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Bone Bolango akan membangun pusat kuliner daerah di objek wisata Pantai Botutonuo, Gorontalo.

Hadijah Pomalingo, Kepala Seksi Destinasi dan Pengembangan Objek Wisata dari Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Bone Bolango mengatakan, pusat kuliner tersebut berbasis masyarakat.

"Kami akan membangun pusat kuliner untuk dipergunakan oleh masyarakat, dengan menjual kuliner khas daerah Gorontalo," kata dia, Sabtu, 13 Mei 2017.
Berbagai menu lokal Gorontalo yang akan dijual seperti milu siram, ikan bakar, pisang goreng sambal sagela serta jagung bakar.

Hadijah mengatakan, di Pantai Botutonuo, memang sudah ada gazebo-gazebo milik warga, dan pihaknya akan menata tempat itu pengelolaan tetap dilakukan oleh masyarakat.

"Selain itu, akan juga dibangun pedestrian bagi pejalan kaki, tempat bilas dan juga tempat sampah dan lampu-lampu," ia menjelaskan.

Untuk mengembangkan objek wisata pantai Botutonuo, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan menambah wahana air, seperti banana boat atau perahu pisang, maupun tempat penyewaan alat selam.

Pantai Botutonuo dan objek wisata alam Lombongo merupakan dua destinasi wisata unggulan yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Bone Bolango pada 2017 ini. Keduanya diharapkan dapat menarik banyak wisatawan berkunjung ke Gorontalo.

 

Danau Limboto Makin Terdesak Jagung dan Eceng Gondok

Gorontalo - Danau Limboto yang berada di Kecamatan Limboto, Gorontalo, makin terdesak tanaman jagung dan eceng gondok. Kedalaman danau yang pernah terukur mencapai 30 meter kini bahkan tidak mencapai 3 meter.
Kondisi itu disebabkan tingginya sedimentasi akibat erosi yang terjadi di beberapa wilayah hulu. Material itu kemudian terbawa lewat sungai-sungai dan bermuara serta mengendap di Danau Limboto.
Hal itu menyebabkan eceng gondok semakin subur. Tanaman pengganggu itu kini bahkan hampir menutupi permukaan Danau Limboto.
Pantauan kondisi lahan sejumlah wilayah pegunungan gundul. Salah satu daerah aliran sungai (DAS) yang berada di Dusun Marisa, Desa Daenaa, Kecamatan Limboto Barat, rusak.
Pohon-pohon tanaman keras yang seharusnya melindungi kawasan itu sudah jarang ditemui. Posisinya digantikan jagung-jagung petani setempat.

Kepala Balai Pengelolaan DAS, Hutan Lindung (BPDAS), Provinsi Gorontalo, M Tahir, mengatakan, dari total luas DAS di Kabupaten Gorontalo, yakni 90,029 hektare (ha), sekitar 43 persen atau 40 ha sudah masuk dalam kategori lahan kritis.

"Jika ini dibiarkan, suatu saat Danau Limboto akan tinggal menjadi kenangan karena akan semakin banyak sedimentasi yang menumpuk di sana," kata Tahir saat dikonfirmasi, pekan lalu.

Hingga kini, pihaknya mengaku hanya mengimbau para petani yang menanam di kemiringan di atas 30 derajat, mengubah sistem penanaman dengan menerapkan metode berbasis konservasi tanah dan air.

"Yakni, dengan membuat teras pada setiap lahan yang akan ditanami jagung maupun sayuran dan menyisakan sebagian wilayah untuk ditanami pohon," ujar Tahir.

MANAJER DAN MEDIA PROFESIONAL

22 March 2017 12:28:06 Dibaca : 212

Feggy Purnamadewi Abubakar

"MANAGER"

Manager adalah orang yang memiliki pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang baik yang diakui oleh organisasi untuk dapat memimpin, mengelola, mengendaikan, mengatur serta mengembangkan organisasidalam rangka mencapai tujuan. Adapula manajer juga dapat dikatakan sebagi seseorang pengarah atau yang mengarahkan orang lain dan mampu bertanggung jawab atas kegiatan atau pekerjaan tersebut.

Adapun beberapa tugas manager.


1. Tentunya memimpin organisasi


2. Mengatur dan mengendalikan organisasi


3. Mengembangkan organisasi


4. Mengatasi berbagai masalah yang di hadapi oleh organisasi


5. Mengawasi dan mengendalikan organisasi


6. Menubuhkan kepercayaan


7. Meningkatkan rasa tanggung jawab


8. Mengevaluasi kegiatan – kegiatan organisasi


9. Menggali dan mengembangkan sumber daya yang dimiliki oleh organisasi.

Berikut ada beberapa tingakatan Manajer.


1. Manajer Lini Pertama (first-Line Management) Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal dengan istilah manajemen operasional, merupakan manajement tingkat yang paling rendah yang bertugas mengawasi dan memimpin karyawan non-manajerial yang ada di dalam proses produksi, mereka yang disebut supervasior.


2. Manajement tingkat menegah (Middle management)
Manejement tingkat menegah (middle manejement) mencakup semua manejemen puncak dan tugas sebgai penguhubung anatara kedua jabtan yang termasuk manajer menengah yaitu kepala bagian divisi.


3. Manajement Puncak (Top manajement), dikenal dengan executive officer, yang bertugas dengan merencanakan strategi dan kegiatan perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan, Seperti CEO (Chief Executive Officer)
Sumber di dapat dari tgl 5 Maret 2017 (http://indonesiaindonesia.com/f/98357-pengertian-manajer/) (http://www.pengertianku.net/2015/06/pengertian-manajer-dan-tugasnya-serta-tingkatannya.html)

Manager identik dengan kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar dapat memperoleh pengikut.

Menurut Maxwell (1995:5). Kepemimpinan ada;ah pengaruh tidak lebih yakni memperoleh pengikut. Maxwell sendiri menyimpulkan bahwa setiap orang dapat mempengaruhi dan dipengaruhi orang lain. Ada beberapa tingkatan kepemimpinan yang bisa membantu menaikan tingkat pengaruh seseorang yaitu :

1. Tingkatan Kedudukan
Tingkatan ini adalah kepemimpinan awal yang mendasar. Pengaruh yang di miliki dibawa oleh jabatan. Hal ini menjadi landasan untuk wewenang dan pengaruh, tetapi ini merupakan pengganti keahlian yang buruk. Seseorang mungkin berada pada posisi yang mengendalikan karena diangkat suatu kedudukan. Kepemimpinan yang sesungguhnya lebih dari hanya memeliki wewenang tetapi menjadi orang yang diikuti orang lain dengan senang hati dan penuh keyakinan (Maxwell.1995:5)

2. Tingkat izin
Kepemimpinan dapat membuat orang lain bekerja tanpa diwajibkan. Orang tidak peduli seberapa banyak yang pemimpin ketahui sampai orang tahu seberapa besar pemimpin peduli. Kepemimpinan dimulai dengan hati, bukan hanya dengan kepala. Seseorang yang berada di tingkat izin akan memimpin dengan saling berhubungan antara atasan dan bawahan (Maxwell.1995:7)

3. Tingkat Produksi
Tingkatan ini segala hal mulai terjadi (hal – hal yang baik; seperti keuntungan meningkat, moral tinggi, keluarnya karyawan rendah, kebutuhan terpenuhi,masalah terpecahkan minimum). Pada tingkat 3 orang berkumpul untuk mencapai tujuan (Maxwell:1995:8)

4. Tingkat Pengembangan Manusia
Tanggung jawab seorang pemimpin adalah mengembangkan orang lain untuk melakukan pekerjaan. Seorang pemimpin hebat bukan hanya kekuasan saja, tetapi karena kemampuannya memberikan kekuatan kepada orang lain. Loyalitas kepada pemimpin mencapai puncak tertinggi ketika pengikut secara pribadi tumbuh melalui bimbingan dari pemimpin. (Maxwell.1995.10)

5. Tingkat kemampuan menguasai pribadi
Kepepmimpinan yang terbukti sepanjang hidup akan membuat seseorang berada di tingkat ini dan meraih reward yang memuaskan. (Maxwell.1995:11).
Dapat disimpulkan jika seseorang yang tidak dapat mempengaruhi orang lain, maka orang lain tersebut tidak akan mengikutinya, dan bila orang lain tidak mengikutinya maka artinya orang tersebut bukanlah seorang pemimpin.

Di akses pada tanggal 12 Maret 2017 (http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/07/teori-kepemimpinan-dari-maxwell.html)

Adapula gaya kepemimpinan, ada beberapa para ahli mengartikan gaya kepemimpinan.

a. Gaya kepemimpinan Menurut Kartini Kartono (2008:34). Gaya kepemimpinan adalah sifat, kebiasaan, tempramen, watak dan keprobadian yang membedakan seorang pemimpin dalam berinteraksi dengan orang lain

b. Menurut Miftah Thoha (2010:49). Gaya kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain atau bawahan.

c. Menurut Yayat M Herujito 92006:188). Gaya kepemimpinan bukan bakat, oleh karena itu gaya kepemimpinan dipelajari dan dipraktekan dalam penerapannya harus sesuai dengan situasi yang dihadapi.

Di akses pada tanggal 12 maret 2017 (http://adaddanuarta.blogspot.co.id/2014/11/gaya-kepemimpinan-merurut-para-ahli.html)
Adapula jenis – jenis gaya kepemimpinan. Menurut Tohardi dikutip oleh Edy sutrisno (2010:242) menyatakan jenis – jenis gaya kepemimpinan yaitu :

1. Gaya Persuasive
Gaya persuasive yaitu gaya memimpin dengan menggunakan pendekatan yang mengubah perasaan, pikiran atau dengan kata lain melakukan ajakan atau bujukan.

2. Gaya Refresif
Gaya Refresif yaitu gaya keoemimpinan dengan cara memberikan tekanan – tekanan, ancaman – ancaman, sehingga bawahan merasa ketakutan.

3. Gaya Partisipatif
Gaya Partisipatif yaitu gaya kepemimpinan dengan cara memberikan kesempatan kepada bawahan. Utnuk itu secara aktif baik menata, spritual, fisik, maupun material dalam kiprahnya yang berada diperusahaan.

4. Gaya Inovatif.
Gaya inovatife yaitu pemimpin yang selalu berusaha dengan keras untuk mewujudkan usaha- usaha pembaruan di dalam segala bidang, baik bidang politik, ekonomi, sosial,budaya atau setiap produk terkait dengan kebutuhan manusia.

5. Gaya Investigasi.
Gaya investigasi yaitu gaya pemimpin yang selalu melakukan penelitian yang disertai dengan rasa penuh kecurigaan terhadap bawahannya menimbulkan yang menyebabkan kreatifitas, inovasi, serta inisiatif dari bawahanya kurang berkembang karena bawahan takut kesalahan – kesalahAn
Diakses pada tanggal 12 maret 2017 (http://adaddanuarta.blogspot.co.id/2014/11/gaya-kepemimpinan-merurut-para-ahli.html.


"MEDIA PROFFESIONAL"


Media professional yaitu media resmi yang berbadan hukum dan terdaftar di dewan pers. Media professional ini umunya berbadan hukum PT atau lembaga pers/perusahaan. seperti media detik.com, kompas.com, republika.com, jpnn.com dan media lain yang selama ini disebut sebagai media mainstream.
Media professional juga merupaka mediayang tidak berpihak pada suatu kelompok atau organisasi termasuk penguasa/pemerintah.
Sebanyak 75% dari 2 ribuan media cetak di indonesia tak professional. Data dari dewan pers menyebutkan hanya 567 media cetak yang bisa dikategorikan media professional. Selebihnya tak memenuhi syarat sesuai standar perusahaan pers yang dikeluarkan oleh pers. Dan sedangkan dari dunia cyber atau online sebanyak 43.000 media, hanya 211 perusahaan yang dikategorikan perusahaan pers professional.
Kesimpulan:
Tentunya di dalam suatu media professional terdapat pemimpin yang hebat dalam mengembangkan suatu perusahaan media yang baik untuk kebutuhan masyarakat tanpa harus memntingkan kebutuhan pribadinya sendiri.
Sumber di dapat dari 5 Maret 2017
(http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/17/03/04/omalkt365-dewan-pers-mulai-pilah-media-profesional-dan-tidak-profesional)
(https://m.tempo.co/read/news/2016/07/29/078791795/dewan-pers-75-persen-media-cetak-tak-profesional)

 

BAHASA GAUL

21 March 2017 09:39:53 Dibaca : 66

Bahasa gaul atau bahasa ABG adalah ragam bahasa Indonesia nonstandar yang lazim digunakan diindonesia pada tahun 1980-an hingga saat ini menggantikan bahasa prokem yang lebih lazim dipakai pada tahun-tahun sebelumnya


Dunia anak muda – tepatnya dunia anak-anak ABG selalu kreatif dengan memunculkan istilah-istilah baru yang bisa bikin orangtua geleng-geleng kepala, tertawa, atau malah mungkin bengong karena tidak tahu apa yang sedang dibicarakan anak-anaknya.


Saat ini arus informasi sudah mengalir deras dan cepat tanpa bisa dibendung sehingga apa yang hari ini sedang ngetren di satu tempat, bisa jadi esok hari sudah jadi tren juga di kota lain – termasuk penggunaan istilah dalam berbahasa.


tentunya menjadi hal yang menarik ketika kita mendengarkan (dan mengamati) istilah-istilah yang mereka gunakan dalam percakapan sehari-hari, baik secara lisan maupun chatting. Selain istilah seperti “unyu” dan “kepo” yang saya yakin sudah banyak dipahami oleh banyak orang, ada istilah seperti “baper”, “DL”, dan “PDKT”.

 

Perkembangan Teknologi Komunikasi

01 February 2016 14:05:10 Dibaca : 577

Nama : Feggy P. Abubakar

NIM : 291414049

1. Jenis teknologi komunikasi

Satelit komunikasi

Umumnya komunikasi satelit menggunakan begitu banyak tranponders. salah satu contoh Intelsat VIII menggunkan 44 transponders dapat mengakomodir lebih dari 22.500 telepon sirkuit dan 3 channel TV, pada saat ini sampai bisa mengakomodir komunikasi di Asia dan Afrika.

Antena satelit sangat penting peranannya dalam jaringan komunikasi satelit. Sebab benda yang ini berfungsi sebagai penerima transimisi di setiap kawasan di dunia. Sedangkan sebuah satelite spacing (penempatan satelit) digunakan agar dalam melakukan transmisi lebih mudah berdasarkan kawasannya.

Sedangkan sebuah power system yang digunakan oleh satelit diperoleh melalui sinar matahari yang diubah ke bentuk listrik yang menggunakan Sel surya (Solar cells). Pesawat ruang angkasa yang berada lama di ruang angkasa membangkitkan tenaga dengan energi matahari. Pesawat memperoleh energi matahari itu dengan menggunakan struktur seperti sayap besar yang diberi nama panel surya. Setiap panel tersusun atas banyak sel yang lebih kecil. Sel surya menghasilkan tenaga listrik saat terkena cahaya.

Sel-sel tersebut dibuat dari bahan yang disebut silikon. Panel surya hanya akan bekerja bila saat menghadap ke arah matahari, dan satelit dilengkapi dengan sensor yang mencari arah cahaya. Motor menggerakan panel dihadapkan ke cahaya matahari. Satelit juga dilengkapi dengan sumber tenaga yang berdurasi 12 tahun yang merupakan bahan bakarnya agar dapat beroperasi.

Berikut adalah beberapa nama-nama satelit komunikasi milik Indonesia yang telah atau akan diluncurkan.

Satelit Palapa A1, satelit Palapa A2, satelit Palapa B1, Palapa B2, Palapa B2P, Palapa B2R, Palapa B4, Palapa C1, Palapa C2, Indostar I (Cakrawarta I), Telkom-1, Garuda-1, Telkom-2, INASAT-1, LAPAN-TUBSAT, Indostar II (Cakrawarta II), Palapa D, Telkom-3.

Videotech

VideoTech adalah proyek yang bertujuan untuk mengembangkan kegiatan multimedia menggunakan video digital otentik yang terkandung dalam konteks bahasa kedua Perancis di Kanada. Proyek ini bertujuan untuk menciptakan tidak hanya isi pendidikan dan pembelajaran, tetapi juga komunitas praktek di mana pengguna dapat berkontribusi konten dan menyarankan jalur pembangunan alternatif.

Teletech

TELETECH Holdings, Inc (NASDAQ: TTEC) adalah global proses bisnis outsourcing perusahaan yang bermarkas di Englewood, Colorado.Founded oleh Kenneth D. Tuchman pada tahun 1982, perusahaan menyediakan strategi pelanggan, analisis-driven dan manajemen keterlibatan pelanggan teknologi-enabled solusi.

Interactive cable tv

Interactive cable TV atau tv kabel adalah dua cara kabel TV sistem yang memungkinkan pengunjung untuk mengeluarkan perintah dan memberikan umpan balik informasi melalui elektronik perangkat yang disebut sebuah kotak pengaturan. Pemirsa dapat memilih program atau film untuk menonton, pada waktu apa, dan dapat menempatkan pesanan di respon untuk iklan.

Teleconferencing

Salah satu manfaat dan keuntungan perkembangan teknologi jaringan dan informasi adalah kemudahan dalam berkomunikasi. Orang dapat melakukan aktivitas tanpa harus berpergian dan membuang-buang waktu untuk menghabiskan waktu yang yang dilakukan dari perjalanan dan tentunya juga menghemat biaya. Hal tersebut dapat menunjang efiensi waktu dan biaya pada sebuah organisasi atau perusahaan.

Pada saat ini orang dapat melakukan suatu pertemuan bisnis dengan rekannya tanpa harus meninggalkan tempat orang tersebut bekerja. Sebut saja teknologiteleconference. Teknologi ini sangat memungkinkan untuk melakukan hal tersebut. Kom tersebut meliputi gambar dan suara sehingga pihak pertama dan kedua ataupun ketiga seolah-olah bertatapan langsung antara beberapa pihak yang berlangsung secara interaktif dan realtime.

Implementasi dari teknologi teleconference yaitu dengan menggunakannya teknologi ISDN dimana ISDN menyediak an jaringan hubungan digital untuk mendukung layanan telekomunikasi baik suara maupun gambar. Pada dasarnya Teleconference merupakan pengembangan dari jaringan komunikasi telepon yang sudah dikembangkan hanya saja model ini masih belum terlalu luas dipakai pada pasar telekomunikasi dikarenakan biaya dan peralatan yang cukup mahal.

Dari sisi akses terhadap teknologi ini dapat kita ulas sebagaii berikut :

Layanan ISDN mempunyai dua tipe akses yaitu Basic Rate Acces (BRA) yang dapat mengakses (2B D) dan akses melalui Primary Rate Acces (PRA) yang dapat mengakses (30B D) dimana kanal B mempunnyai kecepatan akses 64 kbps dan kanal D 64 kbps atau 16 kbps tergantung pada tipe akses yang digunakan . Kanal D pada PRA untuk Signalling dan kanal B sebagai Sinyal informasi paket switch .

Computerized network

Sebuah jaringan komputer adalah sekelompok sistem komputer dan perangkat keras komputer lainnya yang terhubung bersama-sama melalui saluran komunikasi untuk memfasilitasi komunikasi dan berbagi sumber daya antara berbagai pengguna. Jaringan umumnya dikategorikan berdasarkan karakteristik mereka.

Salah satu contoh awal dari sebuah jaringan komputer adalah jaringan komunikasi komputer yang berfungsi sebagai bagian dari Semi-Automatic Tanah Lingkungan (SAGE) sistem radar militer AS. Pada tahun 1969, University of California di Los Angeles, Stanford Research Institute, University of California di Santa Barbara dan University of Utah terhubung sebagai bagian dari Advanced Research Projects Agency Network (ARPANET) proyek. Ini adalah jaringan ini yang berkembang menjadi apa yang sekarang kita sebut internet.

Jaringan yang digunakan untuk:

Memfasilitasi komunikasi melalui email, video conferencing, pesan instan, dllMemungkinkan beberapa pengguna untuk berbagi perangkat keras tunggal seperti printer atau scannerMengaktifkan file sharing di jaringanMemungkinkan untuk berbagi perangkat lunak atau operasi program pada sistem remoteMembuat informasi lebih mudah untuk mengakses dan memelihara kalangan pengguna jaringan

Ada banyak jenis jaringan, termasuk:

Local Area Network (LAN)Personal Area Network (PAN)Rumah Area Networks (HAN)Wide Area Networks (WAN)Jaringan KampusMetropolitan Area Networks (MAN)Perusahaan Private NetworksInternetworksJaringan Backbone (BBN)Area Networks global (GAN)Internet

Implikasi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

Bidang Sosial Budaya

Perkembangan TIK sekarang telah membawa pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat. Jika dulu orang rela berjalan puluhan kilometer agar dapat bercakap-cakap dengan orng lain, maka sekarang kita dapat melakukannya sambil duduk santai didalam rumah melalui pesawat telepon. Dlu kita memerlukan wktu berhari-hari untuk mengetahui peristiwa yang terjadi ditempat lain. Tetapi sekarang kita dapat memproleh informasi tersebut hanya dalam hitungan jam bahkan detik yaitu melalui media elektronik seperti radio dan Televisi (TV). Sekarang kita dapat ,e,proleh berbagai informasi secara cepat dan akurat melalui internet. Kita dapat mengetahui bagaimana bangsa lain memproleh dan mengolah makanan mereka, cara mereka berpakaian, atau cara melakukan peribadatan kepada Tuhan mereka. Sehingga kita dapat meniru atau menyerap kebudayaan-kebudayaan tersebut menjadi budaya cara hidup kita.

Bidang Politik

Fasilitas TIK yang diwakili dengan adanya internet membuat semuanya menjadi sumber informasi. sobat dapat menuangkan gagasan dan pendapat dalam bentuk teks, gambar, suara, atau gabungan dari ketiganya. Hal yang sobat ungkapkan tersebut dapat menjadi sumber informasi bagi orang lain. Bahkan, pendapat sobat secara tidak langsung menjadi syarat dasar demokrasi. Masih ingatkah sobat bahwa syarat demokrasi adalah bebas mengemukakan pendapat?

TIK juga mempunyai peranan dalam proses demokrasi. Misalnya pemilihan kepala daerah (pilkada) atau pemilihan umum (pemilu). Banyak lembaga survei melakukan sistem penghitungan suaranya dengan sistem quick count. Melalui sistem itu sobat dapat melihat hasil proses penghitungan secara cepat.

Proses pemilu pun juga menggunakan kemajuan TIK. Mulai dari pendaftaran partai politik, pendaftaran calon pemilih, kampanye, sampai pendaftaran caleg menggunakan TIK. Pernahkah sobat membayangkan seandainya pemilu sekarang dilakukan secara manual tanpa menggunakan TIK? Masih mungkinkah dilakukan dengan cepat sesuai jadwal pemilu yang ditetapkan KPU dengan begitu banyaknya calon partai peserta pemilu, caleg, dan calon pemilih?.Saat ini lembaga survei kita pun sudah menerapkan sistem quick count dalam penghitungan hasil pemilu.

Bidang ekonomi

Peran TIK dalam bidang ekonomi sangat tidak mungkin untuk dihindari. Dalam dunia ekonomi, teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan zaman. Dalam bidang ekonomi, peranan teknologi informasi dan komunikasi sangat diperlukan. Dengan adanya internet, segala jenis transaksi perdagangan maupun bisnis dapat dilakukan tanpa perlu beranjak dari meja kerja kita, dan tanpa perlu antri berjam-jam di loket-loket pelayanan, serta tanpa dibatasi oleh waktu.

Kemajuan perkembangan TIK lainnya adalah adanya kemudahan dalam melakukan transaksi pembelian barang secara online melalui: internet (e-buy), perdagangan barang secara elektronik (e-commerce), tanpa kita harus ke tempat tujuan. Keunggulan teknologi informasi dan komunikasi juga dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis untuk mendukung bisnis mereka. Misal-nya: perdagangan saham secara online (bursa efek), dan lain sebagainya.

Bidang sosial

Telah diramalkan oleh para ahli jaman dahulu dan diyakini oleh masyarakat saat ini bahwa kemajuan teknologi dapat berperan sebagai alat pengubah. Sejarah membuktikan evolusi teknologi selalu terjadi sebagai tujuan atas hasil upaya keras para jenius yang pada gilirannya temuan teknologi tersebut diaplikasikan untuk memperoleh kemudahan dalam aktivitas kehidupan dan selanjutnya memperoleh manfaat dari padanya.

Ilmu pengetahuan dasar seperti fisika, matematika, kimia, menjadi modal utama dalam memecahkan persoalan dan menciptakan teknologi. Tahapan berikutnya, temuan teknologi ini diperkenalkan kepada masyarakat dan jika terbukti dapat membantu memudahkan aktivitas manusia kemudian memasuki tahap komersial. Mereka yang mampu memiliki teknologi menjadi penerima manfaat (beneficiaries) teknologi, sedangkan yang tidak mampu berada pada lingkaran luar penerima manfaat teknologi.

Kondisi mampu dan tidak mampu dalam memiliki teknologi inilah yang menjadi penyebab awal (primal causal) dari kesenjangan ekonomi dan sosial. Mereka yang mampu menghasilkan teknologi dan sekaligus memanfaatkan teknologi memiliki peluang yang lebih besar untuk mengelola sumber daya ekonomi, sementara yang tidak memiliki teknologi harus puas sebagai penonton saja. Akibatnya, yang kaya semakin kaya, yang miskin tetap miskin. Pada sisi gelap, teknologi dapat dituduh sebagai penyebab kesenjangan ekonomi dan sosial.

Keadaan inilah yang kemudian memunculkan ide perlunya pemerataan pemanfaatan teknologi hingga ke masyarakat yang bila secara individu tidak mampu memilikinya. Upaya menciptakan teknologi tepat guna di sektor pertanian, perikanan, dan industri rumahan (home industry) yang berbiaya murah dan dapat diterapkan oleh mereka yang berpendidikan rendah pernah menjadi agenda nasional di berbagai belahan dunia, khususnya di kalangan negara sedang membangun. Teknologi tepat guna menjadi tidak popular lagi menyusul semakin kompleksnya tatanan sosial serta munculnya produk teknologi menengah yang dapat dibuat secara massal dan berharga murah. Efek substitusi inilah yang mematikan upaya dibangunnya teknologi tepat guna di pedesaan.

Pemanfaatan bersama sumber daya teknologi menjadi solusi yang ditawarkan banyak pihak guna mengatasi keterbatasan daya beli terhadap teknologi. Termasuk dalam konsep ini adalah disediakannya angkutan massa di perkotaan atau dalam bidang layanan informasi adanya Community Access Center (CAP) dalam bentuk Warung Telekomunikasi (Wartel) dan Warung Internet (Warnet). Fakta menunjukkan bahwa anggota masyarakat tidak perlu harus memiliki teknologi untuk dapat menikmati manfaat teknologi. Dengan demikian yang penggunaan bersama sumber daya teknologi ini menjawab pernyataan mendasar, yang menjadi persoalan bukan pada kepemilikan atas teknologi tetapi akses kepada teknologi dan bagaimana masyarakat dapat seoptimal mungkin menggunakan teknologi untuk memperbaiki taraf hidupnya.

Persoalan yang menyertai keinginan ini adalah keterbatasan daya beli, baik untuk mengadakan penelitian dan pengembangan, pengadaan bahan baku, maupun pembuatan dalam skala produksi tertentu. Pada tataran mikro, dorongan memiliki teknologi yang terdapat pada individu dapat memicu tindakan kriminal atau tidak bertanggung jawab lainnya. Sementara pada tataran agregat, menjadi tugas pemerintah untuk membantu tersedianya teknologi tertentu yang dapat memudahkan kehidupan manusia. Strategi dan Kebijakan publik diperlukan untuk mengakomodasi persoalan teknologi sebagai ends ini.

Di antara bermacam teknologi, di tengah konteks pergulatan antara kemajuan di bidang sosial dan teknologi serta interaksi saling pengaruh di antara keduanya, TIK menempati peran sentral. Isu globalisasi, semakin cepat meluas keseluruh penjuru dunia karena fasilitasi TIK. Apa saja yang terjadi di berbagai bagian di planet ini menjadi semakin cepat tersebar dan mudah diketahui dengan memanfaatkan TIK. Semua ini menjadikan TIK sebagai agen perubahan yang mengubah tatanan sosial kehidupan manusia di seluruh dunia.

 

2. Perkembangan teknologi komunikasi

Perkembangan yang terjadi di sekitar kita saat ini sangat pesat dan beragam, khususnya perkembangan di bidang teknologi. Seperti yang kita ketahui hal ini dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat bahwa perkembangan teknologi sangat membantu mereka dalam melakukan segala aktifitas. Merujuk kepada salah satu teori media massa yang ada, yaitu uses and gratification, perkembangan ini juga menjadi pemicu persaingan yang terjadi secara sehat antar pelaku produksi media. Hal ini disebabkan adanya keinginan untuk menjadi yang paling unggul dan mendapat respon yang positif dari masyarakat sebagai user, sesuai dengan penjelasan mengenai uses and gratification yakni masyarakat berperan sebagai individu aktif dan memiliki tujuan dalam memilih media yang akan mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Awalnya, media berasal dari bahasa latin, yakni dari kata medium yang berarti pengantar atau perantara. Dengan arti lain bahwa media adalah penghubung atau perantara pesan yang berasal dari pengirim pesan untuk ditujukan kepada penerima pesan. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat sangat akrab dengan media yang tanpa disadari melekat di dalam aktifitas rutin mereka dan memiliki manfaat yang besar. Di era perkembangan teknologi seperti saat ini, internet bukan lagi menjadi sebuah pilihan namun kebutuhan dalam membantu keefektifan masyarakat dalam melakukan kegiatan mereka. Dengan hadirnya media baru yakni internet sebagai kebutuhan, maka media dapat dikategorikan menjadi dua yaitu media lama dan media baru.

Karakteristik media lama atau yang biasa disebut jurnalisme konvensional dan media baru yang biasa disebut jurnalisme online yakni, media lama (jurnalisme konvensional) meliputi media cetak, radio, televisi, dan yang lainnya. Informasi yang terkandung selalu bersifat formal dan dapat dipertanggungjawabkan. Biasanya, jurnalis berpatokan pada prinsip 5W + 1H yakni where, what, why, what, who dan juga how. Sebagai contoh, ketika jurnalis sedang mencari berita kepada sumbernya untuk disampaikan, mereka menggali informasi dengan menggunakan prinsip 5W + 1H dengan harapan dapat memberikan berita dengan informasi yang maksimal dan memenuhi kebutuhan masyarakat.

Sedangkan media baru (jurnalisme online) merupakan sebuah proses penyampaian informasi atau pesan yang menggunakan media internet. Dengan hadirnya teknologi berupa internet ini, masyarakat disuguhkan dengan berbagai kemudahan dalam mengakses segala informasi dengan waktu yang sangat singkat, dimanapun, dan kapanpun. Apabila masyarakat ingin mendapatkan berita atau informasi yang mereka butuhkan, maka dengan bantuan internet semua mampu didapatkan dengan mudah. Internet tidak dapat beroperasi secara tunggal melainkan membutuhkan bantuan media penunjang lainnya yang saat ini sudah banyak tersedia seperti modem dan juga jaringan wireless fidelity (wifi) yang dapat ditemukan di banyak tempat. Bahkan di berbagai negara, termasuk Indonesia, wifi yang terdapat di sarana umum menjadi sebuah fasilitas wajib yang dapat diakses secara cuma-cuma. Contoh yang meliputi jurnalisme online yang bergantung pada internet seperti TV online, radio streaming, dan media online.

Dari pengertian yang telah dijelaskan di atas, maka jurnalistik konvensional dan jurnalistik online memiliki perbedaan yang dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Jurnalistik konvensional

a. Berita atau informasi yang disampaikan mengandung batasan formal dan terdapat etika-etika jurnalisme yang harus dipatuhi.

b. Berita atau informasi disampaikan melalui media cetak, seperti televisi dan radio.

c. Berita atau informasi disampaikan dengan waktu yang telah diatur.

d. Khalayak tidak memiliki kebebasan mencari informasi atau berita yang diinginkan diluar berita yang disajikan.

e. Khalayak tidak secara langsung terhubung pada media dan sesama pengguna.

Jurnalistik online

a. Berita atau informasi yang terdapat di situs tertentu tidak bersifat formal sehingga informasi tidak dapat dipertanggungjawabkan secara penuh.

b. Berita atau informasi disampaikan melalui media online, dengan menggunakan internet.

c. Berita atau informasi disampaikan dengan tidak terbatas oleh waktu sehingga dapat diakses kapan saja secara cepat.

d. Khalayak terhubung secara langsung.

e. Khalayak dapat mencari informasi atau berita apapun yang ingin diperoleh.

Dengan semakin berkembangnya teknologi pada saat ini, khususnya dengan hadirnya media internet, menunjukkan bahwa masyarakat semakin membutuhkan berita atau informasi tentang sesuatu yang mereka inginkan dengan cepat dan mudah. Ketika ingin mengetahui informasi tertentu, mereka dapat melakukan pencarian dengan media internet, pada saat sedang melakukan hal apapun dan dimana pun.

Pada masa dimana jurnalisme online berkembang pesat, jurnalisme konvensional tetap bertahan dengan karateristiknya. Namun saat ini sudah banyak pengguna jurnalisme konvensional yang beralih ke jurnalisme online. Tidak dapat dipungkiri bahwa memang media online lebih unggul dalam hal keefektifan dan efisien penggunaannya, hal utama ini lah yang menyebabkan masyarakat beralih ke media online. Selain dapat diakses dengan cepat dan mudah tanpa mengenal waktu, dengan media online masyarakat dapat berinterasi secara langsung, bertukar pendapat, bahkan masyarakat dapat turut serta menyampaikan berita dengan memiliki akun dan log in ke dalam situs berita tersebut.

Sebagai contoh perkembangan media online yang semakin pesat adalah masyarakat tidak lagi disuguhkan berita atau informasi dalam format teks dan foto saja namun juga berupa video, televisi live streaming, e-book, dan juga koran online yang terdapat kolom untuk tukar pendapat secara langsung dengan sesama pengguna media online ini.

Dengan berkembangnya media online, tentu saja berdampak pada kemampuan masyarakat untuk terus mawas diri dan peka akan hal-hal baru yang terjadi. Dalam bersosialisasi pun dapat kita lihat tidak hanya berteman dalam dunia nyata namun juga dalam media online yang kita kenal dengan sosial media yang memang bertujuan menjadi wadah untuk bersosialisasi dan terus terhubung dengan teman-teman dengan sesama pengguna sosial media. Segala perubahan yang terjadi pasti memiliki dampak positif dan negatif, begitu pula dengan sosial media yang saat ini menjadi sebuah hal yang melekat dalam dunia bersosialisasi.

Dampak positif dari sosial media adalah membuat masyarakat tetap terhubung tanpa bertatap muka langsung atau yang akrab dikenal dengan slogan ‘mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat’. Disebut demikian karena sosial media mempermudah masyarakat untuk berinteraksi tanpa terhambat oleh ruang dan waktu namun juga menjadikan khalayak terfokus pada apa yang terjadi di sosial media sehingga banyak yang tidak peduli dengan apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Dampak-dampak yang terjadi akan berbeda pada masing-masing pengguna sebab kembali lagi pada bagaimana pribadi masing-masing menghadapinya.

Beberapa contoh sosial media yang banyak digunakan di Indonesia adalah:

1. Facebook

2. Twitter

3. Youtube

4. Path

5. Instagram

6. Google plus

7. Blog

Adapun ciri-ciri sosial media yakni sebagai berikut :

1. Pesan yang akan disampaikan bersifat bebas tanpa ada batasan namun tetap menjunjung norma yang ada.

2. Pesan yang disampaikan lebih cepat diterima dibandingkan media lainnya.

3. Pesan yang disampaikan dapat disebar ke banyak orang tidak tertuju pada satu orang saja.

4. Penerima pesan dapat menentukan sendiri waktu untuk interaksi.

5. Pesan yang disampaikan tidak melalui gatekeeper.

Sumber:

http://pemuda-teknologi.blogspot.co.id/2010/06/peran-teknologi-informasi-dalam-bidang_1468.html

http://pemuda-teknologi.blogspot.co.id/2010/06/peran-teknologi-informasi-dalam-bidang_1468.html

https://hidupdalammimpi.wordpress.com/2012/03/13/peran-tik-dalam-bidang-ekonomi/

http://komunikasi.us/index.php/course/5151-jurnalis-konvensional-vs-jurnalisme-online

etika dan filsafat komunikasi

15 April 2015 11:28:17 Dibaca : 546

Nama : Feggy Purnamadewi Abubakar

Nim : 291414049

Kelas : B – Ilmu Komunikasi

PENGANTAR FILSAFAT

Filsafat ilmu merupakan cabang filsafat yang merefleksi, radikal dan integral mengenai hakikat imu pengetahuan itu sendiri. Filsafat ilmu merupakan penelusuran dalam pengembangan filsafat pengetahuan. Ilmu pengetahuan dalam suatu kesatuan menampakkan diri secara dimensional. Filsafat merupakan kegiatan olah pikir manusia yang terarah pada upaya mencari sebab musabab atas segala sesuatu dan bagaimana upaya manusiaa setelah mengetahui hal tersebut.

Ilmu yang menggambarkan aktifitas masyarakat ilmiah dengan aktifitasnya seperti ekspedisi, penelitian dan sebagainya sebagai aplikasi dalam mencari dan menemukan suatu hasil yang secara pragmatis hendak di capai. Adapun ilmu sebagai produk menunjukkan hasil karya karya ilmiah, teori paradigm sera hasil terapannya berupa teknologi. Oleh karena itu, dalam maklah ini akan kami sejikan bagaimana filsafat, paradigma ilmu pengetahuan dan teori.

Filsafat secara etimologi berasal dari bahasa Inggris philosophy, bahasa Arab falsafah, bahasa Yunani philoshophia(cinta akan kebijaksanaan)

Secara terminology terdapat beberapa pengertian:

Upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik serta lengkap tentang seluruh realitas.Upaya untuk melukiskan hakikat realitas akhir dan dasar serta nyataUpaya untuk menentukan batas batas jangkauan pengetahuan, sumbernya, dan hakikat keabsahannya

Menurut beberapa tokoh :

Menurut Poerdjawaratnya filsafat merupakan pengetahuan yang berusaha mencari sebab yang secara dalam-dalamnya dari segala sesuatu berdasarkan pemikiran belaka.Menurut Hasbullah Bakry filsafat merupakan pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu yang mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana manusia setelah mengetahui pengetahuan itu.

Dapat disimpulkan pengertian filsafat adalah pengetahuan yang berusaha untuk mengetahui hakikat segala sesuatu yang berkenaan dengan tuhan, manusia dan alam semesta dan bagaimana upaya yang dilakukan setelah mendapatkan pengetahuan tersebut.

Filsafat dan ilmu pengetahuan pada awalnya merupakan satu kesatuan. Pembatasan ilmu pengetahuan dilakukan berdasarkan sistem filsafat yang dianutnya. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman terutama sejak zaman renaissance, abad XV, filsafat berkembang sangat pesat. Perkembangan filsafat membuat ilmu pengetahuan juga berkembang pesat dan tumbuh cabang-cabang di dalamnya. Masing-masing cabang memisahkan diri dari batas filsafatnya dan masing-masing mengikuti metodologinya sendiri-sendiri. Metodologi menjadi mata pelajaran yang sangat dipentingkan Tetapi seiring dengan itu timbul kecenderungan adanya isolasi, dan bukan lagi diferensiasi di antara cabang-cabang ilmu.

Perkembangan pesat ilmu pengetahuan juga menimbulkan kekaburan mengenai batas-batas antara cabang ilmu yang satu dengan ilmu yang lain. Interdependensi dan interrelasi ilmu semakin dirasakan. Dari situ dibutuhkan suatu ”overview” untuk meletakkan jaringan interaksi untuk saling menyapa menuju hakikat ilmu yang integral dan integratif. Kehadiran etika dan moral juga semakin dirasakan. Immanuel Kant (1724-1804) menyatakan bahwa filsafat merupakan disiplin ilmu yang mampu menunjukkan batas-batas dan ruang lingkup pengetahuan manusia secara tepat. Semenjak itu refleksi filsafat mengenai pengetahuan manusia menjadi menarik perhatian. Dari situ, lahir di abad 18 cabang filsafat yang disebut Filsafat pengetahuan. Logika, filsafat bahasa, matematika, dan metodologi merupakan komponen-komponen utama pendukungnya. Melalui cabang filsafat ini diterangkan sumber dan sarana serta tata cara untuk menggunakan sarana itu guna mencapai pengetahuan ilmiah. Diselidiki pula arti evidensi, syarat-syarat yang harus dipenuhi bagi apa yang disebut kebenaran ilmiah, serta batas-batas validitasnya. Dari sini lahir filsafat ilmu sebagai penerusan pengembangan filsafat pengetahuan. Filsafat ilmu menempatkan ilmu (pengetahuan) sebagai obyek sasarannya

Definisi

Berbeda dengan pertanyaan dalam bidang keilmuan pada umumnya, pertanyaan filsafati senantiasa menimbulkan berbagai pendapat Ketika orang bertanya apa yang disebut ilmu-ilmu kealaman, jawaban berbagai ensiklopedi, kamus dan buku lainnya umumnya sependapat bahwa ilmu kealaman adalah gugusan pengetahuan sistematis yang menelaah alam maupun gejala-gejala alamiah. Demikian juga dengan ilmu social. Pengertian para ahli dari berbagai bidang ilmu didalamnya seperti ilmu politik, ilmu ekonomi, antropologi, ataupun sosiologi, umumnya sepaham. Mereka menyatakan bahwa ilmu-ilmu social adalah kelompok ilmu yang mempelajari secara teratur segenap perilaku, kegiatan, peristiwa atau hubungan manusia dalam hidup bersama. Perbedaan biasanya hanya terjadi pada istilah yang dipakai, seperti perilaku manusia, aktivitas social, peristiwa kemasyarakatan, atau hubungan sosial manusiawi. Berbagai pengertian itu biasanya mengandung pengertian yang sama dan dapat dicakup dalam suatu istilah yang lebih umum. Jawaban yang sependapat demikian tidak terjadi pada filsafat. Pertanyaan apakah filsafat menimbulkan berbagai jawaban. Diantara jawaban itu sering bertentangan satu sama lain. Seorang filsuf yang berpangkal pada pandangan dunia akan menyatakan bahwa filsafat adalah suatu pemikiran rasional tentang pandangan dunia dalam kehidupan manusia. Ahli filsafat yang menitikberatkan segi bahasa dalam filsafat akan menegaskan bahwa filsafat adalah analisis kebahasaan untuk mencapai kejelasan makna dari kata dan konsep. Filsuf yang lain akan menjawab secara berbeda lagi. Dalam bukunya yang berjudul Pengantar Filsafat Ilmu, The Liang Gie memberikan daftar panjang definisi filsafat ilmu yang diberikan oleh berbagai filsuf. dari berbagai definisi tersebut, pada akhirnya filsafat ilmu, seperti dikatakan Prof. B.S. Gower, DR. R.F. Hendry dan Ms. S. Gibb, hanyalah sebuah penelitian mengenai ilmu sebagai sebuah fenomena filosofis. Di dalamnya dipikirkan pertanyaan-pertanyaan semacam: metode-metode apakah yang bisa dipakai untuk membenarkan kesimpulan-kesimpulan ilmiah, apa yang membuat suatu penelitian bersifat ilmiah, apa itu teori-teori ilmiah, informasi-informasi apakah yang diberikan oleh teori-teori itu; informasi yang tidak akan tersedia bila tidak ada teori-teori tersebut. Selain itu filsafat ilmu juga bergumul dengan beberapa konsep yang umumnya memainkan peran yang amat penting di dalam ilmu, seperti apa itu ruang, apa itu waktu, apa itu sebab.

Ruang Lingkup dan Kedudukan

Filsafat ilmu sampai tahun sembilan puluhan telah berkembang begitu pesat sehingga menjadi suatu bidang pengetahuan yang sangat luas dan mendalam. Begitu luasnya bidang cakupan filsafat ilmu ditambah lagi definisinya yang bermacam-ragam telah membuat pemahaman orang menjadi sangat beragam pula. The Liang Gie memberikan daftar yang cukup panjang mengenai berbagai pandangan ini dalam bukunya.

Dari beraneka ragam pandangan tersebut, pandangan John Loose tampaknya bisa diterima sebagai mewakili seluruh keanekaragaman tersebut. Menurutnya, berbagai pandangan tentang filsafat ilmu itu pada dasarnya dapat digolongkan ke dalam empat kelompok besar. Keempatnya adalah sebagai berikut.

Filsafat ilmu yang berusaha menyusun pandangan-pandangan dunia yang sesuai atau berdasarkan teori-teori ilmiah yang penting.Filsafat ilmu yang berusaha memaparkan praanggapan dan kecenderungan para ilmuwan (misalnya, praanggapan bahwa alam semesta mempunyai keteraturan).Filsafat ilmu sebagai suatu cabang pengetahuan yang menganalisis dan menerangkan konsep dan teori dari ilmu.Filsafat ilmu sebagai pengetahuan kritis derajat kedua yang menelaah ilmu sebagai sasarannya. Di sini, menurut Loose, pengetahuan manusia terbagi dalam tiga tingkatan yang berbeda. Tingkat pertama adalah Tingkat O. Ini adalah pengetahuan tentang fakta-fakta. Tingkat selanjutnya adalah Tingkat 1. Di sini fakta-fakta yang ditemukan dalam Tingkat O dijelaskan dan yang menjelaskannya adalah Ilmu. Tingkat terakhir adalah Tingkat 2. Di sini cara Ilmu menjelaskan fakta-fakta itu dianalisis. Di tingkat inilah filsafat ilmu beroperasi.

Problem-problem Dalam Filsafat Ilmu

Isu apakah yang sebenarnya dipersoalkan dalam filsafat ilmu? Para filsuf lagi-lagi punya pandangan yang beraneka ragam. Dan sekali lagi, The Liang Gie merupakan acuan yang bagus untuk melihat konfigurasi pandangan yang beraneka ragam tersebut. Dalam tulisan ini dirujuk pula David Pepineau, menyederhanakan berbagai isu tersebut dalam dua kelompok besar, yakni problem epistemologi ilmu dan problem metafisika ilmu.

FILSAFAT DAN ILMU KOMUNIKASI

Filsafat Ilmu Komunikasi diartikan sebagai “kegiatan berpikir dan mengkaji secara lebih mendalam, cermat, dan kritis terhadap proses komunikasi yang meliputi ontologinya, epistemologinya maupun aksiologinya dan mencoba memperoleh jawaban yang tepat dengan terus menanyakan jawaban-jawaban untuk memecahkan masalah-masalah dalam proses komunikasi tersebut.” (Kriyantono 2012: 47). Dalam hal ini, filsafat komunikasi berarti menggali secara mendalam baik segala hal maupun fenomena komunikasi itu sendiri. Hal ini dapat bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru atau bahkan memperbarui dan menyempurnakan teori yang sudah ada. Kegiatan berfilsafat ini berdasarkan keingintahuan dan keragu-raguan manusia akan segala sesuatu yang berada di sekitarnya secara khusus fenomena komunikasi yang didalamnya meneliti hasil hubungan dan interaksi antarmanusia yang mana interaksi tersebut merupakan objek material ilmu komunikasi. Sedangkan objek formal dalam “ilmu komunikasi adalah segala produksi, proses, dan pengaruh dari sistem tanda dalam kehidupan manusia.” (Kriyantono 2012: 48).

Filsafat ilmu komunikasi mempertanyakan bagaimana aspek ontologi, epistemologi, dan aksiologi komunikasi. Secara ontologi, komunikasi pada awalnya dianggap sebagai suatu proses linear antara komunikator dan komunikan yang saling bertukar pesan melalui media yang mereka gunakan dan terus berkembang seiring dengan perubahan yang faktor manusia yang mulai diperhitungkan. Komunikasi yang awalnya hanya dipandang satu arah berkembang sedemikian rupa hingga menghasilkan berbagai macam bentuk komunikasi yang diantaranya yaitu komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi massa dan komunikasi publik.

Dalam aspek epistemologi, ilmu komunikasi dikaji lebih mendalam. Para ilmuwan menanyakan bagaimana proses membangun pengetahuan atau teori-teori. Hal tersebut diwujudkan dengan pertanyaan-pertanyaan seperti apa, siapa, dimana, kapan, dan bagaimana ilmu komunikasi itu sendiri. Sedangkan dalam aspek aksiologi, ilmu komunikasi dipandang dari sisi nilai kajian dan etika tentang apa dan bagaimana pengaruh ilmu tersebut dalam masyarakat yang tujuannya bisa sebagai kritik sosial, transformasi, emansipasi, dan social empowerment. (Kriyantono, 2012: 70) .

Adapun objek kajian ilmu komunikasi terbagi menjadi tiga materi komunikasi, yaitu, komunikasi massa, Public Relations, dan komunikasi Bisnis. Dalam hal ini akan dibahas lebih lanjut mengenai analisis materi komunikasi Public Relations.

International Public Relations Association (IPRA) menyatakan bahwa,

PR merupakan fungsi manajemen khusus yang membantu pembentukan dan pemeliharaan garis komunikasi dua arah, saling pengertian, penerimaan dan kerja sama antara organisasi dan masyarakatnya, yang melibatkan manajemen problem, membantu manajemen untuk selalu mendapat informasi dan merespon pendapat umum, mendefinisi dan menekankan tanggung jawab manajemen dalam melayani kepentingan masyarakat, membantu manajemen mengikuti dan memanfaatkan perubahan dengan efektif, berfungsi sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi kecenderungan, dan menggunakan riset serta komunikasi yang masuk akal dan etis sebagai sarana utamanya. (Rumanti, 2005: 10)

Dari definisi tersebut dapat saya simpulkan bahwa public relations adalah fungsi managemen yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik secara teratur antara lembaga atau organisasi dengan publiknya, baik internal maupun eksternal. PR muncul sebagai gabungan dari berbagai ilmu-ilmu sosial seperti ilmu politik, ekonomi, sejarah, sosiologi, komunikasi dan lain-lain sebagai hasil perkembangan masyarakat global dan modern yang menyadari akan berkomunikasi dan bagaimana berelasi antara satu orang dengan yang lainnya dalam lingkungan organisasi. Kemajuan teknologi yang begitu pesat juga mendorong perkembangan kemajuan public relations dalam teori dan praktiknya. Manusia semakin menyadari bagaimana pentingnya relasi organisasi dengan masyarakat sebagai alat untuk merealisasikan sasaran yang ingin dicapai sesuai tujuan yang telah ditentukan

Dasar-dasar Filsafat

Filsafat adalah memikirkan sesuatu yang belum kita alami/ ketahui. Tugas dari ahli filsafat adalah untuk mengatasi spesialisasi dan memformulasikan suatu pandangan hidup yang didasarkan atas pengalaman kemanusiaan yang luas. Memikirkan filsafat mempunyai ciri khas yaitu menimbulkan gejolak.

Filsafat berasal dari bahasa yunani filosofi yang terdiri dari philo (suka/cinta) dan sophia (kebijaksanaan) yang artinya orang yang arif/ cinta akan kebijaksanaan.

Filsafat adalah sekumpulan sikap & kepercayaan terhadap kehidupan dan alam yang biasanya diterima secara tidak kritis (menerima hidup apa adanya)

Filsafat adalah suatu proses kritis/ pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat dijunjung tinggi (kritis akan sikap-sikap yang dianutnya). Evaluasi kritik sering berbeda :

Karena mereka melihat benda dari segi yang berbedaKerena mereka ini hidup dalam dunia yang berubahKarena mereka mengani bidang pengalaman kemanusiaan dimana bukti-bukti tidak cukup sempurna artinya hasil penelitian belum bisa menjawab sesuatu yang terjadi.

Filsafat adalah suatu usaha untuk mendapatkan gambaran kesempurnaan, filsafat berusaha untuk mengkombinasikan hasil bermacam-macam sains & pengalaman kemanusiaan sehingga menjadi pandangan yang konsisten tentang alam.

Filsafat adalah sebagai analisis logis dari bahasa serta penjelasan tentang arti kata & konsep. Jadi dalam hal ini filsafat sebagai satu bidang khusus yang mengacu kepada sains & membantu menjelaskan bahasa & bukannya suatu bidang yang luas yang memikirkan segala pengalaman dari kehidupan (memaknai berdasarkan apa yang kita temui pada subyek).

Filsafat adalah sekumpulan problema-problema yang langsung mendapat perhatian dari manusia & dicarikan jawabannya oleh ahli filsafat. Filsafat mendorong penelitiannya sampai kepada soal-soal yang paling mendalam dari eksistensi manusia. Soal-soal pokok yang dipertayakan mislanya : ”Apakah kehidupan itu dan mengapa aku berada di sini? M engapa ada sesuatu? Apakah kedudukan kehidupan dalam alam yang besar ini? Apakah alam bersahabat atau bermusuhan? Apakah yang terjadi itu terjadi secara kebetulan atau karena mekanisme atau karena ada rencana atau ada maksud atau pikiran dari dalam benak? Apakah kehidupan itu dikontrol seluruhnya atau sebgaian? Mengapa menusia berjuang dan berusaha untuk mendapatkan hak, keadilan, perbaikan dikemudian hari? apakah arti konsep hak dan kewajiban dan apakah ciri-ciri masyarakat yang baik ?”.

Karakteristik Berpikir

1. Sifat menyeluruh

Sifat ini membuat seseorang merasa tidak puas lagi mengenal ilmu hanya dari segi pandang ilmu itu sendiri. Dia ingin melihat hakikat ilmu dalam konstelasi pengetahuan lainnya, ingin tahu kaitan ilmu dengan moral, kaitan ilmu dengan agama, ingin yakin apakah ilmu itu akan membawa kebahagiaan kepada dirinya.

2. Sifat mendasar

Sifat ini membuat seseorang berpikir bahwa dia tidak lagi percaya begitu saja bahwa ilmu itu benar. Dia akan bertanya, mengapa ilmu itu sebut benar? Apa kriteria itu sendiri benar? Lalu benar sendiri itu apa? Seperti sebuah lingkaran dan pertanyaan itu melingkar. Dan menyusur sebuah lingkaran, kita harus memulai dari satu titik, yang awal dan pun sekaligus akhir.

3.Sifat spekulatif

Dalam sifat berpikir ini, yang penting adalah bahwa dalam prosesnya, baik dalam analisis maupun pembuktiannya, kita harus bisa membedakan spekulasi mana yang bisa diandalkan dan mana yang tidak. Dan tugas utama filsafat adalah menetapkan dasar-dasar yang dapat diandalkan. Apakah yang disebut logis? Apakah yang disebut benar? Apakah yang disebut sahih? Apakah alam ini teratur atau kacau? Apakah hidup ini ada tujuannya atau absurd? Adakah hukum yang mengatur alam dan segenap sarwa kehidupan?

Metode dasar dalam penelitian filsafat adalah dialektika. Dialektika adalah perkembangan pikiran dengan jalan mempertemukan ide-ide, berpikir dialektik berati berusaha untuk mengembangkan suatu cara, argumentasi dimana implikasi bermacam-macam posisi diketahui dan diharapkan satu dengan yang lainnya.

Cabang-cabang Tradisional Filsafat

Logika. Adalah pengkajian yang sistematis tentang peraturan-peraturan untuk menggunakan sebab secara benar. Peraturan-peraturan itu membedakan argumen yang lain dari argumen yang tidak baik.Metafisika. Membicarakan watak-watak sesungguhnya dari benda-benda/ realitas yang berada dibelakang pengalaman yang langsung.Epistemologi, pada umumnya adalah cabang filsafat yang mempelajari sumber-sumber, watak & kebenaran suatu pengetahuan.Etika. Membicarakan soal-soal mobilitas, dalam etika terdapat tiga lapangan yang luas yaitu etika deskriptif, normatif & metafisika.

Faedah

Untuk menjajaki kemungkinan adanya pemecahan-pemecahan terhadap problema-problema filsafat. Jika pemecahan itu sudah diidentifikasikan & diselidiki maka akan menjadi mudah untuk mendapatkan pemecahan persoalan untuk diteruskan mempertimbangkan jawaban-jawaban tersebut.Filsafat adalah suatu bagian dari keyakinan-keyakinan yang menjadi dasar perbuatan kita. Ide-ide filsafat membentuk pengalaman-pengalaman kita pada waktu sekarang.Filsafat berkemampuan untuk memperluas bidang-bidang kesadaran kita agar kita dapat menjadi hidup, lebih dapat membedakan, lebih kritis & lebih pandai.

Aristoteles

Lahir di Stageira Yunani Utara tahun 384 SM. Aristoteles yang dianggap sebagai orang yang menyusun filsafat secara sistematis. Menurutnya filsafat dikelompokkan ke dalam 8 bagian :

1. Logika

5. Metafisika

2. Filsafat alam

6. Etika

3. Psikologi

7. Politik & Ekonomi

4. Biologi

8. Retorika

Pendapatnya yang terkenal dari Aristoteles, berkaitan dengan Teori Tentang Gerak dan penyebab terjadinya sesuatu. Menurut Aristoteles, gerak berlangsung antara dua hal yang berlawanan antara panas dan dingin. Ada sesuatu yang dulunya dingin kemudian menjadi panas. Ada tiga faktor dalam setiap perubahan :

Keadaan / ciri yang terdahulu yang dinginKeadaan/ ciri yang baru yang panasAdanya suatu sub stratum/ alas yang tetap yaitu air

Analisis tertutup gerak ini ada aktis dan potensi. Gerak menurut Aristoteles adalah peralihan dari potensi ke aktis, sesuatu yang potensial menjadi aktual. Dalam pandangannya tentang penyebab tiap-tiap kejadian, baik kejadian alam maupun kejadian yang disebabkan manusia, Aristoteles menyebutnya ada 4 penyebab :

Penyebab efesien. Yaitu sumber kejadian/ faktor yang menjalankan kejadian.Penyebab final. Yaitu tujuan yang menjadi arah seluruh kejadianPenyebab materi. Yaitu bahan dimana benda dibuat.Penyebab formal. Yaitu bentuk yang menyusun bahan.

Mazhab Filsafat

Mazhab adalah haluan/ aliran. Ada juga yang mengaitkan golongan pemikir yang sepaham dalam teori, ajaran, aliran tertentu dibidang ilmu, cabang kesenian, dsb, dan berusaha untuk memajukan hal itu. Mazhab-mazhab yang muncul dalam filsafat setelah abad pertengahan :

1. Rasionalisme

Mulai muncul pada abad 17. rasionalisme berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang dapat mencukupi dan dapat dipercaya adalah rasio/ akal. Pengalaman hanya dipakai untuk meneguhkan pengetahuan yang telah didapatkan oleh akal dan sesungguhnya akal tidak memerlukan pengalaman. Metode yang digunakan adalah metode adalah metode deduktif, yaitu suatu penawaran yang mengambil kesimpulan dari sutu kebenaran yang bersifat umum untuk ditetapkan kepada hal-hal yang khusus. Tokoh rasionalisme yang terkenal Rene Decartes (1596-1650). Pernyataannya yang terkenal ”Cogito ero sum!” Yang artinya aku berpikr maka aku ada.

2. Empirisme

Muncul pada abad 17 dan merupakan kebalikan dari rasionalisme, berpendapat bahwa empiri/ pengalamanlah yang menjadi sumber pengetahuan, baik pengalaman lahiriah maupun batiniah. Metode yang digunakan adalah metode induktif, yaitu suatu penalaran yang mengambil kesimpulan dari suatu kebenaran yang bersifat khusus untuk diterapkan kepada hal-hal yang bersifat umum.
Orang yang pertama mengikuti mazhab ini adalah Thomas Hobbes (1588-1679). Menurut Thomas Hobbes filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang bersifat umum. Sebab filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang efek-efek/ akibat-akibat/ penampakan-penampakan seperti yang kita peroleh dengan merasionalisasikan pengetahuan yang semula kita miliki dari sebab-sebab atau akalnya. Sasaran filsafat adalah fakta-fakta yang diamati dengan maksud untuk mencari sebab-sebabnya, sedangkan alat yang dipakai adalah pengertian-pengertian yang diungkapkan dalam kata-kata yang menggambarkan fakta-fakta tersebut.

Sementara itu John Locke (1632-1704) mencoba menuliskan tradisi empiris untuk menjelaskan persoalan-persoalan tentang pengenalan/ pengetahuan. Menurutnya pengetahuan didapatkan dari pengalaman dan akal adalah pasif pada saat pengetahuan didapatkan. Rasio manusia mula-mula harus dianggap sebagai kertas putih yang kosong baru terisi melalui pengalaman. Ada dua pengalaman, yaitu pengalaman lahiriah dan batiniah. Kedua macam pengalaman ini saling berhubungan. Pengalaman lahiriah menghasilkan gejala-gejala psikis yang harus ditanggapi oleh pengalaman batiniah. Dengan demikian, mengenal adalah identik dengan mengenal secara sadar.

3. Idealisme

Kata idealisme digunakan secara filosofis digunakan oleh Leibniz pada awal abad 18. idealisme berpendapat bahwa seluruh realitas itu bersifat spiritual/ psikis dan materi yang bersifat fisik sebenarnya tidak ada. Ia berusaha menjembatani pertentangan antara rasionalisme dan empirisme. Leibniz mendasarkan filsafatnya berdasarkan atas substansi, yaitu sesuatu tampaknya sesuatu yang lain tidak akan ada. Menurutnya, ada banyak sekali substansi, begitu banyaknya sehingga tidak terhitung jumlahnya. Tiap substansi disebut monade yang bersifat tunggal dan tidak dapat dibagi-bagi. Monade tidak dapat dihasilkan secara alamiah dan tidak dapat ditafsirkan, adanya semata-mata karena penciptaan dan berlangsung selama Tuhan menghendakinya.

4. Positivisme

Berkembang pada abad 19, positivisme berpendirian bahwa pemikiran filsafat berpangkal dari apa yang telah ditetapkan, yang faktual, yang positif sehingga sesuatu yang sifatnya metafisik ditolak. Pengetahuan tidak boleh melewati fakta-fakta, dengan demikian ilmu pengetahuan empiris dijadikan contoh dalam bidang pengetahuan. Namun ada perbedaan dengan empirisme, yaitu positivisme hanya membatasi pada pengalaman obyektif yang tampak, tetapi empirisme menerima pengalaman-pengalaman batiniah/ pengalaman-pengalaman subyektif.

Tokoh yang terkenal dalam positivisme adalah August Comte. Menurut Comte perkembangan pemikiran manusia, baik manusia sebagai pribadi maupun manusia secara keseluruhan meliputi tiga zaman :

1. Zaman teologis

Pada zaman ini manusia percaya bahwa dibelakang gejala-gejala alam terdapat kuasa-kuasa Adikodrati yang mengatur fungsi-fungsi dan gerak-gerak tersebut.

2. Zaman metafisik

Kuasa-kuasa Adikodrati diganti dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang abstrak.

3. Zaman positif

Pada zaman ini manusia tidak mencari penyebab-penyebab yang terdapat dibelakang fakta-fakta. Dengan menggunakan rasionya manusia berusaha menetapkan relasi-relasi persamaan/ urutan yang terdapat antara fakta-fakta. Pada zaman ini mulai dihasilkan ilmu pengetahuan dalam arti yang sebenarnya.

Pragmatis. Muncul pada abad 19 dan dicetuskan oleh Charles S. Peirce (1939-1914). Pragmatisme berpendapat bahwa kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut fungsional dalam kehidupan praktis. Artinya, suatu pernyataan adalah benar, jika pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia. Kriteria pragmatis juga digunakan dalam menentukan kebenaran ilmiah dilihat dari perspektif waktu.

Fenomonolgi. Dicetuskan oleh Edmund Husserl seorang ahli filasafat dari Jerman pada abad ke-20. Berpendapat bahwa para ahli filasafat harus berusaha menjelaskan dan menganalisa fenomena yang terjadi, disamping mengatur serta mempertimbangkannya apakah fenomena itu obyektif atau subyektif. Teori ini menekankan pada observasi yang sangat teliti dan interpretasi dari persepsi yang nyata terhadap suatu hal. Pertama, kita harus mengikuti fenomena itu secara sadar, melakukan pengamatan berdasarkan persepsi kita dengan sangat hati-hati dan menerapkannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Kedua, kita harus merefleksikannya ke dalam observasi dan mengartikannya tanpa berprasangka sebelumnya.

Eksistensi. Muncul pada abad ke-20 dicetuskan oleh Simone de Beauvoir (1908-1986) dan Jean-Paul Sartre, (1905-1980). Berpendapat bahwa adalah merupakan kekejaman untuk meletakkan hakikat manusia yang bersifat khas dan individual dibawah tirani pengetahuan yang bersifat umum. Ilmu sebagai pengetahuan yang berfungsi membantu manusia dalam memecahkan masalah praktis sehari-hari, tidaklah perlu memiliki kemutlakan seperti agama yang berfungsi memberikan pedoman terhadap hal-hal yang paling hakiki dalam kehidupan ini.

Komunikasi

Komunikasi dapat disebut sebagai ilmu karena telah memenuhi syarat berikut :

Mempunyai obyek tertentu

Ilmu merupakan suatu bentuk pengetahuan yang mempelajari suatu obyek. Obyek dalam ilmu harus dibedakan antara obyek material, yaitu apa yang dipandang dan obyek formal, yaitu sudut pandang dalam arti dari sudut mana obyek itu dipandang. Dan obyek formal adalah hal yang menentukan antara ilmu yang satu dengan ilmu yang lainnya. Dua ilmu atau lebih dapat sama obyek materialnya, tetapi ilmu tersebut berbeda satu sama lain berkat obyek formalnya.

Obyek formal ilmu komunikasi adalah perilaku manusia, termasuk di dalamnya perilaku individu, kelompok dan masyarakat. Obyek formalnya situasi yang mengarah pada perubahan sosial, termasuk perubahan perilaku, perasaan, sikap dan perilaku individu, kelompok, masyarakat, dsb.

1. Bersifat sistematis

Sistematis berati menurut suatu sistem tertentu. Sistem diartikan sebagai kumpulan hal-hal yang disatukan ke dalam suatu keseluruhan yang konsisten karena saling terkait. Dalam bentuknya yang formal, ilmu pengetahuan dinyatakan dalam suatu definisi.

2. Berlaku umum

Komunikasi diberbagai negara, termasuk di Indonesia sudah dipelajari, diteliti, dipraktekkan dan dikembangkan, karena pada dasarnya komunikasi memang sangat diperlukan bagi kepentingan manusia dan masyarakat

3. Mempunyai metode tertentu

Sebagaimana ilmu sosial lainnya, kosmi menggunakan metode penelitian untuk mengembangkan ilmunya, dan ada yang spesifik untuk mengembangkan ilmu komunikasi.

Ilmu komunikasi dalam kelompok ilmu termasuk ilmu sosial seperti ekonomi, psikologi dengan kategori ilmu terapan. Lingkungan komunikasi sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi mencakup segala aspek kehidupan manusia dengan segala kompleksitasnya, maka bahasan komunikasi semakin luas dan semakin banyak dimensinya. Untuk itu kalau kita lihat komunikasi berdasarkan konteksnya, komunikasi terdiri dari :

1. Bidang komunikasi

Bidang yang dimaksud adalah bidang kehidupan manusia antara bidang kehidupan satu dengan lainnya terdapat perbedaan yang khas. Kekhasan inilah yang membedakan dalam proses komunikasi. Berdasarkan bidangnya komunikasi dibagi :

Komunikasi sosialKomunikasi organisasi sosialKomunikasi bisnisKomunikasi politilKomunikasi internasionalKomunikasi antar budayaKomunikasi pembangunanKomunikasi tradisional

2. Sifat komunikasi

Ditinjau dari sifatnya komunikasi diklarifikasikan sebagai berikut :

a. Komunikasi verbal (lisan dan tulisan)

b. Komunikasi nirvebal (komunikasi kiyal/ gestural, gambar, isyarat)

c. Komunikasi tatap muka

d. Komunikasi bermedia

3. Tatanan komunikasi

Tatanan komunikasi dimaksudkan adalah proses komunikasi ditinjau dari jumlah komunikan. Berdasarkan situasi komunikasi seperti itu maka komunikasi diklarifikasikan menjadi bentuk-bentuk sebagai berikut :

a. Komunikasi pribadi (intrapribadi dan antarpribadi)

b. Komunikasi kelompok (Komunikasi kelompok kecil, seperti : ceramah, simposium, diskusi panel, seminar, dsb; Komunikasi kelompok besar).

c. Komunikasi massa (Komunikasi massa cetak, seperti :surat kabar, buku, majalah,dll; Komunikasi media massa elektronik)

d. Komunikasi medio (surat, telepon, pamflet, dsb)

4. Tujuan komunikasi

a. Merubah sikap

b. Mengubah opini

c. Mengubah perilaku

d. Mengubah masyarakat

5. Fungsi komunikasi

a. Menginformasikan

b. Mendidik

c. Menghibur

d. Mempengaruhi

6. Teknik komunikasi

Yang dimaksud teknih adalah keterampilan berkomunikasi yang dilakukan komunikator, teknik ini diklarifikasikan menjadi :

a. Komunikasi informatif

b. Komunikasi persuasif

c. Komunikasi koersif

d. Komunikasi instruktif

e. Hubungan manusiawi

7. Metode komunikasi

Diartikan sebagai kegiatan komunikasi yang terorganisasi, antara lain :

a. Jurnalistik (Cetak, TV, Radio)

b. Humas

c. Periklanan

d. Propaganda

e. Perang urat syaraf

f. Perpustakaan, dsb.

Pengertian Filsafat Komunikasi

Didefinisikan sebagai suatu disiplin yang menelaah pemahaman (persthahen) secara fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kristis dan holistis. Teori dan proses komunikasi segala dimensi menurut bidangnya, sifatnya, tatanannya, fungsinya, tehniknya dan metodenya.

Kajian Ontologis, Epistemologis Dan Aksiologi Komunikasi

1. Kajian Ontologis

Adalah pengkajian ilmu mengenai hakikat realitas dari obyek yang ditelaah dalam membuahkan ilmu pengetahuan (apa).

2. Kajian Epistemologis

Adalah membahas cara untuk mendapatkan pengetahuan yang dalam kegiatan keilmuan disebut juga metode ilmiah (bagaimana).

3. Kajian Aksiologi

Adalah teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan yang diperoleh (untuk apa).

HAKIKAT FILSAFAT

Hatta mengatakan bahwa pengertian filsafat lebih baik tidak dibicarakan lebih dulu, nanti bila orang telah banyak mempelajari filsafat orang itu akan mengerti dengan sendirinya apa filsafat itu ( Hatta, Alam Pikiran Yunani, 1966, 1:3 ). Langeveld juga berpendapat seperti itu. Katanya, setelah orang berfilsafat sendiri, barulah ia maklum apa filsafat itu, maka dalam ia berfilsafat akan semakin mengerti ia apa filsafat itu ( Langeveld, Menudju ke Pemikiran Filsafat, 1961:9 ).

Poedjawijatna ( Pembimbing ke Alam Filsafat, 1974: 11) mendefinisikan filsafta sebagai sejenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan akal pikiran belaka. Hasbullah Bkry ( Sistematik Filsafat, 1971:11) mengatakan bahwa filsafat sejenis pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta, dan manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia itu seharusnya mencapai pengetahuan itu.

Apa yang diingatkan oleh Hatta dan Langeveld memang ada benarnya. Kita sebenarnya tidak cukup hanya dengan mengatakan filsafat ialah hasil pemikiran yang tidak empiris, karena pernyataan itu memang belum lengkap. Bertnard Russel menyatakan bahwa filsafat adalah the attempt to answer ultimate question critically ( Joe Park, Selected Reading in the Philosophy of Education, 1960:3 ). D.C. Mulder ( Pembimbing ke Dalam Ilmu Filsafat, 1966: 10 ) mendefinisikan filsafat sebagai pemikiran teorirtis tentang susunan kenyataan sebagai keseluruhan. [1]

Sedangkan filsafat menurut arti kata, terdiri atas kata philein yang artinya cinta dan sophia yang artinya kebijaksanaan. Filsafat berarti cinta kebijaksanaan. Cinta artinya hasrat yang besar, atau yang berkobar-kobar, atau yang sungguh-sungguh. Kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau kenenaran yang sesungguhnya. Jadi filsafat artinya hasrat atau keinginan yang sungguh akan kebenaran sejati. Pengertian umum filsafat adalah ilmu pengetahan yang menyelidiki hakikat segala sesuatu untuk memperoleh kebenaran. Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang hakikat. Ilmu pengetahuan tentang hakikat menanyakan tentang apa hakikat atau sari atau inti atau esensi segala sesuatu. Dengan cara ini, jawaban yang akan diberikan berupa kebenaran yang hakiki. Ini sesuai dengan arti filsafat menurut kata-katanya. Sementara itu pengertian khusus filsafat telah mengalami perkembangan yang cukup lama dan dipengaruhi oleh faktor-faktor yang kompleks sehingga menimbulkan berbagai pendapat tentang arti filsafat dengan kekhususan masing-masing. Berbagai pendapat khusus tentang filsafat anatara lain:

Rasionalisme yang mengagungkan akalMaterialisme yang mengagungkan materiIdealisme yang mengagungkan ideaHedolisme yang mengagungkan kesenanganStoikisme yang mengagungkan tabiat saleh

Aliran-aliran tersebut mempunyai kekhususan masing-masing, menekankan kepada sesuatu yang dianggap merupakan inti dan harus di beri tempat yang tinggi misalnya ketenangan, kesalehan, kebendaan, akal dan idea.

Dari beberapa pendapat tersebut, pengertian filsafat dapat dirangkum menjadi seperti berikut:

Filsafat adalah hasil yang kritis dan dinyatakan dalam bentuk yang sistematis

Filsafat adalah hasil fikiran manusia yang paling dalam

Filsafat adalah refleksi lebih lanjut dari pada ilmu pengetahuan atau pendalaman lebih lanjut ilmu pengetahuan

Filsafat adalah hasil analisia dan abstraksiFilsafat adalah pandangan hidupFilsafat adalah hasil perenungan jiwa manusia yang mendalam, mendasar, dan memyeluruh.

Struktur Filsafa

Hasil berfikir tentang yang ada dan mungkin ada itu tadi telah berkumpul banyak sekali, dalam buku tepal maupun tipis. Setelah disusun secara sistematis, itulah yang disebut sistematika filsafat. Filsafat terdiri atas tiga cabang besar, yaitu: ontoligi, epistemologi, dan aksiologi. Ketiga cabang itu sebenarnya merupakan satu kesatuan:

Ontologi, membicarakan hakikat ( segala sesuatu ) ini berupa pengetahuan tentang hakikat segala sesuatuEpistemologi cara memperoleh pengetahuan ituAksiologi membicarakan guna pengetahuan itu.

Antologi mencakupi banyak sekali filsafat, mungkin semua filsafat masuk disini, misalnya Logika, Metafisika, Kosmologi, Teologi, Antropologi, Etika, Estetika, Filsafat Pendidikan, Filsafat Hukum dan lain-lain. Epistimologi hanya mencakup satu bidang saja yang disebut Epistemologi yang membicarakan cara memperoleh pengetahuan filsafat. Ini berlaku bagi setiap cabang filsafat yaitu Aksiologi yang membicarakan guna pengetahuan filsafat. Ini pun berlaku bagi semua cabang filsafat. Inilah kerangka struktur filsafat.[3]

Karakteristik Berfikir Filsafati: Sifat Menyeluruh, Sifat Mendasar Dan Sifat Spekulatif

Sejarah kefilsafatan di kalangan filsuf menjelaskan tentang tiga hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat, yaitu kekaguman atau keheranan, keraguan atau kegengsian, dan kesadaran atas keterbatasan. Plato mengatakan:’maka kita memberi pengamatanm bintang-bintang, matahari dan langit. Pengamatan ini memberi dorongan kepada kita untuk menyelidiki. Dan dari penyelidikan ini berasal filsafat’.

Agustinus dan Descartes memulai berfilsafat dari keraguan atau kesangsian. Manusia heran, tetapi kemudian ragu-ragu, apakah ia tidak ditipu oleh panca indranya yang sedang heran? Rasa heran dan meragukan ini mendorong manusia untuk memperoleh kepastian dan kebenaran yang hakiki. Berfikir secara mendalam, menyeluruh, dan kritis inilah yang kemudian disebut berfilsafat.

Berfilsafat dapat juga bermula dari adanya suatu kesadaran akan keterbatasan pada diri manusia. Berfilsafat kadang-kadang dimulai apabila manusia menyadari bahwa dirinya sangat kecil dan lemah, terutama dalam menghadapi kejadian-kejadian alam. Apabila seseoarang merasa bahwa ia sangat terbatas dan terikat terutama pada waktu mengalami penderitaan atau kegagalan, maka dengan adanya kesadran akan keterbatasan dirinya tadi manusia mulai berfilsafat. Ia akan memikirkan bahwa diluar manusia yang terbatas pasti ada sesuatu yang tidak terbatas yang dijadikan bahan kemajuan untuk menemukan kebenaran hakiki.

Pengetahuan dimulai dari rasa ingin tahu. Kepastian dimulai dari rasa ragu-ragu. Filsafat dimulai dari rasa ingin tahu dan keragu-raguan. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah diketahui dan apa yang belum diketahui. Berfilsafat berarti berendah hati bahwa tidak semuanya akan pernah diketahui dalam kesemestaan yang seakan tidak terbatas ini. Berfilsafat berarti mengoreksi diri, semacam keberanian untuk beretrusterang, seberapa jauh sebenarnya kebenaran yang dicari telah dijangkau.

Sifat Menyeluruh Berfikir Filsafati

Seorang yang berfilsafat dapat diumpamakan sebagai seseorang yang berpijak dibumi sedang tengadah kebintang-bintang, atau seseorang yang berdiri di puncak tinggi, memandang ke ngarai dan lembah dibawahnya, masing-masing ingin mengetahui hakikat dirinya atau menyimak kehadirannya dalam kesemestaan alam yang ditatapnya.

Seorang ilmuan tidak akan pernah puas mengenal ilmu hanya dari sisi pandang ilmu itu sendiri. Dia ingin melihat hakikat ilmu dalam konstelasi pengetahuan lainnya. Apa kaitan ilmu dengan moral, dengan agama, dan apakah ilmu itu membawa kwbahagiaan pada dirinya.

Sifat Mendasar Berfikir Filsafati

Selain tengadah kebintang, orang yang berfilir filsafati juga membongkar tempat berpijak secara fundamental. Dia tidak lagi percaya begitu saja bahwa ilmu itu benar. Mengapa ilmu dapat disrbut benar? Bagaimana proses penilaian berdasarkan kriteria tersebut dilakukan? Lalu benar itu apa? Pertanyaan itu melingkar sebagai sebuah lingkaran, yang untuk menyusunnya, harus dimulai dari sebuah titik, sebagai awal sekaligus sebagai akhir. Lalu bagaimana menentukan titik awal yang benar?

Sikap Spekulatif Berfikir Filsafati

Tidakkah mungkin manusia menangguk pengetahuan secara keseluruhan, bahkan manusia pun tidak yakin pada titik awal yang menjadi jangkar pemikiran yang mendasar. Itu hanya sebuah spekulasi. Menyusun sebuah lingkaran memang harus dimulai dari sebuah titik, bagaimana pun spekulasinya. Yang penting, dalam prosesnya nanti, dalam analisis maupun pembuktiannya, manusia harus dapat memisahkan spekulasi mana yang paling dapat diandalkan. Tugas utama filsafat adalah menetapkan dasar-dasar yang dapat diandalkan. Apakah yang disebut logis? Apakah yang disebut benar? Apakah yang disebut sahih? Apakah alam ini teratur atau kacau? Apakah hidup ini ada tujuan?

Semua pengetahuan yang ada, dimulai dari spekulasi. Dari serangkaian spekulasi dapat dipilih buah pikiran yang paling dapat diandalkan, yang merupakan titik awal dari penjelajahan pengetahuan. Tanpa menerapkan kriteria tentang apa yang disebut benar maka tidak mungkin pengetahuan lain berkembang atas dasar kebenaran. Tanpa menetapkan apa yang disebut baik dan buruk, tidak mungkin bicara tentang moral. Tanpa wawasan apa yang disebut indah atau jelek, tidak mungkin berbicara tentang kesenian.[4]

Epistemologi Filsafat

Epistemologi membicarakan tiga hal, yaitu objek filsafat ( yaitu yang difikirkan ), cara memperoleh pengetahuan filsafat dan ukuran kebenaran ( pengetahuan ) filsafat.

Objek Filsafat

Tujuan berfilsafat adalah menemukan kebenaran yang sebenarnya, yang terdalam. Jika hasil pemikiran itu disusun, maka susunan itulah yang kita sebut sistematika filsafat. Sistematika atau struktur filsafat dalam garis besar terdiri atas ontologi, epistemologi, dan aksiologi.

Isi setiap cabang filsafat ditentukan oleh objek apa yang diteliti ( dipikirkan)-nya. Jika ia memikirkan pendidikan maka jadilah Filsafat Pendidikan. Jiak yang difikirkannya hukum maka hasilnya tentulah Filsafat Hukum, dan seterusnya. Seberapa luas yang mungkin dapat dif\ikirkan? Luas sekali. Yaitu semua yang ada dan mungkin ada. Inilah objek filsafat. Jika ia memikirkan pengetahuan jadilah ia Flisafat Ilmu, jika memikirkan etika jadilah Filsafat Etika, dan seterusnya.

Objek penelitian filsafat lebih luas dari objek penelitian sain. Sain hanya meneliti objek yang ada dan mungkin ada. Sebenarnya masih ada objek lain yang disebut objek formal yang menjelaskan sifat kemendalaman penelitian filsafat. Ini dibicarakan pada epistemologi filsafat.

Perlu juga ditegaskan bahwa sain meneliti objek-objek yang ada dan empiris, yang ada tetapi abstrak ( tidak empiris ) tidak dapat diteliti oleh sain. Sedangkan filsafat meneliti objek yang ada tetapi abstrak, adapun yang mungkin ada, sudah jelas abstrak, itu pun jika ada.

Cara Memperoleh Pengetahuan Filsafat

Pertama-tama filosof harus membicarakan ( mempertanggung jawabkan ) cara mereka memperoleh pengetahuan filsafat. Yang menyebabkan kita hormat kepada para filosof antara lain ialah karena ketelitian mereka, sebelum mencari pengetahuan mereka membicarakan lebih dahulu ( dan mempertanggung jawabkan cara memperoleh pengetahuan tersebut.

Berfislafat ialah berfikir. Berfikir itu tentu menggunakan akal. Menjadi persoalan, apa sebenarnya akal itu. John Locke ( Sidi Gazalba, Sistematika Filsafat, 11, 1973:111) mempersoalkan hal ini. Ia melihat, pada zamannya akal telah digunakan secara terlalu bebas, telah digunakan sampai diluar batas kemampuan akal. Hasilnya adalah kekacauan pikiran pada masa itu. Bagaimana manusia memperoleh pengetahuan filsafat? Dengan berfikir secara mendalam, tentang sesuatu yang abstrak. Mungkin juga objek pemikirannya sesuatu yang konkret, tetapi yang hendak diketahuinya ialah bagian “dibelakang” objek konkret itu.

Secara mendalam artinya ia hendak mengetahui bagian yang abstrak sesuatu itu, ia mengetahui sedalam-dalamnya. Kapan pengetahuannya itu dikatakan mendalam? Dikatakan mendalam tatkala ia sudah berhenti sampai tanda tanya. Dia tidak dapat maju lagi, disitulah orang berhenti, dan ia telah mengetahui sesuatu itu secara mendalam. Jadi jelas, mendalam bagi seseorang belum tentu mendalam bagi orang lain.

Seperti telah disebut dimuka, sain mengetahui sebatas fakta empiris. Ini tidak mendalam. Filsafat ingin mengetahui dibelakang sesuatu yang empiris itu. Ini lah yang disebut mendalam. Tetapi itu pun mempunyai rentangan. Sejauh mana hal abstrak dibelakang fakta empiris itu dapat diketahui oleh seseorang, akan banyak tergantung pada kemampuan berfikir seseorang. Saya misalnya mengetahui bahwa gula rasanya manis ( ini pengetahuan empirik ) dibelakangnya saya mengetahui bahwa itu disebabkan oleh adanya hukum yang mengatur demikian. Ini pengetahuan filsafat, abstrak, tetapi baru satu langkahorang lain dapat mengetahui bahwa hukum itu dibuat yang maha pintar. Ini sudah langkah kedua, lebih mendalam dari pada sekedar mengetahui adanya hukum. Orang lain masih dapat melangkah kelangkah ketiga, misalnya ia mengetahui sebagian hakikat tuhan. Demikianlah pengetahuan dibelakang fakta empiris itu dapat bertingkat-tingkat, dan itu menjelaskan kemendalaman pengetahuan filsafat seseorang. Untuk mudahnya mungkin dapat dikatakan begini: berfikir mendalam ialah berfikir tanpa bukti empirik.

Ukuran Kebenaran Pengetahuan Filsafat

Pengetahuan filsafat adalah pengetahuan yang logis tidak empiris. Pernyataan ini menjelaskan bahwa ukuran kebenaran filsafat ialah logis tidaknya pengetahan itu. Kebenaran teori filsafat ditentukan oleh logis tidaknya teori itu. Ukuran logis atau tidaknya tersebut akan terlihat pada argumen yang menghasilkan kesimpulan teori itu. Fungsi argumen dalam filsafat sangatlah penting, sama dengan fungsi data pada pengetahaun sain. Aegumen itu menjadi satu kesatuan dengan konklusi, konklusi itulah yang disebut teori filsafat. Bobot teori filsafat justru terletak pada kekuatan argumen, bukan pada kehebatan konklusi. Karena argumenitu menjadi kesatuan dengan konklusi, maka boleh juga diterima pendapat yang mengatakan bahwa filsafat itu argumen. Kebenaran konklusi ditentukan 100% oleh argumennya.

Persoalan Filsafat

Ada enam persoalan yang selalu menjadi perhatian para filsuf, yaitu ‘ada’, pengetahuan, metode, penyimpulan, moralitas, dan keindahan. Keenam persoalan tersebut memerlukan jawaban secara radikal dan tiap-tiap persoalan menjadi salah satu cabang filsafat.

Persoalan ‘Ada’

Persoalan tentang ‘ada’ (being) menghasilkan cabang filsafat metafisika. Meta berarti dibalik dan physika berarti benda-benda fisik. Pengertian sederhana dari metafisika yaitu kajian tentang sifat paling dalam dalam dan radiakal dari kenyataan. Dalam kajian ini para filusuf tidak mengacu kepada ciri-ciri khsus dari benda-benda tertentu, akan tetapi mengacu kepadaciri-ciri universal dari semua benda. Metafisika sebagai salah satu cabang filsafat mencakup persoalan ontologis, kosmologis, dan antropologis. Ketiga hal tersebut memiliki titik sentral kajian tersendiri. Ontologis merupakan teori tentang sifat dasar dari kenyataan yang radikal dan sedalam-dalamnya. Kosmologi merupakan teori tentang perkembangan kosmos ( alam semesta ) sebagai suatu sistem yang teratur.

Persoalan tentang pengetahuan ( knowledge )

Persoalan tentang pengetahuan ( knowledge ) menghasilkan cabang filsafat epistemologi, yaitu filsafat pengetahuan. Istilah epistemologi berasal dari akar kata episteme yang berarti pengetahuan dan logos yang berarti teori. Dalam rumusan yang lebih rinci disebutkan bahwa epistemologi merupakan salah satu cabang fislsafat yang mengkaji secara mendalam dan radikal tentang asal mula pengetahuan, struktur, metode, dan validitas pengetahuan.

Persoalan tentang metode

Persoalan tentang metode menghasilkan cabang filsafat metodologi. Istilah ini berasal dari metos dengan unsur meta yang berarti cara, perjalanan, sesudah, dan hodos yang berarti cara perjalanan, arah. Pengertian metodologi secara umum ialah kajian atau telaah penyusunan secara sistematis dari beberapa proses dan asas-asas logis dan percobaan yang sistematis yang menuntun suatu penelitian dan kajian ilmiah, atau sebagai penysusun struktur ilmu-ilmu fak.

Persoalan tentang penyimpulan

Persoalan tentang penyimpulan menghasilkan cabang filsafat logika ( logis ). Logika berasal dari kata logos ang berarti uraian, nalar. Secara umum, pengertian logika adalah telaah mengenai aturan-aturan penalaran yang benar. Logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berfikir tepat dan benar. Berfikir adalah kegiatan pikiran atau akal budi manusia. Dengan berfikir manusia telah mengerjakan pengolahan pengetahuan yang telah didapat. Dengan mengerjakan, mengelola pengetahuan yang telah didapat maka ia dapat memperoleh kebenaran. Apabila seseorang mengelola, mengerjakan, berarti ia telah mempertimbangkan, membandingkan, menguraikan, serta menghubungkan pengertian yang satu dengan lainya. Logika dapat dibagi menjadi logika ilmiah dan logika kodrati. Logika merupakan suatu upaya untuk menjawab pertanyaan.

Persoalan tentang moralitas ( morality )

Persoalan tentang moralitas menghasilkan cabang filsafat etika ( ethics ). Istilah etika berasal dari kata ethos yang berati adat kebiasaan. Etika sebagai salah satu cabang filsafat menghendaki adanya ukuran yang bersifat universal. Dalam hal ini berarti berlaku untuk semua orang dan setiap saat. Jadi tidak dibatasi dengan ruang dan waktu.

Persoalan tentang keindahan

Persoalan tentang keindahan menghasilkan cabang filsafat estetika ( aesthetics ). Estetika berasal dari kata aesthetikos yang maknanya berhubungan dengan pecerapan indra. Estetika merupakan kajian kefilsafatan mengenai keindahan dan ketidak indahan. Faham pengertian yang lebih luas, estetika merupakan cabang filsafat yang menyangkut bidang keindahan atau sesuatu yang indah terutama dalam masalah seni dan rasa, norma-norma nilai dalam seni.

Aksiologi Pengetahuan Filsafat

Kegunaan Pengtahuan Filsafat

Untuk mengetahui kegunaan filsafat, kita dapat memulainya denmgan melihat filsafat sebagai tiga hal, pertama filsafat sebagai kumpulan teori filsafat, kedua filsafat sebagai metode pemecahan masalah, ketiga filsafat sebagai pandangan hidup ( philosophy of life ). Dan yang paling pentimg adalah filsafat sebagai methodology, yaitu cara memecahkan masalah yang dihadapi. Disini filsafat digunakan sebagai suatu cara atau model pemecahan masalah secara mendalam dan universal. Filsafat selalu mencari sebab terakhir dan dari sudut pandang seluas-luasnya.

Berikut ini uraian yang membahas kegunaan filsafat dalam menentukan philosophy of life. Banyak memiliki pandanagn hidup, banyak orang menganggap philosophy of life itu sangat penting dalam menjalani kehidupan.

Kegunaan Filsafat bagi AkidahKegunaan Filsafat bagi HukumKegunaan Filsafat bagi Bahasa

Cara Filsafat Menyelesaikan Masalah

Sesuai dengan sifatnymenyelesaikan masalah secara mendalam dan universal. Penyelesaian filsafata, filsafat mendalam, artinya ia ingin mencari asal masalah. Universala artinya filsafat ingin masalah itu dilihat dalam hubungan seluas-luasnya agar nantinya penyelesaian itu cepat dan berakibat seluas mungkin.

MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

Manusia sebagai makhluk individu artinya manusia sebagai makhluk hidup atau makhluk individu maksudnya tiap manusia berhak atas milik pribadinya sendiri dan bisa disesuaikan dengan lingkungan sekitar. Manusia individu adalah subyek yang mengalami kondisi manusia. Ini diikatkan dengan lingkungannya melalui indera mereka dan dengan masyarakat melalui kepribadian mereka, jenis kelamin mereka serta status sosial. Selama kehidupannya, ia berhasil melalui tahap bayi, kanak-kanak, remaja, kematangan dan usia lanjut. Deklarasi universal untuk hak asasi diadakan untuk melindungi hak masing-masing individu. Manusia juga sebagai mahkluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan-tindakan yang akan diambil.

Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia membutuhkan orang lain dan lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi. Bersosialisasi disini berarti membutuhkan lingkungan sosial sebagai salah satu habitatnya maksudnya tiap manusia saling membutuhkan satu sama lainnya untuk bersosialisasi dan berinteraksi. Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup sejenisnya.

Peranan manusia sebagai mahluk individu dan sosial

Individu dalam hal ini adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkahlaku spesifik tentang dirinya. Akan tetapi dalam banyak hal banyak pula persamaan disamping hal-hal yang spesifik tentang dirinya dengan orang lain. Disini jelas bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas didalam lingkungan sosaialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian, serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Persepsi terhadap individu atau hasil pengamatan manusia dengan segala maknanya merupakan suatu keutuhan ciptaan Tuhan yang mempunyai tiga aspek yang melekat pada dirinya, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Apabila terjadi kegoncangan pada salah satu aspek, maka akan membawa akibat pada aspek yang lainnya.

Manusia mempunyai pengaruh penting dalam kelangsungan ekosistem serta habitat manusia itu sendiri, tindakan-tindakan yang diambil atau kebijakan-kebijakan tentang hubungan dengan lingkungan akan berpengaruh bagi lingkungan dan manusia itu sendiri.
Kemampuan kita untuk menyadari hal tersebut akan menentukan bagaimana hubungan kita sebagai manusia dan lingkungan kita. Hal ini memerlukan pembiasaan diri yang dapat membuat kita menyadari hubungan manusia dengan lingkungan. Manusia memiliki tugas untuk menjaga lingkungan demi menjaga kelansungan hidup manusia itu sendiri dimasa akan datang.

Dinamika Interaksi Sosaial

Interaksi sosial dapat diartikan sebagai hubungan-hubungan sosial yang dinamis. Hubungan sosial yang dimaksud dapat berupa hubungan antara individu yang satu dengan individu lainnya, antara kelompok yang satu dengan kelompok lainnya, maupun antara kelompok dengan individu. Dalam interaksi juga terdapat simbol, di mana simbol diartikan sebagai sesuatu yang nilai atau maknanya diberikan kepadanya oleh mereka yang menggunakannya.

Interaksi sosial dapat terjadi bila antara dua individu atau kelompok terdapat kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap pertama dari terjadinya hubungan sosial Komunikasi merupakan penyampaian suatu informasi dan pemberian tafsiran dan reaksi terhadap informasi yang disampaikan. Karp dan Yoels menunjukkan beberapa hal yang dapat menjadi sumber informasi bagi dimulainya komunikasi atau interaksi sosial. Sumber Informasi tersebut dapat terbagi dua, yaitu Ciri Fisik dan Penampilan. Ciri Fisik, adalah segala sesuatu yang dimiliki seorang individu sejak lahir yang meliputi jenis kelamin, usia, dan ras. Penampilan di sini dapat meliputi daya tarik fisik, bentuk tubuh, penampilan berbusana, dan wacana.

Interaksi sosial memiliki aturan, dan aturan itu dapat dilihat melalui dimensi ruang dan dimensi waktu dari Robert T Hall dan Definisi Situasi dari W.I. Thomas. Hall membagi ruangan dalam interaksi sosial menjadi 4 batasan jarak, yaitu jarak intim, jarak pribadi, jarak sosial, dan jarak publik. Selain aturan mengenai ruang Hall juga menjelaskan aturan mengenai Waktu. Pada dimensi waktu ini terlihat adanya batasan toleransi waktu yang dapat mempengaruhi bentuk interaksi. Aturan yang terakhir adalah dimensi situasi yang dikemukakan oleh W.I. Thomas. Definisi situasi merupakan penafsiran seseorang sebelum memberikan reaksi. Definisi situasi ini dibuat oleh individu dan masyarakat.

Dilema antara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat

Individu yang termasuk kepentingan keluarga, kelompok atau golongan dan kepentingan masyarakat yang termasuk kepentingan rakyat . Dalam diri manusia, kedua kepentingan itu satu sama lain tidak dapat dipisahkan. Apabila salah satu kepentingan tersebut hilang dari diri manusia, akan terdapat satu manusia yang tidak bisa membedakan suatu kepentingan, jika kepentingan individu yang hilang dia menjadi lupa pada keluarganya, jika kepentingan masyarakat yang dihilangkan dari diri manusia banyak timbul masalah kemasyarakatan contohnya korupsi. Inilah yang menyebabkan kebingungan atau dilema manusia jika mereka tidak bisa membagi kepentingan individu dan kepentingan masyarakat. Dilema anatara kepentingan individu dan kepentingan masyarakat adalah pada pertanyaan mana yang harus diutamakan, kepentingan manusia selaku individu atau kepentingan masyarakat tempat saya hidup bersama? Persoalan pengutamaan kepentingan individu atau masyarakat ini memunculkan dua pandangan yang berkembang menjadi paham/aliran bahkan ideologi yang dipegang oleh suatu kelompok masyarakat.

Kita semua berharap pada setiap perubahan jaman yang akan mewujudkan harapan dan cita-cita setiap individu sebagai personalitas dan masyarakat sebagai komplementer. Karena terwujudnya suatu tatanan kehidupan yang harmonis dalam suatu lingkungan yang damai adalah harapan setiap insan di dunia dan meskipun dengan meniadakan sama sekali terjadinya konflik adalah suatu hal yang tidak mungkin disebabkan banyaknya kepentingan individu (egoistis, atomistis) dalam mencapai tujuannya dan individu didalam suatu masyarakat (kolektivistis) terkadang memungkin terjadinya konflik dan penyerapan konflik diupayakan melalui hasrat yang bersifat mengatur atau menjaga keseimbangan karena apabila tidak suatu fungsi yang mengatur atau menjaga keseimbangan maka kedua kepentingan tersebut akan tidak dapat dikendalikan.

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong