"SECANGKIR KOPI DAN RASA YANG TERSIMPAN (CERITA PENDEK)
Assalammualaikum Bapak Eduart, Semoga Bapak selalu dalam keadaan sehat dan dilindungi Allah SWT. Amin. Di hari yang cerah ini, saya ingin menceritakan kisah tentang seorang mahasiswi yang kecantikannya bagaikan bulan Januari. Nama gadis ini adalah Rani, dan dia bagaikan matahari yang selalu menerangi hari-hari kami. Rani sering mengucapkan “mang eak” dan memiliki cita-cita tinggi untuk menjadi wanita karir yang sukses. Hanya doa yang bisa saya panjatkan untuknya. Sebagai anak tunggal Abi dan Umi, wajar jika dia mendapatkan segala kasih sayang dan perhatian. Senyumnya yang manis seperti gulali, membuat saya merindukan saat-saat di mana saya bisa duduk bersamanya sambil menikmati secangkir kopi pahit di pagi hari.
Pada bulan Agustus, saya pertama kali bertemu dengannya di kelas yang sama. Kecantikannya tampak lebih menawan dalam keheningan. Melihatnya untuk pertama kali, saya bertanya-tanya dalam hati, apakah ia akan merasa takut? Mengingat dosen kami yang terkenal sangat ketat. Tugas saya hanya bisa mengamati dari jauh. Seminggu berlalu, dan kedekatan kami mulai terjalin. Ternyata, dia tidak seperti yang saya bayangkan; di balik diamnya, terdapat keinginan untuk menyendiri, bukan untuk menjauhkan diri dari orang lain. Namun, berbeda dengan saya yang mulai merasakan sesuatu lebih dari sekadar ketertarikan.
Saat libur semester tiba, kami menghabiskan malam-malam dengan berbincang di WhatsApp. Setiap ketikan pesan menjadi harapan, sebuah jembatan menuju rasa yang tersimpan di dalam hati. Pada suatu malam yang tenang, setelah berbagi cerita dan impian, saya memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaan saya. Rani terkejut, namun tanggapannya hangat. Dia mengaku juga merasakan hal yang sama.
Hari-hari berlalu, dan kedekatan kami semakin mendalam. Rani semakin terbuka, dan kami saling mendukung dalam mengejar cita-cita. Walau rintangan masih menanti, kami yakin bahwa bersama, kami dapat menghadapi semuanya. Dengan dukungan dan cinta yang kami miliki, kami percaya bahwa masa depan yang lebih baik sedang menunggu kami di ujung perjalanan.