LABEL : Pendidikan

         Korupsi adalah tindakan penyalahgunaan kekuasaan atau jabatan untuk keuntungan pribadi atau kelompok yang merugikan kepentingan publik atau negara. Biasanya, korupsi melibatkan suap, pemerasan, penyelewengan anggaran, atau penggelapan dana. Tindakan ini dapat terjadi dalam berbagai sektor, baik di pemerintahan, swasta, maupun lembaga lainnya. Korupsi dapat merusak sistem sosial, ekonomi, dan pemerintahan, serta menghambat pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Pendidikan karakter memiliki peran yang sangat penting dalam pencegahan korupsi, karena pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk individu yang memiliki nilai moral, etika, dan tanggung jawab sosial yang baik.

          Berikut adalah beberapa alasan mengapa pendidikan karakter sangat penting dalam konteks pencegahan korupsi.

Dalam upaya memberantas korupsi, terdapat berbagai kelemahan yang dapat menghambat efektivitasnya. Beberapa kelemahan tersebut antara lain:

  • Kurangnya Penegakan Hukum yang Tegas: Meskipun ada undang-undang yang mengatur tentang pemberantasan korupsi, penerapan hukum sering kali kurang tegas. Proses hukum yang lambat, ketidakadilan dalam pengadilan, dan lemahnya sistem peradilan dapat menyebabkan banyak pelaku korupsi tidak dihukum dengan adil.
  • Keterbatasan Sumber Daya dan Fasilitas: Lembaga-lembaga yang bertugas memberantas korupsi, seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sering kali menghadapi kendala dalam hal anggaran, tenaga ahli, dan fasilitas yang memadai. Tanpa dukungan yang cukup, tugas mereka menjadi lebih sulit.
  •  Keterlibatan Pejabat dan Penguasa: Korupsi sering terjadi dalam lingkup pemerintahan atau di kalangan pejabat tinggi. Keterlibatan mereka dalam praktik korupsi dapat menghalangi upaya pemberantasan karena mereka memiliki kekuasaan untuk menghambat investigasi, menekan pihak yang berwenang, atau menyalahgunakan posisi mereka.
  • Kurangnya Pendidikan dan Kesadaran Publik: Banyak masyarakat yang kurang memahami dampak buruk dari korupsi atau merasa tidak berdaya untuk melawan praktik tersebut. Kurangnya pendidikan mengenai pentingnya integritas dan antikorupsi juga memperburuk keadaan, karena tanpa kesadaran masyarakat, korupsi sulit diberantas.
  • Politik dan Konflik Kepentingan: Konflik kepentingan sering muncul ketika politisi atau pejabat negara terlibat dalam praktik korupsi, karena mereka tidak ingin merugikan diri sendiri atau kelompoknya. Sistem politik yang tidak transparan dan penuh kepentingan pribadi dapat melemahkan upaya pemberantasan korupsi.
  • Tidak Ada Perlindungan untuk Saksi dan Whistleblower: Saksi atau pelapor tindak pidana korupsi sering kali terancam keselamatannya, dan kurangnya perlindungan hukum bagi mereka membuat banyak orang takut untuk melaporkan korupsi. Tanpa perlindungan yang memadai, upaya pemberantasan korupsi akan mengalami kesulitan.
  • Kompleksitas Kasus Korupsi: Kasus korupsi sering kali melibatkan banyak pihak dan transaksi yang rumit, sehingga sulit untuk membuktikan keterlibatan seseorang secara jelas. Pengungkapan kasus-kasus besar sering memerlukan waktu lama dan bukti yang sangat kuat.

         Mahasiswa adalah sebutan untuk individu yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi, baik itu di universitas, institut, maupun akademi. Mahasiswa biasanya telah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah, dan kini melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi untuk memperoleh gelar akademik tertentu, seperti sarjana, magister, atau doktor. Mahasiswa memiliki kewajiban untuk mengikuti perkuliahan, mengerjakan tugas, dan lulus ujian agar dapat memperoleh gelar dan melanjutkan ke karir profesional. Selain itu, mahasiswa juga sering terlibat dalam kegiatan kemahasiswaan, organisasi, serta pengembangan diri di luar kurikulum akademik. Mahasiswa memiliki peran dalam pemberantasan korupsi, mahasiswa diberikan bekal untuk memerangi praktik korupsi yang bisa dikatakan darurat dan menjadi hal yang tabu di Indonesia. Mahasiswa yang berpendidikan tinggi kelak akan menjadi fasilitas penyuluh kepada masyarakat sekitar untuk memberitahukan informasi bahwa korupsi perusak bangsa. 

         Dikarenakan Korupsi merupakan budaya dan bisa dikatakan sebagai penyakit yang mengarah daging di Indonesia. Korupsi telah terjadi sejak dulu kala. Praktik korupsi dilakukan dari golongan tinggi sampai pada di golongan rendah. Banyak fenomena-fenomena yang terjadi saat ini yaitu praktik korupsi di segala lini masa, salah satu fenomena yang bisa kita lihat ialah korupsi yang dilakukan oleh pejabat-pejabat publik. Tak dapat dimungkinkan fenomena-fenomena tersebut sering kita lihat pada pemberitaan-pemberitaan yang beredar di televisi. Bukan itu saja, fenomena korupsi sering terjadi di sekolah, salah satu contohnya adalah pembelian nilai, dimana siswa membayangkan sejumlah uang untuk memperbaiki, atau seorang guru ingin meminta barang kepada siswa untuk memperbaiki nilai tersebut. Disisi lain salah satu korupsi adalah menyontek karena curang, kiranya praktik-praktik tersebut merupakan suatu fenomena yang ada dan bahkan kita tidak ketahui bahwa kita turut serta terlibat atau merasakan hal tersebut.  

         Berangkat dari masalah tersebut dan menjadi fenomena di lingkungan masyarakat, maka pentingnya mahasiswa untuk dapat bisa memahami dan mengenakan pendidikan Anti Korupsi . Pendidikan Anti Korupsi adalah upaya sadar dan terencana untuk menanamkan nilai-nilai kejujuran, integritas, dan tanggung jawab sejak dini. Tujuannya adalah membentuk generasi yang menolak segala bentuk tindakan korupsi dan berani melawannya. Pendidikan Anti Korupsi tentu sangat penting Dikarenakan Dengan memahami dampak buruk korupsi, generasi muda diharapkan tidak terjerumus dalam tindakan koruptif. Pendidikan anti korupsi membentuk karakter yang kuat, bertanggung jawab, dan peduli terhadap kepentingan bersama. Pendidikan anti korupsi membentuk karakter yang kuat, bertanggung jawab, dan peduli terhadap kepentingan bersama. Masyarakat yang bebas dari korupsi adalah masyarakat yang lebih adil dan sejahtera.

              Oleh karena itu, korupsi menjadi budaya yang menjamu diindonesia tentunya ini akan berdampak pada ekonomi itu sendiri maka kita sebagai mahasiswa hendaknya menjadi fasilitas dalam masyarakat memberitahukan kepada sesama bahwa korupsi merupakan suatu tindakan yang tidak baik untuk ditiru dan merugikan orang lain. Korupsi menjadi tugas kita bersama. 

                  Gorontalo, Kamis 21 Oktober 2024. Kami Kelompok Kecil yang terdiri dari Safrin Lamusrin , Muhammad Surya Pratama Ahmad, Umar Rahaman Melakukan kegiatan Observasi dan wawancara di SM Negeri 4 Kota Gorontalo. Observasi ini dimaksudkan untuk kebutuhan mata kuliah Filsafat Pendidikan. Kami mewawancarai Siswa kelas XII, Guru mata pelajaran dan Wakil kepala sekolah Bidang Kurikulum. Adapun judul yang kami angkat yaitu Ketergantungan Pada Artifical Intelligence (Ai) : Peluang Atau Ancaman Bagi Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas Xii Di Sma Negeri 4 Kota Gorontalo. Tujuan kami mengangkat judul ini tim kami ingin melihat Peluang dan ancaman AI dalam pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa, faktor-faktor yang menyebabkan ketergantungan siswa pada AI dalam pengembangan keterampilan berpikir kritis siswa.

         Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak sekolah, lebih khususnya kepada Guru-guru dan Wakil kepala Sekolah Bidang Kurikulum, yang telah menerima kami untuk melakukan wawancara sekaligus bersedia untuk kami wawancarai. Kami juga mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada siswa dan siswi kelas XII yang telah bersedia memberikan keterangan kepada kami. Tugas ini nantinya akan melihat penggunaan Artifical Intelligence (Ai) di sekolah SMA bagi Siswa Kelas XII dan dampaknya terhadap keterampilan berpikir kritis Siswa. 

Dok. Foto Bersama Dengan Siswa Yang Diwawancarai

 Dok. Foto Bersama Guru Bahasa Indonesia, PPKn, WAKAKUR SMA Negeri 4 Kota Gorontalo

 Dok. Sesi Wawancara Siswa Kelas XII

 Dok. Sesi Wawancara Guru PPKn

Dok. Sesi Wawancara Guru Bahasa Indonesia.

 Dok. Sesi Wawancara Dengan WAKAKUR Wakasek Kesiswaan

Calon Guru Wajib Tau! Cara pemilihan Media Pembelajaran

16 November 2024 15:41:36 Dibaca : 19

MAKALAH RESUME MATA KULIAH MEDIA PEMBELAJARAN 

OLEH 

SAFRIN LAMUSRI

A. Pendahuluan. 

         Media tentu berasal dari kata Medium Perantara. Dalam hal ini media tentu sebagai perantara untuk menyampaikan pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Dalam hal ini media pembelajaran merupakan perantara pesan, pesan yang dimaksudkan adalah materi yang disampaikan kepada peserta didik. Menurut Brigs (1970) mengatakan bahwa media pembelajaran ialah segala perangkat keras dalam bentuk fisik untuk menampilkan materi. Media terdiri dari berbagai jenis macam diantaranya Media Visual, Audio, dan audio Visual. Media memiliki banyak manfaat diantaranya ialah sebagai perantara, Memvisualisasikan materi, merangsang pikiran peserta didik dan lain-lain. Oleh karena itu dalam tulisan ini akan meresume beberapa materi yang berkenaan dengan media pembelajaran. 

B. Pembahasan. 

B.1 Belajar Dan Media Pembelajaran.

1. Belajar Dan Media Pembelajaran.

  • Belajar yaitu terjadinya proses perubahan tingkah laku. 
  • Terjadi secara kompleks. 
  • Perubahan terjadi ditandai dengan perubahan mulai dari pengetahuan keterampilan afektif. 
  • Tidak semua perubahan dikatakan sebagai belajar. 

2. Sumber Belajar 

  • Bahan. Dalam hal ini bahan dikategorikan menjadi dua kategori diantaranya material dan software sebagai contoh yaitu modul, majalah, poster, Folm Bingkai dan transparansi.
  • Alat, Alat merupakan perangkat keras yang digunakan dalam proses pembelajaran. Salah satu contoh perangkat keras untuk mendukung itu diantaranya Proyektor, dan film. 
  • Teknik. Dalam hal ini adalah kegunaan. Bagaimana seseorang tau cara menggunakan media tersebut, dalam hal ini tehnik terdiri dari alat dan bahan. 
  • Lingkungan, lingkungan jelas menjadi sumber belajar. Contohnya diantaranya Gedung sekolah, perpustakaan, dan museum. 

B.2 Jenis Dan karakteristik media. 

1. Karakteristik media. 

a. Media Visual.

         adalah segala bentuk komunikasi yang disampaikan melalui indera penglihatan. Sederhananya, ini adalah media yang kita lihat, seperti gambar, video, grafik, atau animasi. Media visual ini sangat efektif dalam menyampaikan informasi karena otak manusia memproses informasi visual jauh lebih cepat daripada teks. Contoh media visual diantaranya; gambar atau foto, sketsa, diagram, bagan, kostum, dan poster.

b. Media Audio.

          Media audio adalah media yang menyampaikan pesan melalui suara. Ini melibatkan penggunaan indera pendengaran untuk menerima informasi. Media audio bisa berupa suara manusia, musik, atau efek suara. Contoh media audio diantaranya ada radio dan pita mekanik perekam suara.

c. Media Proyeksi Diam. 

         adalah jenis media visual yang menampilkan gambar atau informasi statis pada layar. Meskipun tidak bergerak seperti video, media ini sangat efektif dalam menyajikan informasi secara visual dan menarik. Contoh media proyeksi diam diantaranya permainan dan simulasi, video, televisi, film Galang, film, dan film bingkai.

 

https://docs.google.com/document/d/1yzwVZiTkJtX5MeYBWCLgN8igFcl8HbkqntsNvgj4SpA/edit?usp=drivesdk