PETA KERJA - ERGONOMI DAN PERANCANGAN KERJA 2

21 March 2023 22:15:12 Dibaca : 1488

A. Pengertian Peta Kerja

Peta kerja adalah penggambaran urutan kegiatan yang terjadi dalam suatu proses operasional yakni penyelesaian suatu aktivitas dari awal (bahan baku) hingga ke proses akhir (produk jadi). Penggambaran dilakukan menggunakan simbol-simbol tertentu yang telah distandarisasi. Dari pengertian peta kerja tersebut, terdapat dua kata kunci yang dapat digunakan untuk mudah mengingatnya yaitu “penggambaran urutan kegiatan” dan “proses operasional“.

B. Jenis Peta Kerja

Secara umum, peta kerja dibagi menjadi dua, yaitu peta kerja keseluruhan dan peta kerja setempat.

1. Pengertian Peta Kerja KeseluruhanPeta kerja keseluruhan adalah suatu peta kerja yang bisa mengungkapkan keadaan nyata suatu proses secara keseluruhan yang kemudian bisa digunakan sebagai alat untuk menganalisa proses kerja yang berlangsung.

2. Pengertian Peta Kerja SetempatPeta kerja setempat adalah suatu peta kerja yang menggambarkan proses yang terjadi pada suatu stasiun kerja atau departemen yang dapat digunakan untuk menganalisa dan memperbaiki proses kerja yang ada dalam suatu stasiun kerja. Pergerakan pada peta kerja setempat disebut juga dengan micromotion.

C. Simbol-Simbol Pada Peta Kerja

Simbol yang umum digunakan pada peta kerja adalah simbol yang terstandarisasi menurut ASME (American Society of Mechanical Engineers). Terdapat 5 simbol pada standar ASME yaitu seperti yang ditampilkan pada gambar berikut.

1. Operation

Kegiatan dimana benda kerja mengalami perubahan sifat, baik fisik maupun kimiawi, mengambil informasi pada suatu keadaan, merakit benda, dan lain sebagainya. Contohnya adalah proses memaku, mengebor, mengetik, memotong, dan lain-lain.

2. Transport

Kegiatan dimana benda kerja, pekerja, atau perlengkapan mengalami perpindahan tempat yang bukan merupakan bagian dari suatu operasi. Contohnya adalah memindahkan barang dengan kereta dorong, mengangkat benda dengan kerekan/katrol, memindahkan dengan tangan/menjinjing benda kerja, dan lain-lain.

3. Inspection

Kegiatan dimana benda kerja atau peralatan mengalami pemeriksaan baik untuk segi kualitas maupun kuantitas. Contohnya adalah menghitung kecukupan jumlah barang hasil produksi, membaca skala pengukur temperatur, meneliti informasi yang tertulis, dan lain-lain.

 4. Delay

Suatu momen/waktu dimana benda kerja, pekerja, atau perlengkapan tidak mengalami kegiatan apa-apa selain menunggu (biasanya sebentar). Contohnya adalah pekerja sedang menunggu elevator, kereta dorong yang sedang menunggu barang dari conveyor, dan lain-lain.

5. Storage

Kegiatan dimana benda kerja disimpan untuk jangka waktu yang cukup lama. Jika benda kerja tersebut akan diambil kembali, biasanya memerlukan suatu prosedur perizinan tertentu. Contohnya adalah menyimpan barang jadi pada gudang hasil produksi, dan lain-lain.

D. Peta Kerja Keseluruhan

Terdapat beberapa macam peta kerja keseluruhan yaitu sebagai berikut.

1. Peta Proses Operasi (OPC – Operation Process Chart)

Peta Proses Operasi adalah peta kerja keseluruhan yang menekankan pada aktivitas produktif sehingga yang simbol-simbol yang digunakan yaitu hanya simbol operasi/inspeksi saja. Penggambaran Peta Proses Operasi dilakukan dengan menggunakan simbol ASME operasi, inspeksi, atau operasi-inspeksi. Penggambaran aktivitas operasional pada OPC akan dilanjutkan sesuai dengan urutan proses produksi dari stasiun kerja ke stasiun kerja yang lain. Umumnya, OPC bisa digunakan sebagai dasar perancangan layout.

Kegunaan Operation Process Chart (OPC) antara lain yaitu:

-Bisa mengetahui kebutuhan mesin dan penganggarannya.

-Bisa memperkirakan kebutuhan akan bahan baku.

-Sebagai alat untuk menentukan tata letak pabrik.

-Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang dipakai.

-Sebagai alat untuk latihan kerja, dan lain-lain.

2. Peta Aliran Proses (FPC – Flow Process chart)

Prinsip penggambaran FPC hampir sama dengan penggambaran OPC. Namun pada penggambaran FPC dilakukan lebih detai dengan mengaplikasikan semua simbol ASME (tidak hanya simbol operasi-inspeksi seperti halnya di OPC). Karena FPC menggunakan semua simbol ASME, FPC sangat berguna dalam menganalisis “hidden costs” seperti misalnya perpindahan material (transport) dan waktu menunggu/menganggur (delay). Dari peta FPC, kita dapat mengeliminasi elemen proses yang tidak produktif serta perbaikan metode keja dan layout. Kegunaan Flow Process Chart (FPC) antara lain yaitu:

-Mengetahui aliran bahan atau aktivitas orang mulai dari awal masuk dalam suatu proses sampai aktivitas terakhir.

-Memberikan informasi waktu penyelesaian suatu proses.

-Mengetahui jumlah kegiatan yang dialami bahan atau dilakukan oleh orang selama proses berlangsung.

-Sebagai alat untuk melakukan perbaikan-perbaikan proses atau metode kerja.

3. Diagram Aliran (FD – Flow Diagram)

Flow Diagram merupakan penggamabaran Flow Process Diagram (FPC) dalam bentuk layout. Flow diagram ini sangat berguna karena memberikan gambaran visual yang lebih jelas dari suatu proses. Kegunaan Flow Diagram (FD) antara lain yaitu:

-Lebih memperjelas suatu Peta Aliran Proses, apalagi jika arah aliran merupakan faktor yang penting.

-Membantu dalam perbaikan tata letak tempat kerja.

4. Peta Proses Produk Banyak (MPPC – Multiple Product Process Chart)

Multiple Product Process Chart adalah peta kerja yang digunakan untuk menganalisa aliran process dari berbagai macam/banyak produk yang menggunakan mesin proses yang sama tapi dengan urutan proses yang berbeda – beda. Pada penggambaran MPPC, tata letak fasilitas dikelompokkan menurut jenis proses (Process lay-out).

E. Peta Kerja Setempat

Peta kerja setempat digunakan untuk menganalisis dan memperbaiki proses kerja di sebuah stasiun kerja. Peta kerja setempat menggambarkan hubungan kerja (dalam waktu) antara siklus kerja pekerja dan mesin dalam sebuah sistem manusia-mesin. Terdapat beberapa macam peta kerja setempat yaitu sebagai berikut.

1. Peta Pekerja dan Mesin

Peta Pekerja dan Mesin adalah peta kerja yang menggambarkan koordinasi antara waktu bekerja dan waktu menganggur dari kombinasi antara pekerja dan mesin.Kegunaan Peta Pekerja dan Mesin antara lain yaitu:

-Melihat hubungan antara waktu kerja operator dan waktu operasi mesin yg ditangani

-Peningkatan efektifitas penggunaan dan perbaikan keseimbangan kerja, dengan cara

-Merubah tata letak tempat kerja-Mengatur kembali gerakan-gerakan kerja

-Merancang kembali metoda, mesin dan peralatan

-Menambah pekerja bagi sebuah mesin atau sebaliknya, menambah mesin bagi seorang pekerja.

2. Peta Kelompok Kerja

Peta Kelompok Kerja merupakan kumpulan dari beberapa peta aliran proses, dimana setiap peta aliran proses akan menunjukkan satu seri kerja dari seorang operator. Peta Kelompok Kerja menunjukkan beberapa aktivitas dari sekelompok orang yang bekerja bersama-sama dalam suatu proses, dimana satu aktivitas dengan aktivitas lainnya saling bergantungan.

3. Peta Tangan Kanan Tangan Kiri

Peta Tangan Kanan Tangan Kiri adalah peta kerja setempat yang menggambarkan semua gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan. Selain itu, Peta Tangan Kanan Tangan Kiri juga menunjukkan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri-dan tangan kanan ketika melakukan suatu pekerjaan. Peta Tangan Kanan Tangan Kiri cocok untuk menggambarkan gerakan yang dilakukan oleh pekerjaan manual yang siklus pekerjaannya berlangsung cepat dan berulang. Kegunaan Peta Tangan Kanan Tangan Kiri antara lain yaitu:

-Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan

-Menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efisien dan tidak produktif, sehingga akan mempersingkat waktu kerja

-Sebagai alat untuk menganalisa tata letak stasiun kerja

-Sebagai alat untuk melatih pekerja baru dengan cara kerja yang ideal

F. Therblig

Umumnya terdapat 17 elemen/gerakan Therblig yang digunakan yaitu mencari, memilih, memegang, menjangkau, membawa, memegang untuk memakai, melepas, mengarahkan, mengarahkan sementara, memeriksa, merakit, melepas rakitan, memakai, keterlambatan tak terhindarkan, keterlambatan dapat terhindarkan, merencanakan, dan istirahat. 17 gerakan therblig tersebut tercantum dalam tabel berikut.

ANTROPOMETRI-DESWITA PAKAYA-UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

14 September 2022 02:09:48 Dibaca : 14

Antropometri berasal dari “anthro” yang memiliki arti manusia dan “metri” yang memiliki arti ukuran. Antropometri adalah sebuah studi tentang pengukuran tubuh dimensi manusia dari tulang, otot dan jaringan adiposa atau lemak (Survey, 2009). Menurut (Wignjosoebroto, 2008), antropometri adalah studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Bidang antropometri meliputi berbagai ukuran tubuh manusia seperti berat badan, posisi ketika berdiri, ketika merentangkan tangan, lingkar tubuh, panjang tungkai, dan sebagainya.

Data antropometri digunakan untuk berbagai keperluan, seperti perancangan stasiun kerja, fasilitas kerja, dan desain produk agar diperoleh ukuran-ukuran yang sesuai dan layak dengan dimensi anggota tubuh manusia yang akan menggunakannnya.

Jika ditelusuri lebih dalam, antropometri merupakan sebuah cabang ilmu yang sangat membantu dalam bidang kesehatan maupun kehidupan sehari-hari. Dalam bidang kesehatan, yang jelas antropometri akan memberikan pengukuran kondisi fisik manusia secara detail yang mana hal tersebut akan dianalisa kondisi fisiknya berdasarkan pengukuran yang telah ada. Selanjutnya, untuk kehidupan sehari-hari, antropometri akan memberikan data fisik manusia secara lengkap dan hal itu dapat digunakan sebagai persyaratan untuk berbagai macam keperluan. Menurut ilmu antropometri, objek yang akan dilakukan pengukuran yakni meliputi bagian luar tubuh manusia yang dapat dilihat secara kasat mata. Bagian tubuh tersebut misalkan saja tangan, kepala, kaki, leher, dan masih banyak lagi lainnya yang penting untuk dilakukan pengukuran.

Sebuah ilmu yang ada dan diciptakan tentu saja memiliki tujuannya masing-masing. Begitu pula dengan antropmetri. Ilmu yang membidangi masalah pengukuran anggota tubuh manusia ini mempunyai banyak tujuan yang mana dengan tujuan tersebut manusia akan sangat direkomendasikan untuk menerapkan ilmu ini dalam kehidupan mereka. Tujuan utama antropometri adalah untuk melakukan pengukuran tubuh manusia. Akan tetapi, hal tersebut memunculkan tujuan lain yakni setelah mengetahui ukuran dan dimensi tubuh, para ahli gizi bisa menganalisa kebutuhan gizi setiap manusia dari pengukuran tersebut. Oleh karena itu, jika ingin mengetahui kondisi gizi yang ada di dalam tubuh dan seberapa kurang gizi yang harus dipenuhi, biasanya seseorang akan diminta untuk melakukan tes antropometri terlebih dahulu oleh seorang ahli gizi.

Dari melihat hasil tes antropometri pada setiap anggota tubuh, maka ahli gizi akan mudah dalam menganalisa seberapa kandungan lemak, protein, vitamin, karbohidrat, dan elemen gizi yang lainnya di dalam tubuh manusia. Tentunya analisa ini hanya bisa dilakukan oleh ahli gizi atau memang orang-orang yang mempunyai bidang keilmuan serupa.

Jenis jenis antropometri

1. Antropometri Statis

Pengukuran antropometri statis ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

• Pekerjaan

• Usia

• Jenis kelamin

• Suku bangsa dari mana manusia tersebut berasal

2. Antropometri Dinamis

 

REFERENSI 

• WIGNJOSOEBROTO, S. 2008. Ergonomi Studi Gerak dan Waktu, Surabaya, Guna Widya. 

• Ergonomi fit. 2011. Ergonomi dan Antropometri [Online]. Indonesia. Available: http//http://ergonomi-fit.blogspot.com/2011/12/dna-dan-antropometri.html. [Accessed

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU ERGONOMI

03 September 2022 18:35:28 Dibaca : 29

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ERGONOMI HINGGA SAAT INI

Ergonomic adalah istilah yang berasal dari bahasa latin yaitu ERGON (kerja) dan NOMOS (Hukum Alam) dan didefinisikan sebagai aspek-aspek studi manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, psikiologi, engineering, manajemen dan perancangan. Ergonomi berhubungan pula dengan optimasi, efesiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, dirumah, dan tempat rekreasi. Dalam ergonomi dibutuhkan studi atau analisis tentang sistem dimana manusia, fasilitas kerja dan lingkungannya saling berinteraksi dengan tujuan untuk menyesuaikan manusia dengan suasana kerjanya. 

Ergonomi disebut juga sebagai “Human Factors” dan digunakan oleh para ahli pada bidangnya, misalnya : ahli anatomi, arsitektur, perancangan produk industri, fisika, fisioterapi, terapi pekerjaan, psikologi, dan teknik industri. (Definisi diatas berdasarkan pada International Ergonomic Association). Selain itu, ergonomi juga dapat diterapkan untuk bidang fisiologi, psikologi, perancangan, analisis, sintetis, evaluasi, proses kerja, dan bagi wiraswastawan, manajer, pemerintah, militer, dosen, dan mahasiswa. Ergonomi pun dapat berperan sebagai desain pekerjaan pada suatu organisasi misalnya: Penentuan jumlah jam istirahat, pemilihan jadwal pergantian waktu kerja (shift kerja), meningkatkan variasi pekerjaan, dan lain-lain. 

Ergonomi menjadi bagian dari perkembangan budaya manusia sejak 4000 tahun yang lalu. Perkembangan ilmu ergonomi ini dimulai saat manusia merancang benda-benda sederhana, seperti batu untuk membantu tangan dalam melakukan pekerjaan, sampai perbaikan atau perubahan pada alat bantu tersebut untuk memudahkan penggunaanya. Ergonomi pertama kali dipopulerkan sebuah buku yang dikarang oleh Prof. Murrel pada tahun 1949. Istilah ergonomi digunakan secara luas di Eropa dan Di Amerika Serikat dikenal sebagai istilah human factor atau human engineering

Perkembangan ergonomi modern dimulai kurang lebih seratus tahun yang lalu pada saat Taylor (1880-an) dan Gilberth (1890-an) secara terpisah melakukan studi tentang waktu dan gerakan. Penggunaan ergonomi secara nyata dimulai pada Perang Dunia I untuk mengoptimasikan interaksi antara produk dengan manusia. Kemuadian, Pada tahun 1924 sampai 1930 Hawthorne Works of Wertern Electric (Amerika) melakukan suatu percobaan tentang ergonomi yang selanjutnya dikenal dengan “Hawthorne Effects” (Efek Hawthorne). Hasil percobaan ini memberikan konsep baru tentang motivasi di tempat kerja dan menunjukan hubungan fisik dan langsung antara manusia dan mesin. Kemajuan ergonomi semakin terasa setelah Perang Dunia II dengan adanya bukti nyata bahwa penggunaan peralatan yang sesuai dapat meningkatkan kemauan manusia untuk bekerja lebih efektif. Hal tersebut banyak dilakukan pada perusahaan-perusahaan senjata perang.

Harapan seorang Mahasiswa

09 August 2021 10:18:13 Dibaca : 8

Berbicara tentang cita-cita, tentu setiap orang memilikinya. Setiap orang punya harapan tersendiri untuk dirinya. Besar atau kecil harapan itu, setiap orang ingin mewujudkan dan menggapainya. Saya pun sama, cita-cita kini menjadi tujuan saya. Apalagi setelah diterima disalah satu Universitas terbaik di Gorontalo, membuat saya semakin semangat untuk menggapai cita-cita saya. Saya sempat berputus asa tentang hal ini, berpikir bahwa bagaimana kalau saya gagal? Bagaimana kalau saya tidak diterima? Bagaimana kalau hanya ada kecewa nantinya? Tetapi dengan saya resmi menjadi salah satu Mahasiswa di Universitas Negeri Gorontalo, itu menjadi hal yang membanggakan untuk diri sendiri, membuat saya bisa bangkit dan memiliki harapan untuk bisa meraih cita-cita. Saya harap dengan masuknya saya di UNG saya bisa mewujudkan apa yang sudah menjadi tujuan saya. 

Menjadi salah satu bagian dari Universitas Negeri Gorontalo adalah hal yang membanggakan di hidup saya, akhirnya saya punya tujuan baru untuk bisa membangun diri menjadi lebih baik lagi. Universitas Negeri Gorontalo adalah salah satu kampus favorit banyak orang, yang mencetak para pemimpin-pemimpin bangsa kedepannya. Sudah menjadi suatu kebanggaan untuk saya bisa terpilih sebagai salah satu yg beruntung untuk bisa menempuh pendidikan di universitas ini. Harapan orang tua untuk saya bisa menjadi bagian dari Universitas ini pun tidak sia-sia. 

Kedepannya, saya berharap bisa menjadi salah satu bagian yang bisa membanggakan nama Universitas. Berharap dengan masuknya saya di Universitas Negeri Gorontalo ini saya bisa menggapai cita-cita saya dan menjadi kebanggaan orang tua kelak. 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong