KONSELING PRANIKAH

20 December 2024 03:02:00 Dibaca : 10

Konseling pranikah merupakan langkah penting dalam membangun pondasi hubungan yang sehat bagi pasangan sebelum memasuki kehidupan pernikahan. Berdasarkan model transaksional yang dikembangkan oleh Boyd dan Boyd (1981), konseling pranikah dapat membantu pasangan mengidentifikasi pola komunikasi dan perilaku yang dapat memengaruhi dinamika hubungan mereka di masa depan. Pendekatan ini menekankan pentingnya dialog terbuka dan kesadaran akan kebutuhan emosional masing-masing pasangan. Selain itu, Hornby (1990) mengusulkan model konseling berbasis perkembangan humanistik yang berfokus pada pertumbuhan psikologis dan edukasi pasangan. Model ini memberikan pasangan kesempatan untuk memahami peran mereka dalam mendukung perkembangan pribadi dan hubungan yang saling mendukung. Selanjutnya, penelitian Boyd dan Boyd (1982) menyoroti perlunya menutup "jalan keluar" dalam hubungan, yaitu kecenderungan untuk menghindari konflik atau tanggung jawab. Dengan mendiskusikan potensi tantangan dan strategi penyelesaiannya dalam konseling pranikah, pasangan dapat membangun kepercayaan dan komitmen yang lebih kuat.

DAFTAR PUSTAKA

Boyd, L. W., & Boyd, H. S. (1981). A Transactional Model for Relationship Counseling. Transactional Analysis Journal, 11(2), 142–146. doi:10.1177/036215378101100210

Boyd, L. W., & Boyd, H. S. (1982). Closing Relationship Escape Hatches. Transactional Analysis Journal, 12(1), 58–60. doi:10.1177/036215378201200109

Hornby, G. (1990). A humanistic developmental model of counselling: A psycho-educational approach. Counselling Psychology Quarterly, 3(2), 191–203. doi:10.1080/09515079008254247