LABEL : python

Dalam kesempatan kali ini, kita akan membahas cara menganalisis data jumlah siswa laki-laki SMA berdasarkan tingkatan kelas di Kabupaten Bone Bolango pada tahun 2023 menurut sumber Portal Data Kemendikbudristek.

Dengan data sebagai berikut:

Atau kita dapat mengakses datanya secara online dengan link berikut ini

https://data.kemdikbud.go.id/dataset/p/peserta-didik/jumlah-siswa-laki-laki-menurut-tingkat-tiap-provinsi-kab-bone-bolango-sma-2023

 

Untuk itu pada kesempatan kita akan menggunakan Python, khususnya library numpy dan scipy, untuk melakukan analisis statistik. Mari kita lihat langkah-langkahnya secara bertahap.

1. Memuat Library yang Diperlukan

Di sini, kita memuat dua library:

  • numpy (diberi alias np) untuk melakukan operasi numerik dan manipulasi array.
  • scipy.stats untuk melakukan analisis statistik, seperti menghitung modus.

Pastikan numpy dan scipy telah terinstall

 

2. Mempersiapkan Data

Di sini, kita mendefinisikan data siswa laki-laki dalam bentuk array 2D menggunakan numpy (np.array()). Setiap baris mewakili kelas yang berbeda, dan setiap kolom mewakili kelompok siswa yang berbeda.

 

3. Menampilkan Data

Kita mencetak data siswa untuk memverifikasi bahwa data telah dimuat dengan benar.

 

4. Menghitung Rata-rata

Kita menghitung rata-rata dari semua nilai dalam array menggunakan np.mean(). Hasilnya dibulatkan ke bilangan bulat dengan int() dan dicetak.

 

5. Menghitung Median

Median adalah nilai tengah dari dataset. Kita menghitung median menggunakan np.median() dan juga membulatkannya ke bilangan bulat (menggunakan int()).

 

6. Menghitung Modus

Di sini, kita menghitung modus untuk setiap kolom. Kita menggunakan list comprehension untuk mendapatkan modus dan frekuensinya. Kemudian, kita mencetak hasilnya.

 

7. Menghitung Standar Deviasi

Standar deviasi mengukur seberapa jauh data tersebar dari rata-ratanya. Kita menghitung standar deviasi untuk setiap kolom dan baris, lalu mencetak hasilnya.

 

8. Menghitung Persentil

Persentil adalah nilai yang membagi dataset menjadi bagian-bagian. Kita menghitung Q1 (25%), Q2 (median atau 50%), dan Q3 (75%) untuk setiap kolom dan mencetak hasilnya.

 

9. Menghitung Varians

Varians adalah ukuran seberapa jauh data bervariasi dari rata-ratanya. Kita menghitung varians untuk setiap kolom dan baris, kemudian mencetak hasilnya.

 

10. Menghitung Nilai Maksimum dan Minimum

Kita mencari nilai maksimum dan minimum untuk setiap kolom dan baris menggunakan np.max() dan np.min(), lalu mencetak hasilnya.

 

11. Menghitung Jumlah

Kita menghitung jumlah total siswa per kolom dan per baris menggunakan np.sum(), kemudian mencetak hasilnya.

 

12. Menghitung Jumlah Total Siswa

Di sini, kita menghitung jumlah total siswa laki-laki di semua kelas dengan menjumlahkan seluruh elemen dalam array.

 

13. Menghitung Hasil Kali

Kita menghitung hasil kali untuk setiap kolom dan baris menggunakan np.prod(), dengan pengaturan tipe data ke int64 untuk menghindari overflow. Hasilnya kemudian dicetak.

 

14. Menghitung Hasil Kali Semua Elemen

Kita menghitung hasil kali semua elemen dalam array dengan menggunakan np.prod(). Kita juga memeriksa apakah hasilnya tidak NaN (not an number) atau infinity sebelum mengonversinya ke integer.

 

15. Menemukan Indeks Maksimum dan Minimum

Kita mencari indeks dari nilai maksimum dan minimum dalam array menggunakan np.argmax() dan np.argmin(). Hasilnya ditampilkan dalam format koordinat (baris, kolom).

 

 

Dengan menggunakan algoritma ini, kita dapat dengan mudah menganalisis data jumlah siswa laki-laki berdasarkan tingkatan kelas dan mendapatkan wawasan penting yang dapat digunakan untuk keperluan pendidikan atau perencanaan lainnya. Jika ada pertanyaan lebih lanjut tentang bagian tertentu dari kode ini, jangan ragu untuk bertanya!

 

Nama: Moh. Taufik Wirajaya

Nim: 411423038

Prodi/Kelas: Pendidikan Matematika UNG/B 23

Mata Kuliah: Komputasi dan Pemrograman

Dosen Pengampu: Agusyarif Rezka Nuha, S.Pd. M.Pd

 

Pada Blog Kali ini kita akan menyelesaikan Latihan 4.7

 

1. Apa itu Fungsi?

Fungsi adalah sekelompok kode yang dirancang untuk menjalankan tugas tertentu dan menghasilkan nilai sebagai keluaran. Fungsi sering digunakan untuk menghindari penulisan ulang kode yang sama berulang kali, cukup memanggil fungsi saat kita membutuhkan hasilnya.

Contoh Fungsi Sederhana:

Penjelasan:

  • def adalah kata kunci untuk mendefinisikan fungsi di Python.
  • tambah adalah nama fungsi, dan a, b adalah parameter yang diberikan kepada fungsi ini.
  • return a + b artinya fungsi ini akan menjumlahkan nilai a dan b, lalu mengembalikan hasil penjumlahannya.

Ketika fungsi tambah dipanggil seperti ini:

Hasil yang dicetak adalah 7.

 

2. Apa itu Prosedur?

Prosedur adalah sekelompok kode yang juga menjalankan tugas tertentu, tapi tidak mengembalikan nilai. Prosedur hanya menjalankan perintah di dalamnya, biasanya digunakan untuk mencetak sesuatu ke layar atau memodifikasi variabel.

Contoh Prosedur Sederhana:

Penjelasan:

  • cetak_pesan adalah nama prosedur.
  • Di dalamnya hanya ada satu baris kode print("Ini adalah prosedur"), yang akan mencetak kalimat tersebut ke layar.

Ketika kita memanggil prosedur ini:

Output yang muncul di layar adalah:

Tidak ada hasil yang dikembalikan karena prosedur hanya menjalankan aksi cetak.

 

3. Perbedaan Fungsi dan ProsedurFungsi mengembalikan nilai setelah menjalankan tugasnya, sedangkan prosedur hanya melakukan tindakan tanpa memberikan hasil. Jadi, fungsi bisa digunakan ketika kita butuh hasil (seperti hasil perhitungan), sedangkan prosedur hanya untuk melakukan aksi (seperti mencetak pesan).

 

4. Apa itu Iteratif dan Rekursif?

  • Iteratif adalah metode menggunakan perulangan (loop) seperti for atau while untuk mengulang serangkaian instruksi hingga kondisi tertentu tercapai.
  • Rekursif adalah metode di mana fungsi memanggil dirinya sendiri untuk menyelesaikan masalah yang lebih kecil, hingga mencapai kondisi akhir yang disebut "base case".

Contoh Iteratif (Menghitung Faktorial):

 

Penjelasan:

  • Kita mendefinisikan fungsi faktorial_iteratif yang menerima input n.
  • hasil dimulai dari 1, dan kemudian kita menggunakan loop for untuk mengalikan hasil dengan angka dari 1 hingga n.
  • Setelah perulangan selesai, hasil berisi faktorial dari n dan dikembalikan.

Contoh Rekursif (Menghitung Faktorial):

Penjelasan:

  • Di sini kita menggunakan rekursi, di mana fungsi faktorial akan memanggil dirinya sendiri.
  • Jika n bernilai 0 atau 1, fungsi mengembalikan 1 (base case).
  • Jika tidak, ia akan mengembalikan n * faktorial(n - 1), yang berarti fungsi akan terus memanggil dirinya sendiri dengan nilai yang lebih kecil hingga mencapai base case.

 

5. Membuat Fungsi untuk Mengecek Bilangan Positif atau NegatifFungsi ini akan mengecek apakah sebuah bilangan positif, negatif, atau nol.

Penjelasan:

  • Fungsi cek_positif_negatif menerima satu parameter bilangan.
  • if mengecek apakah bilangan lebih besar dari 0. Jika iya, fungsi akan mengembalikan string "Positif".
  • elif mengecek apakah bilangan lebih kecil dari 0. Jika iya, fungsi mengembalikan "Negatif".
  • Jika tidak keduanya, artinya bilangan adalah nol, dan fungsi mengembalikan "Nol".

 

6. Membuat Fungsi untuk Mengecek Bilangan Bulat atau GanjilFungsi ini mengecek apakah bilangan tersebut genap atau ganjil.

Penjelasan:

  • cek_bulat_ganjil menerima satu input bilangan.
  • if mengecek apakah bilangan tersebut habis dibagi 2 (bilangan % 2 == 0), jika iya, artinya bilangan tersebut genap (bilangan bulat).
  • Jika tidak, maka bilangan tersebut ganjil.

 

7. Membuat Fungsi untuk Mengecek Tahun KabisatFungsi ini mengecek apakah suatu tahun adalah tahun kabisat atau bukan.

Penjelasan:

  • Fungsi menerima input tahun.
  • Tahun kabisat adalah tahun yang habis dibagi 4, tapi bukan kelipatan 100, kecuali tahun tersebut juga kelipatan 400.
  • Jika salah satu kondisi ini terpenuhi, fungsi akan mengembalikan "Tahun Kabisat", jika tidak, "Bukan Tahun Kabisat".

 

8. Program Rekursif (Faktorial)Berikut adalah program rekursif untuk menghitung faktorial:

Penjelasan:

  • Fungsi ini akan menghitung faktorial dengan cara memanggil dirinya sendiri.
  • Jika n adalah 0 atau 1 (base case), hasilnya adalah 1.
  • Jika tidak, fungsi mengembalikan hasil n * faktorial(n - 1), yang berarti fungsi akan terus berjalan sampai mencapai base case.

Sebagai contoh, jika kita memanggil faktorial(5), maka program akan berjalan seperti berikut:

  • 5 * faktorial(4)
  • 5 * (4 * faktorial(3))
  • 5 * (4 * (3 * faktorial(2)))
  • 5 * (4 * (3 * (2 * faktorial(1))))
  • 5 * 4 * 3 * 2 * 1 = 120

 

 

Nama: Moh. Taufik WirajayaNim: 411423038Prodi/Kelas: Pendidikan Matematika/BMata Kuliah: Komputasi dan PemrogramanDosen Pengampu: Agusyarif Rezka Nuha, S.Pd. M.Pd

 

Pada Blog kali ini kita akan membuat sebuah algoritma untuk perpustakaan yang memungkinkan pustakawan menghitung denda berdasarkan keterlambatan pengembalian buku. Setiap peminjam diberikan batas waktu pengembalian 3 hari setelah jadwal pengembalian resmi. Jika mereka terlambat, denda Rp1.000 per hari akan dikenakan. Algoritma ini juga harus bisa menangani kesalahan input tanggal dari pengguna, seperti salah format penulisan tanggal.

Tahap Pembuatan:

1. Mengimpor Modul datetime: Program ini memerlukan manipulasi tanggal untuk menghitung selisih hari antara tanggal pengembalian dan jadwal pengembalian. Oleh karena itu, kita mengimpor modul datetime yang memiliki fungsi-fungsi khusus untuk menangani objek tanggal dan waktu.

 

2. Input Data dari Pengguna: Program meminta beberapa input dari pengguna, yaitu:

  • Nama peminjam (sebagai string)
  • Judul buku yang dipinjam (sebagai string)
  • Jadwal pengembalian buku (sebagai string yang akan diubah menjadi tanggal)
  • Tanggal pengembalian aktual (sebagai string yang akan diubah menjadi tanggal)

Input ini akan ditangani dalam blok try-except untuk memastikan bahwa format input sesuai harapan.

 

 

3. Mendefinisikan Format Tanggal: Untuk memproses input tanggal, kita harus mendefinisikan format tanggal yang diinginkan. Dalam kasus ini, format yang diharapkan adalah dd-mm-yyyy (tanggal-bulan-tahun).

 

 

4. Konversi Input String Menjadi Objek datetime: Agar program bisa menghitung selisih tanggal, string yang diinput pengguna (jadwal pengembalian dan tanggal pengembalian) perlu dikonversi menjadi objek datetime. Kita menggunakan fungsi strptime dari modul datetime untuk mengonversi string menjadi objek tanggal sesuai format yang telah didefinisikan sebelumnya.

 

 

5. Validasi Tanggal Pengembalian Lebih Awal dari Jadwal: Setelah konversi, dilakukan validasi apakah pengguna memasukkan tanggal pengembalian yang lebih awal dari jadwal pengembalian. Jika benar, program akan menampilkan pesan bahwa tanggal pengembalian tidak boleh lebih awal dari jadwal pengembalian.

 

 

6. Menghitung Selisih Hari dan Keterlambatan: Jika tanggal pengembalian valid, program menghitung selisih hari antara jadwal pengembalian dan tanggal pengembalian aktual. Karena perpustakaan memberikan toleransi 3 hari, maka selisih hari dikurangi 3 untuk menentukan apakah peminjam terlambat, tepat waktu, atau lebih cepat mengembalikan buku.

 

 

7. Mengecek Keterlambatan dan Denda: Setelah mengetahui jumlah hari keterlambatan (atau kecepatan pengembalian), program akan mengecek kondisi keterlambatan:

  • Jika keterlambatan positif (> 0), maka peminjam terlambat, dan dikenakan denda Rp1.000 per hari keterlambatan. Program akan menampilkan pesan jumlah keterlambatan dan total denda.
  • Jika keterlambatan negatif (< 0), peminjam mengembalikan lebih cepat dari batas waktu, dan ditampilkan berapa hari lebih cepat.
  • Jika tepat waktu (keterlambatan = 0), peminjam mengembalikan tepat waktu, dan program akan mengucapkan terima kasih.

 

 

8. Penanganan Error Input Format Tanggal: Jika pengguna tidak memasukkan tanggal dalam format yang benar (misalnya, salah format atau huruf alih-alih angka), program akan memunculkan pesan kesalahan yang menyarankan pengguna untuk mengulang input dengan format yang benar.

 

 

9. Informasi Tambahan: Terakhir, program menampilkan informasi tambahan kepada pengguna, seperti batas waktu pengembalian (3 hari) dan denda yang berlaku. Juga, disertakan nomor layanan pelanggan untuk menghubungi jika terjadi kesalahan.

 

 

Kesimpulan:

Algoritma ini memudahkan pustakawan dalam menghitung keterlambatan pengembalian buku dan denda yang berlaku dengan mempertimbangkan toleransi 3 hari. Selain itu, algoritma juga menangani validasi input tanggal serta kesalahan format input yang mungkin terjadi.

 

PS Note:

Blog ini ditujukan untuk menyelesaikan tugas Komputasi dan Pemograman, pembuat blog bukanlah ahli dalam membuat algoritma python, jika ada kesalahan dalam algoritma ataupun pada penjelesan, sangat diapresiasi untuk koreksinya. Saya harap Program ini dapat membantu

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong