Emang Bisa Mencatat Keuangan Dengan memanfaatkan Google Formulir ? Ini dia caranya!
sumber : SINDOnews
Hai teman-teman yang membaca artikel ini, hari ini saya akan menuliskan bagaiaman kita menggunakan Google Formulir sebagai media untuk mencatat pengeluaran dan pemasukan kita. Terkadang kala kita selalu bertanya kemana uang kita? Dan selama ini uang kita dibelanjakan barang apa saja? Tiba-tiba hilang tanpa jejak. Hitung demi hitung kita lupa berapa nominal uang kita yang kita keluarkan dan jenis barangnya apa saja. Apalagi gajian, selang satu Minggu uangnya habis entah dikemanakan, apalagi ciwi-ciwi langsung buka shopee atau toko baru buat pesan online barang yang mereka inginkan. Nah, oleh karena itu pada kesempatan kali ini, saya akan berbagi sedikit pemahaman saya yang setipis tisu ini.
Apa itu Google Formulir? Google Formulir (Google Forms) adalah alat dari Google yang memungkinkan pengguna untuk melakukan survei, kuesioner, atau formulir secara online dengan mudah. Dengan Google Formulir, pengguna dapat membuat formulir untuk mengumpulkan data, pendapat, atau umpan balik dari orang lain. Formulir ini dapat disesuaikan dengan berbagai pilihan, seperti pilihan ganda, isian singkat, dan skala penilaian. Google Formulir memiliki beberapa fitur, seperti:
1. Mudah digunakan: Pengguna dapat membuat formulir tanpa perlu keterampilan teknis.
2. Pengumpulan data secara otomatis: Semua tanggapan akan disimpan secara otomatis dalam spreadsheet Google Sheets, sehingga memudahkan analisis.
3. Fleksibilitas: Dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti pendaftaran acara, kuis, atau survei kepuasan pelanggan.
4. Kustomisasi: Dapat menambahkan gambar, video, dan tema untuk memperindah tampilan formulir.
Mengapa kita perlu mencatat Pemasukan dan pengeluaran keuangan kita?
Tentu kita perlu mencatat pemasukan dan pengeluaran keuangan kita,walaupun pada dasarnya uang yang kita kelola tidak begitu banyak uang minimal yang kita pegang sekiranya kita belanjakan dan peruntukannya untuk apa saja biar jelas. Semuanya akan terbaca dengan jelas berapa uang masuk kita dan berapa uang keluar kita setelah di totalkan. Sebenarnya ada beberapa alasan mengapa perlu mencatat pemasukan dan pengeluaran keuangan kita di antaranya :
1. Mengelola Anggaran: Dengan mencatat pemasukan dan pengeluaran, Anda bisa lebih mudah mengelola anggaran pribadi atau keluarga. Anda dapat mengetahui berapa banyak uang yang masuk dan keluar, serta menilai apakah pengeluaran Anda melebihi pendapatan.
2. Memantau Arus Kas: Pencatatan yang rutin membantu menyatukan aliran uang, sehingga Anda bisa mengetahui kapan Anda memiliki dana lebih dan kapan Anda perlu lebih hati-hati dalam pengeluaran.
3. Menentukan Prioritas Keuangan: Dengan mengetahui pola pengeluaran, Anda dapat menentukan prioritas pengeluaran yang lebih penting, seperti kebutuhan pokok atau tabungan untuk masa depan.
4. Tujuan Keuangan: Dengan menyatukan keuangan, Anda dapat lebih mudah merencanakan dan mencapai tujuan keuangan jangka pendek atau panjang, seperti membeli rumah, menabung untuk pendidikan, atau pensiun.
5. Menghindari Hutang: Jika Anda mencatat dengan baik pemasukan dan pengeluaran, Anda bisa menghindari pengeluaran yang berlebihan dan meminimalkan risiko hutangg.
6. Menilai Kesehatan Keuangan: Pencatatan ini memberikan gambaran yang jelas tentang kesehatan keuangan Anda, sehingga Anda dapat mengambil keputusan yang lebih baik untuk perencanaan keuangan di masa depan.
Kenapa harus menggunakan Google Formulir?
Nah penjelasannya adalah karena di google formulir tersedia banyak fitur. Disini kita akan membuat yang namanya E-Budgeting milik kita sendiri. Saya kasih contoh E-Budgeting saya.
Inilah salah satu E-Budgeting yang saya kembangkan versi saya, disini saya mengembangkannya sendiri dengan memanfaatkan fitur-yang ada di google formulir.
1. Menu tanggal, itu digunakan untuk menentukan tanggal berapa kita mengeluarkan uang atau menerima pendapatan.
2. Kategori bulan belanja, di bagian ini saya mengembangkannya agar kita tau belanja/transaksi terjadi di bulan apa saja. Walaupun di awal sudah saya Taru menu tanggal tapi biar lebih muda untuk mencari bulan apa saja pada saat menghitung pemasukan dan pengeluaran.
3. Uraian belanja, deskripsi belanja adalah keterangan belanja/pemasukan. Misal mau belanja baju atau uang masuk usaha maka itu salah satu contoh keterangan.
4. Kategori Belanja, kategori belanja yang di khususkan untuk kira kira-kebutuhan apa saja yang kita butuhkan. Saya membuat kategori belanja itu untuk mengatur belanja-belanja dan peruntukannya. Misalnya saya seorang mahasiswa maka kategori belanja saya adalah : Keperluan Kampus, Transportasi, uang makan dan minum, belanja barang lainnya, dan belanja tak terduga. Ini memungkinkan kita untuk mengorganisir pengeluaran kita.
5. Pada menu pendapatan, kita bisa mengisinya bila ada pemasukan, jika tidak ada maka kita bisa memasukkan nominal Rp 0, jikalau ada kita bisa isi sesuai nominal.
6. Pada bagian pengeluaran, apabila terjadi pengeluaran maka nominal atau jumlah pengeluaran di input pada menu itu. Lalu jangan lupa klik tombol kirim. Itulah beberapa menu yang saya kembangkan dan E-Budgeting .
Bagaimana cara membuatnya?
https://youtu.be/AX85mfhU0gY?si=-cG1hzNBuTHGZcVL
https://youtu.be/suC19_5e0Lw?si=0DXROyVrbqV55iIK
https://youtu.be/suC19_5e0Lw?si=0DXROyVrbqV55iIK
Cara membuatnya sangatlah mudah untuk membuat bisa menonton video berikut sebagai dasar referensi ;
Itulah beberapa video untuk membuat E-Budgeting sendiri. Semua bisa dikembangkan sesuai porsi masing-masing, tidak harus sesuai dengan yang di video atau mirip dengan punya saya. Ayo kita mulai mengelola uang kita, walaupun tidak banyak setidaknya kita bisa tau uang kita itu, digunakan untuk apa saja dan apakah diperuntukkan degan sebaik-baiknya atau tidak. Intinya tergantung perspektif masing-masing orang. Ada yang menganggap ini penting, ada juga yang tidak, terlepas dari itu semua tergantung pada diri masing-masing. Semoga tulisan ini bermanfaat. Semoga kita bisa lebih bijak dalam mengelola uang kita.
Krisis Populasi: Tantangan Global dan Dampaknya terhadap Masa Depan ?
Sumber : Suara Kreatif.com
Dalam beberapa dekade terakhir, dunia dihadapkan pada fenomena yang mengubah dinamika sosial, ekonomi, dan lingkungan: krisis populasi. Meski sering kali terabaikan, isu ini membawa tantangan besar bagi negara-negara di seluruh penjuru dunia. Krisis populasi dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti lonjakan jumlah penduduk yang tidak terkendali di satu sisi, atau penurunan drastis populasi di sisi lainnya. Kedua ekstrem ini memiliki dampak yang signifikan terhadap ketersediaan sumber daya, ketahanan ekonomi, dan keseimbangan sosial.
Lonjakan populasi menyebabkan tekanan besar pada sumber daya alam, infrastruktur, dan layanan publik, sementara penurunan populasi memunculkan ancaman terhadap produktivitas tenaga kerja, sistem kesejahteraan, dan pertumbuhan ekonomi. Dengan munculnya berbagai tantangan ini, bagaimana dunia dapat menemukan keseimbangan untuk menghadapi krisis populasi? Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatifnya dan memastikan masa depan yang berkelanjutan?
Artikel ini akan mengupas tuntas fenomena krisis populasi, mulai dari penyebab, dampak global, hingga solusi yang dapat diterapkan untuk mengatasi tantangan ini. Melalui pendekatan yang komprehensif, kita akan memahami pentingnya mengambil tindakan segera demi menjaga stabilitas dan kemakmuran generasi mendatang.
Apa itu krisis populasi ?
Menurut Libery Fiviabel menjelaskan bahwa Krisis demografi mengacu pada penurunan jumlah penduduk yang signifikan dan sering kali cepat atau pergeseran struktur penduduk, yang dapat menyebabkan tantangan ekonomi, sosial, dan politik. Krisis ini dapat terwujud dalam berbagai bentuk, seperti penurunan angka kelahiran, peningkatan angka kematian, dan populasi yang menua, yang semuanya memiliki implikasi mendalam pada tenaga kerja, sistem perawatan kesehatan, dan keberlanjutan ekonomi.
Krisis populasi adalah kondisi ketika jumlah penduduk suatu negara berada di bawah angka ideal.
Kondisi ini dapat mengganggu perekonomian, kualitas hidup, dan sistem sosial.
Beberapa negara yang mengalami krisis populasi di antaranya:
• China, mengalami penurunan populasi untuk pertama kalinya dalam 60 tahun
• Jepang, angka kelahirannya sangat rendah, hampir lebih rendah setengahnya dalam 40 tahun terakhir
• Korea Selatan, angka kelahirannya paling rendah di dunia
• Italia, mengalami penurunan populasi secara signifikan
• Yunani, mengalami penurunan populasi sejak tahun 2005
Menurut para ahli, krisis populasi dapat terjadi karena: Jumlah kelahiran yang rendah, Penurunan populasi secara signifikan.
Untuk mengatasi krisis populasi, pemerintah dapat melakukan berbagai upaya, seperti: Meningkatkan kualitas hidup, Memperkuat sistem sosial, Memfasilitasi program-program yang dapat meningkatkan angka kelahiran, Memfasilitasi program-program yang dapat meningkatkan jumlah penduduk.
Dampak Penurunan Populasi
Menurut Kumparan.com menjelaskan beberapa dampak dari pada penu populasi diantaranya :
1. Dampak sosial, anak generasi muda tidak mempunyai banyak teman dengan usia yang sebaya untuk bermain dan bersosialisasi dikarenakan terjadinya penurunan tingkat angka kelahiran. Hal tersebut berkaitan dengan berdampaknya jumlah anak – anak yang masuk ke sekolah dimana murid ajaran baru yang semakin lama semakin sedikit jumlahnya terutama di desa desa tepencil, banyak SD yang pada akhirnya tutup dikarenakan sudah tidak adanya anak – anak yang mendaftar sebagai murid ajaran baru, hal ini juga terjadi di tingkat universitas sehingga pemerintah Jepang saat ini banyak merekrut mahasiswa dari luar negeri untuk belajar di negar Jepang.
2. Dampak Ekonomi, semakin sedikit tenaga kerja di usia muda mengakibatkan perputaran ekonomi yang tidak stabil, dimana di khawatirkan aktivitas perekonomian di Jepang menjadi hilang dan mundur dikarenakan perindustrian akan memerlukan tenaga kerja yang produktif jika tenaga kerja tidak mencukupi ditakutkan industri akan runtuh dikarenakan jam kerja yang singkat dimana lansia tidak bisa bekerja lebih lama dibandingkan dengan anak muda, hal tersebut mempengaruhi dalam jumlah produktifitas suatu perusahaan sehingga pendapatan akan menurun,
Jejak Spritualitas di Penghujung Bulan Ramadhan
Hai teman-teman,
Tak terasa, Ramadan tahun ini begitu cepat berlalu. Kini, kita sudah berada di penghujung bulan yang penuh berkah ini. Ramadan, bulan seribu bulan yang paling istimewa, telah disiapkan oleh Allah SWT khusus untuk kita, umat Muslim, agar dapat meraih pahala dan ridho-Nya sebaik-baiknya. Setiap dari kita berlomba-lomba memperbanyak ibadah: mulai dari salat lima waktu yang dijaga, tarawih yang menguatkan iman, sahur yang penuh keberkahan, hingga khatam Qur'an sebagai bentuk pengabdian kepada-Nya.
Namun kini, dengan segala keberkahan yang dibawanya, Ramadan akan segera pergi meninggalkan kita. Bulan yang suci ini akan datang kembali sebelas bulan kemudian, sementara malam ini adalah tarawih terakhir kita, dan sahur terakhir menutup puasa di tahun ini, 2025 Masehi/1446 Hijriah. Genap 30 hari kita menahan hawa nafsu, memperbanyak amal, dan memohon ridho dari Allah SWT.
Ramadan memang selalu membawa kehangatan spiritual yang mendalam. Semoga Allah SWT menerima setiap doa, amalan, dan ibadah kita di bulan penuh rahmat ini. Semoga pula kita diberikan kekuatan untuk terus memperbaiki diri dan menjalani bulan-bulan mendatang dengan lebih baik. Dengan penuh harap, kita memohon agar di tahun depan, Allah SWT memberikan kita kesehatan dan umur panjang untuk kembali bertemu Ramadan dalam keadaan yang lebih baik dan lebih diberkahi.
Aamiin ya Rabbal ‘Alamiin.
Malam Tumbilo Tohe
Malam pasang lampu atau masyarakat Gorontalo menyebutnya dengan Malam tumbilo tohe, dimana ini menandakan ramadan akan meninggalkan kita dan akan menuju kemenangan atau lebaran. Malam pasang Lampung identik dengan lampu-lampu tradisional berupa lentera bergeser indah halaman selasa rumah, dan ada juga yang menggantungnya dipagar-pagar selasar rumah.
Pada malam ini anak-anak bergembira, karena mereka mencari zakat namanya, mereka akan datang ke rumah-rumah untuk meminta uang zakat atau bisa disebut uajg hari raya. Tak dapat dipungkiri ini sudah tradisi yang menjamur di Gorontalo, dan banyak juga masyarakat yang terbuka dengan hal ini, jika biasanya uang hari raya diberikan pada saat lebaran tapi banyak juga yang memberikan uang hari raya atau masyarakat Gorontalo menyebutnya zakati di malam pasang lampu tumbilotohe. Tentu ini disambut sangat gembira oleh anak-anak, ada rasa senyum dan kebahagiaan yang terukur indah di bibir mereka.
Dikutip dari Hulondalo.id konon Tumbilo tohe sudah berlangsung sejak abad XV. Pada masa itu, lampu penerangan masih terbuat dari wamuta atau seludang yang dihaluskan dan diruncingkan, kemudian dibakar. Alat penerangan ini disebut wango. Tahun-tahun berikutnya, alat penerangan mulai menggunakan tohetutu atau damar, semacam getah padat yang akan menyala cukup lama ketika dibakar. Tumbilo tohe hanya ada di Gorontalo yang mulai tersebar di beberapa wilayah, khususnya di Pulau Sulawesi. Tradisi ini juga telah dinobatkan sebagai warisan budaya takbenda Indonesia pada tahun 2014 silam.
Dikutip dari Detik.com Dahulu kala, masyarakat memasang lampu minyak tanah di sepanjang pinggir jalan. Mereka kompak memberikan penerangan bagi petugas setempat yang sedang mengumpulkan zakat fitrah berupa beras dari rumah-rumah di daerah tersebut.
Kini, tradisi tersebut tidak hanya dimaksudkan untuk tujuan tersebut, tetapi juga untuk menyambut hari lebaran dan mengapresiasi umat yang menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan. Yang berikut Tumbilo tohe juga menandakan lebaran tinggal sedikit lagi karena Tumbilo tohe baru bisa dilaksanakan pada bulan puasa malam ke 27 hari.
Malam tumbilo tohe tentu sangat indah lampu lentera dimana mana menambah objek wisata di Gorontalo, Tumbilo tohe merupakan tradisi Gorontalo yang harus dilestarikan karena ini merupakan budaya Gorontalo, tak heran banyak objek-objek wisata yang memotret fenomena ini banyak festival-festival. Masih menurut Hulondalo.id Saat malam Tumbilotohe, wilayah Gorontalo menjadi terang benderang, cahayanya merata ke seluruh wilayah, nyaris tak ada sudut kota yang gelap.
Tradisionalnya, lampu Tumbilo tohe menggunakan media botol kaca kecil yang diisi dengan minyak tanah dan sumbu agar api dapat menyala. Bukan hanya dirumah rumah saja sawah yang kosong dan pekarangan yang lapang turut di letakan lampu botol kecil (lentera).
Akan tetapi budaya dan tradisi ini mulai terdegradasi dengan kemajuan jaman, dimana lampu yang dahulunya menggunakan lentera atau botol kecil berisi minyak tanah dan terdapat sumbu untuk menyalakan lampu kini sudah berganti menggunakan lampu tumbler oleh karena itu masyarakat Gorontalo harus melestarikan tradisi ini.
Kesibukan Masyarakat Kota Gorontalo Menjelang Lebaran
Kota Gorontalo tampaknya sibuk menjelang hari raya idul fitri 1446 Hijriah, mengingat tinggal menghitung lima hari menuju hari kemenangan. Kota Gorontalo hampir bisa disorot oleh mata telanjang kesibukannya, Volume kenderaan memadati jalan dengan lampu yang khas milik kenderaan mereka menambah keindahan pada volume kenderaan itu.
Masyarakat tampak sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing seperti berjualan, nongkrong, bernyanyi, diskusi, dan lain lain hampir tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Emperan jalan yang menjadi tmpat pejalan kaki di jalan utama pusat kota menjadi tempat berdagang bagi pelaku UMKM.
Suara tadarusan dan pengajian di kota Gorontalo seperti kota ini diturunkan rahmat oleh yang maha kuasa, sebagai kota serambi madina banyak lomba-lomba yang dilakukan berbau religius. Memang sudah sepantasnya momen yang begitu tepat.
Pasar Utama di kota ini, (Kota Gorontalo) ramai bahakan dipenuhi oleh lautan manusia (Masyarakat Kota), sebelumnya tidak seramai ini. Memang setiap bulan ramadhan pasar itu menjadi tempat yang dikunjungi oleh masyarakat kota untuk mencari kebutuhan dapur dan kebutuhan menuju hari lebaran. Kemacetan di kawasan pusat perdagangan di kota itu hampir tidak terbendung, Volume kenderaan dan angkutan umum khas Provinsi Gorontalo yaitu bentor turut meramaikan kemacetan kota.
Inilah kota Gorontalo dan kesibukan masyarakat menjelang hari lebaran 1446 Hijriah.