ARSIP BULANAN : September 2022

ANTROPOMETRI-DESWITA PAKAYA-UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

14 September 2022 02:09:48 Dibaca : 14

Antropometri berasal dari “anthro” yang memiliki arti manusia dan “metri” yang memiliki arti ukuran. Antropometri adalah sebuah studi tentang pengukuran tubuh dimensi manusia dari tulang, otot dan jaringan adiposa atau lemak (Survey, 2009). Menurut (Wignjosoebroto, 2008), antropometri adalah studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Bidang antropometri meliputi berbagai ukuran tubuh manusia seperti berat badan, posisi ketika berdiri, ketika merentangkan tangan, lingkar tubuh, panjang tungkai, dan sebagainya.

Data antropometri digunakan untuk berbagai keperluan, seperti perancangan stasiun kerja, fasilitas kerja, dan desain produk agar diperoleh ukuran-ukuran yang sesuai dan layak dengan dimensi anggota tubuh manusia yang akan menggunakannnya.

Jika ditelusuri lebih dalam, antropometri merupakan sebuah cabang ilmu yang sangat membantu dalam bidang kesehatan maupun kehidupan sehari-hari. Dalam bidang kesehatan, yang jelas antropometri akan memberikan pengukuran kondisi fisik manusia secara detail yang mana hal tersebut akan dianalisa kondisi fisiknya berdasarkan pengukuran yang telah ada. Selanjutnya, untuk kehidupan sehari-hari, antropometri akan memberikan data fisik manusia secara lengkap dan hal itu dapat digunakan sebagai persyaratan untuk berbagai macam keperluan. Menurut ilmu antropometri, objek yang akan dilakukan pengukuran yakni meliputi bagian luar tubuh manusia yang dapat dilihat secara kasat mata. Bagian tubuh tersebut misalkan saja tangan, kepala, kaki, leher, dan masih banyak lagi lainnya yang penting untuk dilakukan pengukuran.

Sebuah ilmu yang ada dan diciptakan tentu saja memiliki tujuannya masing-masing. Begitu pula dengan antropmetri. Ilmu yang membidangi masalah pengukuran anggota tubuh manusia ini mempunyai banyak tujuan yang mana dengan tujuan tersebut manusia akan sangat direkomendasikan untuk menerapkan ilmu ini dalam kehidupan mereka. Tujuan utama antropometri adalah untuk melakukan pengukuran tubuh manusia. Akan tetapi, hal tersebut memunculkan tujuan lain yakni setelah mengetahui ukuran dan dimensi tubuh, para ahli gizi bisa menganalisa kebutuhan gizi setiap manusia dari pengukuran tersebut. Oleh karena itu, jika ingin mengetahui kondisi gizi yang ada di dalam tubuh dan seberapa kurang gizi yang harus dipenuhi, biasanya seseorang akan diminta untuk melakukan tes antropometri terlebih dahulu oleh seorang ahli gizi.

Dari melihat hasil tes antropometri pada setiap anggota tubuh, maka ahli gizi akan mudah dalam menganalisa seberapa kandungan lemak, protein, vitamin, karbohidrat, dan elemen gizi yang lainnya di dalam tubuh manusia. Tentunya analisa ini hanya bisa dilakukan oleh ahli gizi atau memang orang-orang yang mempunyai bidang keilmuan serupa.

Jenis jenis antropometri

1. Antropometri Statis

Pengukuran antropometri statis ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

• Pekerjaan

• Usia

• Jenis kelamin

• Suku bangsa dari mana manusia tersebut berasal

2. Antropometri Dinamis

 

REFERENSI 

• WIGNJOSOEBROTO, S. 2008. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu, Surabaya, Guna Widya. 

• Ergonomi fit. 2011. Ergonomi dan Antropometri [Online]. Indonesia. Available: http//http://ergonomi-fit.blogspot.com/2011/12/dna-dan-antropometri.html. [Accessed

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU ERGONOMI

03 September 2022 18:35:28 Dibaca : 29

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ERGONOMI HINGGA SAAT INI

Ergonomic adalah istilah yang berasal dari bahasa latin yaitu ERGON (kerja) dan NOMOS (Hukum Alam) dan didefinisikan sebagai aspek-aspek studi manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, psikiologi, engineering, manajemen dan perancangan. Ergonomi berhubungan pula dengan optimasi, efesiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, dirumah, dan tempat rekreasi. Dalam ergonomi dibutuhkan studi atau analisis tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan untuk menyesuaikan manusia dengan suasana kerjanya. 

Ergonomi disebut juga sebagai “Human Factors” dan digunakan oleh para ahli pada bidangnya, misalnya : ahli anatomi, arsitektur, perancangan produk industri, fisika, fisioterapi, terapi pekerjaan, psikologi, dan teknik industri. (Definisi diatas berdasarkan pada International Ergonomic Association). Selain itu, ergonomi juga dapat diterapkan untuk bidang fisiologi, psikologi, perancangan, analisis, sintetis, evaluasi, proses kerja, dan bagi wiraswastawan, manajer, pemerintah, militer, dosen, dan mahasiswa. Ergonomi pun dapat berperan sebagai desain pekerjaan pada suatu organisasi misalnya: Penentuan jumlah jam istirahat, pemilihan jadwal pergantian waktu kerja (shift kerja), meningkatkan variasi pekerjaan, dan lain-lain. 

Ergonomi menjadi bagian dari perkembangan budaya manusia sejak 4000 tahun yang lalu. Perkembangan ilmu ergonomi ini dimulai saat manusia merancang benda-benda sederhana, seperti batu untuk membantu tangan dalam melakukan pekerjaan, sampai perbaikan atau perubahan pada alat bantu tersebut untuk memudahkan penggunaanya. Ergonomi pertama kali dipopulerkan sebuah buku yang dikarang oleh Prof. Murrel pada tahun 1949. Istilah ergonomi digunakan secara luas di Eropa dan Di Amerika Serikat dikenal sebagai istilah human factor atau human engineering

Perkembangan ergonomi modern dimulai kurang lebih seratus tahun yang lalu pada saat Taylor (1880-an) dan Gilberth (1890-an) secara terpisah melakukan studi tentang waktu dan gerakan. Penggunaan ergonomi secara nyata dimulai pada Perang Dunia I untuk mengoptimasikan interaksi antara produk dengan manusia. Kemuadian, Pada tahun 1924 sampai 1930 Hawthorne Works of Wertern Electric (Amerika) melakukan suatu percobaan tentang ergonomi yang selanjutnya dikenal dengan “Hawthorne Effects” (Efek Hawthorne). Hasil percobaan ini memberikan konsep baru tentang motivasi di tempat kerja dan menunjukan hubungan fisik dan langsung antara manusia dan mesin. Kemajuan ergonomi semakin terasa setelah Perang Dunia II dengan adanya bukti nyata bahwa penggunaan peralatan yang sesuai dapat meningkatkan kemauan manusia untuk bekerja lebih efektif. Hal tersebut banyak dilakukan pada perusahaan-perusahaan senjata perang.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong