CINTA DAN KEIKHLASAN DI BAWAH PURNAMA (CERPEN)
Cinta dan Keikhlasan di Bawah Purnama
Mohamad Riadi Muslim
Malam Ini Mungkin Malam Terakhir Untuk Melihatmu. Bukan Tawa Yang Kulihat, Melainkan Kecewa Yang Menusuk. Malam Ini, Ditemani Oleh Lagu Dari Juicy Luicy, Pikiranku Melayang Jauh Kepadamu Yang Berada Di Sana. Entah Di Sana Kau Bahagia Atau Sebaliknya, Aku Tak Tahu. Tugas Ku Hanya Mendoakanmu, Karena Bagiku, Mendoakanmu Adalah Bentuk Keikhlasan Mendalam Setelah Kepergianmu. Purnama Yang Indah Menjadi Saksi Tangisanku, Menyaksikan Kesedihanku Atas Kepergian Kekasih Yang Ku Cintai. Gelap Yang Dulu Kita Lalui Bersama Hingga Datangnya Terang, Kini Terasa Berbeda. Gelap Yang Ada Saat Ini Terasa Lebih Dalam Dan Mencekam. Aku Tidak Tahu Penyebab Kepergianmu. Tolong Beri Tahu Aku, Agar Aku Bisa Memahami Apa Yang Tidak Kau Sukai. Mungkin Caraku Berbicara? Atau Mungkin Cara Ku Mencintaimu? Kata Orang, Ini Berlebihan, Tapi Mereka Tak Tahu Cinta Abadi Yang Ada Dalam Hatiku. Agustus Yang Memulai Perjalanan Ini, Agustus Pula Yang Mengakhirinya. Pertemuan Yang Terasa Singkat Ini Menyadarkanku Untuk Menghabiskan Waktu Bersama Orang-Orang Terdekatmu, Karena Di Balik Setiap Pertemuan Pasti Ada Perpisahan. Setiap Kata Yang Kita Ucapkan Pasti Ada Akhirnya. Warna Favoritmu Masih Terekam Dalam Benakku Seperti Bayangan Yang Tak Mau Pergi. Tolong Ajarkan Aku Cara Melupakanmu. Malam Ini, Dengan Purnama Sebagai Saksi Bisu, Aku Berusaha Merelakanmu, Meskipun Hatiku Tetap Terikat Oleh Kenangan Kita. Setiap Detik Yang Berlalu Terasa Seperti Perpisahan Yang Tak Berujung, Namun Aku Tahu, Ini Adalah Bagian Dari Perjalanan Hidupku. Kepergianmu Mengajarkanku Tentang Arti Keikhlasan Dan Kekuatan Cinta Yang Sejati. Dan Meskipun Aku Masih Merasa Kehilangan, Aku Akan Berusaha Melanjutkan Hidupku Dengan Kenangan Indah Kita Sebagai Pelajaran Berharga
(tunggu lanjutannya yaaa)