Atlet Bulutangkis Masih Mempesona Sponsor
Para atlet dan pelatih menandatangani kontrak individu.(foto:Alfa/okezone)
JAKARTA – Prestasi bulutangkis Indonesia boleh melorot, tapi atlet bulutangkis nasional dan pelatih ternyata tak kehilangan pesona. Di tengah grafik prestasi nasional yang kurang membanggakan ini, sejumlah pebulutangkis andalan nasional mendapat dukungan sponsor.
"PBSI baru pertama kali memperkenalkan langsung atlet dengan pihak sponsor. Tujuan kontrak individu kepada atlet adalah untuk memicu prestasi kepada para atlet untuk meningkatkan prestasi atlet," ujar Ketua Komite Bidang Dana PBSI Anton Subowo, dalam acara penandatanganan kontrak sponsor di Senayan Golf, Senayan, Jakarta, Jumat (22/2/2013).
Setidaknya ada tujuh brand olahraga khususnya produsen peralatan badminton yang memberikan dukungan. Yonex,Victor,Fly Power, Li-Ning, Astec,RS, dan Babolat.
Atlet yang menandatangani sponsor individu antara lain Liliana Natsir dan Tontowi Ahmad (Victor). Hendra Setiawan dan M. Aksan (Yonex).Untuk pelatih sendiri di wakili oleh Christian Hadinata pelatih ganda putra.
Pihak Victor yang diwakili Jeff Chen- General Manager, mengaku ingin mempromosikan brand Victor di Indonesia. Sebelumnya, Victor juga sudah bekerja sama dengan Timnas Korea.
"Victor memang mau menggencarkan promosi di Indonesia dan mengakomodir para pemain top Indonesia. Victor memutuskan untuk menggandeng Liliana Natsir dan Tontowi Ahmad," ujar Jeff Chen."Durasi kontrak kepada Liliana Natsir dan Tontowi Ahmad selama 2 tahun," Chen menambahkan.
Pendatang Baru Kalahkan Jakarta Pertamina Energi
Suasana pertandingan Proliga (Foto: Okezone)
PALEMBANG - Pendatang baru di ajang BSI Proliga, Manokwari Valeria Papua Barat berhasil membuat kejutan dengan mengalahkan Jakarta Pertamina Energi pada putaran pertama minggu kedua di gedung Palembang Sport Convention Center (PSCC) Palembang, Jumat (22/2/2913) . Manokwari Valeria Papua Barat menang 3-1, dengan skor 25-22, 22-25, 25-21 dan 25-16.
Penampilan impresif pemain asing yang dimiliki Manokwari Valeria Papua Barat, Regia Bell melalui spike tajam dan block sempurna yang dimlikinya membuat tim asal Papua ini menguasai jalannya pertandingan yang berlangsung ketat pada set pertama. Jakarta Pertamina Energi harus mengakui keunggulan lawannya dengan skor 25-22.
Memasuki set kedua, permainan kedua tim semakin menarik dan ketat. Jakarta Pertamina Energi melalui dua pilarnya Wivian Carine dan Tassia Oliviera berhasil mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Skor sempat berimbang 10-10 pada pertengahan babak sebelum akhirnya ditutup dengan kemenangan Jakarta Pertamina Energi dengan skor sama 25-22.
Kombinasi menyerang melaui smash keras dan bertahan yang sama baiknya, membuat Manokwari Valeria Papua Barat langsung menekan dan berhasil unggul di awal set ketiga. Anak asuh Eko Waluyo ini kembali menunjukan tajinya dengan berhasil merebut set ini dengan skor 25-21.
Dukungan penonton yang memadati gedung PSCC yang sebagian besar mendukung perjuangan Jakarta Pertamina Energi, tidak dapat memompa semangat untuk dapat mengalahkan Manokwari Valeria Papua Barat. Set keempat berakhir untuk kemenangan sang pendatang baru dengan 25-16 sekaligus menutup pertandingan. (acf)
Federer Bantu Pendidikan di Afrika Selatan
Roger Federer. (Foto: Reuters)
GOVHU – Roger Federer merupakan salah satu petenis tersukses di dunia. Kendati demikian, Federer tidak pernah lupa untuk membantu pendidikan di negara-negara Afrika, khususnya Afrika Selatan.
Siapa yang tidak mengenal Federer? Salah satu petenis terbaik di dunia. Tapi, pada sebuah kota di daerah Afrika banyak sekali anak-anak yang tidak mengenalnya. Meski begitu, Federer masih peduli untuk membantu pendidikan di negara-negara Afrika yang kurang mampu.
"Hati saya tetap di Afrika Selatan lewat ibu saya. Ibu saya berasal dari sini dan saya menghabiskan banyak waktu di sini. Saya merasa terhubung dengan salah satu dunia ini,” ujar Federer, dalam wawancara dengan Reuters, Jumat (22/2/2013).
Yayasan Roger Federer mendukung lebih dari 40 prasekolah di sana dan menghabiskan lebih dari USD3 juta per tahun untuk proyek pendidikan di Afrika Selatan, Botswana, Zambia, Zimbabwe, Malawi, Ethiopia dan negaranya Swiss.
Lebih dari 50 ribu anak-anak mendapatkan keuntungan dari yayasan ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan sekolah dasar. “Ketika saya keliling dunia, saya melihat banyak Negara miskin yang mengatakan kepada saya sangat sulit untuk mendapatkan pendidikan,” jelas Federer.
“Saya selalu menyukai gagasan pendidikan karena di dunia kita pergi ke sekolah adalah hal yang paling normal di dunia. Kita kadang-kadang lupa apa hak istimewa itu, untuk pergi ke sekolah,” tambah petenis yang ayahnya dari Swiss dan ibu dari Afrika Selatan ini.
Roberto Nosetto Meninggal, Domenicali Berduka
Stefano Domenicali. (Foto: Reuters)
BARCELONA – Kamis waktu setempat, direktur balapan MotoGP Roberto Nosetto meninggal dunia di rumahnya daerah Gallipoli. Tim prinsipal Stefano Domenicali mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Nosetto.
Diketahui, Nosetto pernah menjadi bagian dari Tim Kuda Jingkrak tersebut. Dia pernah bekerja sebagai direktur olahraga tim asal Italia pada era 1970, sebelum melanjutkan karier sebagai direktur di Sirkuit Imola dan direkrut MotoGP untuk menjadi direktur balapan.
Nosetto menghabiskan kehidupannya dalam beberapa tahun terakhir di Gallipoli, sebelum menutup usia, Kamis kemarin waktu setempat. Domenicali mengaku sangat terpukul dengan meninggalnya Nosetto tersebut.
“Berita meninggalnya Roberto Nosetto membuat saya sangat sedih. Selain namanya menjadi bagian dari sejarah Scuderia Ferrari, buat saya khususnya, dia merupakan salah satu orang yang sangat penting untuk karier saya,” ujar Domenicali.
“Sebab, saya masih bekerja sebagai bawahannya saat masih di Sirkuit Imola, yang mana saya memulai karier di motor sport. Ketika saya masih menjadi pelajar, Saya mencoba untuk menemukan hal-hal yang dapat dilakukan di paddock,” lanjut pria asal Italia itu.
“Saya mencoba untuk belajar sebanyak mungkin dari Nosetto, dari pengalamannya, dan sikap Nosetto yang sangat rendah hati,” tandasnya, diberitakan Planet-F1, Jumat (22/2/2013).
Gita Lepas Para Atlet yang Akan Bertarung di Eropa
Para atlet dilepas sebelum mengikuti tiga turnamen di Eropa. (Foto: Alfa/Okezone)
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB.PBSI), Gita Wirjawan memberikan arahan kepada para atlet yang akan bertanding di tiga negara Eropa, Jerman, Inggris, dan Swiss. Hal tersebut dilakukannya di Golf Senayan, Jakarta, Jumat (22/2/2013), saat acara pelepasan.
Pada acara yang juga dihadiri Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) tersebut, Gita melepas 35 atlet yang akan berlaga di tiga turnamen yaitu German Open, All England, dan Swiss Open. Para atlet akan berangkat pada Minggu (24/2) besok.
"Turnamen di Eropa merupakan turnamen (yang memiliki) prestise. Pemain harus punya keyakinan untuk meraih prestasi tertinggi. Kalian harus yakin bahwa putra-putri bangsa itu bisa harus bisa. Tidak ada alasan tidak bisa, jika kalian yakin pasti akan mendapatkan kesuksesan," ujar Gita kepada para atlet yang akan berangkat.
"Siapapun yang akan berangkat ke Jerman, Inggris dan Swiss harus mempunyai target tinggi dan berusaha semaksimal mungkin," sambung Gita, yang juga merupakan Menteri Perdagangan.
Gita juga mengucapkan terima kasih kepada perusahaan sponsor yang memberi dukungan kepada para pemain. Menurutnya, hal tersebut akan sangat berkontribusi bagi tim Indonesia yang akan berlaga di tiga turnamen.
"Kami di seluruh jajaran PBSI mengucapkan terima kasih kepada para sponsor yang memberikan dukungan kepada pemain Indonesia. Kita sama-sama berdoa agar tim yang berangkat akan mendapatkan hasil yang maksimal," tutup Gita.