Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

21 November 2024 08:54:25 Dibaca : 32

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah sebuah dokumen atau rencana yang dibuat oleh guru untuk memandu proses belajar mengajar dalam satu kali pertemuan atau lebih. Di dalamnya, guru akan merinci secara detail apa yang akan diajarkan, bagaimana cara mengajarnya, dan bagaimana cara mengevaluasi pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan.

 

Untuk melihat Contoh RPP Kunjungi Link dibawah ini : 

https://drive.google.com/file/d/1Jk7TwED16xCRjQp7i4yjWbvooY8BfeAf/view?usp=drivesdk

Calon Guru Harus Tau! Taksonomi Belajar Bloom

21 November 2024 08:28:44 Dibaca : 8

Bloom membagi tiha ranah belajar diantaranya Kognitif, Afektif dan Psikomotorik. Untuk lebuh lanjut silahkan Klik Link dibawah ini 

https://drive.google.com/file/d/1Jjxrhply-1J2wVpKjGb6nc3BvTp6lSY7/view?usp=drivesdk

 

Safrin Lamusrin¹

       Pemilihan Kepala Daerah merupakan perwujudan dari demokrasi itu sendiri, bahwasanya demokrasi bukan di tunjukan kepada Pemilihan umum untuk memilih presiden, wakil presiden dan anggota legislatif, akan tetapi sampai ke titik daerah. Masyarakat yang ada di daerah turut serta dalam menentukan kepala daerahnya sendiri menurut pilihan masing-masing. Landasan utama dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah mengacu pada Undang-undang Dasar 1945 Pasal 18 ayat 4 kemudian aturan berikutnya Undang-Undang No.32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, dalam Undang undang tersebut mengatur tentang pemilihan kepala daerah. 

         Pemilihan kepala daerah sudah dilaksanakan pada tahun 2005 sampai dengan sekarang di tahun 2024, Tahun 2024 merupakan pemilihan kepala daerah serentak di Indonesia. Pemilihan dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024. Masing masing partai politik nasional yang ada di daerah saling membangun komunikasi politik untuk mendapatkan dukungan dari partai lain hingga membentuk koalisi. Pemilihan kepala daerah tahun ini memilih Gubernur dan wakil Gubernur, Walikota dan wakil walikota, serta Bupati dan wakil Bupati. Tentunya masing masing calon yang sudah diusung oleh partai dan membentuk koalisi akan dipertemukan dalam beberapa kegiatan seperti Kampanye, Dan debat dimana pada kegiatan ini masing-masing calon kepala daerah dan tim sukses akan sibuk menarik hati pemilih. 

         Debat publik pilkada merupakan suatu ajang dimana Calon Gubernur dan wakil Gubernur, Walikota dan Wakil Walikota, Bulati dan wakil Bupati beradu gagasan, beradu argumentasi dalam hal ini memperkenalkan, menyampaikan Visi, Misi dan program kerja lima tahun kedepan apabila salah satu calon kepala daerah terpilih. Tentu dalam debat masyarakat akan menilai siapa calon kepala daerah yang mereka akan pilih kedepan, debat juga akan mengenalkan rakyatnya dengan calon kepala daerah. Tujuan Debat Publik Pilkada yaitu pertama memberikan informasi kepada halayak orang banyak berkenan dengan Program kerja, Visi misi yang hendak ditawarkan kepada konstituen, kedua memggali lebih dalam dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang isu-isu dan masalah daerah, ketiga dapat meningkatkan partisipasi Masyarakat dalam memilih. 

         Akan tetapi dari kacamata penulis debat publik pilkada saat ini lebih sering menyerang personal, menyerang personal yang orientasinya menjelek-jelekan, mengungkit keburukan masalalu, rekam jejak dan rekam digital. Ini terjadi di setiap kali debat sehingganya pemilih akan bingung untuk memilih siapa kedepan yang akan mereka pilih. Adu gagasan akan tetapi menuju pada ruang ruang yang mengarah pada penyerangan personal. Di tambah kontrol emosi dari masing-masing calon kandidat kepala daerah, ini jelas akan menambah kerumitan dan suasana panas yang kian memuncak dalam debat. Sehingga hal hal yang harus dibahas diantaranya isu dan Problem daerah akan ter tanggalkan dan masing-masing kandidat hanya akan saling membela diri jika kandidat lawan menyerang personal salah satu kandidat calon. 

         Fenomena seperti ini sudah membudaya bukan hanya di pemilihan kepala daerah, pemilihan Presiden dan wakil presiden pasti akan ada fenomena seperti ini. Dan bahkan fenomena ini terekam jelas di media masa baik surat kabar cetak, maupun dalam bentuk video. Oleh karena itu cara-cara yang seperti ini kedepan harus dirubah, menciotakan suhu udara baru yang sejuk dalam debat. Menjawab tantangan dan isu-isu yang urgent di daerah dan bukan masalah personal. Gaungkan masing-masing kekuatan, gaungkan bahwa visi dan misi serta program kerja merupakan tawaran mutlak untuk kesejahteraan masyarakat. 

         Dalam hal ini, kita sebagai masyarakat yang kedepannya akan memilih pada tanggal 27 November 2024, gunakanlah hak suara sebagai warga negara yang baik. Pilihlah calon kandidat kepala daerah yang amanah dan mampu membawa perubahan dan menjawab semua isu-isu dan tantangan yang ada di daerah. Olehnya penulis berpesan rasional lah dalam memilih tawaran apa yang calon kandidat kepala daerah tawarkan kepada konstituen sebagai pemilih seperti program kerja, visi dan misi, serta lihatlah rekam jejak, dan pemgalaman-pengalaman mereka. 

 

 Link Berita 

https://rri.co.id/takengon/pilkada-2024/1127019/debat-pilkada-gayo-lues-paslon-diminta-tak-serang-personal

https://kumparan.com/manadobacirita/mirip-prabowo-jimmy-rimba-rogi-diserang-secara-personal-di-debat-pilkada-manado-23xFWg9bAzc 

https://regional.kompas.com/read/2024/11/21/132600278/alasan-tim-toha-rohman-walk-out-di-debat-kedua-pilkada-musi-banyuasin

https://www.detik.com/bali/pilkada/d-7634851/debat-perdana-pilbup-dompu-ricuh-dua-paslon-minta-kpu-lebih-tegas

Berpetualang dengan Angin

20 November 2024 00:38:53 Dibaca : 6

Seperti daun yang berguguran di musim semi

Kering dan jatuh dari tangkainya,

Terbawa oleh angin yang berhembus,

Seolah olah anginlah yang menentukan arah tujuannya

Kemana arah mata angin membawanya?

Terbang bebas tak tertentu arah,

Akhirnya daun itu jatuh ke tanah

Menjadi tumpukan dedaunan

Dan tak berarti akhirnya

Menjadi tumpukan dedaunan yang menjadi sampah

 

 

Tempat Belajar Kami.

18 November 2024 14:14:17 Dibaca : 17

         Gedung Bersama, Fakultas Ilmu Sosial. Kami anak-anak FIS menyebutnya GB atau kepanjangannya (Gedung Bersama). Gedung ini merupakan tempat terjadinya aktivitas belajar mengajar dan proses transfer ilmu pengetahuan. Penulis berpendapat mengapa dinamakan GB atau gedung bersama, dikarenakan kemungkinan gedung ini digunakan oleh empat jurusan diantaranya Jurusan IHK, Sejarah, Sosiologi, Ilmu komunikasi.

         Jadi, tidak salah jika gedung ini dinamakan Gedung Bersama karena gedung tersebut digunakan  oleh 4 jurusan sekaligus. Apabila di hari Senin, Selasa, dan Rabu GB padat, banyak ruangan-ruangan kelas yang tidak kosong hampir semua terisi. Sehingga kita harus gantian, dan bahkan mencari tempat lain selain GB. Dan kadangkala perkuliahan di undur bahkan dialihkan Daring (Dalam Jaringan). Ada sesuatu yang baru dari GB Kita, yaitu Sudah adanya AC, Jaringan WiFi di masing masing RK (Ruang Kelas) dan ruangan GB di sisi kanan yang agak lebar sudah diberikan sekat jadi satu ruangan tersebut menjadi dua jika menggunakan sekat. Tiga hal tersebut menurut  penulis dan teman-teman  harapkan, dulunya hanya menggunakan kipas angin itupun satu buah, dan Alhamdulillah sekarang menggunakan AC. Dulu tida adanya akses WiFi bagi mahasiswa dan sekarang setiap kelas di lengkapi dengan jaringan WiFi, bagi penulis sangat bahagia karena sangat mempermudah Mahasiswa. Saat kami mengerjakan tugas sudah tidak pusing lagi tidak adanya akses internet. Pada akhirnya penulis merasa bersyukur dengan adanya GB Sekrang. Kelas 2 tahun atau 5 tahun yang akan datang Fasilitas GB akan lebih lengkap dari tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja, kita sebagai penikmat fasilitas harus tau menjaga dan merawat bukan hanya menikmati.