ARSIP BULANAN : March 2017

Artikel PR

27 March 2017 05:22:02 Dibaca : 1763

STRATEGI PUBLIC RELATIONS
Ani Irmawati, Ayu Rahmawati Diko, Cindriani Ismail, Rahman S. Ali, dan Syahril Yusuf
1. Strategi Public Relations Dalam Perusahaan
A. Strategi Komunikasi Publik Relations
Menurut Cultip, Center dan Brom (2000) dan Ruslan (2008), pelaksanaan strategi PR Dalam berkomunikasi dikenal dengan istilah 7-cs PR Communications “adalah sebagai berikut:
1. Credibility (kredibilitas)
Komunikasi dimulai dari suasana saling percaya yang diciptakan oleh pihak komunikator secara sungguh-sungguh untuk melayani publiknya yang memiliki keyakinan dan respect
2. Context (Konteks)
Menyangkut sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan kehidupan sosial, pesan harus disampaikan dengan jelas serta sikap partisipatif. Komunikasiefektif sangat diperlukan untuk mendukung lingkungan sosial melalui pemberitaan di berbagai media massa.
3. Content (Isi)
Content adalah isi pesan dalam strategi ini, pesan harus menyangkut kepentingan orang banyak sehingga informasi dapat diterima sebagai sesuatu yang bermanfaatsecara umum bagi masyarakat.
4. Clarity (Kejelasan)
Clarity adalah pesan disusun dengan kata-kata yang jelas, mudah dimengerti, serta memiliki pemahaman yang sama (maksud, tema dan tujuan) antara komunikator dankomunikan.
5. Continuity and Consistency (Kontinuitas dan Konsistensi)
Komunikasi merupakan proses yang tidak pernah berakhir, oleh karena itudilakukan secara berulang-ulang dengan berbagai variasi pesan serta pesan- pesan tersebut harus konsisten. Dengan cara demikian, akan mudah proseskomunikasi, membujuk publiknya.
6. Channels (Saluran)
Menggunakan saluran media yang tepat dan terpercaya serta dipilih olehkhalayak sebagai target sasaran. Pemakaiain saluran media yang berbeda, akan berbeda pula efeknya. Dalam hal ini seorang PR harus memahami perbedaandan proses penyebaran informasi secara efektif.
Dalam buku Strategi Manajemen Publik Relations dikemukakan “Menganalisis dan membuat batasan setiap isu tentang dampak yang mungkin ditimbulkan bagi masyarakat, atau konsumen pengguna produk. Membuat batasan informasi apa saja yang akan dikembangkan kemasyarakat. Selanjutnya mengembangkan informasi secara efektif dan efisien agar publik tidak kesulitan menangkap pesan yang kita sampaikan. Lebih baik mengirim sedikit pesan tpi mengenai sasaran, ketimbang banyak tapi tidak efektif”.

Strategi Public Relations (jakarta: Pt Gramedia Pustaka Utama, 2006), hal.40

2. Strategi Public Relations Dalam Mempertahankan Eksistensi Corporate Image
A. Strategi Dasar Public Relations Indocement Terhadap Citra Perusahaan
Menurut kertonegoro (1994), strategi adalah suatu cara yang menyeluruh dan terpadu mengenai kegiatan-kegiatan utama perusahaan yang akan menentukan keberhasilannya. Untuk mencapai tujuan pokok dalam lingkungan yang penuh tantangan. Jenis strategi yang dilakukan oleh PR Indocement yaitu melalui strategi, melalui kontribusi pada tujuan dan misi perusahaaan atau disebut dengan strategi edukatif-informatif. Hal ini ditunnjukkan oleh PR Indocement yang menyampaikan berita maupun informasi kepada publiknya sesuai dengan fakta dan opini yang ada didalam maupun diluar perusahaan. Pada strategi dalam menghadapi perbedaan opini public, PR Indocement melakukan strategi sebagai berikut:
a. Apabila public yang dihadapi proponen (aktif-pro), maka strategi yang dilakukan adalah publik dikukuhkan. Posisi PR Indocement disini lebih ditujukan untuk mengukuhkan hubungan tersebut melalui berbagai kegiatan. Adanya ikatan hubungan tersebut memberikan kepastian mengenai proses pertukaran informasi antara perusahaan dengan publiknya.
b. Apabila publik yang dihadapi oponen (aktif-kontra), maka strategi yang dilakukan adalah diubah. Maksudnya, PR Indocement bertindak lebih proaktif dalam kegiatannya menangani opini tersebut dengan memfokuskan langkah strategis selanjutnyan dengan tidak menolak klaim maupun kontra dari publik tersebut.
c. Apabila publik un-commited (pasif), maka strategi yang dilakukan PR Indocement adalah pengkristalan. Maksudnya adalah opini publik yang berkembang di masyarakat, diberikan pengetahuan hingga pengertian kepada publik tentang arti dan nilai perusahaan bagi publik. Hal ini dilakukan untuk menjalin hubungan yang erat dan untuk menciptakan good wiil, mutual acceptance. Dari publik kepada perusa
STRATEGI OPERASIONAL PUBLIC RELATIONS
1. Definisi Strategi dan Operasional Humas
Kata strategi sendiri mempunyai pengertian yang terkait dengan hal-hal seperti kemenangan, kehidupan, atau daya juang. Artinya, menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan mampu atau tidaknya perusahaan atau organisasi menghadapi tekanan yang muncul dari dalam maupun dari luar.
Strategic management juga dimaksudkan agar perusahaan atau organisasi dapat dikendalikan dengan baik untuk mencapai tujuannya. Oleh karena itu hal yang paling dasar bagi setiap manajer di dalam perusahaan adalah mengetahui dengan pasti arah yang sedang dituju oleh perusahaan dan arah bagian yang dipimpinnya.
Oleh James Brian Quinn (1992:5), strategi diartikan sebagai “pola atau rencana yang mengintergrasikan tujuan pokok, kebijakan, dan rangkaian tindakan sebuah organisasi ke dalam satu kesatuan yang kohesif”. Strategi dapat didefinisikan sebagai penentuan tujuan dan sasaran usaha jangka panjang, dan adopsi upaya pelaksanaan dan alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Istilah strategi manajemen sering pula disebut rencana strategis atau rencana jangka panjang perusahaan. Suatu rencana strategis perusahaan menetapkan garis-garis besar tindakan strategis yang akan diambil dalam kurun waktu tertentu kedepan. Rencana jangka panjang inilah yang menjadi pegangan bagi praktisi Humas untuk menyusun berbagai rencana teknis, dan langkah komunikasi yang akan diambil sehari-hari. Dengan itu, kegiatan Humas harus menyatu dengan visi dan misi organisasi atau perusahaannya.
Sedangkan Operasional merupakan penjalanan atau pengelolaan suatu program dari sebuah strategi baik secara teknisi maupun manjerial dengan tujuan yang diharapkan. Dengan ini Peranan Humas dalam organisasi atau perusahaan melakukan teknisi Komunikasi (Communi-cation-Technician) hal ini melaksanakan teknis operasional maupun manajerialnya, maka Humas beserta staffnya memiliki tanggung jawab serta wewenang untuk menyusun program atau kegiatan mulai dari pengumpulan data, menanalisis masalah, kemudian perencanaan sampai pengawasan atau penilaian terhadap hasil dari sebuah kegiatan tersebut yang dicapai baik secara kualitas mauun kuantitas.
Humas memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi organisasi atau perusahaan dengan mengembangkan hubungan-hubungan yang harmonis dengan stakeholdersnya agar perusahaan dapat mengembangkan kemampuannya mencapai misinya.
2. Langkah-langkah Strategi dan Operasional Humas
Pearce dan Robinson mengembangkan langkah-langkah strategi manajemen sebagai berikut :
a. Menentukan misi perusahaan termasuk di dalamnya adalah pernyataan yang umum mengenai maksud pendirian, filosofi, dan sasaran.
b. Mengembangkan company profile yang mencerminkan kondisi internal perusahaan dan kemampuan yang dimilikinya.
c. Penilaian terhadap lingkungan eksternal perusahaan, baik dari segi semangat kompetitif maupun secara umum.
d. Analisis terhadap peluang yang tersedia dari lingkungan (yang melahirkan pilihan-pilihan).
e. Identifikasi atas pilihan yang dikehendaki yang tidak dapat digenapi untuk memenuhi tuntutan misi perusahaan.
f. Pemilihan strategi atas tujuan jangka panjang dan garis besar strategi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.
g. Mengembangkan tujuan tahunan dan rencana jangka pendek yang selaras dengan tujuan jangka panjang dan garis besar strategi.
h. Implementasi atas hal-hal di atas dengan menggunakan sumber yang tercantum pada anggaran (budget) dan memadukan rencana tersebut dengan sumber daya manusia, struktur, teknologi, dan sistem balas jasa yang memungkinkan.
i. Review dan evaluasi atas hal-hal yang telah dicapai dalam setiap periode jangka pendek sebagai suatu proses untuk melakukan kontrol dan sebagai input bagi pengambilan keputusan di masa depan.
Dari langkah-langkah Strategi Manajemen Humas diatas merupakan sebagai langkah dalam menyelaraskan program dan tindakan setiap komponen (bagian) perusahaan atau organisasi menuju suatu sasaran yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA
Diahika Damayanti, 2010, Srtategi Publik Relasions Dalam Mempertahankan Eksistenso Corporate Image Melalui Opini Publik (Studi Kasus PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.),

http://www.academia.edu/1993398/Strategi_Public_Relations_dalam_Mempertahankan_Eksistensi_Corporate_Image_Melalui_Opini_Publik_Studi_Kasus_PT_Indocement_Tunggal_Prakarsa_Tbk._, diakses 10 Maret 2017

Wasesa, Agung, Silih. 2006. Strategi Publuc Relations. Jakarta: Pt Gramedia Pustaka Utama

Adhin, 2010, Strategi dan Operasional Humas, http://komunikatakomunikasi.blogspot.co.id/, diakses 10 maret 2017

 

PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN PERUSAHAAN MEDIA MASSA

27 March 2017 05:13:33 Dibaca : 643

PENULIS : WAHYU I.N.S. KONIYO, AYU RAHMAWATY DIKO, GHAIRIL KARUNIA PATTIASINA, MONALISA PURNAMA MIOLO, DAN YULIANA ATILIDA


Untuk menjadi seorang leader atau pemimpin yang sukses, tentunya kita harus menguasai tentang ilmu manajemen. Manajemen itu merupakan serangkaian kegiatan yang diarahkan pada sumber daya organisasi yang bertujuan untuk mencapai sasaran organisasi dengan yang efektif dan efisien .
Disamping itu manajemen juga merupakan sebuah proses planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), coordinating (pengkoordinasian), dan controlling (pengkontrolan) semua sumber daya yang ada dan yang dimiliki dalam usaha mencapai tujuan bersama agar lebih efektif serta efisien.
Dengan perencanaan yang matang dan terukur proses pencapaian tujuan akan sangat efektif. Begitu pula jika semua tugas dikerjakan secara benar, terogranisasi dengan baik dan sesuai dengan jadwal waktu yang telah direncanakan dan ditetapkan maka pekerjaan menjadi sangat efisien dalam mencapai tujuan. Dalam mempelajari Ilmu Manajement, kita juga perlu mengetahui prinsip-prinsip yang menggambarkan dasar dari manajemen.
Prinsip-prinsip manajemen perusahaan adalah dasar-dasar dan nilai yang menjadi inti dari keberhasilan sebuah manajemen. Menurut Henry Fayol. seorang industrialis asal Perancis, prinsip-prinsip dalam manajemen sebaiknya bersifat lentur dalam arti bahwa perlu di pertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Prinsip - prinsip umum manajemen menurut Henry Fayol (1841-1925) terdiri dari 14 prinsip.
Prinsip Pertama menurut Henry Fayol yaitu Division of Work atau Spesialisasi pekerjaan kepada individu individu dalam lingkaran manajemen untuk membangun sebuah pengalaman dan terus mengasah keahliannya sehingga pada akhirnya individu individu tersebut bisa menjadi lebih produktif dan menguntungkan.
Prinsip kedua, Authority and Responsibility (Wewenang dan pertanggung jawaban), kedua prinsip manajemen ini adalah kunci didalam melaksanakan roda usaha kerja sama. Bukan tanpa sebab, karena tanpa prinsip ini para manajer tidak akan bisa mengadakan suatu hubungan ke atas ataupun kebawah. Harus ada suatu kekuasan dalam memberi perintah dan sesuatu kekuatan yang bisa membuat manajer ditaati.
Pertanggung jawaban akan timbul oleh adanya kekuasaan tersebut. Keduanya harus dalam kondisi yang seimbang dan tidak ada kekuasaan tanpa tanggungjawab, dan begitupun sebaliknya. Tanggung jawab terbesar ada pada manajer puncak. Kegagalan adalah terletak pada pucuk pimpinan, bukan pada karyawan yang berada dibawah karena pihak yang memiliki wewenang terbesar adalah para puncak manajer. Maka dari itu, jika seorang pucuk pimpinan tidak memiliki keahlian dan sifat kepemimpinan, maka wewenang yang ada bisa menjadi boomerang yang merugikan
Prinsip Ketiga, Discipline atau disiplin sangat berhubungan dengan wewenang. Jika wewenang tidak bisa berjalan dengan semestinya, maka bisa jadi disiplin akan hilang. Maka, pemegang wewenang setidaknya harus bisa menanamkan rasa disiplin terhadap diri sendiri sehinggan nantinya memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaan yang sesuai dengan wewenang yang dimiliki. Disiplin mencakup : kesungguhan hati, kerajinan, ketaatan, kesiapan, persetujuan, kebiasaan, tata krama antara organisasi tersebut dengan warganya
Prinsip keempat, Unity of Command | Kesatuan Perintah adalah sebuah prinsip dimana perintah yang diterima bawahan tidak diperbolehkan untuk diberikan oleh lebih dari seorang petugas yang ada di atasnya. Dalam melaksanakan pekerjaan, para karyawan harusnya memperhatikan prinsip prinsip kesatuan perintah supaya pekerjaan bisa dilaksanakan secara baik.
Tiap karyawan harus mengetahui kepada siapa dia harus bertanggungjawab yang sesuai dengan kewenangan yang didapatnya. Perintah yang diterima dari manajer yang lain kepada karyawan yang sama bisa mengakibatkan rusaknya wewenang dan tanggungjawab serta pembagian kerja. Untuk itu, pekerja harus memiliki hanya satu atasan tanpa ada perintah dari yang lain yang bisa jadi sangat bertentangan
Prinsip Kelima, Unity of Direction | Kesatuan Pengarahan merupakan prinsip manajemen yang mengatakan setiap golongan pekerjaan yang memiliki tujuan yang sama, harus memiliki satu rencana dan dipimpin oleh satu manajer saja. Bisa dibedakan, dengan "unity of command" yang berhugunban dengan jalannya fungsi personalia sedangkan unity of direction berhubungan dengan struktur. Didalam melakukan tugas dan tanggung jawab, pekerja perlu diarahkan pada sasarannya. Kesatuan pengarahan ini sangat berhubungan erat dengan pembagian kerja. Prinsip kesatuan pengarahan juga bergantung pada kesatuan perintah.
Prinsip keenam, Subordination of Individual Interest to General Interest | Subordinasi Kepentingan Perseorangan terhadap Kepentingan Umum Prinsip manajemen yang ini menyatakan bahwa tiap karyawan harus mengabdi kepentingan pribadi kepada kepentingan perusahaan atau organisasi. Prinsip ini seperti berupa syarat yang penting supaya aktivitas berjalan dengan baik dan lancar. Prinsip ini terjadi jika karyawan mempunyai kesadaran bahwa kepentingan pribadinya sebenarnya bergantung pada keberhasilan atau tidaknya kepentingan organisasi.
Prinsip manajemen ini bisa terwujud jika karyawan merasa senang dan nyaman dalam bekerja. Dalam prinsip ini intinya kepentingan kelompok harus bisa mengatasi kepentingan individu, Jika subordinasi ini mengalami gangguan, maka disini diperlukan manajemen untuk mendamaikan.
Prinsip Ketujuh, Remunerasi | Penggajian Pegawai Prinsip manajemen ini menurut Henry Fayol adalah pembayaran upah serta cara pembayaran yang adil serta memberi kepuasan yang maksimal untuk pegawan dan majikan. Dengan menggunakan sistem upah atau gaji yang memuaskan nantinya bisa merangsang pegawan untuk bisa bekerja lebih rajin lagi.
Prinsip kedelapan, Centralization | Pemusatan adalah prinsip manajemen yang menyatakan seluruh organisasi harus bisa berpusat, harus memiliki pusat. Prinsip ini harus bisa menunjukkan hingga batas mana kewenangan itu dipusatkan ataupun dibagi pada suatu organisasi. Pemusatan kewenangan bisa menimbulkan pemusatan tanggung jawan pada sebuah aktivitas.
Tanggung jawab yang terakhir dan terbesar berada pada orang yang memegang kewenangan tertinggi atau pucuk pimpinan manajer. Prinsip pemusatan bukan berarti ada kekuasaan untuk mempergunakan kewenangan, tapi untuk menghindari adanya simpang siur kewenangan dan tanggung jawab. Prinsip manajemen pemusatan ini juga tidak bisa menghilangkan asal pelimpahan kewenangan.
Prinsip kesembilan, Chain of Command | Rangkaian Perintah | Hierarki merupakan prinsip manajemen yang mengharuskan perintah dari atas kebawah harus selalu mengambil jarak yang terdekat. Hierarki ini dibutuhkan untuk kesatuan arah perintah. Rantai perintah ini mengacu kepada jumlah tingkatan yang ada pada hierarki dari otoritas tertinggi sampai tingkat yang paling rendah pada sebuah organisasi. Garis otoritas jaraknya tidak boleh terlalu jauh.
Prinsip kesepuluh, Order | Ketertiban Prinsip manajemen ini bisa jadi adalah syarat yang utama karena pada umumnya tidak ada orang yang dapat bekerja pada keadaan kejang atau kacau. Ketertiban pada suatu pekerjaan bisa terwujud jika semua karyawan memiliki disiplin dan ketertiban yang tinggi.
Prinsip kesebelas, Equity | Keadilan Prinsip ini menurut Henry Fayol dianggap sesuatu yang bisa memunculkan kesetiaan dan ketaatan karyawan dengan cara mengkoordinasikan keadilan dan kebaikan para manajer didalam memimpin para bawahan dan memicu tumbuhnya rasa tunduk kepada kekuasaan dari atasan.
Menurut Atmosudirdjo, Keadilan merupakan realisasi dari sesuatu yang telah tetap. Kewajaran membutuhkan banyak pikiran sehat, pengalaman dan kebaikan hati. Umumnya, karyawan menuntuk diperlakukan dengan wajar, mendapat apa yang telah menjadi haknya. Prinsip ini mutlak diperlukan karena menuntut manajemen untuk memperlakukan bawahan dengan baik.
Prinsip keduabelas, Stability of Tenur of Personel | Stabilitas Masa jabatan dalam Kepegawaian Perputaran karyawan yang tinggi bisa menyebabkan ongkos yang tinggi dalam produksi, untuk itulah prinsip ini dijalankan. Karyawan akan bekerja dengan lebih baik apabila mendapat stimulus keamanan pekerjaan dan jenjang karir yang pasti. Butuh waktu untuk seorang pekerja agar bisa menyesuaikan diri terhadap jabatan atau fungsinya yang baru serta untuk menunaikan tugas dengan baik
Prinsip ketigabelas, Inisiative | Prakarsa merupakan prinsip manajemen yang menyatakan seseorang kepala harus pintar dalam memberikan inisiatif. Inisiatif muncul dari dalam diri seorang yang mempergunakan daya pikir. Inisiatif memunculkan kehendak untuk mewujudkann sesuatu yang bernilai guna bagi penyelesaian pekerjaan dengan cara yang sebaik baiknya.
Pada Prakarsa ini terhimpun perasaan, kehendak, pikiran, keahlian serta pengalaman seseorang yang nantinya akan di realisasi. Setiap prakarsa atau inisiatif yang datang hendaknya harus dihargai setinggi tingginya bila inisiatif tersebut memberikan nilai manfaat yang luar biasa bagi organisasi sehingga karyawan yang memberi inisiatif tersebut dan juga manajemen akan mendapatkan kepuasan serta materi yang setimpal.
Prinsip keempat belas, Esprit de Corps | Semangat Kesatuan merupakan prinsip manajemen dimana setiap pegawai harus mempunyai rasa kesatuan senasib sepenangungan yang bisa menciptakan semangat kerja sama yang lebih baik. Semangat kesatuan ini bisa muncul jika tiap tiap karyawan memiliki kesadaran bahwa tiap pekerja berarti bagi pekerja yang lain dan pekerja lain sangat diperlukan oleh dirinya. Manajer yang mempunyai jiwa kepemimpinan akan bisa memunculkan semangat kesatuan ini. Sebaliknya, jika manajer tidak memiliki kepampuan, bisa berakibat perpecahan.
Setelah penjelasan tentang Prinsip manajemen perusahaan media massa, untuk Perusahaan Media Masa baik cetak dan elektronik pada prinsipnya merupakan
industri yang bergerak di dalam bidang informasi. Sebagai industri, maka sama
halnya dengan industri-industri di bidang lain, media massa baik cetak maupun
elektronik haruslah dikelola sesuai dengan asas-asas manajemen yang umum.
Secara umum, dunia manajemen menggunakan prinsip P.O.A.C. atau Planning,
Organizing, Actuating, dan Controlling. Prinsip manajemen ini banyak dianut
oleh perusahaan media massa dewasa ini.

Daftar Pustaka :
Ilmu Manajemen Industri. (2016). Retrieved Februari 2017, from ilmumanajemenindustri.com: http://ilmumanajemenindustri.com/14-prinsip-manajemen-menurut-henri-fayol/
14 Prinsip Manajemen Menurut Henry Fayol. (2014). Retrieved Februari 2017, from audillaanggris.com: http://audillaanggris.blogspot.co.id/2014/03/14-prinsip-manajemen-menurut-henry-fayol.html
14 Penjelasan Prinsip-Prinsip Manajemen Menurut Ahlinya. (2016). Retrieved Februari 2017, from gurupendidikan.com: http://www.gurupendidikan.com/14-penjelasan-prinsip-prinsip-manajemen-menurut-ahlinya/
AKUNTANSI & MANAJEMEN. (2015). Retrieved Februari 2017, from nichonotes.com: http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/02/Prinsip-Manajemen.html
MANAJAMEN MEDIA MASSA DENGAN P.O.A.C (2009). Retrieved Februari 2017, from wordpress.com: https://tonz94.wordpress.com/2009/05/01/manajamen-media-massa-dengan-p-o-a-c/
PRINSIP-PRINSIP DASAR MANAJEMEN DALAM MEDIA MASSA. (2009). Retrieved Februari 2017, from wordpress.com: https://tonz94.wordpress.com/2009/05/02/manajemen-media-massa/

Manajemen Public Relation

21 March 2017 07:35:27 Dibaca : 1510

 

Taukah kamu....
Menjadi mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi memang menjadi suatu kebanggaan tersendiri. Jika dulu jurusan komunikasi jarang dilirik, beda halnya dengan sekarang. Jurusan Komunikasi mulai diminati oleh sebagian calon mahasiswa.

Prospek Kerja Ilmu Komunikasi

Lowongan pekerjaan Ilmu Komunikasi sangat luas seperti public relations, jurnalis, advertising, dan yang berhubungan dengan media. Berikut sedikit ulasan singkat mengenai konsentrasi dan peluang kerja ilmu komunikasi yang perlu anda ketahui.

Prinsip dari Mahasiswa Komunikasi adalah: "kualitas komunikasi anda cerminan kualitas hidup anda"

Komunikasi Lintas Budaya

21 March 2017 01:12:04 Dibaca : 1097

Tema: Bahasa Wanita vs Bahasa Pria.
Bahasa Wanita vs Basa Pria Dalam Kehidupan Sehari-hari
Wanita dan pria jelas memiliki perbedaan baik yang terlihat maupun tak terlihat, Wanita cenderung menggunakan perasaan dalam berbagai hal sedangkan pria lebih banyak menggunakan logika. Perbedaan wanita dan pria bukan hanya bisa dilihat dari segi fisik namun juga dari segi psikologisnya.
Wanita memiliki kecenderungan lebih personal daripada pria. Wanita memiliki hasrat dan perasaan yang kuat terhadap orang, sehingga lebih menikmati dalam membangun hubungan. Pria lebih berorientasi kepada pikiran praktis, kesimpulan yang logis, dan penaklukan. Mereka tidak terlalu suka atau kurang berminat membangun hubungan yang akrab, dan mereka juga kurang memiliki pengetahuan dalam membangun hubungan yang sehat dan berhasil.
Nah perbedaan wanita dan pria juga bisa dilihat dari segi penggunaan bahasa, awalnya saya juga belum menyadari bahwa ada perbedaan antara penggunaan bahasa wanita dan pria, barulah ketika diberi tugas ini saya mulai mengamati lingkungan sekitar saya, dimana beberapa wanita berbicara dengan menggunakan bahasa yang sopan, lembut sehigga terkesan di atur-atur (mungkin karena wanita cenderung menggunakan perasaan). Sedangkan mereka kaum pria berbicara dengan bahasa yang agak kasar, volume suara yang keras, tegas spontan dan keluar apa adanya tanpa melihat dampak apa yang dapat ditimbulkan dari perkataan mereka.
Menurut Holmes (2001) wanita lebih sadar akan bahasa yang ia gunakan. Oleh karena itu, mereka akan berbicara lebih sopan dan tidak kasar. Hal ini tentu berbeda dengan laki-laki yang suka berbicara dengan keras. Hal senada juga diungkapkan oleh Voegeli (2005) dan Lakoff (1975) yang menjelaskan bahwa perempuan cenderung berbicara lebih gramatikal dan menggunakan kalimat yang lebih well-formed, berbicara lebih sopan, dan memiliki kecenderungan untuk memfasilitasi dan mendorong percakapan. Mereka juga cenderung untuk menanyakan lebih banyak pertanyaan, lebih sering untuk melindungi perasaanya, dan berbicara dengan cara yang lebih pribadi dan dengan emosi (menghayati). Laki-laki, di sisi lain, menggunakan bahasa yang lebih sehari-hari, lebih langsung dan faktual.
Inilah yang menjadi penyebab miscommunication antara wanita dan pria, namun saran saya alangkah baiknya antara pria dan wanita saling menjaga perasaan masing-masing. Dimana wanita dan pria saling memperhatikan penggunaaan bahasanya (intinya dalam suatu hubungan dibutuhkan adanya saling pengertian ) .