jaringan penyusun tubuh hewan

12 November 2017 21:52:32 Dibaca : 3785 Kategori : laporan biodas 1

¬¬PRAKTIKUM V
A. Judul
Jaringan Penyusun Tubuh Hewan
B. Tujuan Praktikum
Setelah praktikum diharapkan siswa dapat mempelajari ciri-ciri dan struktur histologis dari jaringan epitel, jaringan pengikat dan jaringan otot.
C. Dasar Teori
1. Jaringan penyusun tubuh hewan
Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan mereka mempunyai fungsi yang spesifik. Sebagai contoh, otot-otot jantung yang bercabang menghubungkan sel-jantung yang lainnya. Percabangan tersebut membantu kontraksi sel-sel dalam satu koordinasi. Ilmu yang mempelajari jaringan disebut histologi.
Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan fungsinya, seperti peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan (jaringan otot), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya. Masing-masing jaringan dasar dibedakan lagi menjadi beberapa tipe khusus sesuai dengan fungsinya. Padasaat perkembangan embrio, lapisan kecambah (germ layers) berdiferensiasi (dengan proses yang disebut histogenesis) menjadi empat macam jaringan utama, yaitu:
a. Jaringan epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang membatasi tubuh dengan lingkungannya, baik disebelah luar maupun disebelah dalam seperti dinding usus, pembuluh darah dan lain-lain. Jaringan epitel berupa epitel selaput pipih, epitel selapis kubus, epitel selapis silindris, epitel berlapis pipih dan epitel selapis semu silindris.
Jaringan epitel terdiri atas satu atau banyak lapis sel, yang menutupi permukaan dalam dan luar suatu organ. Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm, mesoderm atau endoderm. Di bagian tubuh luar, epitel ini membentuk lapisan pelindung, sedangkan pada bagian dalam tubuh, jaringan epitel terdapat disepanjang sisi organ. Jaringan epitel dibedakan berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan sel penyusunnya, yaitu :
i. Epitelium satu lapis (simple epithelium). Epithel ini terdiri atas sel-sel berbentuk pipih, kubus, dan silindris (batang). Epithelium pipih selapis ditemukan antara lain pada lapisan endotel pembuluh darah. Epithelium bentuk kubus ditemukan pada kelenjar tyroid dan pembuluh darah. Epithel berbentuk silindris (batang) ditemukan pada lambung dan usus.
ii. Epitelium berlapis banyak (stratified epithelium) yang dibentuk oleh beberapa lapis sel yang berbentuk pipih, kuboid, atau silindris. Epithelium ini dapat ditemukan pada kulit, kelenjar keringat, dan uretra. Beberapa lapisan pada epitheliun ini dapat berubah menjadi sel-sel yang memanjang dan disebut epithelium transisional. Epitel transisional ditemukan pada kandung kemih (vesica urinaria). Disamping itu, terdapat epithelium berlapis banyak semu (pseudostratified epithelium) yang ditemukan pada trakea.
Epitel pipih berlapis, seperti yang terdapat di pemukaan kulit kita, mampu melakukan mitosis dengan cepat. Sel-sel baru hasil mitosis menggantikan sel-sel permukaan yang mati. Epitel ini juga sebagai pelindung oragan terhadap abrasi oleh makanan yang kasar, seperti yang ditemukan pada esofagus. Sebaliknya, epitelium pipih selapis berukuran tipis dan lemah, yang cocok untuk pertukaran material dengan cara difusi. Epitel ini ditemukan pada dinding kapiler darah dan alveoli paru-paru.
b. Jaringan Ikat
Jaringan ikat berfungsi untuk menunjang tubuh, dibentuk oleh sel-sel dalam jumlah sedikit. Jaringan ikat terdiri atas populasi sel yang tersebar di dalam matrik ekstraseluler. Secara embriologi, jaringan ikat berasal dari lapisan mesoderm. Se-sel tersebut mensistesis matriks, dengan anyaman serat yang tertanam di dalamnya (Campbell et al. 1999).
Jaringan ikat ini dapat dibedakan menjadi6, yaitu jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan lemak, jaringan darah, jaringan kartilagodan jaringan tulang.
Diantara enam tipe jaringan ikat, jaringan ikat longgar paling banyak ditemukan di dalam tubuh kita. Di dalam matriks jaringan ikat longgar ini hanya sedikit ditemukan serabut. Serabut penyusun jaringan ikat ini berupa kolagen. Fungsi utama jaringan ikat longgar adalah pengikat dan pengepak material, dan sebagai tumbuhan bagi jaringan dan organ lainnya. Jaringan ikat longgar di kulit membatasi dengan otot. Jaringan ikat padat/fibrous mempunyai matriks yang banyak mengandung serabut kolagen. Jaringan ini membentuk tendon sebagai tempat perlekatan otot dengan tulang, dan ligamen sebagai tempat persendian tulang dengan tulang.
Jaringan lemak mengandung sel-sel lemak. Jaringan ini digunakan sebagai bantalan, dan melindungi tubuh, serta sebagai penyimpan energi. Setiap sel lemak, mengandung tetes lemak yang besar. Didalam jaringan lemak, matriks relatif sedikt.
Darah adalah jaringan ikat yang tersusun sebagian besar cairan. Matriks darah disebut plasma, yang tersusun oleh air, garam mineral, dan protein terlarut. Sel darah merah dan putih tersuspensi di dalam plasma. Darah ini berfungsi utama dalam transpor substansi dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Disamping itu, darah juga berperan dalam sistem kekebalan.
Kartilago adalah jaringan ikat yang membentuk material rangka yang fleksibel dan kuat, terdiri atas serabut kolgen yang tertanam di dalam matriks. Kartilago banyak ditemukan pada bagian ujung tulang keras, hidung, telinga, dan vertebrae (ruas-ruas tulang belakang).
Tulang keras (bone) merupakan jaringan ikat yang kaku, keras, dengan serabut kolagen yang tertanam di dalam matriks.
Didalam matriks sel tulang terdapat kalsium yang dapat bergerak dan diserap oleh darah. Hal ini merupakan peran penting tulang dalam proses homeostasis kadar kalsium dalam darah. Sel tulang (osteosit) terdapat di dalam ruang yang disebut lakuna. Lakuna ini mengandung satu atau beberapa osteosit. Penjuluran yang keluar dari osteosit disebut kanalikuli. Kanalikuli dari satu sel berhubungan dengan sel lainnya, sebagai bentuk komunikasi sel. Satu osteon terdiri dari sejumlah lamela konsentris yang mengelilingi kanal sentral (kanalis Haversi). Pada individu yang masih hidup, kanal sentral ini berisi pembuluh darah.
c. Jaringan Otot
Secara embriologi, jaringan otot berasal dari lapisan mesoderm. Jaringan ini terdiri atas sel-sel yang memanjang atau berbentuk serabut yang dapat berkontraksi karena adanya molekul miofibril. Pada vertebrata, secara tipikal mempunyai tiga jenis otot, yaitu otot skelet (rangka), otot jantung (cardiac), dan otot polos.
Otot skelet berstruktur bergaris melintang, berfungsi untuk menggerakkan rangka. Otot ini bersifat sadar (voluntary), karena mampu diatur oleh kemauan kita. Serabut ototnya mempunyai banyak nukleus yang terletak ditepi. Otot rangka mempunyai garis melintang yang gelap (pita anisotrop) dan garis terang (pita isotrop).
Otot jantung merupakan otot bergaris melintang dan bercabang. Sifat otot ini tidak sadar (involuntary), karena kontraksinya tidak bisa diatur oleh kemauan kita. Nukleus terletak ditengah sel. Pada bagian ujung sel, terdapat sambungan rapat, yang membentuk struktur pembawa sinyal untuk kontraksi dari satu sel ke sel lainnya selama denyut jantung.
Otot polos berbentuk seperti spindle. Kontraksi otot polos lebih lambat dinbbandingkan otot skelet, namun mereka mampu kontraksi dalam waktu lebih lama. Otot polos bersifat tidak sadar (involuntary), seperti otot jantung. Otot polos ditemukan pada banyak organ tubuh, diantaranya terdapat pada dinding pembuluh darah dan melapisi organ dalam seperti usus dan uterus. Membran plasmanya disebut sarkolema dan sitoplasmanya sering disebut sarkoplasma. Sitoplasma yang mengandung miofibril dengan ketebalan mencapai 1 mikron.
d. Jaringan Saraf
Jaringan saraf merupakan alat koordinasi pada segala aktifitas hewan disebabkan karena ada sistem saraf. Satu sistem saraf dibangun atas sel-sel saraf (neuron) sebuah sel saraf mempunyai satu badan sel kemudian dari badan sel ini keluar tonjolan-tonjolan sitoplasma, yakni dendrit dan neurit (akson).
Jaringan saraf berperan dalam penerimaan rangsang dan penyampaian rangsang. Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm. Jaringan ini terdapat pada sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan pada sistim saraf tepi. Ada dua macam sel, yaitu sel saraf (neuron) dan sel pendukung (sel glia). Neuron mengandung badan sel, nukleus, dan penjuluran atau serabut. Satu tipe penjuluran tersebut adalah dendrit, yang berperan dalam menerima sinyal dari sel lain dan meneruskannya ke badan sel. Tipe penjuluran sel saraf yang lain, disebut akson (neurit), yang berperan dalam meneruskan sinyal dari badan sel ke neuron lainnya. Beberapa akson berukuran sangat panjang, yaitu memanjang dari otak sampai ke bagian bawah abdomen (panjang 1/2 meter atau lebih). Transmisi sinyal dari neuron ke neuron lainnya umumnya dilakukan secara kimia. Selain neuron, ditemukan juga sel pendukung, seperti sel glia. Sel glia merupakan sel yang menunjang dan melindungi neuron. Sel-sel pendukung umumnya berperan dalam melindungi dan membungkus akson dan dendrit, sehingga membantu mempercepat transmisi sinyal.

C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mikroskop
2. Bahan
a. Preparat epitel silidris
b. Preparat jaringan tulang keras
c. Preparat jaringan otot jantung dan otot rangka serta otot polos.

D. Prosedur Kerja
1. Preparat epitel silidris

2. Preparat jaringan tulang keras

3. Preparat Jaringan Otot


4. Preparat Jaringan Darah 

F. Hasil pengamatan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan telah diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut:
1. Penampang Epitel silindris (perbesaran 40x)
Hasil Foto Hasil Gambar

a. Membrane basal
b. Lumen
2. Jaringan Otot Polos (Perbesaran 100x)
Hasil Foto Hasil Gambar

a. Serat otot polos

3. Jaringan Tulang Keras (Perbesaran 100x)
Hasil Foto Hasil Gambar

a. Saluran Havers
b. Lamela
4. Jaringan Otot Lurik (perbesaran 100x)
Hasil Foto Hasil Gambar

a. Serat Melintang

5. Jaringan Otot Jantung (perbesaran 100x)
Hasil Foto Hasil Gambar

a. Serat otot
6. Jaringan Darah (perbesaran 100x)
Hasil Foto Hasil Gambar

a. Sel darah merah

F. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pada preparat jaringan penyusun tubuh hewan dengan menggunakan mikroskop cahaya didapat bahwa jaringan penyusun tubuh hewan terdiri atas:

1. Epitel silindris
Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x10, bagian-bagian epitel silindris nampak sangat jelas.
Epitel silindris dapat dibedakan menjadi dua, yaitu epitel silindris selapis dan epitel silindris berlapis. Sel epitel silindris ada yang memiliki silia pada daerah permukaannya, seperti pada oviduk. Contoh epitel selapis silindris adalah kantong empedu, lambung, saluran pernapasan bagian atas, dan jonjot usus.
Epitel silindris berlapis adalah jaringan epitel yang jarang ditemukan dan terdiri atas dua lapis. Fungsi jaringan epitel berlapis adalah sebagai tempat adsorpsi, ekskresi, sebagai pelindung gerakan zat melewati permukaan dan sebagai saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu. Contohnya epitel pada konjungtiva palpebra.
2. Preparat jaringan tulang keras
Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x10 terlihat bagian yaitu saluran havers, lakuna, oeston dan kanakuli.
Kanalikuli adalah saluran kecil yang menghubungkan lakuna bersama serta memiliki fungsi sebagai lorong yang dilalui nutrisi ke osteosit dan mengeluarkan produk limbah. Lakuna adalah ruang kecil yang mengandung sel-sel tulang, atau dikenal sebagai osteosit.
Kanalikuli ditemukan baik pada tulang kompak dan kenyal. Tulang kompak juga banyak yang lebih besar dan tulang panjang tubuh manusia, dan tulang spons berisi sumsum tulang. Dalam tulang spons, kanalikuli adalah bagian dari trabekula, dan sumsum tulang merah terletak di ruang antara trabekula tersebut. Tulang spons juga memungkinkan osteosit untuk menerima makanan dari sel darah merah.
Tulang kompak terdiri dari sistem-sistem havers. Setiap sistem havers terdiri dari saluran havers (kanalis saluran) yaitu suatu saluran yang sejajar dengan sumbu tulang, di dalam saluran terdapat pembuluh-pembuluh darah dan saraf. Di sekeliling sistem havers terdapat lamela-lamela yang konsentris dan berlapis-lapis. Di dalam lakuna terdapat osteosit, yaitu sel-sel tulang dewasa. Dari lakuna menuju ke segala arah saluran-saluran kecil yang kanalikuli yang berhubungan dengan lakuna lain atau kanalis havers.
3. Preparat jaringan otot polos
Berdasarkan pengamatan pada mikroskop dengan perbesaran 10x10, terdapat beberapa bagian dalam otot polos yaitu gelondong, serat dan inti sel.
Otot ini dibentuk dari sel otot serabut kontraktil yang homogen. Oleh karena itu, serabutnya sukar diamati dibawah mikoskop cahaya. Intisel satu dan terletak ditengah sel. Otot polos terdapat di bagian tubuh yang melakukan gerak lambat dan di bawah pengaruh saraf otonom. Otot polos terdapat pada lambung, uterus, kantong lemak, dan pembuluh darah. Gerakan kontraksinya bergelombang dan meluas.
Sel-sel otot polos berbentuk seperti gelendong dengan nukleus tunggal yang terletak ditengah. Ukurannya bervariasi. Otot polos bekerja tidak menurut kemauan kita dan mampu untuk bekerja dengan waktu yang lama. Sel-sel otot polos dilengkapi dengan saraf yang berasal dari sistem saraf tak sadar. Otot polos terdapat pada dinding semua organ tubuh yang berlubang (kecuali jantung), misalnya pembuluh darah, usus, kantung kemih, dan rahim.
4. Preparat jaringan otot jantung
Berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 4x10 terlihat bagian-bagian dari jaringan otot ini yaitu serabut otot dan intinya. Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot lurik hanya saja serabut-serabutnya bercabang-cabang dan saling beranyaman. Letak inti sel di tengah. Dengan demikian, otot jantung disebut juga otot lurik yang bekerja tidak menurut kehendak. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah keluar jantung. Pada jaringan otot jantung nukleus di pusat.
Otot jantung adalah uniselular dan tidak multiselular. Sel-sel otot jantung tersusun seperti anyaman bercabang dengan sedikit jaringan penyambung disekelilingnya. Nukleus otot jantung terletak di tengah. Pada jarak tertentu pada serabut otot ada garis melintang yang dikenal dengan nama cakram sisipan (intercalated disc). Serat-serat otot jantung lebih tebal daripada otot polos dan tersusun tidak homogen.

Di dalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang disebut jaringan purkinje yang berfungsi merambatkan impuls dengan cepat. Otot jantung hanya ditemukan pada dinding jantung dan vena kava yang menuju jantung. Keistimewaan otot jantung adalah kemampuannya untuk berkontraksi secara ritmis dan terus menerus. Otot jantung bereaksi cepat terhadap stimulus dan mampu bekerja lama tanpa lelah.
5. Preparat otot serat melintang
Berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x10 terlihat bagian dari jaringan ini yaitu inti serabut otot serat melintang gelap (anisotrop) dan terang (isotrop) yang tersusun berselang-selang, sel-selnya berbentuk silindris dan mempunyai periode beristirahat berkali-kali. Otot rangka ini memiliki kumpulan serabut yang di bungkus oleh fasia super fasialis. Otot serat melintang disebut juga dengan otot lurik. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.

G. Kesimpulan
kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah Jaringan adalah:
1. Pada dasarnya jaringan hewan tersusun atas jaringan otot jantung, jaringan serat melintang, epididimis, jaringan adiposa, compact bone, dan otot polos.
2. Terdapat perbedaan dari semua jaringan tersebut yang memiliki fungsi tertentu. Pada umumnya, jaringan bekerja di bawah kehendak. Tetapi ada juga yang bekerja tidak dibawah kehendak misalnya otot jantung.

DAFTAR PUSTAKA
Albert, Bruce. 1994. Biologi Molekular Edisi kedua.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Campbell. (2003). Biologi Edisi kelima. Jakarta. Erlangga.
Nugroho, L. (2004). Biologi dasar. Jakarta. Universitas Gadjah Mada.
Sumardi, I. (2004). Biologi Dasar. Jakarta. Universitas Gadjah Mada.

H. Jawaban Tugas
1. Sebutkan ciri-ciri dari jaringan epitel
Jawaban:
a. Sel-selnya terletak berdekatan dengan susunan tertentu, memiliki daerah pertautan yang jelas dan kuat.
b. Memiliki permukaan bebas dan sel-selnya dapat membentuk penjuluran sitoplasma dengan tujuan tertentu.
c. Lazimnya berdiri pada membran basal
d. Jarang sekali terdapat pembuluh darah didalamnya
2. Jaringan epitel dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan jumlah lapisannya. Jelaskan.
Jawaban:
a. Epitel pipih (squamous)
Berdasarkan susunan sel terdapat epitel sederhana dan epitel kompleks.
Epitel pipih selapis untuk proses difusi, osmosis, filtrsai dan sekresi.
Terdapat pada pembuluh limfe, pembuluh darah kapiler, selaput
pembungkus jantung, selaput perut. Epitel pipih berlapis sebagai pelindung, terdapat pada epitel rongga mulut, rongga hidung dan esophagus.
b. Epitel batang (columnar/silindris)
Berdasarkan susunan sel terdapat epitel silindris berlapis tunggal dan epitel silindris berlapis. Epitel silindris berlapis tunggal berfungsi untuk penyerapan sari-sari makanan. Pada usus halus(jejunum dan ileum) dan untuk sekresi sebagai sel kelenjar. Epitel silindris berlapis banyak berfungsi sebagai pelindung dan sekresi. Epitel berlapis banyak semu (pseudocolumner) berfungsi berdasarkan untuk proteksi, sekresi dan gerakan yang melalui permukaan
c. Epitel kubus (cuboidal)
Berdasarkan susunan sel terdapat epitel kubus berlapis tunggal dan epitel kubus berlapis banyak. Epitel kubus berlapis tunggal berfungsi untuk sekresi dan pelindung, terdapat pada lensa mata dan nefron ginjal. Epitel kubus berlapis banyak berfungsi sebagai pelindung dari gesekan dan pengelupasan,sekresi dan absorbsi.
d. Epitel Transisional
Merupakan jaringan epitel yang tidak dapat dikelompokkan berdasarkan bentuknya karena bentuknya berubah. Terdapat pada uretra dan kantong kemih.
e. Epitel kelenjar
Merupakan jaringan epitel yang khusus berperan untuk sekresi zat untuk membantu proses fisiologis. Dibedakan menjadi kelenjar eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin merupakan kelenjar yang berada di jaringan kulit atau bawah kulit yang berfungsi untuk membantu metabolisme dan komunikasi. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang terletak di dalam tubuh dan sering disebut sebagai kelenjar buntu karena tidak mempunyai saluran bagi sekretnya sehingga langsung dilepas ke darah yang berfungsi untuk metabolism.