Resensi buku filsafat komunikasi
TUGAS : (BELAJAR MERESENSI BUKU) ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI
Penulis : Adianto Elvinaro dan Anees Q. Bambang.2007.
Penerbit : Simbiosa Rekatama Media,Bandung
NAMA : Ryan risky gobel
NIM : 291413034
Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Gorontalo
PENDAHULUAN
Filsafat Ilmu Komunikasi sangat penting bagi mahasiswa atau sarjana komunikasi yang hendak melakukan pengembangan teori komunikasi melalui penelitian. Dalam Praktik penelitian, biasanya ada tiga pertanyaan mendasar, yaitu: Kemana saya sedang berjalan? Bagaimana saya tiba di sana? Dimana sekarang ini berada? Dua pertanyaan pertama dapat ditemukan pada buku-buku metode penelitian, namun pertanyaan ketiga hanya dapat ditemukan jawabannya pada buku Filsafat Ilmu Komunikasi. Buku ini adalah buku yang sangat representative dalam menguraikan Filsafat Ilmu Komunikasi. Ditulis oleh dua orang penulis yang sangat menguasai bidangnya. Buku ini penting dibaca oleh para Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi serta para peminat ilmu filsafat dan ilmu komunikasi.
PEMBAHASAN
A .Perspektif teori-teori komunikasi
Perspektif adalah suatu sudut pandang dan cara pandang terhadap sesuatu. Cara memandang atau pendekatan yang gunakan dalam mengamati kenyataan akan menentukan pengetahuan yang diperoleh. Selain itu perspektif yang digunakan dalam menghampiri suatu peristiwa komunikasi akan menghasilkan perbedaan yang besar dalam jawaban dan makna yang deduksi. Perspektif juga selalu mendahului observasi manusia. Manusia bisa mengamati suatu persitiwa dengan pikiran yang terbuka dan netral, namun begitu harus mengobservasi suatu hal dan dapat melakukannya dengan cara tertentu.
Nilai perspektif tidak terletak dalam nilai kebenarannya atau seberapa baik ia mencerminkan realitas yang ada. Semua perspektif yang dapat diperoleh adalah benar dan mencerminkan realitas. Istilah dari perspektif tidak dipilih asal saja. melainkan menggunakan istilah teori dan sudah tentu merupakan istilah yang tidak memadai dalam hal ini. teutama karena adanya perkembangan mutakhir di bidang komunikasi manusia begitu pesat
Penggunaan perspektif mewajibkan untuk toleran pada perbedaan cara pandang juga arif dalam menggunakan berbagai metode singkatnya, memilih suatu perspektif sama artinya dengan memilih mengerjakan hal-hal menurut suatu cara pandang tertentu, tidak menurut satu cara yang lain, yang tidak sera merta berlaku universal.
Perspektif-perspektif ilmu komunikasi ontologi dan epistemologi terdiri dari Realisme, Nominalis, Konstruksionis.
B. Perspektif positivisme.
Model komunikasi linear atau komunikasi satu arah merupakan salah satu model yang paling banyak dikenal dan mudah dipahami. model ini adalah model komunikasi yang menggunakan perspektif mekanistis, sehingga metodologi ilmu-ilmu alam digunakan dalan merumuskan data,meneliti,dan menyimpullkan kebenaran tindakan komunikasi. model ini dapat dilihat dari pengaruh metode ilmu alam pada ilmu komunikasi.
Prinsip positivisme bersifat empiris-objektif, deduktif-nomologis, instrumental-bebas nilai, ketiga asumsi ini oleh Antony Gidden (F . Budi Hardiman, 2003:57) dapat dijelaskan sebagai berikut :
- Prosedur-prosedur metodologis ilmu-imu alam dapat langsung diterapkan pada ilmu-ilmu sosial.
- Hasil-hasil riset dapat dirumuskan dalam bentuk “hukum-hukum” seperti dalam ilmu-ilmu alam.
- Ilmu-ilmu sosial itu harus bersifat teknis, yaitu menyediakan pengetahuan yang bersifat instrumental murni.
Setelah pengenalan prinsip positivisme, adapun beberapa ciri positivisme (Gahral Adian, 2002:68), yaitu bebas nilai, fenomenalisme, nominalisme reduksionisme, naturalisme, dan mekanisme.
Norma-norma metodologi positivisme adalah sebagai berikut :
- Semua pengetahuan harus terbukti lewat rasa-kepastian (sense of certainly) pengamatan sistematis yang terjamin secara intersubjektif.
- Kepastian metodis sama pentingnya dengan rasa kepastian. Kesahihan pengetahuan ilmiah dijamin oleh kestauan metode.
- Ketepatan pengetahuan dijamin hanya oleh bangunan teori-teori yang secara formal kokoh yang mengikuti deduksi hipotesis-hipotesis yang menyerupai hukum.
- Pengetahuan ilmiah harus dapat dipergunakan secara teknis.
- Pengetahuan pada prinsipnya tak pernah selesai dan relatif, sesuai dengan sifat relatif dan semangat positif. (F. Budi Hardiman, 2003:55).
Positivisme logis, ada beberapa prinsip dasar positivisme logis :
- Menolak perbedaan ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu sosial.
- Menganggap pernyataan-pernyataan yang ridak dapat diverifikasikan secara empiris (seperti etika, agama, metafisika) sebagai nonsense.
- Berusaha menyatukan semua ilmu pengetahuan di dalam satu bahasa ilmiah yang universal.
- Memandang tugas filsafat sebagai analisis atas kata-kata atau pernyataan-pernyataan (F. Budi Hardiman, 2003:56).
C . PRESFEKTIF INTERPRETIF
Presfektif interpretif tumbuh berdasarkan ketidak puasan dengan teori post-positivisme .presfektif positivisme di pandangan terlalu umum ,terlalu mekanis ,dan tidak mampu menangkap keruwetan.nuansa dan kompleksitas dari interaksi manusia.
1.1 PANDANGAN DASAR PRESFEKTIF INTERPRETIF
Pada bagian ini akan dikemukakan pandangan dasar pembentuk presfektif interprektif ,yaitu hermeunetika ,fenomenologi dan interaksionalisme simbolik,.Tiga pandangan ini mendasari metode ilmu sosial yang khas,yaitu memberikan peran subjek dalam membentuk fakta sosial sekaligus memperlakukan manusia tidak sebagai benda-benda lebih dari apa yang telah dicapai oleh post-positivisme.
Fenomenologi
Fenomenologi menunjuk banyak hal dasar yang penting bagi pemikiran interpretif .fenomenologi transendeltal dan fenomenologi sosial mnegaskan pentingnya dunia kehidupan sehari-hari sebagai sebuah objek studi.
Hermeuneutika
Hemeneutika dalam bahasan ini di kemukakakn demi untuk menjelaskan bagaimana pencarian metode ilmu sosial(dalam hal ini komunikasi)yang berbeda dengan ilmub alam.Dengan demikian ,hermeuntika pada dasarnya menyediakan suatu jalan untuk menghindar dari tekanan dalam penjelasan dan control pada penelitian kalangan positvis serta pemahaman subjektif atas kehidupan sosial
Interaksionisme simbolik
Mead dan pengikutnya menggunakan banyak konsep untuk menyempurnakan cara lahirnya makna melalui interaksi dalam kelompok sosial.contohnya,mead berbicara tentang symbol signifikan dengsn makna yang sama dalam sebuah masyarakat .tanpa sistem penyimbolan yang sama ,aksi yang terkoordinasi adalah tidak mungkin .konsep penting lainya dalam intreksionalisme simbolik adalah”orang lain yang signifikan”Yaitgu orang “orang beroengaruh kuat pada kehidupan anda”lalu orang lain di realisasikan yaitu konsep anda tentang bagaimana orang lain merasakan anda dan “tata cara yang dipakai”,yaitu pembentukan perilaku setelah perilaku orang lain.
1.2 TEORI INTREPRETIF DALAM KOMUNIKASI
Dalam hal ini harus ada penekanan bahwa teori interpretif bukanlah suatu usah monotolis dan bahwa kajian ini lebih mempresentasikan tren umum daripada mengemukakan kerangka dari pemikiran teoritisi intrepretif
- Ontologi Teori Interpretif
Pandangan ontologis para nominalis dan konstruksionis sosial ini memiliki berbagai implikasi penting.pertama,pandangan kalangan nominalis menekankan gagasan tentang realitas yang berlipat tidak satupun yang terlihat lebih benar atau salah dari yang lain.kedua,aspek konstruksionisme sosial dalam hal ini member tekanan pada jalannya proses proses dimana realita sosial dimengerti dan dijadikan dasar tindakan oleh pelaku sosial tersebut.
Walhasil ontology yang dipegang oleh kebanyakan teoritis interpretif menyoroti gagasan bahwa realitas tidak akan bisa di mengerti tanpa mempertimbangkan proses sosial dan mental yang gterus menerus membangun realitas tersebut.
- Epistomologi Teori Interpretif
Dasar epistimologi dari riset interpretif berdasarkan pada keyakinan tentang realitas dan pada kekurangan yang dirasa pada metode riset yang sudah mendominasi riset sosial pada abad ke 20.
- Aksiologi teori interpretif
Sebagaimana bisa di ambil kesimpulan dari pembahasan terdahulu mengenai epistimologi,teoritis interpretif menjauhkan diri dari dugaan bahwa realitas sosial bisa benar dipisahkan dari nilai subjek peneliti,komunitas penelitian dan masyarakat.
1.3 STRUKTUR DAN FUNGSI TEORI INTERPRETIF
Pada pembahasan ini ada pembedaan antara general interpretif theories dan grounded theory .keduanya masih merupakan pembahasan dari teori inpretif ,namun sangat berbeda dalam bentuk dan fungsinya.
1.4 Teori interpretif umum ( General interpretive Theories )
Inti dari ontology interpretif adalah kepercayaan bahwa kita mengkonstrusi dunia kita secara sosial lewat interaksi komunikatif ( yaitu tindakan untuk mencapai pemahaman timbale balik ).
1.5 Grounded Theory
Teori ini dapat dipergunakan untuk menanggapi berbagai hal ,mulai dari contex theoriti Seperti pengambilan keputusan dalm kelompok dan pornografi di internet sampai process theories seperti confict managmenet dan identity formation.Kriteria untuk evaluasi Pendekatan teori ini berkaitan dengan cara penelitian dan perkembangan. karenanya evalusinya pun sangat memperhatikan prose situ sendiri .
D. KOMUNIKASI DALAM PRESFEKTIF INTERPRET
Etnografi Komunikasi
Komunikasi etnografi merupakan pengembangan penelitian etnografi.Garry philipsen mengemukakan empat asumsi komunikasi etnografi,pertama peneliti dalam sebuah komunikasi budaya local menciptakan pengertian bersama dengan yang sedang dipahaminya,kedua para komunikator dalam budaya harus berada dalam satu sistem komunikasi.ketiga pengertian dan tindakan sifatnya khusus bagi masin-masing kelompok budaya .keempat setiap kelompok dianggap memiliki cara-cara tersendiri untuk memahami kode dan tindakan tertentu.
- Dramatisme dan narasi
Teori dramatisme dan narasi merupakan teori komunikasi yang di pengaruhi oleh interksionisme simbolik.Teori dramatisme dan narasi memusatkan diri pada peristiwa penggunaan symbol komunikasi
E .PRESPEKTIF KONSTRUKTIVISME
Konstruktivisme berpendapat bahwa semesta secara epistimologi bahwa semesta secara epistimologi meruopakan hasil konstruksi sosial.bagi kaum konstruktivisme semesta adlah suatu konstruksi.,artinya bahwa semesta ini bukan dimengrrti sebagai semesta otonom akan tetapi secatra kpomnsrtuksi secara sosial dan karenanya prular.
F. KONSTRUKTIVITISME DALAM ILMU KOMUNIKASI
Teori kontruktivis atau konstruktivitisme adalah pendekatan secara teoritis untuk komunikasi yang di kembangkan tahun 1970-an oleh Jesse Delia dan rekan-rekan sejawatnya ( miler 2002). Kontrukvisme ini lebih berkaitan dengan program penelitian dalam komukasi antar personal.
Teori konstruktivisme menyatakan bahwa individu menginterprestasikan dan beraksi menurut kategori konseptual dari pikiran.
Konstruksionisme dengan demikian dapat dikategorikan komunikasi yang berpusat pada orang. Pada sisi lain, komunikasi yang berpusat pada orang dan diferensiasi kognitif menunjukan adanya desain pesan
a. Komunikasi berbasis diri
Komunikasi berbasis diri adalah model komukasi yang memeriksa proses lahirnya pesan berdasarkan orientasi diri. Menurut teori kalangan konsektriviti pesan berbasis diri merefleksikan kewaspadaan dan adaptasi subjektif, efektif, serta aspek realisional dalam konteks komunikasi. Sebuah pesan berbasis diri merupakan satu gagasan yang menyokong kebutuhan pendengarnya, perhatian atas situasi yang mungkin dan mengarah pada tujuan yang mengarah.
b. Konstruk hubungan dalam komunikasi
Menurut kalangan konstruktivis satu hubungan yang bersifat individual akan menghasilkan pesan yang lebih berbasis diri kemudian Burleson menyatakan bahwa pengeluaran pesan berbasis diri bergantung pada kecakapan dalam menggambarkan dan mengambil kesimpulan karakteristik psikologis para pendengarnya secara internal. Secara khusus, individu dengan konstruk sistem yang berbeda akan membuat definisi yang kompleks tentang situasi antar personal yang akan sebagai hasil memproduksi pesan yang lebih bersifat kompleks serta lebih berpusat pada diri.
c. Model desain pesan
Desain pesan didasarkan pada kecenderungan seseorang dalam memanajemen tujuannya untuk kepentingan sampainya tujuan melalui pesan yang dikirimnya. Logika desain pesan ini bahwa setiap orang mempunyai alur pikiran berbeda yang digunakan mengurus tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Berdasarkan logika desain pesan ini kita dapat meninjau teori manajemen pemaknaan yang terkoordinasi teori ini menyatakan bahwa individu membuat interprestasi berdasarkan aturan-aturan sosialnya.
G . PENDEKATAN TEORI KRITIS PADA KOMUNIKASI
Perspektif teori kritis berbeda dengan paradigma diatas. Perspektif ini melihat masyarakat sebagai satu sistem kelas. Jadi pada media bagi perspektif teori kritis, terdapat ideologi yang tersembunyi karena itu, reset atas berita tidak bisa objektif melainkan harus sadar kepentingan tertentu.
Culturan-studies (studi-studi budaya).
Secara lebih jelas cultural studies mengemukakan definisi budaya sebagai berikut:
Budaya adalah pemikiran-pemikiran yang sama yng menjadi sandaran atau rujukan masyarakat dalam memahami pengalaman kehidupannya. Kemudian budaya juga didefinisikan sebaga praktik-praktik hidup dari satu kelompok.
Dari definisi budaya ini, cultural studies mencoba mengamati tindakan-tindakan intitusi masyarakat dalam menyebarkan atau memengaruhi cara pandang dan tindakan massa.
Studi-studi peminis
Peminisme berasal dari kata latin pemina yang berarti memiliki sifat keperempuanan. Menurut Aida Fitalaya S. Kubies feminisme diawali oleh persepsi tentang ketimpangan posisi perempuan disbanding dengan laki-laki dimasyarakat. Feminis sosial menurut jagar merupakan sintesis teori kelasnya marxisme dan konsep the personal a political dari peminisme radical. Melalui perspektif ini studi komunikasi menjadi lebih meluas dan lebih menarik lagi.
tugas Dasar fotografi
TUGAS Dasar fotografi
NAMA : RYAN RIZKY GOBEL
NIM : 291413034
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
BAB 1 PENDAHULUAN
Sejak diperkenalkannya fotografi pada tahun 1826, dimana pada saat itu fotografi dikenal sebagai kajian ilmu yang sangat baru dan awam bagai masyarakat dunia. Seiring berjalannya waktu dan jaman kini fotografi perkembangannya demikian pesat. Perkembangan teknologi yang canggih pengambilan gambar saat ini bisa dilakukan setiap hari hampir 24 jam, dengan teknik pencahayaan pengambilan gambar akan terlihat mudah.
Mata kuliah fotografi merupakan suatu bidang kajian ilmu yang dipelajari dalam perkuliahan di jurusan Ilmu Komunikasi. Di pembahasan nanti akan di jelaskan tehnik-tehnik pengambilan gambar dari jenis-jenis foto yang di ambil penulis
BAB 2 PEMBAHASAN
A . JENIS FOTO MANUSIA
1. Foto potrait
Foto ini di ambil camera EOS 650D dengan aperture f/5 shutter speed 1/1000 sec dengan ISO 400 tanpa flash, foto potrait lebih sering di gunakan untuk close up contoh pas foto.
2. Foto Human interest (HI)
Foto ini di ambil camera nikon D90 dengan aperture f/5.6 shutter speed 1/250 sec ISO auto tanpa flash. Foto HI biasanya menggambarkan ekspresi manusia.
3. Foto panggung
Foto ini di ambil dengan camera dengan camera canon EOS 550D dengan aperture f/4 shutter speed 1/8 sec ISO 3200 tanpa flash. Foto panggung biasanya menggambarkan suasana ekspresi manusia saat berada panggung.
4. Foto sport
Foto ini di ambil dengan camera EOS 60D dengan aperture f/5.6 shutter speed 1/800 sec ISO 400. Foto sport biasanya menggambarkan kegiatan manusia saat berolahraga.
B. JENIS FOTO ALAM
1. Foto fauna ( Hewan)
Foto ini di ambil menggunakan camera canon EOS 600D dengan aperture f/5.6 shutter speed 1/30 sec ISO 1250. Foto fauna lebih bagus di hunting di kebun binatang atau di hutan langsung.
2. Foto flora ( tumbuhan )
Foto ini di ambil menggunakan camera canon EOS 1100D dengan aperture f/.4.5 shutter speed 1/200 ISO 800. Foto flora biasanya di hunting di taman bunga
3. Foto landscape (pemandangan)
Foto ini di ambil menggunakan camera canon EOS 500D dengan aperture f/7.1 shutter speed 1/320 ISO 100. Foto landscape biasanya mengggambarkan suasana alam yang eksotik atau hamparan laut yang luas.
4. foto arsitektur
Foto ini di ambil menggunakan camera nikon D90 dengan aperture f/5.6 shutter speed 1/1000 sec. Foto arsitektur menggambarkan sudut-sudut bangunan yang megah dan enak dilihat
5 . Foto still life
Foto ini di ambil menggunakann camera EOS 60D dengan aperture f/5 shutter speed 1/5 (night potrait) ISO 400 pakai flash.
6. foto jurnalistik
Foto ini di ambil menggunakan camera canon EOS 1100D dengan aperture f/7.1 shutter speed 1/1000 ISO 400. Foto jurnalistik lebih banyak menggambarkan suasana emosional manusia contoh pendemo lawan polisi.
CATATAN : Hasil foto bisa di lihat di makalah yang akan di print
BAB 3 PENUTUP
Dasar fotografi adalah dasar untuk menjadi seorang fotografer yang hebat dengan memperhatikan tehnik-tehnik yang ada semua jenis foto kita bisa jepret dengan hasil yang maksimal Untuk mendalami bidang fotografi,siapapun harus punya pengetahuan dasar yang baik tentang cahaya(light). Hal ini penting karena cahaya memegang kunci utama dalam penentuan eksposur yang diatur oleh shutter dan aperture pada kamera. Setelah memahami tentang cahaya, tahap selanjutnya adalah mengerti tentang pencahayaan(lighting) sehingga mampu menghasilkan foto yang lebih baik dalam berbagai kondisi pemotretan
ETIKA DAN FILSAFAT KOMUNIKASI
NAMA : Ryan rizky gobel
prodi : ilmu komunikasi
semester : dua
tugas : etika dan filsafat komunikasi
ABSTRAK
Filsafat diawali oleh Thales yang, untungnya, bisa dilacak masa hidupnya berdasarkan fakta bahwa ia pernah meramalkan terjadinya gerhana matahari, yang menurut para astronom terjadi pada 585 SM. Filsafat dan ilmu pengetahuan yang semula tidak terpisah dengan demikian lahir bersama di awal abad ke 6 SM.
Filosof muslim meyakini satu legenda yang menceritrakan bahwa para filosof Yunani kuno mengambil kebijksanaan (wisdom:hikmah) mereka dari timur dekat. Empedokles, umpamanya, telah belajar kepada Luqman yang Bijak (Luqman al-Chakiim) di Syra-Palestina, pada masa Nabi Dawud; Phytagoras dilaporkan pernah belajar fisika dan metafisika kepada murid-murid Sulayman di Mesir, dan belajar Geometri dari orang-orang Mesir. Para filosof tersebut membawa kebijaksanaan yang mereka serap dari Dunia Timur ke Yunani.
Akal merupakan salah satu anugrah Allah Swt yang paling istimewa bagi manusia. Sudah sifat akal bagi manusia yang selalu ingin tahu terhadap segela sesuatu terhadap dirinya sendiri.
BAB I
PENDAHULUAN
Ketika filsafat Islam dibicarakan, maka terbayang disana hadir beberapa tokoh yang disebut sebagai filosof muslim seperti Al-Kindi, Ibnu Sina, Al-Farabi, Ibnu Rusyd, Al-Ghazali, dan seterusnya. Kehadiran para tokoh ini memang tidak bisa dihindarkan, tidak saja karena dari merekalah kita dapat mengenal filsafat islam, akan tetapi juga karena pada mereka benih-benih filsafat Islam dikembangkan.
Filsafat Islam merupakan filsafat yang seluruh cendekianya adalah muslim. Ada sejumlah perbedaan besar antara filsafat Islam dengan filsafat lain. Pertama, meski semula filsuf-filsuf muslim klasik menggali kembali karya filsafat Yunani terutama Aristoteles dan Plotinus, namun kemudian menyesuaikannya dengan ajaran Islam.
Kedua, Islam adalah agama tauhid. Maka, bila dalam filsafat lain masih 'mencari Tuhan', dalam filsafat Islam justru Tuhan 'sudah ditemukan, dalam arti bukan berarti sudah usang dan tidak dibahas lagi, namun filsuf islam lebih memusatkan perhatiannya kepada manusia dan alam, karena sebagaimana kita ketahui, pembahasan Tuhan hanya menjadi sebuah pembahasan yang tak pernah ada finalnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. AL-RAZI
1. Karya Tulisnya
Karya Al-Razi sangat banyak sekali bahkan dia menuliskan pada salah satu kitabnya, tidak kurang dari 200 karya tulis dalam berbagai ilmu pengetahuan. Karya-karyanya yang meliputi:
1. Ilmu Falak,
2. Matematika,
3. Bidang kimia, yang terkenal dengan Kitab As-rar
4. Bidang kedoteran, yang terkenal dengan al-mansuri Liber al-Almansoris
5. Bidang Medis, yang terkenal dengan kitab Al-Hawi,
6. Mengenai penyakit cacar dan pencegahannya, yakni Kitab al-Judar wa al-Hasbah
Sebagian dari karyanya telah dikumpulkan menjadi satu kitab yang bernama al-Rasa’il Falsafiyyat..
2. Filsafat atau pemikirannya
a. Lima Kekal (Kadim)
Filsafat Al-Razi terkenal dengan ajarannya lima yang kekal yakni,
1. Al-Bary Ta’ala (Allah Ta’ala)
2. Al-Nafs al-kuliyyat (Jiwa Universal)
3. Al-Hayula al-ula(materi pertama)
4. Al-Makan al-muthlaq (tempat/ruang absolute) dan
5. Al-zaman al-muthlaq (masa absolute)
b. Akal,Kenabian,dan Wahyu
Badawi menerangkan dalam alasan-alasan Al-Razi dalam menolak kenabian sebagai berikut
a. Akal sudah menandai untuk membedakan antara yang baik dan yang jahat,yang berguna dan tidak berguna .dengan akal saja manusia mampu mengetahui Allah dan mengatur kehidupannya dengan sebaik-baiknya.
b. Tidak ada alasan yang kuat bagi pengistimewaan beberapa orang untuk membimbing semua orang lahir dengan kecerdasan yang sama. Perbedaan manusia bukan karena pembawaan alamiah, tetapi pengembangan dan pendidikan.
c. Para nabi saling bertentangan. Pertentangan tersebut seharusnya tidak ada jika mereka berbicara atas nama satu Allah.
B. IBNU MISKAWAIH
1. Karya tulisnya
Ibnu miskawaih tidak hanya dikenal sebagai seorang pemikir (filsuf), tetapi ia juga seorang penulis yang produktif. Dalam buku The History of the muslim Philosophy disebutkan beberapa karya tulisnya yaitu :
a. Al-Fauz al-Akbar
b. Al-Fauz al-Asghar
c. Tajarib al-Umam (Sebuah sejarah tentang banjir besar yang ditulisnya pada tahun 369/979 M)
d. Uns al-Farid (koleksi anekdot, syair, peribahasa, dan kata-kata hikmah)
e. Tartib al-Sa’adat (isinya akhlak dan politik)
f. Al-Mustaufa (isinya syair-syair pilihan)
g. Jawidan khirad (koleksi ungkapan bijak)
h. Al-Jami
2. Filsafat atau pemikirannya
a. Ketuhanan
Tuhan menurut Ibnu Miskawaih adalah zat yang tidak berjisim,Azali, dan pencipta. Tuhan esa dalam segala aspek. Ia tidak terbagi-bagi dan tidak mengandung kejemakan dan tidak satupun yang setara dengannya. Ia ada tanpa diadakan dan ada-nya tidak tergantung kepada yang lain. Sementara yang lain membutuhkan-nya. Pemikiran Ibnu Miskawaih ini sama dengan pemikiran Al-Farabi dan Al-Kindi.
b. Emanasi
perbedaan emanasi Ibnu Miskawaih dan Al-Farabi adalah sebagai berikut.
 Bagi Ibnu Miskawaih, Allah menjadikan alam ini secara emanasi(pancaran) dari tiada menjadi ada. Sementara itu menurut Al-Farabi alam dijadikan Tuhan secara pancaran dari sesuatu atau bahan yang sudah ada menjadi ada.
 Bagi Ibnu Maskawaih ciptaan Allah yang pertama adalah Akal Aktif. Sementara itu,bagi Al-Farabi yang pertama ialah Akal pertama dan Akal Aktif adalah Akal yang kesepuluh.
c. Kenabian
Menurut Ibnu Miskwaih nabi adalah seorang Muslim yang memperoleh hakikat-hakikat atau kebenaran karena pengaruh Akal Aktif atas daya imajinasinya. Ibnu Miskawaih juga berusaha merekonsiliasikan antara agama dan filsfat, dan keduanya mesti cocok dan serasi, karena sumber keduanya sama. Justrun itulah filosof adalah orang paling cepat menerima dan mempercayai apa yang dibawa nabi karena nabi membawa ajaran yang tidak bisa ditolak akal dan tidak pula bertentangan dengannya.
Persamaan antara nabi dan filosof, bagi Ibnu Miskawaih, adalah dalam mencapai kebenaran, bukan persamaan keduanya dalam tingkat, kemuliaan, dan kemaksuman.
d. Jiwa
Jiwa, menurut Ibnu Miskawaih adalah jauhar rohani yang tidak hancur dengan sebab kematian jasad. Ia adalah kesatuan yang tidak terbagi-bagi, ia akan hidup selalu, ia tidak dapat diraba dengan pancaindra karena dia bukan jisim dan bagian dari jisim. Jiwa dapat menangkap keberadaban zatnya dan ia mengetahui ketahuan dan keaktivitasnya.
e. Akhlak
Akhlak menurut konsep Ibnu Miskawaih adalah suatu sikap mental atau keadaan jiwa yang mendorongnya untuk berbuat tanpa piker dan pertimbangan.
C. IBNU RUSYD
1. Karya tulisnya
Salah satu kelebihan karya tulisnya ialah gaya penuturan yang mencangkup komentar,koreksi, dan opini sehingga karya lebih hidup dan tidak sekedar diskripsi belaka.
Karya-karya Ibnu Rusyd yang dapat ditemukan seperti,
a. Fashl al-Maqal fi ma bain al-Hikmat wa al-Syari’ah min al-Litishal, berisikan korelasi antara agama dan filsafat.
b. Al-Kasyf’an Manahij al-Adillat fi ‘Aqa’id al-Millat, berisikan kritik terhadap metode para ahli ilmu kalam sufi.
c. Tahafut al-Tahafut, berisikan kritikan terhadap karya Al-Ghazali yang berjudul Tahafut al-Falasifat.
d. Bidayat al-Mujtahid wa Nihayat al-Muqtashid, berisikan uraian-uraian di bidang fiqih.
2. Filsafat atau pemikirannya
Pembicaraan falsafah Ibnu Rusyd banyak tertumpu pada persoalan yang berkaitan dengan metafizik, terutamanya ketuhanan. Beliau telah mengemukakan idea yang jelas, dan melakukan pembaharuan semasa membuat huraianya mengenai perkara tersebut. Pembaharuan ini dapat dilihat juga dalam bidang perubatan apabila Ibnu Rusyd memberi penekanan tentang kepentingan menjaga kesihatan.
Beberapa pandangan yang dikemukakan dalam bidang perubatan juga didapati mendahului zamannya. Beliau pernah menyatakan bahawa demam campak hanya akan dialami oleh setiap orang sekali sahaja. Kehebatannya dalam bidang perubahan tidak berlegar di sekitar perubatan umum, tetapi juga merangkum pembedahan dan fungsi organ di dalam tubuh manusia. Ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh Ibnu Rusyd turut menjangkau bidang yang berkaitan dengan kemasyarakatan apabila beliau cuba membuat pembahagian masyarakat itu kepada dua golongan iaitu golongan elit yang terdiri daripada ahli falsafah dan masyarakat awam.
D. IBNU SINA
1. Karya tulisnya
Karya tulis yang terpenting yakni,
a. Al-Syifa, berisikan uraian tentang filsafat yang terdiri atas empat bagian, ketehunan, fisika, matematika, dan logika
b. Al-Najat, berisikan keringkasan dari kitab al-Syifa. Karya tulis ini ditunjukannya khusus untuk kelompok terpelajar yang ingin mengetahui dasar-dasar ilmu hikmah secara lengkap.
c. Al-Qanun fi al-Thibb, berisikan ilmu kedokteran yang terbagi atas lima kitab dalam berbagai ilmu dan berjenis-jenis penyakit lain-lainnya.
d. Al-Isyarat wa al-Tanbihat, isinya mengandung uraian tentang logika dan hikmah
2. Filsafat atau pemikirannya
a. Al-Tawfiq(Rekonsiliasi) antara agama dan filsafat
Ibnu Sina juga mengusahakan pemanduan antara agama dan filsafat. Pembagian manusia yang dimajukan Ibnu Sina menjadi dua tingkatan, awan dan terpelajar adalah hal yang biasa.
b. Ketuhanan
Ibnu Sina dalam membuktikan adanya tuhan(isbat wujud Allah), dalam filsafat wujudnya bahwa segala yang ada ia bagi pada tiga tingkatan dipandang memiliki daya kreasi tersendiri antara lain.
1. Wajib al-wujud
2. Mumkin al-wujud
3. Mumtani al-wujud
c. Emanasi
Emanasi Ibnu Sina juga menghasilkan sepuluh akal dan Sembilan planet. Sembilan akal mengurus Sembilan planet dan akal kesepuluh mengurus bumi.
d. Jiwa
Secara garis besar pembahasan Ibnu Sina tentang jiwa dibagi pada dua bagian
1. Fisika,membicarakan tentang jiwa tumbu-tumbuhan, hewan, dan manusia
2. Metafisika, membicarakan tentang,
 Wujud jiwa
 Hakikat jiwa
 Hubungan jiwa dan jasad
 Kekekalan jiwa
E. MUHAMMAD IQBAL
1. Karya tulisannya
Karya-karya Iqbal yang tercatat diantaranya adalah Bang-i-dara (Genta Lonceng), Payam-i-Mashriq (Pesan Dari Timur), Asrar-i-Khudi (Rahasia-rahasia Diri), Rumuz-i-Bekhudi (Rahasia-rahasia Peniadaan Diri), Jawaid Nama (Kitab Keabadian), Zarb-i-Kalim (Pukulan Tongkat Nabi Musa), Pas Cheh Bayad Kard Aye Aqwam-i-Sharq (Apakah Yang Akan Kau Lakukan Wahai Rakyat Timur?), Musafir Nama, Bal-i-Jibril (Sayap Jibril), Armughan-i-Hejaz (Hadiah Dari Hijaz), Development of Metaphyiscs in Persia, Lectures on the Reconstruction of Religius Thought in Islam -‘Ilm al-Iqtishâd, A Contibution to the History of Muslim Philosopy, Zabur-i-’Ajam (Taman Rahasia Baru), Khusal Khan Khattak, dan Rumuz-i-Bekhudi (Rahasia Peniadaan Diri).
2. Filsafat atau pemikirannya
Konsep dasar dari filsafat Iqbal adalah konsep tentang hakikat ego. Bahkan, konsep ini dijadikan pondasi bagi pemikirannya. Pembahasan berkaitan dengan ego dikupas dalam karyanya Asrar-I Khudi. Iqbal mengemasnya dalam berbagai puisi dan kumpulan ceramahnya yang kemudian dibukukan dengan judul The Reconstruction of Religious Thought in Islam.
Menurut Iqbal, khudi memiliki makna harfiah, yakni ego atau individualitas. Ego sendiri berarti pusat atau landasan dari semua kehidupan yang merupakan suatu kehendak kreatif yang terarah secara rasional. Dengan kata lain, hidup bukan merupakan arus yang tidak terarah, melainkan suatu prinsip kesatuan yang bersifat mengatur; suatu kegiatan sintetis yang melingkupi serta memusatkan kecenderungan-kecenderungan yang terpisah-pisah dari organisme yang hidup ke arah suatu tujuan konstruktif. Iqbal juga menerangkan bahwa khudi merupakan pusat dan landasan dari keseluruhan kehidupan. Hal ini tercantum pada beberapa matsnawinya dalam Asrar-I Khudi.
F. MUHAMAD ARQOUN
1. Karya tulisnya
Di antara karya-karyanya adalah Rethinking Islam Today, Mapping Islamic Studies, Genealogy, and Change, The Untought in Contemporary Islamic Thought, al-Turath: Muhtawahu wa Huwiyyatuhu –sijjabiyatuhu wa salbiyatuhu, Min al-Ijtihad ilal al-Naqd al-‘Aql al-Islami, al-Fikr al-Ushuli wa Istihalat al-Ta’shil: Nahwa Tarikhin Akhbar li al-Fikr al-Islami, al-Quran min al-Tafsir bil Mauruth, Lectures de Coran, Min Faysal al-Tafriqah ila Fasl al-Maqail: Aina huwa al-Fikr al-Islami al-Mu’ashir, The Concept of Authorithy in Islamic Thought,dan Religion and Society.
2. Filsafat atau pemikirannya
Mohammad Arkoun membedakan antara periode pertama dan periode kedua. Menurut Arkoun, dalam periode diskursus kenabian, al-Qur’an lebih suci, lebih autentik, dan lebih dapatdipercaya dibanding ketika dalam bentuk tertulis. Sebabnya, al-Qur’an terbuka untuk semua arti ketika dalam bentuklisan, tidak seperti dalam bentuk tulisan. Arkoun berpendapa tstatus al-Qur’an dalam bentuk tulisan telah berkurang dari kitab yang diwahyukan menjadi sebuah buku biasa. Arkoun berpendapat bahwa Mushaf itu tidak layak untuk mendapatkan status kesucian. Tetapi muslim ortodoks meninggikan korpus ini kedalam sebuah status sebagai firman Tuhan
BAB III
KESIMPULAN
Dengan adanya karya-karya dan pemikiran para tokoh filsafat islam, saya dapat menyimpulkan :
- Bahwah pemikiran para filosofi islam itu tidak sama seperti pebedaan emanasi, Ibnu Miskawai mengatakan bahwa alam semesta ini di bentuk dari tiada menjadi ada sedangkan Al-Farabi mengatakan alam semesta ini dari sesuatu yang bahan yang sudah ada menjadi ada.
- Karya-karya mereka yang banyak merupakan hal yang membanggakan bagi khazanah keilmuan islam,tapi sayangnya karya-karya mereka itu kita tidak bisa temui secara keseluruhan pada saat ini,karena terjadi keadaan yang menyulitkan para filosof, seperti halnya kejadian yang menimpa Ibnu Rusyd yang karyanya dibakar.
- Karya tulis Al-Razi yang berjudul continens menjadi buku pegengan utama di kalangan kedokteran eropa sampai abad ke 17 M.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H. Sirajuddin Zar, M.A., filsafat islam, filosof dan filsafatnya, jakarta: rajawali pers, 2004
Dedi, Supriyadi, M. Ag. Pengatar filsafat islam, Bandung: pustaka setia, 2009
Muhamad, Taqi Miisbah Yazdi.Buku daras filsafat islam.Bandung: ikatan penerbit Indonesia(IKAPI).2013