PUISI JEJAK YANG TERTINGGAL

14 September 2024 23:49:43 Dibaca : 31

PUISI JEJAK YANG TERTINGGAL

Ada hujan yang jatuh malam ini, Seperti kenangan yang tak ingin pergi. Cici duduk, merangkul sunyi, Di sudut ruang, tempat rindu bersemi.

Koko di kejauhan, menyesap kopi, Di kafe yang dulu jadi saksi, Percakapan manis, tawa tak henti, Kini hanya sunyi yang mengganti.

Tiga tahun, waktu yang tak sebentar, Mengukir cerita, menanam sadar. Namun cinta kadang tak mampu menakar, Jarak hati yang makin memudar.

Mereka berdua terpisah bukan karena benci, Hanya karena hidup membawa pergi. Pertengkaran kecil yang tak lagi sembunyi, Kini menjadi jurang yang tak terlewati.

Cici bertanya, "Mengapa begini?" Sementara Koko terdiam, terjebak sepi. Di antara rintik hujan yang tak bertepi, Ada sisa cinta yang tak tersentuh lagi.

Waktu mungkin akan menghapus luka, Namun jejak kenangan akan tetap ada. Di setiap langkah yang mereka bawa, Ada perasaan yang tak sepenuhnya reda.

Malam ini, hujan tetap setia, Mengiringi kisah yang tinggal cerita. Dan di hati mereka, meski tak bersama, Cinta itu masih, meski tak berbicara.