BIOTEKNOLOGI PERTANIAN
Nama : Sartin Ladiku
Nim : 613 413 012
Kelas : A_Agroteknologi
Tugas MK : Bioteknologi Pertanian
Syarat – syarat kultur jaringan tumbuhan
1. Kultur Jaringan : pertumbuhan atau pemeliharaan kultur in vitro dengan cara
yang memungkinkan untuk dediferensiasi, fungsinya untuk pelestarian atau bagian
tanaman.
2. In Vitro ; didefinisikan sebagai Menumbuhkan sel pada media dalam kondisi steril.
3. Perbanyakan In Vitro : Perbanyakan tanaman dalam lingkungan yang terkendali menggunakan wadah kultur atau media dalam kondisi steril.
4. Perbanyakan klonal : Reproduksi aseksual tanaman yang di anggap fisiologis dan/atau genetik seragam dan berasal dari satu individu sel tunggal atau explan.
5. Embriogenesis : Proses dari embrio seperti perkembangan struktur dan inisiasi.
6. Embryoid : kumpulan sel yang menyerupai embrio (stuktur embrio) seperti embryiods somatik, embryoids haploid.
7. Kultur Embrio : Dalam pengembangan in vitro atau pemeliharaan terisolasi embrio matang atau dewasa.
8. Penyelamatan Embrio: Penyelamatan embrio untuk memfasilitasi pemulihan keturunan dari persilangan liar antara spesies yang berbeda (silang antar-spesifik).
9. Kultur Meristem : Dalam kultur in vitro dari meristem apical (struktur kuba), seperti di keluarkan apeks pucuk.
10. Morfogenesis : Evolusi dari struktur yang dibedakan pada keadaan yang berbeda. Pertumbuhan dan perkembangan struktur dapat di bedakan.
11. Organogenesis : Sebuah proses diferensiasi di mana organ tanaman terbentuk awal atau yang sudah ada sebelum struktur sel.
12. Regenerasi Tanaman : proses pemuliaan tanaman dari kultur in vitro melalui organogenesis atau embrio genesis.
13. Variasi Somoclonal : Variasi fenotip, yang berasal dari salah satu baik pada genetik atau epigenetik.
14. Suspensi kultur : sel - sel dalam kultur cair.
15. Protoplas Tanaman : Setiap sel tanaman yang seluruhnya telah di pindahkan dari dinding sel.
16. Peleburan Protoplas : Tekhnik protoplas yang menyatu menjadi satu sel. (untuk mengatasi hambatan kompabilitas).
17. Auksin : Sebuah senyawa heterosiklit cincin. Zat pengatur tumbuh – IAA, NAA, 2, 4-B.
18. Sitokinin: Sebuah senyawa turunan dari adenin. Zat pengatur tumbuh – kitenin, BA, 2IP.
19. Eksplan : Jaringan tumbuhan yang diambil dan dipindahkan ke media buatan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan.
LAPORAN PRAKTIKUM KESUBURAN TANAH
LAPORAN PRAKTIKUM
KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
“Penetapan Tekstur Tanah”
OLEH
Nama : Sartin Ladiku
Nim : 613413012
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSUTAS NEGERI GORONTALO
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah merupakan benda yang sangat dekat dengan kita, Setiap hal yang kita lakukan sebagian besar berhubungan dengan tanah. Dimana tanah merupakan tempat terjadinya proses atau berbagai reaksi maupun interaksi antara mahluk hidup satu dengan mahluk hidup lainnya, seperti Tumbuhan memerlukan tanah sebagai media tumbuh dan sebagai tempat penyedia unsur hara. Hewan memerlukan tanah secara tidak langsung sebagai penyedia makanan, yaitu bagi hewan pemakan tumbuhan dan hewan pemakan daging yang memakan hewan pemakan tumbuhan. Sedangkan manusia memerlukan tanah untuk sebagian besar kegiatan manusia. Manusia memanfaatkan tanah sebagai tempat berpijak, bekerja, bertanam, dan lain sebagainya.
Sifat fisik tanah diketahui sangat mempengaruhi produksi dan pertumbuhan tanaman. Kondisi fisik tanah menentukan penetrasi akar di dalam tanah, retensi air, drainase, aerasi dan nutrisi tanaman. Sifat fisika tanah juga mempengaruhi sifat-sifat kimia biologi tanah. Oleh karena itu tekstur tanah yang paling penting untuk diketahui karena sangat berpengaruh terhadap jenis-jenis tanaman yang akan dibudidayakan. Kesuburan tanah tidak terlepas dari keseimbangan biologi, fisika dan kimia. Ketiga unsur tersebut saling berkaitan dan sangat menentukan tingkat kesuburan tanah atau kondisi lahan pertanian.
Kondisi tanah yang baik untuk dijadikan lahan pertanian yaitu kondisi tanah yang ideal, yaitu tanah tersebut memiliki kandungan unsur hara yang dibutuhkan dan bahan organik yang cukup dan seimbang. kondisi tanah inilah yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman agar tumbuh secara optimal.
Penentuan tekstur tanah dengan benar dapat ditentukan jenis tanaman yang sesuai dengan tanah tersebut. Penentuan tanah dapat dilakukan dengan analisis sifat tanah, baik dari sifat kimia maupun sifat fisikanya dan juga sifat biologi dari tanah tersebut. Karena dari dasar sifat tersebut memiliki karakteristik tanah yang berlainan dan perlu perlakuan pengolahan yang berbeda pula.
1.2 Tujuan dan manfaat
• Tujuan dari praktikum penetapan tekstur tanah yaitu bertujuan untuk menentukan dan menetapkan tekstur tanah secara kualitatif (cara lapangan) dan mengetahui tekstur tanah yang berhubungan dengan pertumbuhan tanaman.
• Manfaat dari praktikum ini yaitu sebagai bahan informasi dalam menentukan tanaman budidaya pada daerah itu atau tanaman apa yang cocok pada jenis tekstur tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tekstur Tanah
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif berbagai golongan besar, partikel tanah dalam suatu massa tanah terutama perbandingan relatif suatu fraksi liat, debu dan pasir. Tekstur tanah berhubungan erat dengan plastisitas, permeabilitas, keras dan kemudahan, kesuburan dan produktivitas tanah pada daerah geografis tertentu. Tesktur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi relatif antara fraksi pasir (diameter 0,20 - 2,00 mm), debu (0,002 – 0,20 mm) dan liat (diameter < 2,00 mm). Di dalam pengklasifikasian tekstur tanah terdapat sistem USDA dan sistem internasional (Hanafiah, 2007).
2.2 Hubungan Tekstur Tanah atau Sifat Fisik dengan Sifat Kimia
dan Sifat Biologi Tanah
Tekstur tanah penting kita ketahui oleh karena komposisi ketiga fraksi dari butir – butir tanah akan menentukan sifat - sifat fisika dan kimia tanah. Sebagai contoh, besarnya lapangan pertukaran ion - ion di dalam tanah sangat ditentukan oleh tekstur tanah. (Hakim, 1986) .
Tekstur tanah dapat menentukan sifat-sifat fisik, biologi dan kimia serta mineral tanah. Partikel-partikel tanah dapat dibagi atas kelompok-kelompok tertentu berdasarkan ukuran partikel tanpa melihat komposisi kimia, warna, berat, dan sifat lainnya. Tekstur tanah berkaitan dengan sifat kimia yaitu Penurunan kadar air akan menyebabkan tanah kehilangan sifat kelekatan dan kelenturan, menjadi gembur dan lunak serta menjadi keras dan kaku pada saat kering dan tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap kemampuan daya serap air, ketersediaan air di dalam tanah, besar aerasi, infiltrasi dan laju pergerakan air (perkolasi). Dengan demikian maka secara tidak langsung tekstur tanah juga dapat mempengaruhi perkembangan perakaran dan pertumbuhan tanaman serta efisien dalam pemupukan.
Tekstur tanah berkaitan dengan kemampuan tanah untuk menahan air dan juga reaksi kimia tanah.Tanah-tanah yang bertekstur pasir mempunyai luas permukaan yang kecil sehingga sulit untuk menahan air maupun unsur hara.Tanah-tanah yang bertekstur lempung mempunyai luas permukaan yang besar sehingga kemampuan menahan air dan menyediakan unsur hara tinggi.Tanah bertekstur halus lebih aktif dalam reaksi kimia daripada tanah yang bertekstur kasar.Tanah-tanah yang bertekstur halus mempunyai kemampun menyimpan air dan hara makanan bagi tanaman
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Tekstur Tanah
Faktor - faktor yang mempengaruhi pembentukan tekstur tanah adalah:
1. Iklim
Iklim merupakan cuaca pada jangka panjang minimal permusim atau perperiode, dan seterusnya, dan cuaca adalah kondisi iklim pada suatu waktu berjangka pendek misalnya harian, mingguan, bulanan dan maksimal semusim atau seperiode. Pengaruh curan hujan ialah sebagai pelarut dan pengangkut maka air hujan akan mempengaruhi:
(1.) komposisi kimiawi mineral penyusun tanah,
(2.) kedalaman dan diferensiasi profil tanah,
(3.) sifat fisik tanah.
2. Topografi / Relief
Relief merupakan perbedaan tinggi atau bentuk wilayah suatu daerah, termasuk di dalamnya adalah perbedaan kecuraman dan bentuk lereng. Hubungan antara lereng dengan sifat-sifat tanah tidak selalu sama di semua tempat. Hal ini disebabkan karena sifat faktor-faktor pembentuk tanah yang berbeda di setiap tempat. Lereng biasanya terdiri dari bagian puncak (crest), bagian cembung, bagian cekung, dan kaki lereng.Perbedaan topografi akan mempengaruhi jenis tanah yang terbentuk. pada daerah lereng infiltras sedangkan pada daerah datar/rendah, menerima kelebihan air yang menyediakan air lebih banyak untuk proses genesis tanah.
3. Organisme Hidup
Fungsi utama organisme hidup adalah untuk menyediakan bahan organik bagi tanah. Humus akan menyediakan nutrien dan membantu menahan air. Tumbuhan membusuk akan melepaskan asam organik yang meningkatkan pelapukan kimiawi. Hewan penggali seperti semut, cacing, dan tikus membawa partikel soil(tanah) ke permukaan dan mencampur bahan organik dengan mineral. Lubang-lubang yang dibuat akan membantu sirkulasi air dan udara, meningkatkan pelapukan kimiawi dan mempercepat pembentukan soil. Mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan protozoa membantu proses pembusukan bahan organik menjadi humus.(Hanafiah, 2005)
4. Waktu
Tanah merupakan benda alam yang terus menerus berubah (dinamis) sehingga akibat pelapukan dan pencucian yang terus menerus maka tanah tanah yang semakin tua juga akan semakin kurus. Mineral yang banyak mengandung unsur hara telah habis mengalami pelapukan sehingga tinggal mineral yang sukar lapuk seperti kuarsa. Karena proses pembentukan tanah yang terus berjalan maka bahan induk tanah berubah berturut turut menjadi tanah muda, tanah dewasa dan tanah tua. Tanah muda hasil pembentukan horizon C dan horizon A. Tanah dewasa yaitu hasil pembentukan horizon B yang masih muda (Bw). Tanah tua merupakan tanah dari hasil pencucian yang terus menerus berlanjut sehingga tanah tersebut menjadi kurus dan masam. Perlu diketahui bahwa tingkat perkembangan tanah tidak setara dengan tingkat pelapukan tanah. Tingkat perkembangan tanah berhubungan dengan perkembangan horizon - horizon tanah, sedangkan tingkat pelapukan tanah berhubungan dengan tingkat pelapukan mineral dalam tanah (Hardjowigeno, 2003)
5. Bahan Induk
Beberapa pengaruh bahan induk terhadap sifat-sifat tanah dapat disebutkan seperti tekstur bahan induk mempunyai pengaruh langsung terhadap tekstur tanah muda. Bahan induk pasir menghasilkan tanah muda yang barpasir juga sedangkan bahan induk dengan tekstur halus membentuk tanah dengan bahan organik yang lebih tinggi dari pada bahan induk yang bertekstur kasar. Selain itu, jika tekstur bahan induk terlalu halus (lempung terlalu tinggi) maka permeabilitas tanah menjadi sangat lambat, sehingga menghambat pencucian dan pemindahan koloid tanah, akibatnya terbentuklah tanah dengan solum tipis.
Dari kelima faktor tersebut yang bebas pengaruhnya adalah iklim. Oleh karena itu pembentukan tanah kering dinamakan dengan istilah asing weathering. Secara garis besar proses pembentukan tanah dibagi dalam dua tahap, yaitu proses pelapukan dan proses perkembangan tanah (Darmawijaya, 1990 ).
Proses pelapukan adalah berubahnya bahan penyusun didalam tanah dari bahan penyusun batuan. Sedangkan proses perkembangan tanah adalah terbentuknya lapisan tanah yang menjadi ciri, sifat, dan kemampuan yang khas dari masing – masing jenis tanah. Contoh proses pelapukan adalah hancurnya batuan secara fisik, sedangkan contoh untuk peristiwa perkembangan tanah adalah terbentuknya horison tanah, latosolisasi (Darmawijaya, 1990 ).
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum penetapan tekstur tanah dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 25 maret 2015 pukul 15.00 WITA sampai selesai, dan lokasi praktikum di Desa Dunggala, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan yaitu:
• Alat Tulis Menulis
• Gelas plastik/ gelas aqua
• Alat Manual yaitu menggunakan tangan
Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah air dan tanah.
3.3 Prosedur kerja
Adapun cara kerja antara lain :
• Ambil tanah, Kemudian dibasahi dengan air
• Tanah yang sudah dibasahi, lalu dipijat menggunakan jari jempol dan jari telunjuk
• Dibentuk gulungan atau bola
• Diperhatikan dan dirasakan serta diamati kelekatan gulungan tanah yang telah digulung membentuk bola.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Adapun hasil pengamatan penetapan tekstur tanah yang kami peroleh dari lapangan (secara kualitatif) yaitu:
Tekstur Tanah Rasa dan Sifat Tanah Keterangan
Lempung berpasir Rasa kasar agak jelas, agak melekat, dan dapat dibuat bola tetapi mudah hancur Dilahan yang kami amati tekstur tanahnya tersebut Tumbuh tanaman sayuran (terong).
4.2 Pembahasan
Setelah melakukan pengamatan tekstur tanah ternyata tekstur tanah yang berada di lokasi tempat pelaksanaan praktikum tersebut memiliki tekstur tanah lempung berpasir. sehingga tanah tersebut cocok untuk ditanami tanaman sayuran dataran rendah. tanaman sayuran dataran rendah seperti terong (Solanum melongena .L) menyukai tanah bertekstur lempung berpasir.
Tanah berpasir mengandung banyak oksigen dan sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman sayuran dataran rendah, akar tanaman pada tanah tipe ini lebih mudah melakukan penetrasi akan tetapi tanah berpasir tersebut memiliki kekurangan yaitu air dan nutrisi mudah meresap lebih cepat. Untuk pertumbuhan tanaman yang baik, tanah dengan aerasi, drainase, serta kemampuan menyimpan air maupun unsur hara yang baik harus memiliki komponen pasir, debu, dan liat yang seimbang, Sehingga tanaman mampu tumbuh dalam keadaan yang optimal.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan pengamatan dan hasil yang telah diperoleh dalam penetapan tekstur tanah dilapangan dapat disimpulkan bahwa:
1. Tekstur tanah adalah perbandingan kandungan partikel – partikel tanah primer berupa fraksi liat, debu, dan pasir.
2. Tekstur tanah merupakan salah satu sifat dasar tanah yang sangat mempengaruhi sifat tanah yang lain serta besar pengaruhnya terhadap pengaruh tanah sebagai media tumbuhnya tanaman/pertanaman.
3. Penentuan Tekstur tanah dengan meneliti langsung dilapangan, kita bisa mengamati tekstur tanah dengan langsung merabanya menggunakan jari.
4. faktor yang mempengaruhi tekstur tanah yaitu: iklim, topografi, organisme, bahan induk dan waktu.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam menentukan tekstur tanah dilakukan dengan teliti dilaboratorium, dan Penetapan kelas tekstur tanah dengan metode kualitatif (lapangan) tidak begitu efektif karena memerlukan keterampilan dan pengalaman. Serta untuk memilih lahan pertanian harus memperhatikan masalah tekstur tanah karena mempengaruhi kandungan bahan organik atau unsur hara yang diperlukan untuk proses tumbuhan tanaman.
DAFTAR PUSTAKA
Darmawijaya, M.Isa,1990. Klasifikasi Tanah. Gajah Mada University press.Yogyakarta.
Hakim, Nurhajati, dkk. 1986. Dasar – Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung: Lampung.
Hanafiah, Ali Kemas. 2005. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada, Jakara.
Hardjowigono, H.S. 2003.Ilmu Tanah. AkademikaPressindo, Jakarta. diakses pada tanggal 19 maret 2015.
LAMPIRAN
Doa Mohon Keselamatan Dunia Dan Akhirat
Doa Mohon Keselamatan Dunia Dan Akhirat
اَللّٰهÙÙ…ÙŽÙ‘ اÙنَّانَسْئَلÙÙƒÙŽ سَلَامَةًÙ٠اَللّٰهÙÙ…ÙŽÙ‘
Ù‰ الدÙّيْنÙØŒ وَعَاÙÙيَةًÙÙÙ‰ الْجَسَدÙوَزÙيَادَةًÙÙÙ‰ الْعÙلْم٠وَبَرَكَةًÙÙÙ‰ الرÙّزْق٠وَتَوْبَةَقَبْلَ الْمَوْت٠وَرَØْمَةًعÙنْدَالْمَوْت٠وَمَغْÙÙرَةًبَعْدَالْمَوْتÙ،اَللّٰهÙÙ…ÙŽÙ‘ Ù‡ÙŽÙˆÙّنْ عَلَيْنَا ÙÙيْ سَكَرَات٠الْمَوْتÙØŒ وَنَجَاةًمÙÙ†ÙŽ النَّارÙوَالْعَÙْوَعÙنْدَالْØÙسَابÙ
Allahumma innaanas ‘aluka salamatan fiddiin wa’aafiyatan filjhasad wa jizadatan fil’ilmi wa barakatan firrizqi wa taubatan kablalmaut wa rahmatan indalmaut wa magfiratan ba’dalmaut. Allahumma hawwin ‘alaina fii sakaratilmaut wannajaa taminannari wal’afwa ‘indalhisaab. Rabbana laa tujighkuluubanaa ba’daizd hadaitanaa wa hablanaa minladunkarahmatan innaka antalwahhab. Rabbanaa aattinaa fiddun-ya hasanah wafil aahirati hasanah waqinaa azaa-bannar. Walhamdulillahi rabil-aalamiin.
Artinya:
"Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada engkau akan keselamatan Agama dan sehat badan, dan tambahnya ilmu pengetahuan, dan keberkahan dalam rizki dan diampuni sebelum mati, dan mendapat rahmat waktu mati dan mendapat pengampunan sesudah mati. Ya Allah, mudahkan bagi kami waktu (sekarat) menghadapi mati, dan selamatkan dari siksa neraka, dan pengampunan waktu hisab."
FISIOLOGI TANAMAN
TUGAS : FISIOLOGI TANAMAN
NAMA : Sartin Ladiku
NIM : 613413012
KELAS : A
JURUSAN : AGROTEKNOLOGI
A. STRUKTUR SEL DAN FUNGSI SEL
Struktur sel terdiri atas sel prokariotik dan sel eukariotik. Berikut perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik.
Sel Prokariotik
ï¶ Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang dinamakan nucleoid
ï¶ Organel-organelnya tidak dibatasi membran
ï¶ Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
ï¶ Diameter sel antara 1-10mm
ï¶ Mengandung 4 subunit RNA polymerase
ï¶ Susunan kromosomnya sirkuler
Sel Eukariotik
ï¶ Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
ï¶ Organel-organelnya dibatasi membran
ï¶ Membran selnya tersusun atas posfolipid
ï¶ Diameter selnya antara 10-100mm
ï¶ Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
ï¶ Susunan kromosomnya linier
1. Struktur Sel Prokariotik
a. Dinding sel Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk yang tetap. pada dinding sel terdapat pori –pori sebagai jalan keluar masuknya molekul –molekul.
b. Membran Plasma Membran sel atau membran plasma tersusun atas phosfolipids, protein, oligoskarida, glikolipid, dan lemak / kolestrol. Membran plasma berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan disekitarnya, dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion - ion dari dan ke dalam sel. Molekul atau zat yang dapat melewati membran sel antara lain yaitu molekul hidrofobik dan molekul polar yang kecil. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel tempat masuk dan keluarnya zat- zat yang diperlukan oleh sel.
c. Sitoplasma Sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, mineral dan enzim-enzim. Enzim-enzim digunakan untuk mencerna makanan secara ekstraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel.
d. Mesosom Pada tempat tertentu membran plasma melekuk ke dalam organel yang disebut mesosom. mesosom ini berfungsi sebagai penghasil energi. mesosom terletak didekat dinding sel pada membran mesosom terdapat enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi – reaksi oksidasi untuk menghasilkan energi.
e. Ribosom ribosom sebagai tempat berlangsungnya sintesis protein.
f. DNA (Deoxyribonucleic Acid) Deoxyribonucleic Acid merupakan persenyawaan yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa nitrogen. DNA berfungsi sebagai pembawa informasi genetik (sifat-sifat yang diwariskan kepada keturunannya.
g. RNA (Ribonucleic Acid) Asam ribonukleat (ribonucleic acid) merupakan persenyawaan hasil transkripsi DNA(hasil cetakan, hasil kopian) membentuk RNA, yang membawa kode - kode genetik sesuai dengan pesanan DNA. selanjutnya kode – kode genetik diterjemahkan dalam bentuk urutan asam amino dalam proses sitesis protein.
2. Struktur Sel Eukariotik
a. Membran Plasma Membran plasma atau membran sel tersusun atas molekul-molekul lemak dan protein. fungsi membran plasma yaitu:
• Melindungi isi sel. Membran sel berfungsi mempertahankan isi sel.
• Mengatur keluar masuknya molekul-molekul.
• Sebagai reseptor (penerima) rangsangan dari luar. Rangsangan itu berupa zat-zat kimia, misalnya hormon, racun, rangsangan listrik dan rangsangan mekanik misalnya tusukan dan tekanan.
b. Sitoplasma
Sitoplasma artinya plasma sel yakni cairan yang berada di dalam sel, selain nukleoplasma (plasma inti). Sitoplasma tersusun atas cairan dan padatan. Cairan sitoplasma disebut sitosol. Padatan sitoplasma adalah organel-organel. Sitosol tersusun atas air, protein, asam amino,vitamin, nukleotida, asam lemak, gula, dan ion-ion. Sitosol disebut pula matriks sitoplasma. Sitoplasma berfungsi sebagai tempat penyimpanan bahan-bahan kimia yang penting bagi metabolisme sel, seperti enzim-enzim, ion-ion, gula, lemak, dan protein.
c. Nukleus
Inti sel atau nukleus merupakan organel terbesar yang berada di dalam sel. Nukleus berdiameter sekitar 10um (mikrometer). Nukleus biasanya terletak di tengah sel dan berbentuk oval atau bulat.
1. Membran nukleus.
Membran rangkap nukleus terdiri atas membran luar dan membran dalam. Membran luar berhubungan langsung dengan retikulum endoplasma dan akhirnya ke membran sel.
2. Nukleoplasma
Matriks nukleus disebut nukleoplasma. Nukeoplasma tersusun atas air, protein, ion, enzim, dan asam inti. Nukleoplasma bersifat gel. Di dalamnya terdapat benang-benang kromatin (benang penyerap warna). Pada proses mitosis, benang kromatin itu tampak memendek disebut kromosom. Benang kromatin tersusun atas protein dan DNA. Di dalam benang DNA inilah tersimpan informasi kehidupan.
3. Nukleolus. Nukleolus (anak inti) terbentuk pada saat terjadi proses transkripsi (sintesis RNA) di dalam nukleus.
Fungsi Nukleus yaitu :
 Pengendai seluruh kegiatan sel., misalnya dengan memasukkan RNA dan unit ribosom ke dalam RNA.
 Pengaturan pembelahan sel.
 Pembawa informasi genetik.
d. Sentriol
Sentriol merupakan organel dapat dilihat ketika sel mengadakan pembelahan. Pada fase tertentu dalam daur hidupnya sentriol memiliki silia atau flagela. Sentriol hanya di jumpai pada sel hewan, sedangkan pada sel tumbuhan tidak. Sentriol teretak saling tegak lurus antar sesamanya di dekat nukleus. Pada pembelahan mitosis, sentriol terbagi menjadi dua, tiap-tiap bagian menuju ke kutub sel. Maka terbentuklah benang-benang spindel yang menghubungkan kedua kutub tersebut. Benang spindel berfungsi "menarik" kromosom menuju ke kutub masing-masing.
e. Retikulum Endoplasma
Retikulum berasal dari kata reticular yang berarti anyaman benang/jala. Karena letaknya memusat pada bagian retikulum endoplasma. Retikulum Endoplasma hanya dijumpai di dalam sel eukariotik, baik sel hewan maupun sel tumbuhan.
Fungsi Retikulum Endoplasma yaitu :
a. Menampung protein yang disintesis oleh ribosom untuk disalurkan ke kompleks Golgi dan akhirnya dikeluarkan dari sel (RE kasar).
b. Mensintesis lemak dan kolesterol (RE kasardan RE halus).
c. Menetralkan racun (detoksifikasi), misalnya RE yang ada di dalam sel-sel hati.
d. Transportasi molekul-molekul dari bagian sel yang satu bagian sel yang lain (RE kasar dan RE halus).
f. Ribosom
Ribosom tersusun atas RNA-ribosom (RNA-r) dan protein. Ribosom tidak memiliki membran. Menurut bentuknya, ribosom terdiri dari unit besar dan unit kecil yang masing-masing berbentuk bulat. Ribosom ada yang menempel pada membran RE, ada pula yang melayang-layang di dalam sitoplasma. organel ini berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
g . Kompleks Golgi / Badan Golgi
Kompleks Golgi atau badan golgi sering disebut Golgi . Pada sel tumbuhan, kompleks Golgi disebut diktiosom. Organel ini terletak di antara RE dan membran plasma. Organel ini berbentuk seperti kantong pipih, berfungsi dalam proses sekresi lendir, glikoprotein, karbohidrat, lemak, atau enzim, serta berfungsi membentuk lisosom. Karena fungsinya dalam hal sekresi, maka badan golgi banyak ditemui pada sel-sel penyusun kelenjar.
h. Badan mikro
Disebut badan mikro karena ukurannya kecil, hanya bergaris tengah 0,3-1,5um. badan mikro terdiri dari peroksisom dan glioksisom.
i. Mitokondria
Mitokondria adalah organel yang berfungsi sebagai tempat respirasi aerob untuk pembentukan ATP sebagai sumber energi sel. Organel yang hanya dimiliki oleh sel aerob ini memiliki dua lapis membran. Membran bagian dalam berlipat-lipat dan disebut krista, berfungsi memperluas permukaan sehingga proses pengikatan oksigen dalam respirasi sel berlangsung lebih efektif. Bagian yang terletak diantara membran krista berisi cairan yang disebut matriks banyak mengandung enzim pernafasan atau sitokrom.
j. Mikrotubulus dan Mikrofilamen
Mikrotubulus merupakan organel berbentuk tabung atau pipa, yang panjangnya mencapai 2,5 mikrometer dengan diameter 25 nm. Tabung - tabung kecil itu tersusun atas protein yang dikenal sebagai tubulin. selain mikrotubulus yang juga berperan dalam gerakan sel disebut juga dengan mikrofilamen, organel ini berbentuk benang – benang halus, halus dan tipis serta organel tersebut banyak terdapat pada sel – sel otot dan juga membentuk dalam pada sel.
k. Lisosom
Lisosom (lyso = pencernaan, soma= tubuh) merupakan membran berbentuk kantong kecil yang berisi enzim pencernaan (hidrolisis) yang disebut lisozim. Enzim ini berfungsi dalam pencernaan intrasel, yaitu mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel.
B. ORGANEL FOTOSINTESIS DAN PLASTIDA KLOROPLAS
1. Plastida
Plastida merupakan organel yang amat dinamis dan mampu membelah, tumbuh dan berdeferensiasi menjadi berbagai bentuk. Pada sel muda tumbuhan tinggi, plastida biasanya tak berwarna dan disebut leukoplas atau proplastida. Pada daun, plastida berwarna hijau dan disebut kroroplas, serta pada buah masak kadang-kadang kuning atau merah, disebut kromoplas. Pada sel yang tidak menjadi hijau, seperti sel epidermis atau sel rambut tangkai sari (misalnya pada Rhoeo discolor), plastida tetap tak berwarna, disebut leukoplas (dalam arti sempit). Leukoplas juga terdapat pada jaringan yang tak terdedah pada cahaya. Pada jaringan semacam ini seperti pada umbi, leukoplas membentuk butir pati yang disebut amiloplas. Statolit adalah amiloplas khusus dalam tudung akar dan pada buku beberapa batang muda, serta terlibat dalam gaya berat. Leukoplas membentuk minyak atau lemak, dan disebut elaloplas, misalnya pada epidermis daun Vanilla.
Fungsi Plastida
Plastida berfungsi untuk fotosintesis, dan juga untuk sintesis asam lemak dan terpen yang diperlukan untuk pertumbuhan sel tumbuhan. Tergantung pada fungsi dan morfologinya, plastida biasanya diklasifikasikan menjadi kloroplas, leukoplas (termaduk amiloplas dan elaioplas), atau kromoplas. Plastid merupakan derivat dari proplastid, yang dibentuk pada bagian meristematik tumbuhan.
Pada tumbuhan, plastida dibedakan kedalam beberapa bentuk, tergantung fungsinya dalam sel. Plastida yang belum teriferensiasi akan berkembang menjadi:
Amiloplas : untuk menyimpan cairan
Kloroplas : untuk fotosintesis
Etioplas : kloroplas yang belum terkena cahaya
Elaioplas : untuk menyimpan lemak
Kromoplas : untuk sintesis dan menyimpan pigmen
Leukoplas : untuk mensistesis monoterpen
Setiap plastida berisi berbagai kopi plastid gen pada lingkar 75-250 kb. Gen plastid berisi kurang lebih 100 gen yang mengkode rRNAs dan tRNAs.
2. Kloroplas
kloroplas adalah organel sel yang ditemukan di tumbuhan dan alga. Fungsi kloroplas adalah untuk menghasilkan energi yang berasal dari sinar matahari menjadi energi kimia yang tersimpan dalam glukosa. Kloroplas merupakan bagian dari plastida yang menjadi tempat penyimpanan senyawa kimia penting. Kloroplas terdiri dari dua bagian utama, yaitu bagian amplop dan bagian dalam.
Berikut adalah bagian-bagian kloroplas.
1. Membran Luar kloroplas
Seperti mitokondria, kloroplas dikelilingi membran ganda, yaitu membran luar dan membran dalam. Membran luar bersifat sangat permeabel yang berfungsi untuk melewatkan molekul-molekul kurang dari 10 kilodalton tanpa selektivitas dan menutupi ruang intermembran antara membran dalam dan bagian luar kloroplas. Permukaan membran luar rata karena memiliki lipatan yang sangat sedikit bila dibandingkan dengan membran dalam. Fungsi membran luar kloroplas adalah untuk mengatur keluar masuknya zat.
2. Ruang Antar Membran
Ruang antar membran adalah ruang yang memisahkan antara membran luar dan membran dalam dengan ketebalan sekitar 10 nm.
3. Membran Dalam Kloroplas
Membran dalam kloroplas bersifat selektif permeabel serta merupakan tempat protein transpor melekat. Fungsinya adalah untuk memilih molekul yang keluar masuk dengan transpor aktif. Membran dalam permeabel terhadap sukrosa, karbon dioksida, sorbitol, asam asetat, dan berbagai macam anion. Membran dalam menutupi daerah yang berisi cairan yang disebut stroma. Lipatan pada membran dalam membentuk struktur seperti tumpukan piringan yang saling berhubungan.
4. Stroma
Stroma adalah cairan kloroplas yang berguna untuk menyimpan hasil fotosintesis dalam bentuk pati dan sebagai tempat terjadinya reaksi gelap (siklus calvin). Stroma berisi enzim, ribosom, dan DNA. Sintesis protein dapat terjadi di ribosom dalam stroma.
5. Grana
Grana tersusun atas granum-granum yang terdiri dari membran tilakoid sebagai tempat terjadinya reaksi terang dan ruang tilakoid yang berada di antara membran tilakoid. Ukurannya sekitar 0,3-2,7 nm. Satu kloroplas terdiri dari 40 hingga 60 grana yang tersebar di dalam matriks kloroplas. Antara satu granum dengan granum yang lain dihubungkan oleh lamela tilakoid. Sedangkan antara grana dan stroma dihubungkan oleh lamela stroma.
6. Tilakoid
Tilakoid adalah pelipatan membran dalam membentuk seperti tumpukan piringan yang saling berhubungan. Fungsi struktur tersebut adalah untuk menangkap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia. Tilakoid yang berada di dalam stroma yang merupakan tempat terjadinya fotosintesis. Membran tilakoid merupakan tempat terjadinya reaksi terang dan berisi cairan mengandung klorofil. Jumlah tilakoid pada tiap spesies berbeda.
Sumber :
http://wikipedia.organel-organel sel.html.
Sumardi dan Marianti, A. 2007. Biologi Sel. Graha Ilmu:Yogyakarta.
http://evagalag.blogspot.com/2011/07/struktur-dan-fungsi-plastida.html
http://www.irwantoshut.net/fotosintesis.html.
Campbell, N.A., dkk. 2002. Biologi. Erlangga: Jakarta.
BIOLOGI DAN BIOLOGI MOLEKULER
Nama : Sartin Ladiku
Nim : 613 413 012
Kelas : A_Agroteknologi
Tugas : Biokimia dan Biologi Molekuler Tanaman
SOAL !!!
1.) Jelaskan mengapa siklus krebs disebut siklus asam sitrat.
2.) Dalam siklus krebs berapa ATP yang dihasilkan dari satu molekul glukosa?
3.) Sebutkan apa saja yang dihasilkan atau diproduksi dari siklus krebs.
4.) Jelaskan mekanisme terjadinya proses glikolisis.
Jawab:
1.) Siklus Krebs disebut siklus asam sitrat, karena senyawa pertama yang terbentuk adalah asam sitrat dan merupakan langkah pertama dari siklus tersebut, yaitu penyatuan asetil KO-A dengan asam oksaloasetat untuk membentuk asam sitrat. Serta siklus krebs atau siklus asam sitrat merupakan sentral atau pusat metabolisme yang ada dalam tubuh manusia.
2.) Dalam siklus krebs ATP yang dihasilkan dari satu molekul glukosa yaitu 2 molekul ATP.
3.) Hasil dari siklus krebs adalah
• 2 molekul ATP,
• 2 molekul FADH,
• 6 molekul NADH,
• 2 molekul CO2 .
4.) Glikolisis merupakan serangkaian reaksi pemecahan atau dekomposisi glukosa menjadi senyawa asam piruvat. Proses glikolisis terjadi di sitoplasma, glikolisis dimulai dengan 1 molekul glukosa (senyawa yang memiliki 6 atom C) yang akan dipecah menjadi 2 molekul asam piruvat (senyawa yang memiliki 3 atom C). Pada proses glikolisis, setiap 1 molekul glukosa dipecah atau diubah menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP.
Reaksi Glikolisis terjadi melalui dua tahapan utama yaitu reaksi tahapan 1 penggunaan energi dan reaksi tahapan 2 pelepasan energi. Tahapan glikolisis menunjukkan bahwa energi yang dibutuhkan pada tahap penggunaan energi adalah 2 ATP. Sementara itu, energi yang dihasilkan pada tahap pelepasan energi adalah 4 ATP dan 2 NADH. Dengan demikian, selisih energi atau hasil akhir glikolisis adalah 2 molekul asam piruvat, 2 ATP , 2 NADH dan 2 H2O.
Kategori
- Masih Kosong