ARSIP BULANAN : September 2013

Info Akademik

10 September 2013 11:33:12 Dibaca : 879

Informasi akademik Fatek..


http://keramat-teknik2013.webs.com

 

Join to Forum..

Listrik Daya

06 September 2013 16:00:25 Dibaca : 777

II. Listrik Daya atau kekuatan yang ditimbulkan oleh adanya pergesekan atau melalui proseskimia, dapat digunakna untuk menghasilkan panas atau cahaya, atau untukmenjalankan mesin. III. Kesejahteraan Hal atau keadaan sejahtera; keamanan, keselamatan, ketentraman. IV. Pengaruh Daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentukwatak, kepercayaan, atau perbuatan seseorang.(http://kamusbahasaindonesia.org/) V. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) a. Pengertian PLTN PLTN adalah stasiun pembangkit listrik thermal dimana panas yang dihasilkandiperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. ix10. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_nuklir) PLTN termasuk dalam pembangkit daya base load, yang dapat bekerja denganbaik ketika daya keluarannya konstan . Daya yang dibangkitkan per unit pembangkitberkisar dari 40 MWe hingga 1000 MWe. Unit baru yang sedang dibangun padatahun 2005 mempunyai daya 600-1200 MWe. Reaktor nuklir yang pertama kali membangkitkan listrik adalah stasiunpembangkit percobaan EBR-I pada 20 Desember 1951 di dekat Arco, Idaho, AmerikaSerikat. Pada 27 Juni 1954, PLTN pertama dunia yang menghasilkan listrik untukjaringan listrik (power grid) mulai beroperasi di Obninsk, Uni Soviet. PLTN skalakomersil pertama adalah Calder Hall di Inggris yang dibuka pada 17 Oktober 1956. Hingga saat ini, terdapat 442 PLTN berlisensi di dunia dengan 441 diantaranyaberoperasi di 31 negara yang berbeda. Keseluruhan reaktor tersebut menyuplai 17%daya listrik dunia (http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_nuklir). b. Jenis – jenis PLTN 1. Reaktor Fisi Reaktor daya fisi membangkitkan panas melalui reaksi fisi nuklir dari isotopfissil uranium dan plutonium. 2. Reaktor cepat Meski reaktor nuklir generasi awal berjenis reaktor cepat, tetapi perkembanganreaktor nuklir jenis ini kalah dibandingkan dengan reaktor thermal. Keuntungan reaktor cepat diantaranya adalah siklus bahan bakar nuklir yangdimilikinya dapat menggunakan semua uranium yang terdapat dalam urainum alam, x11. dan juga dapat mentransmutasikan radioisotop yang tergantung di dalam limbahnyamenjadi material luruh cepat. 3. Reaktor Fusi Fusi nuklir menawarkan kemungkinan pelepasan energi yang besar dengan hanyasedikit limbah radioaktif yang dihasilkan serta dengan tingkat keamanan yang lebihbaik. Namun demikian, saat ini masih terdapat kendal-kendala bidang keilmuan,teknik dan ekonomi yang menghambat penggunaan energi fusi guna pembangkitanlistrik. c. Keuntungan dan Kerugian Pemakaian PKLNKeuntungan PLTN dibandingkan dengan pembangkit daya utama lainnya adalah: 1. Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal). Gas rumah kaca hanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit menghasilkan gas). 2. Tidak mencemari udara, tidak menghasilkan gas-gas berbahaya seperti karbon monoksida, sulfur dioksida, aerosol, mercury, nitrogen oksida, partikulate, atau asap fotokimia. 3. Sedikit menghasilkan limbah padat (selama operasi normal). 4. Biaya bahan bakar rendah - hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan. 5. Ketersedian bahan bakar yang melimpah, karena sangat sedikit bahan bakar yang diperlukan.Berikut ini berberapa hal yang menjadi kekurangan PLTN: 1. Risiko kecelakaan nuklir. Kecelakaan nuklir terbesar adalah kecelakaan Chernobyl (yang tidak mempunyai containment building). xi12. 2. Limbah nuklir, yaitu limbah radioaktif tingkat tinggi yang dihasilkan dan dapat bertahan hingga ribuan tahun. Amerika Serikat siap menampung limbah PLTN dan Reaktor Riset. Limbah tidak harus disimpan di negara pemilik PLTN dan Reaktor Riset. Untuk limbah dari industri pengguna zat radioaktif dapat diolah di Instalasi Pengolahan Limbah Zat Radioaktif, seperti yang dimiliki oleh BATAN Serpong. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangkit_listrik_tenaga_nuklir)B. Pembahasan Indonesia dengan jumlah total penduduk kurang lebih 250 miliyar, yaitu negarakeempat dengan penduduk terbesar di dunia, tidak dijauhkan dari krisis kebutuhanlistrik yang semakin marak ditemukan. Dengan semakin banyaknya kebutuhan yangharus dipenuhi, masyarakat dituntut harus hemat dalam pemakaian bahan bakar. Halini dilatar belakangi karena bahan bakar umum yang dipakai umumnya olehpemerintah adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, atau tidak dapatdigunakan kembali setelah habis karena terbatas. Ilmuan pun dituntut untukmenghasilkan inovasi dan ide – ide baru guna menemukan sebuah teknologi yangdapat digunakan untuk menjadi bahan bakar yang tidak terbatas jumlahnya, termasukteknologi pembangkit tenaga listrik. Energi listrik yang dibangkitkan daripembakaran bahan-bahan fosil (misalkan minyak, gas, batubara) telah menyebabkanberbagai permasalahan. Permasalahan yang ditimbulkannya semakin mendapatperhatian yang serius. Jadi pembicaraan mengenai masalah masa depan bumi akibatefek rumah kaca pada saat ini adalah lebih relevan dibanding menakut-nakutimasyarakat dengan istilah nuklir. xii13. Pembakaran bahan-bahan fosil itu menyebabkan terjadinya pelepasan gas-gassulfur dioksida, nitrogen oksida, maupun karbon dioksida yang antara lainmenyebabkan timbulnya hujan asam. Dari hasil pengumpulan pendapat yang baru-baru ini diadakan di Kanada, 45% responden memberi peringkat pertama padamasalah hujan, danau dan ekosistem lain yang rusak akibat hujan asam ini. Hujanasam ini merubah tingkat keasaman (pH) tanah dalam hal mana pada akhirnya akanmempengaruhi zat-zat nutrisi yang sangat diperlukan pepohonan itu. Daya rusakhujan asam ini juga amat mempengaruhi keutuhan bangunan.Gambar 1. Kehadiran PLTN sama sekali tidak merusak lingkungan Akibat dari pembakaran bahan-bahan fosil ini adalah terjadinya apa yang disebutsebagai efek rumah kaca (greenhouse effect). Terjadinya efek rumah kaca ini akanmenyebabkan naiknya suhu di permukaan bumi. Apabila efek rumah kaca ini tidaksegera diatasi akibat yang amat buruk akan dirasakan terutama kehidupan liar di bumiserta bidang pertanian dan juga banyak bidang lain. Hal ini lebih disebabkan karenapara ilmuwan sudah tidak mampu lagi meramalkan musim-musim sertaperubahannya dan juga iklim yang ada di bumi ini karena kekacauan cuaca yangterjadi. Suatu tindakan perlu diambil untuk mengatasi masalah krisis tersebut, salahsatunya dengan pemilihan PLTN sebagai pembangkit energi listrik merupakan.Secara tidak langsung keberadaan PLTN akan sangat mempengaruhi kesejahteraan xiii14. masyarakat Indonesia. Apabila penerapan dan pemanfaatan PLTN dimanfaatkanseefisien mungkin, maka usaha tersebut akan meningkatkan kesejahteraanmasyarakat. Kebutuhan listrik terpenuhi dengan biaya yang terbilang lebih murah,dan membantu sisi perekonomian masyarakat. Banyak sumbangan yang diberikanPLTN dalam pelestarian lingkungan, baik bagi udara (PLTN tidak mengemisikanasap yang mengandung oksida-oksida sulfur maupun nitrogen serta logam-logamberat dan karbondioksida) maupun air (air lepasan PLT fosil mengandung logam-logam berat serta zat-zat organik yang berakibat pada rusaknya ekologi danaumaupun sungai, air lepasan PLTN sama sekali tidak mengandung polutan-polutan itu)dan tanah sebagai komponen utama lingkungan. Selain itu, PLTN tidak menyitalahan yang luas. Di dalam batubarapun terdapat zat-zat radioaktif seperti uranium dan thoriummeskipun dalam kadar kecil. Pada laporan tahunan mengenai keselamatan PLTNKanada yang diterbitkan tahun 1988, Professor Kenneth Hare yang adalah inspekturkomisi keselamatan PLTN, Ontario Hydro maupun AECL (Atomic Energy of CanadaLimited) berada dalam keadaan yang sangat baik dan sama sekali tidak mengalamigangguan serius dengan adanya PLTN. Informasi ini didasarkan pada analisis selama30 tahun yang dilakukan terhadap para pekerja PLTN. Hal ini diperkuat oleh laporankomisi energi dan pertambangan Kanada yang menyatakan bahwa PLTN-PLTN diKanada beroperasi pada tingkat resiko paling rendah baik pada para pekerja maupunmasyarakat sekitar. Dunia mencatat Indonesia adalah salah satu negara pertama Asia yangmengembangkan teknologi nuklir. Pada 1954, Indonesia menciptakan momentumdalam teknologi nuklir, dengan mendirikan Komisi Nasional Radioaktivitas danEnergi Atom, lompatan yang jauh melampaui prestasi banyak negara(http://monitoringmedia.wordpress.com/category/pembangunan-pltn/). xiv15. Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Rudi Rubiandinimengatakan bahwa di Indonesia telah berdiri 3 PLTN, satu pembangkit terdapat diBatan (Badan Tenaga Nuklir Nasional), satu di Bandung dengan daya mencapai 60MW, dan di Serpong dengan daya 2 MW. Namun ketiga pembangkit tersebut belumdiberdayakan lebih lanjut, masih menjadi mainan para peneliti. Indonesia dipandang cukup potensial dalam menggunakan Pembangkit Listriktenaga Nuklir (PLTN) walau terletak pada Ring of Fire. Hal ini dikarenakan wilayahIndonesia yang luas sehingga masih banyak yang stabil dan aman untuk PLTN.Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Djarot S Wisnubroto,mengungkapkan bahwa Ring of Fire terletak di pesisir barat Sumatra dan pesisirselatan Indonesia. Namun wilayah selain itu dirasa cukup pantas sebagai lokasiPLTN. Hingga saat ini pun BATAN masih mengkaji Pulau Bangka di timurSumatera yang saat ini dinilai sebagai salah satu wilayah yang cukup stabil.Pengkajiannya masih berjalan dan dijadwalkan baru selesai pada akhir 2013.Disamping itu Kalimantan dan banyak wilayah lainnya dinilai sangat stabil. Namundengan kemampuan PLTN dalam membangkitkan energi rata-rata 1.000 MW per unitlebih sesuai dipasang di wilayah yang masyarakatnya membutuhkan listrik skalabesar seperti Jawa dan Sumatera.(http://article.wn.com/ Indonesia_pantas_dan_butuh_tenaga_nuklir/) Berbagai usaha dilakukan guna melindungi kesehatan dan keselamatanmasyarakat. Usaha ini dilakukan untuk menjamin agar zat radioaktif tidak terlepas kelingkungan, baik selama operasi maupun bila terjadi kecelakaan. Tindakan inidilakukan supaya PLTN tetap dapat dipertahankan dalam kondisi aman. Sistemkeselamatan reaktor dapat dibagi atas 2 kategori, yaitu keselamatan terpasang danpertahanan berlapis. Keselamatan terpasang dirancang berdasarkan sifat-sifat alamiahair dan uranium. Bila suhu dalam teras reaktor naik, jumlah neutron yang ditangkap xv16. U-235, dengan kata lain jumlah reaksi pembelahan, akan berkurang. Akibatnya,panas yang dihasilkan juga berkurang. Pada pertahanan berlapis, PLTN punya sistem pengamanan/pertahanan berlapis-lapis. Pertahanan satu adalah matriks bahan bakar itu sendiri. Lebih dari 99% zat hasilbelah akan tetap berada dalam matriks bahan bakar itu. Selama operasi atau bilaterjadi kecelakaan, kelongsong bahan bakar akan berfungsi sebagai penghalang keduauntuk mencegah keluarnya zat radioaktif. Lalu, jika zat radioaktif masih bisa lolosdari penghalang kedua, masih ada penghalang ketiga, yaitu sistem pendingin, Lepasdari sistem pendingin, masih terdapat penghalang keempat berupa perisai biologis.Lalu, bila zat radioaktif itu masih dapat lolos, ada penghalang kelima, yaitu sistempengungkung berupa pelat baja dan beton setebal 2 m.Gambar 1. Pertahanan berlapis pada PLTN. Selama operasi PLTN, pencemaran radioaktif pada lingkungan dapat dikatakantidak ada. Air sungai atau air laut yang digunakan untuk mengangkut panas darikondensor sama sekali tidak mengandung zat radioaktif karena tidak bercampurdengan air pendingin yang bersirkulasi di dalam reaktor. Gas radioaktif yang dapatkeluar dari reaktor tetap terkungkung di dalam sistem pengungkung PLTN. Setelahmelalui sistem ventilasi dengan filter berlapis-lapis, gas radioaktif dikeluarkan daricerobong yang jumlahnya sangat kecil sehingga dampaknya terhadap lingkungantidak berarti. xvi17. Limbah padatnya pun tidak dibuang, melainkan disimpan dalam suatu kolompenyimpanan elemen bakar bekas yang terletak di dalam gedung reaktor. Selanjutya,elemen bakar bekas ini dikirim ke instalasi olah ulang. Di sini, bagian yang masihdapat dimanfaatkan dipisahkan kembali, sedangkan bagian yang tidak dapatdimanfaatkan dicampur dengan gelas dan dipadatkan. Setelah disimpan kira-kira 50tahun dalam tempat penyimpanan sementara, limbah padat ini dipindahkan ke tempatpenyimpanan akhir yang berada jauh dibawah permukaan tanah, sekitar 2000 mdalam struktur lapisan geologis. Maka, berdasarkan hal-hal tersebut, jelaslah bahwaselama operasi PLTN tidak ada zat radioaktif yang dilepaskan ke lingkungan. Denganperkataan lain kehadiran PLTN sebenarnya aman bagi manusia selamapengoperasiannya mengikuti disiplin prosedur teknis yang diharuskan. Yaituditempatkan pada daerah yang stabil, atau aman gempa. Sistem pengoperasian dankeamanan yang ketat, dengan teknis sesuai ketentuan yang ditetapkan seperti yangditerapkan pada negara-negara yang sukses menerapkan pemakaian tenaga nuklir(Iran, Amerika Serikat, dsb), serta Manajemen dan pengontrolan yang kritis danteratur (file.upi.edu/.../EFEK_RUMAH_KACA).Gambar 2. Kehadiran PLTN sama sekali tidak membawa dampak negatif padakehidupanC. Kesimpulan xvii18. Dari uraian di atas dapatlah disimpulkan bahwa kehadiran PLTN sebenarnyaaman bagi manusia dan sama sekali tidak ada alasan mendasar untuk menolakkehadirannya. Dalam era tinggal landas, dengan titik berat pada industrialisasi,pasokan listrik sangat dibutuhkan. Dengan semakin berkurangnya bahan bakar fosil(minyak, batubara) serta tingkat pencemaran PLT batubara, PLTN merupakan pilihantepat untuk memenuhi kebutuhan listrik khususnya masyarakat Indonesia. Indonesia pula sebagai negara yang kaya akan bahan bakar uranium, sertamemiliki banyak pulau atau daerah-daerah luas yang memadai dikembangkannyaPLTN, sangat berpotensi menerapkan teknologi ini dengan penerapan yang tepat dansesuai aturan tentunya agar manfaat didapatkan tanpa mengancam keselamatanmasyarakat.D. Saran Hendaknya ditambahkan pula literatur tambahan dari buku-buku menyangkutPLTN dan penerapannya untuk memperjelas dan menguatkan hipotesis yang diteliti,serta perlu adanya peninjauan lebih luas mengenai teori dan kondisi tempat dimanaPLTN akan digunakan di Indonesia agar proses berjalan dengan aman. xviii

Pengaruh Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

06 September 2013 15:58:05 Dibaca : 1113

Pengaruh berarti suatu peristiwa yang mendatangkan dampak bagi lingkungan sekitarnya. Pengaruh dibangunnya PLTU di Desa Tanjung Jati Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara berdampak pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat desa setempat. Berdirinya PLTU Tanjung Jati B akan mempengaruhi kehidupan masyarakat sekitarnya. Dalam hal ini perubahan yang diteliti adalah perubahan sosial ekonomi, perubahan sosial ekonomi akan membawa dampak sosial dan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitarnya. Perubahan sosial ekonomi yang terjadi dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain: perubahan hubungan antar individu, perubahan pola perilaku, perubahan nilai-nilai/norma-norma sosial, perubahan organisasi/lembaga kemasyarakatan, perubahan mata pencaharian, perubahan tingkat pendapatan dalam masyarakat, dan perubahan tingkat pendidikan dalam masyarakat. Permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimanakah latar belakang dibangunnya PLTU di Desa Tanjung Jati?, (2) Bagaimanakah pengaruh dibangunnya PLTU bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Tanjung Jati?. Penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mengetahui latar belakang dibangunnya PLTU di Desa Tanjung Jati, (2) Untuk mengetahui dampak sosial ekonomi yang muncul dengan dibangunnya PLTU di Desa Tanjung Jati. Lokasi penelitian di Desa Tanjung Jati Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik triangulasi yang memanfaatkan penggunaan sumber. Hasil penelitian menjelaskan bahwa dibangunnya PLTU di Desa Tanjung Jati adalah untuk memenuhi suplai listrik dalam masyarakat terutama untuk daerah Jawa-Bali. Dibangunnya PLTU tersebut secara langsung maupun tidak langsung telah berpengaruh pada kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Berdirinya PLTU Tanjung Jati B di Desa Tanjung Jati menciptakan lapangan pekerjaan baru dalam masyarakat. Warga yang dulunya sebagian besar bekerja sebagai petani sekarang lebih senang bekerja di PLTU meskipum hanya sebagai tenaga kerja kasar. Selain itu berdirinya PLTU Tanjung Jati B juga mnyebabkan usaha jasa seperti kos-kosan dan warung-warung yang bertujuan menyediakan kebutuhan warga pendatang yang bekerja di PLTU Tanjung Jati B. Berubahnya mata pencaharian warga secara otomatis menyebabkan peningkatan pendapatan dalam masyarakat. Peningkatan pendapatan dalam masyarakat menyebabkan berubahnaya pola pikir warga menjadi konsumtif. Keberadaaan warga pendatang yang tinggal di desa Tanjung Jati tidak banyak mempengaruhi kehidupan warga sekitar. Warga masih memegang teguh adat istiadat yang berlaku dalam masyarakat, selain itu norma-norma/nilai-nilai yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari masih sama seperti sebelum dibangunnya PLTU Tanjung Jati B. Organisasi kemasyarakatan yang ada mengalami peningkatan dengan adanya warga pendatang yang ikut berperan aktif didalamnya. Berdirinya PLTU Tanjung Jati B tidak mempengaruhi cara pandang masyarakat tentang pendidikan, hal ini terbukti bahwa meski ada warga yang mampu secara ekonomi untuk menyakolahkan anaknya sampai Perguruan Tinggi tapi mereka tetap berpendirian bahwa sekolah hanya menghabiskan uang saja. Simpulan dari penelitian ini adalah faktor dibangunnya PLTU Tanjung Jati adalah kurangnya pasokan listrik untuk wilayah Jawa-Bali. Dengan dibangunnya PLTU menciptakan lapangan pekerjaan baru dalam masyarakat, yang berakibat pada peningkatan pendapatan masyarakat. Peningkatan pendapatan dalam masyarakat menyebabkan pola pikir masyarakat menjadi komsumtif. Warga pendatang yang muncul akibat berdirinya PLTU membawa penngaruh yang positif dan negatif bagi warga masyarakat. Pengaruh positif yang timbul dari warga pendatang adalah keikutsertaannya dalam organisasi kemasyarakatan, membawa peningkatan terhadap organisasi tersebut. Pengaruh negatif yang muncul adalah munculya tempat-tempat billiyard yang menyebabkan remaja Desa Tanjung Jati yang dulunya ketika waktu luang malam hari hanya diisi kumpul dengan keluarga, sekarang mereka lebih senang menghabiskan malam dengan bermain billyard sampai larut malam. Selain itu kebisingan yang diakibatkan dari aktifitas kendaraan yang mengangkut kebutuhan PLTU pada malam hari juga dirasa mengganggu istirahat warga. Meskipun kehadiran warga pendatang cukup berarti dalam kehidupan masyarakat Desa Tanjung Jati, namun cara pandang warga Tanjung Jati mengenai pendidikan tidak mengalami peningkatan, hanya sebagian kecil saja warga yang melanjutkan sampai Perguruan Tinggi. Mereka juga masih melestarikan adat istiadat yang ada sebelum berdirinya PLTU Tanjung Jati B. Selain itu normanorma/ nilai-nilai yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari juga masih sama seperti dulu. Untuk mengoptimalkan peluang yang muncul akibat dibangunnya PLTU, masyarakat hendaknya memanfaatkan peluang kerja dengan menambah kemampuan dan meningkatkan disiplin kerja yang diimbangi dengan pengetahuan yang cukup, selain itu juga melakukan menejemen waktu dan pendapatan yang benar sehingga lebih bermanfaat.

Prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air

06 September 2013 15:56:00 Dibaca : 1005

Air sebagai bahan baku PLTA dapat diperoleh dari sungai secara langsung disalurkan untuk memutar turbin, atau dengan cara ditampung dahulu (bersamaan dengan air hujan) dengan menggunakan kolam tando atau waduk sebelum disalurkan untuk memutar turbin.

Daya listrik yang dibangkitkan dapat dihitung menggunakan pendekatan rumus :

P = 9,8 Q X H X ή t x ή g ( kW )

Dimana :

P = Daya yang dihasilkan (kW)

Q = Debit air dalam (m3/detik)

H = Tinggi terjun (m)

ή t = Efisiensi turbin (%)

ή g = Efisiensi Generator (%)

Perencanaan pengoperasian PLTA yang dilakukan berdasarkan pada kondisi hydrologi yang meliputi :

Tahun Basah Sekali Tahun Basah Tahun Normal Tahun Kering Tahun Kering Sekali

Untuk mendapatkan hasil yang optimum dan memudahkan untuk perencanaan operasional tahunan, maka perencanaan operasi dilakukan berdasarkan pada kondisi hydrologi tahun normal dan tahun kering, yang kemudian dilakukan penyesuaian tiap bulan berdasarkan kondisi air masuk.

Indonesia hanya mengenal dua musim yaitu musim hujan biasa dimulai bulan Nopember s.d Maret dan musim kemarau pada bulan April s.d Oktober, sehingga kondisi ini dipergunakan untuk proses pengisian dan penggunaan air

SEL SURYA PHOTOVOLTAIC

06 September 2013 15:53:16 Dibaca : 977

Sel Surya (Solar Cell) atau disebut juga photovoltaic cell adalah alat penghasil listrik secara langsung dari cahaya yang terang melalui proses photovoltaic. Untuk mendapatkan tenaga listrik yang dibutuhkan, diperlukan serangkaian sel surya yang tergabung dalam bentuk panel sel surya (solar panel atau photovoltaic module). Tegangan listrik yang dikeluarkan panel sel surya ini umumnya beraliran DC. Jumlah dan kapasitas panel yang dibutuh pada suatu aplikasi tergantung pada beban alat listrik dan intensitas sinar matahari. Standar panel surya yang terdapat di pasar umumnya berkapasitas puluhan sampai dengan ratusan watt (misalnya, 20W, 40W, 80W, 100W, 120W dan seterusnya). Sangat jarang sekali ada penel tunggal yang bertenaga lebih dari 200W pada saat ini.

PERHITUNGAN KAPASITAS DAN JUMLAH PANEL SURYA

Untuk menentukan daya panel surya dan jumlah panel yang dibutuhkan, yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah jumlah beban dari semua alat pemakai listrik tenaga surya. Misal, alat-alat yang ingin ditenagai oleh sistem surya ini terdiri dari CD Player, Komputer, Lampu Neon dan TV seperti yang didetilkan di tabel bawah ini :

KUANTUM ALAT PEMAKAI DAYA DURASI BEBAN ENERGI / HARI
(unit) (watt) (jam) (watt jam/hari)
1 CD Player 10 3 30
1 Komputer 180 5 900
2 Lampu Neon 40 6 480
1 TV 300 4 1200

TOTAL 2610

Kalau CD Player yang berdaya 10W itu dihidupkan selama 3 Jam per hari, maka Beban Energi untuk CD Player itu adalah 10W x 3 Jam = 30 Watt-Jam/Hari. Dengan cara yang sama beban untuk Komputer, Lampu Neon dan TV bisa ditentukan.

Untuk contoh di atas, setelah semuanya diperhitungkan, jumlah beban energi adalah 2610 watt-jam per hari. Kalau sepanjang tahun di negara tropis seperti Indonesia, durasi matahari memancar bisa mencapai 8 jam/hari. Jadi secara teori, beban sebesar 2610 watt-jam ini memerlukan 3 panel surya yang berkapasitas 120W; yaitu,

2610/(8*120) = 2,72 (dibulatkan menjadi 3).

Kalau panel yang berdaya 80W digunakan, maka jumlah panel yang harus dipasang adalah : 2610/(8*80) = 4,1 keping (dibulatkan menjadi 4).

Dengan catatan panel-panel diatas dihubungkan secara paralel.

Panel-panel ini bisa DIRAKIT sendiri dengan biaya yang jauh lebih murah dari pada beli yang sudah jadi.