Teori
Teori itu harus di uji, di inggris teori adalah hipotesis, hipotesis ialah sesuatu yang sementara dipagai bersifat dugaan semata, belum nyata keberadaanya. Selagi hipotesis itu masih belum diuji maka dia akan tetap menjadi hipotesis dan bukan teori.
Pendefinisian suatu Definis Menurut Tan Malaka
Dalam hal ini perlu di definisikan apa itu definisi, definisi haruslah punya batasan apa yang harus kita bahas, agar pembahasannya tidak melebar kemana mana atau bisa disebut tidak melebar ke lapangan yang lebih luas. Definisi harus dibatasi agar tidak terjadi kecacatan dalam berfikir atau kepahaman. Tak boleh melewati atau menyesatkan. Maksudnya adalah kita harus menentukan perbedaan kedua benda atau barang tersebut
Oleh karena itu, Tan Malaka menguraikan penjelasan tentang pendefinisian definisi diantaranya :
1. Definisi sedapat dapatnya Padat. maksudnya adalah definisi haruslah bersifatjelas dan pendek, tidak usah terlalu panjang takutnya jika pendefinisian barang terlalu panjang maka butuh penjelasan yang begitu panjang sehingga melebar kemana mana.
2. Definisi tidak boleh berputar-putar, dalam hal ini memberikan definisi tidak bisa berputar putar, hal ini akan membingungkan nantinya, sehingga tidak ada pagar atau batasan.
3. Definisi hendaknya bersifat General (Umum), pengertiannya adalah Definisi harus bersifat umum,
4. Definisi tidak boleh Mengandung Metafora atau kalimat kiasan. Dalam hal ini sebagai contoh : "Anak yang tenggelam dan hidup di air itulah takdirnya" jika kita berfikir sejenak maka ini adalah "ikan" hal ini yang perlu di ingat dalam pembuatan Definisi.
Ucapan Di Hari Raya
Secara Pribadi, saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, 2025 Masehi. Semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Dan semoga kita masih dipertemukan dengan Bulan yang penuh pahala di tahun depan. Aamiin.
Emang Bisa Mencatat Keuangan Dengan memanfaatkan Google Formulir ? Ini dia caranya!
sumber : SINDOnews
Hai teman-teman yang membaca artikel ini, hari ini saya akan menuliskan bagaiaman kita menggunakan Google Formulir sebagai media untuk mencatat pengeluaran dan pemasukan kita. Terkadang kala kita selalu bertanya kemana uang kita? Dan selama ini uang kita dibelanjakan barang apa saja? Tiba-tiba hilang tanpa jejak. Hitung demi hitung kita lupa berapa nominal uang kita yang kita keluarkan dan jenis barangnya apa saja. Apalagi gajian, selang satu Minggu uangnya habis entah dikemanakan, apalagi ciwi-ciwi langsung buka shopee atau toko baru buat pesan online barang yang mereka inginkan. Nah, oleh karena itu pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi sedikit pemahaman saya yang setipis tisu ini.
Apa itu Google Formulir? Google Formulir (Google Forms) adalah alat dari Google yang memungkinkan pengguna untuk melakukan survei, kuesioner, atau formulir secara online dengan mudah. Dengan Google Formulir, pengguna dapat membuat formulir untuk mengumpulkan data, pendapat, atau umpan balik dari orang lain. Formulir ini dapat disesuaikan dengan berbagai pilihan, seperti pilihan ganda, isian singkat, dan skala penilaian. Google Formulir memiliki beberapa fitur, seperti:
1. Mudah digunakan: Pengguna dapat membuat formulir tanpa perlu keterampilan teknis.
2. Pengumpulan data secara otomatis: Semua tanggapan akan disimpan secara otomatis dalam spreadsheet Google Sheets, sehingga memudahkan analisis.
3. Fleksibilitas: Dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti pendaftaran acara, kuis, atau survei kepuasan pelanggan.
4. Kustomisasi: Dapat menambahkan gambar, video, dan tema untuk memperindah tampilan formulir.
Mengapa kita perlu mencatat Pemasukan dan pengeluaran keuangan kita?
Tentu kita perlu mencatat pemasukan dan pengeluaran keuangan kita,walaupun pada dasarnya uang yang kita kelola tidak begitu banyak uang minimal yang kita pegang sekiranya kita belanjakan dan peruntukannya untuk apa saja biar jelas. Semuanya akan terbaca dengan jelas berapa uang masuk kita dan berapa uang keluar kita setelah di totalkan. Sebenarnya ada beberapa alasan mengapa perlu mencatat pemasukan dan pengeluaran keuangan kita di antaranya :
1. Mengelola Anggaran: Dengan mencatat pemasukan dan pengeluaran, Anda bisa lebih mudah mengelola anggaran pribadi atau keluarga. Anda dapat mengetahui berapa banyak uang yang masuk dan keluar, serta menilai apakah pengeluaran Anda melebihi pendapatan.
2. Memantau Arus Kas: Pencatatan yang rutin membantu menyatukan aliran uang, sehingga Anda bisa mengetahui kapan Anda memiliki dana lebih dan kapan Anda perlu lebih hati-hati dalam pengeluaran.
3. Menentukan Prioritas Keuangan: Dengan mengetahui pola pengeluaran, Anda dapat menentukan prioritas pengeluaran yang lebih penting, seperti kebutuhan pokok atau tabungan untuk masa depan.
4. Tujuan Keuangan: Dengan menyatukan keuangan, Anda dapat lebih mudah merencanakan dan mencapai tujuan keuangan jangka pendek atau panjang, seperti membeli rumah, menabung untuk pendidikan, atau pensiun.
5. Menghindari Hutang: Jika Anda mencatat dengan baik pemasukan dan pengeluaran, Anda bisa menghindari pengeluaran yang berlebihan dan meminimalkan risiko hutangg.
6. Menilai Kesehatan Keuangan: Pencatatan ini memberikan gambaran yang jelas tentang kesehatan keuangan Anda, sehingga Anda dapat mengambil keputusan yang lebih baik untuk perencanaan keuangan di masa depan.
Kenapa harus menggunakan Google Formulir?
Nah penjelasannya adalah karena di google formulir tersedia banyak fitur. Disini kita akan membuat yang namanya E-Budgeting milik kita sendiri. Saya kasih contoh E-Budgeting saya.
Inilah salah satu E-Budgeting yang saya kembangkan versi saya, disini saya mengembangkannya sendiri dengan memanfaatkan fitur-yang ada di google formulir.
1. Menu tanggal, itu digunakan untuk menentukan tanggal berapa kita mengeluarkan uang atau menerima pendapatan.
2. Kategori bulan belanja, di bagian ini saya mengembangkannya agar kita tau belanja/transaksi terjadi di bulan apa saja. Walaupun di awal sudah saya Taru menu tanggal tapi biar lebih muda untuk mencari bulan apa saja pada saat menghitung pemasukan dan pengeluaran.
3. Uraian belanja, deskripsi belanja adalah keterangan belanja/pemasukan. Misal mau belanja baju atau uang masuk usaha maka itu salah satu contoh keterangan.
4. Kategori Belanja, kategori belanja yang di khususkan untuk kira kira-kebutuhan apa saja yang kita butuhkan. Saya membuat kategori belanja itu untuk mengatur belanja-belanja dan peruntukannya. Misalnya saya seorang mahasiswa maka kategori belanja saya adalah : Keperluan Kampus, Transportasi, uang makan dan minum, belanja barang lainnya, dan belanja tak terduga. Ini memungkinkan kita untuk mengorganisir pengeluaran kita.
5. Pada menu pendapatan, kita bisa mengisinya bila ada pemasukan, jika tidak ada maka kita bisa memasukkan nominal Rp 0, jikalau ada kita bisa isi sesuai nominal.
6. Pada bagian pengeluaran, apabila terjadi pengeluaran maka nominal atau jumlah pengeluaran di input pada menu itu. Lalu jangan lupa klik tombol kirim. Itulah beberapa menu yang saya kembangkan dan E-Budgeting .
Bagaimana cara membuatnya?
https://youtu.be/AX85mfhU0gY?si=-cG1hzNBuTHGZcVL
https://youtu.be/suC19_5e0Lw?si=0DXROyVrbqV55iIK
https://youtu.be/suC19_5e0Lw?si=0DXROyVrbqV55iIK
Cara membuatnya sangatlah mudah untuk membuat bisa menonton video berikut sebagai dasar referensi ;
Itulah beberapa video untuk membuat E-Budgeting sendiri. Semua bisa dikembangkan sesuai porsi masing-masing, tidak harus sesuai dengan yang di video atau mirip dengan punya saya. Ayo kita mulai mengelola uang kita, walaupun tidak banyak setidaknya kita bisa tau uang kita itu, digunakan untuk apa saja dan apakah diperuntukkan degan sebaik-baiknya atau tidak. Intinya tergantung perspektif masing-masing orang. Ada yang menganggap ini penting, ada juga yang tidak, terlepas dari itu semua tergantung pada diri masing-masing. Semoga tulisan ini bermanfaat. Semoga kita bisa lebih bijak dalam mengelola uang kita.
Krisis Populasi: Tantangan Global dan Dampaknya terhadap Masa Depan ?
Sumber : Suara Kreatif.com
Dalam beberapa dekade terakhir, dunia dihadapkan pada fenomena yang mengubah dinamika sosial, ekonomi, dan lingkungan: krisis populasi. Meski sering kali terabaikan, isu ini membawa tantangan besar bagi negara-negara di seluruh penjuru dunia. Krisis populasi dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti lonjakan jumlah penduduk yang tidak terkendali di satu sisi, atau penurunan drastis populasi di sisi lainnya. Kedua ekstrem ini memiliki dampak yang signifikan terhadap ketersediaan sumber daya, ketahanan ekonomi, dan keseimbangan sosial.
Lonjakan populasi menyebabkan tekanan besar pada sumber daya alam, infrastruktur, dan layanan publik, sementara penurunan populasi memunculkan ancaman terhadap produktivitas tenaga kerja, sistem kesejahteraan, dan pertumbuhan ekonomi. Dengan munculnya berbagai tantangan ini, bagaimana dunia dapat menemukan keseimbangan untuk menghadapi krisis populasi? Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatifnya dan memastikan masa depan yang berkelanjutan?
Artikel ini akan mengupas tuntas fenomena krisis populasi, mulai dari penyebab, dampak global, hingga solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan ini. Melalui pendekatan yang komprehensif, kita akan memahami pentingnya mengambil tindakan segera demi menjaga stabilitas dan kemakmuran generasi mendatang.
Apa itu krisis populasi ?
Menurut Libery Fiviabel menjelaskan bahwa Krisis demografi mengacu pada penurunan jumlah penduduk yang signifikan dan sering kali cepat atau pergeseran struktur penduduk, yang dapat menyebabkan tantangan ekonomi, sosial, dan politik. Krisis ini dapat terwujud dalam berbagai bentuk, seperti penurunan angka kelahiran, peningkatan angka kematian, dan populasi yang menua, yang semuanya memiliki implikasi mendalam pada tenaga kerja, sistem perawatan kesehatan, dan keberlanjutan ekonomi.
Krisis populasi adalah kondisi ketika jumlah penduduk suatu negara berada di bawah angka ideal.
Kondisi ini dapat mengganggu perekonomian, kualitas hidup, dan sistem sosial.
Beberapa negara yang mengalami krisis populasi di antaranya:
• China, mengalami penurunan populasi untuk pertama kalinya dalam 60 tahun
• Jepang, angka kelahirannya sangat rendah, hampir lebih rendah setengahnya dalam 40 tahun terakhir
• Korea Selatan, angka kelahirannya paling rendah di dunia
• Italia, mengalami penurunan populasi secara signifikan
• Yunani, mengalami penurunan populasi sejak tahun 2005
Menurut para ahli, krisis populasi dapat terjadi karena: Jumlah kelahiran yang rendah, Penurunan populasi secara signifikan.
Untuk mengatasi krisis populasi, pemerintah dapat melakukan berbagai upaya, seperti: Meningkatkan kualitas hidup, Memperkuat sistem sosial, Memfasilitasi program-program yang dapat meningkatkan angka kelahiran, Memfasilitasi program-program yang dapat meningkatkan jumlah penduduk.
Dampak Penurunan Populasi
Menurut Kumparan.com menjelaskan beberapa dampak dari pada penu populasi diantaranya :
1. Dampak sosial, anak generasi muda tidak mempunyai banyak teman dengan usia yang sebaya untuk bermain dan bersosialisasi dikarenakan terjadinya penurunan tingkat angka kelahiran. Hal tersebut berkaitan dengan berdampaknya jumlah anak – anak yang masuk ke sekolah dimana murid ajaran baru yang semakin lama semakin sedikit jumlahnya terutama di desa desa tepencil, banyak SD yang pada akhirnya tutup dikarenakan sudah tidak adanya anak – anak yang mendaftar sebagai murid ajaran baru, hal ini juga terjadi di tingkat universitas sehingga pemerintah Jepang saat ini banyak merekrut mahasiswa dari luar negeri untuk belajar di negar Jepang.
2. Dampak Ekonomi, semakin sedikit tenaga kerja di usia muda mengakibatkan perputaran ekonomi yang tidak stabil, dimana di khawatirkan aktivitas perekonomian di Jepang menjadi hilang dan mundur dikarenakan perindustrian akan memerlukan tenaga kerja yang produktif jika tenaga kerja tidak mencukupi ditakutkan industri akan runtuh dikarenakan jam kerja yang singkat dimana lansia tidak bisa bekerja lebih lama dibandingkan dengan anak muda, hal tersebut mempengaruhi dalam jumlah produktifitas suatu perusahaan sehingga pendapatan akan menurun,