KATEGORI : laporan biodas 1

organ dan sistem organ pada tumbuhan

12 November 2017 21:55:33 Dibaca : 15822

PRAKTIKUM IV

A. Judul
Organ dan Sistem Organ Pada Tumbuhan
B. Tujuan Praktikum
1. Menjelaskan derivat-derivat organ pokok tumbuhan
2. Menjelaskan bagian-bagian akar pada tumbuhan
3. Menjelaskan bagian-bagian batang pada tumbuhan
4. Menjelaskan bagian-bagian daun pada tumbuhan
5. Menyebutkan bagian-bagian dari alat reproduksi pada tumbuhan

C. Dasar Teori
Tumbuhan mempunyai 3 organ pokok disebut sebagai tumbuhan cormofita. 3 organ pokok tersebut yakni akar (radiks), batang (caulis), dan daun (folium). Maka, apabila tanaman tidak memiliki salah satu organ pokok tidak termasuk dalam tanaman cormofita.Sedangkan bagian lain dari tumbuhan dianggap sebagai turunan (derivat) dari salah satu atau dua bagian pokok tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat, dan fungsi(Team penyusun,2017).
1. Akar (radiks)
Akar yaitu bagian pokok dari tumbuhan, bagian bawah sumbu tumbuhan dan biasanya tumbuh di dalam tanah (namun ada pula yang di udara misalnya pada anggrek epifit), dengan arah tumbuh ke pusat bumi atau menuju ke air dan meninggalkan cahaya. Berbeda dengan batang, maka akar tidak berbuku, tidak beruas, dan tidak mendukung daun atau bagian-bagian lainnya. Akar tumbuh terus pada ujungnya, bentuknya sering kali meruncing dan warnanya biasanya keputihan atau kekuningan.
Akar berfungsi memperkuat berdirinya tumbuhan, untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut didalam air dari dalam tanah, mengangkut air dan zat-zat makanan ke tempat tubuh tumbuhan yang memerlukan, dan kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan(Depdiknas,2000).

Pada umumnya akar dapat dibedakan bagian-bagian berikut:
a) Akar primer, yaitu akar utama yang merupakan pangkal dari batang akar.
b) Ujung akar, ialah bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
c) Leher akar, ialah bagian akar yang bersambungan dengan pangkal batang. Juga sebagai pembatas antara batang bagian atas dan akar.
d) Serabut akar, yaitu cabang-cabang akar yang lebih halus dan berbentuk serabut.
e) Batang akar, ialah bagian akar yang terdapat pada antara ujung akar dan leher akar.
f) Tudung akar, ialah bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi akar yang masih muda dan lemah.
g) Cabang-cabang akar, ialah bagian-bagian akar yang tidak langsung bersambungan dengan pangkal batang.
Akar biasanya mempunyai sifat-sifat berikut :
1). Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat didalam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi atau menuju ke air, meninggalkan udara dan cahaya.
2) Tidak berbuku-buku dan tidak beruas.
3). Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
4) tumbuh terus pada ujungnya.
5) bentuknya seing kali meuncing.
Fungsi akar bagi tumbuhan ;
a. Memperkuat bedirinya tumbuhan.
b. Untuk menyerap air dan zat-zat makanan dari dalam tanah.
c. Mengangkut air dan zat-zat makanan ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan.
d. Untuk penimbunana makanan atau penyimpanan cadangan makanan.
2. Batang (caulis)
Batang merupakan bagian sistem pucuk yang tumbuh di atas tanah dan merupakan bagian terpenting dari tumbuhan. Sistem pucuk yang khas terdiri dari sebuah batang utama yang menyangga daun, batang, dan kadang-kadang bunga.
Batang selalu berujung pada kuncup yang tersusun atas sejumlah daun kecil yang mengelilingi dan menyelubungi bagian pusat kuncup itu dan yang disebut ujung batang. Batang pada umumnya berbentuk panjang, bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain. Pada tumbuhan berkeping dua, batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung makin mengecil, dan dapat mempunyai percabangan atau tidak. Tumbuhan berkeping tunggal sebaliknya mempunyai batang yang dari pangkal ujung boleh dikatakan tidak ada perbedaan besarnya dan hanya pada beberapa golongan saja yang pangkalnya tampak membesar tetapi selanjutnya ke atas sama, seperti terlihat pada bermacam-macam tumbuhan palma (palmae).
Adapun bagian-bagian dari batang :
a) Buku-buku batang, merupakan tempat melekatnya daun dan tempat untuk tumbuhnya tunas baru.
b) Ruas batang, merupakan bagian diantara dua buku-buku yang berurutan.
c) Daun penumpu, yang biasanya berupa dua helai lembaran serupa daun yang kecil, yang terdapat dekat pangkal tangkai daun dan umumnya berguna untuk melindungi kuncup yang masih muda.
Pada umumnya batang memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula bentuk lain.
2. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku.
3. Tumbuh biasanya ke atas.
4. Selalu bertambah panjang pada ujungnya.
5. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
Batang mempunyai tugas untuk :
1. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah.
2. Daya percabangannya memperluas bidang asimilasi dan membuat posisi yang menguntungkan bagi tumbuhan.
3. Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
4. Menjadi tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan.
3. Daun (folium)
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dan cahaya matahari melalui fotosintesis. Fungsi dari daun ialah sebagai tempat terjadinya fotosintesis pada tumbuhan dikotil, terjadi fotosintesis di jaringan parenkim palisade atau tumbuhan monokotil terjadi pada jaringan spons, sebagai organ pernafasan dan tempat terjadinya transpirasi(Tjitrosoepomo,1985).
Adapun bagian-bagian dari daun ialah :
a) Upih atau pelepah daun, merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk batang.
b) Tangkai daun, merupakan bagian daun yang helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian daun pada posisi sedemikian rupa.
c) Helaian daun, merupakan bagian daun yang kurang ataupun lokasi menarik perhatian.
d) Tulang daun
e) Ibu tulang daun

4. Alat reproduksi (Bunga)
Bunga merupakan alat reproduksi. Bunga dibentuk oleh meristem ujung khusus yang berkembang dari ujung pucuk vegetatif setelah dirangsang oleh faktor-faktor internal dan eksternal untuk keperluan itu.
Bunga yang mempunyai organ kelopak, mahkota, stamen, dan putik disebut bunga lengkap. Namun kebanyakan bunga mempunyai struktur tidak lengkap, misalnya tidak mempunyai salah satu alat kelamin atau keduanya sehingga disebut hermaprodit. Bila hanya memiliki alat kelamin jantan saja disebut bunga jantan, dan sebaliknya bila hanya memiliki putik saja disebut bunga betina. Bila kedua macam bunga uniseksual itu terdapat pada satu tumbuhan maka disebut berumah satu bila terpisah disebut berumah dua. Tumbuhan yang mempunyai bunga sempurna (biseksualis), bunga jantan dan bunga betina disebut poligam(Hadiat,2000).
Pada umumnya bunga mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1. Mempunyai warna menarik.
2. Biasanya bebau harum.
3. Bentuknya bermacam-macam (bervariasi).
4. Biasanya mengandung madu
Adapun bagian bunga lengkap yaitu :
1. Daun pelindung (braktea)
2. Daun tangkai (brakteola)
3. Tangkai induk (pedunculusi)
4. Tangkai bunga (pedicelusi)
5. Dasar bunga (reseptakulum)
6. Daun kelopak (cepalia)
7. Daun mahkota (petala)
8. Benang sari (stamen)
9. Putik (pestilum)
Bagian fertil terdiri dari mikrosporofil sebagai benang sari dan makrosporofil sebagai putik (pisitillum) dengan daunbuah sebagai penyusunnya. Disamping itu pada bagian tumbuhan tertentu kadang-kadang masih dapat ditentukan alat-alat lain lagi yang biasanya lebih kecil atau lebih halus yang dinamakan alat tambahan atau alat pelengkap (organa acceseria) misalnya :
1. Rambut atau bulu (pilus)
2. Sisik (lepis)
3. Lentisel (lenticulus)

D. Alat dan Bahan
1. Tanaman Amaranthus spinosus
2. Tanaman Zea mays
3. Tanaman Musa paradisiaca
4. Tanaman Caesalpinia pulcherrima
5. Kertas
6. Pensil
7. Penghapus
E. Prosedur Kerja

Menuliskan nama jenis dan suku dari sediaan preparat
Menyebutkan sistem perakarannya lalu menggambar akar secara skematis dan memberi keterangan bagian-bagiannya, misal
1) Akar primer 5) ujung akar
2) Leher akar 6) serabut akar
3) Batang akar 7) tudung akar
4) Cabang-cabang akar

Menuliskan nama jenis dan suku dari sediaan preparat.
Menggambar skema akar dan memberi keterangan bagian-bagian:
1) Buku-buku batang (nodus)
2) Ruas batang (internodus)
3) Daun penumpu (stipula)

Menuliskan nama jenis dan suku dari sediaan preparat.
Menyebutkan apakah daun yang ada termasuk daun lengkap atau tidak lengkap
Menggambar secara skematis sehelai daun dan memberikan keterangan mengenai:
1) Pangkal daun (basis)
2) Ujung daun (apeks)
3) Tepi daun (margo)
4) Pertulangan daun ( nervasio)
5) Ibu tulang daun

a) Menuliskan nama jenis dan suku dari sediaan preparat
b) Kemudian menggambar dan memberikan keterangan mengenai:
1) Daun pelindung (braktea) 6) daun kelopak (cepalia)
2) Daun tangkai (brakteola) 7) daun mahkota (petala)
3) Tangkai induk (pedunculusi) 8) benag sari (stamen)
4) Tangkai bunga ( pedicelusi) 9) putik(pistilium)
5) Dasar bunga (reseptakulum)

F. Hasil Praktikum
1. Klasifikasi Amaranthus spinosus
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amarantus
Spesies : Amaranthus spinosus L

2. Klasifikasi Zea mays
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays

3. Klasifikasi Musa paradisiaca
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca
4. Klasifikasi Caesalpinia pulcherrima
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Caesalpinia
Spesies : Caesalpinia pulcherrima
1. Akar
a. Akar tanaman Amaranthus spinosus tediri dari :
1. Leher akar
2. Cabang akar
3. Akar primer
4. Serabut akar
5. Tudung akar
6. Ujung akar

b. Akar tanaman Zea mays terdiri dari :
1. Batang akar
2. Serabut akar
3. Cabang akar
4. Tudung akar
5. Ujung akar

c. Akar tanaman Musa paradisiaca terdiri dari :

1. Batang akar
2. Cabang akar
3. Rambut akar
4. Ujung akar
5. Tudung akar
d. Akar tanaman Caesalpinia pulcherrima terdiri atas :

1. Akar primer
2. Batang akar
3. Akar serabut
4. Tudung akar
5. Ujung akar
6. Rambut akar

2. Batang
a. Batang tanaman Amaranthus spinosus

1. Duri batang
2. Ruas batang

b. Batang tanaman Zea mays terdiri atas :

1. Ruas batang
2. Buku-buku batang
3. Internodus
c. Batang tanaman Musa paradisiaca tediri atas :

1. Internodus
2. Pelepah

d. Batang tanaman Caesalpinia pulcherrima terdiri atas :

1. Duri batang
2. Daun penumpu

3. Daun
a. Daun tanaman Amaranthus spinosus

1. Ujung daun
2. Pertulangan daun
3. Ibu tulang daun
4. Tepi daun
5. Pangkal daun
6. Tangkai daun

b. Daun tanaman Zea mays terdiri atas :

1. Ujung daun
2. Ibu tulang daun
3. Tepi daun
4. Pangkal daun
5. Pelepah daun

c. Daun tanaman Musa paradisiaca tediri atas :

1. Ujung daun
2. Ibu tulang daun
3. Tepi daun
4. Pangkal daun
5. Pelepah daun

d. Daun tanaman Caesalpinia pulcherrima terdiri atas :

1. Ujung daun
2. Petulangan daun
3. Ibu tulang daun
4. Tepi daun
5. Pangkal daun

4. Bunga
a. Bunga tanaman Caesalpinia pulcherrima terdiri atas :

1. Daun mahkota
2. Dasar bunga
3. Kelopak
4. Benang sari
5. Putik
6. Bakal buah
7. Tangkai bunga
8. Tangkai induk

b. Bunga tanaman Amaranthus spinosus terduru atas :

1. Tangkai bunga
2. Putik

G. Pembahasan
Dari hasil pengamatan tentang ogan tumbuhan, maka dapat kita bedakan bagian-bagian organ tumbuhan diantaranya:
1. Akar (radiks)
Bentuk dan struktur akar sangat beragam. Keanekaragaman akar ini bertalian dengan fungsinya, misalnya sebagai akar nafas, sebagai akar penyimpan cadangan makanan, sebagai akar pelekat, sebagai akar penghisap, sebagai akar penopang, dan sebagainya.
Bagian-bagian akar dapat dibedakan atas:
a) Akar primer yaitu akar utama yang merupakan pangkal dari batang akar.
b) Ujung akar ialah bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
c) Leher akar ialah bagian akar yang bersambungan dengan pangkal batang.
d) Serabut akar yaitu cabang-cabang akar yang lebih halus dan berbentuk serabut.
e) Batang akar ialah bagian akar yang terdapat pada antara ujung akar dan leher akar.
f) Tudung akar ialah bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi akar yang masih muda dan lemah.
g) Cabang-cabang akar ialah bagian-bagian akar yang tidak langsung bersambungan dengan pangkal batang.
Sebagai sumbu tumbuhan di dalam tanah, seperti halnya batang (sumbu di atas tanah), akar akan tumbuh memanjang secara terus-menerus sebagai akibat pertumbuhan ujungnya.
Sitem pada akar tebagi atas 2 macam, yaitu:
a. Sistem akar tunggang, jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang, menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari akar lembaga disebut akar tunggang (radiks primaria). Susunan akar yang demikian ini biasa terdapat pada tumbuhan biji belah (dikotiledoneae) dan tumbuhan biji telanjang (gymnospermae). Contoh: Amarathus spinosus bersistem akar tunggang
b. Sistem akar serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembagan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar yang asli dinamakan akar liar, bentuknya seperti serabut, oleh karena itu, dinamakan akar serabut (radiks adventicia).
Terjadi bila akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh perkembangannya sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya berasal dari pangkal batang. Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar yang asli disebut akar linear, bentuknya seperti serabut, oleh karena itu disebut akar serabut. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang tergolong monokotil.
Akar dapat pula berubah bentuk karena fungsinya berbeda dengan fungsi asal. Hal ini dapat disebabkan oleh karena penyesuaian cara hidupnya dengan keadaan-keadaan tertentu.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan di dapat data sebagai beikut :
1. Akar tanaman Amaranthus spinosus tediri dari :
a. Leher akar adalah bagian yang bersambungan dengan batang dan akar.
b. Cabang akar adalah bagian-bagian akar yang tidak langsung bersambungan dengan pangkal batang.
c. Akar primer adalah akar utama yang merupakan pangkal dari batang akar.
d. Serabut akar adalah cabang-cabang akar yang lebih halus dan berbentuk serabut.
e. Tudung akar adalah bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi akar yang masih muda dan lemah.
f. Ujung akar adalah bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
2. Akar tanaman Zea mays terdiri dari :
a. Batang akar adalah bagian akar yang terdapat pada antara ujung akar dan leher akar.
b. Serabut akar adalah cabang-cabang akar yang lebih halus dan berbentuk serabut.
c. Cabang akar adalah bagian-bagian akar yang tidak langsung bersambungan dengan pangkal batang.
d. Tudung akar adalah bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi akar yang masih muda dan lemah.
e. Ujung akar adalah bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
3. Akar tanaman Musa paradisiaca terdiri dari :
a. Batang akar adalah bagian akar yang terdapat pada antara ujung akar dan leher akar.
b. Cabang akar adalah bagian-bagian akar yang tidak langsung bersambungan dengan pangkal batang.
c. Rambut akar adalah cabang-cabang akar yang lebih halus dan berbentuk serabut.
d. Ujung akar adalah bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
e. Tudung akar adalah bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi akar yang masih muda dan lemah.
4. Akar tanaman Caesalpinia pulcherrima terdiri dari :
a. Akar primer akar utama yang merupakan pangkal dari batang akar.
b. Batang akar adalah bagian akar yang terdapat pada antara ujung akar dan leher akar.
c. Tudung akar adalah bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi akar yang masih muda dan lemah.
d. Ujung akar adalah bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
e. Rambut akar adalah cabang-cabang akar yang lebih halus dan berbentuk serabut.
2. Batang (caulis)
Batang selalu berujung pada kuncup yang tersusun atas sejumlah daun kecil yang mengelilingi dan menyelubungi bagian pusat kuncup itu dan yang disebut ujung batang. Batang pada umumnya berbentuk panjang, bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain. Pada tumbuhan berkeping biji dua, batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung makin mengecil, dan dapat mempunyai percabangan atau tidak. Tumbuhan berkeping biji tunggal sebaliknya mempunyai batang yang dari pangkal ujung boleh dikatakan tidak ada perbedaan besarnya dan hanya pada beberapa golongan saja yang pangkalnya tampak membesar tetapi selanjutnya ke atas sama, seperti terlihat pada bermacam-macam palma.
Batang dapat dibagi menjadi buku (yaitu tempat melekatnya daun) dan ruas (yaitu bagian di antara dua buku yang berurutan). Buku ini pada beberapa tumbuhan terdiri dari sel-sel yang hanya sedikit tumbuh memanjang, sedangkan ruasnya terdiri dari sel-sel yang agak lebih panjang (misalnya rumput, bambu, dan tebu). Kadang-kadang buku ini jelas sekali kelihatan karena daerah ini membengkak. Pada tumbuhan yang tergolong Dicotyledoneae biasanya mempunyai ruas yang tidak nyata, sedangkan pada golongan tumbuhan Monocotyledoneae umumnya mempunyai ruas-ruas yang sangat nyata. Pada batang padi, tebu, mempunyai buku,ruas, dan daun penumpu yang nampak jelas. Sedangkan pada batang bayam duri dan kembang merak, pada umumnya batang di bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung makin mengecil dan mempunyai percabangan.
Adapun bagian-bagian batang yang diperoleh yaitu :
1. Batang tanaman Amaranthus spinosus terdiri dari :
a. Duri batang adalah derivat yang tumbuh pada batang yang berupa tonjolan tajam.
b. Ruas batang adalah bagian yang berada diantara buku-buku batang.
2. Batang tanaman Zea mays terdiri dari :
a. Ruas batang bagian yang berada diantara buku-buku batang.
b. Buku-buku batang adalah bagian dari tumbuhan yang berada pada batang yang berfungsi sebagai tempat melekatnya daun.
c. Internodus biasanya terletak diatas nodus.
3. Batang tanaman Musa paradisiaca terdiri dari :
a. Pelepah (batang semu) adalah bagian batang yang berlapis-lapis yang berbentuk bulat pipih.
4. Batang tanaman Caesalpinia pulcherrima terdiri dari :
a. Duri batang adalah derivat yang tumbuh pada batang yang berupa tonjolan tajam.
b. Daun penumpu biasanya tumbuh di ketiak batang.

c. Daun (folium)
Pada tanaman jagung daunnya merupakan daun berupih dengan pertulangan sejajar. Adapun bagian yang terdapat pada daun tanaman ini adalah ujung daun, tepi daun, ibu tulang daun, dan pangkal daun. Bentuk ujung daun meruncing, sedangkan pada bayam duri bentuk ujung daunnya runcing dengan pertulangan daun menyirip. Bagian-bagian dari bayam duri adalah ujung daun, pertulangan daun, tepi daun, ibu tulang daun, dan pangkal daun. Sedangkan daun bunga merak merupakan daun majemuk menyirip genap dengan jumlah anak daun yang genap dengan ujung daun yang membulat.
Adapun bentuk daun dan bagian-bagiannya dari hasil pengamatan yaitu sebagai berikut :
1. Daun tanaman Amaranthus spinosus terdiri dari :
a. Ujung daun pada umumnya ujung dapat memperlihatkan beraneka rupa. Bentuk-bentuk ujung daun ada yang meruncing, runcing, tumpul, dam majemuk.
b. Pertulangan daun adalah bagian daun yang berguna untuk memberikan kekuatan pada daun.
c. Ibu tulang daun adalah tulang yang biasanya tersebar, merupakan terusan tangkai daun dan terdapat ditengah-tengah, membujur dan membelah daun.
d. Tepi daun mempunyai perbedaan bentuk tepi daun di akibatkan karena adanyan torehan (snius) ini menimbulkan adanya tonjolan (angulus) di tepi daun. Torehan tersebut dapat mempengaruhi bentuk helaian daun dan dapat pula tidak.
e. Pangkal daun adalah pembatas antara helaian daun dengan tangakai daun.
f. Tangkai daun adalah bagian dari batang tumbuhan yang berfungsi menghubungkan batang dengan daun. Biasanya tangkai daun melekat pada batang.
2. Daun tanaman Zea mays terdiri dari :
a. Ujung daun pada tanaman jagung (Zea mays) biasanya berbentuk meruncing.
b. Ibu tulang daun adalah bagian tulang daun yang membelah daun, biasanya berada di tengah-tengah daun dan merupakan terusan dari tangkai daun.
c. Tepi daun biasanya berbentuk bermacam-macam. Pada tumbuhan jagung bentuk tepi daun berbentuk sejajar.
d. Pangkal daun pada jagung berbentuk pelepah yang merupakan jarak antara daun dengan batang,
e. Pelepah daun biasanya berbentuk bulat pipih.

3. Daun tanaman Musa paradisiaca terdiri dari :
a. Ujung daun pisang biasanya berbentuk meruncing.
b. Ibu tulang daun dalah bagian tulang daun yang membelah daun dan biasanya berada di tengah-tengah daun.
c. Tepi daun adalah bagian yang membedakan bentuk daun. Pada daun pisang bentuk sejajar.
d. Pangkal daun pisang memiliki ciri-ciri sama seperti daun jaung.
e. Pelepah daun adalah bagian yang berhubungan langsung dengan batang semu.
4. Daun tanaman Caesalpinia pulcherrima terdiri dari :
a. Ujung daun dari kembang merak berbentuk bulat majemuk
b. Petulangan daun adalah bagian daun yang berguna untuk memberikan kekuatan pada daun.
c. Ibu tulang daun adalah tulang yang biasanya tersebar, merupakan terusan tangkai daun dan terdapat ditengah-tengah, membujur dan membelah daun.
d. Tepi daun mempunyai perbedaan bentuk tepi daun di akibatkan karena adanyan torehan (snius) ini menimbulkan adanya tonjolan (angulus) di tepi daun. Torehan tersebut dapat mempengaruhi bentuk helaian daun dan dapat pula tidak
e. Pangkal daun pembatas antara helaian daun dengan tangakai daun.
d. Bunga
Pada umumnya, bagian-bagian bunga yang terdapat pada suatu bunga adalah putik, benang sari, daun mahkota, daun kelopak, dasar bunga, tangkai bunga, daun pelindung. Bunga yang mempunyai organ kelopak, mahkota, stamen, dan putik disebut bunga lengkap. Namun kebanyakan bunga mempunyai struktur tidak lengkap, misalnya tidak mempunyai salah satu alat kelamin atau keduanya. Bila hanya memiliki alat kelamin jantan saja disebut bunga jantan, dan sebaliknya bila hanya memiliki putik saja disebut bunga betina. Bila kedua macam bunga uniseksual itu terdapat pada satu tumbuhan maka disebut berumah satu bila terpisah disebut berumah dua. Tumbuhan yang mempunyai bunga sempurna (biseksualis), bunga jantan dan bunga betina disebut poligam.
Bagian- bagian bunga terdiri atas:
a. Putik merupakan bagian bunga yang paling dalam letaknya dan merupakan alat kelamin betina.
b. Benang sari merupakan alat kelamin jantan.
c. Daun mahkota yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat pada lingkaran dalam, biasanya tidak berwarna hijau lagi. Bagian inilah yang lazimnya merupakan warna bunga.
d. Daun kelopak merupakan bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar. Biasanya berwarna hijau yang melindungi kuncup terhadap pengaruh-pengaruh dari luar.
e. Dasar bunga merupakan ujung tangkai bunga yang mendukung bagian-bagian bunga lainnya.
f. Tangkai bunga adalah cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya.
g. Daun pelindung merupakan bagian-bagian serupa daun yang dari ketiaknya muncul cabang-cabang ibu tangkai atau tangkai bunganya.
Pada tumbuhan yang berbunga seperti Caesalpinia pulcherima memiliki bagian-bagian bunga lengkap karena semua penyusun bunga ada. Adapun penyusun bunga kembang merak adalah sebagai berikut :
a. Tangkai bunga
b. Kelopak bunga
c. Dasar bunga
d. Bakal buah
e. Mahkota
f. Putik
g. Benang sari
h. Tangkai putik

H. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat kami simpulkan bahwa tumbuhan mempunyai 3 organ pokok disebut sebagai tumbuhan cormofita. Sedangkan bagian lain dari tumbuhan dianggap sebagai turunan (derivat) dari salah satu atau dua bagian pokok tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat, dan fungsi 3 organ pokok tersebut yakni akar (radiks), merupakan bagian bawah sumbu tumbuhan dan biasanya tumbuh di dalam tanah (namun ada pula yang di udara misalnya pada anggrek epifit), dengan arah tumbuh ke pusat bumi atau menuju ke air dan meninggalkan cahaya. Bagiannya ialah Akar primer, ujung akar, leher akar, serabut akar, batang akar, tudung akar, dan cabang-cabang akar. Batang (caulis), merupakan bagian sistem pucuk yang tumbuh di atas tanah. Sistem pucuk yang khas terdiri dari sebuah batang utama yang menyangga daun, batang, dan kadang-kadang bunga dan daun (folium) merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dan cahaya matahari melalui fotosintesis. Fungsi dari daun ialah sebagai tempat terjadinya fotosintesis pada tumbuhan dikotil, terjadi fotosintesis di jaringan parenkim palisade/tumbuhan monokotil terjadi pada jaringan spons, sebagai organ pernafasan dan tempat terjadinya transpirasi.

I. jawaban Tugas
1. Jelaskan perbedaan daun lengkap dan daun tidak lengkap dan beri contoh tanaman masing-masing.
2. Gambarkan struktur morfologi bunga sempurna
3. Sebutkan dan jelaskan derivat-derivat dari akar, batang, dan daun.
Jawab
1. Daun lengkap ialah daun yang mempunyai bagian-bagian yaitu, upih atau pelepah daun, tangkai daun, dan helaian-helaian daun. Contoh : Tanaman Pohon pisang (Musa paradisiaca). Sedangkan daun yang tidak lengkap ialah daun yang kehilangan satu, dua, atau tiga bagian dari daun. Contoh: Tanaman Padi (Oryza sativa) dan tanaman tebu (Saccharum officinarum).
2.

3. Akar
 Akar primer, yaitu akar utama yang merupakan pangkal dari batang akar.
 Ujung akar, ialah bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
 Leher akar, ialah bagian akar yang bersambungan dengan pangkal batang.
 Serabut akar, yaitu cabang-cabang akar yang lebih halus dan berbentuk serabut.
 Batang akar , ialah bagian akar yang terdapat pada antara ujung akar dan leher akar.
 Tudung akar, ialah bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi akar yang masih muda dan lemah.
 Cabang-cabang akar, ialah bagian-bagian akar yang tidak langsung bersambungan dengan pangkal batang.
Batang
 Buku-buku batang, merupakan tempat daun melekat.
 Ruas batang, merupakan bagian diantara dua buku-buku yang berurutan.
 Daun penumpu, yang biasanya berupa dua helai lembaran serupa daun yang kecil, yang terdapat dekat pangkal tangkai daun dan umumnya berguna untuk melindungi kuncup yang masih muda.
Daun
 Upih atau pelepah daun, merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk batang.
 Tangkai daun, merupakan bagian daun yang helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian daun pada posisi sedemikian rupa.
 Helaian daun, merupakan bagian daun yang kurang ataupun lokasi menarik perhatian.

Daftar Pustaka
Depdiknas. 2003. Ensiklopedi Sains dan Kehidupan. Jakarta : CV. Tarity samudra berlian
Hadiat, dkk. 2000. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta : Balai Pustaka
Team, teaching. 2017. Penuntun Praktikum Biologi. Gorontalo. UNG
Tjitrosoepomo, gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarata: UGM

 

jaringan penyusun tubuh hewan

12 November 2017 21:52:32 Dibaca : 3789

¬¬PRAKTIKUM V
A. Judul
Jaringan Penyusun Tubuh Hewan
B. Tujuan Praktikum
Setelah praktikum diharapkan siswa dapat mempelajari ciri-ciri dan struktur histologis dari jaringan epitel, jaringan pengikat dan jaringan otot.
C. Dasar Teori
1. Jaringan penyusun tubuh hewan
Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan atau sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus memungkinkan mereka mempunyai fungsi yang spesifik. Sebagai contoh, otot-otot jantung yang bercabang menghubungkan sel-jantung yang lainnya. Percabangan tersebut membantu kontraksi sel-sel dalam satu koordinasi. Ilmu yang mempelajari jaringan disebut histologi.
Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan fungsinya, seperti peka dan pengendali (jaringan saraf), gerakan (jaringan otot), penunjang dan pengisi tubuh (jaringan ikat), absorbsi dan sekresi (jaringan epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya. Masing-masing jaringan dasar dibedakan lagi menjadi beberapa tipe khusus sesuai dengan fungsinya. Padasaat perkembangan embrio, lapisan kecambah (germ layers) berdiferensiasi (dengan proses yang disebut histogenesis) menjadi empat macam jaringan utama, yaitu:
a. Jaringan epitel
Jaringan epitel merupakan jaringan yang membatasi tubuh dengan lingkungannya, baik disebelah luar maupun disebelah dalam seperti dinding usus, pembuluh darah dan lain-lain. Jaringan epitel berupa epitel selaput pipih, epitel selapis kubus, epitel selapis silindris, epitel berlapis pipih dan epitel selapis semu silindris.
Jaringan epitel terdiri atas satu atau banyak lapis sel, yang menutupi permukaan dalam dan luar suatu organ. Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm, mesoderm atau endoderm. Di bagian tubuh luar, epitel ini membentuk lapisan pelindung, sedangkan pada bagian dalam tubuh, jaringan epitel terdapat disepanjang sisi organ. Jaringan epitel dibedakan berdasarkan bentuk dan jumlah lapisan sel penyusunnya, yaitu :
i. Epitelium satu lapis (simple epithelium). Epithel ini terdiri atas sel-sel berbentuk pipih, kubus, dan silindris (batang). Epithelium pipih selapis ditemukan antara lain pada lapisan endotel pembuluh darah. Epithelium bentuk kubus ditemukan pada kelenjar tyroid dan pembuluh darah. Epithel berbentuk silindris (batang) ditemukan pada lambung dan usus.
ii. Epitelium berlapis banyak (stratified epithelium) yang dibentuk oleh beberapa lapis sel yang berbentuk pipih, kuboid, atau silindris. Epithelium ini dapat ditemukan pada kulit, kelenjar keringat, dan uretra. Beberapa lapisan pada epitheliun ini dapat berubah menjadi sel-sel yang memanjang dan disebut epithelium transisional. Epitel transisional ditemukan pada kandung kemih (vesica urinaria). Disamping itu, terdapat epithelium berlapis banyak semu (pseudostratified epithelium) yang ditemukan pada trakea.
Epitel pipih berlapis, seperti yang terdapat di pemukaan kulit kita, mampu melakukan mitosis dengan cepat. Sel-sel baru hasil mitosis menggantikan sel-sel permukaan yang mati. Epitel ini juga sebagai pelindung oragan terhadap abrasi oleh makanan yang kasar, seperti yang ditemukan pada esofagus. Sebaliknya, epitelium pipih selapis berukuran tipis dan lemah, yang cocok untuk pertukaran material dengan cara difusi. Epitel ini ditemukan pada dinding kapiler darah dan alveoli paru-paru.
b. Jaringan Ikat
Jaringan ikat berfungsi untuk menunjang tubuh, dibentuk oleh sel-sel dalam jumlah sedikit. Jaringan ikat terdiri atas populasi sel yang tersebar di dalam matrik ekstraseluler. Secara embriologi, jaringan ikat berasal dari lapisan mesoderm. Se-sel tersebut mensistesis matriks, dengan anyaman serat yang tertanam di dalamnya (Campbell et al. 1999).
Jaringan ikat ini dapat dibedakan menjadi6, yaitu jaringan ikat longgar, jaringan ikat padat, jaringan lemak, jaringan darah, jaringan kartilagodan jaringan tulang.
Diantara enam tipe jaringan ikat, jaringan ikat longgar paling banyak ditemukan di dalam tubuh kita. Di dalam matriks jaringan ikat longgar ini hanya sedikit ditemukan serabut. Serabut penyusun jaringan ikat ini berupa kolagen. Fungsi utama jaringan ikat longgar adalah pengikat dan pengepak material, dan sebagai tumbuhan bagi jaringan dan organ lainnya. Jaringan ikat longgar di kulit membatasi dengan otot. Jaringan ikat padat/fibrous mempunyai matriks yang banyak mengandung serabut kolagen. Jaringan ini membentuk tendon sebagai tempat perlekatan otot dengan tulang, dan ligamen sebagai tempat persendian tulang dengan tulang.
Jaringan lemak mengandung sel-sel lemak. Jaringan ini digunakan sebagai bantalan, dan melindungi tubuh, serta sebagai penyimpan energi. Setiap sel lemak, mengandung tetes lemak yang besar. Didalam jaringan lemak, matriks relatif sedikt.
Darah adalah jaringan ikat yang tersusun sebagian besar cairan. Matriks darah disebut plasma, yang tersusun oleh air, garam mineral, dan protein terlarut. Sel darah merah dan putih tersuspensi di dalam plasma. Darah ini berfungsi utama dalam transpor substansi dari satu bagian tubuh ke bagian lain. Disamping itu, darah juga berperan dalam sistem kekebalan.
Kartilago adalah jaringan ikat yang membentuk material rangka yang fleksibel dan kuat, terdiri atas serabut kolgen yang tertanam di dalam matriks. Kartilago banyak ditemukan pada bagian ujung tulang keras, hidung, telinga, dan vertebrae (ruas-ruas tulang belakang).
Tulang keras (bone) merupakan jaringan ikat yang kaku, keras, dengan serabut kolagen yang tertanam di dalam matriks.
Didalam matriks sel tulang terdapat kalsium yang dapat bergerak dan diserap oleh darah. Hal ini merupakan peran penting tulang dalam proses homeostasis kadar kalsium dalam darah. Sel tulang (osteosit) terdapat di dalam ruang yang disebut lakuna. Lakuna ini mengandung satu atau beberapa osteosit. Penjuluran yang keluar dari osteosit disebut kanalikuli. Kanalikuli dari satu sel berhubungan dengan sel lainnya, sebagai bentuk komunikasi sel. Satu osteon terdiri dari sejumlah lamela konsentris yang mengelilingi kanal sentral (kanalis Haversi). Pada individu yang masih hidup, kanal sentral ini berisi pembuluh darah.
c. Jaringan Otot
Secara embriologi, jaringan otot berasal dari lapisan mesoderm. Jaringan ini terdiri atas sel-sel yang memanjang atau berbentuk serabut yang dapat berkontraksi karena adanya molekul miofibril. Pada vertebrata, secara tipikal mempunyai tiga jenis otot, yaitu otot skelet (rangka), otot jantung (cardiac), dan otot polos.
Otot skelet berstruktur bergaris melintang, berfungsi untuk menggerakkan rangka. Otot ini bersifat sadar (voluntary), karena mampu diatur oleh kemauan kita. Serabut ototnya mempunyai banyak nukleus yang terletak ditepi. Otot rangka mempunyai garis melintang yang gelap (pita anisotrop) dan garis terang (pita isotrop).
Otot jantung merupakan otot bergaris melintang dan bercabang. Sifat otot ini tidak sadar (involuntary), karena kontraksinya tidak bisa diatur oleh kemauan kita. Nukleus terletak ditengah sel. Pada bagian ujung sel, terdapat sambungan rapat, yang membentuk struktur pembawa sinyal untuk kontraksi dari satu sel ke sel lainnya selama denyut jantung.
Otot polos berbentuk seperti spindle. Kontraksi otot polos lebih lambat dinbbandingkan otot skelet, namun mereka mampu kontraksi dalam waktu lebih lama. Otot polos bersifat tidak sadar (involuntary), seperti otot jantung. Otot polos ditemukan pada banyak organ tubuh, diantaranya terdapat pada dinding pembuluh darah dan melapisi organ dalam seperti usus dan uterus. Membran plasmanya disebut sarkolema dan sitoplasmanya sering disebut sarkoplasma. Sitoplasma yang mengandung miofibril dengan ketebalan mencapai 1 mikron.
d. Jaringan Saraf
Jaringan saraf merupakan alat koordinasi pada segala aktifitas hewan disebabkan karena ada sistem saraf. Satu sistem saraf dibangun atas sel-sel saraf (neuron) sebuah sel saraf mempunyai satu badan sel kemudian dari badan sel ini keluar tonjolan-tonjolan sitoplasma, yakni dendrit dan neurit (akson).
Jaringan saraf berperan dalam penerimaan rangsang dan penyampaian rangsang. Secara embriologi, jaringan ini berasal dari lapisan ektoderm. Jaringan ini terdapat pada sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang) dan pada sistim saraf tepi. Ada dua macam sel, yaitu sel saraf (neuron) dan sel pendukung (sel glia). Neuron mengandung badan sel, nukleus, dan penjuluran atau serabut. Satu tipe penjuluran tersebut adalah dendrit, yang berperan dalam menerima sinyal dari sel lain dan meneruskannya ke badan sel. Tipe penjuluran sel saraf yang lain, disebut akson (neurit), yang berperan dalam meneruskan sinyal dari badan sel ke neuron lainnya. Beberapa akson berukuran sangat panjang, yaitu memanjang dari otak sampai ke bagian bawah abdomen (panjang 1/2 meter atau lebih). Transmisi sinyal dari neuron ke neuron lainnya umumnya dilakukan secara kimia. Selain neuron, ditemukan juga sel pendukung, seperti sel glia. Sel glia merupakan sel yang menunjang dan melindungi neuron. Sel-sel pendukung umumnya berperan dalam melindungi dan membungkus akson dan dendrit, sehingga membantu mempercepat transmisi sinyal.

C. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mikroskop
2. Bahan
a. Preparat epitel silidris
b. Preparat jaringan tulang keras
c. Preparat jaringan otot jantung dan otot rangka serta otot polos.

D. Prosedur Kerja
1. Preparat epitel silidris

2. Preparat jaringan tulang keras

3. Preparat Jaringan Otot


4. Preparat Jaringan Darah 

F. Hasil pengamatan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan telah diperoleh hasil pengamatan sebagai berikut:
1. Penampang Epitel silindris (perbesaran 40x)
Hasil Foto Hasil Gambar

a. Membrane basal
b. Lumen
2. Jaringan Otot Polos (Perbesaran 100x)
Hasil Foto Hasil Gambar

a. Serat otot polos

3. Jaringan Tulang Keras (Perbesaran 100x)
Hasil Foto Hasil Gambar

a. Saluran Havers
b. Lamela
4. Jaringan Otot Lurik (perbesaran 100x)
Hasil Foto Hasil Gambar

a. Serat Melintang

5. Jaringan Otot Jantung (perbesaran 100x)
Hasil Foto Hasil Gambar

a. Serat otot
6. Jaringan Darah (perbesaran 100x)
Hasil Foto Hasil Gambar

a. Sel darah merah

F. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan pada preparat jaringan penyusun tubuh hewan dengan menggunakan mikroskop cahaya didapat bahwa jaringan penyusun tubuh hewan terdiri atas:

1. Epitel silindris
Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x10, bagian-bagian epitel silindris nampak sangat jelas.
Epitel silindris dapat dibedakan menjadi dua, yaitu epitel silindris selapis dan epitel silindris berlapis. Sel epitel silindris ada yang memiliki silia pada daerah permukaannya, seperti pada oviduk. Contoh epitel selapis silindris adalah kantong empedu, lambung, saluran pernapasan bagian atas, dan jonjot usus.
Epitel silindris berlapis adalah jaringan epitel yang jarang ditemukan dan terdiri atas dua lapis. Fungsi jaringan epitel berlapis adalah sebagai tempat adsorpsi, ekskresi, sebagai pelindung gerakan zat melewati permukaan dan sebagai saluran ekskresi kelenjar ludah dan kelenjar susu. Contohnya epitel pada konjungtiva palpebra.
2. Preparat jaringan tulang keras
Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x10 terlihat bagian yaitu saluran havers, lakuna, oeston dan kanakuli.
Kanalikuli adalah saluran kecil yang menghubungkan lakuna bersama serta memiliki fungsi sebagai lorong yang dilalui nutrisi ke osteosit dan mengeluarkan produk limbah. Lakuna adalah ruang kecil yang mengandung sel-sel tulang, atau dikenal sebagai osteosit.
Kanalikuli ditemukan baik pada tulang kompak dan kenyal. Tulang kompak juga banyak yang lebih besar dan tulang panjang tubuh manusia, dan tulang spons berisi sumsum tulang. Dalam tulang spons, kanalikuli adalah bagian dari trabekula, dan sumsum tulang merah terletak di ruang antara trabekula tersebut. Tulang spons juga memungkinkan osteosit untuk menerima makanan dari sel darah merah.
Tulang kompak terdiri dari sistem-sistem havers. Setiap sistem havers terdiri dari saluran havers (kanalis saluran) yaitu suatu saluran yang sejajar dengan sumbu tulang, di dalam saluran terdapat pembuluh-pembuluh darah dan saraf. Di sekeliling sistem havers terdapat lamela-lamela yang konsentris dan berlapis-lapis. Di dalam lakuna terdapat osteosit, yaitu sel-sel tulang dewasa. Dari lakuna menuju ke segala arah saluran-saluran kecil yang kanalikuli yang berhubungan dengan lakuna lain atau kanalis havers.
3. Preparat jaringan otot polos
Berdasarkan pengamatan pada mikroskop dengan perbesaran 10x10, terdapat beberapa bagian dalam otot polos yaitu gelondong, serat dan inti sel.
Otot ini dibentuk dari sel otot serabut kontraktil yang homogen. Oleh karena itu, serabutnya sukar diamati dibawah mikoskop cahaya. Intisel satu dan terletak ditengah sel. Otot polos terdapat di bagian tubuh yang melakukan gerak lambat dan di bawah pengaruh saraf otonom. Otot polos terdapat pada lambung, uterus, kantong lemak, dan pembuluh darah. Gerakan kontraksinya bergelombang dan meluas.
Sel-sel otot polos berbentuk seperti gelendong dengan nukleus tunggal yang terletak ditengah. Ukurannya bervariasi. Otot polos bekerja tidak menurut kemauan kita dan mampu untuk bekerja dengan waktu yang lama. Sel-sel otot polos dilengkapi dengan saraf yang berasal dari sistem saraf tak sadar. Otot polos terdapat pada dinding semua organ tubuh yang berlubang (kecuali jantung), misalnya pembuluh darah, usus, kantung kemih, dan rahim.
4. Preparat jaringan otot jantung
Berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 4x10 terlihat bagian-bagian dari jaringan otot ini yaitu serabut otot dan intinya. Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot lurik hanya saja serabut-serabutnya bercabang-cabang dan saling beranyaman. Letak inti sel di tengah. Dengan demikian, otot jantung disebut juga otot lurik yang bekerja tidak menurut kehendak. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah keluar jantung. Pada jaringan otot jantung nukleus di pusat.
Otot jantung adalah uniselular dan tidak multiselular. Sel-sel otot jantung tersusun seperti anyaman bercabang dengan sedikit jaringan penyambung disekelilingnya. Nukleus otot jantung terletak di tengah. Pada jarak tertentu pada serabut otot ada garis melintang yang dikenal dengan nama cakram sisipan (intercalated disc). Serat-serat otot jantung lebih tebal daripada otot polos dan tersusun tidak homogen.

Di dalam otot jantung terdapat jaringan khusus yang disebut jaringan purkinje yang berfungsi merambatkan impuls dengan cepat. Otot jantung hanya ditemukan pada dinding jantung dan vena kava yang menuju jantung. Keistimewaan otot jantung adalah kemampuannya untuk berkontraksi secara ritmis dan terus menerus. Otot jantung bereaksi cepat terhadap stimulus dan mampu bekerja lama tanpa lelah.
5. Preparat otot serat melintang
Berdasarkan pengamatan menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x10 terlihat bagian dari jaringan ini yaitu inti serabut otot serat melintang gelap (anisotrop) dan terang (isotrop) yang tersusun berselang-selang, sel-selnya berbentuk silindris dan mempunyai periode beristirahat berkali-kali. Otot rangka ini memiliki kumpulan serabut yang di bungkus oleh fasia super fasialis. Otot serat melintang disebut juga dengan otot lurik. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.

G. Kesimpulan
kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah Jaringan adalah:
1. Pada dasarnya jaringan hewan tersusun atas jaringan otot jantung, jaringan serat melintang, epididimis, jaringan adiposa, compact bone, dan otot polos.
2. Terdapat perbedaan dari semua jaringan tersebut yang memiliki fungsi tertentu. Pada umumnya, jaringan bekerja di bawah kehendak. Tetapi ada juga yang bekerja tidak dibawah kehendak misalnya otot jantung.

DAFTAR PUSTAKA
Albert, Bruce. 1994. Biologi Molekular Edisi kedua.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Campbell. (2003). Biologi Edisi kelima. Jakarta. Erlangga.
Nugroho, L. (2004). Biologi dasar. Jakarta. Universitas Gadjah Mada.
Sumardi, I. (2004). Biologi Dasar. Jakarta. Universitas Gadjah Mada.

H. Jawaban Tugas
1. Sebutkan ciri-ciri dari jaringan epitel
Jawaban:
a. Sel-selnya terletak berdekatan dengan susunan tertentu, memiliki daerah pertautan yang jelas dan kuat.
b. Memiliki permukaan bebas dan sel-selnya dapat membentuk penjuluran sitoplasma dengan tujuan tertentu.
c. Lazimnya berdiri pada membran basal
d. Jarang sekali terdapat pembuluh darah didalamnya
2. Jaringan epitel dapat dibedakan berdasarkan fungsi dan jumlah lapisannya. Jelaskan.
Jawaban:
a. Epitel pipih (squamous)
Berdasarkan susunan sel terdapat epitel sederhana dan epitel kompleks.
Epitel pipih selapis untuk proses difusi, osmosis, filtrsai dan sekresi.
Terdapat pada pembuluh limfe, pembuluh darah kapiler, selaput
pembungkus jantung, selaput perut. Epitel pipih berlapis sebagai pelindung, terdapat pada epitel rongga mulut, rongga hidung dan esophagus.
b. Epitel batang (columnar/silindris)
Berdasarkan susunan sel terdapat epitel silindris berlapis tunggal dan epitel silindris berlapis. Epitel silindris berlapis tunggal berfungsi untuk penyerapan sari-sari makanan. Pada usus halus(jejunum dan ileum) dan untuk sekresi sebagai sel kelenjar. Epitel silindris berlapis banyak berfungsi sebagai pelindung dan sekresi. Epitel berlapis banyak semu (pseudocolumner) berfungsi berdasarkan untuk proteksi, sekresi dan gerakan yang melalui permukaan
c. Epitel kubus (cuboidal)
Berdasarkan susunan sel terdapat epitel kubus berlapis tunggal dan epitel kubus berlapis banyak. Epitel kubus berlapis tunggal berfungsi untuk sekresi dan pelindung, terdapat pada lensa mata dan nefron ginjal. Epitel kubus berlapis banyak berfungsi sebagai pelindung dari gesekan dan pengelupasan,sekresi dan absorbsi.
d. Epitel Transisional
Merupakan jaringan epitel yang tidak dapat dikelompokkan berdasarkan bentuknya karena bentuknya berubah. Terdapat pada uretra dan kantong kemih.
e. Epitel kelenjar
Merupakan jaringan epitel yang khusus berperan untuk sekresi zat untuk membantu proses fisiologis. Dibedakan menjadi kelenjar eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin merupakan kelenjar yang berada di jaringan kulit atau bawah kulit yang berfungsi untuk membantu metabolisme dan komunikasi. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar yang terletak di dalam tubuh dan sering disebut sebagai kelenjar buntu karena tidak mempunyai saluran bagi sekretnya sehingga langsung dilepas ke darah yang berfungsi untuk metabolism.